Makalah Sanitasi Industri Kelompok 1
Makalah Sanitasi Industri Kelompok 1
DISUSUN OLEH:
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penyusun dapat
menyelesaikan Makalah ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan juga penyusun berterima kasih kepada Dosen Mata Kuliah
sanitasi Industri dan K3 Politeknik Kesehatan Negeri Tanjung Karang yang telah
memberikan tugas ini kepada penyusun.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja (selanjutnya disingkat dan disebut
dengan istilah K3) diperlukan seiring dengan perkembangan industri yang
membawa serta penggunaan berbagai alat, mesin, instalasi dan bahan-bahan
berbahaya maupun beracun. Penggunaan alat dan bahan yang awalnya
bertujuan untuk memudahkan pekerja/buruh dalam melakukan pekerjaan kerap
justru menimbulkan peningkatan resiko kerja dalam proses
penggunaan/pengerjaanya.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian k3 di industri
1. Keselamatan kerja
2. Kesehatan kerja
4. Kesusilaan
Air merupakan ikatan kimia yang terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1
atom oksigen (H2O), ia dapat berbentuk gas cair maupun padat. Air sering
dianggap murni hanya terdiri dari H2O, tetapi pada kenyataannya di alam
tidak pernah dijumpai air yang sedemikian murni, meskipun air hujan.
2. Air Permukaan
b. Air limbah
d. Sampah
3. Air Laut
Air laut kadar garamnya dalam 1 liter terdapat 35 gram yang tidak
semuanya berupa garam dapur. Air terasa asin karena air laut terdiri dari
bahan mineral yang bersumber dari bebatuan dan tanah seperti natrium,
kalium, kalsium. Air sungai yang sampai ke laut membawa garam,
demikian pula dengan ombat laut yang sampai ke pantai menghantam
bebatuan itu membawa garam, yang pada akhirnya air laut menjadi asin
sebab mengandung garam. Perlu diketahui bahwa air tawar lebih ringan
dari air laut, untuk mengubah air laut menjadi air tawar dapat dilakukan
dengan cara osmosis terbalik yaitu pengaliran air laut menggunakan
tekanan melewati membram sel (Sea Water Reverrse Osmosis) SWRO
4. Mata Air
Mata air berarti tempat air yang mengalir dari batuan atau tanah ke
permukaan tanah secara alamiah yang terjadi karena air permukaan
meresap ke dalam tanah dan menjadi air tanah. Air tanah kemudian
mengalir melalui retakan dan celah di dalam tanah, berupa celah kecil
sampai ke gua bawah tanah. Air tersebut pada akhirnya akan menyembur
keluar dari bawah tanah menuju permukaan dalam bentuk mata air.
Keluarnya air menuju permukaan tanah, dapat merupakan akibat dari
akuifer terbatas, di mana permukaan air tanah berada di elevasi yang lebih
tinggi dari tempat keluar air.
5. Air hujan
Air hujan adalah suatu peristiwa sampainya air dari langit ke bumi
dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan dari atmosfer. Hujan
memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui
suhu di atas titik leleh es di dekat dan di atas permukaan Bumi. Saat
hujan terjadi proses pendinginan udara dan penambahan uap air ke
udara yang terjadi secara bersama.
Kebutuhan institusional
Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi adalah air yang digunakan
untuk keperluan higiene perorangan dan/ atau rumah tangga. Penerapan
SBMKL media Air untuk Keperluan Higiene dan Sanitasi diperuntukkan
bagi rumah tangga yang mengakses secara mandiri atau yang memiliki
sumber air sendiri untuk keperluan sehari-hari.
Persyaratan Kesehatan
dan sanitasi.
a. Tidak berwarna
b. Tidak berbau
c. Tidak berasa
2. Kimia Air dikatakan bersih bila telah memenuhi syarat kimia seperti :
3. Biologi Air dikatakan bersih bila telah memenuhi syarat mikrobiologi seperti
tidak mengandung angka atau jumlah kuman didalam air sehingga aman
untuk digunakan.
3. Persyaratan Kontinuitas.
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan
fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun
musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus
tersedia 12 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air
tersedia. Akan tetapi kondisiideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi
pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat
kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan
aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian
air yaitu minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas
kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 – 18.00 WIB.
Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama
adalah kebutuhan konsumen. Sebagian besar konsumen memerlukan air
untuk kehidupan dan pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan.
Karena itu, diperlukan pada waktu yang tidak ditentukan. Karena itu,
diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas energi yang siap setiap saat.
Sistem jaringan perpipaan didesain untuk membawa suatu kecepatan
aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,6–1,2 m/dt.
Ukuran pipa harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga
tekanan dalam sistem harus tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa
distribusi, dapat ditentukan dimensi atau ukuran pipa yang diperlukan
sesuai dengan tekanan minimum yang diperbolehkan agar kuantitas aliran
terpenuhi
PENUTUP
KESIMPULAN