Anda di halaman 1dari 6

STANDAR NASIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

(Ditinjau dari jenjang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan)

A. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional


Pendidikan

Perlu diketahui bahwa pada tanggal 30 Maret 2021 Presiden Republik Indonesia,
Joko Widodo, telah menandatangani PP atau Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini diundangkan di
Jakarta pada tanggal 31 Maret 2021. Di dalam PP tersebut, pada pasal 20 disebutkan
standar pendidik sebagai berikut:

1. Standar pendidik merupakan kriteria minimalkompetensi dan kualifikasi yang


dimiliki pendidik untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaiteladan, perancang
pembelajaran, fasilitator, dan motivator Peserta Didik.
2. Kriteria minimal kompetensi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,dan kompetensi
profesional.
3. Kriteria minimal kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kualifikasi akademik minimal yang harus dipenuhi oleh pendidik yang
dibuktikan dengan:
a. ijazah; atau
b. ijazah dan sertifikat keahlian.
4. Kriteria minimal kualifikasi pendidik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. sarjana untuk pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, dan
pendidik pada Jenjang Pendidikan dasar dan menengah jalur formal;
b. magister atau magister terapan untuk pendidik pada Jenjang Pendidikan tinggi
program diploma dan sarjana;
c. doktor atau doktor terapan untuk pendidik pada Jenjang Pendidikan tinggi
program magister dan doktor; dan
d. magister atau magister terapan berpengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun yang
relevan dengan program studi untuk pendidik pada Pendidikan profesi.
5. Kriteria minimal kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada
pendidikan nonformal diatur oleh Menteri.
6. Dalam hal Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah belum dapat memenuhi
kebutuhan pendidik, maka kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
dapat dipenuhi melalui uji kelayakan dan uji kesetaraan.

Kemudian di dalam pasal 21 disebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai


standar pendidik bagi pendidik selain yang mengajar muatan agama diatur dengan
Peraturan Menteri.

Lalu di dalam pasal 22 disebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai


standar pendidik bagi pendidik yang mengajar muatan agama diatur dengan Peraturan
Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama.
Lebih lanjut, pada pasal 23 disebutkan mengenai Tenaga Kependidikan Selain
Pendidik memiliki standar sebagai berikut:
1. Standar tenaga kependidikan selain pendidik merupakan kriteria minimal
kompetensi yang dimiliki tenaga kependidikan selain pendidik sesuai dengan tugas
dan fungsi dalam melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses Pendidikan pada Satuan
Pendidikan.
2. Kompetensi tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional untuk
menunjang proses Pendidikan pada Satuan Pendidikan.
3. Tenaga kependidikan selain pendidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) jumlah
dan jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan pengelolaan dan penyelenggaraan di
Satuan Pendidikan.

B. Menurut Permendikbud Ristek Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Standar Teknis


Pelayanan Minimal Pendidikan
Permendikbud Ristek Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan, diterbitkan dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Bahwa untuk menjamin penemuhan kebutuhan dasar di bidang pendidikan bagi
peserta didik yang berkualitas, terukur, cepat dan terjangkau, diperlukan standar
teknis pelayanan minimal pendidikan yang sesuai jenjang dan jalur pendidikannya.
2. Bahwa standar teknis pelayanan minimal pendidikan merupakan panduan bagi
pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan pendidikan di daerah.
Bahwa Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 32 Tahun 2018
tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan, sudah tidak sesuai dengan
kebutuhan hukum masyarakat mengenai standar teknis pelayanan minimal.
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada nomor 1, nomor 2,
dan nomor 3, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan.

Berdasarkan Permendikbud Ristek Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Standar


Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan, yang dimaksud Standar Pelayanan Minimal yang
selanjutnya disebut SPM Pendidikan adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu
pelayanan dasar pendidikan yang merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak
diperoleh setiap Peserta Didik secara minimal. SPM Pendidikan bertujuan untuk
memberikan panduan kepada Pemerintah Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar
Peserta Didik sesuai dengan jenjang dan jalur Pendidikan. SPM Pendidikan ditetapkan
dan diterapkan berdasarkan prinsip: kesesuaian kewenangan, ketersediaan,
keterjangkauan, kesinambungan, keterukuran dan ketepatan sasaran.
Ruang lingkup Permendikbud Ristek Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Standar
Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan ini mengatur Jenis dan penerima Pelayanan
Dasar, Mutu Pelayanan Dasar, pencapaian SPM Pendidikan dan pelaporan dan Evaluasi.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Sekolah Menengah Atas dijelaskan
pada pasal 26 dan Sekolah Menengah Kejuruan pada pasal 27 Permendikbud Ristek
Nomor 32 Tahun 2022 Tentang Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan. Standar
Jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada Sekolah Menengah Atas
(SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), terdiri atas: jenis pendidik dan tenaga
kependidikan; kualitas pendidik dan tenaga kependidikan; dan jumlah pendidik dan
tenaga kependidikan. Selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

N Indikator SMA SMK


O
1. Jenis pendidik  Guru mata pelajaran sesuai  Guru mata pelajaran sesuai
dengan kebutuhan dengan kebutuhan kurikulum;
kurikulum;  Guru bimbingan dan
 Guru bimbingan dan konseling; dan
konseling; dan  Guru pembimbing khusus
 Guru pembimbing khusus bagi satuan pendidikan yang
bagi satuan pendidikan memiliki Peserta Didik
yang memiliki Peserta penyandang disabilitas.
Didik penyandang
disabilitas.
2. Jenis tenaga  Kepala sekolah;  Kepala sekolah;
kependidikan  Pengawas sekolah;  Pengawas sekolah;
 Tenaga laboratorium; dan  Tenaga laboratorium; dan
 Tenaga penunjang lain  Tenaga penunjang lain
3. Kualitas  Pendidik memiliki  Pendidik memiliki kualifikasi
pendidik kualifikasi akademik paling akademik paling rendah
rendah Diploma empat (D- Diploma empat (D-IV) atau
IV) atau Sarjana (S1); dan Sarjana (S1); dan
 Pendidik memiliki  Pendidik memiliki sertifikat
sertifikat pendidik. pendidik.
4. Kualitas tenaga Kepala sekolah harus Kepala sekolah harus memenuhi
kependidikan memenuhi persyaratan sebagai persyaratan sebagai
berikut: berikut:
 memiliki kualifikasi  memiliki kualifikasi akademik
akademik paling rendah paling rendah Diploma empat
Diploma empat (D-IV) (D-IV) atau Sarjana (S1);
atau Sarjana (S1);  berasal dari guru;
 berasal dari guru;  memiliki sertifikat pendidik;
 memiliki sertifikat  memiliki pengalaman
pendidik; manajerial paling sedikit 2
 memiliki pengalaman (dua) tahun; dan
manajerial paling sedikit 2  memiliki surat tanda tamat
(dua) tahun; dan pendidikan dan pelatihan
 memiliki surat tanda tamat calon kepala sekolah atau
pendidikan dan pelatihan sertifikat guru penggerak.
calon kepala sekolah atau
sertifikat guru penggerak.
Pengawas sekolah harus Pengawas sekolah harus
memenuhi persyaratan sebagai memenuhi persyaratan sebagai
berikut: berikut:
 memiliki kualifikasi  memiliki kualifikasi akademik
akademik magister (S2) magister (S2) kependidikan
kependidikan dengan dengan berbasis sarjana (S1)
berbasis sarjana (S1) dalam dalam rumpun mata pelajaran
rumpun mata pelajaran yang relevan pada perguruan
yang relevan pada tinggi terakreditasi;
perguruan tinggi  berasal dari guru;
terakreditasi;  memiliki sertifikat pendidik;
 berasal dari guru; dan
 memiliki sertifikat  memiliki surat tanda tamat
pendidik; dan pendidikan dan pelatihan
 memiliki surat tanda tamat calon pengawas sekolah atau
pendidikan dan pelatihan sertifikat guru penggerak.
calon pengawas sekolah
atau sertifikat guru
penggerak.
Tenaga laboratorium harus Tenaga laboratorium/bengkel
memenuhi persyaratan harus memenuhi persyaratan
minimal memiliki kualifikasi minimal memiliki paling rendah
akademik paling rendah ijazah sekolah menengah
sekolah menengah kejuruan yang relevan dengan
atas/sederajat; kebutuhan laboratorium/bengkel.
Tenaga penunjang lain Tenaga penunjang lain smemiliki
smemiliki kualifikasi kualifikasi akademik paling
akademik paling rendah rendah sekolah menengah
sekolah menengah atas/sederajat.
atas/sederajat.
5. Jumlah Jumlah pendidik diukur Jumlah pendidik diukur dengan:
pendidik dengan:  kecukupan formasi guru ASN
 kecukupan formasi guru untuk sekolah menengah atas
ASN untuk sekolah yang diselenggarakan oleh
menengah atas yang Pemerintah Daerah; dan
diselenggarakan oleh  Indeks Distribusi Guru
Pemerintah Daerah; dan
 Indeks Distribusi Guru
6. Jumlah tenaga Jumlah pengawas diukur Jumlah pengawas diukur dengan
kependidikan dengan rasio pengawas rasio pengawas sekolah terhadap
sekolah terhadap jumlah jumlah sekolah menengah atas
sekolah menengah atas

Anda mungkin juga menyukai