01 - R1 - Agus Masputra.
01 - R1 - Agus Masputra.
Disusun Oleh :
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya saya bisa menyelesaikan tugas makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bakteriologi Klinik.
Dalam penyusunan makalah ini saya ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu. Makalah ini telah disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada, namun saya
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran demi
perbaikan dan penyempurnaan akan saya terima dengan senang hati. Akhir kata saya ucapkan
terima kasih.
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
3. Tujuan. ..................................................................................................................... 1
BAB II PENDAHULUAN
1. Kesimpulan .............................................................................................................. 7
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakteri Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang bersifat aerobik dan
ada juga yang bersifat anaerobic fakultatif. Bakteri E-coli mampu bertahan hidup di media
sederhana dan dapat memfermentasi laktosa yang dapat memproduksi asam dan gas
(Yanuhar, 2019). Bakteri ini termasuk dalam famili Enterobacteriaceace yang merupakan
golongan bakteri yang banyak digunakan sebagai indikator kebersihan atau hygiene. Selain
itu, dalam suatu uji analisis air, E-coli merupakan indikator pencemaran air oleh tinja.
Bakteri ini sangat mudah ditemui pada air tercemar yang ditandai dengan keberadaan
faeces. Dengan keberadaan bakteri tersebut dapat menyebakan penyakit bagi orang yang
mengonsumsinya, salah satunya yaitu penyakit diare (Purnawijayanti, 2001).
B. Permasalahan
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah Komposisi dari masing-masing media, Fungsi dari
masing-masing komponen media, Cara membuat media, Reaksi yang terjadi pada media
setelah ditanam bakteri E.coli, Proteus, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas aeroginosa
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui.:
Komposisi dari masing-masing media E.coli, Proteus, Klebsiella pneumonia,
Pseudomonas aeroginosa
Fungsi dari masing-masing komponen media E.coli, Proteus, Klebsiella pneumonia,
Pseudomonas aeroginosa
Cara membuat media E.coli, Proteus, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas
aeroginosa
Reaksi yang terjadi pada media setelah ditanam bakteri E.coli, Proteus, Klebsiella
pneumonia, Pseudomonas aeroginosa
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komposisi dari masing-masing media
Media Blood Agar Plate (BAP)
Blood agar base (BAB) : 20 gram
Darah : 25% dari 500 ml
Media Mac Conkey Agar
Mac Conkey Agar : 26 gram
Aquadest : 500 ml
Endo Agar
Pepton : 10 gram
Lactose : 10 gram
Di-potassium phosphate : 3,5 gram
Sodium Sulphite : 2,5 gram
Agar : 10 gram
Aquadest : 1 Liter
Nutrient Agar Plate (NAP)
pepton, : 5,0 gram
Aquadest : 1000 ml
Triple sugar iron agar (TSIA)
Polipepton : 5 gram
Aquadest : 500 ml
Laktosa : 5 gram
Sukrosa : 5 gram
Glukosa : 0,5 gram
NaCl : 2,5 gram
Agar : 6 gram
Phenol red : 0,024 gram
Media Gula-gula (glukosa,sukrosa,laktosa,maltose,manitol)
Pepton : 10 gram
NaCl : 5 gram
6
Aquadest : 500 ml
Gula-gula :
BTB 0,4% : 1ml
Methyl Red, Voges Proskoeur (MRVP)
Aquadest : 200 ml
Methyl Red Voges Proskoeur 3,4 gram
Sulfur, Indol, Motility
Aquadest : 260 ml
Sulfur, Indol, Motility : 4,68 gram
SS Agar
Aquadest : 160 ml
SS Agar : 9,6 gram
Manitol Salt Agar (MSA)
Aquadest : 120 ml
Manitol Salt Agar : 12,96 gram
TCBS
Sodium Thiosulfate
Sodium Chloride
Urea
Pepton
Dextrose
Sodium Phospat
Pottasium dihydrogen Phospate
Sodium Chloride
Phenol Red
Eosin Methylene Blue
Pankreas Gelatin
Eosin Methylene Blue
Laktosa
Dipottasium Phospat
7
Simmons Cytrate Agar
Magnesium Sulphate
Ammonium Dihydrogen Phosphate
Sodium ammonium Phosphate
Sodium Cytrate
Sodium chloride
Bromothymol Blue
Agar
B. Fungsi dari masing-masing komponen media
1) Blood agar plate
Berfungsi untuk membedakan bakteri pathogen berdasarkan kemampuan bakteri melisiskan
darah yang terkandung dalam media tersebut.
4) Endo Agar
Endo agar merupakan media diferensial yang berfungsi untuk membedakan bakteri positif
dan bakteri negative
8
Berfungsi untuk melihat kemampuan bakteri bergerak membentuk motility menghasilkan
indol dan sulfur
9) Urea Agar
Berfungsi untuk melihat bakteri bergerak memecah urea menjadi amoniak.
11) MRVP
Berfungsi untuk mengetahui sifat bakteri memproduksi asam dengan tes MR dan produksi
Asetil metilkarbinol dengan tes VP.
C. Cara Kerja
Lalu ditambahkan darah 6-10 % dari volume media kocok perlahan sampai homogen
Panaskan sampai mendidih untuk melarutkan media. Sterilkan dalam autoclave pada
suhu 121°C selama 15 menit. Tunggu suhu sampai hangat-hangat kuku (45°C-50°C).
3) Endo Agar
Timbang 36 gram bubuk Media Endo, larutkan dengan aquadest sebanyak 1 liter.
kemudian disterilisasi dengan autoklaf pasa suhu 121oC selama 15 menit, sehingga
didapatkan media NA yang steril.
Larutkan 65 gram medium kedalam 1 liter akuades dengan cara dipanaskan pada suhu
10
80°C sambil diaduk menggunakan alat hot plate and magnetic stirrer. Pastikan medium
larut dengan sempurna dan tidak terjadi penggumpalan.
Medium yang telah jadi dimasukkan kedalam tabung reaksi dan ditutup dengan tidak
rapat / renggang.
Sterilisasi medium menggunakan autoklaf pada suhu 121°C dan tekanan 2 Atm selama
15 menit.
Setelah disterilisasi dan medium masih bersifat cair, tabung reaksi dapat dimiringkan
hingga 45 derajat atau lebih dan disisakan untuk bagian tegak.
Lakukan pemanasan agar butiran pepton water tidak terlihat lagi atau sudah
homogenkan dengan baik
7) MRVP
Tutup tabung dengan kapas kasa, tutup dengan koran, sterilkan di autoclave 15 menit
dengan suhu 121oC, tekanan 1,5 atau 2 atm
Setelah steril letakkan pada rak tabung dengan posisi tabung tegak. Tunggu sampai
padat
Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Media semisolid siap pakai
dapat disimpan pada suhu suhu 2 – 8 °C.
Tutup tabung dengan kapas kasa, tutup dengan koran, sterilkan di autoclave 15 menit
dengan suhu 121oC, tekanan 1,5 atau 2 atm
Setelah steril letakkan pada rak tabung dengan posisi tabung tegak. Tunggu sampai
padat 11. Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Media semisolid
siap pakai dapat disimpan pada suhu suhu 2 – 8 °C.
9) TCBS
13
Larutkan dengan aquadest, panaskan di atas api spirtus hingga larut
Tutup tabung dengan kapas kasa, tutup dengan koran, sterilkan di autoclave 15 menit
dengan suhu 121oC, tekanan 1,5 atau 2 atm
Setelah steril letakkan pada rak tabung dengan posisi tabung tegak. Tunggu sampai
padat
Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Media semisolid siap pakai
dapat disimpan pada suhu suhu 2 – 8 °C.
Sterilkan sehari sebelum praktikum untuk Petri, gelas arloji, Erlenmeyer, gelas ukur
yang kaca, spatula (semua alat gelas). Catatan: media SSA tidak boleh di autoklaf
sehingga alat-alat yang digunakan harus disterilkan terlebih dahulu
Lakukan perhitungan media SSA untuk jumlah dan volume plate atau Petri yang
dibutuhkan
Lakukan penimbangan gelas arloji kosong steril, media SSA, dan catat hasilnya. Ingat
teknik aseptic
Larutkan dengan aquadest, panaskan hingga larut (mendidih) di atas api spirtus
14
Suam-suam dengan air kran
Tuang media dari Erlenmeyer ke cawan Petri steril dengan teknik aseptic tentunya
dengan melewatkan mulut Erlenmeyer ke api Ingat tanpa ada autoklaf sehingga
langsung di tuang
Ratakan perlahan dengan memutar petri searah angka delapan. Biarkan memadat
Lakukan perhitungan media MSA untuk jumlah dan volume plate atau Petri yang
dibutuhkan
Lakukan penimbangan gelas arloji kosong, media MSA, dan catat hasilnya
Larutkan dengan aquadest, panaskan hingga larut (mendidih) di atas api spirtus
Tutup erlenmeyer dengan kapas kasa, bungkus cawan petri kosong dengan koran,
15
sterilkan di autoclave selama 15 menit dengan suhu 121oC dan tekanan 1,5 atm atau 2
atm.
Tuang media dari Erlenmeyer ke cawan Petri dengan teknik aseptic tentunya
. Biarkan memadat
Panaskan/didihkan di atas api spirtus sampai bener-bener homogen dan larut sempurna
Jika pH sudah sesuai, tutup Erlenmeyer dengan kapas kasa dan beri label nama
(identitas) 10. Lakukan sterilisasi menggunakan autoklaf pada tekanan 2 atm atau 1,5 lb
pada suhu 121 °C selama 15 menit dengan total keseluruhan 45-60 menit
Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Apabila segera digunakan,
tuang media dari Erlenmeyer ke Petri dengan volume 15-20 mL. ratakan membentuk
pola angka delapan secara perlahan
Jika pH sudah sesuai tuang campuran/larutan media kesetiap tabung dengan volume
yang sama
Setelah itu tutup dengan kapas kasa dan beri label nama (identitas)
Lakukan sterilisasi menggunakan autoklaf pada tekanan 2 atm atau 1,5 lb pada suhu
121 °C selama 15 menit dengan total keseluruhan 45-60 menit
Media yang sudah jadi siap untuk digunakan atau disimpan. Media pemupuk siap pakai
dapat disimpan pada suhu kamar, kecuali Selenite broth disimpan pada suhu 2 – 8 °C
1) BAP
Escherichia Coli
17
Bakteri E-Colii pada laktose dapat memfermentasikan laktosasehingga terjadi
perubahan pH pada media Endo agarhal ini adalah sebab koloni bakteri Escherichia
coli pada media Endo agar berwarna merah Proteus Vulgaris
Proteus Vulgaris
Bakteri Proteus vulgaris dan Proteus mirabilis merupakan non laktose fermenter yang
artinya tidak dapat memfermentasikan laktosa sehingga tidak terjadi perubahan pH
pada media EMB akan tetapi karna adanya kandungan methylen blue pada media
membuat koloni bakteri Proteus sp pada media EMB berwarna kehitaman. Proteus
Pseudomonas Aeruginosa
18
Klebsiella Pneumoniae
Tidak adanya hemolisa pada media yang ditanami bakteri Klebsiella pneumoniae
menunjukan bahwa bakteri Klebsiella pneumoniae tidak dapat melisiskan sel darah
merah pada media BAP
Escherichia Coli
19
Proteus Vulgaris
Klebsiella pneumonia
Pseudomonas Aeruginosa
20
2) Eosin Methylene Blue (EMB)
Escherichia Coli
Proteus Vulgaris
Bakteri Proteus vulgaris dan Proteus mirabilis merupakan non laktose fermenter
yang artinya tidak dapat memfermentasikan laktosa sehingga tidak terjadi perubahan
pH pada media EMB akan tetapi karna adanya kandungan methylen blue pada media
membuat koloni bakteri Proteus sp pada media EMB berwarna kehitaman.
Klebsiella Pneumoniae
21
koloni besar-besar, mucoid, cembung, sedikit mengkilat seperti logam.. Ciri khas
klebsiella pneuminae adalah terbentuknya mukoid pada koloni bakteri
Pseudomonas aeruginosa
3) Endo Agar
Escherichia coli
22
methalic sheen.
Proteus Vulgaris
Bakteri Proteus vulgaris merupakan non lactose fermenter yang artinya tidak dapat
memfermentasikan laktosa sehingga tidak terjadi perubahan PH pada media Endo
agar sehingga koloni bakterinya tidak berwarna .
Klebsiella pneumonia
23
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli
terlihat bakteri tumbuh dengan baik pada mediaNAP dikarenakan adanya nutrisi
yang cukup untuk membantupertumbuhan bakteri
Proteus Vulgaris
24
Terlihat bakteri tumbuh dengan baik pada media NAP dikarenakan adanya nutrisi
yang cukup untuk membantu pertumbuhan bakteri.
Klebsiella pneumonia e
terlihat bakteri tumbuh dengan baik pada mediaNAP dikarenakan adanya nutrisi
yang cukup untuk membantupertumbuhan bakteri
Pseudomonas aeruginosa
Terbentuknya pigmen hijau pada media NAP yang ditanami oleh bakteri
Pseudomonas aeruginosa dikarenakan adanya pigmen piosianin dan pioverdin.
25
Escherichia coli
Proteus Vulgaris
Bakteri Proteus vulgaris hanya dapat memfermentasikan glukosa dan tidak dapat
memfementasikan sukkrosa dan laktosa yang terkandung dalam media TSIA
sehingga terbentuk Lereng/Dasar: Merah/Kuning.
26
Klebsiella Pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
6) Sulfur,Indol,Motility
Escherichia coli
27
Sulfur: Negatif (-) Indol: Positif (+)
Motility (+)
Proteus
Motility (+)
Klebsiella Pneumoniae
Pseudomonas aeruginosa
28
Sulfur: Negatif (-) Indol: Negatif (-) Motility: Negatif (-)
SC : negatif.
Proteus Vulgaris
29
indikator warna BTB menjadi biru
Pseudomonas aeruginosa
Escherichia coli
Diperoleh hasil negatif dengan tidakadanya perubahan warna menjadi merah muda
pada media urea agar yang ditanamibakteri Escherichia coli
30
Proteus Vulgaris
perubahan pH pada media sehingga media berubah menjadi warna merah muda
yang menunjukan hasil positif
Klebsiella Pneumoniae
perubahan pH pada media sehingga media berubah menjadi warna merah muda
yang menunjukan hasil positif
Pseudomonas aeruginosa
perubahan pH pada media sehingga media berubah menjadi warna merah muda
yang menunjukan hasil positif.
9) Media Gula-gula
Escherichia coli
31
Hasil positif pada semua media gula gula
Proteus Vulgaris
Klebsiella Pneumoniae
32
Pseudomonas aeruginosa
10) MRVP
Escherichia coli
MR VP
Tes MR
Tes VP
tidak terjadi perubahan warna ketika ditetesi reagen VP1 dan VP2.
Proteus Vulgaris
33
MR VP
Tes MR
Bakteri Proteus vulgaris dan Proteus mirabilis dapat mengoksidasi glukosa menadi
asam sehingga terbentuk warna merah setelah ditetesi oleh reagen MR
Tes VP
Bakteri Proteus mirabilis tidak dapat mengoksidasi glukosa menjadi asetil metil
karbinol sehingga tidak terjadi perubahan warna ketika ditetesi reagen VP1 dan
VP2.
Klebsiella Pneumoniae
MR VP
34
Tes MR
Tes VP
terjadi perubahan warna menjadi merah muda ketika ditetesi reagen VP1 dan VP2
Pseudomonas aeruginosa
MR VP
Tes MR
Tes VP
35
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bakteri memiliki sifat tertentu sehingga jika ditanam pada media yang sama akan
menghasilkan koloni dan reaksi yang berbeda. Semua tergantung pada kemampuan bakteri
memfermentasikan dan memakan komposisi yang ada di dalam media Beberapa komposisi
berguna untuk menunjang pertumbuhan bakteri, melihat kemampuan bakteri
menggunakannya dan ada yang menghambat pertumbuhan bakteri tertentu, dan media
pertumbuhan memiliki fungsinya masing-masing
DAFTAR PUSTAKA
Goering RV, Dockrell HM. (2008). Diagnosis of Infection and Assesment of Host Defense
Nurcahyani, T. (2017). Identifikasi Bakteri Escherichia colli Pada Petis Ikan Tongkoldi Pasar