OLEH
LILIS RISDAYANI
S.0018.P2.027
i
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : S.0018.P2.027
Kendari, 2020
Tim Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
Ota k
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga dapat terselesaikan Skripsi dengan judul “Pengaruh Rendam Kaki Dengan
Air Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) Hangat Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo Kota Kendari”,
sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan kuliah di Program
setinggi-tingginya kepada kedua orang tua yang senantiasa memberi semangat, inspirasi,
doa, materil, dan kasih sayang sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan pula kepada yang terhormat:
2. Hj. Llona, B.sc, selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan Karya Kesehatan.
3. Muh. Syaiful Saehu, S.T., M.Si selaku Ketua Stikes Karya Kesehatan.
Kkeperawatan.
M.Kes.
iv
7. Pembimbing I Tahiruddin, S.Kep., M.Sc, pembimbing II Kemal Idris
Balaka,SH.,MH
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah
diberikan dan semoga Skripsi ini berguna bai bagi diri kami sendiri maupun
Penulis
v
INTISARI
Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Hangat
Terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Nambo
Kota Kendari
Tahiruddin1, Kemal Idris Balaka2
Hasil pengambilan data awal di Puskesmas Nambo Kota Kendari Tahun 2020 dengan
jumlah seluruh penderita hipertensi sebanya 100 orang. Observasi awal yang dilakukan oleh
peneliti di Puskesmas Nambo tentang terapi apa saja yang dilakukan pada penderita hipertensi
yaitu hasilnya hanya berupa terapi farmakologis saja yaitu berupa obat-obatan, belum ada terapi
non farmakologis yang dilakukan.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
quasi eksperiment one groub pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien
yang terdiagnosa hipertensi di Puskesmas Nambo Kota Kendari tahun 2020 berjumlah 100 orang,
jumlah sampel pada penelitian ini 20 orang, dengan teknik penarikan sampel menggunakan rumus
Sugiyono. Metode analisis menggunakan Uji statistik paired t-test.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji statistik paired t-test menunjukkan bahwa
diperoleh perbedaan mean tekanan darah yang signifikan, yaitu mean sebelum dilakukan terapi
rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) hangat 2,00 dengan
standar deviasi 1,170 (p value = 0,001 < α = 0,05), sedangkan pada tekanan darah sesudah
dilakukan terapi rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber officinale var. rubrum ) hangat
didapatkan mean 1,35, dengan standar deviasi 0,587.
Disarankan kepada Puskesmas Nambo Kota Kendari, rendam kaki dengan air jahe
merah (zingiber officinale var. rubrum) hangat dapat diberikan yang nengalami hipertensi untuk
menurunkan tekanan darah.
Kata Kunci :Pengaruh, Hipertensi, Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber
Officinale Var. Rubrum) Hangat
Daftar Pustaka: 15 (2010-2018)
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR..............................................................................................................v
ABSTRAK..............................................................................................................................vi
DAFTAR ISI iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR v
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH..................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................................7
E. State of Art (Keaslian Penelitian)...........................................................................................9
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A. Tinjauan Teori......................................................................................................................11
B. Kerangka Teori....................................................................................................................33
C. Kerangka Konsep................................................................................................................34
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................................................34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian................................................................................................35
B. Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................................................36
C. Populasi dan Sampel...........................................................................................................36
D. Variabel Penelitian...............................................................................................................38
E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif............................................................................39
F. Instrumen Penelitian............................................................................................................40
vii
G. Pengumpulan Data..............................................................................................................41
H. Pengolahan dan Analisa Data.............................................................................................41
I. Etika Penelitian....................................................................................................................42
J. Jadwal Penelitian.................................................................................................................43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
viii
DAFTAR TABEL
iv
Berdasarkan Riwayat Merokok Yang
Mengalami Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Nambo Kota Kendari
4.9 Distribusi Frekuensi Responden 92
Berdasarkan Jenis Makanan Yang
Mengalami Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Nambo Kota Kendari
4.10 Distribusi Frekuensi Responden 93
Berdasarkan Komsumsi Kopi Yang
Mengalami Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Nambo Kota Kendari
4.11 Distribusi Frekuensi Responden 93
Berdasarkan hipertensi sebelum
dilakukan Rendam Kaki Dengan Air
Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.
Rubrum) Hangat
4.12 Distribusi Frekuensi Responden 94
Berdasarkan Hipertensi Sesudah
Dilakukan Rendam Kaki Dengan Air
Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.
Rubrum) Hangat
4.13 Hasil Uji T Perbedaan Nilai Tekanan 94
Darah Pre Test dan Postest Pada
Penderita Hipertensi di Puskesmas
Nambo Kota Kendari
v
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
np = Jumlah Pasangan
Daftar Singkatan:
PGE2 : Prostaglandin-E2
Daftar Istilah:
Kaempferiagalanga : Kencur
vi
Languas galanga : Lengkuas
vii
DAFTAR LAMPIRAN
10 Master Tabel
12 Dokumentasi
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
darah) termasuk hipertensi, diabetes mellitus dan kanker. Salah satu penyakit
degeneratif yang banyak terjadi dan yang mempunyai tingkat mortilitas yang
jantung secara kronis karena adanya hambatan pada pembuluh darah sehingga
kebutuhan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh (2). Pada umumnya, tekanan yang
dianggap optimal adalah 120 mmHg untuk tekanan sistoliknya dan 80 mmHg
untuk sistoliknya, sementara tekanan yang dianggap hipertensi adalah lebih dari
140 mmHg untuk sistolik dan lebih dari 90 mmHg untuk diastolik (3)
masih dianggap normal adalah kurang dari 130/85 mmHg. Bila tekanan darah
sudah lebih dari 140/90 mmHg dinyatakan hipertensi (batasan tersebut untuk
orang dewasa diatas 18 tahun). Penyakit ini disebut sebagai the silent killer karena
penyakit mematikan ini sering sekali tidak menunjukkan gejala atau tersembunyi
(4).
tekanan hingga batas normal. Pentalaksanaan yang dapat dilakukan untuk klien
saluran kalsium dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE). Terapi non
mengkonsumsi makanan yang sehat untuk mengendalikan berat badan agar tidak
Namun dampak dari upaya yang dilakukan tersebut tidak bisa maksimal
dan sulit tercapai jika terdapat faktor risiko pada pasien seperti kegemukan atau
mengkonsumsi garam yang berlebih. Jika hal tersebut dibiarkan atau tidak
terjadi adalah stroke yang dapat menyebabkan kematian, juga merupakan faktor
yang dapat memperberat serangan jantung ( infark miokard) (5). Selain itu juga
45
beresiko menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan makin tinggi
46
Penatalaksanaan nonfarmakologis yang lain yaitu merendam kaki dengan
air hangat yang bertemperatur 39-40 o. Secara ilmiah air hangat mempunyai
dampak fisiologis bagi tubuh, pertama berdampak pada pembuluh darah dimana
hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar, menstabilkan aliran darah
dan kerja jantung serta faktor pembebanan didalam air yang akan menguatkan
otot-otot dan ligamen yang mempengaruhi sendi tubuh (7). Terapi rendam kaki
yang menderita berbagai penyakit seperti rematik, radang sendi, linu panggul,
(hipertensi), nyeri otot, kram, kaku, terapi air (hidroterapi) bisa digunakan untuk
digunakan dalam hidroterapi yaitu mandi rendam, sitzbath, pijat air, membungkus
salah satunya jahe. Kandungan didalam jahe ini cukup banyak antara lain pada
dan minyak atsiri memberikan efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan,
anti inflamasi, analgesik, anti karsinogenik, non toksik dan non mutagenik
meskipun pada konsentrasi tinggi. Gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkan oleh
47
sirkulasi sehingga suplai makanan dan oksigen menjadi lebih baik (4). Selain itu,
senyawa yang dikandung dalam jahe seperti flavonoid, fenol dan saponin juga
Analisis praktik klinik keperawatan pada pasien hipertensi dengan intervensi inovasi
rendam kaki air jahe hangat dan slow deep breathing (relaksasi nafas dalam) terhadap
penurunan tekanan darah di ruang IGD RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
menunjukkan hasilnya yaitu terdapat pengaruh rendam kaki air jahe hangat dan
slow deep breathing (relaksasi nafas dalam) terhadap penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi. Selain itu pada penelitian Nurahmandani AR DKK (2013)
tentang efektivitas pemberian terapi rendam kaki air jahe hangat menunjukkan hasil
terdapat efektifitas rendam kaki air jahe hangat terhadap penurunan tekanan darah pada
pengaruh rendam kaki dengan air jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum)
umum yaitu umur ≥18 tahun yang dilakukan di wilayah kerja puskesmas.
jumlah penduduk yang bertambah pada 2025 mendatang diperkirakan sekitar 29%
memiliki penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan negara maju hanya 35%,
kawasan Afrika memegang posisi puncak penderita hipertensi, yaitu sebesar 40%.
Kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia Tenggara 36%. Kawasan Asia penyakit
48
ini telah membunuh 1,5 juta orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari
pada umur ≥18 tahun sebesar 34,1% dengan penderita hipertensi tertinggi di
cenderung lebih tinggi daripada laki-laki yaitu 36,9% pada perempuan dan 31,3%
perdesaan yaitu 34,4% pada perkotaan dan 33,7% pada pedesaan. Sulawesi
Tenggara menduduki peringkat 29 yaitu sebesar 25,8% (9). Untuk dikota Kendari
sepuluh besar penyakit pada tahun 2018. Padatahun 2019 jumlah kasus
hipertensi sebanyak 120 orang sedangkan pada tahun 2020 jumlah kasus
tentang terapi apa saja yang dilakukan pada penderita hipertensi yaitu hasilnya
hanya berupa terapi farmakologis saja yaitu berupa obat-obatan, belum ada terapi
dengan judul “Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber officinale
49
B. Rumusan Masalah
Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum ) Hangat Terhadap
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh rendam kaki dengan air jahe merah (Zingiber
2. Tujuan Khusus
air jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum ) hangat pada penderita
air jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum ) hangat pada penderita
c. Untuk mengetahui pengaruh rendam kaki dengan air jahe merah (Zingiber
50
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti
Tekanan Darah, klien yang mengalami hipertensi akan merasa lebih rileks
tentang terapi Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber officinale var.
Rubrum) Hangat.
2. Manfaat Teoritis
informasi tentang terapi rendam kaki dengan air jahe Merah (Zingiber
pemberian terapi Non- Farmakologi dengan terapi rendam kaki dengan air
51
jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum ) hangat terhadap penurunan
52
sesudah dilakukan
pemberian terapi
rendam kaki air jahe
hangat dan terapi light
massage (terapi
sentuhan ringan)
dengan rata-rata
tekanan darah klien
yaitu systole 163,3
mmHg dan diastole 90
mmHg. Rata-rata
penurunan tekanan
darah dari ketiga
pasien adalah untuk
sistole 13,4 mmHg
dan diastole 6,7
mmHg
Pengaruh pemberian Velicia M.V.G. Tekanan darah Membagi
jahe terhadap Tjen responden setelah 2 kelompok
perubahan tekanan minggu diberikan jahe kontrol dan
darahpada pasien pada kelompok intervensi
hipertensi di wilayah intervensi sebelum dan
kerja Puskesmas Batua menunjukkan mean sesudah
sistolik sebesar pemberian
152,55 mmHg yaitu intervensi serta
mengalami penurunan waktu selama 2
sedangkan kelompok minggu.
kontrol sebesar
149,09 mmHg yaitu
mengalami kenaikan.
Pada kelompok
intervensi
menunjukkan mean
diastolik sebesar
94,18 mmHg yaitu
mengalami penurunan
sedangkan pada
kelompok kontrol
menunjukkan mean
diastolik sebesar
93,64 mmHg yaitu
mengalami kenaikan.
53
air jahe hangat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Definisi Hipertensi
a. Pengertian Hipertensi
sistolic bagian atas diastolic bagian bawah. Pada pemeriksaan tensi darah
menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air
yang menjadi penyebab naiknya tekanan darah pada usia tua antara lain
saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin
54
Menurut WHO (Word Health Organization), batas normal adalah
mengidap hipertensi jika tekanan darah sistolic ≥160 mmHg dan tekanan
darah diastolic ≥95 mmHg, dan tekanan darah perbatasan bila tekanan
darah sitolic antara 140-160 mmHg dan tekanan darah diastolic 90-95
adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
b. Klasifikasi
Berikut ini merupakan klasifikasi tekanan darah untuk usia dewasa 18 tahun
keatas:
Tabel 2.1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Usia Dewasa 18 Tahun Ke Atas
c. Etiologi
55
peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi :
transport Na.
c) Stress lingkungan
yaitu : berdasarkan etiologi hipertensi dapat dibedakan menajdi dua golongan besar
yaitu : (3)
darah atau hipertensi yang tidak diketahui dengan pasti penyebabnya atau
dengan tanpa kelainan organ dalam. Kurang lebih 90%-95% dari penderita
a) Faktor keturunan
b) Faktor Perseorangan
56
Ciri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah umur
jenis kelamin (tekanan darah laki-laki lebih tinggi dari pada tekanan darah
perempuan), dan ras (pada orang yang berkulit hitam tekanan darahnya
c) Kebiasaan Hidup
Suatu kebiasaan dan gaya hidup yang serba instan sering menyebabkan
tinggi, kegemukan, atau makan yang berlebihan, stress dan pengaruh lain
Hipertensi renal adalah hipertensi yang disebabkan oleh penyakit lain Pada 5-
pada individu dengan usia sangat muda tanpa disertai riwayat hipertensi
dalam keluarganya.
57
yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah
b. Sakit kepala
c. Pusing/migrain
f. Sukar tidur
e. Patofisiologi
dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia simpatis di thoraks dan
58
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada saat
korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus
59
yang diproduksi di hati. Selanjutnya oleh hormon renin (diproduksi oleh ginjal)
f. Komplikasi
a) Otak
2) Pendarahan
b) Ginjal
3) Gagal ginjal
c) Jantung
1) Membesar
3) Cepat lelah
g. Faktor Resiko
60
Faktor-faktor yang dapat mempercepat atau memperburuk hipertensi
garam secara berlebih. Faktor risiko pada hipertensi terbagi menjadi dua,
yaitu faktor-faktor risiko yang dapat diubah dan tidak dapat diubah. Faktor-
faktor risiko yang tidak dapat diubah yaitu riwayat penyakit keluarga, usia,
dan jenis kelamin. Sedangkan faktor-faktor risiko yang dapat diubah yaitu
h. Pemeriksaan Penunjang
fungsi ginjal.
(meningkatkan hipertensi).
menyebabkan hipertensi.
61
6) Kolesterol dan trigliserid serum : Peningkatan kadar dapat
(penyebab).
ada DM.
hipertensi.
12) EKG : 12 Lead, melihat tanda iskemi, untuk melihat adanya hipertrofi
13) Foto dada : apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah
62
b. CT Scan : Mengkaji adanya tumor cerebral, encelopati
perbaikan ginjal
pasien (3)
i. Penatalaksanaan
63
Penderita hipertensi grade II, sangat dianjurkan untuk memberikan terapi
tekanan darah baru mencapai level yang diinginkan dengan kombinasi 2-4
gaya hidup yang lebih sehat antar lain dengan melakukan terapi dengan
rendam kaki menggunakan air hangat yang bisa dilakukan setiap saat. Efek
rendam kaki air hangat sama dengan berjalan kaki selama 30 menit. Para
64
didalam air yang akan menguatkan otot-otot dan ligament yang
salah satunya jahe. Kandungan didalam jahe ini cukup banyak antara lain pada
dan minyak atsiri memberikan efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan,
anti inflamasi, analgesik, anti karsinogenik, non toksik dan non mutagenik
meskipun pada konsentrasi tinggi. Gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkan oleh
sirkulasi sehingga suplai makanan dan oksigen menjadi lebih baik (4). Selain itu,
senyawa yang dikandung dalam jahe seperti flavonoid, fenol dan saponin juga
2. Konsep Jahe
a. Definisi Jahe
berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India
sampai Cina. Oleh karena itu, kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai
lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama jahe antara lain halia
65
(Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau),
Jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito
pita, dengan panjang 15-23 cm, lebar kurang lebih 2,5 cm, tersusun
kuningan. Kepala sari berwarna ungu dan mempunyai dua tangkai putik
(3).
tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip.
66
kelopak berwarna putih kekuning. Akarnya sering disebut rimpang jahe
(10)
semu yang tumbuh tegak. Tanaman ini terdiri atas bagian akar, batang,
daun, dan bunga. Akar merupakan bagian terpenting dari tanaman jahe,.
Pada bagian ini tumbuh tunas-tunas baru yang kelak akan menjadi
tanaman (10)
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Order : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
67
shogoal (unsur berminyak yang baunya menusuk) dan zingiberone (unsur
minyak tak menguap (nonvolatile oil), dan pati. Minyak menguap yang
biasa disebut minyak astiri merupakan komponen pemberi bau yang khas,
yaitu minyak atsiri dan fixed oil yang terdiri dari zingerol, shagaol, dan
resin (10).
d. Jenis Tanaman
bentuk, dan warna rimpang, yaitu jahe putih kecil, jahe putih besar dan
68
Gambar 2.2 Jahe kecil atau jahe mprit (Zingiber offichinale var. Amarum)
(5)
1) Jahe merah (Zingiber offichinale var, rubrum) disebut juga jahe sunti
kasar.
kecil.
d) Diameter 42 s/d 43 mm, tinggi 52 s/d 104 mm, dan panjang 123
e) Sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua.
2) Jahe putih kecil atau jahe emprit ( Zingiber offichinale var. Amarum)
69
b) Seratnya lembut dan aromanya lebih tajam dari jahe putih besar.
c) Ruasnya kecil, diameter 32,7 s/d 40 mm, tinggi 63,8 s/d 111 mm,
menggembung.
seratnya tinggi.
b) Diameter 48 s/d 85 mm, tinggi 62 s/d 113 mm, dan panjang 158
lainnya.
d) Jenis jahe ini biasa dikomsumsi baik saat berumur muda maupun
70
Jahe memiliki manfaat dalam sistem kardiovaskular yaitu
dengan obat terapi pengencer darah seperti heparin, wafarin, dan aspirin
6. Khasiat lainnya:
71
c) Mencegah tersumbatnya pembuluh darah. Gingerol padajahe
g) Pereda rasa sakit yang alami dan dapat meredakan nyeri rematik,
menggigil.
demam.
j) Mengobati rematik.
72
l) Mengobati gatal karena sengatan serangga.
3. Konsep Intervensi Terapi Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber
Penderita Hipertensi
jenis jahe yang dikenal oleh masyarakat yaitu jahe emprit (jahe kuning), jahe
gajah (jahe badak), dan jahe merah (jahe sunti) tetapi jahe yang banyak
digunakan untuk obat-obatan adalah jahe merah, karena jahe merah memiliki
kandungan minyak atsiri yang lebih tinggi dibanding dengan jahe lainnya (12).
Jahe mengandung lemak, protein, zat pati, oleoresin (gingerol) dan minyak
atsiri. Rasa hangat dan aroma yang pedas pada jahe disebabkan oleh
hangat pada jahe dapat memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah
lancar (3).
Terapi rendam kaki air hangat berdampak pada pembuluh darah dimana air
sendi tubuh. Air hangat mempunyai dampak psikologis dalam tubuh sehingga
air hangat bisa digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan merilekskan
73
otot apabila dilakukan dengan kesadaran dan kedisiplinan. Hidroterapi rendam
kaki air hangat ini sangat mudah dilakukan oleh semua orang, tidak
membutuhkan biaya yang mahal dan tidak memiliki efek samping yang
berbahaya (4).
membuat kita merasa santai, meringankan sakit dan tegang pada otot dan
memperlancar peredaran darah. Maka dari itu, berendam air hangat bisa
membantu menghilangkan stress dan membuat kita tidur lebih mudah. Suhu
air hangat yang dipakai berkisar 35oC. Praktek merendam kaki dengan air
kimia air serta efek penyembuhan dari uap obat dan pengasapan (4).
baroreseptor pada sinus kortikus dan arkus aorta yang akan menyampaikan
impuls yang dibawa serabut saraf yang membawa isyarat dari semua bagian
darah dan kebutuhan khusus semua organ ke pusat saraf simpatis ke medulla
74
sehingga akan merangsang tekanan sistolik yaitu regangan otot ventrikel akan
darah akan lancar sehingga akan mudah mendorong darah masuk ke jantung
relaksasi ventrikular isovolemik saat ventrikel turun drastis, aliran darah lancar
diastoliknya (4).
darah melalui blokade saluran kalsium voltage dependen. Jahe juga dapat
otot polos pada organ & dinding arteri. Hal tersebut mengurangi kontraksi
pembuluh darah dari kaki menuju ke rongga dada dan darah akan
75
ketegangan otot, meningkatkan metabolisme jaringan dan meningkatkan
permeabilitas (3).
rendam kaki anda dalam air jahe merah ( Zingiber officinale var. Rubrum)
hangat dengan suhu air 39-40o C hangat selama 15 menit. Tips ini membantu
(10)
B. Kerangka Teori
Hipertensi a. Genetik
b. Obesitas
c. Stress lingkungan
d. Hilangnya elastisitas
jaringan dan
artrerosklerosis pada
orang tua serta
pelebaran pembuluh
darah
Hipertensi derajat 3
Hipertensi derajat 4
76
Terapi Non Farmakologis
C. Kerangka Konsep
Mengetahui tekanan
Pre-Test
darahnya
Sampel
D. Hipotesis Penelitian
Tidak ada pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber Officinale
Ada pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.
77
78
BAB III
METODE PENELITIAN
coba suatu intervensi pada sekelompok subjek dengan atau tanpa kelompok
dalam kelompok perlakuan atau control. dalam penelitian ini menggunakan Quasi
Ekperimen pre and post test without control yang melalukan intervensi pada satu
pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Jahe Hangat Terhadap Penurunan Tekanan
01 P 02
Keterangan:
79
P : Diberikan Perlakuan hari pertama sampai hari ketiga
1. Lokasi
Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Nambo Kota Kendari
2. Waktu
1. Populasi
2. Sampel
tertentu sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel dalam
a. Kriteria Inklusi
80
2) Responden yang tidak mengkonsumsi terapi medikasi pengencer
darah.
derajat 4.
b. Kriteria Ekslusi
derajat 4.
D. Variabel Penelitian
terikat, pada penelitian ini yaitu Rendam kaki dengan air jahe merah (Zingiber
81
E. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
82
F. Instrumen Penelitian
peneliti yaitu kuisioner berisi data demografi dan data pengukuran tekanan darah,
daftar isian rendam kaki dengan air jahe hangat dan pengukuran tekanan darah
yang diperiksa sebelum dan sesudah diberi rendam kaki dengan air jahe hangat.
seperti nama, jenis kelamin, usia, alamat, pekerjaan, lama riwayat hipertensi,
penyakit lain yang diderita, jenis aktivitas fisik yang biasa dilakukan, jenis obat
yang dikonsumsi, jenis makanan yang dikonsumsi, konsumsi kopi dan riwayat
merokok.
kenaikan yaitu mulai dari 140 sampai ≥210 mmHg untuk sistolik dan 90 sampai
≥210 mmHg untuk diastolik, yang tidak mengkomsumsi obat penurunan tekanan
darah pada saat penelitian. Paket pengukuran tekanan darah meliputi alat dan
dengan tingkat keakuratan 0,01 mmHg dan stetoskop yang sudah terkalibrasi.
Edisi 2 oleh Eni Kusyati, dkk (2012). Paket rendam kaki dengan air jahe hangat
meliputi alat dan bahan, SOP rendam kaki dengan air jahe hangat dan lembar
pemantauan rendam kaki dengan air jahe hangat. Alat dan bahan yang digunakan
adalah parutan kecil, baskom kecil, termometer, jahe merah (Zingiber officinale
83
var. Rubrum) 100 gram. SOP rendam kaki dengan air jahe hangat diadaptasi dari
Adapun cara penggunaan jahe untuk menurunkan tekanan darah yaitu rendam
kaki anda dalam air jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) hangat dengan suhu
air 39-40o C selama 15 menit. Tips ini membantu sirkulasi darah dengan cara refleksiologi
untuk menurunkan tekanan darah (10). Adapun hasilnya dilihat dengan 3x kunjungan
G. Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari responden yaitu berupa identitas klien.
b. Data Sekunder
penelitian ini yaitu data kasus hipertensi pada Puskesmas Nambo serta profil
Puskesmas Nambo .
1. Koding
84
2. Editing
Editing dilakukan untuk meneliti setiap item penilaian/ memeriksa data yang
3. Skoring
4. Tabulasi Data
pengolahan dalam hal ini setiap data tersebut dikoding kemudian ditabulasi
1. Analisa Univariat
Fatigue, sebelum dan setelah rendam kaki dengan air jahe hangat.
2. Analisa Bivariat
independen dan variabel dependen dengan cara melalui uji statistik. Uji
statistik yang dilakukan berupa uji p aired t test. Uji paired t test untuk
85
Adapun pengolahan data dengan cara manual dengan tangan yaitu
(coding sheet): lembaran atau kartu kode berupa format yang terdiri
dari table yang dibuat sesuai dengan data yang diambil dari alat ukur
yang digunakan.
I. Etika Penelitian
mengetahui maksud dan tujuan peneliti serta hal-hal yang diteliti selama
penelitian atau pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti maka akan
Informasi yang peneliti dapat dari responden akan dijaga dan dijamin
86
penelitian ini. Jika responden menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan
3. Justice
Pada penelitian ini, semua responden dari setiap kelompok akan diperlakukan
sama yaitu semua responden akan diberikan terapi kompres air jahe hangat.
J. Jadwal Penelitian
BULAN
NO JADWAL KEGIATAN
APR MEI JUNI JULI AGUST SEPT
3 Ujian Peroposal
4 Skripsi
87
BAB IV
m3dari luas Kecamatan Nambo. Selain itu juga, UPTD Puskesmas Nambo
merupakan salah satu 10 Puskesmas rawat jalan dari 15 Puskesmas yang ada di
Kota Kendari, terletak di Kelurahan Nambo Kecamatan Nambo. Jarak dari ibu kota
dengan status puskesmas rawat jalan,hingga tahun 2019 wilayah kerja UPTD
88
B. Hasil Penelitian
a. Usia
Usia n %
38-44 3 15
45-46 3 15
51-55 4 20
56-70 5 25
72-80 5 25
Total 20 100
Sumber: Data Primer 2020
(25%) sedangkan usia terendah berada pada rentan usia 38-44 dan 45-46
b. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin N %
Perempuan 16 80
Laki-laki 4 20
Total 20 100
89
c. Pendidikan
Pendidikan N %
Tidak Sekolah 5 25
SD 6 30
SMP 5 25
SMA 2 10
Sarjana 2 10
Total 20 100
Sumber: Data Primer 2020
7 bulan 1 5
1-5 tahun 12 60
6-10 tahun 6 30
11-20 1 5
Total 20 100
90
responden (30%). Sedangkan frekuensi terendah berada pada rentang 7
Obat Rematik 3 15
Obat Kolesterol 1 5
Obat Asma 1 5
Obat Prostat 1 5
Obat Maag 5 25
Tidak Ada 1 5
Total 20 100
sedangan yang terendah adalah obat asma obat prostat dan tidak ada
91
f. Penyakit Penyerta
Rematik 3 15
Kolesterol 1 5
Diabetes Melitus 2 10
Asma 1 5
Prostat 1 5
Maag 5 25
Asam Urat 6 30
Tidak Ada 1 5
Total 20 100
sedangan yang terendah adalah asma prostat dan tidak ada masing-
g. Ativitas Fisik
Aktivitas Fisik N %
Ya 2 10
92
Tidak Pernah 18 90
Total 20 100
Sumber: Data Primer 2020
h. Riwayat Merokok
Merokok N %
Ya 2 10
Tidak Pernah 18 90
Total 20 100
Sumber: Data Primer 2020
i. Jenis Makanan
Jenis Makanan N %
Baik 18 90
Buruk 2 10
Total 20 100
Sumber: Data Primer 2020
93
Tabel diatas menunjukkan frekuensi responden berdasarkan jenis
j. Komsumsi Kopi
Komsumsi Kopi N %
Ya 2 10
Tidak 18 90
Total 20 100
Sumber: Data Primer 2020
2. Analisis Univariat
PreTest N %
Hipertensi Derajat 1 14 70
Hipertensi Derajat 2 1 5
Hipertensi Derajat 3 3 15
Hipertensi Derajat 4 2 10
Total 20 100
94
Tabel pretest diatas menunjukan frekuensi responden berdasarkan jumlah
PosTest N %
Menurun 18 90
Tidak Menurun 2 10
(10%).
3. Analisis Bivariat
Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber officinale var.
Tabel 4.13 Hasil Uji T Perbedaan Nilai Tekanan Darah Pre Test dan Postest
Pada Penderita Hipertensi di Puskesmas Nambo Kota Kendari
95
Sumber: Data Primer 2020
dilakukan rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) hangat
adalah 2.00 dengan standar deviasi 1.170. setelah dilakukan rendam kaki dengan air
jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) hangat rata-rata tekanan darah
responden adalah 1.35 dengan standar deviasi 0.587. Perbedaan nilai mean tekanan
darah sebelum dan setelah dilakukan rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber
0.05 (α = 5%) di dapatkan nilai p 0.001 ( p < 0.05), maka Ho ditolak sehingga dapat
sebelum dan setelah dilakukan rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber
C. Pembahasan
1. Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air Jahe Merah (Zingiber Officinale Var.
tekanan darah responden sebelum dilakukan rendam kaki dengan air jahe merah
(zingiber officinale var. rubrum) hangat adalah 2.00 dengan standar deviasi
1.710. setelah dilakukan rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber officinale
96
var. rubrum) hangat rata-rata tekanan darah responden adalah 1.35 dengan
standar deviasi 0.587. Perbedaan nilai mean tekanan darah sebelum dan setelah
0.05 (α = 5%) di dapatkan nilai p 0.001 ( p < 0.05), maka Ho ditolak sehingga
darah sebelum dan setelah dilakukan rendam kaki dengan air jahe merah
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Inayati (2018) dan Oktaviani
aliran cairan tubuh dengan merangsang sirkulasi darah ke seluruh tubuh. Jahe
juga memiliki efek antioksidan yang mampu 50 mengurangi radikal bebas dan
dependen (5). Jahe juga dapat menurunkan tekanan darah (hipertensi). Hal ini
pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar dan
menguap (nonvolatile oil), dan pati. Minyak menguap yang biasa disebut minyak astiri
merupakan komponen pemberi bau yang khas, sedangkan minyak yang tak
menguap yang biasa disebut oleoresi merupakan komponen pemberi rasa pedas dan
pahit. Komponen yang terdiri dari oleoresin merupakan gambaran utuh dari
97
kandungan jahe, yaitu minyak atsiri dan fixed oil yang terdiri dari zingerol, shagaol,
pembuluh darah dari kaki menuju ke rongga dada dan darah akan
permeabilitas (3)
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian berdasarkan tekanan darah pretest dan postest pada
20 responden yang dilakukan terapi rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber
officinale var. rubrum) hangat terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan
yang dengan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penurunan
Nambo Kendari.
B. Saran
1. Bagi Institusi
penelitian selanjutnya.
Rendam kaki dengan air jahe merah (zingiber officinale var. rubrum) hangat
dapat diberikan dan diajarkan pada lansia yang mengalami rheumatoid artritis
3. BagiPenderita Hipertensi
Dengan Air Jahe Merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) Hangat yang
darah tinggi akan membuat penderita hipertensi merasa lebih rileks dan
99
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
100
DAFTAR PUSTAKA
101
Lampiran 1 :
LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Di-
Tempat
Kendari, 2020
Hormat Saya
( LILIS RISDAYANI )
102
Lampiran 2 :
Dalam penelitian dengan judul “Pengaruh Rendam Kaki Dengan Air jahe Merah
(Zingiber Officinale Var. Rubrum ) Hangat terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada
Penderita Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Nambo Kota Kendari Tahun 2020” ini,
saya bersedia berperan serta sebagai sampel. Dan saya telah mengetahui maksud dan
tujuan dari penelitian ini sesuai dengan penjelasan dari peneliti yang disampaikan kepada
saya.
Demikian, secara sadar dan sukarela serta tidak ada unsur paksaan dari
Kendari, 2020
Peneliti Responden
Peneliti
103
Lampiran 3 :
LEMBAR OBSERVASI
PENGARUH RENDAM KAKI DENGAN AIR JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VAR.
RUBRUM) HANGAT TERHADAPPENURUNAN TEKANAN DARAH
PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS NAMBO KOTA KENDARI
TAHUN 2020
No.Responden :
A. Demografi
Nama :
Umur :
Alamat :
Pekerjaan :
Tingkat Pendidikan :
Penyakit Penyerta :
Aktivitas Fisik :
Riwayat Merokok :
Konsumsi Kopi :
Jenis Makanan :
104
B. Pengukuran
No Nama (Inisial) Usia (Tahun) Hari Hari Hari Har Hari Hari
I II III iI II III
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
105
Lampiran 4 :
A. Definisi
Pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tekanan pembuluh
B. Tujuan
C. Alat
1. Stetoskop
D. Prosedur Pelaksanaan
3. Cuci tangan.
4. Atur posisi klien dengan posisi duduk yang nyama dan sangga lengan
6. Palpasi arteri brachialis dan pasang manset 2,5 cm di atas denyut arteri
brachialis.
ketat.
106
8. Pastikan sphygmomanometer raksa atau aneroid sejajar dengan mata dan
titik arteri brachialis tidak teraba lagi, kemudian perlahan buka katup pada
atasnya.
13. Tutup katup pada manset hingga searah jarum jam hingga rapat.
14. Pompa manset hingga mencapai 30 mmHg di atas titik sistolik palpasi klien.
15. Buka katup secara perlahan sehingga memungkinkan raksa turun rata-rata 2-
16. Perhatikan titik pada sfigmomanometer ketika denyut terdengar pertama kali.
17. Lanjutkan membuka katup secara perlahan dan perhatikan titik ketika denyut
21. Rapikan baju klien dan bantu klien memperoleh posisi yang diinginkan.
107
Lampiran 4 :
A. Topik
Rendam kaki dengan air jahe merah ( Zingiber Officinale Var. Rubrum) untuk
B. Rendam kaki dengan air jahe merah ( Zingiber Officinale Var. Rubrum)
Rendam kaki dengan air jahe merah ( Zingiber Officinale Var. Rubrum)
hangat dapat menurunkan tekanan darah. Rendam kaki dengan air jahe merah
terapi alternative untuk menurunkan tekanan darah. Rendam kaki dengan air jahe
merah (Zingiber Officinale Var. Rubrum) hangat memiliki kandungan minyak atsiri
sehingga aliran darah lancar. Selain itu, senyawa yang dikandung dalam jahe
darah, mamfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu 15 menit dengan suhu
air 39-40o C.
C. Manfaat
(Zingiber Officinale Var. Rubrum) hangat, untuk menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
108
D. Prosedur Kerja
a. Alat
1. Parutah jahe
2. Baskom kecil
3. Termometer
b. Bahan
1. Jahe100 gram
2. Air secukupnya
c. Cara Kerja
1. Inform consent
4. Parut jahe
5. Siapkan wadah dan isi dengan air hangat suhu 39-40 0 Csecukup nya
6. Tambahkan parutan jahe di dalam air tersebut.
7. Perendaman dilakukan selama 15 menit.
109