Anda di halaman 1dari 15

TUGAS AKHIR MODUL 6 SISTEM KONTROL

1. Buatlah daftar beberapa perbedaan penggunaan model sensor dan


actuator pada tiga merk kendaraan yang paling anda kenal, terutama
pada: a. Sensor Utama b. Aktuator pada system control udaraDaftar
perbedaan penggunaan sensor di tiga jenis mobil

Jawab
Sensor utama

Daihatsu Xenia Toyota avanza Suzuki Ertiga


ECT (Engine Control
IAT ( Intake Air Temperature) IAT ( Intake Air Temperature)
Temperatur)
ECT (Engine Coolant Temperatur) ECT (Engine Coolant Temperatur) EOT (Engine Oil Temperatur)
MAP (Manifold Absolute
MAP (Manifold Absolute Pressure) MAP (Manifold Absolute Pressure)
Pressure)
TPS (Throtle Position Sensor) TPS (Throtle Position Sensor) TPS (Throtle Position Sensor)
CKPs (Crankshaft Position
CKPs (Crankshaft Position sensor) CKPs (Crankshaft Position sensor)
sensor)
Oil pressure sensor Oil pressure sensor Oil pressure sensor

Actuator

Daihatsu Xenia Toyota avanza Suzuki Ertiga


OCV (Oil Control Valve) OCV (Oil Control Valve) OCV (Oil Control Valve)
VSV (Vacuum Switching Valve) VSV (Vacuum Switching Valve) VSV (Vacuum Switching Valve)
Injektor Injektor Injektor
Fuel Pump Fuel Pump Fuel Pump

2. Buatlah daftar pekerjaan yang dilaksakan pada saat tune up rutin sepeda
motor. Lakukan analisa komponen mana yang paling sering mendapatkan
gangguan/rusak.Daftar pekerjaan yang dilakukan pada servis berkala /
tune up sepeda motor

Jawab
a) Pemeriksaan, Penggantian / Penambahan Pelumas
 Memeriksa apakah pelumas mesin masih baik atau tidak jika sudah kurang baik
sebaiknya diganti dan bila kurang tinggal ditambahkan lagi tapi harus diingat
untuk mengganti dengan minyak pelumas yang sama dengan minyak pelumas
yang sebelumnya.

PUJI WIDIANTO,ST
 Ini dimaksudkan agar minyak pelumas tidak bereaksi dengan minyak pelumas
yang lain.

b) Pemeriksaan Saringan Oli

 bersihkan saringan Oli karena jika saringan tidak bersih, mengakibatkan


pelumasan tidak sempurna. Ini dapat mengakibatkan adanya gesekan pada
mesin yang membuat mesin menjadi cepat panas dan dapat mengakibatkan aus.
Jika mesin aus mengakibatkan mesin bisa rusak.

 type sport, menyatu dengan tutup pembuangan oli


 type bebek, dilakukan dengan membuka right crankcase.

c) Pemeriksaan / Penyetelan Kopling Sport


( Atur jarak bebas 10 – 20 mm )

d) Pemeriksaan / Penyetelan Renggang Klep


 Pelatuk klep harus bebas biasanya jarak clearance bebas untuk motor bebek
adalah 0.05 mm
 Piston berada pada posisi TMA pada langkah kompresi
 Pemeriksaan dilakukan dalam kondisi mesin dingin

PUJI WIDIANTO,ST
 Cara penyetelan katup
1. longgarkan mur pengikat
2. longgarkan mur penyetel
3. masukkan fuller gauge
4. setel mur penyetel
5. kencangkan mur pengikat

e) Pembersihan / Penyetelan Karburator


 Bersihkan karburator dari kotoran dengan membongkarnya dan memberihkan
dengan sikat atau kuas.
 Periksa setiap lubang main jet maupun pilot jet bila tersumbat bersihkan dengan
compressor.

F) Pemeriksaan saluran bahan bakar


 Periksa semua selang atau pipa yang mengalirkan bahan bakar, bersihkan
dengan kompresor biar kotoran dapat keluar.

PUJI WIDIANTO,ST
g) Pemeriksaan / Pembersihan Busi
 Periksa jarak kerenggangan pengapian pada busi, biasanya pada bebek 0.6 – 0.7
mm dan pada motor sport 0.8 – 0.9 mm

h) Pembersihan Saluran Udara


 Bersihkan saluran udara denagn menggunakan kompresor. Saluran udara
merupakan pemisah kotoran sehingga udara yang masuk dalam karburator dan
ruang bakar benar – benar udara bersih.

i) Pemeriksaan / Pelumasan Rantai Roda


 Bersihkan rantai roda dari kotoran menggunakan minyak pembersih atau parafin
dan segera keringkan.
 Bersihkan rantai dengan O Ring menggunakan deterjent, keringkan
 Lumasi dengan minyak pelumas SAE 80 atau 90

PUJI WIDIANTO,ST
j) Atur jarak kerenggangan rantai motor sesuai petunjuk OEM

k) Pemeriksaan / Penyetelan Rem


 Periksa jarak kerenggangan atau jarak bebas tuas rem depan dan rem
belakang.

 Rem Tromol
1) Periksa keausan rem tromol
2) Periksa tromol rem terhadap keretakan / kerusakan

 Rem Cakram
1) pemeriksaan adanya udara dalam sistim rem
2) Periksa keausan pada pad

l) Pemeriksaan / Penambahan Tekanan Angin


 Biasa pada roda depan 25 psi dan roda belakang 30 psi
 Pemeriksaan Suspensi Depan & Belakang

PUJI WIDIANTO,ST
m) Pemeriksaan Lampu & Klakson

n) Pemeriksaan / Penambahan Air Aki ( pada accu jenis basah )


 Tambahkan cairan battery untuk setiap sel sampai batas yang ditentukan

0) Pemeriksaan / Penyetelan Switch Rem


 Penyetelan switch lampu rem belakang

p) Pemeriksaan Air Radiator


 Pada kendaraan sport periksa air radiator agar dapat bekerja maksimal dalam
mendinginkan mesin waktu berkendara

PUJI WIDIANTO,ST
q) Pemeriksaan / Penambahan Minyak Rem

 Putar handle bar sampai mimyak rem pada posisi mendatar


 Buka cover & diafragmanya letakkan pada tempat yang aman.
 Lindungi bagian yang kemungkinan terkena minyak rem dengan kain lap.
 Siapkan air untuk mengantisipasi jika ada yang terkena minyak rem.
r) Pemeriksaan / Penyetelan Putaran Gas Tangan
 Untuk pengaturan dan penyetelan gas tangan bisa disesuaikan dengan
keinginan

s) Pemeriksaan Pergerakan Bebas Stang Kemudi


 Periksa kebebasan gerak stang kemudi agar dalam berkendara saat membelok
denga nyaman.

h) Pemeriksaan / Pengencangan Mur & Baut


• Sebagai kenyamanan dalam berkendara akan lebih baik jika baut dan mur
dikencangkan sesuai dengan fungsinya.

PUJI WIDIANTO,ST
Komponen yang sering mengalami gangguan atau kerusakan adalah ;
a) komponen saringan udara.
Karena saringan atau filter udara berfungsi untuk menyaring kotoran dan
debu dari udara sehingga sering kotor dan harus dibersihkan atau di ganti
apabila sudah mengalami kerusakan.
b) Penggantian pelumas pada oli mesin.
c) Busi / spark plug

3. Buatlah daftar pekerjaan yang dilakukan untuk service berkala (Tune-Up)


pada salah satu merk kendaraan yang anda kenal. Tentukan point-point
pekerjaan yang selalu menjadi aktivitas yang paling penting untuk
dilakukan seperti: a. Pemeriksaan rutin. b. Pembersihan rutin c.
Penggantian rutin.

Jawab
Sebelum pekerjaan tune up dilaksanakan perlu persiapan peralatan yang akan
diperlukan :
Perlengkapan Keselamatan Kerja

1) Fender Cover, pasangkan fender cover pada kendaraan untuk melindungi fender
kendaraan dari goresan maupun kotoran.
2) Grill Cover, pasangkan grill cover untuk menutup bagian depan kendaraan.
3) Steering Cover, pasangkan steering cover pada roda kemudi agar tidak kotor.
4) Floor Cover, untuk melindungi lantai kendaraan bagian depan ( driver )
5) Seat Cover, untuk melindungi tempat duduk bagian depan.
6) Sepatu Safety, untuk melindungi kaki.
7) Wearpack, sebagai pakaian kerja.
8) Sarung Tangan, untuk melindung tangan.
9) Masker, sebagai pencegah kotoran masuk kehidung dan mulut.

Perlengkapan Alat kerja


1) Tool Cady, sebagai tempat penyimpanan dan wadah alat kerja   
2) Kompresor  , sebagai penyuplai utama udara bertekanan tinggi                   

PUJI WIDIANTO,ST
3) Kain Lap, untuk membersihkan alat kerja yang kotor
4) Stall Servis, sebagai tempat service mobil
5) Airgun, untuk membersihkan komponen yang kotor dan lainnya
6) Bak Oli, sebagai wadah saat menguras oli
7) Dongkrak, untuk mengangkat mobil
8) Selang udara, sebagai penghubung kompresor dengan alat kerja tenaga udara
9) Jackstand, sebagai penyangga body kendaraan

A. Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan rutin ini dilakukan untuk memeriksa terhadap kerusakan komponen
pada saat pelaksanaan engine tune up.
 Pemeriksaan Air Filter (saringan udara)
Saringan udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab
elementnya berangsur-angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak
dapat memberikan udara yang cukup pada mesin, menyebabkan tenaga
mesin turun. Mesin avanza sendiri menggunakan seringan tipe kering.

Prosedure Pemeriksaan :
1) Buka kap mobil
2) Lepas 4 pengikat tutup rumah saringan udara
3) Ambil Saringan udara
4) Periksa elemen saringan udara, apabila sudah sangat kotor maka ganti
yang baru
5) Bersihkan saringan udara menggunakan air gun dari bagian dalam lalu
di bagian luar.
6) Bersihkan juga rumah saringan udara dengan lap atau air gun
7) Pasang kembali Saringan udara dan tutup saringan udara

 Pemeriksaan Engine Oil (Oli Mesin)

PUJI WIDIANTO,ST
Oli Mesin merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengoperasian
kendaraan. Oli berfungsi sebagai pelumas, pembersih, pendingin, dan
perapat komponen-komponen mesin yang bekerja secara berkala dan
terus menerus selama kendaraan berjalan. Maka diperlukan pengecekan
dan pemeriksaan pada Oli Mesin secara berkala agar tidak terjadi
kerusakan pada komponen mesin.

Pemeriksaan Volume Oli Mesin :


1) Tarik Stick Oli lalu lap, masukkan lagi sampai mentok lalu tarik.
2) Periksa volume oli dengan melihat garis batas low – full pada stick oli
3) Apabila berada digaris low, maka oli perlu ditambah dengan Oli
standart Toyota (TGMO)
4) Pengisian / Penambahan Oli Mesin dilakukan membuka tutup oli pada
cover valve.

Pemeriksaan kualitas Oli :


1) Oleskan jari ke stick oli.
2) Apabila oli terlalu encer, maka oli perlu diganti.
Periksa kuantitas Oli, apabila oli berwarna :
 Hitam Pekat          : tercampur karbon
 Putih Susu             : tercampur air
 Merah                    : tercampur bensin
 Kelabu                   : tercampur serbuk bantalan
3) Priksa kebocoran pada cylinder head, kemungkinan bocor karena
pengencangan   baut cover valve kurang atau seal cover valve sudah
rusak.
4) Periksa kebocoran pada oil pan, kemungkinan bocor seal oli rusak, seal
crank front rusak atau seal crank rear rusak dan seal cover timming
rusak.

PUJI WIDIANTO,ST
5) Kebocoran dekat pompa injeksi, kemungkinan seal O-ring pompa
injeksi rusak.
 Van Belt (Tali Kipas)
Tali Kipas atau Van belt berfungsi untuk menghubungkan putaran mesin
dengan Alternator dan Kipas Pendingin. Tali Kipas harus dalam keadaan
yang tidak terlalu kendor  atau juga tiak terlalu kencang agar tidak lepas
atau putus. Tali kipas juga tidak boleh terlalu aus agar tidak terjadi slip
dan menimbulkan bunyi saat berputar.
Memeriksa Kondisi Van Belt :
1) Lepas Van belt dengan menggerakkan alternator keatas
2) Balik van belt, lalu lipat
3) Lihat kondisi ulirnya, apabila sudah retak atau aus maka harus
diganti.

Menyetel defleksi Van Belt :

1) Siapkan Spring Scale dan penggaris


2) Pasang vanbelt pada puli
3) Letakkan ujung penggaris pada sisi van belt
4) Tarik van belt menggunakan spring scale dengan tekanan 10 kg
5) Baca defleksi van belt pada penggaris ( Standar Defleksi : 7-11 mm)
6) Apabila kurang atau lebih, maka setel dengan menggerakkan
alternator keatas atau kebawah, seteleh selesai kencangkan kembali
alternator.
 Memeriksa Tegangan Baterai :
1) Siapkan multi tester dan arahkan selector pada range 50 DCV
2) Tempelkan testlead negative (hitam) ke terminal negative baterai dan
testlead positif (merah) ke terminal positif baterai.
3) Baca hasil pengukuran pada multi tester (Standard : 12 volt)
4) Apabila kurang dari 12 volt maka baterai perlu diisi dengan battery
charger

PUJI WIDIANTO,ST
Mengukur Berat jenis Elektrolit baterai :
1) Siapkan Hydrometer dan masukkan ke lubang pengisian
2) Pompa Hydrometer hingga elektrolit naik
3) Baca Hasil pengukuran : - Warna Hijau    : Baterai dalam keadaan baik
- Warna Putih    : Baterai perlu diisi ulang
- Warna Merah  : Baterai sudah jelek dan harus diganti
B. Pembersihan Rutin
 Pemeriksaan Air Filter (saringan udara)
Saringan udara harus diperiksa dan dibersikan secara rutin , sebab
elementnya berangsur-angsur akan tersumbat dengan debu dan tidak dapat
memberikan udara yang cukup pada mesin, menyebabkan tenaga mesin
turun. Mesin avanza sendiri menggunakan seringan tipe kering.

Prosedure Pemeriksaan :
1) Buka kap mobil
2) Lepas 4 pengikat tutup rumah saringan udara
3) Ambil Saringan udara
4) Periksa elemen saringan udara, apabila sudah sangat kotor maka ganti
yang baru
5) Bersihkan saringan udara menggunakan air gun dari bagian dalam lalu di
bagian luar.
6) Bersihkan juga rumah saringan udara dengan lap atau air gun
7) Pasang kembali Saringan udara dan tutup saringan udara
 Busi (spark plug)
Busi merupakan salah satu komponen mesin yang sangat penting. Tanpa
busi, kendaraan tidak bisa hidup karena tidak ada api yang membantu
pembakaran bahan bakar udara. Karena terjadi loncatan bunga api secara
terus menerus pada elektroda, sehingga menyebabkan elektroda hangus
dan juga celahnya mengecil. Maka perlu dilakukan pengecekan dan

PUJI WIDIANTO,ST
penyetelan pada celah busi agar sesuai dengan kondisi awal dan
meningkatkan kinerja mesin.
Pemeriksaan Busi :

1) Buka rumah saringan udara dengan melepas 5 baut 10mm yang


mengikat.
2) Lepas 4 socket sensor koil
3) Lepas 4 koil dengan melepas 4 baut 10mm yang mengikat masing-
masing koil
4) Lepas 4 busi dengan kunci busi ukuran 16.5 mm
5) Bersihkan ulir dan elektroda busi dengan sikat kawat
6) Apabila elektroda sudah hangus dan aus maka ganti dengan busi yang
baru
C. Penggantian Rutin
 Penggantian Engine Oil (Oli Mesin)
Oli Mesin merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengoperasian
kendaraan. Oli berfungsi sebagai pelumas, pembersih, pendingin, dan perapat
komponen-komponen mesin yang bekerja secara berkala dan terus menerus
selama kendaraan berjalan. Maka diperlukan pengecekan dan pemeriksaan
pada Oli Mesin secara berkala agar tidak terjadi kerusakan pada komponen
mesin. Apabila oli mesin sudah mengalami perubahan warna dan perubahan
viskositas maka oli mesin harus segera di ganti agar komponen yang
bergesekan pada engine tidak cepat mengalami keausan dan mesin tidak
mengalami overheating.

Pemeriksaan Volume Oli Mesin :


1) Tarik Stick Oli lalu lap, masukkan lagi sampai mentok lalu tarik.
2) Periksa volume oli dengan melihat garis batas low – full pada stick oli
3) Apabila berada digaris low, maka oli perlu ditambah dengan Oli
standart Toyota (TGMO)

PUJI WIDIANTO,ST
4) Pengisian / Penambahan Oli Mesin dilakukan membuka tutup oli pada
cover valve.

Pemeriksaan kualitas Oli :


1) Oleskan jari ke stick oli.
2) Apabila oli terlalu encer, maka oli perlu diganti.
Periksa kuantitas Oli, apabila oli berwarna :
 Hitam Pekat          : tercampur karbon
 Putih Susu             : tercampur air
 Merah                    : tercampur bensin
 Kelabu                   : tercampur serbuk bantalan
3) Priksa kebocoran pada cylinder head, kemungkinan bocor karena
pengencangan   baut cover valve kurang atau seal cover valve sudah
rusak.
4) Periksa kebocoran pada oil pan, kemungkinan bocor seal oli rusak, seal
crank front rusak atau seal crank rear rusak dan seal cover timming
rusak.
5) Kebocoran dekat pompa injeksi, kemungkinan seal O-ring pompa
injeksi rusak.

4. Pada beberapa kendaraan yang mengaplikasikan Commonrail, masih kita


lihat tingginya opasitas atau jelaga yang dikeluarkan oleh knalpot. Hal ini
ditengarai oleh masih besarnya kandungan sulfur di dalam solar yang
dijual di pasaran. Selanjutnya a. carilah informasi tentang perbandingan
kandungan sulfur pada bahan bakar diesel yang beredar dilingkungan
anda. Bandingkan dengan regulasi standar yang ditetapkan b. analisa
dampak tingginya kadar sulfur terhadap komponen Commonrail

Jawab

PUJI WIDIANTO,ST
a) Solar yang ada di Indonesia dari data Pertamina berbeda – beda tergantung dari
jenisnya. Kadar sulfur pada solar biasa adalah 3.500 ppm ( part per million).
Untuk bio solar nilai kandungan sulfurnya 500 ppm sedangkan solar DEX 250
ppm. Sementara di beberapa negara maju, kandungan sulfur pada solarnya
mencapai 50 ppm ke bawah. Semakin banyak kandungan sulfur yang terdapat
pada solar maka tingkat kerusakan pada kendaraan akan semakin tinggi.
b) Dampak tingginya sulfur pada bahan bakar khususnya solar dapat
mengakibatkan:
 Kerusakan pada komponen mesin misalnya dapat mengakibatkan terjadinya
penyumbatan pada injector/nozzle
 Dapat menyebabkan kerak pada bagian – bagian mesin
 Mengakibatkan tersubatnya saluran bahan bakar. Kerak di saluran bahan
bakar dapat menggangu suplai solar yang dialirkan ke dalam silinder, efek
langsungnya menggangu kinerja mesin, mulai dari penurunan tenaga sampai
kerusakan lebih serius. Disinilah istilah pembakaran dini atau 'knocking'
terjadi yang bisa mengakibatkan mesin mengelitik.
 Menyebabkan polusi, Efek karena tingkat sulfur yang tinggi pada solar tidak berhenti
pada kerusakan kendaraan saja. Dalam hal polusi udara, gas sisa pembakaran dari
mesin bila bercampur udara akan membentuk sulfur dioksida (SO2). Ketika SO2
tercampur dengan uap air akan terjadi susunan asam yang membahayakan bagi
kesehatan.

PUJI WIDIANTO,ST

Anda mungkin juga menyukai