Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL USAHA

“KEBUTUHAN SANTRI MILENIAL”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Perencanaan Bisnis
Dosen Pengampu : Didiek Rusdyanto, ST, MM

Disusun Oleh :
Misbakhuddin (2195114028)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI TEBUIRENG JOMBANG
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
usaha kebutuhan santri milenial dapat didasarkan pada pemahaman akan
perkembangan dan kebutuhan santri milenial saat ini. Santri milenial merupakan generasi
muda yang aktif dalam kegiatan keagamaan dan memiliki kebutuhan yang khas dalam
menjalani kehidupan sehari-hari di lingkungan pesantren. Beberapa faktor latar belakang
yang dapat menjadi dasar untuk proposal usaha ini antara lain:
Pertumbuhan populasi santri milenial: Santri milenial merupakan bagian dari
populasi santri yang signifikan di Indonesia. Dengan pertumbuhan jumlah santri yang terus
meningkat, terdapat peluang besar untuk menyediakan produk dan layanan yang
memenuhi kebutuhan mereka. Adopsi teknologi oleh santri: Santri milenial cenderung
mengadopsi teknologi secara aktif. Mereka menggunakan smartphone, akses internet, dan
platform media sosial untuk mencari informasi, berinteraksi, dan belajar. Hal ini
menciptakan peluang untuk mengembangkan solusi bisnis yang mengintegrasikan
teknologi dengan kebutuhan santri. Kebutuhan akan layanan yang nyaman dan efisien:
Santri milenial memiliki kebutuhan yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka
menginginkan layanan yang cepat, nyaman, dan efisien. Misalnya, mereka menginginkan
akses mudah terhadap buku-buku elektronik, jasa pengiriman barang ke pesantren, atau
aplikasi mobile untuk membantu mereka dalam menjalankan aktivitas keagamaan. Potensi
pasar yang besar: Pasar kebutuhan santri milenial sangat potensial untuk dikembangkan.
Santri milenial berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan mereka sering kali tinggal di
pesantren untuk jangka waktu yang lama. Oleh karena itu, bisnis yang menyediakan produk
atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan mereka dapat memiliki pangsa pasar yang luas.
Minimnya solusi yang spesifik: Terdapat sedikit solusi bisnis yang spesifik yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan santri milenial. Hal ini membuka peluang bagi pengusaha yang
inovatif untuk menciptakan produk dan layanan yang memenuhi kebutuhan mereka secara
khusus.
2. Manfaat Pembuatan Proposal
Proposal ini bermanfaat untuk :
a. membantu para santri mendapatkan penghasilan
b. membuat para santri lebih mengerti dunia usaha
c. mewujudkan santri yang tidak kuno
d. menjadi kegiatan yang berdampak baik terhadap pondok pesantren dan juga terhadap
santri tersebut
e. memilah para santri, mana yang fokus terhadap dakwah mana yang fokus kepada
perdagangan

3. Tujuan Penyusunan Proposal


a. Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis
b.inisiatif para santri yang sudah menamatkan jenjang mengajinya
c. melatih santri santri supaya lebih mengerti dunia berwirausaha
d. menambah pengalaman para santri dalam hal membuat produk yang layak dijual
e. membuat para santri lebih kreatif dan maju dalam berwirausaha

1
BAB 2

ISI
• perusahaan yang berfokus pada desain, produksi, dan penjualan pakaian dengan gaya
yang sesuai dengan tren terkini dan juga memperhatikan nilai-nilai keagamaan yang
dianut oleh kalangan santri. Perusahaan ini menghasilkan pakaian yang tidak hanya
modis dan up-to-date, tetapi juga menghormati prinsip-prinsip pakaian yang sesuai
dengan tuntunan agama Islam.
Dari definisi diatas ini mencakup beberapa elemen :
• Pakaian Kekinian: Perusahaan ini mengikuti tren mode terbaru dan menghasilkan
pakaian yang populer di kalangan santri. Desainnya akan mengadopsi gaya dan
elemen modern yang disukai oleh kalangan muda, seperti motif, warna, potongan,
dan gaya busana yang sedang trendi saat itu.
• Memperhatikan Nilai-nilai Keagamaan: Perusahaan ini menghargai dan
memperhatikan nilai-nilai keagamaan yang dianut oleh kalangan santri. Ini berarti
bahwa pakaian yang diproduksi tidak melanggar prinsip-prinsip pakaian syar'i
dalam agama Islam, seperti menutup aurat, memperhatikan ketentuan tentang
panjang dan longgar pakaian, dan menghindari desain yang terlalu mencolok atau
provokatif.
• Penjualan kepada Kalangan Santri: Perusahaan ini secara khusus menargetkan
kalangan santri sebagai pasar utamanya. Santri merupakan kelompok yang aktif
dalam kegiatan keagamaan dan tinggal di lingkungan pesantren, sehingga
memerlukan pakaian yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka.
Perusahaan ini menyediakan pakaian yang memenuhi kriteria kekinian dan juga
memperhatikan aspek keagamaan.
• Branding dan Pemasaran: Perusahaan ini membangun merek dan strategi
pemasaran yang khusus untuk menarik minat dan kepercayaan kalangan santri.
Branding yang kuat akan mencerminkan identitas dan nilai-nilai perusahaan, serta
membangun hubungan yang baik dengan konsumen potensial melalui media
sosial, iklan, dan kerjasama dengan komunitas santri.
Dengan definisi tersebut, perusahaan pakaian kekinian kalangan santri dapat
menyediakan pilihan pakaian yang modis, sesuai tren, dan tetap memperhatikan aspek
keagamaan yang penting bagi kalangan santri.

2
• Proses Produksi Pakaian Santri
No Bahan Baku Jumlah Satuan Total
1 Cotton Combed 20 Kg Rp 200.000 Rp 4.000.000
2 Rakel 50 Pcs Rp 50.000 Rp 2.500.000
3 Film Sablon 60 Lbr Rp 8.500 Rp 510.000
4 Obat Afdruk 5 Kg Rp 70.000 Rp 350.000
5 Coater 20cm 50 pcs Rp 60.000 Rp 3.000.000
6 Tinta Sablon 20 Kg Rp 37.000 Rp 740.000
TOTAL Rp 11.100.000

Peralatan dan Perlengkapan


No Peralatan dan Jumlah Satuan Total
Perlengklapan
1 PC/Laptop 2 Unit Rp 7.000.000 Rp 14.000.000
2 Mesin Jahit 10 Unit Rp 4.200.200 Rp 42.000.000
3 Gunting Kain 15 Rp 55.000 Rp 825.000
4 Meja Potong 10 Unit Rp 1.700.000 Rp 17.000.000
5 Penggaris/pengukur 15 Rp 35.000 Rp 525.000
Benang jahit 10 Kg Rp 53.000 Rp 530.000
Jarum Jahit 5 pack Rp 22.000 Rp 110.000
Setrika 8 Unit Rp 120.000 Rp 960.000
Penanda Kain 10 Rp 10.000 Rp 100.000
Pola Kaos 10 Rp 15.000 Rp 150.000
Tranportasi - Rp 50.000 Rp 50.000
Listrik - Rp 100.000 Rp 100.000
TOTAL Rp 76.350.000

Cara Membuat :
1. Siapkan Pola: Pertama, Anda perlu memiliki pola kaos yang akan digunakan sebagai
panduan dalam memotong kain. Anda dapat menggunakan pola yang sudah ada atau
membuat pola sendiri berdasarkan ukuran dan desain yang diinginkan.
2. Potong Kain: Letakkan pola di atas kain yang telah disiapkan. Gunakan gunting kain
yang tajam untuk memotong kain sesuai dengan pola. Pastikan potongan kain sesuai
dengan bagian-bagian kaos seperti badan, lengan, dan kerah.
3. Penjahitan Bagian-Bagian Kaos: Setelah kain dipotong, mulailah menjahit bagian-
bagian kaos. Anda bisa mulai dengan menjahit bagian badan, lengan, dan kerah. Gunakan
mesin jahit dengan benang yang sesuai dan ikuti pola serta petunjuk penjahitan yang
telah Anda tentukan.
4. Penjahitan Sisi dan Hem: Setelah bagian-bagian kaos dijahit, sambungkan sisi-sisi kain
dan jahit hem (bagian bawah kaos). Pastikan jahitan rapi dan kuat.

3
5. Pemasangan Kerah (Jika Diperlukan): Jika kaos Anda memiliki kerah, pasang kerah
pada bagian leher kaos dan jahit dengan teliti untuk memastikan kerah terpasang dengan
baik.
6. Penyelesaian Detail: Setelah bagian-bagian utama kaos selesai dijahit, lakukan
penyelesaian detail seperti pemotongan benang yang berlebihan dan pengecekan
keseluruhan kualitas jahitan. Pastikan tampilan kaos terlihat rapi dan bersih.
7. Setrika dan Finishing: Setrika kaos dengan hati-hati untuk menghilangkan kerutan dan
memberikan tampilan yang lebih rapi. Pastikan untuk mengikuti petunjuk perawatan kain
yang Anda gunakan.
8. Inspeksi Akhir: Periksa dengan teliti setiap bagian kaos untuk memastikan tidak ada
jahitan yang lepas atau cacat lainnya. Jika diperlukan, lakukan perbaikan atau
penyesuaian sebelum kaos siap untuk dipasarkan atau digunakan.
Selama proses pembuatan kaos, pastikan Anda memperhatikan detail-detail kecil,
menggunakan peralatan dengan hati-hati, dan menjaga kualitas jahitan agar menghasilkan
kaos yang berkualitas tinggi. Selain itu, teruslah berlatih dan eksperimen dengan desain
dan teknik jahitan untuk meningkatkan keterampilan Anda dalam membuat kaos.

• Rencana Anggaran
MODAL/PEMASUKA
Modal yang penulis keluarkan dalam sekali produksi (1 s/d 2 bulan) ialah sebesar Rp.
77.450.000.
• Total biaya = Bahan Baku + perlengkapan
= Rp. 11.100.000 + Rp. 76. 350.000
= Rp. 77.450.000
Total pengeluaran yang digunakan dalam satu kali produksi yang menghasilkan 1.000
produk dengan modal Rp. 77.450.000
PENENTUAN HARGA JUAL
• Harga Pokok Produksi = total biaya/hasil produksi
= 77.450.000/1.000pcs
= Rp. 77.450,-/pcs
• Harga Jual = harga pokok + Laba yang diinginkan
= Rp. 77.450+Rp 22.550
= Rp. 100.000

4
PERHITUNGAN LABA
• Laba = (hasil produksi x harga jual) – modal
= (1000 x 100.000) - 77.450.000
= Rp. 22.550.000 (laba)

• Strategi Anggaran
Karena tempat usaha kami berada didalam lingkungan pondok pesantren, maka
dari itu target pemasaran kami lebih dominan tertuju ke para santri, dan tak lupa juga para
alumni almuni pondok yang sudah diluar kota. Dengan cara pesan di toko online kami.
Dan kami juga membuka toko offline juga yang mana toko sekaligus gudang dan
bersebelahan dengan tempat produksi. Dan di setiap hari libur kami selalu mengadakan
sale dengan menyesuaikan hari libur tersebut yang mana itu menjadi para konsumen
tertarik. Begitunjuga dengan desain produk yang kami keluarkan setiap bulannya
berubah ubah.
• Analisa SWOT
Sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha dan
kemampuan wiraudaha terhadap lingkungan atau pesaing melalui SWOT.
a) Kekuatan (Strength)
Rasa keyakinan terhadap produk kamu yang berkualitas, karena kami
selalu memilih bahan produk yang terbaik dan ternyaman untuk di
gunakan para konsumen.
b) Kelemahan (Weakness)
Beberapa kelemahan kami dalam berwirausaha :
1. produk banyak yang meniru
2. terkandang kalah pasar dengan produk lain yang harganya lebih murah
c) Peluang (Oportunity)
Peluang terjual banyak produk kami yakni dengan banyaknya para
selebgram dikalangan pesantren mempromosikan produk kami, banyak
juga para santri yang mengetahui produk kami dan ingin membelinya.
d) Ancaman (Treath)
1. Adanya pesaing yang tidak sehat.
2. kendala di produksi yang terbatasnya karyawan
3. sudah banyak brand yang mengatas namakan santri.

5
Gambar Produk

6
BAB 3

PENUTUP
Kesimpulan

Kami membuka usaha yang mendefinisakn santri karena kami sendiri dari kalangan
santri, kami ingin menunjukkan pada orang banyak bahwasannya para santri bukan hanya
bisa mengaji saja, tapi juga ahli atau bisa berbisnis atau berwirausaha dengan baik dipasar
besar. Dan kami juga ingin menampilkan atau memperlihatkan tentang lingkungan pondok
pesantren dari desain desain produk kami.

Saran

Banyak saran yang harus kami jalankan, antara lain :

a. Penelitian pasar yang mana harus melakukan riset secara menyeluruh untuk
memahami kebutuhan para konsumen
b. Desain yang Kreatif
c. Bahan yang lebih berkualitas
d. Kemitraan dengan Produsen lokal
e. Jangkauan distribusi yang luas

Anda mungkin juga menyukai