Anda di halaman 1dari 5

DOI: http://doi.org/10.5281/zenodo.

1470916

MENGENAL RAGAM GERAK DAN


JALINAN ESTETIKA
TARI BALI
Ni Made Pira Erawati
Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
IKIP PGRI Bali

Abstrak
Gerak merupakan elemen utama sebagai media ungkap dalam seni tari, sehingga ragam gerak
sangat penting untuk diketahui dalam memahami tari Bali. Tari Bali sebagai sajian seni pertunjukan
merupakan jalinan estetika berbagai ragam gerak dalam penampilannya. Oleh karena itu tulisan ini
bertujuan untuk mengungkap ragam gerak tari Bali dan jalinan estetik yang terdapat didalamnya.
Permasalahan yang muncul, kita harus mengetahui berbagai ragam gerak tari Bali dan bagaimana
bentuk jalinan estetik yang ada di dalamnya.
Untuk menjelaskan tujuan dan permasalahan dalam tulisan ini akan digunakan metode
perpustakaan yang berpedoman pada penelitian kualitatif dengan landasan analisis teori interaksi
simbolis. Hasil analisis tulisan ini adalah ragam gerak tari Bali sebuah bentuk stilisasi gerak-gerak
natural yang ada dilingkungannya yang terjalin secara estetik dalam penampilan karya seni sebagai
sebuah kesatuan dalam keseimbangan dalam desain ruang pentas.

Kata kunci :Ragam Gerak Tari Bali, Jalinan Estetika.

KNOWING MOTION VARIETIES AND AESTHETIC BRAIDING


OF BALINESE DANCE
Abstract
Motion is the main element as an expression medium in dance, so the motionvariety is very
important to be known in understanding theBalinese dance. Balinese dance as a performance art is an
aesthetic variety of various motions in its performance. Therefore, this paper aims to reveal the variety
of Balinese dance motions and aesthetic braidingcontained in it. The problems in this study are we
must know the various motions of Balinese dance and the forms of aesthetic braiding in it.
To explain the objectives and problems in this paper, library methods that are based on
qualitative research will be used on the basis of symbolic interaction theory analysis. The analysis
result of this paper is the motion varieties of Balinese dance is a form of stylization of natural motions
in their environment which are esthetically interwoven in the performance of artwork as a unity in
balance of the stage design.

Key Words: Motion VarietiesOfBalinese Dance, Aesthetic Braiding.

I. PENDAHULUAN lain. Sebagai seorang seniman tari, merupakan


Gerak merupakan elemen utama dalam kewajiban untuk mengenalragam gerak tari
kehidupan manusia, tidak ada manusia tanpa yang merupakan landasan pokok untuk
gerak, manusia tanpa gerak sama dengan mati. mendidik, melatih tari, menari maupun
Gerak merupakan realitas yang dapat diamati menggarap tari. Gerak dalam tari adalah gerak
melalui gerak tubuh (gesture) manusia.Ragam yang dihasilkan dari tubuh sebagai medium
gerak adalah berbagai bentuk dan jenis gerak dan sebagai elemen utama dalam tari (Rohana,
yang muncul dari tubuh manusia serta 2014:36). Sal Murgianto (1986:124) membagi
mempunyai makna untuk dipahami oleh orang gerakan tubuh sesuai dengan fungsinya
DOI: http://doi.org/10.5281/zenodo.1470916

menjadi, gerak bekerja, gerak bermain, dan lapangan sering dilakukan secara insidental
gerak berkesenian. (spontan).
Tulisan ini betujuan untuk mengungkap Sebagai alat analisis dalam tulisan ini
ragam gerak tari Bali sebagai gerak digunakan teori interaksi simbolik, karena
berkesenian yang selama ini hanya dipahami gerak merupakan bentuk-bentuk simbolik
sebagai gerak tubuh, tanpa merinci ragam yang dikomunikasikan pada penonton. Teori
gerak tari Bali yang ada. Oleh karena itu interaksi simbolik beranggapan bahwa orang
permasalahan yang dikaji dan dijelaskan akan merespon dirinya sendiri dan lingkungan
dalam tulisan ini adalah apa saja jenis gerak sebagai obyek komunikasi melalui
tari Bali yang ada sebagai bentuk gerak penggunaan simbol (Haryanto, 2012:75).
berkesenian dan bagaimana jalinan estetik Orang akan berintesaksi terhadap simbol yang
yang ditampilkan dalam penyajiannya. Untuk ada disekitarnya dan merespon berdasarkan
menjelaskan tujuan dan permasalahan dalam interpretasinya. Gerak tari adalah sebuah
tulisan ini akan digunakan metode simbol yang bermakna untuk mengungkapkan
perpustakaan yang berpedoman pada rasa, pikiran dan keinginan seniman untuk
penelitian kualitatif dengan landasan analisis ditangkap oleh orang lain. Oleh karena itu
teori interaksi simbolis. berbagai ragam gerak dalam tari Bali harus
Dengan demikian akan sangat dipahami dipahami sebagai simbol yang mengandung
sebagai hasil analisis tulisan ini adalah ragam makna-makna tertentu.
gerak tari Bali sebagai sebuah bentukstilisasi
dari gerak alam, gerak binatang, gerak sosial III. PEMBAHASAN
dan mengandung faktor ekspresi dalam rangka 3.1. Sumber Gerak Tari Bali
mengukapkaan rasa, keinginan, dan pikiran Gerak merupakan bentuk-bentuk
seorang seniman. Gerak-gerak itu terjalin komunikasi manusia sebagai ungkapan batin
secara estetik dalam penampilan karya seni yang dapat dimaknai oleh orang lain. Gerak
sebagai sebuah kesatuan dalam keseimbangan adalah sesuatu yang sangat mendasar bagi
dalam disain ruang pentas. manusia sebagai mahluk hidup, tanpa gerak
kita tidak dapat membayangkan ada
II. METODOLOGI kehidupan. Gerak melekat dengan kehidupan
Metodologi penelitian, merupakan manusia sejak lahir sampai meninggal. Gerak
petunjuk untuk mendapatkan data dan merupakan kegiatan tubuh untuk menyatakan
landasan untuk melakukan analisis data sesuatu secara spontan berdasarkan dorongan
berdasarkan teori yang dibutuhkan. rasa, pikiran, dan keinginan. Gerak merupakan
Metodologi sangat terkait dengan metode sikap tubuh yang dimainkan melalui badan,
pengumpulan dan analisis data, relevansi kaki, tangan, dan kepala. Gerak badan, kaki,
pendekatan serta alat analisis (Garagghan, tangan dan kepala yang distilisasi dan
1957:14). Pengumpulan data dalam tulisan ini mengikuti kata hati (pikiran, perasaan dan
digunakan metode perpustakaan yang keinginan) seperti yang dinyatakan oleh Alma
berpedoman pada penelitian kualitatif. Metode Howkin, dalam bukunya yang berjudul,
perpustakaan adalah sebuah metode Moving From Within (The New Method for
pengumpulan data melalui pembacaan hasil- Dance Making), bahwa gerak adalah
hasil penelitian, dan buku-buku yang perwujudan kata hati manusia. Pada tingkat
memungkinkan untuk memberikan data awalgerak muncul secara spontan, sehingga
terhadap tulisan ini. Sangat disadari bahwa gerak pada tari pada awalnya adalah pencarian
perpustakaan adalah gudang ilmu yang spontan (Rohana, 2014:55).
pengetahuan, karena semua hasil penelitian, Ungkapan itu menunjukan bahwa dalam
hasil pemikiran, dan gagasan-gagasan menggarap tari maupun menari, pencarian
keilmuan tersimpan diperpustakaan (Ratna, gerak merupakan faktor utama yang harus
2010:196). Temuan data perpustakaan perlu dipikirkan karena elemen dasar yang paling
juga dibandingkan dengan data lapangan utama dalam tari adalah gerak.Seni
sebagai hasil pengamatan, sehingga metode pertunjukan tari adalah sajian pentas yang
perpustakaan dan metode lapangan tidak bisa lebih menonjolkan sajian gerak, sehingga
dipisahkan begitu saja, karena berbagai jenis gerak akan muncul dalam
membandingkan data perpustakaan dan data sebuah pertunjukan tari. Gerak dijadikan
identitas utama oleh seorang penari untuk
DOI: http://doi.org/10.5281/zenodo.1470916

menari, sehingga orang Bali menyebutnya dengan natural actions, dan adanya gerak
“ngigel” yang artinya bergerak. yang muncul karena hasil latihan atau trained
Seorang penari akan menari sangat actions.
ditentukan oleh berbagai rangsangan, yaitu Sumber-sumber gerak pada tari Bali
rangsangan kinestik, rangsangan musikal, adalah gerak-gerak murni, baik yang muncul
rangsangan ideasional, dan rangsangan visual dari kehidupan manusia, interaksi manusia
(Smith, 1985:20-23). Rangsangan kinestik dengan lingkungan dan alam yang kemudian
adalah, seorang penari akan menari karena ditirukan dan distilisasi menjadi gerak tari.
adanya rangsangan dari gerak tari itu sendiri Dalam proses peniruan dan stilisasi terjadi
yang muncul dari dirinya sendiri, artinya jalinan estetik supaya gerak tari yang mencul
seseorang menari Legong karena dirangsang menjadi indah tetapi tetap memiliki makna
oleh gerak-gerak yang ada pada tari Legong. yang dapat diinterpretasikan sebagai simbol
Rangsangan musikal adalah, seorang akan dalam tindakan sosial (social actions).
menari karena mendengarkan suara musik. Menurut Smith (1985:16), makna menjadi
Rangsangan ideasional adalah, seseorang sangat penting dalam memahami gerak tari
menari karena adanya keinginan untuk sebagai sebuah komunikasi visual.
menyampaikan gagasan lewat gerak. Berdasarkan sumber gerak tersebut maka
Rangsangan visual adalah, seorang menari muncullah gerak peniruan untuk kebutuhan
karena melihat ada benda yang ada menggarap tari Bali yang disebut dengan
dihadapannya, misalnya seseorang menari theatrical mimicry. Gerak peniruan untuk
karena melihat buah mangga, sehingga mereka kebutuhan penggarapan tari atau kebutuhan
menari dengan gerakan “nuding” mangga, dan pentas tari Bali merupakan gerakan semu yang
gerakan untuk “memakan” mangga. ditata sedemikian rupa agar tampil dalam
Rangsangan gerak sering muncul pentas menjadi lebih menarik, dapat
spontan, sehingga disebut dengan improvisasi. mempengaruhi pikiran penonton dan
Gerak spontan ini sering dilakukan oleh penari memaknainya sebagai sebuah simbol.
di atas pentas, untuk memberikan tanda atau Teori interaksi simbolik beranggapan
simbol komunikasi kepada seseorang. bahwa orang akan merespon dirinya sendiri
Komunikasi seni seperti itu sering disebut dan lingkungan sebagai obyek komunikasi
dengan komunikasi spesifik, karena terjadi melalui penggunaan simbol (Haryanto,
diwilayah yang spesifik juga. Menurut Smiers 2012:75). Dalam konteks teori interaksi
(2009: 16-17), komunikasi spesifik adalah simbolik, gerak tari adalah obyek simbolis,
sebuah komunikasi yang terjadi pada saat sebagai obyek simbolis merepresentasikan
tertentu dan ruang tertentu. Dalam konteks atau mengkomunikasikan tanda. Komunikasi
seni pertunjukan tari, gerak-gerak tertentu adalah sebuah interaksi antara gerak tari
akan terjadi pada situasi tertentu sebagai sebagai tanda dengan penonton sebagai
bentuk komunikasi dan pada ruang tertentu di petanda. Penonton sebagai petanda, mulai
tengah-tengah pertunjukan. Gerak-gerak mengembangkan perasaan dan pikirannya
tertentu itu adalah gerak improvisasi yang untuk menangkap tanda, dan hasil tangkapan
mengisyaratkan terjadinya sesuatu dalam itu yang kemudian dimaknai sebagai sebuah
penyajian seni tari yang dapat dimaknai oleh simbol (Danesi, 2011: 29-38). Interaksi yang
penonton. sangat komunikatif antara gerak tari sebagai
Bagi penggarap tari, penjelajahan gerak sebuah tanda dengan interpretasi subyektif
dari berbagai sumber gerak akandieksplorasi sebagai sebuah petandadapat dipahami sebuah
untuk disesuaikan dengan kebutuhan gerak bentuk implementasi analisis interaksi
pada tari yang akan digarap. Sumber-sumber simbolik.
gerak dalam tari antara lain, gerak manusia Dari ungkapan di atas dipahami bahwa
yang dibawa sejak lahir (menangis, tertawa, tari adalah bahasa komunikasi yang sangat
sedih, kesakitan, dst) yang disebut dengan luas, bervariasi dari berbagai kombinasi yang
inborn actions.Gerak manusia yang sedang terdiri dari beribu-ribu bahasa gerak yang
berinteraksi dengan lingkungan, (kedinginan, dalam konteks tari dapat dimengerti sebagai
kepanasan, dst) yang disebutdengan simbol yang bermakna (Smith, 1985:16).
discovered actions. Gerak yang dihasilkan dari Dengan demikian maka tari adalah bahasa
mengamati gerak alam (gerak burung, gerak simbolik yang divisualisasikan melalui gerak.
binatang, gerak pohon, dst, yang disebut Ada beberapa ragam gerak tari yang terjalin
DOI: http://doi.org/10.5281/zenodo.1470916

secara estetik sebagai sebuah simbol, yang Mungkah lawang,3) Agem,4) Seledet,5) Luk
memiliki makna dalam kehidupan manusia. nerudut,6) Ngelangkar,7) Ngotog,8) Ulap –
ulap,9) Ombak angkel,10) Ngejatpala,11)
3.2. Ragam Gerak Tari Bali Ngelo, 12) Nyeregseg,13)Ngumad,14)
Secara gari besar gerak dapat dibedakan Ngumbang, 15)
menjadi gerak keseharian dan gerak tari Kidangrebutmuring,16)Milpil,17)
(Sodarsono, 1999: 160). Gerak keseharian Lasanmegatyeh,18) Ngepik,19)
adalah gerak murni (natural) yaitu gerak yang Tanjekpanjang,20) Ngenjet,21) Ngubit,22)
dilakukan sehari-hari sebagai penanda prilaku Gulungangsul,23) Ngengsog,24)Ngelus,25)
manusia. Gerak tari adalah gerak yang telah Ngeliput,26) Ngepel,27) Nyegut, 28)
mengalami distorsi atau stilisasi dari gerak Mentanglaras,29) Durga,30) Ngelungkiri, 31)
alam maupun gerak keseharian. Gerak tari Gelatik nuut papah, 32) Lembu anongo, dst.
dalam dramatari dapat bedakan menjadi gerak Berbagai ragam gerak di atas akan
maknawi (gesture), gerak murni (pure ditemukan dalam setiap tari Bali, baik tari
movement), gerak penguat ekspresi (baton Legong, tari Gambuh, tari kreasi baru seperti,
signal), gerak khusus berpindah tempat Trune Jaya, Wiranata, Panji Semirang, Oleg
(locomotion) (Soedarsono, 1999: 160). Tamulilingan, Baris, Jauk dll. Kalau dilihat
Berdasarkan pandangan di atas maka elemen dari istilah geraknya sudah jelas bahwa gerak
baku sebuah tari maupun dramatari adalah tari Bali menirukan gerak alam (nature
gerak, yang diperkuat dengan gerak ekpresif mimicry), binatang (hayati mimicry) dan gerak
yaitu gerak muka dengan cara mengkerut, sosial (social mimicry)yang diekspresikan baik
mendelik, senyum, dst. dalam bentuk seni tari maupun dramatari,
Gerak sebagai elemen baku pada tari, sehingga sumber gerak tari juga dikatakan
diubah dari gerak-gerak natural atau gerak peniruan terhadap gerak teater (theatre
murni menjadi gerak yang diperindah, mimicry). Berbagai jenis peniruan gerak ini
sehingga gerak tari merupakan gerak stilisasi dijalin menjadi satu jalinan estetika dalam
atau distorsi dari gerak-gerak murni. Dalam bentuk tari Bali.
proses stilisasi gerak tari dapat didesain
menjadi gerak maknawi dan gerak simbolis 3.3. Jalinan Estetika Gerak Tari Bali
dalam dramatari. Gerak maknawi adalah gerak Jalinan estetika dalam tari Bali adalah
yang secara visual mempunyai makna yang jalinan antara berbagai gerak yang dibalut
bisa diketahui oleh orang lain, misalnya ulap- dengan prinsip, agem, tandang, tangkis dan,
ulap, nuding, menepuk dada, dan yang tangkep.
lainnya. Gerak simbolis adalah gerak yang Agemadalah gerak tari atau sikap tari
distilisasi, tidak sekedar untuk sebagai dasar gerak tari yang dilakukan tanpa
menggambarkan realitas, tetapi merupakan perpindahan poros tubuh dan titik pijak
gerak yang secara abstrak memberikan (Bandem, 1983:5). Agem dalam
petunjuk tentang sesuatu hal. Gerak-gerak tari tariPalegongan ditandai dengan tekukan siku
Bali merupakan gerak-gerak peniruan pada yang lebih tajam dengan posisi tubuh agak
alam (nature mimicry), peniruan pada prilaku condong ke depan, dada yang didorong
sosial (social mimicry) dan peniruan pada kedepan (cengked). Posisi pinggul penari
gerak-gerak drama atau teater (theatre legong menghadap ke sudut, sedangkan dada
mimcry). masih dalam posisi menghadap kedepan.
Prinsip dasar tari Bali pada umumnya Tandangadalah gaya berjalan yang meliputi
terfokus pada gerak, maka struktur semua gerak langkah yang menandakan
pementasannya dapat dibagi ke dalam terjadinya perpindahan tempat dengan kualitas
beberapa bagian yang ditandai dengan gerak. gerak, tempo, dan lintasan garis yang berbeda-
Adapun gerak yang ada pada tari Bali, secara beda.Tangkisdapat diartikan sebagai persiapan
lengkap dapat diamati dalam tari Legong. Tari atau variasi (metangkis) adalah gerak-gerak
Legong dapat dijadikan patokan untuk yang bersifat elaborasi untuk memperkaya
memahami gerak tari Bali karena memiliki frase-frase gerak yang ada.Tangkep adalah
ragam gerak yang sangat kompleks dari gerak ekspresi atau perubahan emosi yang tercermin
yang dinamis, lembut sampai pada gerak yang pada wajah menjadi tampak marah, senang,
luwes, yang mencerminkan sikap kewanitaan. sedih, dll. Beberapa gerak yang termasuk
Ragam gerak itu antara lain: 1) Miles,2) dalam tangkep adalah seledet, nyegut,nyerere
DOI: http://doi.org/10.5281/zenodo.1470916

dan nyureng. Seledet merupakan gerakan mata Foundation dan Masyarakat Seni
dimana gerakan ini dapat dilakukan ke Pertunjukan Indonesia.
samping kanan atau kiri dan merupakan Garraghan S.J, Gibert J, 1957, A Guide to
ekspresi pokok dalam tari Bali. Historical Method. New York:
Gerak-gerak di atas, di tata sebagai Fordham University Press.
sebuah jalinan estetikadalam bentuk agem, Dibia, I Wayan, 2004, Pragina: Penari, Aktor,
tandang, tangkis dan tangkep dapat dan Pelaku Seni Pertunjukan Bali.
memberikan karakter terhadap tari Bali. Malang: Siva Media.
Jalinan gerak itu tidak hanya berupa ritme Danesi, Marcel, 2011, Pesan, Tanda, dan
tetapi melodis, sehingga jalinan gerak menjadi Makna, Buku Teks Dasar Mengenai
gerak serempak (unison), seimbang(balance), Semiotika dan Teori Komunikasi.
terpecah (broken) dan selang seling (alternate) Yogyakarta: Jalasutra.
(Rohana, 2014: 81). Murgiyanto, Sal, 1986, “Dasar-Dasar
Koreorafi Tari”, dalam Pengetahuan
IV. KESIMPULAN Elementer Tari dan Beberapa
Dari uraian di atas dapat disimpulkan Masalahnya. Jakarta: Direktorat
bahwa tari Bali terdiri dari berbagai jenis Kesenian Departemen Pendidikan dan
gerak yang bersumber dari gerak alam, kebudayaan.
binatang dan gerak sosial. Gerak-gerak itu Ratna, Nyoman Kutha, 2010, Metodologi
distilisasi menjadi beberapa jenis gerak Penelitian Kajian Budaya dan Ilmu
kemudian dihadirkan ekpsresi wajah untuk Sosial Humaniora Pada Uumumnya.
memperkuat jenis gerak yang ditampilkan Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
dalam tari Bali. Berbagai jenis gerak tari Bali Smiers, Joost, 2009, Arts Under Pressure,
itu dapat dikelompokan menjadi gerak tangan, Memperjuangkan Keankeragaman
gerak kepala, gerak tubuh dan gerak kaki. Budaya di Era Globalisasi.
Jalinan gerak itulah yang kemudian Yogyakarta: Insist Press.
melahirkan tari Bali. Soedarsono, R.M, 1999, Seni Pertunjukan
Gerak tari Bali dibalut dengan jalinan Indonesia dan Pariwisata. Bandung:
estetika yang disebut dengan agem, tandang, Masyarakat Seni Pertunjukan
tangkis dan tangkep yang mencermin simbol Indonesia bekerjasama dengan arti.line
dari karakter orang Bali dalam berinteraksi atas bantuan Ford Foundation.
dengan orang lain. Simbol itulah kemudian Widyastutieningrum, Sri Rochana dan Dwi
menjadi landasan komunikasi untuk Wahyudiarto, 2014, Pengantar
memberikan makna terhadap gerak tari yang Koreografi. Surakarta: ISI Surakarta
ditampilkan sebagai sebuah prilaku budaya Press.
orang Bali.

DAFTAR PUSTAKA

Smith, Jacqeline, 1985,Komposisi Tari Sebuah


Pertunjukan Praktis Bagi Guru
(terjemahan: Ben Suharto).
Yogyakarta: Ikalasti Yogyakarta.
Bandem, I Made, 1983, Ensiklopedi Tari Bali.
Denpasar: Akademi Seni Tari
Indonesia Denpasar.
Haryanto, Sindung, 2012, Spektrum Teori
Sosial dari Klasik hingga Postmodern.
Yogyakarta: Ar Ruzz Media.
Hawkins, Alma.M, 2003, Moving From
Within: A New Method for Dance
Making (diterjemahkan oleh I Wayan
Dibia). Jakarta: Kerja sama Ford

Anda mungkin juga menyukai