Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AKHIR MODUL 6

Nama : Tri Setyo Nugroho


No Peserta : 19031842710865
Kelas : Kompetensi Profesional – UNNES S32019 – 427 – Teknik Otomotif – Kelas B

Soal :
1. Buatlah daftar beberapa perbedaan penggunaan model sensor dan actuator pada tiga merk kendaraan yang paling anda kenal, terutama pada:
a. Sensor Utama
b. Aktuator pada system control udara
2. Buatlah daftar pekerjaan yang dilaksakan pada saat tune up rutin sepeda motor. Lakukan analisa komponen mana yang paling sering mendapatkan
gangguan/rusak.
3. Buatlah daftar pekerjaan yang dilakukan untuk service berkala (Tune-Up) pada salah satu merk kendaraan yang anda kenal. Tentukan point-point pekerjaan
yang selalu menjadi aktivitas yang paling penting untuk dilakukan seperti:
a. Pemeriksaan rutin.
b. Pembersihan rutin
c. Penggantian rutin.
4. Pada beberapa kendaraan yang mengaplikasikan Commonrail, masih kita lihat tingginya opasitas atau jelaga yang dikeluarkan oleh knalpot. Hal ini ditengarai
oleh masih besarnya kandungan sulfur di dalam solar yang dijual di pasaran. Selanjutnya
a. carilah informasi tentang perbandingan kandungan sulfur pada bahan bakar diesel yang beredar dilingkungan anda. Bandingkan dengan regulasi standar
yang ditetapkan
b. analisa dampak tingginya kadar sulfur terhadap komponen Commonrail
Jawab :
1. Daftar beberapa perbedaan penggunaan model sensor dan actuator pada tiga merk kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Daftar Sensor
No Tipe Sensor Mobil Avansa Mobil Grand Max Mobil Innova
1 Sensor mendeteksi Intake Air temperatur (IAT), Intake Air temperatur (IAT), Intake Air temperatur (IAT),
temperatur udara masuk terletak pada filter udara terletak saluran masuk komponen terletak di saluran masuk
menyatu dengan MAF komponen menyatu dengan Air
Flow Sensor

2 Sensor mendeteksi jumlah Manifold Absolute Presure (MAP) MAF/ Air Flow sensor mendeteksi MAF/ Air Flow sensor
udara masuk mendeteksi tekanan udara masuk aliran udara masuk tipe sistem mendeteksi aliran udara masuk
tipe sistem injeksi yang dipakai tipe injeksi yang dipakai tipe L-EFI tipe sistem injeksi yang dipakai
D-EFI tipe L-EFI

3 Sensor mendeteksi letak atau Tidak ada Tidak ada Baromatrik sensor terletak di
ketinggian saluran masuk komponen
menyatu dengan Air Flow
Sensor

4 Sensor mendeteksi posisi Throtle Potition Sensor (TPS) Throtle Potition Sensor (TPS) Electric Throtle Valve (ETV)
throtle valve katup trotle digerakkan dengan
cara elektronik
5 Sensor mendeteksi pedal gas Tidak ada Tidak ada Acceleration Pedal Sensor
(APS)

b. Daftar Actuator

No Actuator Mobil Avansa Mobil Grand Max Mobil Innova

1 Idle Speed Control Sistem Cara kerja ISCS membuka dan Cara kerja ISCS membuka dan Cara kerja ISCS membuka dan
(ISCS) menutupnya menggunakan menutupnya menggunakan menutupnya dari ECU
kemagnetan dengan cara menarik kemagnetan dengan cara menarik memberikan arus ke ETV
dan melepas pulyer. dan melepas pulyer. berdasarka Air Flow sensor

2 Electric Trotle Valve (ETV) Throtle valve digerakkan secara Throtle valve digerakkan secara Throtle valve digerakkan secara
manual manual electrical

Gambar ISCS avansa Gambar ISCS Grand Max Gambar ETV Innova
Gambar sensor MAP Avansa Gambar sensor MAF Grand Max Gambar sensor MAF Innova

2. Daftar pekerjaan yang dilaksakan pada saat tune up rutin sepeda motor dan analisakomponen mana yang paling sering mendapatkan gangguan/rusak
a. Daftar pekerjaan yang dilaksakan pada saat tune up rutin sepeda motor
1) Bagian Mesin
a) Memeriksa dan mengganti oli pelumas mesin
b) Membersihkan saringan udara
c) Membersihkan saringan bahan bakar
d) Memeriksa dan menyetel busi
e) Membersihkan karburator
f) Menyetel katup
g) Menyetel campuran bahan bakar/putaran mesin
h) Menyetel kebebasan kopling
2) Bagian Kelistrikan
a) Memeriksa dan merawat baterai
b) Memeriksa fungsi kelistrikan (bel, lampu tanda belok, lampu kepala, lampu rem, lampu indikator)
3) Bagian Chasis
a) Memeriksa dan menyetel gerak bebas rem
b) Memeriksa, merawat dan menyetel gerak bebas rantai roda
c) Memeriksa kekocakan poros kemudi
d) Memeriksa kondisi ban dan menyetel tekanan angin ban
e) Memeriksa dan mengencangkan baut-baut pengikat (baut rangka, baut pengikat mesin, tuas starter, tuas transmisi.
b. Analisa komponen mana yang paling sering mendapatkan gangguan/rusak
1) Saringan udara
Gangguan yang biasa terjadi pada saringan udara adalah tersumbat karena kotoran dan debu sehingga mengganggu aliran udara masuk yang
menyebabkan campuran udara dan bahan bakar tidak tercapai.
2) Busi
Gangguan yang biasa terjadi pada Busi meliputi :
a) Keretakan insulator, busi dengan insulator yang retak/pecah tidak layak digunakan dan harus diganti
b) Keausan ujung elektroda, apabila ujung elektroda telah aus busi harus diganti.
c) kondisi pembakaran di dalam ruang bakar dengan memeriksa warna hasil pembakaran pada busi
d) celah busi
3) Karburator
Gangguan yang biasa terjadi pada karburator adalah sebagai berikut :
a) Tersumbatnya saluran bahan bakar meliputi main jet, slow jet, idle port
b) Mekanis pelampung meliputi nidle valve aus sehingga tidak bisa menutup aliran bahan bakar masuk ketika ruang pelampung penuh, pelampung
bocor sehingga nidle valve tidak bias menutup aliran bahan bakar masuk ketika ruang pelampung penuh.
c) Setelan Air Flow Ratio (AFR) tidak standart
4) Katup
Gangguan yang biasa terjadi pada katup adalah sebagai berikut :
a) Setelan katup terlalu longgar/ terlalu sempit.
b) Kompresi bocor disebabkan karena sitem katup berkerak/ kotor
c) Katup bengkok
5) Sistem rem
Gangguan yang biasa terjadi pada system rem adalah sebagai berikut :
a) Setelan pedal rem
b) Lampu rem mati
c) Kanvas rem habis/ kotor
6) Rantai
Gangguan yang biasa terjadi pada rantai adalah sebagai berikut :
a) Rantai kendor
b) Gear Aus
7) Lampu kepala
Gangguan yang biasa terjadi pada lampu kepala adalah sebagai berikut :
a) Lampu putus
b) Saklar lampu rusak
c) Fittingan lampu terbakar
8) Baterai
Gangguan yang biasa terjadi pada baterai adalah sebagai berikut :
a) Baterai drop
b) Air baterai habis
3. Daftar pekerjaan yang dilakukan untuk service berkala (Tune-Up) pada salah satu merk kendaraan yang anda kenal. Tentukan point-point pekerjaan yang selalu
menjadi aktivitas yang paling penting untuk dilakukan
a. Daftar pekerjaan yang dilakukan untuk service berkala (Tune-Up) 20.000 Km pada avansa
1) Periksa semua tali kipas
2) Ganti Oli Mesin ( API SL atau SM, atau ILSAC )
3) Ganti saringan oli mesin
4) Periksa cairan pendingin mesin
5) Periksa pipa - pipa gas buang dan dudukannya
6) Busi – busi
- Periksa busi - busi
- Ganti busi – busi
7) Periksa baterai
8) Periksa saringan pembersih udara
9) Periksa kandungan CO/HC dan asap gas buang saat idle
10) Periksa pedal kopling
11) Periksa pedal rem & fungsi rem parker
12) Periksa kanvas dan tromol rem
13) Periksa pad-pad dan piringan rem
14) Periksa minyak rem
15) Periksa minyak kopling
16) Periksa pipa - pipa dan slang - slang saluran minyak rem
17) Periksa minyak power steering
18) Periksa roda kemudi dan persambungannya
19) Periksa side slip
20) Periksa ball joint dan penutup debu
21) Periksa oli gigi differensial
22) Periksa oli transmisi manual
23) Periksa suspensi depan dan belakang
24) Periksa kondisi ban - ban dan tekanan pemompanya ( termasuk ban serep )
25) Rotasi ban dan balance
26) Periksa semua lampu - lampu, klakson, penghapus dan pembasuh kaca depan
27) Kencakan mur dan baut - baut pada chassis dan bodi
b. Periksa kecukupan isi cairan air conditioner atau pendingin udaraPoint-point pekerjaan yang selalu menjadi aktivitas yang paling penting untuk dilakukan
1) Pemeriksaan rutin
2) Pembersihan rutin
3) Penggantian rutin

Tabel perawatan berkala pada mobil s/d 100.000 km


4. Pada beberapa kendaraan yang mengaplikasikan Commonrail, masih kita lihat tingginya opasitas atau jelaga yang dikeluarkan oleh knalpot. Hal ini ditengarai
oleh masih besarnya kandungan sulfur di dalam solar yang dijual di pasaran. Selanjutnya
a. Carilah informasi tentang perbandingan kandungan sulfur pada bahan bakar diesel yang beredar dilingkungan anda. Bandingkan dengan regulasi standar yang
ditetapkan Kandungan sulfur pada bahan bakar diesel sebagai berikut:
1) Solar Biasa
Angka cetane : 48
Kandungan Sulfur : 3500 ppm
2) Bio Solar
Angka cetane : 48
Kandungan sulfur : 2500 ppm
3) Solar Dexlite
Angka cetane : 51
Kandungan Sulfur : 1200 ppm
4) Solar Dex
Angka cetane : 55
Kandungan Sulfur : 300 ppm

Perbandingan dengan regulasi standar yang ditetapkan :


Berdasarkan Berdasarkan SK Dirjen Migas No. 33633.K/10/DJM.T/2011 bahwa sulfur untuk solar dengan angka cetane 48 dan 51 maksimum kandungan
sulfurnya 3.500 ppm. Berdasarkan data di atas solar biasa diproduksi dengan standard minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Namun seiring berjalannya
waktu dan perkembangan teknologi yang ada maka produsen solar memang mengimbanginya dengan kualitas solar yang semakin baik tentu dengan harga
yang sebanding dengan kualitas bahan bakar.
b. Analisa dampak tingginya kadar sulfur terhadap komponen Commonrail
Solar Biasa (subsidi) yang dijual mengandung unsur sulfur dan unsur lainnya yang akan bereaksi sewaktu di ruang bakar. semakin tinggi sulfur dalam
kandungan solar akanmenyebabkan kadar asam berlebih. Situasi ini berakibat kerusakan pada komponenmesin, mulai dari kerak, hingga saluran bahan bakar.
Dampak kadar sulfur terhadap komponen commenrail sangat signinifikan yaitu dapat menyumbat saluran bahan bakar sehingga menyebabkan kerja dari
sistem common rail tidak maksimal. Komponen common rail yang paling terdampak adalah injektor,filter bahan bakar (water sedimenter). Inlektor dapat
tersumbat dikarenakan lubangnya sangat kecil, apabila ini terjadi injektor tidak dapat menyemprotkan bahan bakar sehingga tenaga mesin akan berkurang
bahkan bisa menyebabkan mesin mati. Sedangkan untuk filter akan cepat kotor bahkan tersumbat, ketika tersumbat bahan bakar tidak dapat mengalir yang
mengakibatkan engine mogok, biasanya kalau filter bahan bakar kotor akan ditandai menyalanya lampu indikator bahan bakar.membentuk kotoran yang
dapat dengan mudah memblok filter dan jika sampai menyumbat injektor pada system Common Rail yang sangat halus dan kecil lubangnya. Jika injector
pada system Common Rail tersumbat maka biaya dan waktu perbaikan akan sangat merugikan.
Alangkah baiknya mobil diesel yang menggunakan common rail menggunakan Solar DEX atau Sheel Diesel karena sangat rendah kandungan unsur sulfur
dan memiliki angka cetane lebih tinggi sekitar 4 angka daripada Solar Biasa (Subsidi) menghasilkan energi lebih tinggi akibat pembakaran yang lebih
sempurna dan dapat mengurangi dampak yang disebabkan kandungan sulfur yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai