Pengenalan
ASTM A991/A991M – 22
Standard Test Method for Conducting Temperature
Uniformity Surveys of Furnaces
Used to Heat Treat Steel Products
6. Persyaratan
6.1 Kondisi Temperature Uniformity Surveys (Uji Survei Keseragaman):
6.1.1 Furnace yang akan disurvei harus mampu diuji pada suhu titik setel furnace tipikal (titik
rentang) operasi normal.
6.1.1.1 Jika rentang operasi tidak melebihi sebaran 150 °C, suhu titik tengah harus dipilih untuk
survei.
6.1.1.2 Jika rentang operasi melebihi sebaran 150 °C, survei pada suhu set point minimum dan
maksimum untuk rentang operasi normal, kecuali bahwa suhu maksimum tidak perlu lebih
tinggi dari 1100 °C.
6.1.2 Ukuran produksi tipikal atau maksimum dan load berat Furnace harus digunakan selama
survei. Penggunaan material yang representatif untuk mensimulasikan produk selama survei
diperbolehkan.
6.1.3 Suasana Furnace dan kondisi operasi harus mewakili yang digunakan dalam produksi.
1
6/26/2023
6. Persyaratan
6.2 Frekuensi Survei Keseragaman
6.2.1 Survei Primer:
6.2.1.1 Survey primer harus dilakukan dalam waktu dua belas bulan sebelum, atau dijalankan
bersamaan dengan, heat treatment (perlakuan panas) produksi pertama yang menerapkan
metode pengujian ini.
6.2.1.2 Survei primer harus dilakukan setelah modifikasi furnace utama selesai. Modifikasi
tungku utama meliputi, namun tidak terbatas pada, pemasangan berikut ini: jenis pembakar
yang berbeda, desain elemen pemanas baru, jenis sistem insulasi yang berbeda, dan jenis
perangkat pengontrol suhu yang berbeda.
6.2.1.3 Penggantian bagian yang aus dengan bagian serupa atau penambalan insulasi yang tidak
mengubah karakteristik tungku bukan merupakan modifikasi tungku yang besar.
6.2.1.4 Survei harus dilakukan dalam waktu dua belas bulan sebelum, atau dijalankan
bersamaan dengan, perlakuan panas produksi pertama yang dilakukan setelah modifikasi.
3
6. Persyaratan
6.2 Frekuensi Survei Keseragaman (lanjutan)
6.2.2 Survei Sekunder:
6.2.2.1 Untuk menjaga kesesuaian dengan metode pengujian ini, survei sekunder harus
dilakukan dalam waktu dua belas bulan setelah survei primer dan survei tambahan dalam
periode setiap dua belas bulan sesudahnya.
6.2.2.2 Survei sekunder harus dilakukan pada suhu titik setel furnace tipikal dalam kisaran
operasi normal. Semua ketentuan lain yang dijelaskan dalam 6.1 akan berlaku.
2
6/26/2023
7. Prosedur
7.1 Perlengkapan (peralatan) pengukur survei harus memenuhi persyaratan Bagian 5.
7.2 Kondisi pengujian dan frekuensi pengujian harus masing-masing didefinisikan dalam 6.1 dan 6.2.
7.3 Tempatkan termokopel untuk memantau profil waktu dan suhu di furnace untuk mengevaluasi
uniformity (keseragaman) work zone (zona kerja) yang dimaksud.
Tempatkan mereka di ekstremitas luar, tengah zona kerja yang diusulkan, dan di area yang
diduga variabilitas di zona kerja yang diusulkan.
Letakan sensor uji survei ke, atau atur di beban.
7.4 Untuk zona kerja yang diusulkan dengan tinggi kurang dari 300 mm, dapat diterima untuk
memantau lokasi ketinggian tengah, tidak perlu memantau bagian atas dan bawah ruang pemanas.
Untuk zona kerja yang diusulkan lebih besar dari, atau sama dengan, 300 mm tingginya, kedua
ekstremitas atas dan bawah harus dipantau.
3
6/26/2023
4
6/26/2023
9.1 Hasil survei primer menggambarkan keseragaman temperatur furnace pada serangkaian kondisi
operasi tertentu.
Hasil penerapan metode uji ini harus dinyatakan sebagai variasi dari titik setel suhu.
9.2 Penetapan zona kerja furnace dibuat dengan membandingkan variasi suhu yang dipersyaratkan
oleh spesifikasi produk, atau yang disetujui oleh pembeli dan pemasok jasa perlakuan panas,
dengan variasi dari titik setel suhu yang ditentukan oleh survei keseragaman ini.
9.3 Zona kerja dapat berupa keseluruhan volume pemanasan, atau mungkin hanya sebagian dari
volume pemanasan furnace.
Zona kerja dapat terdiri dari satu atau lebih zona pemanasan dalam tungku.
10
5
6/26/2023
11
12
6
6/26/2023
13