Anda di halaman 1dari 2

Minkhatun Nazibah

1908110086

Pengembangan Evaluasi 5C

Resume memaknai statistika pengukuran

1. Pengertian Penskoran
Pemberian skor (=scoring) merupakan langkah pertama dalam proses Pengolahan
hasil tes, yaitu proses pengubahan jawaban soal tes menjadi angka-angka dengan kata
lain pemberian skor itu merupakan tindakan kuantifikasi terhadap jawaban-jawaban
yang diberikan oleh tes dalam suatu tes hasil belajar. Angka-angka hasil penilaian itu
selanjutnya diubah menjadi nilai-nilai (=grade) melalui proses tertentu. Penggunaan
simbol untuk menyatakan nilai-nilai hasil tes itu ada yang tertuang dalam bentuk
angka dengan rentangan antara 0 – 10, antara 0 – 100, dan ada pula yang
menggunakan simbol huruf A, B, C, D dan F (F = fail) = gagal).
Dalam menskor atau menentukan angka, dapat digunakan 3 macam alat bantu yaitu:
1) Pembantu menentukan jawaban yang benar, disebut kunci jawaban.
2) Pembantu menyeleksi jawaban yang benar dan yang salah, disebut kunci skoring.
3) Pembantu menentukan angka, disebut pedoman penilaian.
2. Skala pengukuran
Menurut Ramli, (2011) dalam tulisannya menyebutkan bahwa skala pengukuran
adalah kesepakatan yang digunakan sebagai atau tolak ukur untuk menentukan
panjang pendeknya interval yang ada pada alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila
digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data. Sedangkan menurut Imam
AlGhozali (2005) pengukuran adalah proses hal mana suatu angka atau simbol
dilekatkan pada karakteristik atau sifat suatu rangsangan sesuai dengan aturan atau
prosedur yang telah ditetapkan.
Jenis-jenis skala pengukuran
1) Nominal
Skala nominal hanya bisa membedakan benda atau peristiwa yang satu dengan
yang lainnya berdasarkan nama (predikat). Skala pengukuran nominal digunakan
untuk mengklasifikasi objek, individu atau kelompok dalam bentuk kategori.
Pemberian angka atau simbol pada skala nominal tidak memiliki maksud
kuantitatif hanya menunjukkan ada atau tidaknya atribut atau karakteristik yang
diukur.
2) Ordinal
Skala ordinal ini lebih tinggi dari pada skala nominal, dan sering juga disebut
dengan skala peringat. Hal ini karena, lambang-lambang bilangan hasil
pengukuran selain menunjukkan pembeda juga menunjukkan urutan atau
tingkatan objek yang diukur menurut karakteristik tertentu.
3) Interval
Memiliki karakteristik seperti skala nominal dan ordinal ditambah karakteristik
lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Skala interval sudah memiliki nilai
intrinsik, sudah memiliki jarak, tetapi jarak tersebut belum merupakan kelipatan.
Pengertian jarak belum merupakan kelipatan ini kadang-kadang diartikan bahwa
skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak.
4) Rasio
Skala data dengan kualitas paling tinggi. Pada skala rasio, terdapat semua
karakteristik skala nominal, ordinal, dan interval ditambah dengan sifat adanya
nilai nol yang bersifat mutlak. Nilai nol mutlak ini artinya adalah nilai dasar yang
tidak bisa diubah meskipun menggunakan skala yang lain. Oleh karenanya, pada
skala rasio pengukuran sudah mempunyai nilai perbandingan atau rasio.
Pengukuran-pengukuran dalam skala rasio yang sering digunakan adalah
pengukuran tinggi dan berat.

Anda mungkin juga menyukai