1
Seorang pria 40 tahun datang ke klinik dengan keluhan nyeri pinggang
2
Keterampilan Klinis OSCE
CLUE
Anamnesis
Pemeriksaan Sensoris
PROSEDUR
Gangguan sensorik dapat menimbulkan perasaan semutan atau baal Beberapa istilah sehubungan dengan kelainan raba, antara lain:
(parestesia), kebas atau mati rasa, dan ada pula yang sangat sensitif o Kelainan sensasi taktil dikenal sebagai ansetesia, hipestesia,
OSCE
Pemeriksaan bagian kiri harus selalu dibandingkan dengan bagian o Ketidakmampuan untuk mengenal angka/huruf yang
PROSEDUR
Pemeriksaan Raba
OSCE
5
Pemeriksaan Sensoris
PROSEDUR
Pemeriksaan Sensasi Suhu
OSCE
Alat yang dipakai pada prinsipnya adalah tabung yang diisi air dingin atau air panas. Untuk sensasi dingin diperlukan air
dengan suhu 5-10° C, & sensasi panas diperlukan suhu 40-45° C
Klinis
panas
PROSEDUR
Pemeriksaan Sensasi Getar / Vibrasi
OSCE
7
Pemeriksaan Sensoris
PROSEDUR
Pemeriksaan Sensasi Tekan
OSCE
subkutan misalnya massa otot, tendo dan saraf itu sendiri, baik
dengan benda tumpul atau dengan “cubitan” dengan skala yang
lebih besar
Penderita diminta untuk menyatakan apakah ada tekanan dan
sekaligus diminta untuk mengatakan daerah mana yang
ditekan tadi
8
Pemeriksaan Sensoris
PROSEDUR
Pemeriksaan Sensasi Nyeri Dalam atau Nyeri Tekan
OSCE
9
Pemeriksaan Fungsi Koordinasi
PROSEDUR
Tes Romberg
o Tes Romberg hanya dilakukan apabila seseorang dapat berdiri tanpa bantuan. Sebelum pasien menjalani tes Romberg, ia
OSCE
o Pasien berdiri tegak dengan kedua tangan di dada, kedua mata terbuka & diamati selama 30 detik
o Setelah itu pasien diminta menutup mata dan diamati selama 30 detik
Keterampilan
▪ Jika pada keadaan mata terbuka pasien sudah jatuh -> kelainan serebelum
▪ Jika pada mata tertutup pasien cenderung jatuh ke satu sisi -> vestibuler/propioseptif
10
Pemeriksaan Fungsi Koordinasi
PROSEDUR
Tes Romberg Dipertajam
OSCE
11
Pemeriksaan Fungsi Koordinasi
PROSEDUR
Tes Telunjuk-Hidung
o Mintalah pasien merentangkan kedua lengannya ke samping
OSCE
PROSEDUR
Penilaian Hasil Refleks
OSCE
Refleks dapat dinilai sebagai negatif, menurun, normal, meninggi dan hiperaktif. Ada pula yang menggunakan kriteria kuantitatif sebagai
berikut:
Klinis
o 0 = negatif
o +1 = lemah (dari normal)
o +2 = normal
Keterampilan
13
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
PROSEDUR
Jenis-Jenis Pemeriksaan Refleks
OSCE
pemeriksa
o Pemeriksa meletakkan ibu jarinya di atas tendo biseps,
kemudian pukullah ibu jari tadi dengan reflex hammer
yang telah tersedia
o Reaksi utama adalah kontraksi otot biseps dan
kemudian fleksi lengan bawah
14
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
PROSEDUR
Jenis-Jenis Pemeriksaan Refleks
OSCE
refleks biseps
o Lengan penderita dalam keadaan lemas, relaksasi
sempurna
o Apabila telah dipastikan bahwa lengan pasien sudah
benar-benar relaksasi (dengan meraba triseps: tak teraba
tegang), pukulan tendo yang lewat di fossa olekrani
15
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
PROSEDUR
Jenis-Jenis Pemeriksaan Refleks
OSCE
refleks biseps
o Pukullah tendo brakhioradialis pada radius bagian distal
Keterampilan
16
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
PROSEDUR
Jenis-Jenis Pemeriksaan Refleks
OSCE
17
Pemeriksaan Refleks Fisiologis
PROSEDUR
Jenis-Jenis Pemeriksaan Refleks
OSCE
18
Pemeriksaan Refleks Patologis
Babinski’s Sign
Chaddock’s Sign
o Cara: pemerika menggores di bawah dan sekitar
maleolus eksterna ke arah lateral dengan palu refleks
ujung tumpul
o Reaksi: sama dengan Babinski’s sign
Refleks Chaddock
19
Pemeriksaan Refleks Patologis
Gordon’s Sign
Gordon
Schaeffer’s Sign
Klinis
Oppenheim’s Sign
Refleks Oppenheim
20
Pemeriksaan Refleks Patologis
PROSEDUR
Jenis-Jenis Pemeriksaan Refleks
OSCE
Rossolimo’s Sign
o Stimulasi
Klinis
Refleks Rossolimo
21
Pemeriksaan Refleks Patologis
PROSEDUR
Jenis-Jenis Pemeriksaan Refleks
OSCE
jari tengah
o Refleks Hoffmann-Tromner positif jika timbul gerakan
fleksi pada ibu jari, jari telunjuk, dan jari-jari lainnya
Refleks Tromner
22
Pemeriksaan Nyeri Radikuler
Tes Valsava
o Pasien diminta untuk menahan nafas
OSCE
Tes Naffziger
o Pasien diminta berdiri atau berbaring
o Pemeriksa menekan kedua vena jugularis dengan kedua tangan pemeriksa
sekitar 2 menit sampai pasien merasa kepalanya penuh
o Pasien diminta untuk mengejan saat dilakukan penekanan vena jugulare tadi
o Tes Naffziger positif apabila timbul nyeri radikuler sesuai dermatom.
23
Pemeriksaan Nyeri Radikuler
PROSEDUR
Lhermitte’s Phenomenon
OSCE
24
Pemeriksaan Nyeri Radikuler
Tes Laseque
o Pasien diminta untuk berbaring terlentang di atas tempat tidur
o Pemeriksa melakukan fleksi pada sendi panggul pasien dengan cara :
OSCE
Tes Patrick
o Pasien diminta berbaring di atas tempat tidur
o Pemeriksa menempatkan tumit (maleolus eksterna) tungkai yang
OSCE
Tes Kontra-Patrick
o Pasien diminta berbaring terlentang di atas tempat tidur
o Dilakukan fleksi tungkai yang sakit ke sisi luar, kemudian dilakukan
endorotasi serta aduksi
o Pemeriksa melakukan penekanan sejenak pada lutut tungkai
tersebut
o Tes kontra-Patrick positif apabila timbul nyeri di garis sendi
sakroiliaka
26
Pemeriksaan Nyeri Radikuler
OSCE
Klinis
Keterampilan
Pemeriksaan Rangsang Meningeal
28
Pemeriksaan Rangsang Meningeal
Brudzinski Kontralateral
o Salah satu tungkai pasien diangkat dengan sikap lurus di sendi lutut dan
fleksi di sendi panggul, lutut kemudian difleksikan
OSCE
Kernig Sign
Keterampilan
PROSEDUR
Gerakan pada Sendi Bahu: Gerakan pada Sendi Tangan:
o Mintalah pasien untuk melakukan gerakan pada sendi o Mintalah pasien untuk melakukan gerakan pada sendi
OSCE
bahu yang meliputi: abduksi adduksi, elevasi, fleksi- tangan yaitu: fleksi-ekstensi, pronasi-supinasi
ekstensi, endorotasi-eksorotasi. o Perhatikan apakah gerakannya bebas, bebas terbatas
Klinis
melakukan tetapi tidak sempurna atau tidak dapat Gerakan Jari-jari Tangan:
melakukan gerakan sama sekali o Mintalah pasien untuk mengepalkan tangan, abduksi-
Gerakan pada Sendi Siku: adduksi ibu jari
o Mintalah pasien untuk melakukan gerakan pada o Perhatikan apakah gerakannya bebas, bebas terbatas
30
Pemeriksaan Pergerakan Motorik
PROSEDUR
Gerakan pada Sendi Panggul: Gerakan pada Sendi Kaki:
OSCE
o Mintalah pasien untuk melakukan gerakan pada sendi o Mintalah pasien untuk melakukan gerakan pada sendi
panggul yang meliputi: fleksi-ekstensi, abduksi-ekstensi, kaki yang meliputi: dorsofleksi-plantar fleksi, inversi-
Klinis
endorotasi-eksorotasi eversi.
o Perhatikan apakah gerakannya bebas, bebas terbatas o Perhatikan apakah gerakannya bebas, bebas terbatas
atau terbatas atau terbatas
Keterampilan
31
Pemeriksaan Kekuatan Motorik
PROSEDUR
Otot Bahu: Otot Tangan:
OSCE
o Meminta pasien untuk melakukan elevasi o Meminta pasien untuk menekuk jari-jari tangan
(mengangkat tangan) kemudian tangan pemeriksa (fleksi pada sendi interphalang), kemudian tangan
Klinis
32
Pemeriksaan Kekuatan Motorik
PROSEDUR
Otot Panggul: Otot Kaki:
OSCE
o Meminta pasien untuk melakukan fleksi pada sendi o Meminta pasien untuk melakukan dorsofleksi pada kaki,
panggul, kemudian tangan pemeriksa menahannya kemudian tangan pemeriksa menahannya
o Setelah fleksi maksimal, pemeriksa meluruskan sendi o Meminta pasien untuk melakukan plantar fleksi
Klinis
Otot Paha:
33
Pemeriksaan Motorik
PROSEDUR
Pemeriksaan Kekuatan Ekstremitas
OSCE
34
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS OLFAKTORIUS (N I)
OSCE
hidung
Meminta penderita untuk mencium bau-bauan tertentu
(misalnya: ekstrak kopi, ekstrak jeruk, vanili, atau tembakau)
melalui lubang hidung yang terbuka
Meminta penderita menyebutkan jenis bau yang diciumnya
Pemeriksaan yang sama dilakukan juga untuk lubang hidung
kontralateral
35
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS OPTIKUS (N II)
OSCE
daya penglihatannya
Pemeriksa berada pada jarak 6 meter dari penderita
Meminta penderita untuk menutup mata sebelah kiri
Keterampilan
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS OPTIKUS (N II)
OSCE
37
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVI OKULARIS (N III, IV, VI)
OSCE
Memberitahukan penderita bahwa akan dilakukan Mengamati ada tidaknya hambatan pada pergerakan
Klinis
pemeriksaan terhadap gerakan bola matanya matanya (hambatan dapat terjadi pada salah satu atau
pemeriksa yang digerakkan ke segala jurusan Meminta penderita untuk menggerakkan sendiri bola
Keterampilan
matanya
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVI OKULARIS (N III, IV, VI)
OSCE
Meminta penderita untuk membuka kedua mata dan Mengidentifikasi ada tidaknya ptosis, yaitu kelopak mata
Klinis
menit
Meminta penderita untuk melirik ke bawah selama satu
menit
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVI OKULARIS (N III, IV, VI)
OSCE
40
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS TRIGEMINUS (N V)
OSCE
41
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS TRIGEMINUS (N V)
OSCE
42
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS TRIGEMINUS (N V)
OSCE
43
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS FACIALIS (N VII)
OSCE
sbb:
o Mengerutkan dahi, bagian yang lumpuh lipatannya
Keterampilan
tidak dalam
o Mengangkat alis
o Menutup mata dengan rapat, lalu pemeriksa
mencoba membuka dengan tangan.
o Memoncongkan bibir atau nyengir
o Meminta penderita menggembungkan pipinya, lalu
pemeriksa menekan pipi kiri dan kanan untuk
mengamati apakah kekuatannya sama. Bila ada Pemeriksaan Motorik N. VII (diadaptasi
kelumpuhan maka angin akan keluar dari bagian yang dari Buckley, 1980)
lumpuh.
44
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS FACIALIS (N VII)
OSCE
45
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PEMERIKSAAN NERVUS AKUSTIKUS (NVIII)
melalui tulang dan udara dari penderita dengan hantaran tulang pemeriksa (dengan anggapan
o Pada telinga sehat, pendengaran melalui pandengaran pemeriksa adalah baik)
Klinis
udara di dengar lebih lama daripada melalui o Garputala yang telah digetarkan ditempatkan di prosesus
tulang mastoideus penderita. Bila penderita sudah tidak
o Garputala ditempatkan pada planum mendengar lagi suara garputala tersebut, maka segera
Keterampilan
mastoid sampai penderita tidak dapat garputala dipindahkan ke prosesus mastoideus pemeriksa
mendengarnya lagi, kemudian garpu tala
dipindahkan ke depan meatus eksternus.
Pemeriksaan Weber:
o Tujuan untuk membandingkan daya hantar melalui tulang di
telinga kanan dan kiri penderita
o Garputala diletakkan di dahi penderita
o Pada keadaan normal kiri dan kanan sama keras
(penderita tidak dapat menentukan di mana yang lebih keras) 46
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS AKUSTIKUS (NVIII)
OSCE
o Bila telinga kiri dimasukkan air dingin timbul o Penderita diminta untuk menyentuh ujung jari
nistagmus ke kanan. Bila telinga kiri dimasukkan air pemeriksa dengan jari telunjuknya
hangat akan timbul nistagmus ke kiri o Kemudian dengan mata tertutup penderita diminta
Keterampilan
o Bila ada gangguan keseimbangan, maka perubahan untuk mengulangi, normal penderita harus dapat
temperatur air dingin dan hangat ini tidak melakukannya
menimbulkan reaksi
47
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS GLOSOFARINGEUS (N IX)
OSCE
48
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS VAGUS (N X)
OSCE
49
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS AKSESORIUS (N XI)
OSCE
50
Pemeriksaan Saraf Kranialis
PROSEDUR
PEMERIKSAAN NERVUS HIPOGLOSSUS (N XII)
OSCE
51
Seorang wanita 21 tahun datang ke klinik dengan keluhan Sakit kepala Berulang
52