4
Perhitungan 9 IKU BKKBN Tahun 2021 bersumber PK 2021
Keterangan: Tidak termasuk 3 IKU Kedeputian Dalduk, yaitu: 1). Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan [IPBK]; 2). Indeks kepedulian terhadap
Isu Kependuduka [IKIK] dan 3). Persentase Kampung KB mandiri.
5
Tahapan penghitungan
Konsultasi pakar
Metadata IKU Agust-Nov 2021 Des 2021
Hasil penghitungan IKU
Metadata IKU bersumber
dibahas bersama pakar
dari PK 2021 dibahas
untuk mencermati proses
bersama dengan pakar
penghitungan IKU dan
dan unit operasional
implikasi program.
Penyerahan data
set IKU dari Pusna
ke walidata
A simple year-to-year comparison of the mean for monthly crude birth rates (CBRs)
before and during the pandemic suggests a negative difference in CBRs for all
countries except for Denmark, Finland, Germany, and The Netherlands.
During pandemic February-November 2020.
VALIDASI SELISIH
BLOK BAST* PUSNA (%)
40 57
20 PK21
20 19 3
Supas 2015
SP1971 SP1980 SUPAS SP SUPAS SP2000 SP SUPAS PK2021
3
1985 1990 1995 2010 2015 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49
TFR dan ASFR 15-19 tahun
berdasarkan Provinsi [PK21 Vs Supas 2015]
TFR ASFR [15-19] Tahun
Papua 2,59 3,07 Papua 48,1 46,0
Nusa Tenggara Timur 2,82 2,97 Nusa Tenggara Barat 47,9 53,2
Maluku 2,47 2,96 Sulawesi Barat 37,3 76,7
Nusa Tenggara Barat 2,39 2,79 Gorontalo 36,4 54,5
Sulawesi Tenggara 2,63 2,71 Kalimantan Tengah 36,2 62,5
Sulawesi Barat 2,67 2,69 Sulawesi Tengah 36,1 54,7
Aceh 2,60 2,68 Sulawesi Utara 34,2 48,2
Papua Barat 2,56 2,66 Maluku Utara 34,0 54,4
Maluku Utara 2,55 2,66 Kalimantan Barat 31,2 59,4
Kalimantan Utara 2,57 2,66 Papua Barat 30,9 65,6
Sumatera Barat 2,60 2,60 Sulawesi Tenggara 30,7 41,4
Sumatera Utara 2,61 2,60 Kep. Bangka Belitung 29,0 62,5
Kep. Riau 2,20 2,53 Sumatera Selatan 28,2 39,5
Kalimantan Timur 2,16 2,51 Bengkulu 28,0 47,0
Riau 2,49 2,50 Sulawesi Selatan 27,4 37,0
Kep. Bangka Belitung 2,21 2,49 Kalimantan Utara 27,1 50,5
Banten 2,15 2,43 Kalimantan Selatan 26,7 52,2
Sulawesi Tengah 2,21 2,43 Jambi 24,6 46,2
Kalimantan Barat 2,23 2,40 Maluku 22,5 35,9
Gorontalo 2,13 2,40 Jawa Barat 21,4 36,4
Sumatera Selatan 2,23 2,38 Jawa Timur 21,0 38,2
Kalimantan Selatan 2,34 2,37 Nasional 20,5 40,1
Jambi 2,25 2,33 Nusa Tenggara Timur 20,4 31,8
Kalimantan Tengah 2,20 2,31 Kalimantan Timur 19,7 36,4
Bengkulu 2,22 2,30 Lampung 17,2 44,8
Jawa Barat 2,12 2,30 Banten 17,1 32,2
Sulawesi Selatan 2,09 2,29 Bali 15,5 34,0
Lampung 2,28 2,29 Jawa Tengah 15,1 42,3
Nasional 2,28 2,24 Riau 15,1 32,0
Jawa Timur 1,79 2,21 Sumatera Utara 14,9 26,4
Jawa Tengah 2,06 2,09 TFR [Supas 2015]
Aceh 14,7 23,7
Sulawesi Utara 2,09 2,07 Sumatera Barat 11,8 25,4 ASFR 15-19_PK
Bali 1,92 1,98 TFR PK21 Kep. Riau 11,4 27,0
DI Yogyakarta 1,73 1,91 DI Yogyakarta 9,1 22,4 ASFR Supas 2015
TFR menurut provinsi 2021
Target & Pencapaian TFR 2016 -2021
2,6
Dan Proyeksi TFR 2020-2040 Papua 3,07
Nusa Tenggara Timur 2,97
Maluku 2,96
2,45 2,45 2,47 2,46 2,46 2,45 2,44 2,79
Nusa Tenggara Barat
2,5
Sulawesi Tenggara 2,71
2,4 2,4 2,41 Sulawesi Barat 2,69
2,38 2,38 2,36
2,4 2,35 Aceh 2,68
Papua Barat 2,66
Maluku Utara 2,66
2,3 2,24
2,33 2,31 Kalimantan Utara 2,66
2,3 2,28 2,26
Sumatera Barat 2,60
2,2 Sumatera Utara 2,60
2,24 Kep. Riau 2,53
2,21 2,19 Kalimantan Timur 2,51
2,1 Riau 2,50
2,1 Kep. Bangka Belitung 2,49
Banten 2,43
2 Sulawesi Tengah 2,43
Kalimantan Barat 2,40
1,9
Gorontalo 2,40
Sumatera Selatan 2,38
2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2030 2035 2040 Kalimantan Selatan 2,37
Target Pencapaian Proyeksi Jambi 2,33
Kalimantan Tengah 2,31
Keterangan: Bengkulu 2,30
1. Perhitungan TFR 2016-2019 bersumber dari Survei Kinerja dan Akuntabilitas (SKAP) BKKBN Jawa Barat 2,30
2. Estimasi TFR tahun 2020 menggunakan trend ASFR data SKAP 2016-2019 untuk memproyeksi ASFR Sulawesi Selatan 2,29
Lampung 2,29
2020 dengan data dasar SKAP 2019. NASIONAL 2,24
3. Perhitungan TFR 2021 bersumber dari Pendataan Keluarga dan tidak termasuk provinsi DKI Jakarta. Jawa Timur 2,21
Khusu TFR Prov. Papua berdasarkan estimasi SKAP 2016 sd 2019 dengan distribusi geometric. Jawa Tengah 2,09
4. Estimasi TFR 2020-2040 dilakukan dengan menggunakan model pertumbuhan eksponensial: Susenas Sulawesi Utara 2,07
2019 Bali 1,98
DI Yogyakarta 1,91
Fajarningtiyas, D. et.al. 2021. Pattern and Determinant of Contraceptive Use among Women in Indonesia from 2007 to 2017: Evidence from Demographic and Health Survey. Journal of
Medical Sciences. 2021 Nov 15; 9(E):1363-1370.https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.7417.
Dinamika penggunaan kontrasepsi di Indonesia,
2007-2017 (2)
Fajarningtiyas, D. et.al. 2021. Pattern and Determinant of Contraceptive Use among Women in Indonesia from 2007 to 2017: Evidence from Demographic and Health Survey. Journal of
Medical Sciences. 2021 Nov 15; 9(E):1363-1370.https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.7417.
Unmet Need
PUS 15-49
[38,408,597]
Target dan pencapaian unmet need
2016-2021: Nasional & provinsi
❑ Terjadi peningkatan >100% pengajuan dispensasi kawin di Prov Jabar antara 2019 dan 2020 yang selanjutnya mengalami penurunan
sedikit ke tahun 2021 yang masih cukup tinggi dibandingkan sebelum pandemic covid-19
❑ Perlu mewaspadai usia pemohon/penggungat perceraian usia < 20 tahun yang terus mengalami peningkatan sebelum dan selama
pandemic covid 19.
35,2
30,1
26,4
16,2
10,0
9,2 8,1 7,0 5,5
6,2 3,4
,2 1,1 0,3
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sumber: BKKBN & INDEF, 2021. Tingkat Kehamilan Dan Layanan Kesehatan Di Masa
Pandemi Covid-19: Analisis Big Data Laporan Akhir - Penelitian
Tingkat putus pakai pemakaian kontrasepsi
menurut provinsi 2021
Pil 37,3
MAL 37,6
Kondom 33,3
Kondom 27,9
Senggama terputus 32,1
Pil 27,8
Pantang berkala 30,2
Suntik 27
Suntik 3 bln 23,7
TFR mCPR
Terget 2021
Target 2021
2,4 anak 62,16 persen
Capaian 2021
Capaian 2021
2,4 anak 57,0 persen
IV III
3 2
PROVINSI PROVINSI
TFR iBangga
Terget 2021
Terget 2021
2,4 anak 55,00 persen
Capaian 2021
Capaian 2021
2,4 anak 54,01 persen
IV III
0 5
PROVINSI PROVINSI
I II
Target stunting
Target Unmet
2021: 21,1
need :
persen
8,3 persen
Capaian
Capaian 2021
stunting 2021
18 persen
24,4 persen
IV III
7 8
PROVINSI PROVINSI
Pemakaian Kontrasepsi Modern (mCPR)
berdasarkan Kab & Kota, 2021
90,0
70,0
60,0
Indonesia; 57%
50,0
40,0
30,0
20,0
10,0
Indonesia; 22,4%
70,0
55% kab & kota diatas capaian nasional
60,0
50,0
40,0
30,0
20,0
Indonesia; 18,0%
10,0
80,00
Indonesia; 77,80%
60,00
40,00
20,00
55,00
Indonesia; 54,01
50,00
45,00
40,00
0 100 200 300 400 500 600
Keterangan:
Tidak termasuk wilayah DKI Jakarta dan Kab. Intan Jaya (Papua)
IV Kesimpulan & Rekomendasi
Kesimpulan
Rasio
Indikator Kinerja Utama: Satuan Base line Target 2021 Capaian 2021
(%)
1. TFR Rata-rata anak per wanita 2.4 SDKI 2017 2.24 2.24 100
Kelahiran per 1000
2. ASFR 15-19 wanita usia 15-19
36 SDKI 2017 24 20 120
6. Peningkatan kualitas PBDKI melalui optimalisasi peran supervisor tk desa/kelurahan dan manajer data di setiap tingkatan wilayah :
a. Estimasi populasi terutama umur 0-4 tahun→ dapat digunakan untuk e-surveilans balita stunting
b. Melakukan re-interview (random) yang dilakukan supervisor lintas desa.
Rekomendasi (2)
Program:
1. Perlu re-definisi konsep dan tipe keluarga (No One Left Behind/NOLB)
2. Momentum revisi Renstra BKKBN 2020-2024:
a. Peninjauan ulang target IKU 2022-2024 terutama unmet need
b. Mempertimbangkan jarak aman kelahiran sebagai indicator kinerja program
c. Kebijakan & strategi tidak ONE SIZE FITS ALL
2 provinsi (Bali dan D.I Yogyakarta) dengan pencapaian TFR dibawah 2,1
9 provinsi dengan MUKP di atas 22 tahun: NTT, Kepri, DIY, Maluku, Sumut, Bali, Sumbar, Aceh & Papua Barat.
3. Closing the gap: crash program penurunan unmet need dengan tujuan reproduksi limiting terutama di 8 provinsi dengan unmet
need >25% (Papua, Papua Barat, Maluku, NTT, Sumut, Kepri, Riau dan Kaltara). Intervensi lebih difokuskan pada hambatan
penggunaan kontrasepsi.
Upaya ini juga akan meningkatkan penggunaan MKJP dan perlu pendampingan kualitas pelayanan KB di fasilitas kesehatan
swasta: konseling, ketersediaan alokon, pelatihan & mengatasi provider driven.
4. Penguatan surveilans penggunaan kontrasepsi oleh PKB/PLKB melalui supervisi Praktik Mandiri Bidan berdasarkan R/I/PUS
5. Mitigasi dampak Covid-19 untuk pembangunan keluarga terutama dimensi ketentraman & kemandirian dan segment keluarga
dengan single parent:
a. Fasilitasi akses modal usaha, perluasan marketplace produk UPPKA dan pelatihan pengelolaan keuangan keluarga (variable
memiliki tabungan)
b. Fasilitasi perluasan cakupan jaminan kesehatan
Rekomendasi (3)
6. Penguatan perencanaan usia nikah dan keterampilan memasuki dunia kerja bagi
remaja melalui program Generasi Berencana.
7. Skema reward dan punishment untuk kabupaten dan kota terhadap capaian IKU
nasional 2021:
a. Transfer ke Daerah dan Dana Desa: BOKB dan DAK, DID
b. Penghargaan
c. Dokumentasi praktik baik
8. Penelitian dan pengembangan:
a. Operational research penggunaan ‘extended’ KBPP (12 bulan pasca persalinan) di 16 provinsi
kuadran I (kuadran TFR dan mCPR);
b. Model pendampingan Usaha Ekonomi Keluarga (Sakurga) dan Pengelolaan Ekonomi Keluarga
(Lokerga) di kuadran I (kuadran TFR dan IBangga): Prov. Jawa Barat dan NTT
Rekomendasi (4): Penelitian & Pengembangan*
1 Riset dan Inovasi Teknologi: Alat & obat kontrasepsi * Usulan tema riset dan inovasi telah disampaikan kepada BRIN pada tanggal 26 Nov 2021
“TERIMA KASIH”