Askeb Komunitas Luthfii Fiix
Askeb Komunitas Luthfii Fiix
Disusun Oleh:
Luthfi Nur Azizah
2015401027
Kasus keluarga di Dusun Margoadi Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan :
1. Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga Tn. Sutrisno dengan Bahaya Rokok
Terhadap Ny. Ayu
Menyetujui,
Mengetahui
Pembimbing Institusi
Roslina,SPsi.,M.Kes
NIP. 197105181989122001
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
NIP. 197309061992122001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................1
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................5
A. Latar Belakang..............................................................................................................................5
B. Tujuan............................................................................................................................................6
C. Metode............................................................................................................................................7
D. Peserta Praktik..............................................................................................................................7
E. Waktu dan Tempat Praktik..........................................................................................................7
F. Strategi...........................................................................................................................................8
G. Penilaian.......................................................................................................................................10
H. Sumber Dana................................................................................................................................10
I. Penutup.........................................................................................................................................10
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................................................11
A. Teori Atau Konsep Dasar Komunitas........................................................................................11
B. Konsep Menejemen Kebidanan Komunitas..............................................................................13
C. Konsep Menejemen Kebidanan Keluarga.................................................................................21
D. Konsep Kehamilan.......................................................................................................................24
E. Bahaya Asap Rokok Pada Ibu Hamil.........................................................................................25
BAB III TINJAUAN KASUS.....................................................................................................25
A. Pengkajian........................................................................................................................................
B. Perencanaan.....................................................................................................................................
C. Pelaksanaan......................................................................................................................................
D. Evaluasi............................................................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................46
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................47
A. Kesimpulan...................................................................................................................................47
B. Saran.............................................................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
LAMPIRAN.....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Studi Diploma III Kebidanan Tanjungkarang, merupakan salah satu
Program Studi yang ada pada Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang
yang menghasilkan tenaga Ahli Madya Kebidanan yang professional, unggul dan
mandiri serta berwawasan entrepreneur. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu
mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa berupa Praktik Klinik Kebidanan
III dengan beban SKS (9SKS)
Capaian pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan praktik ini adalah mahasiswa
mampu menjadi kandidat bidan sehingga dapat mengembangkan ilmu pengetahuan,
keterampilan dan sikap dalam praktik kebidanan serta mampu mengambil keputusan
klinik dengan prinsip partnership serta mampu melakukan asuhan kebidanan
komprehensif, bayi dan balita, pelayanan KB, Asuhan Kebidanan Komunitas serta
melakukan deteksi dini dan penanganan awal kegawatdaruratan dengan bimbingan
sewaktu di fasilitas pelayanan kesehatan.
B. Tujuan
1. Umum
Setelah melakukan kegiatan Praktik Klinik Kebidanan III di lahan praktik, mahasiswa
mampu melakukan Asuhan Kebidanan Komunitas, asuhan kebidanan komprehensif,
bayi dan balita, pelayanan KB serta melakukan deteksi dini dan penanganan awal
kegawatdaruratan dengan bimbingan sewaktu di fasilitas pelayanan kesehatan di Desa
dengan menjalankan social distancing serta protokol pencegahan covid-19.
2) Melakukan pencatatan pada bidang KIA (kohort ibu dan kohort bayi).
a. Desa
Menyusun laporan kegiatan di Puskesmas secara berkelompok dengan tahapan
sebagai berikut:
Pengkajian
Perumusan diagnose
Pengembangan perencanaan
Pelaksanaan, evaluasi
Dokumentasi
C. Metode
1. Pre Conference dan Post Comference
2. Bedside Teaching
3. Demonstrasi
4. Diskusi
5. Observasi
6. Praktik Langsung
D. Peserta Praktik
Mahasiswa tingkat III semester VI berjumlah 38 orang
F. Strategi
1. Mahasiswa mengikuti kegiatan pre-conference dan post-conference dengan
pembimbing masing-masing.
2. Mahasiswa harus melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan mencapai target yang telah ditentukan
3. Mahasiswa melakukan konsultasi kegiatan yang akan dan telah dilakukan
dengan pembimbing (lapangan dan akademik).
4. Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat yang terdapat di
wilayah tersebut.
5. Mahasiswa mengisi buku pencapaian praktek sesual dengan keterampilan yang
dikerjakan.
6. Mahasiswa mendokumentasikan hasil asuhan kebidanan yang telah
dilaksanakan dan ditindaklanjuti oleh pembimbing
7. Asuhan Kebidanan Komunitas (kelompok)
Setiap mahasiswa melakukan survey mawas diri terhadap 5 kepala
keluarga yang terindikasi mempunyai masalah kesehatan terutama KIA-
KB dan kesehatan reproduksi
Sesuai dengan kelompoknya mahasiswa melakukan tabulasi data dari
hasil survey mawas diri per kelompok untuk merumuskan masalah dan
menetapkan prioritas masalah yang akan diatasi.
Mahasiswa melakukan asuhan kebidanan komunitas sesuai dengan
masalah yang ditemukan.
Mahasiswa membuat laporan asuhan kebidanan komunitas secara
kelompok.
b. Pelaksanaan
9. Tindak Lanjut
Pengetahuan diperoleh dari tanya jawab yang dilakukan pada saat proses
praktik
klinik atau pada akhir kegiatan
I. Penutup
Demikianlah kerangka acuan ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran Praktik Kebidanan Komprehensif.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Berdasarkan kesepakatan antara ICM, FIGO, WHO pada tahun 1933 menyatakan
bahwa bidan adalah seorang telah mengikuti pendidikan kebidanan yang diakui oleh
pemerintah setempat, telah menyelesaikan pendidikan dan lulus serta terdaftar atau
mendapatkan izin melakukan praktik kebidanan. Menurut IBI, Bidan adalah seorang
perempuan yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi diwilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kualifikasi untuk
diregister, sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik
kebidanan.
Komunitas Berasal dari bahasa latin: - comunicans : kesamaan - communis : sama,
public, banyak - community : masyarakat setempat Menurut J.H Syahlan bidan
komunitas adalah bidan yang berkerja melayani keluarga dan masyarakat diwilayah
tertentu. Menurut United Kingdom Central Council for Nursing Midwifery Health para
praktisi bidan yang berbasis komunitas harus dapat memberikan supervise yang
dibutuhkan oleh perempuan selama masa kehamilan, persalinan, nifas, dan BBL secara
komprehensif.
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan
lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku (Kepmenkes
no.900/Menkes/SK/VII/2002).
Bidan di Komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat
di wilayah tertentu.Bidan yg bekerja di komunitas harus mengenal kondisi kesehatan
di masyarakat yangg selalu mengalami perubahan, sehingga bidan harus tanggap
terhadap perubahan tersebut.
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditujukan
kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk
pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat.Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau
institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari
pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan bayi
dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas dalam
segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah bersama-sama
perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif pengalaman proses
kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar dapat mengambil keputusan
atau pilihan secara individual berdasarkan informasi yang telah diberikan.
2. Tujuan
Di dalam komunitas, terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga atau
kelompok masyarakat.Sasaran utama pelayanan kebidanan komunitas adalah Ibu dan
Anak. Menurut UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan
keluarga adalah suami, istri, anak dan anggota keluarga yang lain.
a. Tujuan umum :
1. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, balita dalam keluarga sehingga
terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas tertentu.
2. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah kebidanan
komunitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
b. Tujuan khusus:
1. Mengidentifikasi masalah kebidanan komunitas
2. Melakukan upaya promotif dan preventif pelayanan kesehatan
3. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat
4. Mengidentifikasi struktur masyarakat daerah setempat
5. Meningkatkan kemampuan individu/keluarga/masyarakat untuk
melaksanakan askeb dalam rangka mengatasi masalah
6. Tertanganinya kelainan resiko tinggi/rawan yang perlu pembinaan dan
pelayanan kebidanan
7. Tertanganinya kasus kebidanan dirumah
8. Tertanganinya tidak lanjut kasus kebidanan dan rujukan
9. Mengidentifikasi status kesehatan ibu dan anak
10. Pelayanan KIA/KB/imunisasi
11. Menggambarkan keadaan wilayah kerja dengan daerah
12. Mengidentifikasi faktor penunjang KIA/KB diwilayah
13. Bimbingan pada kader posyandu/kesehatan/dukun bayi
14. Mengidentifikasikan kerjasama LP/LS
15. Kunjungan rumah
16. Penyuluhan laporan dan seminar dan evaluasi
17. Askeb pada sasaran
18. Menolong persalinan rumah
19. Melakukan tindakan kegawatdaruratan kebidanan sesuai kewenangan
c. Sebagai Pengelola
Sesuai dengan kewenangannya bidan dapat melaksanakan kegiatan praktik
mandiri.Bidan dapat mengelola sendiri pelayanan yang dilakukannya.Peran
bidan di sini adalah sebagai pengelola kegiatan kebidanan di unit puskesmas,
polindes, posyandu dan praktek bidan. Sebagai pengelola bidan memimpin dan
mendayagunakan bidan lain atau tenaga kesehatan yang pendidikannya lebih
rendah.
d. Sebagai Peneliti
Bidan perlu mengkaji perkembangan kesehatan pasien yang dilayaninya,
perkembangan keluarga dan masyarakat.Secara sederhana bidan dapat
memberikan kesimpulan atau hipotesis dan hasil analisanya. Sehingga bila peran
ini dilakukan oleh bidan, maka ia dapat mengetahui secara cepat tentang
permasalahan komunitas yang dilayaninya dan dapat pula dengan segera
melaksanakan tindakan.
Secara lebih rinci Tujuan Asuhan Kebidanan Keluarga adalah sebagai berikut (Setiadi,
2008):
a. Tujuan Umum
b. Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit dengan memberikan asuhan
kebidanan kepada anggota keluarga yang memerlukan.
e. Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku yang
kurang/tidak sehat menjadi perilaku sehat
f. Sebagai penyuluh dan konsultan yang berperan dalam memberikan petunjuk tentang
asuhan kebidanan dasar dalam keluarga.
Dalam melaksanakan perannya ini, seorang Bidan tidak dapat bekerja sendiri,
melainkan perlu berkolaburasi atau bekerja sama dengan profesi lain dalam rangka
mencapai asuhan kebidanan keluarga yang komprehensif, efektif dan efisien.
(Setiadi,2008).
4. Tugas dan tanggung jawab bidan dalam koomunitas di keluarga
a) Tugas Utama
1) Pelaksana asuhan atau pelayanan kebidanan : berikaan asuhan secara profesional
dan sesuai standar dengan melibatkan klien /keluarga
2) Pengelola yan KIA/KB: lakukan yankesmas dan peningkatan kemampuan SDM
massy (kader)
3) Pendkes : laksanakan bimbingan/ penyuluhan pada kader, masy dan lintor
4) Penelitian : askeb
Tugas tambahan bidan dalam menejemen kebidanan keluarga yaitu, Upaya
perbaikan kesling, Kelola obat-obatan sederhana sesuai kewenangan, Surveilance dan
Menggunakan TTG di bidang kesehatan.
5. Langkah-Langkah Dalam Asuhan Kebidanan Keluarga
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Bidan dalam memberikan Asuhan Kebidanan
Keluarga antara lain :
1). Membina hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga,dengan cara :
a) Mengadakan kontak dengan keluarga.Hal ini bisa dilakukan dengan cara kontak
sosial yang memandang keluarga sebagai system, dimana mereka hidup di
masyarakat yang mempunyai struktur organisasi kemasyarakatan tersendiri.
Sehingga sebelum melakukan kontak dengan keluarga, sebaiknya menyampaikan
dan menjelaskan maksud dan tujuan terlebih dahulu kepada struktur
kemasyarakatan yang ada.
b) Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu keluarga dalam
mengatasi masalah kesehatan mereka.
c) Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan kesehatan yang
dirasakan oleh keluarga.
d) Membina komunikasi dua arah yang harmonis dengan keluarga.
2). Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah kesehatan keluarga.
3). Menganalisa data untuk menentukan masalah kesehatan keluarga, dengan
melakukan pengelompokan data.
4). Merumuskan masalah dan mengelompokkan masalah dengan mengacu
kepada tipologi dan sifat masalah kesehatan keluarga dengan kriteria
5). Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga untuk melaksanakan
tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.
6).Menentukan Skala Priotitas Masalah kesehatan keluarga dengan mempertimbangkan
7). Menyusun Rencana Asuhan Kebidanan Keluarga sesuai dengan urutan prioritas
masalah yang telah disusun dengan langkah-langkah
8). Melaksanakan/mengimplementasikan asuhan kebidanan keluarga sesuai dengan
rencana yang telah disusun.
9). Melaksanakan Evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.
10). Meninjau kembali masalah kesehatan keluarga yang belum teratasi dan merumuskan
kembali Rencana Asuhan Kebidanan yang baru
D. Konsep Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dilamjutkan dengan nidasi atau implementasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi
lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan
menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2008). Kehamilan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan dari intrauterin mulai sejak konsepsi sampai permulaan persalinan. Setiap
bulan wanita melepaskan satu sampai dua sel telur dari induk telur (ovulasi) yang ditangkap
oleh umbai-umbai (fimbrae) dan masuk kedalam sel telur. Saat melakukan hubungan seksual,
cairan sperma masuk ke dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak memasuki rongga
rahim lalu masuk ke dalam sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasa terjadi dibagian
yang mengembang dari tuba falopii. Pada sekeliling sel telur banyak berkumpul sperma
kemudian pada tempat yang paling mudah untuk dimasuki, masuklah satu sel sperma dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi
ini segera membelah diri sambil bergerak oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim
kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim, Peristiwa
ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7
hari (Restyana, 2012 dalam Sumarmi, 2015). Proses kehamilan dimulai dengan terjadinya
konsepsi. Konsepsi adalah bersatunya sel telur (ovum) dan sperma. Proses kehamilan atau
(gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi
terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal
konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur) yang terjadi dua minggu setelahnya.
(Kamariyah dkk, 2014).
1. Keguguran
Bahan kimia yang terdapat dalam rokok akan masuk ke aliran darah ibu hamil dan janin
sehingga dapat mengganggu perkembangan janin, kelainan genetik serta cacat bawaan lahir
sehingga Risiko keguguran pada trimester pertama akan meningkat bila ibu hamil terpapar
asap rokok.
Berat badan bayi dianggap rendah apabila kurang dari 2,5 kilogram saat lahir dan salah satu
penyebabnya adalah paparan asap rokok. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki
risiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan, hipotermia, infeksi, masalah pada saluran
cerna, gangguan otak, dan kekurangan gula darah.
SIDS merupakan kondisi ketika bayi meninggal secara mendadak saat sedang tidur, padahal
bayi dalam keadan baik-baik saja sebelumnya. Hal ini dapat terjadi jika ibu hamil sering
menghirup asap rokok pada saat masa kehamilannya.
· Infeksi.
· Mengganggu kesehatan paru-paru janin (gangguan pernapasan seperti asma di kemudian
hari.
Dampak buruk merokok didekat ibu hamil sangat membahayakan kesehatan bayi yang
dikandungnya. Untuk itu bagi para perokok berhati-hatilah saat merokok di dekat ibu hamil,
bahkan lebih baik hentikan kebiasaan merokok mulai sekarang. Bagi para suami jika belum
dapat menghentikan kebiasaan merokok maka merokoklah di luar rumah serta jauh dari ibu
hamil, lalu setelah selesai segera mandi dan mengganti pakaian. Bagi ibu hamil sendiri, jangan
pernah merokok serta jauhilah orang yang sedang merokok.
LEMBAR KONSULTASI
SURAT KETERANGAN
PENGAMBILAN STUDI KASUS
Mengetahui
Mahasiswa Pembimbing Lahan Praktik
BAB III
TINJAUAN KASUS
Umur : 43th
Pekerjaan : Petani/Pekebun
Agama : Islam
: Laki-laki : kembar
: Perempuan : : pisah
: Hubungan
perkawinan : cerai
: Meninggal
: anak angkat
3.
4.
5.
6.
7. Denah Rumah :
8.
6m
Ruang
Tamu
Kamar 1
Teras
Depan
6m
1) Pola Nutrisi
Kebiasaan makan keluarga Sutrisno adalah makan 3 kali sehari atau lebih dengan
waktu makan teratur. Dengan menu makan yang berbeda – beda. Tn.Sutrisno dan
Ny.Ayu terkadang minum Teh di pagi hari dan minum air mineral juga setiap hari.
Keluarga Tn.Sutrisno tidak memiliki pantangan pada makanan dan minuman serta
terbiasa mencuci tangan sebelum dan sesudah makan bahkan sesudah beraktifitas.
2) Pola Eliminasi
BAK : Suami : Tn.Sutrisno BAK 5-6x/hari warnanya kuning jernih
lembek
Lembek
3) Pola Istirahat
Tn. Sutrisno : Tidur siang ±1 jam, terkadang tidak tidur siang dan tidur malam ±6-
7jam/hari
Ny. Ayu : Tidur siang ±1 jam, tidur malam ±6-7 jam/hari
4) Pola Aktivitas
Tn. Sutrisno : Ny. Ayu mengatakan Tn. Dedi bekerja sebagai
Petani/pekebun
Ny. Ayu : Ny. Ayu mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga
8) Pola Seksual
Ny. Ayu mengatakan bahwa melakukan hubungan seksual sesuai kebutuhan. Dan
selama masa kehamilan belum pernah melakukan hubungan seksual.
BBLR
Keguguran
Score 4 2/3
Keluarga harus
meyadari dan
mengatasi
2. PERENCANAAN
Masalah 1
Ny.Ayu dengan Ibu Hamil Trimester ke 1
Tanggal : 12 Januari 2023, direncanakan untuk :
Memberitahukan kepada Ny. Ayu tentang hasil pengkajian
Memberikan penyuluhan kepada Ny.Ayu tentang dampak buruk asap rokok
bagi ibu hamil
Memberitahu Ny.Ayu untuk menjauhi asap rokok
Melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan
Masalah 2
Ketidaktahuan Ny.Ayu tentang pentingnya menghindari asap rokok
Tanggal : 12 Januari 2023, direncanakan untuk :
Memberitahukan Ny.Ayu tentang hasil pengkajian
Memberikan penyuluhan kepada Ny.Ayu tentang dampak buruk asap rokok
terhadap ibu hamil
Melakukan evaluasi terhadap asuhan yang diberikan
3. PELAKSANAAN
1. Menginformasikan pada keluarga tentang bahaya asap rokok pada ibu dan janin
2. Menjelaskan pada Tn.S untuk tidak merokok di dalam ruangan tertutup
3. Memberikan konseling dan edukasi mengenai resiko asap rokok yang terhirup dapat
meyebabkan keguguran
4. Menjelaskan pada Ny.A untuk menegur Tn.S apabila masih merokok didalam rumah
terutama didekat ibu hamil
5. Menjelaskan pada ibu dan keluarga untuk perilaku hidup bersih dan sehat, teruma Tn.S
setelah merokok dan sebelum berinteraksi kepada Ny.A
6. Menginformasikan pada keluarga perlunya mengawasi janin terutama pada awal
kehamilan
7. Menyarankan pada ibu dan keluarga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan aktivitas sehari-hari
8. Menyarankan pada ibu untuk makan-makanan yang bergizi seimbang dan istirahat
yang cukup,serta jangan beraktivitas terlalu berat
9. Menjelaskan pada ibu dan keluarga untuk rutin memeriksakan kehamilannya
10. Menyarankan pada ibu dan keluarga untuk membawa ke tenaga kesehatan ada dan
tidaknya keluhan yang terjadi
4. EVALUASI
1. Keluarga sudah mengetahui hasil pengkajian
2. Setelah diberikan penyuluhan dan konseling, Tn.S dan Ny.A sudah mengerti dan
memahami tentang dampak buruk Asap rokok pada ibu hamil
3. Setelah diberikan penyuluhan dan konseling Tn.S sudah mengaplikasikan untuk tidak
merokok didalam rumah terutama didekat Ny.A
4. Setelah diberikan penyuluhan Tn.S lebih berhati-hati untuk merokok dan mulai
menjaga pola hidup bersih dan sehat
5. Setelah diberikan penyuluhan keluarga sudah mulai lebih memperhatikan ibu dan janin
jika ingin melakukan aktivitas sehari-hari
BAB IV
PEMBAHASAN
Keluarga Tn. Sutrisno tinggal dirumah sendiri dengan kondisi rumah semi permanen
dengan lantai semen kasar. Keluarga Tn. Dedi merupakan kumpulan keluarga inti dengan
jumlah anggota 3 orang didalam rumah tersebut. Sumber pengairannya berasal dari sumur
gali yang menggunakan sanyo. Di dalam keluarga Tn.Dedi terdapat satu orang yang merokok
yaitu Tn.Sutrisno sendiri dan Tn.Sutrisno merokok nya di dalam dan luar rumah walau
Ny.Ayu sedang hamil,Tn.Sutrisno tetap merokok di dalam rumah.Akan tetapi, walaupun
merokok didalam rumah Tn.Sutrisno tidak merokok didekat Ny.Ayu. Dalam keluarga
Tn.Sutrisno memiliki masalah yaitu Tn.Sutrisno sendiri sebagai perokok aktif mengenai
Bahaya Asap Rokok Pada Ibu Hamil, serta kurangnya pengetahuan tentang bahaya asap rokok
apabila terhirup oleh ibu hamil. Kemudian dilakukan beberapa tindakan untuk mengatasi
masalah tersebut, yaitu dengan melakukan kunjungan dan asuhan pada keluarga mengenai
Bahaya Asap Rokok Pada Ibu Hamil, memberitahu Tn.Sutrisno untuk tidak merokok didalam
rumah meskipun tidak merokok didekat Ny.Ayu. Karena, asap rokok tetap akan terbawa angin
dan tetap terhirup pada akhirnya. Setelah diberikan penjelasan akhirnya Tn.Sutrisno mengerti
bahwa asap rokok sangat berbahaya apabila terhirup ibu hamil, Tn.Sutrisno juga sudah mulai
berusaha mengurangi rokok. Dan apabila merokok Tn.Sutrisno tidak merokok didalam rumah
dan jauh dari rumah.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Komunitas memfokuskan pemberian pelayanan pada setiap
keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk pemberian pelayanan yang
dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai permasalahan dibidang kesehatan
khususnya kesehatan ibu dan anak. Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan
untuk menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi. Dari berbagai penyuluhan
yang telah dilakukan diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat
mengenai permasalahan kesehatan yang ada dilingkungannya. Begitu juga dengan
keluarga Tn.Sutrisno setelah dilakukan beberapa tindakan untuk menyelesaikan
masalah yang ada, kini keluarga Tn.Sutrisno sudah lebih memahami apa dan
bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.
B. Saran
a. Kepada Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai kesehatan
keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai Asuhan Kebidanan pada
Keluarga
b. Kepada Keluarga
Dengan diadakannya penyuluhan ini diharapkan keluarga dapat mengenali masalah
kesehatan serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri
c. Kepada Institusi Pendidikan
Institusi pendidikan diharapkan dapat memberikan bimbingan yang dapat memberi
semangat dan dorongan bagi para mahasiswanya.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Elly. 2018. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : Menkes.
https://rsia.acehprov.go.id/berita/kategori/layanan-kesehatan/bahaya-asap-rokok-bagi-ibu-
hamil
https://telemed.ihc.id/artikel-detail-428-Ketahui-Bahaya-Asap-Rokok-Bagi-Ibu-Hamil.html
.