Anda di halaman 1dari 6

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Nama : MUHAMMAD IRWAN


B. Judul Modul : Teori Belajar dan Pembelajaran
C. Kegiatan Belajar : Model-Model dan Metode Pembelajaran dalam Kurikulum
2013 (KB 3)

D. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI

A. Model-Model Pembelajaran Kurikulum 2013


1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Joice & Wells, model pembelajaran adalah kerangka
konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam implementasi
pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapat tujuan
belajar Sedangkan menurut Arends dalam Trianto, model
pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:
a. Rasional teoritis logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya. Model pembelajaran teori berfikir yang masuk
Peta Konsep akal, dengan mempertimbangkan teorinya dengan kenyataan
(Beberapa sebenarnya.
istilah dan b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
1
definisi) di dengan tujuan yang jelas.
modul bidang c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
studi dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu
dapat tercapai.
2. Jenis-jenis Model Pembelajaran
Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar
Proses, model pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi
Kurikulum 2013 adalah model pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based
Learning), model pembelajaran Discovery (Discovery Learning), model
pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning), Pembelajaran
Kontekstual (Contextual Teaching Learning) dan model pembelajaran
berbasis permasalahan (Problem Based Learning).
1) Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Model pembelajaran Discovery Learning mengarahkan siswa untuk
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005: 43).
Langkah-langkah Pembelajaran Dscovery Learning
a. Menciptakan stimulus/ rangsangan (Stimulation)
b. Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
c. Mengumpulkan data (Data Collecting)
d. Mengolah data (Data Processing)
e. Memverifikasi data (Verrification)
f. Menarik kesimpulan (Generalization)
2). Pendidkan Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning atau PjBL))
adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/ kegiatan
sebagai inti pembelajaran.
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
a. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
b. Mendesain perencanaan proyek
c. Menyusun jadwal
d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
e. Menguji hasil
f. Mengevaluasi kegiatan/ pengalaman
Manfaat model pembelajaran project based learning
a. Meningkatkan motivasi belajar
b. Mengembangkam kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah
c. Mengembangkan keterampilan
d. Memberikan pengalaman dalam pembelajaran
e. Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi
f. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan
3) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
merupakan sebuah model pembelajaran yang menyajikan berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Masalah
a. Mengorientasi peserta didik pada masalah
b. Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
c. Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
4) Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning)
Pembelajaran Kontekstual adalah sebuah sistem belajar yang
didasarkan pada filosofi konstruktivistik, yang meliputi ; a. Membuat
keterkaitan-keterkaitan yang bermakna; b. Melakukan pekerjaan
yang berarti; c. Melakukan pembelajaran yang diatur sendiri; d.
Bekerja sama; e. berpikir kritis dan kreatif; f. membantu individu
untuk tumbuh dan berkembang dan; g. Mencapai standar yang
tinggi, dan menggunakan penilaian otentik.
Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk
menemukan materi.
Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan
antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata.
Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkan
pengetahuannya dalam kehidupan.
Terdapat lima (5) karakteristik penting dalam proses
pembelajaran yang menggunakan CTL:
a. Dalam CTL pembelajaran merupakan proses pengaktifan
pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge).
b. Pembelajaran yang kontekstual
c. Pemahaman pengetahuan
d. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman
e. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi
pengembangan pengetahuan.
5) Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk
mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau
peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis.
Joyce (Gulo, 2005) mengemukakan ; 1) aspek sosial 2) berfokus
pada hipotesis 3) penggunaan fakta sebagai evidensi.
Ciri-ciri Pembelajaran Inkuiri
Pertama, menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk
mencari dan menemukan jawaban sendiri.
Ketiga, mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis,
logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
a. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
b. Prinsip Interaksi
c. Prinsip Bertanya
d. Prinsip Belajar untuk Berpikir
e. Prinsip Keterbukaan
Langkah-Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri
a. Merumuskan masalah
b. Mengembangkan hipotesis
c. Menguji jawaban tentatif
d. Menarik kesimpulan
e. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.
6) Science, Technology, Engeneering, dan Mathematics (STEM)
Pendekatan STEM merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang
berkembang di Era Revolusi Industri 4.0. STEM merupakan
singkatan dari Science, Technology, Engineering dan Mathematics.
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan STEM yaitu agar siswa
memiliki literasi sains dan teknologi yang terlihat dari
kemampuannya membaca, menulis, mengamati, dan melakukan
sains, serta mampu mengembangkan kemampuan sendiri dalam
memecahkan masalah.
. Penerapan STEM dalam pembelajaran harus menekankan beberapa
aspek yaitu: a. Mengajukan pertanyaan dan mejelaskan masalah; b.
Mengembangkan dan menggunakan model; c. Merancang dan
melaksanaan penelitian, d. Menginterpretasi dan menganalisis data;
e. Menggunakan pemikiran matematika dan komputasi, f. Membuat
penjelasan dan merancang solusi; g. Berpartisipasi dalam kegiatan
argumentasi yang didasarkan pada bukti yang ada; h. Mendapatkan
informasi, memberikan evaluasi dan menyampaikan informasi
(National Research Council, 2012).
Dalam merancangan pembelajaran dengan pendekatan STEM, ada
beberapa langkah yang haus dilakukan, yaitu: (a) . Melakukan
analisis Kompetensi Dasar (KD). (b) Mengidentifikasi topik yang
sesuai dengan KD (c) Merumuskan indikator pencapaian
kompetensi (d) Melakukan analisis materi STEM
Penerapan STEM dalam pembelajaran harus menekankan
beberapa aspek yaitu:
a. Mengajukan pertanyaan dan menjelaskan masalah;
b. Mengembangkan dan menggunakan model;
c. Merancang dan melaksanaan penelitian;
d. Menginterpretasi dan menganalisis data;
e. Menggunakan pemikiran matematika dan komputasi.
Langkah Pemilihan Model Pembelajaran
a. Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut
kategori faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif.
b. Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan
kompetensi dasar dari KI-4
c. Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap yang
dikembangkan, baik sikap religius (KI-1) maupun sikap sosial (KI-
2)
B. Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK)
TPACK adalah sebuah framework (kerangka kerja) dalam
mendesain model pembelajaran baru bagi guru atau calon guru dengan
menggabungkan tiga aspek utama yaitu teknologi, pedagogi dan
konten/materi pengetahuan. Konten pengetahuan (Content
knowledge) pada kerangka kerja TPACK, adalah elemen dasar yang
harus dimiliki oleh seorang guru sesuai disiplin keilmuannya.
Menurut Shulman (1986), CK meliputi pengetahuan konsep, teori, ide,
kerangka berpikir, metode pembuktian dan bukti. Menurut Shulman
(1986), CK meliputi pengetahuan konsep, teori, ide, kerangka berpikir,
metode pembuktian dan bukti. Koehler dan Mishra mengembangkan
Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) berdasarkan
Pedagogical Content Knowledge (PCK) yang dikembangkan oleh
Shulman pada tahun 1986.
Lebih lanjut, Koehler dkk (2013) menjelaskan bahwa Technological
Pedagogical Content Knowledge (TPACK) mempunyai tiga komponen
utama yaitu: technological knowledge, pedagogical knowledge dan
content knowledge
C. Metode Pembelajaran
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Menurut Sudjana dalam Nur Khasanah, metode mengajar adalah cara
yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa
pada saat berlangsungnya pengajaran. Metode pembelajaran adalah
cara sistematis yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
2. Jenis-jenis Metode Pembelajaran
Muhammad Adnan dalam artikelnya mengatakan bahwa PAIKEM
adalah metode pembelajaran singkatan dari kata Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan.
Kurikulum 2013 dan sejalan dengan konsep PAIKEM terdiri dari ;
a. Metode Examples non Examples
b. Metode Picture and Picture
c. Metode Numbered Heads Together
d. Metode Cooperative Script
e. Metode Jigsaw
f. Metode Mind Mapping
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Pembelajaran
a. Tujuan pembelajaran merupakan faktor penentu utama karena dari
tujuan inilah bisa diketahui apakah tujuan pembelajaran bersifat
kognitif, afektif, dan psikomotorik;
b. Materi pembelajaran akan menentukan metode apa yang akan
digunakan untuk menyampaikan pesan kepada siswa;
c. Karakteristik siswa harus dipertimbangkan dalam memilih metode
mengajar adalah usia, tingkat kecerdasan, minat, motivasi, dan
kondisi fisik siswa
d. Karakteristik guru harus dipertimbangkan dalam memilih metode
mengajar adalah kondisi fisik dan kompetensi yang dimiliki guru;
e. Media pembelajaran yang harus dipertimbangkan adalah
ketersediaan media pembelajaran yang ada
f. Faktor lingkungan yang harus dipertimbangkan meliputi;
lingkungan alam, cuaca, dan lingkungan sosial dimana proses
pembelajaran dilakukan.
Daftar materi
bidang studi
2 yang sulit 1. Penerapan Model pembelajaran TPACK dalam dunia pendidikan
dipahami
pada modul

Daftar materi
yang sering
mengalami
3 1. Memahami Metakognitif dalam dimensi pengetahuan
miskonsepsi
dalam
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai