Anda di halaman 1dari 479

FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN

a.

Struktur organisasi serta b.


wewenang
pemilik/representasi
a. Representatif pemilik dijelaskan di
pemilik / Dewan TKRS 1 dalam aturan internal
Pengawas rumah sakit (Hospital by
laws) yang
ditetapkan oleh pemilik c.
rumah sakit.

d.

a.

Direktur rumah sakit


b. Akuntabilitas bertanggung jawab b.
Direktur Utama/ untuk menjalankan
TKRS 2
Direktur / Kepala rumah sakit dan
Rumah Sakit mematuhi peraturan dan
perundang- undangan.

c.

a.

Pimpinan rumah sakit


menyusun misi, rencana
b.
Pimpinan rumah sakit
menyusun misi, rencana
kerja dan kebijakan
untuk memenuhi misi
rumah sakit serta
merencanakan dan
TKRS 3
menentukan jenis
c.
pelayanan klinis untuk
memenuhi kebutuhan
pasien yang dilayani
rumah sakit.

d.
c. Akuntabilitas
Pimpinan Rumah
Sakit

a.

Pimpinan rumah sakit


memastikan komunikasi
yang efektif telah
TKRS 3.1
dilaksanakan secara
menyeluruh di rumah b.
sakit.

c.

a.
a.

Pimpinan rumah sakit


merencanakan, b.
mengembangkan, dan
TKRS 4
menerapkan program
peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.

c.

d. Kepemimpinan
Rumah Sakit Untuk
Mutu Dan
Keselamatan Pasien d.

a.

Direktur dan Pimpinan


rumah sakit
berpartisipasi dalam
menetapkan prioritas
perbaikan di tingkat
rumah sakit yang b.
merupakan proses yang
TKRS 5 berdampak
luas/menyeluruh di
rumah sakit termasuk di
dalamnya kegiatan
keselamatan pasien serta
analisa dampak dari
perbaikan yang telah
dilakukan.
c.
a.

b.

Pimpinan Rumah Sakit


bertanggung jawab
untuk mengkaji, memilih,
dan memantau kontrak c.
e. Kepemimpinan
klinis dan nonklinis serta
Rumah Sakit Terkait TKRS 6
melakukan evaluasi
Kontrak
termasuk inspeksi
kepatuhan layanan
sesuai kontrak yang
disepakati. d.

e.

f.

a.
b.

c.
Pimpinan rumah sakit
membuat keputusan
tentang pengadaan dan
pembelian. Penggunaan
sumber daya manusia
TKRS 7
dan sumber daya lainnya
harus berdasarkan
pertimbangan mutu dan
dampaknya pada
keselamatan. d.

f. Kepemimpinan
Rumah Sakit Terkait
Keputusan Mengenai
Sumber Daya
e.

f.

a.

Pimpinan rumah sakit


mencari dan
menggunakan data serta
informasi tentang
keamanan dalam rantai
perbekalan untuk
TKRS 7.1
melindungi pasien dan
staf terhadap produk
yang tidak stabil,
terkontaminasi, rusak,
Pimpinan rumah sakit
mencari dan
menggunakan data serta
informasi tentang b.
keamanan dalam rantai
perbekalan untuk
TKRS 7.1
melindungi pasien dan
staf terhadap produk
yang tidak stabil, c.
terkontaminasi, rusak,
dan palsu.

d.

a.

Komite medik, komite


keperawatan dan komite
g. Pengorganisasian tenaga kesehatan
dan Akuntabilitas lainnya menerapkan
Komite Medik, Komite pengorganisasisannya b.
TKRS 8
Keperawatan, dan sesuai peraturan
Komite Tenaga perundangundangan
Kesehatan Lainnya untuk mendukung
tanggung jawab serta
wewenang mereka

c.

a.

b.

Unit layanan di rumah c.


sakit dipimpin oleh
kepala unit yang
ditetapkan oleh Direktur
TKRS 9
sesuai dengan
kompetensinya untuk
mengarahkan kegiatan di
unitnya.
Unit layanan di rumah
sakit dipimpin oleh
kepala unit yang
ditetapkan oleh Direktur
TKRS 9
sesuai dengan
kompetensinya untuk
mengarahkan kegiatan di d.
unitnya.

e.

a.

Kepala unit layanan


h. Akuntabilitas
berpartisipasi dalam
Kepala Unit
meningkatkan mutu dan
Klinis/Non Klinis
keselamatan pasien
b.
dengan melakukan
pengukuran indikator
TKRS 10
mutu rumah sakit yang
dapat diterapkan di
unitnya dan memantau c.
serta memperbaiki
pelayanan pasien di unit
layanannya.

d.

a.
Kepala unit klinis
mengevaluasi kinerja
para dokter, perawat
dan tenaga kesehatan
TKRS 11
profesional lainnya
menggunakan indikator b.
mutu yang diukur di
unitnya.

c.
Pimpinan rumah sakit a.
menetapkan kerangka
kerja pengelolaan etik
rumah sakit untuk
menangani masalah etik b.
rumah sakit meliputi
finansial, pemasaran,
penerimaan pasien,
transfer pasien,
i. Etika Rumah Sakit TKRS 12
pemulangan pasien dan
c.
yang lainnya termasuk
konflik etik antar profesi
serta konflik kepentingan
staf yang mungkin
bertentangan dengan
hak dan kepentingan
pasien. d.

a.

b.

Pimpinan rumah sakit c.


menerapkan, memantau
j. Kepemimpinan
dan mengambil tindakan
Untuk Budaya
TKRS 13 serta mendukung
Keselamatan Di
Budaya Keselamatan di
Rumah Sakit
seluruh area rumah
sakit. d.

e.
f.

Program manajemen a.
risiko yang terintegrasi
digunakan untuk
k. Manajemen Risiko TKRS 14
mencegah terjadinya
cedera dan kerugian di
b.
rumah sakit

a.

b.

c.

Pimpinan rumah sakit


bertanggung jawab
l. Program Penelitian d.
terhadap mutu dan
Bersubjek Manusia Di TKRS 15
keamanan dalam
Rumah Sakit
program penelitian
bersubjek manusia.

e.
f.

g.
DAFTAR TILIK TKRS

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI
Representasi
Representasi pemilik/Dewan Pengawas dipilih dan
PK Pemilik
ditetapkan oleh Pemilik.
Direktur
Tanggung jawab dan wewenang representasi
pemilik meliputi poin a) sampai dengan h) yang Representasi
tertera di dalam maksud dan tujuan serta PK Pemilik
dijelaskan di dalam peraturan internal rumah Direktur
sakit.

PL
Representasi pemilik/Dewan Pengawas di evaluasi Representasi
oleh pemilik setiap tahun dan hasil evaluasinya Pemilik
didokumentasikan. Direktur

PP

Representasi pemilik/Dewan Pengawas Representasi


menetapkan visi misi rumah sakit yang diarahkan PK Pemilik
oleh pemilik. Direktur
Telah menetapkan regulasi tentang kualifikasi
Direktur, uraian tugas, tanggung jawab dan
PK Direktur
wewenang sesuai dengan persyaratan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Direktur menjalankan operasional rumah sakit PL


sesuai tanggung jawabnya yang meliputi namun
tidak terbatas pada poin a) sampai dengan i) Direktur
dalam maksud dan tujuan yang dituangkan dalam
uraian tugasnya.
PP

Memiliki bukti tertulis tanggung jawab Direktur PL


Representasi
telah dilaksanakan dan dievaluasi oleh
Pemilik
pemilik/representasi pemilik setiap tahun dan hasil
Direktur
evaluasinya didokumentasikan.
PP

Direktur menunjuk pimpinan rumah sakit dan Direktur


kepala unit sesuai kualifikasi dalam persyaratan Pimpinan RS
PK
jabatan yang telah ditetapkan beserta uraian Kepala unit
tugasnya
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab untuk
PL
melaksanakan misi yang telah ditetapkan dan
Direktur
memastikan kebijakan serta prosedur
Pimpinan RS
dilaksanakan
PP

Pimpinan rumah sakit bersama dengan pimpinan PL


unit merencanakan dan menentukan jenis Pimpinan RS
pelayanan klinis untuk memenuhi kebutuhan Pimpinan unit
pasien yang dilayani rumah sakit.
PP

Rumah sakit memberikan informasi tentang


pelayanan yang disediakan kepada tokoh PL
masyarakat, para pemangku kepentingan, fasilitas Pimpinan RS
pelayanan kesehatan di sekitar rumah sakit, dan PKRS/Humas
terdapat proses untuk menerima masukan bagi
peningkatan pelayanannya.
PP

Pimpinan rumah sakit memastikan bahwa PL


terdapat proses untuk menyampaikan informasi Kepala unit
dalam lingkungan rumah sakit secara akurat dan kerja terkait
tepat waktu.
PP

Pimpinan rumah sakit memastikan bahwa


Manajemen
komunikasi yang efektif antara unit klinis dan PL
rumah sakit
nonklinis, antara PPA dengan manajemen, antar
Kepala unit
PPA dengan pasien dan keluarga serta antar staf
kerja
telah dilaksanakan.
PP

Pimpinan rumah sakit telah mengkomunikasikan PL


Staf rumah
visi, misi, tujuan, rencana strategis dan kebijakan,
sakit
rumah sakit kepada semua staf.
PP

Representasi
Direktur dan Pimpinan rumah sakit berpartisipasi
PL Pemilik
dalam merencanakan mengembangkan dan
Direktur
menerapkan program peningkatan mutu dan
Pimpinan
keselamatan pasien di lingkungan rumah sakit.
rumah sakit
Direktur dan Pimpinan rumah sakit berpartisipasi
Pemilik
dalam merencanakan mengembangkan dan
Direktur
menerapkan program peningkatan mutu dan
Pimpinan
keselamatan pasien di lingkungan rumah sakit.
rumah sakit
PP

Pimpinan rumah sakit memilih dan menetapkan


PL
proses pengukuran, pengkajian data, rencana Direktur
perbaikan dan mempertahankan peningkatan Pimpinan
mutu dan keselamatan pasien di lingkungan rumah sakit
rumah sakit

PP

Pimpinan rumah sakit memastikan terlaksananya


program PMKP termasuk memberikan dukungan
PL Direktur
teknologi dan sumber daya yang adekuat serta
Pimpinan
menyediakan pendidikan staf tentang peningkatan
rumah sakit
mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit agar
dapat berjalan secara efektif.
PP
Pimpinan rumah sakit menetapkan mekanisme Direktur
pemantauan dan koordinasi program peningkatan PK Pimpinan
mutu dan keselamatan pasien rumah sakit

Direktur dan pimpinan rumah sakit menggunakan


data yang tersedia (data based) dalam PL Direktur
menetapkan indikator prioritas rumah sakit yang Pimpinan
perbaikannya akan berdampak luas/menyeluruh rumah sakit
meliputi poin a) – f) dalam maksud dan tujuan.
PP

Dalam memilih prioritas perbaikan di tingkat


PL Direktur
rumah sakit maka Direktur dan pimpinan
Pimpinan
mengggunakan kriteria prioritas meliputi poin a) –
rumah sakit
h) dalam maksud dan tujuan.
PP

Direktur dan pimpinan rumah sakit mengkaji PL


dampak perbaikan primer dan dampak perbaikan Direktur
sekunder pada indikator prioritas rumah sakit Pimpinan
yang ditetapkan di tingkat rumah sakit maupun rumah sakit
tingkat unit.
PP
Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab
terhadap kontrak untuk memenuhi kebutuhan Direktur
pasien dan manajemen termasuk ruang lingkup PK Pimpinan
pelayanan tersebut yang dicantumkan dalam rumah sakit
persetujuan kontrak.

PL Komite Medik
Komite
Tenaga kesehatan yang dikontrak perlu dilakukan Keperawatan /
kredensial sesuai ketentuan di rumah sakit. Kebidanan
Komite Tenaga
PP Kesehatan Lain

PL
Pimpinan rumah sakit menginspeksi kepatuhan Pimpinan
layanan kontrak sesuai kebutuhan rumah sakit
PP

Apabila kontrak dinegosiasikan ulang atau Direktur


dihentikan, rumah sakit tetap mempertahankan PK Pimpinan
kelanjutan dari pelayanan pasien rumah sakit

Semua kontrak menetapkan data mutu yang


harus dilaporkan kepada rumah sakit, disertai Direktur
frekuensi dan mekanisme pelaporan, serta PK Pimpinan
bagaimana rumah sakit akan merespons jika rumah sakit
persyaratan atau ekspektasi mutu tidak terpenuhi.

Pimpinan klinis dan non klinis yang terkait layanan


yang dikontrak melakukan analisis dan memantau
PL
informasi mutu yang dilaporkan pihak yang Kepala unit
dikontrak yang merupakan bagian dalam program kerja terkait
peningkatan mutu dan keselamatan pasien rumah
sakit. PP

Pimpinan rumah sakit menggunakan data dan PL Pimpinan


informasi mutu serta dampak terhadap rumash sakit
keselamatan untuk membuat keputusan Kepala unit
pembelian dan penggunaan peralatan baru. kerja terkait
PP
Pimpinan rumah sakit menggunakan data dan PL Pimpinan
informasi mutu serta dampak terhadap rumash sakit
keselamatan dalam pemilihan, penambahan, Kepala unit
pengurangan dan melakukan rotasi staf. kerja terkait
PP

PL
Pimpinan rumah sakit menggunakan rekomendasi Pimpinan
dari organisasi profesional dan sumber berwenang rumash sakit
lainnya dalam mengambil keputusan mengenai Kepala unit
pengadaan sumber daya. kerja terkait
PP

Pimpinan rumah sakit memberikan arahan, PL Pimpinan


dukungan, dan pengawasan terhadap rumash sakit
penggunaan sumber daya Teknologi Informasi Kepala unit
Kesehatan (TIK) kerja terkait

PP

Pimpinan rumah sakit memberikan arahan, PL Pimpinan


dukungan, dan pengawasan terhadap rumash sakit
pelaksanaan program penanggulangan Kepala unit
kedaruratan dan bencana. kerja terkait

PP

Pimpinan rumah sakit memantau hasil


Pimpinan
keputusannya dan menggunakan data tersebut PL
rumash sakit
untuk mengevaluasi dan memperbaiki mutu
Kepala unit
keputusan pembelian dan pengalokasian sumber
kerja terkait
daya. PP

Pimpinan rumah sakit menentukan obat-obatan, Pimpinan


perbekalan medis, serta peralatan medis yang rumash sakit
PK
paling berisiko dan membuat bagan alur rantai Kepala unit
perbekalannya. kerja terkait
Pimpinan rumah sakit menentukan titik paling Pimpinan
berisiko dalam bagan alur rantai perbekalan dan rumash sakit
PK
membuat keputusan berdasarkan risiko dalam Kepala unit
rantai perbekalan tersebut kerja terkait

Rumah sakit memiliki proses untuk melakukan


PL
pelacakan retrospektif terhadap perbekalan yang Kepala unit
diduga tidak stabil, terkontaminasi, rusak, atau farmasi
palsu. PP

Rumah sakit memberitahu produsen dan / atau PL


Kepala unit
distributor bila menemukan perbekalan yang tidak
farmasi
stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu.
PP

Komite
Terdapat struktur organisasi komite medik, komite
MedikKomite
keperawatan, dan komite tenaga kesehatan lain
PK Keperawatan
yang ditetapkan Direktur sesuai peraturan
Komite Tenaga
perundang-undangan yang berlaku.
Kesehatan Lain

Komite
Komite medik, komite keperawatan dan komite PL
MedikKomite
tenaga kesehatan lain melaksanakan tanggung
Keperawatan
jawabnya mencakup (a-d) dalam maksud dan
Komite Tenaga
tujuan PP
Kesehatan Lain

Komite
Untuk melaksanakan tanggung jawabnya Komite
MedikKomite
medik, komite keperawatan, dan komite tenaga
PK Keperawatan
kesehatan lain menyusun Program kerja setiap
Komite Tenaga
tahun dan ditetapkan oleh Direktur.
Kesehatan Lain

Kepala unit kerja diangkat sesuai kualifikasi dalam Kepala unit


PK
persyaratan jabatan yang ditetapkan. kerja

Kepala unit kerja menyusun pedoman


Kepala unit
pengorganisasian, pedoman pelayanan dan PK
kerja
prosedur sesuai proses bisnis di unit kerja.

Kepala unit kerja menyusun program kerja yang


termasuk di dalamnya kegiatan peningkatan mutu Kepala unit
PK
dan keselamatan pasien serta manajemen risiko kerja
setiap tahun.
Kepala unit kerja mengusulkan kebutuhan sumber
daya mencakup ruangan, peralatan medis,
PL
teknologi informasi dan sumber daya lain yang Kepala unit
diperlukan unit layanan serta terdapat mekanisme kerja
untuk menanggapi kondisi jika terjadi kekurangan
tenaga.
PP

Kepala unit kerja telah melakukan koordinasi dan PL


Kepala unit
integrasi baik dalam unitnya maupun antar unit
kerja
layanan.
PP

Kepala unit klinis/non klinis melakukan PL Komite Mutu


pengukuran INM yang sesuai dengan pelayanan Kepala unit
yang diberikan oleh unitnya kerja
PP

Kepala unit klinis/non klinis melakukan


pengukuran IMP-RS yang sesuai dengan PL Komite Mutu
pelayanan yang diberikan oleh unitnya, termasuk Kepala unit
semua layanan kontrak yang menjadi tanggung kerja
jawabnya. PP

Kepala unit klinis/non klinis menerapkan PL Komite Mutu


pengukuran IMP-Unit untuk mengurangi variasi Kepala unit
dan memperbaiki proses dalam unitnya. PP kerja

Kepala unit klinis/non klinis memilih prioritas


PL Komite Mutu
perbaikan yang baru bila perbaikan sebelumnya
Kepala unit
sudah dapat dipertahankan dalam waktu 1 (satu)
kerja
tahun PP

Penilaian praktik profesional berkelanjutan ( On


going Professional Practice Evaluation) para PL Bagian SDM
dokter dalam memberikan pelayanan untuk
Kepala unit
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
pelayanan
menggunakan indikator mutu yang diukur di unit
tersebut.
PP

Penilaian kinerja para perawat dalam memberikan


PL Bagian SDM
pelayanan untuk meningkatkan mutu dan
Kepala unit
keselamatan pasien menggunakan indikator mutu
PP pelayanan
yang diukur di unit tersebut.

Penilaian kinerja tenaga kesehatan lainnya


PL Bagian SDM
memberikan pelayanan untuk meningkatkan mutu
Kepala unit
dan keselamatan pasien menggunakan indikator
pelayanan
mutu yang diukur di unit tersebut. PP
Direktur rumah sakit menetapkan Komite etik
PK Komite etik
rumah sakit.

Komite etik telah menyusun Kode etik rumah sakit


yang mengacu pada Kode Etik Rumah Sakit PK Komite etik
Indonesia (KODERSI) dan ditetapkan Direktur.

Komite etik telah menyusun kerangka kerja


pelaporan dan pengelolaan etik rumah sakit serta
pedoman pengelolaan kode etik rumah sakit
PK Komite etik
meliputi poin 1) sampai dengan 12) dalam
maksud dan tujuan sesuai dengan visi, misi, dan
nilai-nilai yang dianut rumah sakit.

Rumah sakit menyediakan sumber daya serta


pelatihan kerangka pengelolaan etik rumah sakit PL
bagi praktisi kesehatan dan staf lainnya dan Bagian Diklat
memberikan solusi yang efektif dan tepat waktu
untuk masalah etik. PP
Pimpinan rumah sakit menetapkan Program
Budaya Keselamatan yang mencakup poin a)
sampai dengan h) dalam maksud dan tujuan serta PK Komite Mutu
mendukung penerapannya secara akuntabel dan
transparan.

Pimpinan rumah sakit menyelenggarakan


PL
pendidikan dan menyediakan informasi
Pimpinan
(kepustakaan dan laporan) terkait budaya
rumah sakit
keselamatan bagi semua staf yang bekerja di
rumah sakit.
PP

Pimpinan rumah sakit menyediakan sumber daya PL


Pimpinan
untuk mendukung dan mendorong budaya
rumah sakit
keselamatan di rumah sakit. PP

Pimpinan rumah sakit mengembangkan sistem


yang rahasia, sederhana dan mudah diakses bagi PC
staf untuk mengidentifikasi dan melaporkan Komite Mutu
perilaku yang tidak diinginkan dan
menindaklanjutinya.
PP

Pimpinan rumah sakit melakukan pengukuran


PL
untuk mengevaluasi dan memantau budaya
keselamatan di rumah sakit serta hasil yang Komite Mutu
diperoleh dipergunakan untuk perbaikan
penerapannya di rumah sakit. PP
Pimpinan rumah sakit menerapkan budaya adil PL Direktur
(just culture) terhadap staf yang terkait laporan Pimpinan
budaya keselamatan tersebut. rumah sakit
PP

Direktur dan pimpinan rumah sakit berpartisipasi Direktur


dan menetapkan program manajemen risiko Pimpinan
PK
tingkat rumah sakit meliputi poin a) sampai rumah sakit
dengan d) dalam maksud dan tujuan

Direktur
Direktur memantau penyusunan daftar risiko yang PL
Pimpinan
diprioritaskan menjadi Profil risiko di tingkat
rumah sakit
rumah sakit.
PP
Pimpinan rumah sakit menetapkan penanggung
jawab program penelitian di dalam rumah sakit
Komite Etik
yang memastikan semua proses telah sesuai PK
Penelitian
dengan kode etik penelitian dan persyaratan
lainnya sesuai peraturan perundang-undangan.

Terdapat proses untuk menyelesaian konflik PL


Komite Etik
kepentingan (finansial dan non finansial) yang
Penelitian
terjadi akibat penelitian di rumah sakit.
PP
Pimpinan rumah sakit telah mengidentifikasi
fasilitas dan sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan penelitian, termasuk di dalamnya Komite Etik
PK
kompetensi sumber daya yang akan berpartisipasi Penelitian
di dalam penelitian sebagai pimpinan dan anggota
tim peneliti.

Terdapat proses yang memastikan bahwa seluruh PL


pasien yang ikut di dalam penelitian telah melalui
proses persetujuan tertulis (informed consent)
untuk melakukan penelitian, tanpa adanya
paksaan untuk mengikuti penelitian dan telah Komite Etik
mendapatkan informasi mengenai lamanya Penelitian
penelitian, prosedur yang harus dilalui, siapa yang
dapat dikontak selama penelitian berlangsung,
manfaat, potensial risiko serta alternatif PP
pengobatan lainnya.

Apabila penelitian dilakukan oleh pihak ketiga


(kontrak), maka pimpinan rumah sakit PL
Direktur
memastikan bahwa pihak ketiga tersebut
Komite Etik
bertanggung jawab dalam pemantauan dan
Penelitian
evaluasi dari mutu, keamanan dan etika dalam PP
penelitian.
Penanggung jawab penelitian melakukan kajian PL
dan evaluasi terhadap seluruh penelitian yang Komite Etik
dilakukan di rumah sakit setidaknya 1 (satu) Penelitian
tahun sekali. PP

Seluruh kegiatan penelitian merupakan bagian PL


Komite Etik
dari program mutu rumah sakit dan dilakukan
Penelitian
pemantauan serta evaluasinya secara berkala
Komite Mutu
sesuai ketetapan rumah sakit. PP
IK TKRS

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang penetapan Representasi


0
pemilik/Dewan Pengawas oleh Pemilik

Regulasi tentang tanggung jawab dan


wewenang representasi pemilik meliputi poin a) 0
sampai dengan h).

Dokumen laporan Representasi pemilik/Dewan


Pengawas di evaluasi oleh pemilik setiap tahun
dan hasil evaluasinya didokumentasikan
0

Wawancara tentang hasil evaluasi Representasi


pemilik/Dewan Pengawas oleh Pemilik

Regulasi tentang penetapan visi misi rumah sakit 0

Regulasi tentang kualifikasi Direktur, uraian


tugas, tanggung jawab dan wewenang sesuai
0
dengan persyaratan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Dokumen laporan pertanggungjawaban Direktur
dalam menjalankan operasional rumah sakit
sesuai tanggung jawabnya yang meliputi namun
tidak terbatas pada poin a) sampai dengan i)
dalam maksud dan tujuan yang dituangkan dalam 0
uraian tugasnya

Wawancara tentang pertanggungjawaban


Direktur

Dokumen penilaian kinerja Direktur oleh


pemilik/representasi pemilik setiap tahun
0

Wawancara tentang penilaian kinerja Direktur

Regulasi tentang penetapan pimpinan rumah


sakit dan kepala unit sesuai kualifikasi dalam 0
persyaratan jabatan yang telah ditetapkan beserta
uraian tugasnya
Dokumen berupa :
1) Laporan bulanan dan tahunan tentang
pelaksanaan misi yang yang telah ditetapkan
2) Laporan supervisi kepatuhan staf terhadap 0
kebijakan serta prosedur
Wawancara tentang pelaksanaan misi RS dan
kepastian kebijakan dan prosedur dilaksanakan
Dokumen pelaksanaan rapat pimpinan rumah
sakit bersama dengan pimpinan unit
merencanakan jenis pelayanan dan menetapkan
jenis pelayanan klinis untuk memenuhi kebutuhan
0
pasien yang dilayani rumah sakit
Wawancara tentang perencanaan dan
penentuan jenis layanan klinis
Dokumen pemberian informasi tentang
pelayanan yang disediakan kepada tokoh
masyarakat, para pemangku kepentingan, fasilitas
pelayanan kesehatan di sekitar rumah sakit, dan
terdapat proses untuk menerima masukan bagi 0
peningkatan pelayanannya.

Wawancara tentang pemberian informasi


pelayanan

Dokumen penyampaian informasi dalam


lingkungan rumah sakit secara akurat dan tepat
waktu sudah dilaksanakan (dapat berupa media
cetak, media elektronik dan media sosial) 0

Wawancara tentang penyampaian informasi


dalam lingkungan rumah sakit

Dokumen pelaksanaan komunikasi yang efektif


antara unit klinis dan nonklinis, antara PPA
dengan manajemen, antar PPA dengan pasien
0
dan keluarga serta antar staf

Wawancara tentang pelaksanaan komunikasi


yang efektif
Dokumen pelaksanaan komunikasi kepada
semua staf tentang visi, misi, tujuan, rencana
strategis dan kebijakan, rumah sakit 0
Wawancara
Dokumen berupa
tentang
: pelaksanaan komunikasi
kepada semua
1)Program PMKP
staf
yang telah ditetapkan oleh
Direktur RS
2) Laporan pelaksanaan Program PMKP kepada
pemilik/representasi pemilik

0
0

Wawancara tentang perencanaan,


pengembangan dan penerapan program PMKP

Dokumen pelaksanaan rapat untuk memilih dan


menetapkan proses pengukuran, pengkajian data,
rencana perbaikan dan mempertahankan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien 0

Wawancara tentang pemilihan, penetapan,


pengkajian data, rencana perbaikan dan
mempertahankan PMKP
Dokumen berupa :
1) Laporan pelaksanaan program PMKP
2) Daftar perangkat pendukung teknologi terkait
PMKP
0
3) Bukti pelatihan staf tentang peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
Wawancara tentang pelaksanaan program PMKP
Regulasi tentang mekanisme pemantauan dan
koordinasi program peningkatan mutu dan 0
keselamatan pasien

Dokumen pelaksanaan penetapan indikator


prioritas rumah sakit yang meliputi a)- f)
0

Wawancara tentang pelaksanaan kajian


penetapan indikator prioritas rumah sakit

Dokumen pelaksanaan pemilihan prioritas


perbaikan dengan menggunakan kriteria prioritas
meliputi poin a) – h) 0

Wawancara tentang pelaksanaan pemilihan


prioritas

Dokumen pelaksanaan kajian dampak perbaikan


primer dan dampak perbaikan sekunder pada
indikator mutu prioritas rumah sakit dan unit
0

Wawancara tentang pelaksanaan kajian dampak


perbaikan primer dan dampak perbaikan sekunder
pada indikator mutu prioritas rumah sakit dan unit
Regulasi tentang kontrak klinis dan nonklinis 0

Dokumen berupa :
1) Proses kredensial tenaga kesehatan yang
dikontrak
2) Penetapan SPK dan RKK
0

Wawancara tentang proses kredensial dan


penetapan SPK dan RKK

Dokumen hasil inspeksi kepatuhan layanan


kontrak
0

Wawancara tentang hasil inspeksi

Regulasi tentang kontrak memuat :


1) batas waktu pengajuan nesgosiasi ulang
sebelum kontrak berakhir 0
2) batas waktu pengajuan penghentian sebelum
kontrak berakhir
Regulasi tentang kontrak dan penetapannya
yang memuat :
1) data mutu yang harus dilaporkan disertai
0
frekuensi dan mekanisme pelaporannya
2) respon rumah sakit jika persyaratan atau
ekspektasi mutu tidak terpenuhi

Dokumen hasil analisis dan pemantauan


informasi mutu yang dilaporkan pihak yang
dikontrak pada layanan yang dikontrak 0

Wawancara tentang hasil analisis dan


pemantauan informasi mutu

Dokumen kajian dalam membuat keputusan


pembelian dan penggunaan peralatan baru yang
bersumber dari data dan informasi mutu serta
dampak terhadap keselamatan 0

Wawancara tentang hasil kajian dalam membuat


keputusan pembelian dan penggunaan peralatan
baru
Dokumen kajian dalam membuat keputusan
pemilihan, penambahan, pengurangan dan
melakukan rotasi staf yang bersumber dari data
dan informasi mutu serta dampak terhadap
0
keselamatan
Wawancara tentang hasil kajian dalam membuat
keputusan pemilihan, penambahan, pengurangan
dan melakukan rotasi staf
Dokumen rekomendasi dalam membuat
keputusan mengenai pengadaan sumber daya
dari organisasi profesional dan sumber berwenang
lainnya
0
Wawancara tentang rekomendasi dari organisasi
profesional dan sumber berwenang lainnya dalam
membuat keputusan mengenai pengadaan
sumber daya
Dokumen berupa :
1) hasil rapat / pertemuan
2) dukungan anggaran dan atau sumber daya
manusia
3) hasil evaluasi / supervisi
0
terhadap penggunaan sumber daya Teknologi
Informasi Kesehatan (TIK)
Wawancara tentang peran pimpinan rumash
sakit dalam penggunaan sumber daya Teknologi
informasi Kesehatan (TIK)
Dokumen berupa :
1) hasil rapat / pertemuan
2) dukungan anggaran dan atau sumber daya
manusia
3) hasil evaluasi / supervisi
0
terhadap pelaksanaan program penanggulangan
kedaruratan dan bencana
Wawancara tentang peran pimpinan rumash
sakit dalam pelaksanaan program
penanggulangan kedaruratan dan bencana
Dokumen berupa :
1) hasil pemantauan dan evaluasi terhadap
pelaksanaan keputusan pimpinan rumah sakit
0
2) hasil perbaikan mutu
Wawancara tentang pemantauan dan evaluasi
serta perbaikan mutunya

Regulasi tentang penentuan


obat-obatan, perbekalan medis, serta peralatan
0
medis yang paling berisiko disertai bagan alur
rantai perbekalannya.
Regulasi tentang :
1) penetapan titik paling berisiko dalam bagan
alur rantai perbekalan 0
2) penetapan upaya mitigasi risiko dalam rantai
perbekalan
Dokumen hasil pelacakan retrospektif terhadap
perbekalan yang diduga tidak stabil,
terkontaminasi, rusak, atau palsu 0
Wawancara tentang proses pelacakan
retrospektif
Dokumen hasil pemberitahuan kepada produsen
dan / atau distributor bila menemukan perbekalan
yang tidak stabil, terkontaminasi, rusak, atau
0
palsu
Wawancara tentang hasil pemberitahuan
kepada produsen dan / atau distributor

Regulasi tentang penetapan :


1) Komite Medik
0
2) Komite Keperawatan
3) Komite Tenaga Kesehatan Lain

Dokumen pelaksanaan tanggung jawab Komite


Medik, Komite Keperawatan dan Komite Tenaga
Kesehatan Lain sesuai poin a) - d)
0
Wawancara tentang pelaksanaan tanggung
jawab Komite Medik, Komite Keperawatan dan
Komite Tenaga Kesehatan Lain

Regulasi berupa Program Kerja :


1) Komite Medik
0
2) Komite Keperawatan
3) Komite Tenaga Kesehatan Lain

Regulasi tentang penetapan kepala unit kerja


0
sesuai kualifikasi dalam persyaratan jabatan

Regulasi berupa :
1) Pedoman Pengorganisasian unit 0
2) Pedoman Pelayanan unit
3) Prosedur unit
Regulasi berupa Program Kerja unit yang
termasuk di dalamnya kegiatan peningkatan mutu 0
dan keselamatan pasien serta manajemen risiko
setiap tahun
Dokumen usulan kebutuhan sumber daya dari
Kepala unit kerja meliputi :
1) ruangan, peralatan medis, teknologi informasi
dan sumber daya lain
0
2) mekanisme untuk menanggapi kondisi jika
terjadi kekurangan tenaga
Wawancara tentang pengusulan kebutuhan
kepala unit

Dokumen berupa :
1) hasil rapat dalam unit
2) hasil rapat antar unit 0

Wawancara tentang pelaksanaan rapat

Dokumen hasil pengukuran INM di unit


klinis/non klinis
0
Wawancara tentang pengukuran INM unit
klinis/non klinis

Dokumen hasil pengukuran IMP-RS di unit


klinis/non klinis termasuk semua layanan kontrak
0
Wawancara tentang pengukuran IMP-RS di unit
klinis/non klinis
Dokumen hasil pengukuran IMP-Unit di unit
klinis/non klinis
0
Wawancara tentang pengukuran IMP-Unit di
unit klinis/non klinis
Dokumen hasil pemilihan prioritas perbaikan
baru bila sudah dapat dipertahankan dalam waktu
1 (satu) tahun 0
Wawancara tentang pelaksanaan pemilihan
prioritas perbaikan

Dokumen indikator mutu yang diukur di unit,


digunakan untuk Penilaian praktik profesional
berkelanjutan (On going Professional Practice
0
Evaluation) para dokter

Wawancara tentang penilaiian OPPE


Dokumen indikator mutu yang diukur di unit,
digunakan untuk penilaian kinerja para perawat
0
Wawancara tentang penilaian kinerja para
perawat
Dokumen indikator mutu yang diukur di unit,
digunakan untuk penilaian kinerja tenaga
kesehatan lainnya 0
Wawancara tentang penilaian kinerja tenaga
kesehatan lainnya
Regulasi tentang penetapan Komite Etik rumah 0
sakit

Regulasi tentang penetapan kode etik rumah 0


sakit

Regulasi tentang Pedoman Pengelolaan Etik RS 0


meliputi poin 1) sd 12)

Dokumen pelaksanaan pelatihan pengelolaan


etik rumah sakit bagi praktisi kesehatan dan staf
lainnya 0

Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan


pengelolaan etik rumah sakit

Regulasi penetapan Program Budaya 0


Keselamatan yang mencakup poin a) - h)

Dokumen berupa :
1) edukasi
2) penyediaan informasi
3) penyediaan sistem pelaporan
0
badi semua staf terkait budaya keselamatan

Wawancara tentang pelaksanaan edukasi,


penyampaian informasi dan pelaporan terkait
budaya keselamatan
Pengamatan dukungan sumber daya terkait
budaya keselamatan
0
Wawancara tentang dukungan sumber daya
terkait budaya keselamatan
Simulasi sistem pelaporan insiden perilaku yang
tidak diinginkan memenuhi ketentuan :
1) bersifat rahasia
2) sederhana 0
3) mudah diakses oleh staf rumah sakit
Wawancara tentang cara pelaporan perilaku
yang tidak diinginkan
Dokumen berupa :
1) hasil survei budaya keselamatan
2) hasil penerapan perbaikan dari hasil survei
budaya keselamatan 0
Wawancara tentang survei budaya keselamatan
dan penerapan perbaikannya
Dokumen menerapkan budaya adil (just culture)
terhadap staf yang terkait laporan budaya
keselamatan 0
Wawancara tentang tata cara pelaporan

Regulasi tentang penetapan Program


manajemen risiko tingkat rumah sakit meliputi 0
poin a) - d)
Dokumen berupa :
1) Dokumen daftar risiko yang di prioritaskan
2) Dokumen Profil Risiko di tingkat rumah sakit 0
Wawancara penyusunan daftar risiko dan profil
risiko

Regulasi tentang penetapan penanggung jawab


program penelitian (Komite Etik Penelitian) yang 0
dilengkapi dengan uraian tugasnya

Dokumen proses penyelesaian konflik


kepentingan (finansial dan non finansial) yg
terjadi akibat penelitian di rumah sakit 0
Wawancara tentang penyelesaian proses konflik
kepentingan (finansial dan non finansial)
Regulasi tentang penetapan:
1) fasilitas dan sumber daya yang diperlukan
untuk melakukan penelitian, 0
2) kompetensi sumber daya yg akan ber-
partisipasi di dalam penelitian sebagai pimpinan
dan anggota tim peneliti
Dokumen berupa :
1) proses persetujuan tertulis (informed consent)
2) penyampaian informasi mengenai lamanya
penelitian, prosedur yang harus dilalui, siapa yang
dapat dikontak selama penelitian berlangsung,
manfaat, potensial risiko serta alternatif
pengobatan lainnya
0

Wawancara tentang proses penelitian dengan


pasien sebagai obyek

Dokumen hasil pemantauan dan evaluasi pihak


ketiga tentang mutu, keamanan dan etika dalam
penelitian
0
Wawancara tentang pemantauan dan evaluasi
pihak ketiga tentang mutu, keamanan dan etika
dalam penelitian
Dokumen kajian dan evaluasi penelitian dari
penanggung jawab terhadap seluruh penelitian di
rumah sakit setahun sekali 0
Wawancara tentang kajian dan evaluasi penelitian

Dokumen kegiatan monitoring dan evaluasi


terhadap kegiatan penelitian sesuai program
PMKP
0
Wawancara tentang monitoring dan evaluasi
terhadap kegiatan penelitian sesuai program
PMKP
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN

a.

b.

Kepala unit
merencanakan dan
menetapkan persyaratan
pendidikan,
keterampilan,
KPS 1
pengetahuan, dan
persyaratan lainnya bagi c.
semua staf di unitnya
sesuai kebutuhan pasien.

d.

e.
f.

a.

Tanggung jawab tiap


KPS 2 staf dituangkan dalam
uraian tugas
b.

a.

Kepala unit menyusun


dan menerapkan proses
rekruitmen, evaluasi, dan
KPS 3
pengangkatan staf serta
prosedur-prosedur
terkait lainnya.
b.

a. Perencanaan dan
Pengelolaan Staf

a.

Rumah sakit menetapkan


proses untuk
memastikan bahwa
kompetensi Profesional
Pemberi Asuhan (PPA)
KPS 4
sesuai dengan
persyaratan jabatan atau
Pengelolaan Staf

Rumah sakit menetapkan


proses untuk
memastikan bahwa b.
kompetensi Profesional
Pemberi Asuhan (PPA)
KPS 4
sesuai dengan
persyaratan jabatan atau
tanggung jawabnya
untuk memenuhi
kebutuhan rumah sakit

c.

a.

Rumah sakit menetapkan


proses untuk
memastikan bahwa b.
kompetensi staf non
KPS 5 klinis sesuai dengan
persyaratan
jabatan/posisinya untuk
memenuhi kebutuhan
rumah sakit.

c.

a.

Terdapat informasi
kepegawaian yang
KPS 6 terdokumentasi dalam
file kepegawaian setiap
staf.
Terdapat informasi
kepegawaian yang
KPS 6 terdokumentasi dalam
file kepegawaian setiap
staf.
b.

a.

b.
Semua staf diberikan
orientasi mengenai
rumah sakit dan unit
tempat mereka
KPS 7
ditugaskan dan tanggung c.
jawab pekerjaannya
pada saat pengangkatan
staf.

d.
a.

Tiap staf diberikan


pendidikan dan pelatihan
yang berkelanjutan
KPS 8 untuk mendukung atau
meningkatkan
keterampilan dan b.
pengetahuannya.

c.

b. Pendidikan dan
Pelatihan

d.

a.

Staf yang memberikan


asuhan pasien dan staf
yang ditentukan rumah
KPS 8.1 sakit dilatih dan dapat
Staf yang memberikan
asuhan pasien dan staf
yang ditentukan rumah
KPS 8.1 sakit dilatih dan dapat b.
mendemonstrasikan
teknik resusitasi jantung
paru dengan benar.

c.

a.

b.
Rumah sakit
c. Kesehatan dan c.
menyelenggarakan
Keselamatan Kerja KPS 9
pelayanan kesehatan
Staf
dan keselamatan staf.

d.

e.

f.

g.
g.

a.

b.

c.

Rumah sakit
menyelenggarakan
proses kredensial yang
seragam dan transparan
KPS 10
bagi tenaga medis yang
diberi izin memberikan
asuhan kepada pasien
secara mandiri. d.

e.
f.

a.

Rumah sakit
melaksanakan verifikasi
terkini terhadap b.
pendidikan,
KPS 10.1 registrasi/izin,
pengalaman, dan lainnya
dalam proses
kredensialing tenaga
medis.

c.

a.

b.

Rumah sakit menetapkan


proses yang seragam,
objektif, dan berdasar
bukti (evidence based) c.
untuk memberikan
KPS 11 wewenang kepada
tenaga medis untuk
memberikan layanan
klinis kepada pasien
sesuai dengan
Rumah sakit menetapkan
proses yang seragam,
objektif, dan berdasar
bukti (evidence based) c.
untuk memberikan
KPS 11 wewenang kepada
tenaga medis untuk
memberikan layanan
klinis kepada pasien
sesuai dengan
d. Tenaga Medis kualifikasinya d.

e.

a.

b.

c.

Rumah sakit menerapkan


penilaian praktik d.
profesional berkelanjutan
(OPPE) tenaga medis
secara seragam untuk
KPS 12
menilai mutu dan
keselamatan serta
pelayanan pasien yang
diberikan oleh setiap
Rumah sakit menerapkan
penilaian praktik d.
profesional berkelanjutan
(OPPE) tenaga medis
secara seragam untuk
KPS 12
menilai mutu dan
keselamatan serta
pelayanan pasien yang
diberikan oleh setiap
tenaga medis.

e.

f.

g.

a.
Rumah sakit paling
sedikit setiap 3 (tiga)
tahun melakukan
rekredensial berdasarkan
hasil penilaian praktik
profesional berkelanjutan
(OPPE) terhadap setiap
KPS 13
semua tenaga medis
rumah sakit untuk b.
menentukan apabila
tenaga medis dan
kewenangan klinisnya
dapat dilanjutkan dengan
atau tanpa modifikasi.
(OPPE) terhadap setiap
KPS 13
semua tenaga medis
rumah sakit untuk
menentukan apabila
tenaga medis dan
kewenangan klinisnya
dapat dilanjutkan dengan
atau tanpa modifikasi.

c.

a.

b.
Rumah sakit mempunyai
proses yang efektif untuk
melakukan kredensial
tenaga perawat dengan
KPS 14 mengumpulkan,
verifikasi pendidikan,
registrasi, izin,
kewenangan, pelatihan, c.
dan pengalamannya.

d.

e.

e. Tenaga
Keperawatan
Rumah sakit melakukan
identifikasi tanggung
jawab pekerjaan dan a.
e. Tenaga memberikan penugasan
Keperawatan KPS 15 klinis berdasar atas hasil
kredensial tenaga
perawat sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan. b.

a.

b.

Rumah sakit telah


melakukan penilaian
kinerja tenaga
keperawatan termasuk
KPS 16 perannya dalam kegiatan
peningkatan mutu dan
keselamatan pasien serta c.
program manajemen
risiko rumah sakit.

d.
a.

Rumah sakit mempunyai


proses yang efektif untuk
melakukan kredensial
tenaga kesehatan lain
dengan mengumpulkan
KPS 17 b.
dan memverifikasi
pendidikan, registrasi,
izin, kewenangan,
pelatihan, dan
pengalamannya.

c.

d.

Rumah sakit melakukan


identifikasi tanggung a.
jawab pekerjaan dan
f. Tenaga Kesehatan memberikan penugasan
Lainnya KPS 18 klinis berdasar atas hasil
kredensial tenaga
kesehatan lainnya sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.
Rumah sakit melakukan
identifikasi tanggung
jawab pekerjaan dan
f. Tenaga Kesehatan memberikan penugasan
Lainnya KPS 18 klinis berdasar atas hasil
kredensial tenaga
kesehatan lainnya sesuai
dengan peraturan
b.
perundang-undangan.

a.

b.
Rumah sakit telah
melakukan penilaian
kinerja tenaga Kesehatan
lainnya termasuk
KPS 19 perannya dalam kegiatan
peningkatan mutu dan
keselamatan pasien serta
program manajemen
risiko rumah sakit.
c.

d.
DAFTAR TILIK KPS

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Direktur telah menetapkan regulasi terkait Bagian


Kualifikasi Pendidikan dan staf meliputi poin a - f PK kepegawaian/
pada gambaran umum SDM

Kepala unit telah merencanakan dan menetapkan PL Bagian


persyaratan pendidikan, kompetensi dan Kepegawaian/
pengalaman staf di unitnya sesuai peraturan dan SDM
perundang-undangan. Kepala unit

PP

Bagian
Kebutuhan staf telah direncanakan sesuai poin a)- Kepegawaian/
PK
e) dalam maksud dan tujuan. SDM
Kepala unit

Perencanaan staf meliputi penghitungan jumlah, Bagian


PL
jenis, dan kualifikasi staf menggunakan metode Kepegawaian/
yang diakui sesuai peraturan perundang – SDM
undangan. Kepala unit
PP

Bagian
PL
Perencanaan staf termasuk membahas penugasan Kepegawaian/
dan rotasi/alih fungsi staf. SDM
PP Kepala unit
Bagian
PL
Efektivitas perencanaan staf dipantau secara Kepegawaian/
berkelanjutan dan diperbarui sesuai kebutuhan. SDM
PP Kepala unit
Bagian
Setiap staf telah memiliki uraian tugas sesuai Kepegawaian/
PL
dengan tugas yang diberikan. SDM
Kepala unit

Tenaga kesehatan yang diidentifikasi dalam a)


hingga d) dalam maksud dan tujuan, memiliki Tenaga
PL
uraian tugas yang sesuai dengan tugas dan Kesehatan
tanggung jawabnya.

Rumah sakit telah menetapkan regulasi terkait Bagian


proses rekruitmen, evaluasi kompetensi kandidat Kepegawaian/
PK
calon staf dan mekanisme pengangkatan staf di SDM
rumah sakit

PL Bagian
Rumah sakit telah menerapkan proses meliputi Kepegawaian/
poin a-c di maksud dan tujuan secara seragam. SDM

PP

Rumah sakit telah menetapkan dan menerapkan Bagian


proses untuk Kepegawaian/
PK
menyesuaikan kompetensi PPA dengan kebutuhan SDM
pasien.
PL
Para PPA yang baru dinilai kinerjanya pada saat
Kepala unit
akan memulai pekerjaannya oleh kepala unit di
PPA
mana PPA tersebut ditugaskan.
PP

Terdapat setidaknya satu atau lebih evaluasi yang PL


didokumentasikan untuk tiap PPA sesuai uraian Kepala unit
tugas setiap tahunnya atau sesuai ketentuan PPA
rumah sakit.
PP

Bagian
Rumah sakit telah menetapkan dan menerapkan
Kepegawaian/
proses untuk menyesuaikan kompetensi staf non PK
SDM
klinis dengan persyaratan jabatan/posisi

PL
Staf non klinis yang baru dinilai kinerjanya pada
Kepala unit
saat akan memulai pekerjaannya oleh kepala unit
Staf non klinis
di mana staf tersebut ditugaskan.

PP

Terdapat setidaknya satu atau lebih evaluasi yang PL


didokumentasikan untuk tiap staf non klinis sesuai Kepala unit
uraian tugas setiap tahunnya atau sesuai Staf non klinis
ketentuan rumah sakit.

PP

PL
File kepegawaian staf distandardisasi dan Bagian
dipelihara serta dijaga kerahasiaannya sesuai Kepegawaian/
dengan kebijakan rumah sakit. SDM
PP
Bagian
File kepegawaian mencakup poin a)-g) sesuai
PL Kepegawaian/
maksud dan tujuan.
SDM

Bagian
Rumah sakit telah menetapkan regulasi tentang
PK Kepegawaian/
orientasi bagi staf baru di rumah sakit.
SDM

PL Bagian
Tenaga kesehatan baru telah diberikan orientasi
Kepegawaian/
umum dan orientasi khusus sesuai.
PP SDM

PL Bagian
Staf non klinis baru telah diberikan orientasi
Kepegawaian/
umum dan orientasi khusus.
SDM
PP

PL
Tenaga kontrak, paruh waktu, mahasiswa atau Bagian
trainee dan sukarelawan telah diberikan orientasi Kepegawaian/
umum dan orientasi khusus (jika ada) SDM
PP
Rumah sakit telah mengidentifikasi kebutuhan Bagian
pendidikan staf Kepegawaian/S
PL
berdasarkan sumber berbagai informasi, DM
mencakup a) - h) dalam maksud dan tujuan. Bagian Diklat

Bagian
Program pendidikan dan pelatihan telah disusun
Kepegawaian/S
berdasarkan hasil identifikasi sumber informasi PK
DM
pada EP 1.
Bagian Diklat

PL Bagian
Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan diberikan
Kepegawaian/S
kepada staf rumah sakit baik internal maupun
DM
eksternal.
Bagian Diklat
PP

Rumah sakit telah menyediakan waktu, anggaran PL


Bagian
dengan sarana dan prasarana yang memadai bagi
Kepegawaian/S
semua staf untuk mendapat kesempatan
DM
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
Bagian Diklat
dibutuhkan.
PP

Rumah sakit telah menetapkan pelatihan teknik Bagian


resusitasi jantung paru tingkat dasar (BHD) pada Kepegawaian/S
PK
seluruh staf dan bantuan hidup tingkat lanjut bagi DM
staf yang ditentukan oleh rumah sakit. Bagian Diklat
PL Bagian
Terdapat bukti yang menunjukkan bahwa staf
Kepegawaian/S
yang mengikuti pelatihan BHD atau bantuan hidup
DM
tingkat lanjut telah lulus pelatihan tersebut.
Bagian Diklat
PP

Tingkat pelatihan yang ditentukan untuk tiap staf


harus diulang berdasarkan persyaratan dan/atau
jangka waktu yang ditetapkan oleh program
PL
pelatihan yang diakui, atau setiap 2 (dua) tahun
jika tidak menggunakan program pelatihan yang
diakui.
Bagian
Rumah sakit telah menetapkan program Kepegawaian/S
PK
kesehatan dan keselamatan staf. DM
K3 RS

PL
Bagian
Program kesehatan dan keselamatan staf
Kepegawaian/S
mencakup setidaknya a) hingga h) yang
DM
tercantum dalam maksud dan tujuan.
K3 RS
PP

Rumah sakit mengidentifikasi penularan penyakit PL Bagian


infeksi atau paparan yang dapat terjadi pada staf Kepegawaian/S
serta melakukan upaya pencegahan dengan DM
vaksinasi. K3 RS
PP

Berdasar atas epidemologi penyakit infeksi maka PL Bagian


rumah sakit mengidentifikasi risiko staf terpapar Kepegawaian/S
atau tertular serta melaksanakan pemeriksaan DM
kesehatan dan vaksinasi. K3 RS

PP

Rumah sakit telah melaksanakan evaluasi, Bagian


PL
konseling, dan tata laksana lebih lanjut untuk staf Kepegawaian/S
yang terpapar penyakit infeksi serta DM
dikoordinasikan dengan program pencegahan dan Komite K3 RS
pengendalian infeksi. Komite PPI

PP

Rumah sakit telah mengidentifikasi area yang PL Bagian


berpotensi untuk terjadi tindakan kekerasan di Kepegawaian/S
tempat kerja (workplace violence) dan DM
menerapkan upaya untuk mengurangi risiko Komite K3 RS
tersebut
PP

Bagian
Rumah sakit telah melaksanakan evaluasi, PL
Kepegawaian/S
konseling, dan tata laksana lebih lanjut untuk staf
DM
yang mengalami cedera akibat tindakan
Komite K3 RS
kekerasan di tempat kerja.
Bagian
Rumah sakit telah melaksanakan evaluasi,
Kepegawaian/S
konseling, dan tata laksana lebih lanjut untuk staf
DM
yang mengalami cedera akibat tindakan
Komite K3 RS
kekerasan di tempat kerja.

PP

Rumah sakit telah menetapkan peraturan internal


tenaga medis (medical staf bylaws) yang
PK Komite medis
mengatur proses penerimaan, kredensial,
penilaian kinerja, dan rekredensial tenaga medis

Rumah sakit telah melaksanakan proses


PL
kredensial dan pemberian kewenangan klinis
Komite medis
untuk pelayanan diagnostik, konsultasi, dan tata
Tenaga medis
laksana yang diberikan oleh dokter praktik mandiri
di rumah sakit secara seragam
PP

Rumah sakit telah melaksanakan proses


kredensial dan pemberian kewenangan klinis
kepada dokter praktik mandiri dari luar rumah PL
sakit seperti konsultasi kedokteran jarak jauh
(telemedicine), radiologi jarak jauh Komite medis
(teleradiology), dan interpretasi untuk Tenaga medis
pemeriksaan diagnostik lain: elektrokardiogram
(EKG), elektroensefalogram (EEG),
elektromiogram (EMG), serta pemeriksaan lain
PP
yang serupa.

PL
Setiap tenaga medis yang memberikan pelayanan
Komite medis
di rumah sakit wajib menandatangani perjanjian
Tenaga medis
sesuai dengan regulasi rumah sakit.
PP

Rumah sakit telah melaksanakan verifikasi ke


PL Bagian
Lembaga/ Badan/ instansi pendidikan atau
Kepegawaian/
organisasi profesional yang diakui yang
SDM
mengeluarkan izin/sertifikat, dan kredensial lain
Komite medis
dalam proses kredensial sesuai dengan peraturan
perundang-undangan atau yang
PP
Bagian
Ada bukti dilaksanakan kredensial tambahan ke PL Kepegawaian/
sumber yang mengeluarkan apabila tenaga medis
SDM
yang meminta kewenangan klinis tambahan yang
Komite medis
canggih atau subspesialisasi.
PP

Direktur
Pengangkatan tenaga medis dibuat berdasar atas
Bagian
kebijakan rumah sakit dan konsisten dengan
Kepegawaian/
populasi pasien rumah sakit, misi, dan pelayanan PK
SDM
yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan
Komite medis
pasien.

Pengangkatan tidak dilakukan sampai setidaknya


Direktur
izin/surat tanda registrasi sudah diverifikasi dari
Bagian
sumber utama yang mengeluarkan surat tesebut
Kepegawaian/
dan tenaga medis dapat memberikan pelayanan PK
SDM
kepada pasien di bawah supervisi sampai semua
Komite medis
kredensial yang disyaratkan undang-undang dan
peraturan sudah diverifikasi dari sumbernya

Direktur
Untuk tenaga medis yang belum mendapatkan PL Bagian
kewenangan mandiri, dilakukan supervisi dengan Kepegawaian/
mengatur frekuensi supervisi dan supervisor yang SDM
ditunjuk serta didokumentasikan di file kredensial Komite medis
staf tersebut. †enaga Medis
PP

Direktur menetapkan kewenangan klinis setelah


Bagian
mendapat rekomendasi dari Komite Medik
Kepegawaian/S
termasuk kewenangan tambahan dengan PK
DM
mempertimbangan poin a)-j) dalam maksud dan
Komite Medis
tujuan.

PL Bagian
Ada bukti pemberian kewenangan klinis berdasar
Kepegawaian/S
atas rekomendasi kewenangan klinis dari Komite
DM
Medik.
PP Komite Medis

Ada bukti pelaksanaan pemberian kewenangan PL


Tenaga Medis
tambahan setelah melakukan verifikasi dari
di unit
sumber utama yang mengeluarkan
pelayanan
ijazah/sertifikat.
Ada bukti pelaksanaan pemberian kewenangan
Tenaga Medis
tambahan setelah melakukan verifikasi dari
di unit
sumber utama yang mengeluarkan
pelayanan
ijazah/sertifikat. PP

Surat penugasan klinis dan rincian kewenangan PL


Bidang
klinis anggota tenaga medis dalam bentuk cetak
Pelayanan
atau elektronik (softcopy) atau media lain tersedia
Kepala unit
di semua unit pelayanan.
PP

PL
Setiap tenaga medis hanya memberikan
Bidang
pelayanan
Pelayanan
klinis sesuai kewenangan klinis yang diberikan
Kepala unit
kepadanya.
PP

Rumah sakit telah menetapkan dan menerapkan PL Bidang


proses penilaian kinerja untuk penilaian mutu pelayanan
praktik profesional berkelanjutan, etik, dan disiplin dan Kepala
(OPPE) tenaga medis Unit

PP

Bidang
PL
Penilaian OPPE tenaga medis memuat 3 (tiga) pelayanan
area umum a-c dalam maksud dan tujuan dan Kepala
Unit
PP

Bidang
Penilaian OPPE juga meliputi perannya dalam PL
pelayanan
pencapaian target indikator mutu yang diukur di
dan Kepala
unit tempatnya bekerja
Unit
PP

Data dan informasi hasil pelayanan klinis dari


PL Bidang
tenaga medis dikaji secara objektif dan berdasar
pelayanan
atas bukti, jika memungkinkan dilakukan
dan Kepala
benchmarking dengan pihak eksternal rumah
Unit
sakit.
Data dan informasi hasil pelayanan klinis dari
Bidang
tenaga medis dikaji secara objektif dan berdasar
pelayanan
atas bukti, jika memungkinkan dilakukan
dan Kepala
benchmarking dengan pihak eksternal rumah
Unit
sakit.
PP

Kepala unit
Data dan informasi hasil pemantauan kinerja
Ketua KSM
tenaga medis sekurangkurangnya setiap 12 (dua
Subkomite
belas) bulan dilakukan oleh kepala unit, ketua PL
peningkatan
kelompok tenaga medis, subkomite peningkatan
mutu komite
mutu komite medik dan pimpinan pelayanan
medik
medis. Hasil, simpulan, dan tindakan
Pimpinan
didokumentasikan di dalam file kredensial staf
pelayanan
medis tersebut
medis.
PP

Bagian
Jika terjadi kejadian insiden keselamatan pasien
kepegawaian /
atau pelanggaran perilaku etik maka dilakukan PL
SDM
tindakan terhadap tenaga medis tersebut secara
Komite medis
adil (just culture) berdasarkan hasil analisa terkait
Sub komite
kejadian tersebut.
etik
PP

Bila ada temuan yang berdampak pada pemberian


kewenangan tenaga medis, temuan tersebut PL Komite medis
didokumentasi ke dalam file tenaga medis dan Sub komite
diinformasikan serta disimpan di unit tempat kredensial
tenaga medis memberikan pelayanan
PP

Berdasarkan penilaian praktik profesional


berkelanjutan tenaga medis, rumah sakit
PL Komite medis
menentukan sedikitnya setiap 3 (tiga) tahun,
Sub komite
apakah kewenangan klinis tenaga medis dapat
kredensial
dilanjutkan dengan atau tanpa modifikasi
(berkurang atau bertambah).

PP

Terdapat bukti terkini dalam berkas setiap tenaga PL Bagian


medis untuk semua kredensial yang perlu Kepegawain
diperbarui secara periodik. Komite medis
PP
Ada bukti pemberian kewenangan klinis tambahan
PL
didasarkan atas kredensial yang telah diverifikasi Bagian
dari sumber Badan/ Lembaga/ Institusi Kepegawain
penyelenggara pendidikan atau pelatihan. sesuai Komite medis
dengan peraturan perundang-undangan.
PP

Rumah sakit telah menetapkan dan menerapkan Komite


proses kredential yang efektif terhadap tenaga Keperawatan
PK
keperawatan meliputi poin a-c dalam maksud dan Sub komite
tujuan. kredensial

PL Bagian
Tersedia bukti dokumentasi pendidikan, registrasi, kepegawaian /
sertifikasi, izin, pelatihan, dan pengalaman yang SDM
terbaharui di file tenaga keperawatan. Komite
Keperawatan
PP

Bagian
Terdapat pelaksanaan verifikasi ke sumber Badan/ PL kepegawaian /
Lembaga/ institusi penyelenggara SDM
pendidikan/pelatihan yang seragam. Komite
Keperawatan
PP

PL
Terdapat bukti dokumen kredensial yang Komite
dipelihara pada setiap tenaga keperawatan. Keperawatan
PP

PL
Rumah sakit menerapkan proses untuk
Komite
memastikan bahwa kredensial perawat kontrak
Keperawatan
lengkap sebelum penugasan.
PP
Rumah sakit telah menetapkan rincian
Komite
kewenangan klinis perawat berdasar hasil PK
Keperawatan
kredensial terhadap perawat.

Rumah sakit telah menetapkan surat penugasan


Komite
klinis tenaga perawatan sesuai dengan peraturan PK
Keperawatan
perundang-undangan.
Bidang
Rumah sakit telah melakukan penilaian kinerja Keperawatan
PL
tenaga perawat secara periodik menggunakan Kepala Unit
format dan metode sesuai ketentuan yang Komite
ditetapkan rumah sakit. Keperawatan
PP

Bidang
Penilaian kinerja tenaga keperawatan meliputi Keperawatan
PL
pemenuhan uraian tugasnya dan perannya dalam Kepala Unit
pencapaian target indicator mutu yang diukur di Komite
unit tempatnya bekerja. Keperawatan

PP

Pimpinan rumah sakit dan kepala unit telah Bidang


berlaku PL Keperawatan
adil (just culture) ketika ada temuan dalam Kepala Unit
kegiatan Komite
peningkatan mutu, laporan insiden keselamatan Keperawatan
pasien atau manajemen risiko.
PP

PL Bidang
Rumah sakit telah mendokumentasikan hasil Keperawatan
kajian, tindakan yang diambil, dan setiap dampak Kepala Unit
atas tanggung jawab pekerjaan perawat dalam Komite
file kredensial perawat. Keperawatan
PP
Bagian
PL
Rumah sakit telah menetapkan dan menerapkan kepegawaian /
proses kredential yang efektif terhadap tenaga SDM
Kesehatan lainnya meliputi poin a)-c) dalam Komite tenaga
maksud dan tujuan. kesehatan
lainnya

PP

Bagian
PL kepegawaian /
Tersedia bukti dokumentasi pendidikan, registrasi,
SDM
sertifikasi, izin, pelatihan, dan pengalaman yang
Komite tenaga
terbaharui di file tenaga Kesehatan lainnya.
kesehatan
PP lainnya

PL
Terdapat pelaksanaan verifikasi ke sumber Badan/ Bagian
Lembaga/ institusi penyelenggara kepegawaian/S
Pendidikan/pelatihan yang seragam. DM

PP

PL
Komite tenaga
Terdapat dokumen kredensial yang dipelihara dari
kesehatan
setiap tenaga kesehatan lainnya.
lainnya
PP

Bagian
Rumah sakit telah menetapkan rincian Kepegawaian/
kewenangan klinis profesional pemberi asuhan SDM
PK
(PPA) lainnya dan staf klinis lainnya berdasar atas Komite tenaga
hasil kredensial tenaga Kesehatan lainnya. kesehatan
lainnya
Bagian
Kepegawaian/
Rumah sakit telah menetapkan surat penugasan
SDM
klinis kepada tenaga Kesehatan lainnya sesuai PK
Komite tenaga
dengan peraturan perundangundangan.
kesehatan
lainnya

PL Bagian
Rumah sakit telah melakukan penilaian kinerja
kepegawaian /
tenaga Kesehatan lainnya secara periodik
SDM
menggunakan format dan metode sesuai
Kepala unit
ketentuan yang ditetapkan rumah sakit.
PP pelayanan

PL Bagian
Penilain kinerja tenaga Kesehatan lainnya meliputi
kepegawaian /
pemenuhan uraian tugasnya dan perannya dalam
SDM
pencapaian target indikator mutu yang diukur di
Kepala unit
unit tempatnya bekerja.
pelayanan
PP

Pimpinan rumah sakit dan kepala unit telah PL Pimpinan


berlaku adil (just culture) ketika ada temuan
rumah sakit
dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan
Kepala unit
insiden keselamatan pasien atau manajemen
pelayanan
risiko.
PP

PL
Rumah sakit telah mendokumentasikan hasil Pimpinan
kajian, tindakan yang diambil, dan setiap dampak rumah sakit
atas tanggung jawab pekerjaan tenaga kesehatan Kepala unit
dalam file kredensial tenaga kesehatan lainnya. pelayanan
PP
LIK KPS

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang Manajemen Sumber Daya


Manusia yang meliputi :
a. Perencanaan dan pengelolaan staf;
b. Pendidikan dan pelatihan;
0
c. Kesehatan dan keselamatan kerja staf;
d. Tenaga medis;
e. Tenaga keperawatan; dan
f. Tenaga kesehatan lain

Dokumen perencanaan SDM di unit yang


meliputi persyaratan pendidikan, kompetensi dan
pengalaman staf
0

Wawancara tentang perencanaan SDM di unit

Regulasi tentang perencanaan SDM sesuai


dengan :
a) Misi rumah sakit.
b) Populasi pasien yang dilayani dan kompleksitas
serta kebutuhan pasien. 0
c) Layanan diagnostik dan klinis yang disediakan
rumah sakit.
d) Jumlah pasien rawat inap dan rawat jalan.
e) Peralatan medis yang digunakan untuk
pelayanan pasien.

Dokumen perencanaan SDM meliputi


penghitungan jumlah, jenis, dan kualifikasi staf
menggunakan metode yang sesuai dengan
0
peraturan perundang – undangan

Wawancara tentang perencanaan SDM

Dokumen perencanaan SDM termasuk


membahas penugasan dan rotasi/alih fungsi staf
0

Wawancara tentang perencanaan SDM


Dokumen proses pemantauan perencanaan SDM
dan pembaruannya
0
Wawancara tentang perencanaan SDM

Dokumen uraian tugas staf sesuai dengan tugas


0
yang diberikan.

Dokumen uraian tugas staf meliputi:


a) Tenaga kesehatan ditugaskan di bidang
manajerial
b) Tenaga kesehatan melakukan dua tugas yaitu
di
bidang manajerial dan di bidang klinis,
c) Tenaga kesehatan yang sedang mengikuti
pendidikan dan bekerja dibawah supervisi, maka
0
program pendidikan menentukan batasan
kewenangan apa yang boleh dan apa yang tidak
boleh dikerjakan sesuaidengan tingkat
pendidikannya.
d) Tenaga kesehatan yang diizinkan untuk
memberikan pelayanan sementara dirumah sakit;
misalnya, perawat paruhwaktu yang membantu
dokter di poliklinik.

Regulasi tentang proses rekruitmen, evaluasi


kompetensi kandidat calon staf dan mekanisme 0
pengangkatan staf di rumah sakit

Dokumen proses pelaksanaan :


a) rekruitmen staf sesuai kebutuhan rumah sakit.
b) evaluasi kompetensi kandidat calon staf.
c) pengangkatan staf baru 0

Wawancara tentang proses pada pelaksanaan


EP b) tersebut

Regulasi tentang penetapan kompetensi dan


0
kewenangan PPA sesuai kebutuhan pasien
Dokumen pelaksanaan evaluasi PPA yang baru
memulai pekerjaan oleh kepala unit tempat PPA
tersebut ditugaskan
0

Wawancara tentang evaluasi PPA yang baru


memulai pekerjaan oleh kepala unit

Dokumen evaluasi PPA sesuai uraian tugas


setiap tahun atau sesuai ketentuan rumah sakit
0

Wawancara tentang evaluasi PPA setiap tahun

Regulasi tentang penetapan kompetensi staf non


0
klinis

Dokumen pelaksanaan evaluasi staf non klinis


yang baru memulai pekerjaan oleh kepala unit
tempat staf tersebut ditugaskan
0

Wawancara tentang evaluasi staf non klinis yang


baru memulai pekerjaan oleh kepala unit

Dokumen evaluasi staf non klinis sesuai uraian


tugas setiap tahun atau sesuai ketentuan rumah
sakit
0

Wawancara tentang evaluasi staf non klinis


setiap tahun

Dokumen file kepegawaian staf distandardisasi


dan dipelihara serta dijaga kerahasiaannya sesuai
dengan kebijakan rumah sakit
0
Wawancara tentang penyusunan file
kepegawaian staf
Dokumen file kepegawaian meliputi :
a) Pendidikan, kualifikasi, keterampilan,
kompetensi, staf
b) Bukti orientasi
c) Uraian tugas staf
d) Riwayat pekerjaan staf 0
e) Penilaian kinerja staf
f) Salinan sertifikat pelatihan di dalam maupun di
luar rumah sakit yang telah diikuti.
g) Informasi kesehatan yang dipersyaratkan,
seperti vaksinasi/imunisasi, hasil medical check up

Regulasi tentang orientasi umum dan khusus


0
bagi staf baru

Dokumen orientasi umum dan khusus tenaga


kesehatan baru
0
Wawancara tentang orientasi umum dan khusus
tenaga kesehatan baru

Dokumen orientasi umum dan khusus staf non


klinis baru
0
Wawancara tentang orientasi umum dan khusus
staf non klinis baru
Dokumen orientasi umum dan khusus tenaga
kontrak, paruh waktu, mahasiswa atau trainee
dan sukarelawan
0
Wawancara tentang orientasi umum dan khusus
tenaga kontrak, paruh waktu, mahasiswa atau
trainee dan sukarelawan
Dokumen hasil identifikasi kebutuhan pendidikan
staf berdasarkan sumber berbagai informasi,
mencakup :
a) Hasil kegiatan pengukuran data mutu dan
keselamatan pasien.
b) Hasil analisa laporan insiden keselamatan
pasien.
c) Hasil survei budaya keselamatan pasien.
d) Hasil pemantauan program manajemen fasilitas
dan
keselamatan. 0
e) Pengenalan teknologi termasuk penambahan
peralatan medis baru, keterampilan dan
pengetahuan baru yang diperoleh dari
penilaian
kinerja.
f) Prosedur klinis baru
g) Rencana untuk menyediakan layanan baru di
masa
yang akan datang.
h) Kebutuhan dan usulan dari setiap unit

Regulasi tentang program pendidikan dan


0
pelatihan

Dokumen pelaksanaan pendidikan dan pelatihan


bagi staf rumah sakit baik internal maupun
eksternal
0
Wawancara tentang pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan bagi staf rumah sakit baik internal
maupun eksternal

Dokumen bukti rumah sakit telah menyediakan


waktu, anggaran dengan sarana dan prasarana
yang memadai bagi semua staf untuk mendapat
kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan
yang dibutuhkan 0

Wawancara tentang penyediaan waktu,


anggaran dengan sarana dan prasarana dari
rumah sakit

Regulasi tentang pelatihan teknik resusitasi


jantung paru tingkat dasar (BHD) pada seluruh
0
staf dan bantuan hidup tingkat lanjut bagi staf
yang ditentukan oleh rumah sakit
Dokumen pelaksanaan pelatihan BHD atau
bantuan hidup tingkat lanjut
0
Wawancara tentang pelatihan BHD bantuan
hidup tingkat lanjut

Dokumen pelaksanaan pelatihan untuk tiap staf


yang harus diulang berdasarkan persyaratan
dan/atau jangka waktu yang ditetapkan oleh
0
program pelatihan yang diakui, atau setiap 2
(dua) tahun jika tidak menggunakan program
pelatihan yang diakui

Regulasi tentang program kesehatan dan


0
keselamatan staf

Dokumen pelaksanaan program kesehatan dan


keselamatan staf mencakup :
a) Skrining kesehatan awal
b) Tindakan-tindakan untuk mengendalikan
pajanan
kerja yang berbahaya, seperti pajanan
terhadap
obat obatan beracun dan tingkat kebisingan
yang
berbahaya
c) Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terkait
cara
pemberian asuhan pasien yang aman
d) Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terkait
pengelolaan kekerasan di tempat kerja
e) Pendidikan, pelatihan, dan intervensi terhadap
staf
yang berpotensi melakukan kejadian tidak 0
diharapkan (KTD) atau kejadian sentinel
f) Tata laksana kondisi terkait pekerjaan yang
umum
dijumpai seperti cedera punggung atau cedera
lain
yang lebih darurat.
g) Vaksinasi/Imunisasi pencegahan, dan
pemeriksaan
kesehatan berkala.
h) Pengelolaan kesehatan mental staf, seperti
pada saat kondisi kedaruratan penyakit
infeksi/pandemi.
Wawancara tentang pelaksanaan program
tersebut

Dokumen berupa :
a) hasil identifikasi staf yang terpapar penyakit
infeksi
b) upaya pencegahan dengan vaksinasi 0

Wawancara tentang pelaksanaan hasil


identifikasi dan upaya pencegahan

Dokumen berupa :
a) hasil identifikasi staf yang terpapar atau
tertular
b) pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan
0
vaksinasi

Wawancara tentang pelaksanaan hasil


identifikasi dan pemeriksaan

Dokumen berupa :
a) pelaksanaan evaluasi, konseling, dan tata
laksana lebih lanjut untuk staf yang terpapar
penyakit infeksi
b) hasil koordinasi dengan program pencegahan 0
dan pengendalian infeksi

Wawancara tentang pelaksanaan evaluasi,


konseling, dan tata laksana staf yang terpapar
penyakit infeksi dan hasil koordinasi

Dokumen berupa :
a) hasil identifikasi area yang berpotensi untuk
terjadi tindakan kekerasan di tempat kerja
(workplace violence)
b) pelaksanaan upaya untuk mengurangi risiko 0

Wawancara tentang hasil identifikasi dan upaya


pengurangan risiko

Dokumen pelaksanaan evaluasi, konseling, dan


tata laksana lebih lanjut untuk staf yang
mengalami cedera akibat tindakan kekerasan di
tempat kerja 0
0

Wawancara tentang pelaksanaan evaluasi,


konseling, dan tata laksana cedera akibat
tindakan kekerasan di tempat kerja

Regulasi tentang peraturan internal tenaga


medis (medical staf bylaws) yang mengatur
0
proses penerimaan, kredensial, penilaian kinerja,
dan rekredensial tenaga medis

Dokumen pelaksanaan proses kredensial dan


pemberian kewenangan klinis untuk pelayanan
diagnostik, konsultasi, dan tata laksana yang
diberikan oleh dokter praktik mandiri di rumah
0
sakit secara seragam
Wawancara tentang pelaksanaan proses
kredensial dan pemberian kewenangan klinis
secara seragam

Dokumen pelaksanaan kredensial dan pemberian


kewenangan klinis kepada dokter praktek mandiri
dari luar rumah sakit
0

Wawancara tentang pelaksanaan proses


kredensial dan pemberian kewenangan klinis
kepada dokter praktek mandiri dari luar rumah
sakit

Dokumen perjanjian antara rumah sakit dengan


tenaga medis
0
Wawancara tentang pelaksanaan perjanjian
tersebut

Dokumen pelaksanaan verifikasi ke Lembaga/


Badan/ instansi pendidikan atau organisasi
profesional yang diakui yang mengeluarkan
izin/sertifikat dan kredensial lain
0

Wawancara tentang pelaksanaan verifikasi


tersebut
Dokumen pelaksanaan kredensial untuk
kewenangan klinis tambahan
0

Wawancara pelaksanaan kredensial tersbut

Regulasi tentang rekrutmen tenaga medis sesuai 0


kebutuhan rumah sakit

Regulasi pengangkatan dilakukan sampai


setidaknya izin/surat tanda registrasi sudah
diverifikasi dari sumber utama yang mengeluarkan
surat tesebut dan tenaga medis dapat 0
memberikan pelayanan kepada pasien di bawah
supervisi sampai semua kredensial yang
disyaratkan undang-undang dan peraturan sudah
diverifikasi dari sumbernya

Dokumen pelaksanaan supervisi kepada tenaga


medis yang belum mendapatkan kewenangan
mandiri
0

Wawancara tentang pelaksanaan supervisi

Regulasi tentang penetapan klinis berdasarkan


rekomendasi dari komite medis dalam bentuk SPK 0
dan RKK serta pemberian kewenangan tambahan

Dokumen berupa rekomendasi kewenangan


klinis berdasar atas rekomendasi kewenangan
klinis dari Komite Medis 0
Wawancara tentang proses pemberian
rekomendasi dari Komite Medis
Observasi tentang pelaksanaan pemberian
kewenangan tambahan yang sudah diverifikasi
dari sumber utama
0
0
Wawancara tentang pelaksanaan pemberian
kewenangan tambahan yang sudah diverifikasi
dari sumber utama

Dokumen berupa SPK dan RKK tersedia di


semua unit pelayanan
0
Wawancara tentang SPK dan RKK tersedia di
semua unit pelayanan

Observasi untuk memastikan setiap tenaga


medis hanya memberikan pelayanan
klinis sesuai kewenangan klinis yang diberikan
kepadanya
0
Wawancara untuk memastikan setiap tenaga
medis hanya memberikan pelayanan
klinis sesuai kewenangan klinis yang diberikan
kepadanya

Regulasi tentang penetapan dan proses


penilaian kinerja untuk penilaian mutu praktik
profesional berkelanjutan, etik, dan disiplin
(OPPE) tenaga medis 0

Wawancara tentang penilaian OPPE tenaga


medis

Dokumen OPPE memuat :


a) Perilaku;
b) Pengembangan professional; dan
0
c) Kinerja klinis.
Wawancara tentang penilaian OPPE tenaga
medis memuat a) - c) dalam maksud dan tujuan

Dokumen OPPE juga meliputi perannya dalam


pencapaian target indikator mutu yang diukur di
0
unit tempatnya bekerja
Wawancara tentang penilaian OPPE tenaga
medis dalam pencapaian target indikator mutu

Dokumen pelaksanaan pengkajian secara


objektif dan berdasar atas bukti terhadap data
dan informasi hasil pelayanan klinis dari tenaga
medis , dan jika memungkinkan dilakukan
0
benchmarking
0

Wawancara tentang pengkajian obyektif tentang


data dan informasi hasil pelayanan klinis dari
tenaga medis

Dokumen hasil pemantauan kinerja tenaga


medis dilakukan oleh :
a) kepala unit
b) ketua kelompok tenaga medis
c) subkomite peningkatan mutu komite medik dan 0
d) pimpinan pelayanan medis.

Wawancara tentang pemantauan kinerja tenaga


medis

Dokumen pelaksanaan tindakan terhadap tenaga


medis jika terjadi kejadian insiden keselamatan
pasien atau pelanggaran perilaku etik 0

Wawancara tentang pelaksanaan tindakan


terhadap tenaga medis tersebut

Dokumen perubahan pemberian kewenangan


tenaga medis, didokumentasi ke dalam file tenaga
medis dan diinformasikan serta disimpan di unit
tempat tenaga medis memberikan pelayanan 0

Wawancara tentang perubahan pemberian


kewenangan tenaga medis

Dokumen pelaksanaan rekredensial tenaga


medis setiap 3 (tiga) tahun berdasarkan penilaian
praktik profesional berkelanjutan tenaga medis 0

Wawancara tentang pelaksanaan rekredensial


tenaga medis
Dokumen file kepegawaian terdapat berkas
setiap tenaga medis untuk semua kredensial yang
perlu diperbarui secara periodik 0
Wawancara tentang pembaruan file
kepegawaian tenaga medis
Dokumen pemberian kewenangan klinis
tambahan
0

Wawancara tentang pemberian kewenangan


klinis tambahan
Regulasi penetapan proses kredential yang
efektif terhadap tenaga keperawatan yang
memuat :
a) Sesuai peraturan dan perundang-undangan
terkait perawat dan praktik keperawatan 0
b) Melakukan kredensial terhadap semua bukti
pendidikan, pelatihan, pengalaman, informasi
yang ada pada setiap perawat
c) Memverifikasi informasi penting dari berbagai
sumber utama
Dokumen bukti dokumentasi pendidikan,
registrasi, sertifikasi, izin, pelatihan, dan
pengalaman yang terbaharui di file tenaga
keperawatan 0

Wawancara tentang dokumentasi dalam file


kepegawaian tenaga keperawatan

bpelaksanaan verifikasi ke sumber Badan/


Lembaga/ institusi penyelenggara
pendidikan/pelatihan yang seragam. 0

Wawancara tentang pelaksanaan verifikasi ke


sumber pendidikan/pelatihan

Dokumen pelaksanaan kredensial setiap tenaga


keperawatan
0
Wawancara tentang proses kredensial

Dokumen pelaksanaan kredensial tenaga


keperawatan lengkap sebelum penugasan
0
Wawancara tentang pelaksanaan kredensial
Regulasi tentang rincian kewenangan klinis
perawat berdasar hasil kredensial terhadap 0
perawat

Regulasi tentang surat penugasan klinis tenaga 0


perawat

Dokumen penilaian kinerja tenaga perawat


secara periodik
0
Wawancara tentang pelaksanaan penilaian
kinerja tenaga keperawatan

Dokumen penilaian kinerja tenaga keperawatan


berupa :
a) pemenuhan uraian tugasnya
b) perannya dalam pencapaian target indicator 0
mutu yang diukur di unit tempatnya bekerja

Wawancara tentang penilaian kinerja tenaga


keperawatan

Dokumen proses pelaksanaan ketika ada temuan


dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan
insiden keselamatan pasien atau manajemen
risiko 0

Wawancara tentang pelaksanaan tindak lanjut

Dokumen hasil kajian, tindakan yang diambil,


dan setiap dampak atas tanggung jawab
pekerjaan perawat dalam file kredensial perawat.
0

Wawancara tentang pelaksanaan kajian,


tindakan yang diambil, dan setiap dampak atas
tanggung jawab pekerjaan perawat
Dokumen pelaksanaan proses kredential yang
efektif terhadap tenaga Kesehatan lainnya
meliputi :
a) Sesuai peraturan dan perundang-undangan
terkait perawat dan praktik keperawatan
b) Melakukan kredensial terhadap semua bukti
pendidikan, pelatihan, pengalaman, informasi 0
yang ada pada setiap perawat
c) Memverifikasi informasi penting dari berbagai
sumber utama

Wawancara tentang penetapan dan penerapan


proses kredensial

Dokumen bukti dokumentasi pendidikan,


registrasi, sertifikasi, izin, pelatihan, dan
pengalaman yang terbaharui di file tenaga
Kesehatan lainnya 0

Wawancara tentang dokumentasi dalam file


kepegawaian tenaga Kesehatan lainnya

Dokumen pelaksanaan verifikasi ke sumber


Badan/ Lembaga/ institusi penyelenggara
pendidikan/pelatihan yang seragam. 0

Wawancara tentang pelaksanaan verifikasi ke


sumber pendidikan/pelatihan

Dokumen pelaksanaan kredensial setiap tenaga


kesehatan lainnya
0
Wawancara tentang proses kredensial

Regulasi tentang rincian kewenangan klinis


perawat berdasar hasil kredensial terhadap 0
tenaga Kesehatan lainnya
Regulasi tentang surat penugasan klinis tenaga 0
Kesehatan lainnya

Dokumen penilaian kinerja tenaga Kesehatan


lainnya secara periodik
0

Wawancara tentang pelaksanaan penilaian


kinerja tenaga Kesehatan lainnya

Dokumen penilaian kinerja tenaga kesehatan


lainnya berupa :
a) pemenuhan uraian tugasnya
b) perannya dalam pencapaian target indicator
mutu yang diukur di unit tempatnya bekerja 0

Wawancara tentang penilaian kinerja tenaga


kesehatan lainnya

Dokumen proses pelaksanaan ketika ada temuan


dalam kegiatan peningkatan mutu, laporan
insiden keselamatan pasien atau manajemen
risiko 0

Wawancara tentang pelaksanaan tindak lanjut

Dokumen hasil kajian, tindakan yang diambil,


dan setiap dampak atas tanggung jawab
pekerjaan dalam file kredensial tenaga kesehatan
lainnya
0
Wawancara tentang pelaksanaan kajian,
tindakan yang diambil, dan setiap dampak atas
tanggung jawab pekerjaan tenaga kesehatan
lainnya
REKOMENDASI HASIL 0.00%
DAFTAR TILIK MFK

PENCARIAN
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN SASARAN BUKTI SKOR TEMUAN REKOMENDASI
BUKTI

* Direktur/Pimpinan
Regulasi tentang penetapan terkait
Rumah sakit menetapkan regulasi terkait rumah sakit
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
a. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang PK * Tim K3RS 0
yang meliputi poin a) - j) pada gambaran
meliputi poin a) - j) pada gambaran umum. * Bagian Umum
umum.
* Kepala IPSRS

Rumah sakit mematuhi * Dokumen perizinan berusaha dan


persyaratan sesuai teregistrasi yang masih berlaku;
dengan peraturan * Direktur/Pimpinan * Memiliki IPAL atau IPLC yang masih
perundang-undangan Rumah sakit telah melengkapi izin-izin dan rumah sakit berlaku;
MFK 1 IJIN INSENERATOR TIDAK
yang berkaitan dengan b. sertifikasi yang masih berlaku sesuai persyaratan PL * Tim K3RS * Memiliki izin incenerator dan surat izin TPS 0
ADA
bangunan, prasarana peraturan perundang-undangan. * Bagian Umum B-3 atau perjanjian kerja sama dengan pihak
dan peralatan medis * Kepala IPSRS ketiga yang mempunyai izin pengolah limbah
rumah sakit. B-3 dan/atau izin tranporter yang masih
berlaku

Pimpinan rumah sakit memenuhi perencanaan Dokumen rencana anggaran dan sumber
anggaran dan sumber daya serta memastikan * Kepala Keuangan daya, misalnya untuk perijinan, pemeriksaan
c. PL 0
rumah sakit memenuhi persyaratan perundang- * Kepala Perencanaan air, udara, kuman, pemenuhan standar fisik
undangan. bangunan

Regulasi tentang penetapan


* Direktur/Pimpinan penanggungjawab Manajemen Fasilitas dan
Rumah sakit telah menetapkan Penanggungjawab
rumah sakit Keselamatan (MFK) dilengkapi dengan
MFK yang memiliki kompetensi dan pengalaman
a. PK * Tim K3RS uraian tugas, tanggung jawab dan 0
dalam melakukan pengelolaan pada fasilitas dan
* Bagian Umum wewenang tentang perencanaan dan
keselamatan di lingkungan rumah sakit.
* Kepala IPSRS pengawasan program Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan (MFK)

a. Kepemimpinan dan Penanggungjawab MFK telah menyusun Program Regulasi tentang Program Manajemen
Perencanaan b. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang PK * PJ MFK Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang 0
meliputi poin a)-j) dalam maksud dan tujuan. meliputi poin a)-j) dalam maksud dan tujuan

Dokumen tentang laporan kegiatan


pengawasan dan evaluasi oleh penanggung
PL jawab Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Rumah Sakit (MFK) setiap tahunnya meliputi poin a)-g)
Penanggungjawab MFK telah melakukan
menetapkan dalam maksud dan tujuan
pengawasan dan evaluasi Manajemen Fasilitas
penanggungjawab yang
dan Keselamatan (MFK) setiap tahunnya meliputi
kompeten untuk c. * PJ MFK 0
MFK 2 poin a)-g) dalam maksud dan tujuan serta
mengawasi penerapan
melakukan penyesuaian program apabila
manajemen fasilitas dan
diperlukan. Wawancara tentang kegiatan pengawasan
keselamatan di rumah
PP dan evaluasi oleh penanggung jawab
sakit.
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)

Dokumen tentang laporan audit penerapan


program Manajemen Fasilitas dan
PL Keselamatan (MFK) pada tenant/penyewa
lahan meliputi poin a) - e) dalam maksud
* PJ MFK dan tujuan
Penerapan program Manajemen Fasilitas dan * Kepala IPSRS
Keselamatan (MFK) pada tenant/penyewa lahan Wawancara tentang penerapan program
d. 0
yang berada di lingkungan rumah sakit meliputi PP Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
poin a)-e) dalam maksud dan tujuan. pada tenant/penyewa lahan
Penerapan program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) pada tenant/penyewa lahan
d. 0
yang berada di lingkungan rumah sakit meliputi
poin a)-e) dalam maksud dan tujuan.

Wawancara tentang penerapan program


PI * Tenant/penyewa lahan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
pada tenant/penyewa lahan

Dokumen tentang penerapan proses


PL pengelolaan keselamatan rumah sakit
meliputi poin a)-c) pada maksud dan tujuan

Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan * Tim K3RS Observasi kondisi bangunan dan fasilitas
a. keselamatan rumah sakit meliputi poin a)-c) pada * Bagian Umum rumah sakit antara lain keamanan tangga, 0
PL
maksud dan tujuan. * Kepala IPSRS ram, lantai, halaman dan lingkungan
sekitarnya pengkabelan, peralatan

Wawancara tentang penerapan proses


PP
pengelolaan keselamatan rumah sakit

Dokumen Program Kesehatan dan


Rumah sakit telah mengintegrasikan program * Tim K3RS
keselamatan kerja staf terintegrasi dengan
b. Kesehatan dan keselamatan kerja staf ke dalam PL * Bagian Umum 0
Program Manajemen Fasilitas dan
program manajemen fasilitas dan keselamatan. * Kepala IPSRS
Rumah sakit menerapkan Keselamatan (MFK)
Program Manajemen
Fasilitas dan Dokumen laporan pembuatan kajian
b. Keselamatan MFK 3
Keselamatan (MFK) berdasarkan daftar area yang berisiko
PL
terkait keselamatan di Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko keselamatan dalam bentuk daftar risiko/risk
rumah sakit. * Tim K3RS register
secara proaktif terkait keselamatan di rumah sakit
c. * Bagian Umum 0
setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar Wawancara tentang pembuatan kajian
* Kepala IPSRS
risiko/risk register. berdasarkan daftar area yang berisiko
PP
keselamatan dalam bentuk daftar risiko/risk
register

Dokumen tentang hasil pemantauan risiko


keselamatan pemeriksaan dan kondisi
PL bangunan dan fasilitas rumah sakit serta
* Direktur/Pimpinan laporannya setiap 6 (enam) bulan kepada
Rumah sakit telah melakukan pemantauan risiko rumah sakit pimpinan rumah sakit.
d. keselamatan dan dilaporkan setiap 6 (enam) * Tim K3RS 0
bulan kepada pimpinan rumah sakit. * Bagian Umum
* Kepala IPSRS Wawancara tentang pemantauan risiko
PP keselamatan pada kondisi bangunan dan
fasilitas rumah sakit

Dokumen tentang penerapan proses


PL pengelolaan keamanan rumah sakit meliputi
poin a)-e) pada maksud dan tujuan

Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan * Tim K3RS Observasi penggunaan identitas kepada
a. keamanan dilingkungan rumah sakit meliputi poin * Bagian Umum penunggu pasien, tamu, staf rumah sakit, 0
PL
a)-e) pada maksud dan tujuan. * Kepala IPSRS pegawai kontrak, pemasangan CCTV dan
ruang pemantauan CCTV

Wawancara penerapan proses pengelolaan


PP
keamanan rumah sakit

Dokumen laporan pembuatan kajian


berdasarkan daftar area yang berisiko
PL
Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko keamanan dalam bentuk daftar risiko/risk
* Tim K3RS
secara proaktif terkait keamanan di rumah sakit register
b. * Bagian Umum 0
Rumah sakit menerapkan setiap tahun yang didokumentasikan dalam daftar Wawancara tentang pembuatan kajian
* Kepala IPSRS
Program Manajemen risiko/risk register. berdasarkan daftar area yang berisiko
PP
Fasilitas dan keamanan dalam bentuk daftar risiko/risk
c. Keamanan MFK 4 register
Keselamatan (MFK)
terkait keamanan di Dokumen laporan pembuatan kajian
rumah sakit berdasarkan daftar area yang berisiko
PL
keselamatan dalam bentuk daftar risiko/risk
Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko * Tim K3RS
register
c. secara proaktif terkait keselamatan di rumah * Bagian Umum 0
sakit. (Daftar risiko/risk register). * Kepala IPSRS
Rumah sakit menerapkan
Program Manajemen
Fasilitas dan
c. Keamanan MFK 4
Keselamatan (MFK)
terkait keamanan di
rumah sakit
Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko * Tim K3RS
c. secara proaktif terkait keselamatan di rumah * Bagian Umum 0
Wawancara tentang pembuatan kajian
sakit. (Daftar risiko/risk register). * Kepala IPSRS
berdasarkan daftar area yang berisiko
PP
keselamatan dalam bentuk daftar risiko/risk
register

Dokumen tentang hasil pemantauan risiko


PL keamanan serta laporannya setiap 6 (enam)
* Direktur/Pimpinan bulan kepada Direktur rumah sakit.
Rumah sakit telah melakukan pemantauan risiko rumah sakit
d. keamanan dan dilaporkan setiap 6 (enam) bulan * Tim K3RS 0
kepada Direktur rumah sakit. * Bagian Umum
* Kepala IPSRS Wawancara tentang pemantauan risiko
PP
keamanan

Dokumen tentang proses pengelolaan B3


PL serta limbahnya meliputi poin a-h pada
maksud dan tujuan

* Tim K3RS
Rumah sakit telah melaksanakan proses
* Bagian Umum Observasi tempat penyimpanan B3 dan
a. pengelolaan B3 meliputi poin a-h pada maksud PL 0
* Kepala IPSRS limbahnya
dan tujuan.
* Kepala unit terkait

Wawancara tentang proses pengelolaan B3


PP
dan limbahnya

Dokumen laporan pembuatan kajian


pengelolaan B3 dan limbahnya berdasarkan
PL daftar B3 dan limbahnya terkini meliputi
Rumah sakit telah membuat pengkajian risiko jenis, lokasi, dan jumlahnya dalam bentuk
* Tim K3RS
secara proaktif terkait pengelolaan B3 di rumah daftar risiko/risk register
b. * Kepala IPSRS 0
sakit setiap tahun yang didokumentasikan dalam
* Kepala unit terkait
daftar risiko/risk register.
Wawancara tentang pembuatan kajian
Rumah sakit menetapkan PP pengelolaan B3 dan limbahnya tempat
dan menerapkan penyimpanan B3 dan limbahnya
pengelolaan Bahan
MFK 5 Berbahaya dan Beracun
Observasi ketersediaan eye washer/body
(B3) serta limbah B3
PL washer dan kit tumpahan/spill kit ditempat
sesuai dengan peraturan
Di area tertentu yang rawan terhadap pajanan penyimpanan B3 cair
perundang-undangan. * Tim K3RS
telah dilengkapi dengan eye washer/body washer
c. * Kepala IPSRS 0
yang berfungsi dan terpelihara baik dan tersedia
* Kepala unit terkait
kit tumpahan/spill kit sesuai ketentuan. Wawancara tetang ketersediaan eye
PP washer/body washer dan kit tumpahan/spill
kit ditempat penyimpanan B3 cair

* Tim K3RS
PC Simulasi penanganan tumpahan B3
* Kepala unit terkait
Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan
d. 0
penanganan tumpahan B3
Wawancara terkait penanganan tumpahan
PP * Staf RS
B3

d. Pengelolaan Bahan Simulasi tindakan, kewaspadaan, prosedur


Berbahaya dan PC dan partisipasi dalam penyimpanan,
Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan
Beracun dan Limbah penanganan dan pembuangan limbah B3.
tindakan, kewaspadaan, prosedur dan partisipasi * Tim K3RS
B3 e. 0
dalam penyimpanan, penanganan dan * Kepala unit terkait
pembuangan limbah B3.
Wawancara tentang penyimpanan,
PP
penanganan dan pembuangan limbah B3.

Observasi tempat penyimpanan limbah B3


PL * Penanggungjawab sesuai poin a)-k) pada maksud dan tujuan
sanitasi RS
Rumah sakit melakukan penyimpanan limbah B3
a. * Petugas pelaksana 0
sesuai poin a)-k) pada maksud dan tujuan.
IPAL
* Staf terkait
* Penanggungjawab
sanitasi RS
Rumah sakit melakukan penyimpanan limbah B3
a. * Petugas pelaksana 0
sesuai poin a)-k) pada maksud dan tujuan.
IPAL Wawancara tentang penyimpanan limbah
PP * Staf terkait B3 sesuai poin a)-k) pada maksud dan
tujuan

* Dokumen izin pengolah limbah B3; atau


* MoU dengan pihak ketiga yang
mempunyai Izin pengolah limbah B- 3 RS;
PL atau
* izin operasional pengolah limbah pihak
ketiga juga izin transporter disertai
* Penanggungjawab
Rumah sakit mengolah limbah B3 padat secara manifest/bukti pemusnahan pihak ketiga
sanitasi RS
mandiri atau menggunakan pihak ketiga yang
Rumah sakit mempunyai b. * Petugas pelaksana 0
berizin termasuk untuk pemusnahan limbah B3
sistem pengelolaan IPAL
cair yang tidak bisa dibuang ke IPAL. Observasi tempat pengolahan limbah B3
MFK 5.1 limbah B3 cair dan padat PL * Staf terkait
padat
 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Wawancara tentang pengelolaan limbah B3


PP
padat

Dokumen izin IPAL atau izin pembuangan


PL
limbah cair (IPLC)

* Penanggungjawab
sanitasi RS
Rumah sakit mengelola limbah B3 cair sesuai Observasi tempat pengelolaan limbah B3
c. PL * Petugas pelaksana 0
peraturan perundang-undangan. cair
IPAL
* Staf terkait

Wawancara tentang pengelolaan limbah B3


PP
cair

Dokumen laporan hasil pembuatan kajian


risiko kebakaran/fire risk assessment (FSRA)
PL yang meliputi poin a)-i) dalam maksud dan
Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko * Komite Mutu tujuan dalam bentuk daftar risiko/risk
kebakaran secara proaktif meliputi poin a)-i) * Tim K3RS register
a. dalam maksud dan tujuan setiap tahun yang * Bagian umum 0
didokumentasikan dalam daftar risiko/risk * Kepala IPSRS
register. * Tim Siaga Bencana
Wawancara tentang hasil asesmen risiko
PP
kebakaran

PL Observasi proteksi kebakaran secara pasif


* Komite Mutu
Rumah sakit telah menerapkan proses proteksi * Tim K3RS
b. kebakaran yang meliputi poin a)-f) pada maksud * Bagian umum 0
dan tujuan. * Kepala IPSRS
* Tim Siaga Bencana
Wawancara tentang penerapan proteksi
PP
kebakaran

* Direktur /Pimpinan
rumah sakit Regulasi tentang penetapan RS sebagai
Rumah sakit menetapkan kebijakan dan
* Komite Mutu kawasan bebas rokok
c. melakukan pemantauan larangan merokok di PK 0
* Tim K3RS Laporan hasil pemantauan kepatuhan
seluruh area rumah sakit.
* Kepala IPSRS larangan merokok
* Tim Siaga Bencana
Rumah sakit menerapkan
proses untuk
pencegahan,
penanggulangan bahaya Dokumen laporan pelaksanaan hasil
PL
kebakaran dan pengkajian risiko proteksi kebakaran
e. Proteksi Kebakaran MFK 6 * Komite Mutu
penyediaan sarana jalan Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko * Tim K3RS
keluar yang aman dari d. 0
proteksi kebakaran. * Bagian umum
fasilitas sebagai respons * Kepala IPSRS
terhadap kebakaran dan
keadaan darurat lainnya
Rumah sakit menerapkan
proses untuk
pencegahan,
penanggulangan bahaya
kebakaran dan * Komite Mutu
e. Proteksi Kebakaran MFK 6
penyediaan sarana jalan Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko * Tim K3RS
keluar yang aman dari d. 0
proteksi kebakaran. * Bagian umum
fasilitas sebagai respons * Kepala IPSRS
terhadap kebakaran dan Wawancara tentang pelaksanaan hasil
keadaan darurat lainnya PP
pengkajian risiko proteksi kebakaran

Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan


PL penggunaan APAR, hidran dan simulasi
kebakaran setiap tahun

* Tim K3RS
Rumah sakit memastikan semua staf memahami
* Tim Siaga Bencana
proses proteksi kebakaran termasuk melakukan Wawancara tentang pelaksanaan dan
e. PP * Bagian umum 0
pelatihan penggunaan APAR, hidran dan simulasi simulasi kebakaran
* Kepala IPSRS
kebakaran setiap tahun.
* Staf rumah sakit

Simulasi kebakaran evakuasi pasien


PC
ketempat aman

Dokumen laporan hasil inventarisasi,


PL pemeriksaan, uji coba, dan pemeliharaan
Peralatan pemadaman kebakaran aktif dan sistem peralatan pemadam kebakaran
* Tim K3RS
peringatan dini serta proteksi kebakaran secara
* Tim Siaga Bencana
f. pasif telah diinventarisasi, diperiksa, di ujicoba 0
* Bagian umum
dan dipelihara sesuai dengan peraturan
* Kepala IPSRS Wawancara hasil inventarisasi,
perundang-undangan dan didokumentasikan.
PP pemeriksaan, uji coba, dan pemeliharaan
peralatan pemadam kebakaran

Dokumen tentang penerapan proses


pengelolaan peralatan medik yang
PL
digunakan di rumah sakit meliputi poin a)-e)
Rumah sakit telah menerapkan proses pada maksud dan tujuan
pengelolaan peralatan medik yang digunakan di
a. 0
rumah sakit meliputi poin a)-e) pada maksud dan * Tim K3RS
tujuan. * Bagian Umum
* Kepala IPSRS Wawancara tentang pengelolaan peralatan
PP * Penanggungjawab medik yang digunakan di rumah sakit
peralatan medik

Rumah sakit menetapkan penanggung jawab Regulasi tentang penanggung jawab yang
b. yang kompeten dalam pengelolaan dan PK kompeten dalam pengelolaan dan 0
pengawasan peralatan medik di rumah sakit. pengawasan peralatan medik di rumah sakit

Dokumen laporan pengkajian berdasarkan


daftar inventaris semua peralatan medis
yang digunakan di RS termasuk alat yang
PL kerja sama operasional dalam bentuk daftar
* Tim K3RS risiko/risk register. Daftar inventaris
Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko
* Bagian Umum dilengkapi dengan identifikasi risiko
peralatan medik secara proaktif setiap tahun yang
c. * Kepala IPSRS peralatan medis tersebut 0
didokumentasikan dalam Daftar risiko/ risk
* Penanggungjawab
register.
peralatan medik
Wawancara tentang pengelolaan peralatan
PP
medik

Rumah sakit menetapkan Dokumen bukti perbaikan oleh pihak yang


dan menerapkan proses PL
f. Peralatan Medis MFK 7 * Tim K3RS berwenang
pengelolaan peralatan
* Bagian Umum
medik. Terdapat bukti perbaikan yang dilakukan oleh
d. * Kepala IPSRS 0
pihak yang berwenang dan kompeten.
* Penanggungjawab
peralatan medik
Rumah sakit menetapkan
dan menerapkan proses
f. Peralatan Medis MFK 7 * Tim K3RS
pengelolaan peralatan
* Bagian Umum
medik. Terdapat bukti perbaikan yang dilakukan oleh
d. * Kepala IPSRS 0
pihak yang berwenang dan kompeten.
* Penanggungjawab
peralatan medik Wawancara tentang pelaksanaan
PP perbaikan peralatan medik oleh pihak yang
kompeten

Dokumen laporan hasil pemantauan,


pemberitahuan kerusakan (malfungsi) dan
penarikan (recall) peralatan medis yang
membahayakan pasien pemeriksaan
PL
* Tim K3RS peralatan medis, uji fungsi peralatan medis
Rumah sakit telah menerapkan pemantauan, baru dan sesuai umur, penggunaan dan
* Bagian Umum
pemberitahuan kerusakan (malfungsi) dan rekomendasi pabrik; pemeliharaan preventif
e. * Kepala IPSRS 0
penarikan (recall) peralatan medis yang dan kalibrasi peralatan medis
* Penanggungjawab
membahayakan pasien.
peralatan medik
Wawancara tentang pemantauan,
pemberitahuan kerusakan (malfungsi) dan
PP
penarikan (recall) peralatan medis yang
membahayakan pasien

Dokumen laporan insiden keselamatan


PL
pasien terkait peralatan medis
* Tim K3RS
Rumah sakit telah melaporkan insiden * Bagian Umum
f. keselamatan pasien terkait peralatan medis sesuai * Kepala IPSRS 0
dengan peraturan perundang-undangan. * Penanggungjawab
peralatan medik
Wawancara tentang insiden keselamatan
PP
pasien terkait peralatan medis

Dokumen tentang penerapan proses


PL pengelolaan sistem utilitas yang meliputi
poin a)-e) dalam maksud dan tujuan

Rumah sakit telah menerapkan proses * Tim K3RS


Rumah sakit menetapkan a. pengelolaan sistem utilitas yang meliputi poin a)- * Bagian Umum Observasi tentang penerapan proses 0
PL
dan melaksanakan e) dalam maksud dan tujuan. * Kepala IPSRS pengelolaan sistem utilitas
proses untuk
memastikan semua Wawancara tentang penerapan proses
sistem utilitas (sistem PP
MFK 8 pengelolaan sistem utilitas
pendukung) berfungsi
efisien dan efektif yang
meliputi pemeriksaan, Dokumen laporan hasil kajian risiko sistem
pemeliharaan, dan PL utilitas dan komponen kritikalnya dalam
perbaikan sistem utilitas. Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko * Komite Mutu bentuk daftar risiko/risk register
sistim utilitas dan komponen kritikalnya secara * Tim K3RS
b. 0
proaktif setiap tahun yang didokumentasikan * Bagian Umum
dalam daftar risiko/risk register. * Kepala IPSRS Wawancara tentang hasil kajian risiko
PP sistem utilitas dan komponen kritikalnya
dalam bentuk daftar risiko/risk register

Dokumen laporan hasil inventarisasi sistim


PL utilitas dan komponen kritikalnya serta peta
Rumah sakit menerapkan proses inventarisasi * Tim K3RS
pendistribusiannya
a. sistim utilitas dan komponen kritikalnya setiap * Bagian Umum 0
tahun. * Kepala IPSRS
Wawancara tentang proses inventarisasi
PP
sistim utilitas dan komponen kritikalnya
Dokumen laporan hasil inspeksi sistim
PL utilitas dan komponen kritikalnya secara
Sistem utilitas dan komponen kritikalnya telah * Tim K3RS
berkala
b. diinspeksi secara berkala berdasarkan ketentuan * Bagian Umum 0
rumah sakit. * Kepala IPSRS Wawancara tentang hasil inspeksi sistim
PP utilitas dan komponen kritikalnya secara
berkala
Dokumen laporan hasil testing/pengujian
PL sistim utilitas dan komponen kritikalnya
Dilakukan pemeriksaan, Sistem utilitas dan komponen kritikalnya diuji * Tim K3RS secara berkala
MFK 8.1 pemeliharaan, dan c. secara berkala berdasar atas kriteria yang sudah * Bagian Umum 0
perbaikan sistem utilitas. ditetapkan. * Kepala IPSRS Wawancara tentang hasil uji berkala sistim
PP
utilitas dan komponen kritikalnya
Dilakukan pemeriksaan,
MFK 8.1 pemeliharaan, dan
perbaikan sistem utilitas.

Dokumen laporan hasil pemeliharaan sistim


PL utilitas dan komponen kritikalnya secara
Sistem utilitas dan komponen kritikalnya * Tim K3RS berkala
d. dipelihara berdasar atas kriteria yang sudah * Bagian Umum 0
ditetapkan. * Kepala IPSRS Wawancara tentang pemeliharaan sistim
PP
utilitas dan komponen kritikalnya

Dokumen laporan hasil perbaikan sistim


PL utilitas dan komponen kritikalnya secara
* Tim K3RS berkala
Sistem utilitas dan komponen kritikalnya
e. * Bagian Umum 0
diperbaiki bila diperlukan.
* Kepala IPSRS Wawancara tentang perbaikan sistim
PP
utilitas dan komponen kritikalnya

Dokumen tentang sistem utilitas utama


termasuk kerjasama dengan penyedia air
PL
bersih bila terjadi gangguan yang meliputi
Rumah sakit mempunyai proses sistem utilitas * Tim K3RS
poin a)-c) pada maksud dan tujuan
a. terhadap keadaan darurat yang meliputi poin a)- * Bagian Umum 0
c) pada maksud dan tujuan. * Kepala IPSRS
Wawancara tentang proses sistem utilitas
PP
terhadap keadaan darurat

Observasi penampungan persediaan air


PL
bersih
* Tim K3RS
Air bersih harus tersedia selama 24 jam setiap
b. * Bagian Umum 0
hari, 7 (tujuh) hari dalam seminggu.
* Kepala IPSRS
PP Wawancara tentang persediaan air bersih

Sistem utilitas rumah Observasi sumber listrik utama dan sumber


sakit menjamin listrik alternatif di RS termasuk UPS pada
PL
tersedianya air bersih alat-alat tertentu misalnya ventilator dan
* Tim K3RS
dan listrik sepanjang Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7 (tujuh) hari server sentral
c. * Bagian Umum 0
waktu serta dalam seminggu
* Kepala IPSRS
menyediakan sumber Wawancara tentang sumber listrik utama
MFK 8.2 dan sumber listrik alternatif di RS termasuk
g. Sistem Utilitas cadangan/alternatif PP
persediaan air dan UPS pada alat-alat tertentu misalnya
tenaga listrik jika terjadi ventilator dan server sentral serta genset
terputusnya sistem,
kontaminasi, atau Dokumen laporan hasil identifikasi area
kegagalan. PL berisiko bila terjadi kegagalan listrik atau air
Rumah sakit mengidentifikasi area dan pelayanan
* Komite Mutu bersih terkontaminasi atau terganggu
yang berisiko paling tinggi bila terjadi kegagalan
* Tim K3RS
d. listrik atau air bersih terkontaminasi atau 0
* Bagian Umum
terganggu dan melakukan penanganan untuk Wawancara tentang hasil identifikasi area
* Kepala IPSRS
mengurangi risiko. PP berisiko bila terjadi kegagalan listrik atau air
bersih terkontaminasi atau terganggu

Observasi sumber listrik dan air bersih


PL
cadangan
Rumah sakit mempunyai sumber listrik dan air
* Bagian Umum Wawancara tentang hasil pelaksanaan
e. bersih cadangan dalam keadaan
kajian kebutuhan sumber listrik dan air 0
* Kepala IPSRS
darurat/emergensi.
bersih cadangan dalam keadaan
PP
darurat/emergensi
Adanya kontrak kerjasama dengan penyedia
air bersih bila terjadi gangguan

Rumah sakit melaksanakan uji coba sumber air Dokumen tentang uji coba sumber air
PL
bersih dan listrik cadangan/alternatif sekurangnya bersih dan listrik cadangan/alternatif
6 (enam) bulan sekali atau lebih sering bila * Bagian Umum
a. 0
diharuskan oleh peraturan perundang- * Kepala IPSRS
undanganan yang berlaku atau oleh kondisi Wawancara tentang uji coba sumber air
PP
sumber air. bersih dan listrik cadangan/alternatif

Dokumen laporan hasil pelaksanaan uji


PL
coba sumber air bersih cadangan/alternatif
Rumah sakit mendokumentasi hasil uji coba * Bagian Umum
b. 0
sumber air bersih cadangan/alternatif tersebut. * Kepala IPSRS
Rumah sakit melakukan Wawancara tentang hasil pelaksanaan uji
PP
uji coba/uji beban coba sumber air bersih cadangan/alternatif
MFK 8.2.1 sumber listrik dan
sumber air
cadangan/alternatif.
Rumah sakit melakukan
uji coba/uji beban
MFK 8.2.1 sumber listrik dan
sumber air Dokumen laporan hasil pelaksanaan uji
PL
cadangan/alternatif. coba sumber listrik/cadangan/alternatif
Rumah sakit mendokumentasikan hasil uji sumber * Bagian Umum
c. 0
listrik/cadangan/ alternatif tersebut. * Kepala IPSRS
Wawancara tentang hasil pelaksanaan uji
PP
coba sumber listrik/cadangan/alternatif

Observasi tempat penyimpanan bahan


bakar untuk sumber listrik
PL
cadangan/alternatif yang mencukupi
Rumah sakit mempunyai tempat dan jumlah
* Bagian Umum (genset)
d. bahan bakar untuk sumber listrik 0
* Kepala IPSRS Wawancara tentang tempat penyimpanan
cadangan/alternatif yang mencukupi.
bahan bakar untuk sumber listrik
PP
cadangan/alternatif yang mencukupi
(genset)
Dokumen tentang pemeriksaan air bersih
PL dan air limbah secara berkala yang meliputi
Rumah sakit telah menerapkan proses sekurang- * Bagian Umum poin a)-d) pada maksud dan tujuan
a. kurangnya meliputi poin a)-d) pada maksud dan * Kepala IPSRS 0
tujuan. * kepala Sanitasi Wawancara tentang pemeriksaan air bersih
PP
dan air limbah secara berkala

Dokumen laporan hasil pemeriksaan mutu


air bersih termasuk air minum, hasil
Rumah sakit melakukan pemeriksaan mutu limbah cair, hasil
PL
pemeriksaan air bersih pemeriksaan mutu air yang digunakan untuk
* Bagian Umum dialisis untuk menilai pertumbuhan bakteri
dan air limbah secara Rumah sakit telah melakukan pemantauan dan
MFK 8.3 b. * Kepala IPSRS dan endotoksin 0
berkala sesuai dengan evaluasi proses pada EP 1.
* kepala Sanitasi
peraturan dan
perundang-undangan. Wawancara tentang hasil pemeriksaan
PP
mutu air bersih

Dokumen laporan tindak lanjut hasil


PL
pemeriksaan
Rumah sakit telah menindaklanjuti hasil * Bagian Umum
c. pemantauan dan evaluasi pada EP 2 dan * Kepala IPSRS 0
didokumentasikan. * kepala Sanitasi Wawancara tentang tindak lanjut hasil
PP
pemeriksaan mutu air bersih

Dokumen tentang penerapan proses


PL pengelolaan bencana meliputi poin a)-h)
Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan * Tim K3RS pada maksud dan tujuan
a. bencana yang meliputi poin a)-h) pada maksud * Tim Penanggulangan 0
dan tujuan diatas. bencana RS Wawancara tentang penerapan proses
PP
pengelolaan bencana

* Dokumen laporan hasil identifikasi risiko


bencana internal dan ekternal dalam Analisa
kerentanan bahaya/ Hazard Vulnerability
PL
Rumah sakit telah mengidentifikasi risiko bencana Analysis (HVA)
* Komite Mutu
internal dan eksternal dalam Analisa kerentanan * Domumen integrasi HVA dalam bentuk
* Tim K3RS
b. bahaya/ Hazard Vulnerability Analysis (HVA) daftar risiko/risk register dan profil risiko 0
* Tim Penanggulangan
secara proaktif setiap tahun dan diintegrasikan ke
bencana RS
dalam daftar risiko/risk register dan profil risiko.
Wawancara tentang hasil identifikasi risiko
PP
bencana internal dan ekternal

Rumah sakit membuat Program pengelolaan Dokumen Program pengelolaan bencana di


* Tim K3RS
bencana di rumah sakit berdasarkan hasil Analisa rumah sakit berdasarkan hasil Analisa
c. PK * Tim Penanggulangan 0
kerentanan bahaya/Hazard Vulnerability Analysis kerentanan bahaya/Hazard Vulnerability
bencana RS
(HVA) setiap tahun. Analysis (HVA)

Rumah sakit menerapkan Dokumen laporan pelaksanaan simulasi


proses penanganan PL kesiapan menghadapi kedaruratan, wabah
* Kepala unit terkait dan bencana termasuk debriefing
h. Penanganan bencana untuk Rumah sakit telah melakukan simulasi * Tim penanggulangan
Kedaruratan dan MFK 9 menanggapi bencana
d. penanggulangan bencana (disaster drill) minimal bencana RS 0
Bencana yang berpotensi terjadi setahun sekali termasuk debriefing. * Staf RS
di wilayah rumah
* Peserta simulasi
sakitnya.
Rumah sakit menerapkan
proses penanganan
* Kepala unit terkait
h. Penanganan bencana untuk
Rumah sakit telah melakukan simulasi * Tim penanggulangan
Kedaruratan dan MFK 9 menanggapi bencana
d. penanggulangan bencana (disaster drill) minimal bencana RS 0
Bencana yang berpotensi terjadi
setahun sekali termasuk debriefing. * Staf RS
di wilayah rumah Wawancara tentang pelaksanaan simulasi
* Peserta simulasi
sakitnya. PP kesiapan menghadapi kedaruratan, wabah
dan bencana

Simulasi penanganan kedaruratan serta


PC
* Kepala unit terkait bencana internal dan external
Staf dapat menjelaskan dan atau memperagakan * Tim penanggulangan
e. prosedur dan peran mereka dalam penanganan bencana RS 0
kedaruratan serta bencana internal dan external * Staf RS
* Peserta simulasi Wawancara tentang penanganan
PP kedaruratan serta bencana internal dan
external

Observasi area dekontaminasi di instalasi


PL
* Kepala unit terkait gawat darurat
Rumah sakit telah menyiapkan area * Tim penanggulangan
f. dekontaminasi sesuai ketentuan pada instalasi bencana RS 0
gawat darurat. * Staf RS
* Peserta simulasi Wawancara tentang area dekontaminasi di
PP
instalasi gawat darurat

Dokumen tentang penilaian risiko


PL prakonstruksi (PCRA) yang meliputi poin a)-
Rumah sakit menerapkan penilaian risiko * Bagian umum j) seperti di maksud dan tujuan
prakonstruksi (PCRA) terkait rencana konstruksi, * Kepala IPSRS
a. 0
renovasi dan demolisi meliputi poin a)-j) seperti di * Unit kerja
maksud dan tujuan diatas. * Komite PPI/IPCN
Wawancara tentang penerapan penilaian
PP
risiko prakonstruksi (PCRA)

Dokumen laporan hasil pelaksanaan


PL
* Bagian umum penilaian risiko prakonstruksi (PCRA)
Rumah sakit melakukan penilaian risiko
Rumah sakit melakukan * Kepala IPSRS
b. prakontruksi (PCRA) bila ada rencana kontruksi, 0
penilaian risiko * Unit kerja
renovasi dan demolisi.
prakontruksi/ Pre * Komite PPI/IPCN Wawancara tentang hasil pelaksanaan
PP
Contruction Risk penilaian risiko prakonstruksi (PCRA)
i. Konstruksi dan Assessment (PCRA) pada
MFK 10
Renovasi waktu merencanakan
pembangunan baru
Dokumen laporan pelaksanaan hasil tindak
(proyek konstruksi), PL
* Bagian umum lanjut PCRA
renovasi dan Rumah sakit melakukan tindakan berdasarkan
pembongkaran. * Kepala IPSRS
c. hasil penilaian risiko untuk meminimalkan risiko 0
* Unit kerja
selama pembongkaran, konstruksi, dan renovasi.
* Komite PPI/IPCN Wawancara tentang hasil tindak lanjut
PP
PCRA

Dokumen laporan audit kepatuhan


PL
* Bagian umum kontraktor terhadap implementasi PCRA
Rumah sakit memastikan bahwa kepatuhan
* Kepala IPSRS
d. kontraktor dipantau, dilaksanakan, dan 0
* Unit kerja
didokumentasikan.
* Komite PPI/IPCN Wawancara tentang hasil audit kepatuhan
PP
kontraktor terhadap implementasi PCRA

Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan


Semua staf telah diberikan pelatihan program PL
terkait keselamatan
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) * Bidang Diklat
a. terkait keselamatan setiap tahun dan dapat * Tim K3RS 0
menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan * Staf rumah sakit
tanggung jawabnya dan didokumentasikan.
Semua staf telah diberikan pelatihan program
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) * Bidang Diklat
a. terkait keselamatan setiap tahun dan dapat * Tim K3RS 0
menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan * Staf rumah sakit
tanggung jawabnya dan didokumentasikan. Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
PP
terkait keselamatan

Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan


Semua staf telah diberikan pelatihan program PL
terkait keamanan
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) * Bidang Diklat
b. terkait keamanan setiap tahun dan dapat * Tim K3RS 0
menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan * Staf rumah sakit
tanggung jawabnya dan didokumentasikan. Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
PP
terkait keamanan

Semua staf telah diberikan pelatihan program Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan
PL
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) terkait pengelolaan B3
* Bidang Diklat
terkait pengelolaan B3 dan limbahnya setiap
c. * Tim K3RS 0
tahun dan dapat menjelaskan dan/atau
* Staf rumah sakit
menunjukkan peran dan tanggung jawabnya dan Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
didokumentasikan. PP
terkait pengelolaan B3

Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan


Semua staf telah diberikan pelatihan program PL
terkait proteksi kebakaran
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) * Bidang Diklat
d. terkait proteksi kebakaran setiap tahun dan dapat * Tim K3RS 0
menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan * Staf rumah sakit
Seluruh staf di rumah tanggung jawabnya dan didokumentasikan. Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
PP
sakit dan yang lainnya terkait proteksi kebakaran
telah dilatih dan memiliki
pengetahuan tentang
pengelolaan fasilitas Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan
j. Pelatihan MFK 11 rumah sakit, program Semua staf telah diberikan pelatihan program PL
terkait peralatan medis
keselamatan dan peran manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) * Bidang Diklat
mereka dalam e. terkait peralatan medis setiap tahun dan dapat * Tim K3RS 0
memastikan keamanan menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan * Staf rumah sakit
dan keselamatan fasilitas tanggung jawabnya dan didokumentasikan. Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
PP
secara efektif. terkait peralatan medis

Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan


Semua staf telah diberikan pelatihan program PL
terkait sistim utilitas
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) * Bidang Diklat
f. terkait sistim utilitas setiap tahun dan dapat * Tim K3RS 0
menjelaskan dan/atau menunjukkan peran dan * Staf rumah sakit
tanggung jawabnya dan didokumentasikan. Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
PP
terkait sistim utilitas

Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan


Semua staf telah diberikan pelatihan program PL
terkait penanganan bencana
manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK) * Bidang Diklat
g. terkait penanganan bencana setiap tahun dan * Tim K3RS 0
dapat menjelaskan dan/atau menunjukkan peran * Staf rumah sakit
dan tanggung jawabnya dan didokumentasikan. Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
PP
terkait penanganan bencana

Dokumen laporan pelaksanaan pelatihan


pengelolaan fasilitas dan program
PL keselamatan untuk vendor, pekerja kontrak,
* Bidang Diklat
Pelatihan tentang pengelolaan fasilitas dan relawan, pelajar, peserta didik, peserta
* Tim K3RS
program keselamatan mencakup vendor, pekerja pelatihan, dan lainnya
* Vendor, pekerja
kontrak, relawan, pelajar, peserta didik, peserta
h. kontrak, relawan, 0
pelatihan, dan lainnya, sebagaimana berlaku
pelajar, peserta didik,
untuk peran dan tanggung jawab individu, dan Wawancara tentang pelaksanaan pelatihan
peserta pelatihan, dan
sebagaimana ditentukan oleh rumah sakit. pengelolaan fasilitas dan program
lainnya
PP keselamatan untuk vendor, pekerja kontrak,
relawan, pelajar, peserta didik, peserta
pelatihan, dan lainnya
HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN

a.

b.
Rumah sakit mempunyai
Komite/Tim
penyelenggara Mutu
a. Pengelolaaan
yang kompeten untuk
Kegiatan Peningkatan
mengelola kegiatan
Mutu, Keselamatan PMKP 1
Peningkatan Mutu dan
Pasien, dan c.
Keselamatan Pasien
Manajemen Risiko
(PMKP) sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.

d.

a.

Komite/Tim
Penyelenggara Mutu
mendukung proses
pemilihan indikator dan
melaksanakan koordinasi b.
PMKP 2
serta integrasi kegiatan
pengukuran data
indikator mutu dan
keselamatan pasien di
b. Pemilihan dan rumah sakit
Pengumpulan Data
Indikator
PMKP 2
serta integrasi kegiatan
pengukuran data
indikator mutu dan
keselamatan pasien di
b. Pemilihan dan rumah sakit
Pengumpulan Data
Indikator

c.

Pengumpulan data
indikator mutu dilakukan a.
oleh staf pengumpul
PMKP 3 data yang sudah
mendapatkan pelatihan
tentang pengukuran data
indikator mutu. b.

a.

b.

c.

Agregasi dan analisis


data dilakukan untuk
mendukung program
peningkatan mutu dan
PMKP 4 d.
keselamatan pasien serta
mendukung partisipasi
dalam pengumpulan
database eksternal.
data dilakukan untuk
mendukung program
peningkatan mutu dan
PMKP 4 d.
keselamatan pasien serta
mendukung partisipasi
dalam pengumpulan
database eksternal.

e.

c. Analisis dan
Validasi Data
Indikator Mutu

f.

g.

a.

Staf dengan
pengalaman,
pengetahuan, dan
keterampilan yang
PMKP 4.1 b.
bertugas mengumpulkan
dan menganalisis data
rumah sakit secara
sistematis.

c.

a.

Rumah sakit melakukan


proses validasi data
PMKP 5
terhadap indikator mutu
yang diukur.
Rumah sakit melakukan
proses validasi data
PMKP 5
terhadap indikator mutu
yang diukur.
b.

a.

b.
Rumah sakit mencapai
PMKP 6 perbaikan mutu dan
dipertahankan.

c.

d. Pencapaian dan
Upaya d.
Mempertahankan
Perbaikan Mutu

a.

Dilakukan evaluasi
proses pelaksanaan
standar pelayanan
PMKP 7 kedokteran di rumah b.
sakit untuk menunjang
pengukuran mutu
pelayanan klinis prioritas.
Dilakukan evaluasi
proses pelaksanaan
standar pelayanan
PMKP 7 kedokteran di rumah b.
sakit untuk menunjang
pengukuran mutu
pelayanan klinis prioritas.

c.

a.

b.

Rumah sakit
mengembangkan Sistem
pelaporan dan c.
PMKP 8
pembelajaran
keselamatan pasien di
rumah sakit (SP2KP-RS).

d.

e.

e. Sistem Pelaporan
dan Pembelajaran
Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (SP2KP-
RS)
e. Sistem Pelaporan
dan Pembelajaran
Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (SP2KP-
RS)
a.

Data laporan insiden


keselamatan pasien
selalu dianalisis setiap 3
PMKP 9 (tiga) bulan untuk
memantau ketika muncul
b.
tren atau variasi yang
tidak diinginkan

c.

a.

Rumah sakit melakukan


pengukuran dan evaluasi
PMKP 10
budaya keselamatan
pasien

b.

a.
b.

c.

Komite mutu memandu


f. Penerapan penerapan program
PMKP 11
Manajemen Risiko manajemen risiko di
rumah sakit

d.

e.

f.
DAFTAR TILIK PMKP

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Direktur telah menetapkan regulasi terkait - Direktur


Peningkatan mutu dan keselamatan pasien serta PK - Ketua Komite
manajemen risiko /Tim mutu

Direktur rumah sakit telah membentuk komite/tim


- Direktur
mutu untuk mengelola kegiatan PMKP serta
PK - Ketua Komite
uraian tugasnya sesuai dengan peraturan
/Tim mutu
perundang-undangan.

Komite/ Tim Penyelenggara Mutu menyusun


program PMKP rumah sakit meliputi poin a) – i)
- Ketua Komite
yang telah ditetapkan Direktur rumah sakit dan PK
/Tim Komite
disahkan oleh representatif pemilik/dewan
Mutu
pengawas.

PL - Direktur
Program PMKP dievaluasi dalam rapat koordinasi
- Ketua Komite
mellibatkan komite-komite, pimpinan rumah sakit
/Tim mutu
dan kepala unit setiap triwulan untuk menjamin
Komite-Komite lain
perbaikan mutu yang berkesinambungan.
PP Kepala unit

PL
Komite/Tim Penyelenggara Mutu terlibat dalam - Komite/Tim Mutu
pemilihan indikator mutu prioritas baik ditingkat - Kepala unit
rumah sakit maupun tingkat unit layanan. kerja/pelayanan
PP

PL
Komite/Tim Penyelenggara Mutu melaksanakan - Komite/Tim Mutu
koordinasi dan integrasi kegiatan pengukuran - Kepala unit
serta melakukan supervisi ke unit layanan. kerja/peyanan
PP
Komite/Tim Penyelenggara Mutu PL
mengintegrasikan laporan insiden keselamatan - Komite/Tim Mutu
pasien, pengukuran budaya keselamatan, dan - Kepala unit
lainnya untuk mendapatkan solusi dan perbaikan kerja/peyanan
terintegrasi. PP

PL Staf pengumpul data


Rumah sakit melakukan pengumpulan data
yang sudah
mencakup (poin a) – c)) dalam maksud dan
mendapat
tujuan.
PP pelatihan

Indikator mutu prioritas rumah sakit (IMP-RS) dan


- Direktur
indikator mutu prioritas unit (IMP- Unit) telah
PK - Komite Mutu
dibuat profil indikator mencakup (poin a-t) dalam
- Kepala Unit
maksud dan tujuan.

Telah dilakukan agregasi dan Analisa data PL


- Direktur
menggunakan metode dan teknik statistik
- Komite Mutu
terhadap semua indicator mutu yang telah diukur
- Kepala Unit
oleh staf yang kompeten PP

PL
Hasil analisis digunakan untuk membuat
rekomendasi tindakan perbaikan dan serta Komite/Tim Mutu
menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya.
PP

PL
Memiliki bukti analisis data dilaporkan kepada
Direktur dan reprentasi pemilik/dewan pengawas
- Komite/Tim Mutu
sebagai bagian dari program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien. PP

PL
Memiliki bukti hasil analisis berupa informasi INM
dan e-report IKP diwajibkan lapor kepada
- Komite/Tim Mutu
Kementrian kesehatan sesuai peraturan yang
berlaku.
Memiliki bukti hasil analisis berupa informasi INM
dan e-report IKP diwajibkan lapor kepada
- Komite/Tim Mutu
Kementrian kesehatan sesuai peraturan yang
berlaku.

PP

Terdapat proses pembelajaran dari database


PL
eksternal untuk tujuan perbandingan internal dari
waktu ke waktu, perbandingan dengan rumah
- Komite/Tim Mutu
sakit yang setara, dengan praktik terbaik (best
practices), dan dengan sumber ilmiah profesional
yang objektik.
PP

Keamanan dan kerahasiaan tetap dijaga saat


PP - Komite/Tim Mutu
berkontribusi pada database eksternal.

PL
Telah menganalisis efisiensi berdasarkan biaya
dan jenis sumber daya yang digunakan (sebelum
- Komite/Tim Mutu
dan sesudah perbaikan) terhadap satu proyek
prioritas perbaikan yang dipilih setiap tahun. PP

PL
Data dikumpulkan, dianalisis, dan diubah menjadi
informasi untuk mengidentifikasi peluang-peluang - Komite/Tim Mutu
untuk perbaikan.
PP

Staf yang kompeten melakukan proses PL


pengukuran menggunakan alat dan teknik Staf yang kompeten
statistik. PP

PL
Hasil analisis data dilaporkan kepada penanggung
- Komite/Tim Mutu
jawab indicator mutu yang akan melakukan
- Kepala unit
perbaikan.
PP

Rumah sakit telah melakukan validasi yang PL


- Komite/Tim Mutu
berbasis bukti meliputi poin a) - g) yang ada pada
- Validator
maksud dan tujuan. PP
PL
Pimpinan Rumah sakit bertanggung jawab atas
- Komite/Tim Mutu
validitas dan
- Validator
kualitas data serta hasil yang dipublikasikan.
PP

Rumah sakit telah membuat rencana perbaikan Pimpinan rumah


PL
dan melakukan uji coba menggunakan metode sakit
yang telah teruji dan menerapkannya untuk Komite mutu
meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Kepala unit kerja

PP

PL
Tersedia kesinambungan data mulai dari - Komite/Tim mutu
pengumpulan data sampai perbaikan yang - Kepala unit
dilakukan dan dapat dipertahankan. - Pengumpul data
PP

PL
Memiliki bukti perubahan regulasi atau perubahan
proses yang diperlukan untuk mempertahankan Komite/Tim Mutu
perbaikan.
PP

PL
Keberhasilan telah didokumentasikan dan
Komite/Tim Mutu
dijadikan laporan PMKP.
PP

PL - Komite/Tim mutu
- Komite medik
Rumah sakit melakukan evaluasi clinical pathway
- Komite
sesuai yang
Keperawatan
tercantum dalam maksud dan tujuan. PP - Komite nakes
lainnya

PL
Hasil evaluasi dapat menunjukkan adanya
- Komite/Tim mutu
perbaikan terhadap kepatuhan dan mengurangi
- Komite Medik/Staf
variasi dalam penerapan prioritas standar
Klinis
pelayanan kedokteran di rumah sakit.
Hasil evaluasi dapat menunjukkan adanya
- Komite/Tim mutu
perbaikan terhadap kepatuhan dan mengurangi
- Komite Medik/Staf
variasi dalam penerapan prioritas standar
Klinis
pelayanan kedokteran di rumah sakit.
PP

PL
Rumah sakit telah melaksanakan audit klinis dan
Komite medis/staf
atau audit medis pada penerapan prioritas
klinis
standar pelayanan kedokteran di rumah sakit.
PP

Direktur menetapkan Sistem pelaporan dan


pembelajaran keselamatan pasien rumah sakit
(SP2KP RS) termasuk didalamnya definisi, jenis
insiden kselamatan pasien meliputi kejadian PK - Komite/Tim mutu
sentinel (poin a – o) dalam bagian maksud dan
tujuan), KTD, KNC, KTC dan KPCS, mekanisme
pelaporan dan analisanya serta pembelajarannya,
Komite mutu membentuk tim investigator
sesegera mungkin untuk melakukan investigasi
komprehensif/analisa akar masalah (root cause - Komite/Tim mutu
PK
analysis) pada semua kejadian sentinel dalam - Tim investigator
kurun waktu tidak melebihi 45 (empat puluh lima)
hari.

PL
Pimpinan rumah sakit melakukan tindakan
perbaikan korektif dan memantaunya Direktur/Pimpinan
efektivitasnya untuk mencegah atau mengurangi Rumah Sakit
berulangnya kejadian sentinel tersebut.
PP

Pimpinan rumah sakit menetapkan proses untuk


menganalisa KTD, KNC, KTC, KPCS dengan
melakukan investigasi sederhana dengan kurun Direktur/Pimpinan
PK
waktu yaitu grading biru tidak melebihi 7 (tujuh) Rumah Sakit
hari, grading hijau tidak melebihi 14 (empat
belas) hari.

PL
Pimpinan rumah sakit melakukan tindakan
perbaikan korektif dan memantau efektivitasnya Direktur/Pimpinan
untuk mencegah atau mengurangi berulangnya Rumah Sakit
KTD, KNC, KTC, KPCS tersebut.
PP
PL
Proses pengumpulan data sesuai a) sampai h)
dari maksud dan tujuan, analisis, dan pelaporan Komite/Tim mutu
diterapkan untuk memastikan akurasi data.

PP

Analisis data mendalam dilakukan ketika terjadi PL


tingkat, pola atau tren yang tak diharapkan yang
Komite mutu
digunakan untuk meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien.
PP

PL
Data luaran (outcome) dilaporkan kepada direktur - Representatif
dan representatif pemilik/ dewan pengawas pemilik
sebagai bagian dari program peningkatan mutu - Direktur
dan keselamatan pasien. - Komite/Tim mutu
PP

Rumah sakit telah melaksanakan pengukuran PL - Direktur/Pimpinan


budaya keselamatan pasien dengan survei budaya RS
keselamatan pasien setiap tahun menggunakan - Komite mutu
metode yang telah terbukti. PP - Kepala unit

PL - Direktur/Pimpinan
Hasil pengukuran budaya sebagai acuan dalam
RS
menyusun program peningkatan budaya
- Komite mutu
keselamatan di rumah sakit.
PP - Kepala unit

PL
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu memandu
penerapan program manajemen risiko yang di Komite mutu
tetapkan oleh Direktur
PP
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat PL
daftar risiko rumah sakit berdasarkan daftar risiko Komite/Tim mutu
unit-unit di rumah sakit
PP

PL
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat
Komite/Tim mutu
profil risiko dan rencana penanganan
PP

Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah membuat PL


pemantauan terhadap rencana penanganan dan
Komite mutu
melaporkan kepada direktur dan representatif
pemilik/dewan pengawas setiap 6 (enam) bulan
PP

Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah menyusun


Program manajemen risiko tingkat rumah sakit PK Komite/Tim mutu
untuk ditetapkan Direktur

PL
Komite/ Tim Penyelenggara Mutu telah memandu
pemilihan minimal satu analisis secara proaktif
Komite/Tim mutu
proses berisiko tinggi yang diprioritaskan untuk
dilakukan analisis FMEA setiap tahun.
PP
PMKP

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi penetapan regulasi terkait Peningkatan


mutu dan keselamatan pasien serta manajemen 0
risiko

Regulasi berupa :
1) penetapan komite/tim mutu
2) pedoman kerja komite/tim mutu
0
3) program kerja komite/tim mutu
untuk mengelola kegiatan PMKP sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Regulasi berupa program PMKP rumah sakit


disusun oleh Komite/tim mutu meliputi poin a) – i)
yang ditetapkan Direktur rumah sakit dan 0
disahkan oleh representative pemilik/dewan
pengawas.

Dokumen hasil evaluasi Program PMKP yang


mellibatkan komite-komite, Direktur/Pimpinan
rumah sakit dan Kepala unit setiap triwulan
0
Wawancara tentang Program PMKP yang telah
dievaluasi

Dokumen berupa :
1) Pemilihan indikator mutu prioritas RS dan
indikator mutu unit layanan.
2. Daftar indikator mutu prioritas RS dan indikator
0
mutu unit layanan
Wawancara tentang pemilihan indikator mutu
prioritas baik ditingkat rumah sakit maupun
tingkat unit layanan.
Dokumen berupa :
1) Pelaksanaan koordinasi dan integrasi kegiatan
pengukuran oleh Komite/Tim Penyelenggara Mutu
dan Kepala unit kerja/pelayanan
2) Hasil supervisi ke unit layanan. 0
Wawancara tentang koordinasi dan integrasi
kegiatan pengukuran oleh Komite/Tim
Penyelenggara Mutu
Dokumen hasil integrasi laporan insiden
keselamatan pasien, pengukuran budaya
keselamatan, dan lainnya untuk mendapatkan
solusi dan perbaikan terintegrasi.
0
Wawancara tentang integrasi laporan insiden
keselamatan pasien, pengukuran budaya
keselamatan, dan lainnya untuk mendapatkan
solusi dan perbaikan terintegrasi.
Dokumen pengumpulan data indikator nasional
mutu, indikator mutu prioritas RS, dan indikator
mutu prioritas unit 0
indikator nasional mutu, indikator mutu prioritas
RS, dan indikator mutu prioritas unit

Regulasi penetapan Indikator mutu prioritas


rumah sakit (IMP-RS) dan indikator mutu prioritas 0
unit (IMP- Unit) telah dibuat profil indikator

Dokumen hasil agregasi dan analisa data


menggunakan metode dan teknik statistik
terhadap semua indicator mutu
0
Wawancara tentang agregasi dan Analisa data
dan diukur oleh staf yang kompeten

Dokumen hasil analisis untuk membuat


rekomendasi tindakan perbaikan dan
menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya.
0
Wawancara hasil analisis untuk membuat
rekomendasi tindakan perbaikan dan
menghasilkan efisiensi penggunaan sumber daya.

Dokumen hasil analisis data yang dilaporkan


kepada Direktur dan reprentasi pemilik/ Dewan
Pengawas
0
Wawancara hasil analisis data yang dilaporkan
kepada Direktur dan reprentasi pemilik/ Dewan
Pengawas

Dokumen hasil analisis informasi INM dan e-


report IKP yang di laporkan kepada Kementrian
Kesehatan sesuai peraturan yang berlaku. (Print -
Out e Report)
0
0

Wawancara hasil analisa informasi INM dan e-


report IKP yang di laporkan kepada Kementrian
Kesehatan sesuai peraturan yang berlaku.
Dokumen proses pembelajaran dari data
eksternal berupa :
1) perbandingan internal dari waktu ke waktu
2) perbandingan dengan rumah sakit yang setara
3) dengan praktik terbaik (best practices), dan
4) dengan sumber ilmiah profesional yang 0
objektik.
Wawancara tentang proses pembelajaran dari
database eksternal untuk tujuan perbandingan
internal dari waktu ke waktu, perbandingan
dengan rumah sakit yang setara,
Wawancara tentang Keamanan dan kerahasiaan
tetap dijaga saat berkontribusi pada database 0
eksternal.
Dokumen hasil analisis efisiensi berdasarkan
biaya dan jenis sumber daya yang digunakan
(sebelum dan sesudah perbaikan).
Wawancara tentang analisa efisiensi 0
berdasarkan biaya dan jenis sumber daya yang
digunakan (sebelum dan sesudah perbaikan)
terhadap satu proyek prioritas perbaikan yang
dipilih setiap tahun.
Dokumen pengumpulan data yang telah
dianalisis dan diubah jadi informasi untuk
identifikasi peluang perbaikan
0
Wawancara tentang data yang telah dianalisis
dan diubah jadi informasi untuk identifikasi
peluang perbaikan
Dokumen data yang diukur menggunakan alat
dan teknik statistik oleh staf yang kompeten
0
Wawancara proses pengukuran data
menggunakan alat dan teknik statistik.
Dokumen hasil analisis data dilaporkan kepada
penanggung jawab indikator mutu yang akan
melakukan perbaikan.
0
Wawancara tentang hasil analisis data yang
dilaporkan kepada penanggung jawab indikator
mutu yang akan melakukan perbaikan.
Dokumen data yang harus divalidasi sesuai a) -
f) pada maksud dan tujuan
0
Wawancara tentang data yang harus divalidasi
Dokumen data yang akan dipublikasikan
0
Wawancara validitas dan kualitas data serta
hasil yang dipublikasikan.

Dokumen berupa :
1) rencana perbaikan
2) hasil uji coba menggunakan metode yang telah
teruji 3) penerapan rencana perbaikan
0
untuk meningkatkan mutu dan keselamatan
pasien.
Wawancara tentang upaya perbaikan mutu dan
dipertahankan.

Dokumen tentang kesinambungan data mulai


dari pengumpulan data sampai perbaikan yang
dilakukan dan dapat dipertahankan.
0

Wawancara tentang kesinambungan data mulai


dari pengumpulan data sampai perbaikan

Dokumen hasil perubahan egulasi dan


perubahan proses yang diperlukan untuk
mempertahankan perbaikan.
0
Wawancara tentang bukti perubahan- regulasi
dan perubahan proses yang diperlukan untuk
mempertahankan perbaikan.
Dokumen keberhasilan telah didokumentasikan
dan dijadikan laporan PMKP.
0
Wawancara tentang laporan PMKP

Dokumen hasil evaluasi clinical pathway

0
Wawancara tentang evaluasi clinical pathway

Dokumen hasil evaluasi perbaikan terhadap


kepatuhan dan mengurangi variasi dalam
penerapan prioritas standar pelayanan kedokteran
di rumah sakit.
0
0
Wawancara tentang hasil evaluasi yang
menunjukkan adanya perbaikan terhadap
kepatuhan dan mengurangi variasi

Dokumen audit klinis dan atau audit medis pada


penerapan prioritas standar pelayanan kedokteran
di rumah sakit.
0
Wawancara tentang audit klinis dan atau audit
medis.

Regulasi tentang penetapan Sistem pelaporan


dan pembelajaran keselamatan pasien rumah 0
sakit (SP2KP RS),

Dokumen penetapan tim investigator melakukan


investigasi komprehensif/analisa akar masalah 0
(root cause analysis)

Dokumen hasil tindakan perbaikan korektif dan


pemantauan efektivitasnya oleh pimpinan rumah
sakit untuk mencegah atau mengurangi
berulangnya kejadian sentinel.
0
Wawancara tentang hasil tindakan perbaikan
korektif dan pemantauan efektivitasnya oleh
pimpinan rumah sakit untuk mencegah atau
mengurangi berulangnya kejadian sentinel.

Regulasi tentang penetapan proses untuk


menganalisa KTD, KNC, KTC, KPCS dengan 0
melakukan investigasi sederhana

Dokumen hasil tindakan perbaikan korektif dan


pemantauan efektivitasnya oleh pimpinan rumah
sakit untuk mencegah atau mengurangi
berulangnya KTD, KNC, KTC, KPCS
0
Wawancara tindakan perbaikan korektif dan
memantau efektivitasnya untuk mencegah atau
mengurangi berulangnya KTD, KNC, KTC, KPCS
Dokumen berupa proses pengumpulan data
sesuai a) sampai h), analisis, dan pelaporan
diterapkan untuk memastikan akurasi data.
0

Wawancara tentang proses pengumpulan data


sesuai a) sampai h), analisis, dan pelaporan
diterapkan untuk memastikan akurasi data.

Dokumen hasil analisis data ketika terjadi


tingkat, pola atau tren yang tak diharapkan yang
digunakan untuk meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien. 0

Wawancara tentang analisis data ketika terjadi


tingkat, pola atau tren yang tak diharapkan

Dokumen laporan PMKP kepada direktur dan


representasi pemilik/ dewan pengawas setiap 3
bulan
0

Wawancara tentang laporan PMKP

Dokumen hasil pengukuran budaya keselamatan


dengan survei budaya keselamatan setiap tahun
0
Wawancara hasil pengkuran budaya
keselamatan pasien

Dokumen hasil pengukuran budaya sebagai


acuan dalam menyusun program peningkatan
budaya keselamatan di rumah sakit.
0
Wawancara tetang pengukuran budaya sebagai
acuan dalam menyusun program peningkatan
budaya keselamatan di rumah sakit.

Dokumen hasil Komite/ Tim Penyelenggara Mutu


memandu penerapan program manajemen risiko
0

Wawancara Komite/ Tim Penyelenggara Mutu


memandu penerapan program manajemen risiko
Dokumen daftar risiko rumah sakit berdasarkan
daftar risiko unit-unit di rumah sakit
0
Wawancara tentang daftar risiko rumah sakit

Dokumen profil risiko dan rencana penanganan

0
Wawancara tentang profil risiko dan rencana
penanganan

Dokumen berupa :
1) hasil pemantauan terhadap rencana
penanganan
2) laporan kepada direktur dan representatif
0
pemilik/dewan pengawas setiap 6 (enam) bulan
Wawancara tentang rencana penanganan dan
melaporkan kepada direktur dan representatif
pemilik/dewan pengawas setiap 6 (enam) bulan

Regulasi tentang program manajemen risiko 0


tingkat rumah sakit ditetapkan Direktur

Dokumen hasil Analisa FMEA proses berisiko


tinggi yang diprioritaskan yang dilakukan setiap
tahun
0

Wawancara tentang FMEA


REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

c
Rumah sakit menetapkan
proses manajemen
informasi untuk
MRMIK 1
memenuhi kebutuhan
informasi internal
maupun eksternal.
d

Seluruh komponen
dalam rumah sakit
termasuk pimpinan
a

Seluruh komponen
dalam rumah sakit
termasuk pimpinan
rumah sakit, PPA, kepala
MRMIK 2
unit klinis / non klinis
dan staf dilatih mengenai
prinsip manajemen dan
penggunaan informasi.

a. Manajemen
Informasi

Rumah sakit menjaga b


kerahasiaan, keamanan,
privasi, integritas data
MRMIK 2.1
dan informasi melalui
proses untuk mengelola
dan mengontrol akses.

a
a

Rumah sakit menjaga


kerahasiaan, keamanan,
privasi, integritas data
dan informasi melalui
MRMIK 2.2 proses yang melindungi
data dan informasi dari
kehilangan, pencurian, b
kerusakan, dan
penghancuran

c
a

Rumah Sakit
menerapkan proses
pengelolaan dokumen,
MRMIK 3 termasuk kebijakan,
pedoman, prosedur, dan
program kerja secara
konsisten dan seragam.

b. Pengelolaan
Dokumen b

Kebutuhan data dan


informasi dari pihak a
dalam dan luar rumah
sakit dipenuhi secara
MRMIK 4 tepat waktu dalam
format yang memenuhi
harapan pengguna dan
dengan frekuensi yang
Kebutuhan data dan
informasi dari pihak a
dalam dan luar rumah
sakit dipenuhi secara
MRMIK 4 tepat waktu dalam
format yang memenuhi
harapan pengguna dan
dengan frekuensi yang
diinginkan.

Rumah sakit menetapkan b


penyelenggaraan dan
pengelolaan rekam
MRMIK 5 medis terkait asuhan
pasien sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan.

a
Setiap pasien memiliki
rekam medis yang
terstandarisasi dalam
format yang seragam
MRMIK 6 dan selalu diperbaharui
(terkini) dan diisi sesuai b
dengan ketetapan rumah
sakit dalam tatacara
pengisian rekam medis.
MRMIK 6 dan selalu diperbaharui
(terkini) dan diisi sesuai
dengan ketetapan rumah
sakit dalam tatacara
pengisian rekam medis.

Rumah sakit menetapkan


informasi yang akan
MRMIK 7 dimuat pada rekam
medis pasien.

b
Setiap catatan (entry)
pada rekam medis
pasien mencantumkan
identitas Profesional
MRMIK 8
Pemberi Asuhan (PPA)
c
yang menulis dan kapan
catatan tersebut ditulis di
dalam rekam medis.

c. Rekam Medis
Pasien
d
Rumah sakit a
menggunakan kode
diagnosis, kode
MRMIK 9 prosedur, penggunaan
simbol dan singkatan
baku yang seragam dan
terstandarisasi. b

Rumah sakit menjamin b


keamanan, kerahasiaan
MRMIK 10 dan kepemilikan rekam
medis serta privasi
pasien.

Rumah sakit mengatur


lama penyimpanan
MRMIK 11 b
rekam medis, data, dan
informasi pasien.

c
a

b
Dalam upaya perbaikan
kinerja, rumah sakit
MRMIK 12 secara teratur melakukan
evaluasi atau pengkajian
rekam medis.

Rumah sakit menerapkan


sistem teknologi
informasi pelayanan
Kesehatan untuk
MRMIK 13
mengelola data dan
c
informasi klinis serta non
klinis sesuai peraturan
perundang-undangan.

d. Teknologi d
Informasi Kesehatan
di Pelayanan
Kesehatan
d. Teknologi d
Informasi Kesehatan
di Pelayanan
Kesehatan

Rumah sakit
mengembangkan,
memelihara, dan b
menguji program untuk
MRMIK
mengatasi waktu henti
13.1
(downtime) dari sistem
data, baik yang
terencana maupun yang
tidak terencana.

c
DAFTAR TILIK MRMIK

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Rumah sakit menetapkan regulasi pengelolaan


informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi Pimpinan,
PK
sesuai poin a) – g) yang terdapat dalam Ka Unit SIMRS
gambaran umum.

Terdapat bukti rumah sakit telah menerapkan


proses pengelolaan informasi untuk memenuhi
Ka/ Staf Unit
kebutuhan PPA, pimpinan rumah sakit, kepala PL
SIMRS
departemen/unit layanan dan badan/individu dari
luar rumah sakit.

Proses yang diterapkan sesuai dengan ukuran Pimpinan,Ka


rumah sakit, kompleksitas layanan, ketersediaan Unit Kerja dan
PL
staf terlatih, sumber daya teknis, dan sumber Ka Unit
daya lainnya. Pelayanan

Rumah sakit melakukan pemantauan dan evaluasi


secara berkala sesuai ketentuan rumah sakit serta Kepala/staf
upaya perbaikan terhadap pemenuhan informasi PL unit kerja
internal dan eksternal dalam mendukung asuhan, SIMRS
pelayanan, dan mutu serta keselamatan pasien

Komite Etik &


PL
Komkordik

Apabila terdapat program penelitian dan atau


pendidikan Kesehatan di rumah sakit, terdapat
bukti bahwa data dan informasi yang mendukung Kepala/staf
asuhan pasien, pendidikan, serta riset telah unit kerja
tersedia tepat waktu dari sumber data terkini. PP SIMRS,
Kepala / staf
Unit Kerja RM

PL PPA, pimpinan
Terdapat bukti PPA, pimpinan rumah sakit, kepala rumah sakit,
departemen, unit layanan dan staf telah dilatih kepala
tentang prinsip pengelolaan dan penggunaan departemen,
informasi sistem sesuai dengan peran dan unit layanan
tanggung jawab mereka. dan staf unit
layanan/kerja
PPA, pimpinan
Terdapat bukti PPA, pimpinan rumah sakit, kepala rumah sakit,
departemen, unit layanan dan staf telah dilatih kepala
tentang prinsip pengelolaan dan penggunaan departemen,
informasi sistem sesuai dengan peran dan unit layanan
tanggung jawab mereka. dan staf unit
PP layanan/kerja

PL Unit SIMRS
Terdapat bukti bahwa data dan informasi klinis
serta non klinis diintegrasikan sesuai kebutuhan
dan digunakan dalam mendukung proses
pengambilan keputusan.
Kepala/staf
PP
unit SIMRS

Rumah sakit menerapkan proses untuk


memastikan kerahasiaan, keamanan, dan unit SIMRS,
PL
integritas data dan informasi sesuai dengan Unit RM
peraturan perundangan.

unit SIMRS,
PL
Unit RM
Rumah sakit menerapkan proses pemberian akses
kepada staf yang berwenang untuk mengakses
data dan informasi, termasuk entry ke dalam
rekam medis pasien. Kepala/staf
unit SIMRS,
PP
Kepala / staf
Unit RM

Unit RM/ SIM-


PL
RS
Rumah sakit memantau kepatuhan terhadap
proses ini dan mengambil tindakan ketika terjadi
pelanggaran terhadap kerahasiaan, keamanan,
atau integritas data.
Ka Unit RM, Ka
PP
Unit SIM-RS

Data dan informasi yang disimpan terlindung dari


unit SIMRS /
kehilangan, pencurian, kerusakan, dan PL
RM
penghancuran.
Data dan informasi yang disimpan terlindung dari
unit SIMRS /
kehilangan, pencurian, kerusakan, dan PL
RM
penghancuran.

Unit RM, Unit


PL
SIM-RS

Rumah sakit menerapkan pemantauan dan


evaluasi terhadap keamanan data dan informasi.
Kepala/staf
unit SIMRS,
PP
Kepala / staf
Unit RM

Terdapat bukti rumah sakit telah melakukan


Unit RM, Unit
tindakan perbaikan untuk meningkatkan PL
SIMRS
keamanan data dan informasi.
Rumah sakit menerapkan pengelolaan dokumen
sesuai dengan butir a) - h) dalam maksud dan PL Kepala Unit RM
tujuan.

Rumah sakit memiliki dan menerapkan format


Unit kerja dan
yang seragam untuk semua dokumen sejenis PL
unit Pelayanan
sesuai dengan ketentuan rumah sakit.

Rumah sakit telah memiliki dokumen internal Unit Kerja, unit


PL
mencakup butir a) - d) dalam maksud dan tujuan. Pelayanan

Unit Kerja, unit


PL
Pelayanan
Terdapat bukti bahwa penyebaran data dan
informasi memenuhi kebutuhan internal dan
eksternal rumah sakit sesuai dengan yang
tercantum dalam maksud dan tujuan.
Terdapat bukti bahwa penyebaran data dan
informasi memenuhi kebutuhan internal dan
eksternal rumah sakit sesuai dengan yang Kepala/ staf
tercantum dalam maksud dan tujuan. Unit Kerja,
Kepala / staf
PP
Unit
Pelayanan,
PPA

Terdapat proses yang memastikan bahwa data


dan informasi yang dibutuhkan untuk perawatan
Unit kerja dan
pasien telah diterima tepat waktu dan sesuai PL
unit Pelayanan
format yang seragam dan sesuai dengan
kebutuhan

Rumah sakit telah menetapkan regulasi tentang Pimpinan/Ka


PK
penyelenggaraan rekam medis di rumah sakit. Unit RM

Ka Unit RM/
PK
staf
Rumah sakit menetapkan unit penyelenggara
rekam medis dan 1 (satu) orang yang kompeten
mengelola rekam medis.
Kepala Unit
PP
RM/ Staf

Rumah Sakit menerapkan penyelenggaraan


Rekam Medis yang dilakukan sejak pasien masuk PL Unit Pelayanan
sampai pasien pulang, dirujuk, atau meninggal.

Tersedia penyimpanan rekam medis yang


Unit RM , Unit
menjamin keamanan dan kerahasiaan baik kertas PL
Pelayanan
maupun elektronik

Terdapat bukti bahwa setiap pasien memiliki


unit pelayanan,
rekam medik dengan satu nomor RM sesuai PL
Unit RM
sistem penomoran yang ditetapkan

Rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat


darurat dan pemeriksaan penunjang disusun dan PL Unit RM
diisi sesuai ketetapan rumah sakit.
Terdapat bukti bahwa formulir rekam medis Kepala/ staf
dievaluasi dan diperbaharui (terkini) sesuai PL Unit RM, PPA,
dengan kebutuhan dan secara periodik. Komite RM

Terdapat bukti rekam medis pasien telah berisi


informasi yang sesuai dengan ketetapan rumah PL Unit RM
sakit dan peraturan perundangan yang berlaku

Terdapat bukti rekam medis pasien mengandung


Unit RM, Unit
informasi yang memadai sesuai butir a) – f) pada PL
Pelayanan
maksud dan tujuan

PPA mencantumkan identitas secara jelas pada Unit RM, Unit


PL
saat mengisi RM. pelayanan

Tanggal dan waktu penulisan setiap catatan Unit RM, Unit


PL
dalam rekam medis pasien dapat diidentifikasi pelayanan

Terdapat prosedur koreksi penulisan dalam


PL Unit RM
pengisian RM elektronik dan non elektronik.

Telah dilakukan pemantauan dan evaluasi


terhadap penulisan identitas, tanggal dan waktu
Kepala Unit
penulisan catatan pada rekam medis pasien serta
PL RM,
koreksi penulisan catatan dalam rekam medis,
Komite/Tim RM
dan hasil evaluasi yang ada telah digunakan
sebagai dasar upaya perbaikan di rumah sakit
Penggunaan kode diagnosis, kode prosedur,
Kepala/ staf
singkatan dan simbol sesuai dengan ketetapan PK
unit RM
rumah sakit.

Dilakukan evaluasi secara berkala penggunaan


kode diagnosis, kode prosedur, singkatan dan
simbol yang berlaku di rumah sakit dan hasilnya PL Unit RM
digunakan sebagai upaya tindak lanjut untuk
perbaikan.

Rumah sakit menentukan otoritas pengisian


Kepala Unit
rekam medis termasuk isi dan format rekam PK
RM
medis.

Kepala Unit
PP RM,staf unit
RM, PPA
Rumah Sakit menentukan hak akses dalam
pelepasan informasi rekam medis

PL Unit RM

Rumah sakit menjamin otentifikasi, keamanan dan


kerahasiaan data rekam medis baik kertas
PL Unit RM
maupun elektronik sebagai bagian dari hak
pasien.

Rumah sakit memiliki regulasi jangka waktu


penyimpanan berkas rekam medis
(kertas/elektronik), serta data dan informasi Kepala / staf
PK
lainnya terkait dengan pasien dan prosedur Unit RM
pemusnahannya sesuai dengan peraturan
perundangan

Dokumen, data dan/informasi terkait pasien


dimusnahkan setelah melampaui periode waktu
Kepala / staf
penyimpanan sesuai dengan peraturan PP
Unit RM
perundang-undangan dengan prosedur yang tidak
membahayakan keamanan dan kerahasiaan

Dokumen, data dan/atau informasi tertentu


terkait pasien yang bernilai guna, disimpan abadi PL Unit Kerja RM
(permanen) sesuai dengan ketetapan rumah sakit
Rumah sakit menetapkan komite/tim rekam
PK Komite/Tim RM
medis.

Komite/tim secara berkala melakukan pengkajian


rekam medis pasien secara berkala setiap tahun
dan menggunakan sampel yang mewakili (rekam PL Komite/Tim RM
medis pasien yang masih dirawat dan pasien yang
sudah pulang).

Fokus pengkajian paling sedikit mencakup pada


ketepatan waktu, keterbacaan, kelengkapan
PL Komite RM/Tim
rekam medis dan isi rekam medis sesuai dengan
peraturan perundangan

Hasil pengkajian yang dilakukan oleh komite/tim


rekam medis dilaporkan kepada pimpinan rumah PL Komite/Tim RM
sakit dan dibuat upaya perbaikan.

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang Pimpinan/ Ka


PK
penyelenggaraan teknologi informasi kesehatan SIMRS

Unit SIMRS,
Unit
PL
pelayanan, unit
Rumah sakit menerapkan SIMRS sesuai dengan kerja
ketetapan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
Kepala Unit
PP
SIMRS

Rumah sakit menetapkan unit yang bertanggung


Kepala Unit
jawab sebagai penyelenggara SIMRS dan PK
SIMRS
dipimpim oleh staf kompeten

Unit Keja dan


PL
Unit Pelayanan
Data serta informasi klinis dan non klinis
diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan untuk
mendukung pengambilan keputusan.
Data serta informasi klinis dan non klinis
diintegrasikan sesuai dengan kebutuhan untuk
mendukung pengambilan keputusan. Kepala/staf
Unit SIMRS ,
PP
PPA, Kepala
/staf Unit RM

Rumah sakit telah menerapkan proses untuk


menilai efektifitas sistem rekam medis elektronik Kepala/ staf
PL
dan melakukan upaya perbaikan terkait hasil Unit SIMRS
penilaian yang ada

Terdapat prosedur yang harus dilakukan jika


Kepala/ STAF
terjadi waktu henti sistem data (down time) untuk PK
Unit SIMRS
mengatasi masalah pelayanan

Unit Keja dan


PL
Unit Pelayanan
Staf dilatih dan memahami perannya di dalam
prosedur penanganan waktu henti sistem data
(down time), baik yang terencana maupun yang
tidak terencana.
Kepala/ Staf
PP
Unit SIMRS

Rumah sakit melakukan evaluasi pasca terjadinya


waktu henti sistem data (down time) dan
Kepala/ STAF
menggunakan informasi dari data tersebut untuk PL
Unit SIMRS
persiapan dan perbaikan apabila terjadi waktu
henti (down time) berikutnya.
K MRMIK

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi
tentang pengelolaan informasi untuk memenuhi
kebutuhan informasi sesuai : a) – g) yang 0
terdapat dalam gambaran umum.

Observasi/Pengamatan dokumen
tentang penerapan proses informasi sesuai 0
regulasi dan implementasinya.

Observasi/Pengamatan dokumen
Bukti tentang proses pengelolaan informasi sesuai
dengan kebutuhan yang dikaitkan dengan ukuran
0
rumah sakit, kompleksitas layanan, ketersediaan
staf terlatih, sumber daya teknis, dan sumber
daya lainnya.

Observasi/Pengamatan dokumen berupa


monitoring dan evaluasi secara berkala serta
0
upaya perbaikan.

Observasi/Pengamatan Dokumen Data


Informasi mendukung asuhan pasien, pendidikan
dan penelitian

Wawancara 0
Penjelasan tentang data dan informasi yang
mendukung asuhan pasien, pendidikan, serta riset
telah tersedia tepat waktu dari sumber data
terkini apabila terdapat program penelitian dan
atau pendidikan Kesehatan di rumah sakit.

Observasi/Pengamatan dokumen bukti


pelatihan.

0
0
Wawancara
Penjelasan tentang prinsip pengelolaan dan
penggunaan informasi sistem sesuai dengan
peran dan tanggung jawab mereka.

Observasi/Pengamatan dokumen bahwa


terdapat integrasi data dan informasi klinis dan
non klinis untuk pengambilan keputusan.

Wawancara
Penjelasan proses pengambilan keputusan yang
didasarkan oleh informasi klinis serta non klinis.

Observasi/Pengamatan dokumen bukti


proses terhadap kepastian kerahasiaan,
0
keamanan, dan integritas data dan infromasi
(sumpah/ surat pernyataan menjaga kerahasiaan
pasien)

Observasi/Pengamatan dokumen bukti


terhadap proses pemberian akses kepada staf
yang berwenang untuk mengakses data dan
informasi serta tingkat akses yang didapatkan
0
Wawancara
tentang proses pemberian akses kepada staf yang
berwenang untuk mengakses data dan informasi
serta tingkat akses yang didapatkan

Observasi/Pengamatan dokumen terhadap


kepatuhan kerahasian, keamanan dan integritas
data apabila terjadi pelanggaran (laporan/berita
acara )
0

Wawancara
tentang pemantauan kepatuhan terhadap
kerahasian, keamanan dan integritas data

Observasi/Pengamatan
Tentang tempat dan sarana penyimpanan data
dan informasi yang terlindung dari kehilangan,
pencurian, kerusakan, dan penghancuran dan
Implementasi proses perlindungan data dan 0
informasi dari kehilangan, pencurian, kerusakan,
dan penghancuran. Ketersediaan APAR, alat
pemantauan kelembaban, CCTV, backup server,
dll.
Observasi/Pengamatan
Tentang tempat dan sarana penyimpanan data
dan informasi yang terlindung dari kehilangan,
pencurian, kerusakan, dan penghancuran dan
Implementasi proses perlindungan data dan 0
informasi dari kehilangan, pencurian, kerusakan,
dan penghancuran. Ketersediaan APAR, alat
pemantauan kelembaban, CCTV, backup server,
dll.

Observasi/Pengamatan dokumen
tentang penerapan pemantauan dan evaluasi
terhadap keamanan data dan informasi; Laporan
pemantauan dan evaluasi keamanan data dan
informasi.
0

Wawancara
tentang penerapkan pemantauan dan evaluasi
terhadap keamanan data dan informasi.

Observasi/Pengamatan dokumen
bukti bahwa rumah sakit telah melakukan
tindakan perbaikan untuk meningkatkan 0
keamanan data dan informasi (contoh : laporan
perbaikan).
Observasi/Pengamatan Bukti Penerapan
pengelolaan dokumen sesuai :
a) Peninjauan dan persetujuan semua dokumen
oleh pihak yang berwenang sebelum diterbitkan
b) Proses dan frekuensi peninjauan dokumen
serta persetujuan berkelanjutan
c) Pengendalian untuk memastikan bahwa
hanya dokumen versi terbaru/terkini dan relevan
yang tersedia
d) Bagaimana mengidentifikasi adanya
perubahan dalam dokumen
e) Pemeliharaan identitas dan keterbacaan
dokumen
0
f) Proses pengelolaan dokumen yang berasal
dari luar rumah sakit
g) Penyimpanan dokumen lama yang sudah
tidak terpakai (obsolete) setidaknya selama waktu
yang ditentukan oleh peraturan perundangan,
sekaligus memastikan bahwa dokumen tersebut
tidak akan salah digunakan
h) Identifikasi dan pelacakan semua dokumen
yang beredar (misalnya, diidentifikasi berdasarkan
judul, tanggal terbit, edisi dan/atau tanggal revisi
terbaru, jumlah halaman, dan nama orang yang
mensahkan pada saat penerbitan dan revisi
dan/atau meninjau dokumen tersebut)

Observasi/Pengamatan dokumen untuk


memastikan bahwa 0
format seragam untuk semua dokumen sejenis.

Observasi/Pengamatan dokumen bahwa


rumah sakit memiliki
dokumen internal, mencakup :
a) dokumen tingkat pemilik/korporasi; 0
b) dokumen tingkat rumah sakit; dan
c) dokumen tingkat unit (klinis)
d)doumen tingkat unit ( non klinis)

Observasi/Pengamatan dokumen
tentang data dan informasi kebutuhan internal
terkait data asuhan pasien dan kebutuhan
eksternal. (contoh : laporan ke dinas kesehatan/
BPJS/Kemenkes)
0
0

Wawancara
Penjelasan tentang penyebaran data dan
informasi kebutuhan internal terkait data asuhan
pasien dan kebutuhan eksternal.

Observasi/Pengamatan dokumen
tentang data dan informasi yang seragam, sesuai
dengan kebutuhan dan tepat waktu sesuai 0
dengan format yg seragam; (contoh : format RM
terkait asuhan pasien)

Regulasi Peraturan
mengenai penyelenggaraan rekam medis di RS 0
sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Regulasi
Penetapan unit penyelenggara rekam medis dan
pengelola rekam medis sesuai dengan
kualifikasinya disertai Uraian Tugas dan
Wewenang 0

Wawancara
Penjelasan tentang Uraian Tugas dan Wewenang

Observasi/Pengamatan dokumen terhadap


pengisian form RM; Dokumen formulir RM sejak
0
pasien masuk sampai pasien pulang, dirujuk, atau
meninggal.

Observasi/Pengamatan dokumen tentang


kepastian keamanan penyimpanan RM kertas dan 0
elektronik

Pengamatan dokumen untuk memastikan


bahwa penomoran RM hanya satu nomor sesuai 0
dengan sistem penomoran yang telah ditentukan.

Observasi/Pengamatan Dokumen ke unit


rekam medis rawat jalan, rawat inap, gawat
0
darurat dan pemeriksaan penunjang disusun dan
diisi sesuai ketetapan rumah sakit.
Pengamatan/Dokumen bahwa formulir rekam
medis dievaluasi dan diperbaharui (terkini) sesuai
0
dengan kebutuhan dan secara periodik.

Observasi/Pengamatan dokumen bahwa form


RM pasien telah berisi informasi yang sesuai
0
dengan ketetapan rumah sakit dan peraturan
perundangan.

Observasi/Pengamatan dokumen memastikan


bahwa Form RM pasien telah berisi informasi: a)
Mengidentifikasi pasien;
b) Mendukung diagnosis;
c) Justifikasi/dasar pemberian pengobatan;
d) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dan
0
hasil pengobatan;
e) Memuat ringkasan pasien pulang (discharge
summary); dan
f) Meningkatkan kesinambungan pelayanan
diantara Profesional Pemberi Asuhan (PPA).
jdih

Observasi/Pengamatan dokumen untuk


memastikan bahwa dalam pengisian RM oleh PPA
0
yang mencantumkan nama dan profesinya
(mencamtumkan identitas yang jelas )

Observasi/Pengamatan dokumen bahwa


penulisan setiap catatan dalam rekam medis 0
pasien mencantumkan tanggal dan waktu

Observasi/Pengamatan dokumen tentang


prosedur koreksi penulisan dalam pengisian RM 0
elektronik dan nonelektronik

Observasi/Pengamatan dokumen bahwa telah


dilakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
penulisan identitas, tanggal dan waktu penulisan
catatan pada rekam medis pasien serta koreksi 0
penulisan catatan dalam rekam medis, dan hasil
evaluasi yang ada telah digunakan sebagai dasar
upaya perbaikan di rumah sakit
Regulasi
tentang peraturan pengisian RM berisi tentang
penggunaan kode diagnosis, kode prosedur, 0
singkatan dan simbol sesuai dengan ketetapan
rumah sakit.

Observasi/Pengamatan dokumen untuk


memastikan adanya evaluasi dan upaya
perbaikan dalam penggunaan kode diagnosis, 0
kode prosedur, singkatan dan simbol yang berlaku
di rumah sakit
Regulasi
tentang peraturan penentuan otoritas pengisian
0
rekam medis termasuk isi dan format rekam
medis.

Wawancara
tentang penentuan hak akses dalam pelepasan
informasi rekam medis.
0
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang penentuan hak akses dalam pelepasan
informasi rekam medis.

Pengamatan dokumen RM untuk memastikan


adanya penjaminan otentifikasi, keamanan dan
0
kerahasiaan data RM elektronik dan non
elektronik

Regulasi
tentang peraturan mengenai jangka waktu
penyimpanan berkas rekam medis, data dan 0
informasi lainnya terkait pasien, dan prosedur
pemusnahannya

Wawancara
tentang dokumen, data dan/informasi terkait
pasien dimusnahkan setelah melampaui periode
0
waktu penyimpanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dengan prosedur yang tidak
membahayakan keamanan dan kerahasiaan

Observasi/Pengamatan
Tentang dokumen, data dan/atau informasi
tertentu terkait pasien yang bernilai guna, 0
disimpan abadi (permanen) sesuai dengan
ketetapan rumah sakit
Regulasi
tentang Penetapan Komite rekam medis 0
menjelaskan UTW.

Observasi/Pengamatan dokumen untuk


memastikan bahwa Komite/tim secara berkala
melakukan pengkajian rekam medis pasien secara
0
berkala setiap tahun dan menggunakan sampel
yang mewakili (rekam medis pasien yang masih
dirawat dan pasien yang sudah pulang).

Observasi/Pengamatan dokumen
tentang laporan pengkajian rekam medis yang
0
mencangkup ketepatan waktu, keterbacaan,
kelengkapan rekam medis dan isi rekam medis

Pengamatan dokumen
tentang laporan pengkajian rekam medis yang 0
dlaporkan kepada pimpinan RS

Regulasi
tentang peraturan penyelenggaraan teknologi 0
informasi kesehatan

Observasi/Pengamatan
tentang penerapan SIMRS.

0
Wawancara
tentang penerapan SIMRS sesuai dengan
ketetapan dan peraturan perundangan yang
berlaku.

Regulasi
tentang penetapan unit yang bertanggung jawab
0
sebagai penyelenggara SIMRS dan dipimpim oleh
staf kompeten

Observasi/Pengamatan
dokumen data dan informasi klinis dan non klinis
diintegrasikan untuk pengambilan keputusan

0
0
Wawancara
tentang pengintegrasikan dokumen data dan
informasi klinis dan non klinis untuk pengambilan
keputusan.

Observasi/Pengamatan Dokumen bukti


tentang proses untuk menilai efektifitas sistem
0
rekam medis elektronik dan melakukan upaya
perbaikan terkait hasil penilaian yang ada

Regulasi
tentang prosedur pelayanan jika terjadi waktu 0
henti sistem data (down time)

Observasi/Pengamatan dokumen
tentang bukti pelatihan prosedur penanganan
waktu henti sistem data

0
Wawancara
tentang pelatihan dan pemahaman dalam
prosedur penanganan waktu henti (down time)
terencana dan tidak terencana.

Observasi/Pengamatan dokumen
tentang evaluasi pasca terjadinya waktu henti
sistem data (down time) dan menggunakan
0
informasi dari data tersebut untuk persiapan dan
perbaikan apabila terjadi waktu henti (down time)
berikutnya.
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

a.

b.

Rumah sakit menetapkan


Komite/Tim PPI untuk
c.
melakukan
pengelolaandan
pengawasan kegiatan
PP1 1 PPI di rumah sakit serta
menyediakan sumber
daya untuk mendukung
program pencegahan
dan pengendalian infeksi

a. Penyelenggaraan
PP1 1 PPI di rumah sakit serta
menyediakan sumber
daya untuk mendukung
program pencegahan
dan pengendalian infeksi

a. Penyelenggaraan
PPI di Rumah Sakit

d.

Direktur rumah sakit a.


menetapkan Komite/Tim
PPI untuk mengelola dan
mengawasi kegiatan PPI
disesuaikan dengan jenis
PPI 1.1
pelayanan, kebutuhan,
beban kerja, dan/atau
klasifikasi rumah sakit
sesuai sesuai peraturan
perundang undangan.
b.
klasifikasi rumah sakit
sesuai sesuai peraturan
perundang undangan.
b.

Rumah sakit menyusun


dan menerapkan a.
program PPI yang
terpadu dan menyeluruh
b. Program untuk mencegah
Pencegahan dan PPI 2 penularan infeksi terkait
Pengendalian Infeksi pelayanan kesehatan
berdasarkan hasil
pengkajian risiko proaktif
setiap tahun.
b.

a.

Rumah sakit melakukan


pengkajian proaktif
c. Pengkajian Risiko
setiap tahunnya sebagai
Infeksi (Infection
dasar penyusunan
Control Risk PPI 3
program PPI terpadu
Assesment/ICRA)
untuk mencegah
penularan infeksi terkait
pelayanan kesehatan.
Rumah sakit melakukan
pengkajian proaktif
c. Pengkajian Risiko
setiap tahunnya sebagai
Infeksi (Infection
dasar penyusunan
Control Risk PPI 3
program PPI terpadu
Assesment/ICRA)
untuk mencegah
penularan infeksi terkait
pelayanan kesehatan.

b.

a.

b.
Rumah sakit mengurangi
risiko infeksi terkait
peralatan medis
dan/atau bahan medis
habis pakai (BMHP)
PPI 4
dengan memastikan
kebersihan, desinfeksi,
sterilisasi, dan
penyimpanan yang
memenuhi syarat
Rumah sakit mengurangi
risiko infeksi terkait
peralatan medis
dan/atau bahan medis
habis pakai (BMHP)
PPI 4
dengan memastikan
kebersihan, desinfeksi,
sterilisasi, dan
penyimpanan yang
memenuhi syarat
c.

d.

e.

d. Peralatan medis
dan/atau Bahan
Medis Habis Pakai

a.

Rumah sakit
mengidentifikasi dan
menetapkan proses
untuk mengelola
peralatan medis
PPI 4.1. dan/atau bahan medis b.
habis pakai (BMHP) yang
sudah kadaluwarsa dan
penggunaan ulang
(reuse) alat sekali-pakai
apabila diizinkan
untuk mengelola
peralatan medis
PPI 4.1. dan/atau bahan medis b.
habis pakai (BMHP) yang
sudah kadaluwarsa dan
penggunaan ulang
(reuse) alat sekali-pakai
apabila diizinkan

c.

a.

Rumah sakit
mengidentifikasi dan
menerapkan standar PPI
e. Kebersihan
PPI 5 yang diakui untuk
Lingkungan
pembersihan dan
disinfeksi permukaan dan b.
lingkungan

c.
a.

Rumah sakit menerapkan


pengelolaan
linen/laundry sesuai
f. Manajemen Linen PPI 6
prinsipi PPI dan
b
peraturan perundang
undangan

c.

a.

Rumah sakit mengurangi


risiko infeksi melalui
pengelolaan limbah
PPI 7
infeksius sesuai
peraturan perundang b.
undangan

c.
d.

a.

Rumah sakit menetapkan


pengelolaan kamar
mayat dan kamar bedah b.
PPI 7.1
mayat sesuai dengan
peraturan perundang-
undangan

g. Limbah Infeksius c.

a.

b.

Rumah sakit menetapkan


pengelolaan limbah
PPI 7.2
benda tajam dan jarum
secara aman
Rumah sakit menetapkan
pengelolaan limbah
PPI 7.2
benda tajam dan jarum
secara aman c.

d.

e.

a.

Rumah sakit mengurangi


h. Pelayanan risiko infeksi terkait
PPI 8
Makanan penyelenggaraan
b.
pelayanan makanan
c.

a.

Rumah sakit
menurunkan risiko
infeksi pada fasilitas
yang terkait dengan
pengendalian mekanis
i. Risiko infeksi pada
dan teknis (mechanical
konstruksi dan PPI 9
dan enginering controls)
renovasi
serta pada saat
b.
melakukan
pembongkaran,
konstruksi, dan renovasi
gedung

c.

a.

Rumah sakit
menyediakan APD untuk
kewaspadaan (barrier
precautions) dan
prosedur isolasi untuk
penyakit menular
melindungi pasien
dengan imunitas rendah
(immunocompromised)
Rumah sakit
menyediakan APD untuk
kewaspadaan (barrier
precautions) dan
prosedur isolasi untuk
penyakit menular b.
melindungi pasien
dengan imunitas rendah
(immunocompromised)
dan mentransfer pasien
PPI 10
dengan airborne
diseases di dalam rumah
sakit dan keluar rumah
sakit serta
penempatannya dalam
waktu singkat jika rumah
sakit tidak mempunyai c.
kamar dengan tekanan
negatif (ventilasi alamiah
dan mekanik)

j. Penularan Infeksi

d.

a.

Rumah sakit
mengembangkan dan
menerapkan sebuah b.
PPI 10.1 proses untuk menangani
lonjakan mendadak
(outbreak) penyakit
infeksi air borne

c.
c.

a.

Kebersihan tangan
menggunakan sabun dan
desinfektan adalah
PPI 11
sarana efektif untuk
mencegah dan
mengendalikan infeksi b.

c.

k. Kebersihan Tangan

a.

Sarung tangan, masker,


pelindung mata, serta b.
alat pelindung diri
PPI 11.1
lainnya tersedia dan
digunakan secara tepat
apabila disyaratkan
c.

d.
a.
Kegiatan PPI
diintegrasikan dengan
program PMKP
(Peningkatan Mutu dan
l. Peningkatan mutu b.
PPI 12 Keselamatan Pasien)
dan program edukasi
dengan menggunakan
indikator yang secara
epidemiologik penting
bagi rumah sakit
c.

a.

Rumah sakit melakukan


edukasi tentang PPI
kepada staf klinis dan
m. Edukasi,
nonklinis, pasien,
Pendidikan dan PPI 13
keluarga pasien, serta
Pelatihan
petugas lainnya yang
terlibat dalam pelayanan b.
pasien

c.
DAFTAR TILIK PPI

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Direktur rumah sakit telah menetapkan regulasi Komite/Tim


PK
PPI meliputi poin a) - m) pada gambaran umum. PPI RS

Direktur rumah sakit telah menetapkan


Komite/Tim
Komite/Tim PPI untuk untuk mengelola dan PK
PPI RS
mengawasi kegiatan PPI di rumah sakit.

PL Unit Pelayanan
Rumah sakit telah menerapkan mekanisme
koordinasi yang melibatkan pimpinan rumah sakit
dan komite/tim PPI untuk melaksanakan program
PPI sesuai dalam maksud dan tujuan.
Komite/Tim
PP
PPI RS

PL Unit Pelayanan
Direktur rumah sakit memberikan dukungan
sumber daya terhadap penyelenggaraan kegiatan
PPI meliputi namun tidak terbatas pada maksud
dan tujuan

Ketua
PP Komite/Tim
PPI RS

Rumah sakit menetapkan perawat PPI/IPCN purna


waktu dan IPCLN berdasarkan jumlah dan
kualifikasi sesuai ukuran rumah sakit,
PK IPCN/IPCLN
kompleksitas kegiatan, tingkat risiko, cakupan
program dan sesuai dengan peraturan perundang
-undangan.

Staf RS ,Pasien
PL
& kelg
Ada bukti perawat PPI/IPCN melaksanakan
supervisi pada semua kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit
Ada bukti perawat PPI/IPCN melaksanakan
supervisi pada semua kegiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi di rumah sakit
PP IPCN/IPCLN

Rumah sakit menetapkan kebijakan Program PPI


yang terdiri dari kewaspadaan standar dan Komite/Tim
PK
kewaspadaan transmisi sesuai maksud dan tujuan PPI RS
diatas

Rumah sakit melakukan evaluasi pelaksanaan


PL Unit Pelayanan
program PPI

Rumah sakit secara proaktif telah melaksanakan


pengkajian risiko pengendalian infeksi (ICRA)
setiap tahunnya terhadap tingkat dan
Ketua
kecenderungan infeksi layanan kesehatan sesuai
PL Komite/Tim
poin a) - k) pada maksud dan tujuan dan
PPI RS
selanjutnya menggunakan data tersebut untuk
membuat dan menentukan prioritas/fokus pada
Program PPI
PL Unit Pelayanan
Rumah sakit telah melaksanakan surveilans data
secara periodik dan dianalisis setiap triwulan
meliputi poin a) - f) pada maksud dan tujuan.

Staf RS ,&
PP
IPCLN

PL
Rumah sakit telah menerapkan pengolahan
Unit CSSD/Unit
sterilisasi mengikuti peraturan perundang-
Pelayanan
undangan.

PP

Unit CSSD/Unit
Staf yang memproses peralatan medis dan/atau PL
Pelayanan
BMHP telah diberikan pelatihan dalam
pembersihan, desinfeksi, dan sterilisasi serta
mendapat pengawasan
Ka Unit /Staf
PP
CSSD
Unit CSSD/Unit
PL
Pelayanan
Metode pembersihan, desinfeksi, dan sterilisasi
dilakukan secara seragam di semua area di rumah
sakit
Ka Unit /Staf
PP
CS,Pelayanan

Penyimpanan peralatan medis dan/atau BMHP


bersih dan steril disimpan dengan baik di area
Unit CSSD/Unit
penyimpanan yang ditetapkan, bersih dan kering PL
Pelayanan
dan terlindungi dari debu, kelembaban, serta
perubahan suhu yang ekstrem

Memiliki sertifikasi mutu dan ada kerjasama yang


menjamin kepatuhan proses sterilisasi sesuai PL Unit CSSD
dengan peraturan perundang-undangan

Rumah sakit menetapkan peralatan medis


Unit CSSD/Unit
dan/atau BMHP yang dapat digunakan ulang PK
Pelayanan
meliputi a) – g) dalam maksud dan tujuan

Unit
Rumah sakit menggunakan proses
PL Farmasi/CSSD/
terstandardisasi untuk menentukan kapan
Pelayanan
peralatan medis dan/atau BMHP yang digunakan
ulang sudah tidak aman atau tidak layak
digunakan ulang
Rumah sakit menggunakan proses
terstandardisasi untuk menentukan kapan
peralatan medis dan/atau BMHP yang digunakan
ulang sudah tidak aman atau tidak layak
digunakan ulang
Staf
PP
Pelayanan

Ada bukti pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut


pelaksanaan penggunaan kembali (reuse) Unit CSSD/Unit
PL
peralatan medis dan/atau BMHP meliputi a) – g) Pelayanan
dalam maksud dan tujuan.

PL Unit Pelayanan
Rumah sakit menerapkan prosedur pembersihan
dan disinfeksi permukaan dan lingkungan sesuai
standar PPI
Staf RS /
PP Cleaning
Service

PL Unit Pelayanan
Rumah sakit melaksanakan pembersihan dan
desinfeksi tambahan di area berisiko tinggi
berdasarkan hasil pengkajian risiko
Staf RS /
PP Cleaning
Service

Rumah sakit telah melakukan pemantauan proses


PL Unit Pelayanan
pembersihan dan disinfeksi lingkungan
Ada unit kerja pengelola linen/laundry yang
menyelenggarakan penatalaksanaan sesuai PK Unit Linen
dengan peraturan perundang-undangan

PL Unit Linen
Prinsip-prinsip PPI diterapkan pada pengelolaan
linen/laundry, termasuk pemilahan, transportasi,
pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan
distribusi

PP Staf Pelayanan

Ada bukti supervisi oleh IPCN terhadap


pengelolaan linen/laundry sesuai dengan prinsip IPCN & Ka Unit
PL
PPI termasuk bila dilaksanakan oleh pihak luar Linen
rumah sakit

Rumah sakit telah menerapkan pengelolaan PL


Ketua
limbah rumah sakit untuk meminimalkan risiko
Komite/Tim
infeksi yang meliputi a) – e) pada maksud dan
PPI RS /Kesling
tujuan

PP

Penanganan dan pembuangan darah serta


Staf IPAL,
komponen darah sesuai dengan regulasi, dipantau PP
Komite PPI
dan dievaluasi, serta di tindak lanjutnya

Pelaporan pajanan limbah infeksius sesuai dengan


Komite
regulasi dan dilaksanakan monitoring, evaluasi, PL
Mutu/TIM PPI
serta tindak lanjutnya
Bila pengelolaan limbah dilaksanakan oleh pihak
luar rumah sakit harus berdasar atas kerjasama
Unit Pelayanan
dengan pihak yang memiliki izin dan sertifikasi PL
/TPS
mutu sesuai dengan peraturan perundang-
undangan

Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat sesuai Unit kamar


PL
dengan regulasi mayat

Unit kamar
PL
mayat
Ada bukti kegiatan kamar mayat dan kamar
bedah mayat sudah dikelola sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Staf RS/ Staf
PP
kamar mayat

Ada bukti pemantauan dan evaluasi, serta tindak


Unit kamar
lanjut kepatuhan prinsip-prinsip PPI sesuai PL
mayat
dengan peraturan perundang-undangan

Benda tajam dan jarum sudah dikumpulkan, PL


disimpan di dalam wadah yang tidak tembus,
Unit layanan
tidak bocor, berwarna kuning, diberi label
sampai TPS
infeksius, dan dipergunakan hanya sekali pakai
sesuai dengan peraturan perundangundangan

PP

Bila pengelolaan benda tajam dan jarum


dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit harus
berdasar atas kerjasama dengan pihak yang PL K3
memiliki izin dan sertifikasi mutu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Ketua
Komite/Tim
PL PPI RS
/IPCN /Staf
Ada bukti data dokumen limbah benda tajam dan Kesling
jarum Ketua
Komite/Tim
PP PPI RS
/IPCN /Staf
Kesling

Unit Layanan
Ada bukti pelaksanaan supervisi dan monitoring PL
smpi TPS
oleh IPCN terhadap pengelolaan benda tajam dan
jarum sesuai dengan prinsip PPI, termasuk bila
dilaksanakan oleh pihak luar rumah sakit

PP IPCN

Ada bukti pelaksanaan monitoring kepatuhan Unit Layanan


PL
prinsip-prinsip PPI smpi TPS

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang


Unit Gizi/
pelayanan makanan di rumah sakit yang meliputi PK
pelayanan
a-b pada maksud dan tujuan

Unit Gizi/
PL
Ada bukti pelaksanaan yang penyimpanan bahan pelayanan
makanan, pengolahan, pembagian/pemorsian,
dan distribusi makanan sudah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
Staf Gizi/ Staf
PP
Pelayanaan
Ada bukti pelaksanaan penyimpanan makanan
dan produk nutrisi dengan memperhatikan
Unit Gizi/
kesehatan lingkungan meliputi sanitasi, suhu, PL
pelayanan
pencahayaan, kelembapan, ventilasi, dan
keamanan untuk mengurangi risiko infeksi.

Rumah sakit menerapkan pengendalian mekanis


Ketua
dan teknis (mechanical dan engineering control)
PL Komite/Tim
minimal untuk fasilitas yang tercantum pada a) –
PPI RS /IPCN
e) pada maksud dan tujuan

Rumah sakit menerapkan penilaian risiko


Ketua
pengendalian infeksi (infection control risk
PL Komite/Tim
assessment/ICRA) yang minimal meliputi a) – f)
PPI RS /IPCN
yang ada pada maksud dan tujuan

Rumah sakit telah melaksanakan penilaian risiko


pengendalian infeksi (infection control risk Staf RS /Tim
PL
assessment/ICRA) pada semua renovasi, K3 RS/IPRS
kontruksi dan demolisi sesuai dengan regulasi

Rumah sakit menyediakan dan menempatkan


Komite /TIM
ruangan untuk pasien dengan imunitas rendah
PL PPI , kepala
(immunocompromised) sesuai dengan peraturan
ruang
perundang undangan
Rumah sakit melaksanakan proses transfer pasien
airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar
rumah sakit sesuai dengan peraturan perundang- PL R Isolasi & IGD
undangan termasuk di ruang gawat darurat dan
ruang lainnya

Rumah sakit telah menempatkan pasien infeksi Unit Isolasi


PL
“air borne” dalam waktu singkat jika rumah sakit IGD dan Ranap
tidak mempunyai kamar dengan tekanan negatif
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
termasuk di ruang gawat darurat dan ruang
lainnya

PP IPCNL,Staf RS

Ada bukti pemantauan ruang tekanan negatif dan Unit Isolasi


PL
penempatan pasien secara rutin IGD dan Ranap

Ketua
Rumah sakit menerapkan proses pengelolaan
Komite/Tim
pasien bila terjadi ledakan pasien (outbreak) PL
PPI RS /Ka
penyakit infeksi air borne
Pelayanan

Ketua
Rumah sakit menyediakan ruang isolasi dengan
Komite/Tim
tekanan negatif bila terjadi ledakan pasien PL
PPI RS /Ka
(outbreak) sesuai dengan peraturan perundangan
Pelayanan

Ketua
Komite/Tim
PL
PPI RS /Ka
Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang Pelayanan
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan
pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne
Ada bukti dilakukan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan
pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne

PP Staf RS

PL
Rumah sakit telah menerapkan hand hygiene
Ketua
yang mencakup kapan, di mana, dan bagaimana
Komite/Tim
melakukan cuci tangan mempergunakan sabun
PPI RS /Ka
(hand wash) dan atau dengan disinfektan (hand
Pelayanan
rubs) serta ketersediaan fasilitas hand hygiene
PP

Sabun, disinfektan, serta tissu/handuk sekali pakai


tersedia di tempat cuci tangan dan tempat PL Unit Layanan
melakukan disinfeksi tangan

PL Komite PPI
Ada bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene
kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak
PC Staf RS

Rumah sakit menerapkan penggunaan alat


pelindung diri, tempat yang harus menyediakan
PL Unit layanan
alat pelindung diri, dan pelatihan cara
memakainya.

Staf RS/
Alat pelindung diri sudah digunakan secara tepat
PC Cleaning
dan benar
Service

PL Unit layanan
Ketersediaan alat pelindung diri sudah cukup
sesuai dengan regulasi
PP Staf RS

Ada bukti pelatihan penggunaan alat pelindung Diklat,


diri kepada semua pegawai termasuk tenaga PL komite/tim
kontrak Ppi,K3
Ada regulasi sistem manajemen data terintegrasi Komite mutu,
antara data surveilans dan data indikator mutu di PK komite /tim
komite mutu PPI

Ada bukti pertemuan berkala antara Komite mutu Komite mutu,


dan Komite/Tim PPI untuk berkoordinasi dan PL komite /tim
didokumentasikan PPI

Ada bukti penyampaian hasil analisis data dan Komite mutu,


rekomendasi Komite/Tim PPI kepada Komite mutu PL komite /tim
setiap tiga bulan PPI

Rumah sakit menetapkan program pelatihan dan Komite mutu,


edukasi tentang PPI yang meliputi a) – e) yang PK komite /tim
ada pada maksud dan tujuan PPI

Ada bukti pelaksanaan pelatihan untuk semua staf


Ketua
klinik dan nonklinik sebagai bagian dari orientasi
PL Komite/Tim
pegawai baru tentang regulasi dan praktik
PPI RS /IPCN
program PPI

Iunit layanan /
PL
Kerja
Ada bukti pelaksanaan edukasi untuk pasien,
keluarga, dan pengunjung Pasien
PI Keluarga
/Pengunjung
LIK PPI

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi
Peraturan PPI meliputi :

a. Penyelenggaraan PPI di Rumah Sakit


b. Program PPI
c. Pengkajian Risiko
d. Peralatan medis dan/atau Bahan Medis Habis
Pakai (BMHP)
yang belum ada pengkajian
e. Kebersihan lingkungan 10
resiko dan BMHP
f. Manajemen linen
g. Limbah infeksius
h. Pelayanan makanan
i. Risiko infeksi pada konstruksi dan renovasi
j. Penularan infeksi
k. Kebersihan Tangan
l. Peningkatan mutu dan program edukasi
m. Edukasi, Pendidikan dan Pelatihan

Regulasi
Peraturan penetapan Komite /Tim PPI beserta 10
UTW

Observasi /Pengamatan
Bukti program PPI berdasarkan hasil koordinasi
yang melibatkan pimpinan rumah sakit
tersebut meliputi:
a) Menetapkan kriteria untuk mendefinisikan
infeksi terkait pelayanan
kesehatan;
b) Menetapkan metode pengumpulan data
(surveilans);
c) Membuat strategi untuk menangani risiko PPI, 10
dan pelaporannya;
dan
d) Berkomunikasi dengan semua unit untuk
memastikan bahwa
program berkelanjutan dan proaktif
Wawancara
Pejelasan mekanisme koordinasi program PPI

Observasi pengamatan kelengkapan fasilitas


pendukung penyelenggaraan kegiatan
PPI
tentang dukungan direktur RS terhadap sumber
daya, meliputi tapi
tidak terbatas pada:
a) Ketersedian anggaran;
b) Sumber daya manusia yang terlatih;
c) Sarana prasarana dan perbekalan, untuk
mencuci tangan berbasis
alkohol (handrub), dan mencuci tangan
dengan air mengalir
(handwash), kantong pembuangan sampah
belum ada dukungan
infeksius dll;
5 secara tertulis dari direktur
d) Sistem manajemen informasi untuk mendukung
RS
penelusuran risiko,
angka, dan tren infeksi yang terkait dengan
pelayanan kesehatan;
dan
e) Sarana penunjang lainnya untuk menunjang
kegiatan PPI yang dapat
mempermudah kegiatan PPI.

Wawancara
Komite PPI dapat menjelaskan dukungan sumber
daya terhadap penyelenggaraan PPI (penetapan
anggaran sesuai program PPI)

Regulasi
Peraturan penetapan perawat PPI / IPCN purna
waktu dan IPCLN berdasarkan jumlah dan
10
kualifikasi sesuai ukuran rumah sakit,
kompleksitas kegiatan, tingkat risiko, cakupan
program lengkap dengan uraian tugasnya

Observasi /Pengamatan
Pelaksanaan supervisi oleh IPCN Laporan
supervisi kegiatan PPI yang ditanda tangani
perawat PPI/IPCN dan ka unit
10
10

Wawancara perawat PPI/IPCN dapat


menejelaskan hasil laporan supervisi

Regulasi
Peraturan/keputusan direktur mengenai Program
10
PPI terdiri dari kewaspadaan standar dan
kewaspadaan transmisi

Observasi /Pengamatan
Pengamatan bukti evaluasi pelaksanaan program
PPI Dokumen laporan Evaluasi Program PPI 10
yang ditandatanagi ketua komite/Tim PPI dan
dilaporkan kepada Direktur

Observasi/Pengamatan Bukti tentang


pengkajian risiko pengendalian infeksi (ICRA)
setiap
tahunnya, meliputi:
a) Infeksi-infeksi yang penting secara
epidemiologis yang merupakan
data surveilans;
b) Proses kegiatan di area-area yang berisiko
tinggi terjadinya infeksi;
c) Pelayanan yang menggunakan peralatan yang
10
berisiko infeksi;
d) Prosedur/tindakan-tindakan berisiko tinggi;
e) Pelayanan distribusi linen bersih dan kotor;
f) Pelayanan sterilisasi alat;
g) Kebersihan permukaan dan lingkungan;
h) Pengelolaan linen/laundri;
i) Pengelolaan sampah;
j) Penyediaan makanan; dan
k) Pengelolaan kamar jenazah dan bukti program
perioritas
Observasi /Pengamatan
Pelaksanaan surveilans data-data diunit Laporan
surveilans data secara periodik mencangkup poin
a) - f) pada maksud dan tujuan (analisis ,
interprestasidata dan penetapan prioritas untuk
menurunkan angka infeksi):
a) Saluran pernapasan seperti
prosedur dan tindakan terkait intubasi, bantuan
ventilasi mekanis, trakeostomi, dan lain-lain;
b) Saluran kemih seperti kateter, pembilasan
urine, dan lain lain;
c) Alat invasif intravaskular, saluran vena verifer,
saluran vena sentral, 10
d) Lokasi operasi, perawatan, pembalutan luka,
prosedur aseptik, dan lain-lain;
e) Penyakit dan organisme yang penting dari
sudut epidemiologik seperti Multidrug Resistant
Organism dan infeksi yang virulen; dan
f) Timbul nya penyakit infeksi baru atau timbul
kembali penyakit infeksi di masyarakat (Emerging
and or Re-Emerging Disease).

Wawancara
Proses Pelaksanaan surveilans

Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan kegiatan pengelolahan
stelisasi
10

Wawancara staf CSSD dan unit layanan


tentang Pelaksanaan kegiatan pengelolahan
stelisasi

Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan kegiatan pengelolahan
Pembersihan, desinfeksi sterlisasi dan Bukti
Dokumen pelatihan serta Pengawasan . 10

Wawancara
tentang proses Pembersihan, desinfeksi dan
stelisasi berdasarkan hasil pelatihan
Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan metode Pembersihan,
desinfeksi dan stelisasi Dokumen Supervisi
pelaksanaan metode pembersihan,desinfeksi dan
stelisasi disemua area RS
10

Wawancara
Tentang metode Pembersihan, desinfeksi dan
stelisasi secara seragam

Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan Penyimpanan peralatan 10
medis steril

Observasi /Pengamatan
Tentang Dokumen Bukti Pelaksanaan sertifikasi 10
Mutu CSSD dan ada kerjasama sesuai peraturan

Regulasi
tentang Peraturan /Kebijakkan Peralatan Medis
dan/atau BMHP yang dapat diulang seperti
(single use) yg digunakan kembali (reuse)
meliputi a) – g) yaitu:
a) Alat dan material yang dapat dipakai kembali;
b) Jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap
alat secara spesifik;
c) Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan
keretakan yang menandakan alat tidak dapat
dipakai; 0

d) Proses pembersihan setiap alat yang segera


dilakukan sesudah pemakaian dan mengikuti
protokol yang jelas;
e) Pencantuman identifikasi pasien pada bahan
medis habis pakai untuk hemodialisis;
f) Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse
di rekam medis; dan
g) Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan
medis habis pakai yang di-reuse.

Obervasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan pencatataan batas
kadarluasa peralatan medis dipakai ulang
dan/atau BMHP 10
10

Wawancara
tentang pelaksanaan sesuai peraturan yang
ditetapkan

Observasi /Pengamatan
tentang Bukti 1) pelaksanaan supervisi
2) tindak lanjut hasil supervise BMHP, meliputi:
a) Alat dan material yang dapat dipakai
kembali;_x000B_
b) Jml maksimum pemakaian ulang dari setiap
alat secara spesifik;_x000B_
c) Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan
keretakan yang
menandakan alat tidak dapat dipakai; 0
d) Proses pembersihan setiap alat yang segera
dilakukan sesudah
pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas;
e) Pencantuman identifikasi pasien pada BMHP
untuk hemodialisis;
f) Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse
di rekam medis;
g) Evaluasi utk menurunkan risiko infeksi BMHP
yang di-reuse.

Onbservasi /Pemgamatan
tentang Prosedur pembersihan dan desinfeksi
Permukaan Lingkungan
10

Observasi
tentang Pelaksanaan Pembersihan dan desinfeksi
permukaan dan lingkungan

Observasi
tentang Pelaksanaan Pembersihan dan desinfeksi
diarea berisiko tinggi
10
Wawancara
tentang pelaksanaan Pembersihan dan desinfeksi
diarea berisiko tinggi

Observasi /Pengamatan
tentang Bukti Dokumen Supervisi dan tindak
10
lanjut proses pembersihan dan disinfeksi
lingkungan
Regulasi
tentang Penetapan Unit Kerja Linen atau
penaggung jawab bila dilakukan dengan kontrak 0 belum ada SK unit
(outsourcing) & Peraturan Pengelolahan Linen
sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan pemilahan, transportasi,
pencucian, pengeringan, penyimpanan, dan
distribusi. Dokumen pengelohan linen sesuai
prinsip-prinsip PPI bila pihak ke 3 dokumen
10
supervisi ke pihak ke 3

Wawancara
tentang pengelohan linen sesuai peraturan yang
ditetapkan

Observasi /Pengamatan
tentang Bukti Dokumen Supervisi Pengelolahn 10
linen juga dengan Pihak ke 3

Observasi /Pengamatan
tentang pengelolaan limbah rumah sakit
meliputi :
a) Pengelolaan limbah cairan tubuh
infeksius;
b) Penanganan dan pembuangan darah serta
komponen darah; 0
c) Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat;
d) Pengelolaan limbah cair;
e) Pelaporan pajanan limbah infeksius.

Wawancara
tentang Pengelohan limbah rumah sakit

Wawancara
tentang Pelaksaan Penanganan dan pembuangan 10
darah serta komponenya

Observasi /Pengamatan
tentang Dokumen Bukti laporan Pajanan limbah 10
infeksius sesuai regulasi dan monev
Observasi /Pengamatan
Pengamatan pelaksaan pengelolahan limbah
rumah sakit sesuai peraturan yang ditetapkan
10
Dokumen pelaksaan kerjasama RS dengan pihak
luar RS , Bukti ijin transporter, ijin pengelolahan
limbah B-3 dan bukti sertifikasi mutu

Observasi /Pengamatan
tentang Bukti laporan pengelolahan pemulasaran 0
jenazah dan bedah mayat sesuai regulasi

Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksaan proses pengelolahan kamar
mayat dan bedah mayat
10
Wawancara
tentang pelaksanaan proses pengelolahanh
kamar mayat

Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan supervisi serta tindak lanjut
pemulasaran jenazah dan bedah mayat Dokumen 0
Pelaksanaan supervisi serta tindak lanjut
pemulasaran jenazah dan bedah mayat

Observasi /Pengamatan
tentang kepatuhan petugas dalam pengelolaan
benda tajam dan jarum sesuai dengan
perundang- undangan
10

Wawancara
tentang pelaksanan pengelolahan limbah benda
tajam dan jarum sesuai prinsip - prinsip PPI

Observasi /Pengamatan tentang Bukti :


a) Kerjasama dengan pihak luar RS
b) Izin transporter 10
c) Izin pengelolaan limbah B3
d) Sertifikasi mutu
Observasi /Pengamatan
tentang bukti Dokumen Data-data limbah benda
tajam dan jarum yang dikelola
10
Wawancara
tentang data-data limbah benda tajam dan jarum
yang dikelola

Observasi
tentang Pelaksaan supervisi dan monitoring
tersebut dan Dokumen pelaksanaan supervisi dan
monitoring oleh IPCN terhadap pengelolaan
benda tajam dan jarum sesuai dengan prinsip PPI 10
juga bila dikelolah pihak luar

Wawancara
tentang kegiataan Pelaksaan supervisi dan
monitoring tersebut
Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanan supervisi dan monitoring .
Dokumen pelaksanaan supervisi dan monitoring
10
oleh IPCN terhadap pengelolaan benda tajam dan
jarum sesuai dengan prinsip PPI juga bila
dikelolah pihak luar
Regulasi
Peraturan tentang pelayanan makanan di RS
yang meliputi a) pelayanan makanan di rumah
sakit mulai dari pengelolaan bahan makanan,
sanitasi dapur, makanan, alat masak, serta alat 10
makan untuk mengurangi risiko infeksi dan
kontaminasi silang;
b) standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry
sesuai dengan peraturan perundangan
Observasi
tentang Pelaksanaan pengelohan makanan mulai
dari penerimaan makanan, penyimpanan,
pengelohan, pemorsian sampai distribusi
Dokumen Pelaporan pelaksaan bahan makanan,
pengelohan, pembagian dan distrubusi sesuai 10
peraturan yang telah ditetapkan
Wawancara
Penjelasaan pelaksanaan sesuai peraturan yang
ditetapkan
Observasi
tentang Pelaksanaan penyimpanan makanan dan
produk nutrisi dengan memperhatikan kesehatan
lingkungan meliputi sanitasi, suhu, pencahayaan, 10
kelembapan, ventilasi, dan keamanan dan
dokumen Ceklist suhu, pencahayaan,
kelembapan, ventilasi

Observasi /Pengamatan
tentang Bukti penerapan pengendalian mekanis
dan teknis (mechanical and engineering control) 10
minimal untuk fasilitas yang tercantum pada a) –
e) pada maksud dan tujuan

Observasi/Pengamatan tentang
Bukti penilaian risiko pengendalian infeksi
mekanis dan teknis i (infection control risk
assessment/ICRA) yang minimal meliputi:
a) Identifikasi
tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan
kriteria;
5
b) Identifikasi kelompok risiko pasien;
c) Matriks pengendalian infeksi antara kelompok
risiko pasien dan tipe kontruksi kegiatan;
d) Proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi;
e) Tindak pengendalian infeksi berdasar atas
tingkat/kelas infeksi; dan
f) Pemantauan pelaksanaan.

Observasi/Pengamatan
tentang Bukti penilaian risiko pengendalian
infeksi (infection control risk assessment/ICRA) 10
pada semua renovasi, kontruksi dan demolisi
sesuai dengan regulasi

Observasi/Pengamatan
tentang Penempatan pasien dengan imunitas
rendah (immunocompromised) sesuai dengan 10
peraturan perundang undangan (lihat ruang
isolasi)
Observasi /Pengamatan
tentang pelaksanaan proses transfer pasien
airborne diseases di dalam rumah sakit dan keluar 5
rumah sakit juga termasuk diruang gawat darurat
dan dokumen data pasien di rujuk

Observasi /Pengamatan
Pelaksanaan ruang isolasi pasien infeksi “air
borne”dalam waktu singkat jika rumah sakit tidak
mempunyai kamar dengan tekanan negatif
termasuk Ruang gawat darurat 10

Wawancara
tentang pelaksanaan ruang isolasi

Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan ruang isolasi pasien infeksi
0
“air borne”Dokumen laporan Supervisi
pemantauan ruangan tekanan negatif

Observasi / Pengamatan
tentang proses pengelolaan pasien bila terjadi
0
ledakan pasien (outbreak) penyakit infeksi air
borne

Observasi / Pengamatan
tentang Pelaksaan ketersediaan ruang isolasi
dengan tekanan negatif bila terjadi ledakkan
10
Dokumen bukti skenario/simulasi pengelolaan
pasien bila terjadi ledakan pasien (outbreak)
penyakit infeksi air borne

Observasi / Pengamatan
tentang pelaksanaan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan
pasien
10
10
Wawancara
Penjelasan edukasi kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan
pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne

Observasi/Pengamatan
tentang penerapaan hand hygiene sesuai
peraturaan perundang-undangan

Wawancara 10
tentang penerapan hand hygiene yang mencakup
kapan, di mana, dan bagaimana melakukan cuci
tangan mempergunakan sabun (hand wash) dan
atau dengan disinfektan (hand rubs) serta
ketersediaan fasilitas hand hygiene

Observasi /Pengamatan
10
Ketersediaan fasilitas kebersihan tangan

Observasi /Pengamatan
Dokumen bukti pelaksanaan pelatihan hand
hygiene kepada semua pegawai termasuk tenaga
kontrak 10
Simulasi
tentang cara cuci tangan

Observasi/Pengamatan
tentang penerapan penggunaan alat pelindung 10
diri sesuai perundang-undangan

Simulasi
10
Cara pemgunaan APD

Observasi /Pengamatan
tentang Keersediaan APD sesuai peraturan
10
Wawancara tentang
Ketersedian APD yang cukup

Observasi /Pengamatan
Bukti Dokumen bukti pelatihan penggunaan alat
10
pelindung diri kepada semua pegawai termasuk
tenaga kontrak
Regulasi
tentang peraturan pengelolaan data terintegrasi
0
antara data surveilans dan data indikator mutu di
komite mutu.

Observasi /Pengamatan
Dokumen bukti pertemuan berkala antara Komite
0
mutu dan Komite/Tim PPI untuk berkoordinasi
dan didokumentasikan

Observasi /pengamatan tentang


Dokumen laporan penyampaian hasil analisis
5
data dan rekomendasi Komite / Tim PPI kepada
Komite mutu setiap tiga bulan sekali.

Regulasi
Dokumen Penetapan Program Pelatihan dan
Edukasi tentang PPI meliputi :
a) orientasi pegawai baru baik staf
klinis maupun nonklinis di tingkat rumah sakit
maupun di unit pelayanan; 10
b) staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara
berkala;
c) staf nonklinis;
d) pasien dan keluarga; dan
e) pengunjung yang ada pada maksud dan tujuan

Observasi /pengamatan tentang


Dokumen Pelaksanaan pelatihan untuk semua staf
klinis, non klinis oleh narasumber yang kompeten 10
. Bukti Orientasi Pegawai Baru dan mahasiswa
PKL

Observasi /pengamatan Dokumen


pelaksanaan edukasi untuk pasien keluarga dan
pengunjung
10
Wawancara
Pasien /keluarga dan pengunjung mendapat
edukasi

500
REKOMENDASI HASIL 80.65%

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

1
1

62
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN

a.

b.
Rumah sakit menetapkan
regulasi tentang
persetujuan dan c.
pemantauan pemilik
PPK 1
pimpinan dalam kerja
sama penyelenggaraan
pendidikan kesehatan di
rumah sakit.

d.

a.

Pelaksanaan pelayanan
dalam pendidikan klinis
yang diselenggarakan di
a. Kebijakan PPK 2 rumah sakit mempunyai
Penyelenggaraan akuntabilitas
Pendidikan manajemen, koordinasi,
dan prosedur yang jelas. b.

c.
a.

Tujuan dan sasaran


program pendidikan
klinis di rumah sakit
disesuaikan dengan
PPK 3 jumlah staf yang
memberikan pendidikan
klinis, variasi dan jumlah b.
pasien, teknologi, serta
fasilitas rumah sakit.

c.

a.
Seluruh staf yang
memberikan pendidikan
klinis mempunyai
kompetensi sebagai
PPK 4 pendidik klinis dan
mendapatkan b.
kewenangan dari institusi
pendidikan dan rumah
sakit.
c.

a.

b. Kompetensi dan
Supervisi
b.

Rumah sakit memastikan


pelaksanaan pendidikan
yang dijalankan untuk
PPK 5 setiap jenis dan jenjang
pendidikan staf klinis di
Supervisi

Rumah sakit memastikan


pelaksanaan pendidikan
yang dijalankan untuk
PPK 5 setiap jenis dan jenjang
c.
pendidikan staf klinis di
rumah sakit aman bagi
pasien dan peserta didik.

d.

a.

b.

c.

Pelaksanaan pendidikan
klinis di rumah sakit
harus mematuhi regulasi
c. Mutu dan
rumah sakit dan
Keselamatan Dalam
PPK 6 pelayanan yang
Pelaksanaan d.
diberikan berada dalam
Pendidikan
upaya mempertahankan
atau meningkatkan mutu
dan keselamatan pasien.
PPK 6 pelayanan yang
Pelaksanaan
diberikan berada dalam
Pendidikan
upaya mempertahankan
atau meningkatkan mutu
dan keselamatan pasien.

e.

f.
DAFTAR TILIK PPK

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Pimpinan RS
Rumah sakit memilki kerjasama resmi rumah sakit
PK Komkordik-Tim
dengan institusi pendidikan yang masih berlaku.
Kordik
Pimpinan RS
Kerja sama antara rumah sakit dengan institusi
PL Komkordik-Tim
pendidikan yang sudah terakreditasi.
Kordik
Kriteria penerimaan peserta didik sesuai dengan Pimpinan RS
kapasitas RS harus dicantumkan dalam perjanjian PK Komkordik-Tim
Kerjasama. Kordik

PL Pimpinan RS
Pemilik, pimpinan rumah sakit dan pimpinan
Komkordik-Tim
institusi pendidikan membuat kajian tertulis
Kordik
sedikitnya satu kali setahun terhadap hasil
Pimpinan
evaluasi program pendidikan kesehatan yang
institusi
dijalankan di rumah sakit.
PP pendidikan

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang


pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan
Komkordik-Tim
pendidikan klinis yang telah disepakati bersama PK
Kordik
meliputi poin a) sampai dengan c) pada maksud
dan tujuan.

Rumah sakit memiliki daftar lengkap memuat


Komkordik-Tim
nama semua peserta pendidikan klinis yang saat PL
Kordik
ini ada di rumah sakit.

PL
Untuk setiap peserta pendidikan klinis terdapat
Komkordik-Tim
dokumentasi yang meliputi poin a) – e) pada
Kordik
maksud dan tujuan
PP
Terdapat bukti perhitungan rasio peserta
pendidikan dengan staf pendidik klinis untuk
Pimpinan RS
seluruh peserta dari setiap program pendidikan
PK Komkordik-Tim
profesi yang disepakati oleh rumah sakit dan
Kordik
institusi pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

PL
Terdapat bukti perhitungan peserta didik yang
diterima di rumah sakit per periode untuk proses Komkordik-Tim
pendidikan disesuaikan dengan jumlah pasien Kordik
untuk menjamin mutu dan keselamatan pasien.
PP

Terdapat bukti bahwa sarana prasarana,


teknologi, dan sumber daya lain di rumah sakit
PL
tersedia untuk mendukung pendidikan peserta
didik.

Rumah sakit menetapkan staf klinis yang


Pimpinan RS/
memberikan pendidikan klinis dan penetapan
PK Komkordik-Tim
penugasan klinis serta rincian kewenangan klinis
Kordik
dari rumah sakit.

Rumah sakit memiliki daftar staf klinis yang


Pimpinan RS/
memberikan pendidikan klinis secara lengkap
PL Komkordik-Tim
(akademik dan profesi) sesuai dengan jenis
Kordik
pendidikan yang dilaksanakan di rumah sakit.
Rumah sakit memiliki bukti staf klinis yang
Pimpinan RS/
memberikan pendidikan klinis telah mengikuti
PL Komkordik-Tim
pendidikan sebagai pendidikan dan keprofesian
Kordik
berkelanjutan.

Rumah sakit telah memiliki tingkat supervisi yang


Komkordik-Tim
diperlukan oleh setiap peserta pendidikan klinis di PK
Kordik
rumah sakit untuk setiap jenjang pendidikan.

PL Komkordik-Tim
Setiap peserta pendidikan klinis mengetahui
Kordik Peserta
tingkat, frekuensi, dan dokumentasi untuk
pendidikan
supervisinya.
PP klinis
Rumah sakit telah memiliki format spesifik untuk
mendokumentasikan proses supervisi yang sesuai PL Peserta
dengan kebijakan rumah sakit, tujuan program pendidikan
pendidikan, serta mutu dan keselamatan asuhan klinis
pasien. PP

PL
Rumah sakit telah memiliki proses pengkajian
rekam medis untuk memastikan kepatuhan Peserta
batasan kewenangan dan proses supervisi peserta pendidikan
pendidikan yang mempunyai akses pengisian klinis
rekam medis.
PP

Direktur rumah
Rumah sakit menetapkan unit yang bertanggung
sakit
jawab untuk mengelola pelaksanaan pendidikan PK
Komkordik-Tim
klinis di rumah sakit.
Kordik

Direktur rumah
Rumah sakit menetapkan program orientasi sakit
PK
peserta pendidikan klinis. Komkordik-Tim
Kordik

Rumah sakit telah memiliki bukti pelaksanaan dan PL Peserta


sertifikat program orientasi peserta pendidikan pendidikan
klinis. PP klinis

Komkordik-Tim
Rumah sakit telah memiliki bukti pelaksanaan dan PL
Kordik
dokumentasi peserta didik diikutsertakan dalam
Peserta
semua program peningkatan mutu dan
pendidikan
keselamatan pasien di rumah sakit.
PP klinis
Rumah sakit telah memantau dan mengevaluasi PL
bahwa pelaksanaan program pendidikan
Komite mutu
kesehatan tidak menurunkan mutu dan
Komkordik-Tim
keselamatan pasien yang dilaksanakan sekurang-
Kordik
kurangnya sekali setahun yang terintegrasi
dengan program mutu dan keselamatan pasien. PP

Rumah sakit telah melakukan survei mengenai PL Komkordik-Tim


kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit Kordik
atas dilaksanakannya pendidikan klinis sekurang- Pasien
kurangnya sekali setahun. Keluarga
PP
ILIK PPK

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang kerjasama antar rumah sakit


0
dengan institusi pendidikan yang masih berlaku

Dokumen sertifikat akreditasi institusi pendidikan 0

Regulasi tentang kriteria penerimaan peserta


0
didik sesuai dengan kapasitas RS

Dokumen kajian tertulis yang dibuat oleh


pemilik, pimpinan rumah sakit dan pimpinan
institusi pendidikan sedkitnya setahun sekali
terhadap evaluasi program pendidikan kesehatan
yang dijalankan di RS. 0
Wawancara tentang kajian tertulis hasil evaluasi
program pendidikan kesehatan yang dijalankan di
rumah sakit.

Regulasi tentang pengelolaan dan pengawasan


pelaksanaan pendidikan klinis yang telah
disepakati bersama meliputi :
a) Kapasitas penerimaan peserta didik sesuai
dengan kapasitas RS yang dicantumkan dalam
perjanjian kerjasama 0
b) Persyaratan kualifikasi pendidik/ dosen kllinis
dan
c) Peserta pendidikan klinis RS yag
dipertimbangkan berdasarkan masa Pendidikan
dan level kompetensi

Dokumen daftar lengkap nama semua peserta


0
pendidian klinis lengkap di rumah sakit

Dokumen kelengkapan peserta pendidikan klinis


yang meliputi poin a) - e) pada maksud dan
tujuan
0
Wawancara tentang kelengkapan peserta
pendidikan klinis
Regulasi tentang perhitungan rasio peserta
pendidikan dengan staf pendidik klinis untuk
seluruh peserta dari setiap program pendidikan 0
profesi yang telah disepakati sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

Dokumen perhitungan peserta didik yang


diterima di rumah sakit per periode untuk proses
pendidikan yang disesuaikan dengan jumlah
pasien untuk menjamin mutu dan keselamatan
pasien 0

Wawancara tentang perhitungan peserta didik


yang diterima di rumah sakit per periode untuk
proses pendidikan

Observasi sarana prasarana, teknologi, dan


sumber daya lain di rumah sakit tersedia untuk 0
mendukung pendidikan peserta didik.

Regulasi tentang :
1) Penetapan staf klinis rumah sakit yang
memberikan pendidikan klinis 0
2) surat penugasan klinis serta rincian
kewenangan klinis dari rumah sakit

Dokumen daftar staf klinis yang memberikan


pendidikan klinis lengkap (akademik dan profesi)
0
sesuai dengan jenis pendidikan yang dilaksanakan
di rumah sakit

Dokumen sertifikat pendidikan dan keprofesian


berkelanjutan dari staf klinis yang memberikan 0
pendidikan klinis

Regulasi tentang tingkat supervisi yang


diperlukan oleh setiap peserta pendidikan klinis di 0
rumah sakit untuk setiap jenjang pendidikan

Dokumen informasi kepada peserta pendidikan


klinis tentang tingkat, frekuensi, dan dokumentasi
untuk supervisinya
0
Wawancara tentang tingkat, frekuensi, dan
dokumentasi untuk supervisinya bagi peserta
pendidikan klinis
Dokumen format spesifik untuk
mendokumentasikan proses supervise yang
sesuai dengan kebijakan RS, tujuan program
pendidikan serta mutu dan keselamatan pasien 0

Wawancara tentang format spesifik untuk


mendokumentasikan proses supervise

Dokumen proses pengkajian rekam medis untuk


memastikan kepatuhan batasan kewenangan dan
proses supervisi peserta pendidikan yang
mempunyai akses pengisian rekam medis
0
Wawancara tentang proses pengkajian rekam
medis untuk memastikan kepatuhan batasan
kewenangan dan proses supervisi peserta
pendidikan yang mempunyai akses pengisian
rekam medis

Regulasi penetapan unit yg bertanggung jawab


untuk mengelola pelaksanaan pendidikan klinis di 0
rumah sakit

Regulasi tentang program orientasi peserta


pendidikan klinis yang telah ditetapkan rumah
sakit mencakup :
1) Program rumah sakit tentang mutu dan
keselamatan 0
pasien
2) Program pengendalian infeksi;
3) Program keselamatan penggunaan obat; dan
4) Sasaran keselamatan pasien.

Dokumen pelaksanaan orientasi dan sertifikat


program orientasi bagi peserta pendidikan klinis
0
Wawancara tentang pelaksanaan orientasi bagi
peserta pendidikan klinis

Dokumen pelaksanaan peserta didik pada


diikutsertakan dalam semua program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit
0
Wawancara tentang keikutsertaan peserta didik
klinis dalam semua program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien di rumah sakit
Dokumen hasil evaluasi setahun sekali tentang
pelaksanaan program pendidikan kesehatan yang
terintegrasi dengan program mutu dan
keselamatan
pasien di rumah sakit 0
Wawancara tentang hasil evaluasi pelaksanaan
program pendidikan kesehatan yang terintegrasi
dengan program mutu dan keselamatan
pasien

Dokumen hasil pelaksanaan survei kepuasan


pasien terhadap pelayanan rumah sakit atas
dilaksanakannya pendidikan klinis di rumah sakit
yang diadakan sekurang-kurangnya satu tahun
0
sekali

Wawancara tentang pelaksanaan survei


kepuasan pasien terhadap pelayanan atas
dilaksanakannya pendidikan klinis di rumah sakit
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

Rumah sakit menetapkan


proses skrining baik
pasien rawat inap
maupun rawat jalan
untuk mengidentifikasi
AKP 1
pelayanan Kesehatan
yang dibutuhkan sesuai b
dengan misi serta
sumber daya rumah
sakit.

a
Pasien dengan
kebutuhan darurat,
sangat mendesak, atau
AKP 1.1 yang membutuhkan
pertolongan segera
diberikan prioritas untuk
pengkajian dan tindakan.
a
Pasien dengan
kebutuhan darurat,
sangat mendesak, atau
AKP 1.1 yang membutuhkan
pertolongan segera
diberikan prioritas untuk
pengkajian dan tindakan.
b

a. Skrining Pasien di
Rumah Sakit

Rumah sakit melakukan


skrining kebutuhan
pasien saat admisi rawat
inap untuk menetapkan
AKP 1.2 pelayanan preventif,
paliatif, kuratif,
rehabilitatif, pelayanan
khusus/spesialistik atau
pelayanan intensif.
c

d
Rumah Sakit
mempertimbangkan a
kebutuhan klinis pasien
dan memberikan
informasi kepada pasien
AKP 1.3 jika terjadi penundaan
dan kelambatan
pelaksanaan
tindakan/pengobatan
dan atau pemeriksaan b
penunjang diagnostik

b
Rumah Sakit
menetapkan proses
penerimaan dan
AKP 2 pendaftaran pasien
rawat inap, rawat jalan,
dan pasien gawat
darurat.
c

d
b. Registrasi dan
Admisi Di Rumah
Sakit
b. Registrasi dan
Admisi Di Rumah
Sakit

Rumah sakit menetapkan


proses untuk mengelola
AKP 2.1
alur pasien di seluruh
area rumah sakit.

Rumah sakit memiliki


proses untuk
melaksanakan c
kesinambungan
pelayanan di rumah sakit
AKP 3 dan integrasi antara
profesional pemberi
asuhan (PPA) dibantu d
oleh manajer pelayanan
pasien (MPP)/case
manager.
AKP 3 dan integrasi antara
profesional pemberi
asuhan (PPA) dibantu
oleh manajer pelayanan
pasien (MPP)/case
manager.

f
c. Kesinambungan
Pelayanan

Rumah sakit menetapkan


bahwa setiap pasien
harus memiliki dokter
penanggung jawab
AKP 3.1
pelayanan (DPJP) untuk
memberikan asuhan
kepada Pasien.

Rumah sakit menetapkan


informasi tentang pasien a
d. Transfer Pasien
disertakan pada proses
Internal di Dalam AKP 4
transfer internal antar
Rumah Sakit
unit di dalam rumah
sakit.
Rumah sakit menetapkan
informasi tentang pasien
d. Transfer Pasien
disertakan pada proses
Internal di Dalam AKP 4
transfer internal antar
Rumah Sakit
unit di dalam rumah
sakit.
b

Rumah Sakit
menetapkan dan
b
melaksanakan proses
pemulangan pasien dari
AKP 5 rumah sakit berdasarkan
kondisi kesehatan pasien
c
dan kebutuhan
kesinambungan asuhan
atau tindakan.

Ringkasan pasien pulang


(discharge summary)
b
AKP 5.1 dibuat untuk semua
pasien rawat inap yang
keluar dari rumah sakit.
c

Rumah sakit menetapkan


proses untuk mengelola b
dan melakukan tindak
lanjut pasien dan
AKP 5.2 memberitahu staf rumah
sakit bahwa mereka
berniat keluar rumah
sakit serta menolak c
rencana asuhan medis.
AKP 5.2 memberitahu staf rumah
sakit bahwa mereka
berniat keluar rumah
sakit serta menolak
rencana asuhan medis.

Rumah sakit menetapkan


proses untuk mengelola
AKP 5.3 pasien yang menolak b
rencana asuhan medis
yang melarikan diri.

e. Pemulangan
(Discharge), Rujukan a
dan Tindak Lanjut Pasien dirujuk ke fasilitas
pelayanan kesehatan lain
berdasar atas kondisi
b
pasien untuk memenuhi
kebutuhan asuhan
AKP 5.4 berkesinambungan dan
sesuai dengan c
kemampuan fasilitas
kesehatan penerima
untuk memenuhi
kebutuhan pasien. d

Rumah sakit menetapkan


proses rujukan untuk
AKP 5.5
memastikan pasien c
pindah dengan aman
Rumah sakit menetapkan
proses rujukan untuk
AKP 5.5
memastikan pasien c
pindah dengan aman

Rumah sakit menetapkan


regulasi untuk mengatur
AKP 5.6 proses rujukan dan b
dicatat di rekam medis
pasien.
c

Untuk pasien rawat jalan


yang membutuhkan a
asuhan yang kompleks
atau diagnosis yang
AKP 5.7 kompleks dibuat catatan
tersendiri Profil Ringkas
b
Medis Rawat Jalan
(PRMRJ) dan tersedia
untuk PPA.
c

Rumah sakit menetapkan


b

Rumah sakit menetapkan


proses transportasi
dalam merujuk,
memindahkan atau
f. Transportasi AKP 6
pemulangan, pasien c
rawat inap dan rawat
jalan utk memenuhi
kebutuhan pasien.

d
DAFTAR TILIK AKP

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Rumah sakit telah menetapkan regulasi akses dan


kesinambungan pelayanan (AKP) meliputi poin a) PK Manajemen
- f) pada gambaran umum.

Rumah sakit telah menerapkan proses skrining


baik di dalam maupun di luar rumah sakit dan PL Unit kerja
terdokumentasi.

Ada proses untuk memberikan hasil pemeriksaan


diagnostik kepada tenaga medis yang
PL Unit kerja
bertanggung jawab untuk menentukan apakah
pasien akan admisi, ditransfer, atau dirujuk.

Bila kebutuhan pasien tidak dapat dipenuhi sesuai


misi dan sumber daya yang ada, maka rumah
PL Unit kerja
sakit akan merujuk atau membantu pasien ke
fasilitas pelayanan yang sesuai kebutuhannya.

Proses triase dan pelayanan kegawatdaruratan


telah diterapkan oleh staf yang kompeten dan
PL Unit kerja : IGD
bukti dokumen kompetensi dan kewenangan
klinisnya tersedia
telah diterapkan oleh staf yang kompeten dan
PL Unit kerja : IGD
bukti dokumen kompetensi dan kewenangan
klinisnya tersedia

Staf telah menggunakan kriteria triase berbasis


bukti untuk memprioritaskan pasien sesuai PL Unit kerja : IGD
dengan kegawatannya.
Pasien darurat dinilai dan distabilkan sesuai
kapasitas rumah sakit sebelum ditransfer ke ruang
PL Unit kerja : IGD
rawat atau dirujuk dan didokumentasikan dalam
rekam medik.
Rumah sakit telah melaksanakan skrining pasien
masuk rawat inap untuk menetapkan kebutuhan
Unit kerja : IGD
pelayanan preventif, paliatif, kuratif, dan PL
dan rawat jalan
rehabilitatif, pelayanan khusus/spesialistik atau
pelayanan intensif.

PK Manajemen

Rumah sakit telah menetapkan kriteria masuk dan


kriteria keluar di unit pelayanan
khusus/spesialistik menggunakan parameter
diagnostik dan atau parameter objektif termasuk
kriteria berbasis fisiologis dan terdokumentasikan Unit Kerja khusus/
PL
di rekam medik. Spesialistik

PK Manajemen

Rumah sakit telah menerapkan kriteria masuk dan


kriteria keluar di unit pelayanan intensif
menggunakan parameter diagnostik dan atau
parameter objektif termasuk kriteria berbasis PL Unit Kerja intensif
fisiologis dan terdokumentasikan di rekam medik

Staf yang kompeten dan berwenang di unit


pelayanan khusus dan unit pelayanan intensif
PL PPA
terlibat dalam penyusunan kriteria masuk dan
kriteria keluar di unitnya.
Pasien dan atau keluarga diberi informasi jika ada
penundaan dan atau keterlambatan pelayanan PL PPA
beserta alasannya dan dicatat di rekam medis.

PL PPA
Pasien dan atau keluarga diberi informasi tentang
alternatif yang tersedia sesuai kebutuhan klinis
pasien dan dicatat di rekam medis.
PI Pasien / keluarga

PK Manajemen
Rumah sakit telah menerapkan proses
penerimaan pasien meliputi poin a) - f) maksud Unit kerja :
dan tujuan. Pendaftaran IGD,
PL
Rawat jalan dan
Rawat Inap

Rumah sakit telah menerapkan sistim pendaftaran Unit kerja :


pasien rawat jalan dan rawat inap baik secara Pendaftaran IGD,
PL
offline maupun secara online dan dilakukan Rawat jalan dan
evaluasi dan tindak lanjutnya. Rawat Inap

PL PPA

Rumah sakit telah memberikan informasi tentang


rencana asuhan yang akan diberikan, hasil asuhan
yang diharapkan serta perkiraan biaya yang harus
dibayarkan oleh pasien/keluarga PP PPA, Staf admisi

Saat diterima sebagai pasien rawat inap, pasien


Unit kerja : rawat
dan keluarga mendapat edukasi dan orientasi PL
inap
tentang ruang rawat inap.
PK Manajemen

Rumah sakit telah melaksanakan pengelolaan alur


pasien untuk menghindari penumpukan.
mencakup poin a) - g) pada maksud dan tujuan

PP PPA, MPP

Manajer pelayanan pasien (MPP)/case manager PP MPP


bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pengaturan alur pasien untuk menghindari
penumpukan. PL MPP

Rumah sakit telah melakukan evaluasi terhadap


pengelolaan alur pasien secara berkala dan PL Manajemen
melaksanakan upaya perbaikannya.

Ada sistim informasi tentang ketersediaan tempat Unit kerja :


PL
tidur secara online kepada masyarakat. Pendaftaran.

PK Manajemen
Para PPA telah memberikan asuhan pasien secara
terintegrasi berfokus pada pasien meliputi poin a)
- f) pada maksud dan tujuan.
PL PPA

Ada penunjukkan MPP dengan uraian tugas


PK Manajemen
meliputi poin a) - h) pada maksud dan tujuan

Para profesional pemberi asuhan (PPA) dan


manajer pelayanan pasien (MPP) telah
melaksanakan kesinambungan dan koordinasi PL PPA, MPP
pelayanan meliputi poin a) - e) pada maksud dan
tujuan.

Pencatatan perkembangan pasien


didokumentasikan para PPA di formulir catatan PL PPA
pasien terintegrasi (CPPT).
Pencatatan di unit intensif atau unit khusus
menggunakan lembar pemantauan pasien khusus,
pencatatan perkembangan pasien dilakukan pada
lembar tersebut oleh DPJP di unit tersebut, PPA PL DPJP, PPA
lain dapat melakukan pencatatan perkembangan
pasien di formulir catatan pasien terintegrasi
(CPPT).

Perencanaan dan pelayanan pasien secara


terintegrasi diinformasikan kepada pasien dan
PL PPA
atau keluarga secara berkala sesuai ketentuan
Rumah Sakit.

PK Manajemen
Rumah sakit telah menetapkan bahwa setiap
pasien memiliki dokter penanggung jawab
pelayanan (DPJP) dan telah melakukan asuhan
pasien secara terkoordinasi dan terdokumentasi
dalam rekam medis pasien.

PL DPJP

Rumah sakit juga menetapkan proses


perpindahan tanggung jawab koordinasi asuhan
pasien dari satu dokter penanggung jawab PL DPJP, PPA
pelayanan (DPJP) ke DPJP lain, termasuk bila
terjadi perubahan DPJP utama.

Bila dilaksanakan rawat bersama ditetapkan DPJP


PL DPJP, PPA
utama sebagai koordinator asuhan pasien.

PK Manajemen
Rumah sakit telah menerapkan proses transfer
pasien antar unit pelayanan di dalam rumah sakit
dilengkapi dengan formulir transfer pasien.
PL PPA
Formulir transfer internal meliputi poin a) - g)
PL PPA
pada maksud dan tujuan.
Rumah sakit telah menetapkan kriteria
pemulangan pasien sesuai dengan kondisi
PK Manajemen
kesehatan dan kebutuhan pelayanan pasien
beserta edukasinya.
Rumah sakit telah menetapkan kemungkinan
pasien diizinkan keluar rumah sakit dalam jangka PK Manajemen
waktu tertentu untuk keperluan penting.

Penyusunan rencana dan instruksi pemulangan


didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan PL PPA
diberikan kepada pasien secara tertulis.
Tindak lanjut pemulangan pasien bila diperlukan
dapat ditujukan kepada fasilitas pelayanan
kesehatan baik perorangan ataupun dimana PL PPA, MPP
pasien untuk memberikan pelayanan
berkelanjutan
Rumah sakit telah menetapkan Ringkasan pasien
PR Manajemen
pulang meliputi a) - f) pada maksud dan tujuan

Rumah sakit memberikan salinan ringkasan pasien


PPA, Unit kerja :
pulang kepada pihak yang berkepentingan dan PL
rekam medis
tersimpan di dalam rekam medik.

Formulir Ringkasan pasien pulang dijelaskan PPA, Unit kerja :


PL
kepada pasien dan atau keluarga. rekam medis

Rumah sakit telah menetapkan proses untuk


mengelola pasien rawat jalan dan rawat inap yang
menolak rencana asuhan medis termasuk keluar PK Manajemen
rumah sakit atas permintaan sendiri dan pasien
yang menghendaki penghentian pengobatan.

Ada bukti pemberian edukasi kepada pasien


tentang risiko medis akibat asuhan medis yang PL PPA
belum lengkap.

Pasien keluar rumah sakit atas permintaan sendiri,


PL PPA
tetapi tetap mengikuti proses pemulangan pasien.
Dokter keluarga (bila ada) atau dokter yang
memberi asuhan berikutnya kepada pasien PL PPA
diberitahu tentang kondisi tersebut.
Ada dokumentasi rumah sakit melakukan
pengkajian untuk mengetahui alasan pasien
keluar rumah sakit apakah permintaan sendiri, PL Manajemen
menolak asuhan medis, atau tidak melanjutkan
program pengobatan.
Ada regulasi yang mengatur pasien rawat inap
dan rawat jalan yang meninggalkan rumah sakit PK Manajemen
tanpa pemberitahuan (melarikan diri).

Rumah sakit melakukan identifikasi pasien


menderita penyakit yang membahayakan dirinya PL PPA
sendiri atau lingkungan.

Rumah sakit melaporkan kepada pihak yang


berwenang bila ada indikasi kondisi pasien yang PL Manajemen, PPA
membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan.
Ada regulasi tentang rujukan sesuai dengan
PK Manajemen
peraturan perundang-undangan.

Rujukan pasien dilakukan sesuai dengan


PL PPA
kebutuhan kesinambungan asuhan pasien.

Rumah sakit yang merujuk memastikan bahwa


PPA, Petugas
fasilitas kesehatan yang menerima dapat PL
sisrute
memenuhi kebutuhan pasien yang dirujuk.

Ada kerjasama rumah sakit yang merujuk dengan


rumah sakit yang menerima rujukan yang sering PL Manajemen
dirujuk

Rumah sakit memiliki staf yang bertanggung


jawab dalam pengelolaan rujukan termasuk untuk
PK Manajemen
memastikan pasien diterima di rumah sakit
rujukan yang dapat memenuhi kebutuhan pasien.

Selama proses rujukan ada staf yang kompeten


sesuai dengan kondisi pasien yang selalu PL PPA
memantau dan mencatatnya dalam rekam medis.

PL PPA

Selama proses rujukan tersedia obat, bahan


medis habis pakai, alat kesehatan, dan peralatan
medis sesuai dengan kebutuhan kondisi pasien.
Selama proses rujukan tersedia obat, bahan
medis habis pakai, alat kesehatan, dan peralatan
medis sesuai dengan kebutuhan kondisi pasien.
PL Ambulance

Rumah sakit memiliki proses serah terima pasien


PL PPA
antara staf pengantar dan yang menerima.

Pasien dan keluarga dijelaskan apabila rujukan


PL PPA
yang dibutuhkan tidak dapat dilaksanakan.

Dokumen rujukan berisi nama dari fasilitas


pelayanan kesehatan yang menerima dan nama PL PPA
orang yang menyetujui menerima pasien.

Dokumen rujukan berisi alasan pasien dirujuk,


memuat kondisi pasien, dan kebutuhan pelayanan PL PPA
lebih lanjut.

Dokumen rujukan juga memuat prosedur dan


PL PPA
intervensi yang sudah dilakukan.

Proses rujukan dievaluasi dalam aspek mutu dan


PL Manajemen
keselamatan pasien

Rumah sakit telah menetapkan kriteria pasien


rawat jalan dengan asuhan yang kompleks atau
yang diagnosisnya kompleks diperlukan Profil PK Manajemen
Ringkas Medis Rawat Jalan (PRMRJ) meliputi poin
a-d dalam maksud tujuan.
Rumah sakit memiliki proses yang dapat
PPA, Unit kerja :
dibuktikan bahwa PRMRJ mudah ditelusur dan PL
rawat jalan
mudah di-review.
Proses tersebut dievaluasi untuk memenuhi
PPA, Unit kerja :
kebutuhan para DPJP dan meningkatkan mutu PL
rawat jalan
serta keselamatan pasien.
Rumah sakit memiliki proses transportasi pasien
sesuai dengan kebutuhannya yang meliputi
pengkajian kebutuhan transportasi, SDM, obat,
PK Manajemen
bahan medis habis pakai, alat kesehatan,
peralatan medis dan persyaratan PPI yang sesuai
dengan kebutuhan pasien.
Bila Rumah Sakit memiliki kendaraan transport Petugas
sendiri, ada bukti pemeliharan kendaraan tersebut PL Ambulance,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan. manajemen

Bila Rumah Sakit bekerja sama dengan jasa PK Manajemen


transport pasien mandiri, ada bukti kerjasama
tersebut dan evaluasi berkala dari Rumah Sakit
mengenai kelayakan kendaraan transport,
memenuhi aspek mutu, keselamatan pasien dan
keselamatan transportasi
PL Manajemen

Kriteria alat transportasi yang digunakan untuk


merujuk, memindahkan, atau memulangkan PK Manajemen
pasien ditentukan oleh Rumah Sakit (staf yang
kompeten), harus sesuai dengan Program PPI,
memenuhi aspek mutu, keselamatan pasien dan
keselamatan transportasi.
Petugas
PP
ambulance
R TILIK AKP

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang akses dan kesinambungan


pelayanan (AKP) meliputi :
a) Skrinin pasien di Rumah Sakit
b) Registrasi dan admisi di rumah Sakit
0
c) Kesinambungan Pelayanan
d) Transfer pasien internal di dalam Rumah Sakit
e) Pemulangan, rujukan dan tindak lanjut.
f) Transportasi

Dokumen Rekam Medis memuat proses skrining


0
baik di dalam maupun di luar rumah sakit

Dokumen Rekam Medis memuat hasil


0
pemeriksaan diagnostik

Dokumen Rekam Medis memuat proses rujukan


0
pasien

Dokumen rekam medis memuat proses triase.

0
0

SPK (surat penugasan klinis) dan RKK (rincian


kewenangan klinis) PPA

Dokumen Rekam Medis memuat kriteria triase 0

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian


awal dan pengkajian ulang medis dan 0
keperawatan IGD

Dokumen rekam medis memuat skrining pasien


0
masuk rawat inap

Regulasi tentang kriteria masuk dan kriteria


keluar di unit pelayanan khusus/spesialistik

0
Dokumen rekam medis memuat catatan medis
sesuai kriteria masuk dan kriteria keluar di unit
pelayanan khusus/spesialistik

Regulasi tentang kriteria masuk dan kriteria


keluar di unit pelayanan intensif

0
Dokumen rekam medis kriteria masuk dan
kriteria keluar di unit pelayanan intensif

Dokumen penyusunan kriteria masuk dan


0
kriteria keluar di unitnya.
Dokumen Rekam Medis memuat penundaan dan
0
atau keterlambatan pelayanan beserta alasannya

Dokumen rekam medis memuat alternatif


tindakan/ pengobatan dan atau pemeriksaan
penunjang diagnostik yang tersedia sesuai
kebutuhan klinis pasien
0
Konfirmasi pemberian informasi tentang
alternatif tindakan/ pengobatan dan atau
pemeriksaan penunjang diagnostik yang tersedia
sesuai kebutuhan klinis pasien
Regulasi tentang proses penerimaan pasien
meliputi poin a) - f) maksud dan tujuan.

0
Observasi sistem penerimaan pasien

Observasi sistem pendaftaran pasien dan hasil


0
evaluasi serta tindak lanjutnya.

Dokumen Rekam Medis memuat informasi :


1) rencana asuhan yang akan diberikan
2) hasil asuhan yang diharapkan

Wawancara tentang:
0
1) rencana asuhan yang akan diberikan
2) hasil asuhan yang diharapkan
3) perkiraan biaya yang harus dibayarkan oleh
pasien/keluarga

Dokumen Rekam Medis memuat bukti pasien


dan keluarga mendapat edukasi dan orientasi 0
tentang ruang rawat inap.
Regulasi tentang pengelolaan alur pasien untuk
menghindari penumpukan mencakup poin a) - g)
pada maksud dan tujuan

Wawancara tentang pengelolaan alur pasien

Wawancara tentang pelaksanaan pengelolaan


alur pasien untuk menghindari penumpukan.
0
Dokumen pelaksanaan pengelolaan alur pasien
untuk menghindari penumpukan.

Dokumen pelaksanaan evaluasi terhadap


0
pengelolaan alur pasien secara berkala

Observasi sistim informasi tentang ketersediaan


0
tempat tidur secara online kepada masyarakat.

Regulasi tentang asuhan pasien secara


terintegrasi berfokus pada pasien meliputi poin a)
- f) pada maksud dan tujuan.
0
Dokumen Rekam Medis tentang asuhan pasien
secara terintegrasi berfokus pada pasien

Regulasi penunjukkan MPP dengan uraian tugas


0
meliputi poin a) - h) pada maksud dan tujuan

Dokumen :
1) Rekam Medis memuat bukti Para profesional
pemberi asuhan (PPA) telah melaksanakan
0
kesinambungan dan koordinasi pelayanan meliputi
poin a) - e) pada maksud dan tujuan.
2) Form A dan Form B MPP

Dokumen rekam medis berupa catatan pasien


0
terintegrasi (CPPT)
Dokumen Rekam Medis : 1) lembar pemantauan
pasien khusus (unit intensif atau unit khusus) 2) 0
catatan pasien terintegrasi (CPPT)

Dokumen Rekam Medis memuat informasi


Perencanaan dan pelayanan pasien secara 0
terintegrasi

Regulasi tentang dokter penanggung jawab


pelayanan (DPJP) meliputi :
1) Penetapan DPJP
2) Penetapan DPJP Utama
3) Perubahan DPJP Utama
0

Dokumen Rekam Medis memuat form


penunjukkan DPJP

Dokumen formulir alih DPJP / foem konsultasi 0

Dokumen formulir DPJP 0

Regulasi tentang transfer pasien antar unit


pelayanan di dalam rumah sakit
0

Dokumen Rekam Medis transfer pasien


Dokumen Rekam Medis transfer pasien meliputi
0
poin a) - g) pada maksud dan tujuan.

Regulasi tentang kriteria pemulangan pasien


sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan 0
pelayanan pasien beserta edukasinya.

Regulasi tentang pasien diizinkan keluar rumah


sakit dalam jangka waktu tertentu untuk 0
keperluan penting.

Dokumen rekam medis memuat rencana dan


0
instruksi pemulangan pasien (discharge planning)

Dokumen rekam medis memuat tindak lanjut


pemulangan pasien yang memerlukan rujukan 0
kepada fasilitas pelayanan. (Form B, MPP)

Regulasi tentang Ringkasan pasien pulang


0
meliputi a) - f) pada maksud dan tujuan
Dokumen Rekam Medis memuat ringkasan
pasien pulang yang diberikan kepada pihak yang
0
berkepentingan dan salinan tersimpan di dalam
rekam medis
Dokumen pelaksanaan ringkasan pulang
dijelaskan kepada pasien dan atau keluarga dan
0
ringkasan pulang di tanda tangani
pasien/keluarga

Regulasi tentang proses untuk mengelola pasien


rawat jalan dan rawat inap yang menolak rencana
asuhan medis termasuk keluar rumah sakit atas 0
permintaan sendiri dan pasien yang menghendaki
penghentian pengobatan

Dokumen Rekam Medis memuat edukasi risiko


0
medis akibat asuhan medis yang belum lengkap.

Dokumen Rekam Medis memuat permintaan


0
pasien pulang atas permintaan sendiri
Dokumen Rekam Medis memuat ringkasan
pasien pulang untuk pasien yang pulang atas 0
permintaan sendiri
Dokumen pengkajian alasan pasien keluar
rumah sakit: atas permintaan sendiri, menolak
0
asuhan medis, atau tidak melanjutkan program
pengobatan.

Regulasi tentang pasien rawat inap dan rawat


jalan yang meninggalkan rumah sakit tanpa 0
pemberitahuan (melarikan diri).

Dokumen Rekam Medis memuat identifikasi


pasien menderita penyakit yang membahayakan 0
dirinya sendiri atau lingkungan.

Dokumen pelaporan kepada pihak yang


berwenang bila ada indikasi kondisi pasien yang 0
membahayakan dirinya sendiri atau lingkungan.
Regulasi tentang rujukan sesuai dengan
0
peraturan perundang-undangan.

Dokumen pelaksanaan rujukan pasien sesuai


0
dengan kebutuhan kesinambungan asuhan pasien

Dokumen yang memuat kepastian fasilitas


kesehatan yang menerima rujukan dapat 0
memenuhi kebutuhan pasien yang dirujuk.

Dokumen perjanjian kerjasama (PKS) rumah


sakit yang merujuk dengan rumah sakit yang 0
menerima rujukan yang sering dirujuk

Regulasi tentang penetapan staf yang


0
bertanggung jawab dalam pengelolaan rujukan

Dokumen Rekam Medis memuat observasi


0
rujukan pasien oleh staf yang kompeten

Dokumen daftar ketersediaan obat, bahan medis


habis pakai, alat kesehatan, dan peralatan medis

0
0
Observasi ketersediaan obat, bahan medis
habis pakai, alat kesehatan, dan peralatan medis

Dokumen Rekam Medis memuat rujukan berisi


proses serah terima pasien antara staf pengantar 0
dan yang menerima.

Dokumen Rekam Medis memuat informasi pada


pasien dan keluarga apabila rujukan yang 0
dibutuhkan tidak dapat dilaksanan

Dokumen Rekam Mediis memuat rujukan berisi


nama dari fasilitas pelayanan kesehatan yang
0
menerima dan nama orang yang menyetujui
menerima pasien.

Dokumen Rekam Mediis memuat rujukan berisi


alasan pasien dirujuk, memuat kondisi pasien, dan 0
kebutuhan pelayanan lebih lanjut.

Dokumen Rekam Medis memuat rujukan berisi


0
prosedur dan intervensi yang sudah dilakukan.

Dokumen evaluasi rujukan dalam aspek mutu


0
dan keselamatan pasien

Regulasi tentang kriteria pasien rawat jalan


dengan asuhan yang kompleks atau yang
diagnosisnya kompleks diperlukan Profil Ringkas 0
Medis Rawat Jalan (PRMRJ) meliputi poin a-d
dalam maksud tujuan.

Dokumen Rekam Medis memuat PRMRJ 0

Observasi Dokumen evaluasi PRMRJ 0

Regulasi tentang proses transportasi dalam


merujuk, memindahkan atau pemulangan, pasien
0
rawat inap dan rawat jalan utk memenuhi
kebutuhan pasien.
Dokumen pemeliharan kendaraan sesuai dengan
0
peraturan perundang-undangan.

Regulasi berupa Perjanjian kerjasama/ PKS


dengan jasa transport pasien mandiri

Dokumen evaluasi berkala dari Rumah Sakit


mengenai kelayakan kendaraan transport,
memenuhi aspek mutu, keselamatan pasien dan
keselamatan transportasi

Regulasi tentang Kriteria alat transportasi yang


digunakan untuk merujuk, memindahkan, atau
memulangkan pasien ditentukan oleh Rumah
Sakit (staf yang kompeten), harus sesuai dengan
Program PPI, memenuhi aspek mutu, 0
keselamatan pasien dan keselamatan transportasi.

Wawancara tentang program PPI alat


transportasi
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

Rumah sakit menerapkan


proses yang mendukung
hak-hak pasien dan
keluarganya selama
HPK 1 b
pasien mendapatkan
pelayanan dan
perawatan di rumah
sakit.

d
a

Rumah sakit berupaya


mengurangi hambatan
fisik, bahasa, budaya,
dan hambatan lainnya
dalam mengakses dan
memberikan layanan
serta memberikan
HPK 1.1 b
informasi dan edukasi
kepada pasien dan
keluarga dalam bahasa
dan cara yang dapat
mereka pahami.

Rumah sakit memberikan


pelayanan yang
menghargai martabat
pasien, menghormati
nilai-nilai dan
HPK 1.2 b
kepercayaan pribadi
pasien serta menanggapi
permintaan yang terkait
dengan keyakinan
agama dan spiritual.
pasien serta menanggapi
permintaan yang terkait
dengan keyakinan
agama dan spiritual.

Rumah sakit menjaga


b
privasi pasien dan
kerahasiaan informasi
dalam perawatan, serta
memberikan hak kepada
HPK 1.3 pasien untuk
memperoleh akses dalam
informasi kesehatan
c
mereka sesuai
perundang-undangan
yang berlaku.

a
a. Hak Pasien dan
Keluarga
Rumah sakit melindungi
harta benda pasien dari
HPK 1.4
pencurian atau
kehilangan.

Rumah sakit melindungi


pasien dari serangan fisik
dan verbal, dan populasi
HPK 1.5 yang berisiko
Rumah sakit melindungi
pasien dari serangan fisik
dan verbal, dan populasi b
HPK 1.5 yang berisiko
diidentifikasi serta
dilindungi dari
kerentanan.

Pasien dan keluarga


pasien dilibatkan dalam
semua aspek perawatan
dan tata laksana medis b
melalui edukasi, dan
HPK 2 diberikan kesempatan
untuk berpartisipasi
dalam proses
pengambilan keputusan
mengenai perawatan
serta tata laksananya. c

e
a
Rumah sakit memberikan
informasi kepada pasien
dan keluarga mengenai
hak dan kewajibannya
untuk menolak atau
HPK 2.1 menghentikan terapi,
menolak diberikan
pelayanan resusitasi,
serta melepaskan atau b
menghentikan terapi
penunjang kehidupan.

a
Rumah sakit mendukung
hak pasien untuk
mendapat pengkajian
HPK 2.2 dan tata laksana nyeri
serta perawatan yang
penuh kasih menjelang
akhir hayatnya.

Rumah sakit memberi


tahu pasien dan
keluarganya mengenai
proses untuk menerima
dan menanggapi
keluhan, tindakan rumah
HPK 3 sakit bila terdapat
konflik/perbedaan b
pendapat di dalam
perawatan pasien, serta
hak pasien untuk
berperan dalam semua
proses ini.
keluhan, tindakan rumah
HPK 3 sakit bila terdapat
konflik/perbedaan b
pendapat di dalam
perawatan pasien, serta
hak pasien untuk
berperan dalam semua
proses ini.

Rumah sakit menetapkan b


batasan yang jelas untuk
persetujuan umum yang
diperoleh pasien pada
HPK 4 saat akan menjalani
rawat inap atau
didaftarkan pertama
kalinya sebagai pasien
rawat jalan

b. Permintaan
Persetujuan Pasien

a
Persetujuan tindakan
(informed consent)
pasien diperoleh melalui
cara yang telah
HPK 4.1 ditetapkan rumah sakit
dan dilaksanakan oleh
petugas terlatih dengan
cara dan bahasa yang
mudah dipahami pasien
Persetujuan tindakan
(informed consent)
pasien diperoleh melalui
cara yang telah
HPK 4.1 ditetapkan rumah sakit
dan dilaksanakan oleh
petugas terlatih dengan b
cara dan bahasa yang
mudah dipahami pasien

Rumah sakit menerapkan a


proses untuk pemberian
persetujuan oleh orang
HPK 4.2
lain, sesuai peraturan
perundangan yang
berlaku

b
DAFTAR TILIK HPK

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

PK Manajemen
Rumah sakit menerapkan regulasi hak pasien dan
keluarga sebagaimana tercantum dalam poin a) –
d) pada gambaran umum dan peraturan dan
undang-undang.

Staf Admisi,
Penjaga
PP
Keamanan di
IGD, PPA
Rumah sakit memiliki proses untuk
Tempat
mengidentifikasi siapa yang diinginkan pasien
PL pendaftaran
untuk berpartisipasi dalam pengambilan
Unit layanan
keputusan terkait perawatannya.

Tempat
Rumah sakit memiliki proses untuk menentukan PL pendaftaran
preferensi pasien, dan pada beberapa keadaan Unit layanan
preferensi keluarga pasien, dalam menentukan
informasi apa mengenai perawatan pasien yang
dapat diberikan kepada keluarga/pihak lain, dan
dalam situasi apa. PI Pasien/keluarga

Semua staf dilatih tentang proses dan peran


mereka dalam mendukung hak-hak serta PL Diklat
partisipasi pasien dan keluarga dalam perawatan.
Rumah sakit mengidentifikasi hambatan serta
menerapkan proses untuk mengurangi hambatan
PL Unit pelayanan
bagi pasien dalam mendapatkan akses, proses
penerimaan dan pelayanan perawatan

PL Unit pelayanan
Informasi terkait aspek perawatan dan tata
laksana medis pasien diberikan dengan cara dan
bahasa yang dipahami pasien.

PI Pasien/keluarga

Informasi mengenai hak dan tanggung jawab PL Unit pelayanan


pasien terpampang di area rumah sakit atau
diberikan kepada setiap pasien secara tertulis
atau dalam metode lain dalam bahasa yang
dipahami pasien.
PI Pasien/keluarga

Staf memberikan perawatan yang penuh


penghargaan dengan memerhatikan harkat dan PC PPA
martabat pasien.

Unit, ruang
PL
perawatan

Rumah sakit menghormati keyakinan spiritual dan


budaya pasien serta nilai-nilai yang dianut pasien.

PI Pasien/keluarga
Rumah sakit memenuhi kebutuhan pasien
P1 Pasien/keluarga
terhadap bimbingan rohani

Rumah sakit menjamin kebutuhan privasi pasien Unit, ruang


selama perawatan dan pengobatan di rumah PL perawatan,
sakit. instalasi

Unit, ruang
Kerahasiaan informasi pasien dijaga sesuai
PL perawatan,
dengan peraturan perundangan.
instalasi

Unit, ruang
Rumah sakit memiliki proses untuk meminta
PL perawatan,
persetujuan pasien terkait pemberian informasi
instalasi, Admisi

Rumah sakit memiliki proses untuk memberikan


pasien akses terhadap informasi kesehatan PL Unit pelayanan
mereka.

Petugas di ICU,
Rumah sakit menetapkan proses untuk mencatat Petugas di
dan melindungi pertanggungjawaban harta benda PK Rawat Inap,
pasien. Petugas di IGD
dan Security

Unit layanan,
PL admisi dan
Pasien mendapat informasi mengenai tanggung
Security
jawab rumah sakit untuk melindungi harta benda
pribadi mereka.

PI Pasien/ keluarga

Ruang
Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan
perawatan
proses untuk melindungi semua pasien dari PL
Anak, Bayi, ICU,
serangan fisik dan verbal.
HCU, security
Ruang
Rumah sakit mengidentifikasi populasi yang
perawatan
memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami PL
Anak, Bayi, ICU,
serangan.
HCU, security

Ruang kontrol
Rumah sakit memantau area fasilitas yang
PL security, area
terisolasi dan terpencil.
terpencil

Rumah sakit menerapkan proses untuk


mendukung pasien dan keluarga terlibat dan
PL Unit pelayanan
berpartisipasi dalam proses perawatan dan dalam
pengambilan keputusan

PL PPA
Rumah sakit menerapkan proses untuk
memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarganya mengenai kondisi medis, diagnosis,
serta rencana perawatan dan terapi yang
diberikan.
PI Pasien/keluarga

Pasien diberikan informasi mengenai hasil


PL Unit Pelayanan
perawatan dan tata laksana yang diharapkan.

Pasien diberikan informasi mengenai Unit, ruang


kemungkinan hasil yang tidak dapat diantisipasi PL perawatan,
dari terapi dan perawatan. instalasi

Rumah sakit memfasilitasi permintaan pasien


Unit, ruang
untuk mencari pendapat kedua tanpa perlu
PL perawatan,
khawatir akan mempengaruhi perawatannya
instalasi
selama di dalam atau luar rumah sakit.
Rumah sakit menerapkan proses mengenai
pemberian pelayanan resusitasi dan penghentian PL Rekam Medik
terapi penunjang kehidupan untuk pasien.

PL

Rumah sakit memberi informasi kepada pasien


dan keluarga mengenai hak mereka untuk
menolak atau menghentikan terapi, konsekuensi Pasien/keluarga
dari keputusan yang dibuat serta terapi dan
alternatif lain yang dapat dijadikan pilihan.
PI

Rumah sakit menerapkan proses untuk


Rekam Medik di
menghargai dan mendukung hak pasien PL
Unit Pelayanan
mendapatkan pengkajian dan pengelolaan nyeri.

Rumah sakit menerapkan proses untuk


menghargai dan mendukung hak pasien untuk
mendapatkan pengkajian dan pengelolaan PL Unit pelayanan
terhadap kebutuhan pasien menjelang akhir
hayat.

Pasien diberikan informasi mengenai proses untuk


menyampaikan keluhan dan proses yang harus
PL Unit pelayanan
dilakukan pada saat terjadi konflik/perbedaan
pendapat pada proses perawatan

Unit pelayanan,
PL customer
Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat service
tersebut dikaji dan diselesaikan oleh rumah sakit
melalui sebuah alur dan proses spesifik.
Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat
tersebut dikaji dan diselesaikan oleh rumah sakit
melalui sebuah alur dan proses spesifik.

PI Pasien/keluarga

Unit pelayanan,
Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam proses
PL Customer
penyelesaiannya.
service

Rumah sakit menerapkan proses bagaimana


persetujuan umum didokumentasikan dalam PL Admisi/TPPRI
rekam medis pasien.

Pasien dan keluarga diberikan informasi mengenai PL Admisi/TPPRI


pemeriksaan, tindakan dan pengobatan yang
memerlukan informed consent.

PI Pasien/keluarga

PL Unit pelayanan
Pasien menerima informasi mengenai
kemungkinan keterlibatan peserta didik,
mahasiswa, residen traine dan fellow yang
berpartisipasi dalam proses perawatan.

PI Pasien/keluarga

PL Unit Pelayanan
Rumah sakit menerapkan proses bagi pasien
untuk mendapatkan informed consent .

PI Pasien/keluarga
Pemberian informed consent dilakukan oleh staf
yang kompeten dan diberikan dengan cara dan PL DPJP
bahasa yang mudah dipahami pasien.

Unit pelayanan,
Rumah sakit memiliki daftar tindakan invasif,
ruang
pemeriksaan dan terapi tambahan yang PL
perawatan,
memerlukan lembar persetujuan terpisah.
instalasi

Unit pelayanan,
ruang
PL
perawatan,
instalasi
Rumah sakit menerapkan proses untuk pemberian
informed consent oleh orang lain selain pasien
Orang lain
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
selain pasien
PI sesuai peraturan
perundangan
yang berlaku

Rekam medis pasien mencantumkan (satu atau


lebih) nama individu yang menyatakan PL Rekam Medik
persetujuan.
IK HPK

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi
tentang Peraturan RS tentang perlindungan hak
pasien dan keluarga dalam poin: a.
Mengidentifikasi, melindungi, dan
mempromosikan hak-hak pasien;
b. Menginformasikan pasien tentang hak-hak
mereka;
0
c. Melibatkan keluarga pasien, bila perlu, dalam
keputusan tentang perawatan pasien;
d. Mendapatkan persetujuan (informed consent)

Wawancara
tentang penerapan kebijakan RS mengenai
perlindungan hak pasien dan keluarga di unit

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


proses identifikasi siapa yang diinginkan pasien
0
untuk berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan terkait perawatannya.

Observasi/pengamatan dokumen tentang


proses menentukan harapan pasien dalam
keadaan tertentu (kritis, menular,dll.)
0
Wawancara tentang proses menentukan
harapan pasien seperti dalam keadaan tersebut di
atas mengenai perawatan

Observasi/ pengamatan dokumen


pelaksanaan pelatihan tentang proses dan peran
dalam mendukung hak – hak seta partisipasi
pasien dan keluarga dalam perawatan, 0
dilengkapi seperti kerangka acuan (TOR) jadwal
acara, undangan,materi/bahan pelatihan, absensi,
laporan pelatihan .
Observasi/ pengamatan tentang pelaksanaan
identifikasi hambatan serta menerapkan proses
untuk mengurangi hambatan bagi pasien dalam 0
mendapatkan akses, proses penerimaan dan
pelayanan perawatan.

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


Informasi terkait aspek perawatan dan tata
laksana medis pasien diberikan dengan cara dan
bahasa yang dipahami pasien.
0

Wawancara tentang Informasi tersebut di atas


yang diberikan staf admisi/staf klinis apakah
dapat dipahami.

Observasi / pengamatan tentang pelaksanaan


pemberian informasi mengenai hak dan tanggung
jawab pasien terpampang di area dapat dipahami
pasien.
0

Wawancara tentang hak dan tanggung jawab


pasien apakah diketahui dan dipahami oleh
pasien/keluarga

Simulasi tentang bagaimana PPA memberikan


perawatan yang penuh penghargaan dengan 0
memperhatikan harkat dan martabat.

Observasi/ pengamatan dokumen bahwa


adanya identifikasi menghormati keyakinan
spiritual dan budaya pasien serta nilai-nilai yang
dianut pasien.
0
Wawancara tentang sejauh mana rumah sakit
menghormati keyakinan spiritual dan budaya
pasien serta nilai-nilai yang dianut pasien
(fasilitas ibadah, pelayanan sesuai dengan
gender, KRS tidak boleh hari sabtu, dll.)
Wawancara tentang sejauh mana rumah sakit
memenuhi kebutuhan pasien terhadap bimbingan 0
rohani

Observasi / pengamatan pelaksanaan akan


kebutuhan privacy pada lokasi pelayanan seperti
0
di IGD, Ranap, Rajal serta kelengkapan (penutup)
saat transfer pasien.

Observasi pelaksanaan menjaga Kerahasiaan


informasi misalnya (papan & hal lain terkait
0
identifikasi pasien dilokasi yang tidak terlihat oleh
selain petugas).

Observasi/ pengamatan dokumen bahwa


rumah sakit memiliki proses untuk meminta
persetujuan pasien terkait pemberian informasi,
0
misalnya adanya formulir persetujuan pemberian
informasi di unit (General Consent/Pelepasan
Informasi) yang sudah diisi.

Observasi/ pengamatan dokumen bahwa


rumah sakit memiliki proses untuk memberikan
0
pasien akses terhadap informasi kesehatan
mereka.

Regulasi peraturan perlindungan harta benda


0
pasien

Observasi pelaksaanan tentang adanya


informasi perlindungan harta benda pasien
(formulir untuk melindungi harta, tempat
penyimpanan barang). 0

Wawancara tentang Informasi perlindungan


harta benda.

Observasi /pengamatan pelaksanaan tentang


perlindungan pasien risiko tinggi dari serangan
fisik dan verbal, misalnya adanya ronda 0
keamanan, CCTV, mengidentifikasi orang yang
tidak berkepentingan,dll.)
Observasi/ pengamatan dokumen
pengidentifikasian populasi yang memiliki risiko
lebih tinggi untuk mengalami serangan, misalnya: 0
bayi, anak-anak, lansia dan yang tidak mampu
melindungi diri sendiri.

Observasi / pengamatan atau pemantauan


area fasilitas yang terisolasi dan terpencil ,
misalnya adanya ronda keamanan, CCTV, peta 0
area terisolasi dan terpencil, laporan hasil
pemantauan.

Observasi
pelaksanaan tentang dukungan pasien dan
keluarga terlibat dan berpartisipasi dalam proses
perawatan dan dalam pengambilan keputusan 0
(Dokumen formulir persetujuan/ penolakan
tindakan dan pendapat kedua (Second Opinion)
yang sudah diisi)

Observasi / pengamatan pelaksanaan tentang


edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai
kondisi medis, diagnosis, serta rencana perawatan
dan terapi yang diberikan (Dokumen formulir
edukasi yang terisi)
0
Wawancara tentang
Informasi pasien/keluarga mendapatkan edukasi
tentang kondisi medis, diagnosis, serta rencana
perawatan dan terapi yang diberikan

Observasi / pengamatan dokumen pelaksanaan


edukasi tentang hasil perawatan dan tata laksana 0
yang diharapkan.
Observasi / pengamatan dokumen
pelaksanaan tentang kemungkinan hasil yang
0
tidak dapat diantisipasi dari terapi dan perawatan
(Dokumen formulir edukasi yang sudah diisi).

Observasi /pengamatan dokumen


pelaksanaan tentang ketersediaan formulir
0
permintaan pendapat kedua (Second Opinion)
yang sudah diisi
Observasi / pengamatan dokumen proses
penerapan pelayanan resusitasi dan dan
penghentian terapi penunjang kehidupan untuk 0
pasien. ( RM pasien dengan tindakan resusitasi,
penghentian terapi penunjang kehidupan)

Observasi/ Pengamatan dokumen adanya


pemberian informasi hak menolak atau
menghentikan terapi, dokumen formulir informasi
hak pasien menolak atau menghentikan terapi.

Wawancara 0
Informasi pasien/keluarga diberikan penjelasan
hak menolak atau menghentikan terapi,
konsekuensi dari keputusan yang dibuat serta
terapi dan alternatif lain yang dapat dijadikan
pilihan

Observasi/ pengamatan dokumen adanya


bukti penerapan proses untuk menghargai dan
mendukung hak pasien mendapatkan pengkajian
dan pengelolaan nyeri.
0
(pengisian formulir pengkajian nyeri awal dan
lanjutan , Dokumen asuhan intervensi nyeri yang
sudah terisi misalnya penatalaksanaan nyeri
farmakologis dan non farmakologis, )

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


penerapan proses untuk menghargai dan
mendukung hak pasien untuk mendapatkan
0
pengkajian dan pengelolaan terhadap. kebutuhan
pasien menjelang akhir hayat (dokumen asuhan
pasien terminal yang sudah terisi).

Observasi/ pengamatan dokumen bahwa


adanya bukti proses pemberian informasi
mengenai proses untuk menyampaikan keluhan
0
dan proses yang harus dilakukan pada saat terjadi
konflik/perbedaan pendapat pada proses
perawatan.misalnya : (alur penyampaian keluhan)

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat
tersebut dikaji dan diselesaikan oleh rumah sakit
melalui sebuah alur dan proses spesifik.
(Dokumen laporan penyelesaian keluhan
0
pelanggan).
0

Wawancara dengan pasien/keluarga tentang


bagaimana mendapatkan umpan balik atas
penyelesaian keluhan .

Pengamatan dokumen tentang partisipasi


Pasien dan keluarga dalam proses penyelesaian
0
keluhan. (Dokumen laporan keterlibatan keluarga
dalam proses penyelesaian keluhan).

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


pengisian formulir persetujuan umum (Dokumen 0
persetujuan umum yang sudah terisi).

Pengamatan dokumen tentang pemberian


informasi mengenai pemeriksaan, tindakan dan
pengobatan yang memerlukan informed consent.
(Dokumen daftar tindakan yang membutuhkan
Informed concent,
Dokumen formulir informed concent) 0

Wawancara dengan pasien/keluarga tentang


penjelasan informasi mengenai pemeriksaan,
tindakan dan pengobatan yang memerlukan
informed concent .

Pengamatan dokumen tentang pemberian


informasi mengenai kemungkinan keterlibatan
peserta didik, mahasiswa, residen traine dan
fellow yang berpartisipasi dalam proses
perawatan (Dokumen formulir yang sudah terisi).
0
Wawancara dengan pasien/ keluarga tentang
pemberian informasi mengenai kemungkinan
keterlibatan peserta didik, mahasiswa, residen
traine dan fellow yang berpartisipasi dalam proses
perawatan .

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


menerapkan proses bagi pasien untuk
mendapatkan informed consent (Dokumen
informed consent yang sudah terisi). 0
Wawancara
Informasi bahwa pasien/keluarga telah
menandatangani informed consent
Observasi/ pengamatan dokumen pemberian
informed consent .Dokter membubuhkan tanda
0
tangan pada informed consent, staf klinis yang
kompeten memberikan pemahaman.

Observasi/ pengamatan dokumen daftar


tindakan invasif, pemeriksaan dan terapi
0
tambahan yang memerlukan lembar persetujuan
terpisah.

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


penerapkan proses untuk pemberian informed
consent oleh orang lain selain pasien sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
0
Wawancara tentang
Informasi bahwa orang lain selain pasien sesuai
peraturan perundangan yang berlaku telah
menandatangani informed consent

Observasi/ pengamatan dokumen tentang


Rekam medis pasien mencantumkan (satu atau
0
lebih) nama individu yang menyatakan
persetujuan.
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

b
Semua pasien yang
dirawat di rumah sakit
diidentifikasi kebutuhan
perawatan kesehatannya
PP 1
melalui suatu proses
pengkajian yang telah
ditetapkan oleh rumah
sakit.
c

Kebutuhan medis dan


c
Kebutuhan medis dan
keperawatan pasien
PP 1.1
diidentifikasi berdasarkan
pengkajian awal.

a. Pengkajian Pasien

Pasien dilakukan skrining


risiko nutrisi, skrining
b
nyeri, kebutuhan
PP 1.2 fungsional termasuk
risiko jatuh dan c
kebutuhan khusus
lainnya

d
Rumah sakit melakukan
a
pengkajian awal yang
telah dimodifikasi untuk
PP 1.3 populasi khusus yang
dirawat di rumah sakit.

Rumah sakit melakukan b


pengkajian ulang bagi
semua pasien dengan
b. Pengkajian Ulang interval waktu yang
PP 2
Pasien ditentukan untuk
c
kemudian dibuat rencana
asuhan lanjutan

a
Pelayanan laboratorium
tersedia untuk
PP 3 memenuhi kebutuhan
pasien sesuai peraturan
perundangan. b
a

Rumah sakit menetapkan


bahwa seorang yang
kompeten dan
PP 3.1
berwenang, bertanggung
jawab mengelola
b
pelayanan laboratorium

Staf laboratorium
a
mempunyai pendidikan,
pelatihan, kualifikasi dan
PP 3.2 pengalaman yang
dipersyaratkan untuk
mengerjakan b
pemeriksaan

Rumah Sakit
menetapkan kerangka b
waktu penyelesaian
PP 3.3
pemeriksaan regular dan
pemeriksaan segera
(cito). c

Rumah sakit memiliki


prosedur pengelolaan a
semua reagensia
PP 3.4
esensial dan di evaluasi
secara berkala
pelaksaksanaannya.

c. Standar Pelayanan
Laboratorium dan
Pelayanan Darah
prosedur pengelolaan
semua reagensia
PP 3.4
esensial dan di evaluasi
secara berkala
pelaksaksanaannya.
b
c. Standar Pelayanan
Laboratorium dan
Pelayanan Darah
Rumah sakit memiliki
prosedur untuk cara
pengambilan, a
pengumpulan,
PP 3.5
identifikasi, pengerjaan,
pengiriman,
penyimpanan, dan
pembuangan spesimen.
b

Rumah sakit menetapkan a


nilai normal dan rentang
PP 3.6 nilai untuk interpretasi
dan pelaporan hasil
laboratorium klinis.
b

Rumah sakit
melaksanakan prosedur a
kendali mutu pelayanan
PP 3.7
laboratorium, di evaluasi
dan dicatat sebagai
dokumen.

a
Rumah sakit
bekerjasama dengan
PP 3.8
laboratorium rujukan
yang terakreditasi.
b
a

Rumah Sakit
menetapkan regulasi
tentang penyelenggara b
pelayanan darah dan
PP 3.9 menjamin pelayanan
yang diberikan sesuai
peraturan dan
perundang-undangan c
dan standar pelayanan.

Pelayanan radiologi klinik a


menetapkan regulasi
PP 4
pelayanan radiologi klinis
di rumah sakit. b

Rumah Sakit
menetapkan seorang
yang kompeten dan
PP 4.1
berwenang, bertanggung
jawab mengelola
b
pelayanan RIR.

Semua staf radiologi


a
klinik mempunyai
pendidikan, pelatihan,
kualifikasi dan
PP 4.2
pengalaman yang
dipersyaratkan untuk b
d. Pelayanan mengerjakan
Radiologi Klinik pemeriksaan
d. Pelayanan
Radiologi Klinik

Rumah sakit menetapkan


kerangka waktu b
PP 4.3 penyelesaian
pemeriksaan radiologi
klinik regular dan cito.
c

Film X-ray dan bahan a


lainnya tersedia secara
PP 4.4 teratur.

a
Rumah sakit menetapkan
program kendali mutu,
PP 4.5
dilaksanakan, divalidasi
dan didokumentasikan. b
DAFTAR TILIK PP

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI
Rumah sakit menetapkan regulasi tentang
pengkajian awal dan pengkajian ulang
PK Manajemen
medis dan keperawatan di unit gawat darurat,
rawat inap dan rawat jalan.

Rumah sakit menetapkan isi minimal


pengkajian awal meliputi poin (status fisik;
psiko-sosio-spiritual; ekonomi; riwayat kesehatan
pasien; riwayat alergi; pengkajian nyeri; risiko
PK Manajemen
jatuh; pengkajian fungsional; risiko nutrisional;
kebutuhan edukasi; Perencanaan Pemulangan
Pasien (Discharge Planning); Riwayat Penggunaan
Obat) pada maksud dan tujuan.

PK Manajemen
Hanya PPA yang kompeten, diperbolehkan
untuk melakukan pengkajian sesuai dengan
Unit kerja :
ketentuan rumah sakit.
IGD, Rawat
PL
Jalan, Rawat
inap
Perencanaanan pulang yang mencakup Unit kerja :
identifikasi kebutuhan khusus dan rencana untuk IGD, Rawat
PL
memenuhi kebutuhan tersebut, disusun sejak Jalan, Rawat
pengkajian awal. inap

Pengkajian awal medis dan keperawatan,


termasuk di dalamnya riwayat kesehatan,
pemeriksaan fisik, dan beberapa pengkajian Unit kerja :
lainnya yang dibutuhkan sesuai kondisi pasien, IGD, Rawat
PL
dilaksanakan dan didokumentasikan dalam Jalan, Rawat
kurun waktu 24 jam pertama sejak pasien inap
masuk rawat inap, atau lebih awal bila
diperlukan sesuai dengan kondisi pasien.

Pengkajian awal medis menghasilkan


diagnosis medis yang mencakup kondisi Unit kerja :
PL
utama dan kondisi lainnya yang membutuhkan Rawat inap
tata laksana dan pemantauan.
Pengkajian awal keperawatan menghasilkan
Unit kerja :
kebutuhan asuhan keperawatan, intervensi PL
Rawat inap
atau pemantauan pasien yang spesifik.

Sebelum pembedahan pada kondisi


mendesak, minimal terdapat catatan
singkat dan diagnosis praoperasi yang PL Unit kerja
didokumentasikan di
dalam rekam medik.
Pengkajian medis yang dilakukan sebelum masuk
rawat inap atau sebelum pasien menjalani
prosedur di layanan rawat jalan rumah sakit
Unit kerja :
harus dilakukan dalam waktu kurang atau PL
rawat jalan
sama dengan 30 hari sebelumnya.
Jika lebih dari 30 hari, maka harus dilakukan
pengkajian ulang.

Hasil dari seluruh pengkajian yang dikerjakan


di luar rumah sakit ditinjau dan/atau Unit kerja :
PL
diverifikasi pada saat masuk rawat inap atau Rawat inap
sebelum tindakan di unit rawat jalan.

Rumah sakit menetapkan kriteria risiko PK Manajemen


nutrisional yang dikembangkan bersama staf
yang kompeten dan berwenang.
PL PPA

Pasien diskrining untuk risiko nutrisi sebagai


PL PPA
bagian dari pengkajian awal.
Pasien dengan risiko nutrisional dilanjutkan
PL PPA
dengan pengkajian gizi.

PK Manajemen
Pasien diskrining untuk kebutuhan
fungsional termasuk risiko jatuh.
PL PPA
Rumah sakit menetapkan jenis populasi
khusus yang akan dilakukan pengkajian meliputi
poin (Neonatus; Anak; Remaja; Obsteri /
maternitas; Geriatri; Sakit terminal / menghadapi
kematian; Pasien dengan nyeri kronik atau nyeri
(intense); Pasien dengan gangguan emosional
PK Manajemen
atau pasien psikiatris; Pasien kecanduan obat
terlarang atau alkohol; Korban kekerasan atau
kesewenangan; Pasien dengan penyakit menular
atau infeksius; Pasien yang menerima kemoterapi
atau terapi radiasi; Pasien dengan sistem
imunologi terganggu) pada maksud dan tujuan.

Rumah sakit telah melaksanakan pengkajian


tambahan terhadap populasi khusus sesuai PL PPA
ketentuan rumah sakit

Rumah sakit melaksanakan pengkajian ulang


oleh DPJP, perawat dan PPA lainnya untuk PL PPA
menentukan rencana asuhan lanjutan.
Terdapat bukti pelaksanaan pengkajian ulang
medis dilaksanakan minimal satu kali sehari,
PL DPJP
termasuk akhir minggu / libur untuk pasien
akut.
Terdapat bukti pelaksanaan pengkajian ulang
oleh perawat minimal satu kali per shift
PL Perawat
atau sesuai dengan perubahan kondisi
pasien.
PPA Lainnya
Terdapat bukti pengkajian ulang oleh PPA (Apoteker,
lainnya dilaksanakan dengan interval sesuai PL Dietizen,
regulasi rumah sakit. perawat
anastesi dll)

RS menetapkan regulasi tentang pelayanan


PK Manajemen
laboratorium di rumah sakit.

PK Manajemen
Pelayanan laboratorium buka 24 jam, 7 hari
seminggu, sesuai dengan kebutuhan pasien.
Staf
PL
Laboratorium
Direktur rumah sakit menetapkan
penanggung jawab laboratorium yang
PK Manajemen
memiliki kompetensi sesuai ketentuan perundang-
undangan.
Terdapat bukti pelaksanaan tanggung
jawab pimpinan laboratorium sesuai poin
(Menyusun dan evaluasi regulasi; Pengawasan
pelaksanaan administrasi; Melaksanakan program
kendali mutu (PMI dan PME) dan
mengintegrasikan program mutu laboratorium
Pimpinan unit
dengan program Manajemen Fasilitas dan PL
Laboratorium
Keamanan serta program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di rumah sakit; Melakukan
pemantauan dan evaluasi semua jenis pelayanan
laboratorium; Mereview dan menindak lanjuti hasil
pemeriksaan laboratorium rujukan) pada maksud
dan tujuan.

Staf laboratorium yang membuat interpretasi Staf Medis


PL
telah memenuhi persyaratan kredensial. Laboratorium

Staf laboratorium dan staf lain yang


Staf
melaksanakan pemeriksaan termasuk yang
PL Laboratorium
mengerjakan Point-of-care testing (POCT),
dan Staf lain
memenuhi persyaratan kredensial.

Rumah sakit menetapkan dan menerapkan Manajemen /


kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan PK Pimpinan Unit
laboratorium regular dan cito. Laboratorium

Terdapat bukti pencatatan dan evaluasi Staf


PL
waktu penyelesaian pemeriksaan laboratorium. Laboratorium

Terdapat bukti pencatatan dan evaluasi Staf


PL
waktu penyelesaian pemeriksaan cito. Laboratorium

Terdapat bukti pencatatan dan evaluasi Staf


PL
pelayanan laboratorium rujukan. Laboratorium

Terdapat bukti pelaksanaan semua reagensia


esensial disimpan dan diberi label, serta Staf
PL
didistribusi sesuai prosedur dari pembuatnya Laboratorium
atau instruksi pada kemasannya
Terdapat bukti pelaksanaan evaluasi/audit Pimpinan unit
PL
semua reagen. Laboratorium

Pengelolaan spesimen dilaksanakan sesuai poin


(Permintaan pemeriksaan; Pengambilan,
pengumpulan dan identifikasi spesimen;
Staf
Pengiriman, pembuangan, penyimpanan dan PL
Laboratorium
pengawetan spesimen; Penerimaan,
penyimpanan, telusur spesimen (tracking)) pada
maksud dan tujuan.

Terdapat bukti pemantauan dan evaluasi Staf


PL
terhadap pengelolaan spesimen. Laboratorium

RS menetapkan dan mengevaluasi rentang Manajemen/


nilai normal untuk interpretasi, pelaporan hasil PK Pimpinan unit
laboratorium klinis. Laboratorium

Setiap hasil pemeriksaan laboratorium Staf


PL
dilengkapi dengan rentang nilai normal. Laboratorium

Terdapat bukti bahwa unit laboratorium


telah melakukan Pemantapan Mutu Internal
(PMI) secara rutin yang meliputi poin (Validasi
tes yang digunakan untuk tes akurasi, presisi,
Staf
hasil rentang nilai; Dilakukan surveilans hasil PL
Laboratorium
pemeriksaan oleh staf yang kompeten; Reagensia
di tes; Koreksi cepat jika ditemukan kekurangan;
Dokumentasi hasil dan tindakan koreksi) pada
maksud dan tujuan.

Terdapat bukti bahwa unit laboratorium telah


Staf
melakukan Pemantapan Mutu Eksternal PL
Laboratorium
(PME) secara rutin.
Unit laboratorium memiliki bukti sertifikat
Staf
akreditasi laboratorium rujukan yang masih PL
Laboratorium
berlaku.

Telah dilakukan pemantauan dan evaluasi


Staf
kerjasama pelayanan kontrak sesuai dengan PL
Laboratorium
kesepakatan kedua belah pihak.
Rumah sakit menerapkan regulasi tentang Manajemen/
penyelenggaraan pelayanan darah di rumah PK pimpinan unit
sakit. Laboratorium
Manajemen/
PK pimpinan unit
Penyelenggaraan pelayanan darah dibawah
Laboratorium
tanggung jawab seorang staf yang kompeten
PJ Pelayanan
PL
Darah
Telah dilakukan pemantauan dan evaluasi mutu
Staf Pelayanan
terhadap penyelenggaran pelayanan darah di PL
Darah
rumah sakit.
Rumah sakit menerapkan proses persetujuan
PJ BDRS dan
tindakan pasien untuk pemberian darah dan PL
staf medis
produk darah.
Rumah Sakit menetapkan dan melaksanakan
PK Manajemen
regulasi pelayanan radiologi klinik.
Terdapat pelayanan radiologi klinik selama 24
jam, 7 hari seminggu, sesuai dengan PK Manajemen
kebutuhan pasien.
Direktur menetapkankan penanggung jawab
Radiologi Klinik yang memiliki kompetensi
PK Manajemen
sesuai ketentuan dengan peraturan perundang-
undangan.

Terdapat bukti pengawasan pelayanan radiologi


klinik oleh penanggung jawab radiologi klinik
sesuai poin (Menyusun dan evaluasi regulasi;
Pengawasan pelaksanaan administrasi;
Melaksanakan program kendali mutu (PMI dan
PME) dan mengintegrasikan program mutu Pimpinan unit
PL
radiologi dengan program Manajemen Fasilitas radiologi klinik
dan Keamanan serta program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di rumah sakit; Memonitor
dan evaluasi semua jenis pelayanan RIR;
Mereview dan menindak lanjuti hasil pemeriksaan
pelayanan RIR rujukan) pada maksud dantujuan.

Staf radiologi klinik yang membuat


Staf Medis
interpretasi telah memenuhi persyaratan PL
radiologi klinik
kredensial

Staf radiologi klinik dan staf lain yang


Staf radiologi
melaksanakan pemeriksaan termasuk yang
PL klinik dan staf
mengerjakan tindakan di Ruang Rawat
lain (perawat)
pasien, memenuhi persyaratan kredensial.
Rumah sakit menetapkan kerangka waktu
Pimpinan unit
penyelesaian pemeriksaan PK
radiologi klinik
radiologi klinik.

Dilakukan pencatatan dan evaluasi waktu


Staf radiologi
penyelesaian pemeriksaan PL
klinik
radiologi klinik.

Dilakukan pencatatan dan evaluasi waktu Staf radiologi


PL
penyelesaian pemeriksaan cito. klinik
Terdapat bukti pencatatan dan evaluasi Staf radiologi
PL
pelayanan radiologi rujukan. klinik
Rumah sakit menetapkan proses pengelolaan
logistik Film x-ray, reagens, dan bahan Pimpinan unit
PK
lainnya, termasuk kondisi bila terjadi radiologi klinik
kekosongan.

Semua film x-ray disimpan dan diberi label,


Staf radiologi
serta didistribusi sesuai pedoman dari PL
klinik
pembuatnya atau instruksi pada kemasannya.

Terdapat bukti bahwa unit radiologi klinik telah


Staf radiologi
melaksanakan Pemantapan Mutu Internal PL
klinik
(PMI).

Terdapat bukti bahwa unit radiologi klinik


Staf radiologi
melaksanakan Pemantapan PL
klinik
Mutu Eksternal (PME).
LIK PP

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang pengkajian awal dan


pengkajian ulang medis dan keperawatan di unit 0
gawat darurat, rawat inap, dan rawat jalan

Regulasi tentang penetapan isi minimal


pengkajian awal meliputi : status fisik; psiko-
sosio-spiritual; ekonomi; riwayat kesehatan
pasien; riwayat alergi; pengkajian nyeri; risiko
0
jatuh; pengkajian fungsional; risiko nutrisional;
kebutuhan edukasi; Perencanaan Pemulangan
Pasien (Discharge Planning); Riwayat Penggunaan
Obat

Regulasi tentang PPA yang berkompeten


melakukan pengkajian awal dan pengkajian ulang
medis dan keperawatan di unit gawat darurat,
rawat inap, dan rawat jalan
0

Dokumen : SIP, SPK dan RKK PPA .

Dokumen Rekam Medis memuat perencanaan


pulang pasien yang memerlukan kebutuhan
0
khusus dan rencana memenuhi kebutuhan khusus
di pengkajian awal

Dokumen Rekam Medis pengkajian awal medis


dan keperawatan pasien rawat inap diisi dalam 24 0
jam sejak pasien masuk rawat inap

Dokumen Rekam Medis memuat diagnosis


medis yang mencakup kondisi utama dan kondisi
0
lainnya yang membutuhkan tata laksana dan
pemantauan di pengkajian awal medis
Dokumen Rekam Medis memuat kebutuhan
asuhan keperawatan, intervensi atau pemantauan
0
pasien yang spesifik di pengkajian awal
keperawatan.

Dokumen Rekam Medis memuat catatan


singkat dan diagnosis pasien yang akan dilakukan 0
pembedahan CITO di pengkajian awal

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian awal


rawat jalan diulang bila sudah lebih dari 30 hari
0
sebelum masuk rawat inap atau sebelum pasien
menjalani prosedur di layanan rawat jalan

Dokumen Rekam Medis memuat hasil dari


seluruh pengkajian yang dikerjakan di luar rumah
sakit ditinjau dan/atau diverifikasi pada saat 0
masuk rawat inap atau sebelum tindakan di unit
rawat jalan.

Regulasi tentang penetapan kriteria risiko


nutrisional
0
Dokumen penyusunan kriteria risiko nutrisional

Dokumen Rekam Medis memuat skrining risiko


0
nutrisi di pengkajian awal
Dokumen Rekam Medis pasien memuat risiko
0
nutrisional di pengkajian gizi
Regulasi tentang skrining untuk kebutuhan
fungsional termasuk risiko jatuh
0
Dokumen Rekam Medis memuat skrining
kebutuhan fungsional dan risiko jatuh di
pengkajian awal
Regulasi tentang jenis populasi khusus yang
akan dilakukan pengkajian meliputi poin
(Neonatus; Anak; Remaja; Obsteri / maternitas;
Geriatri; Sakit terminal / menghadapi kematian;
Pasien dengan nyeri kronik tau nyeri (intense);
Pasien dengan gangguan emosional atau pasien
0
psikiatris; Pasien kecanduan obat terlarang atau
alkohol; Korban kekerasan atau kesewenangan;
Pasien dengan penyakit menular atau infeksius;
Pasien yang menerima kemoterapi atau terapi
radiasi; Pasien dengan sistem imunologi
terganggu) pada maksud dan tujuan.

Dokumen Rekam Medis memuat pelaksanaan


0
pengkajian tambahan terhadap populasi khusus

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian


0
ulang
Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian
ulang medis yang dilaksanakan minimal satu kali
0
sehari, termasuk akhir minggu / libur untuk pasien
akut
Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian
ulang keperawatan yang dilaksanakan minimal
0
satu kali per shift atau sesuai dengan perubahan
kondisi pasien.

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian


ulang PPA lainnya yang dilaksanakan dengan 0
interval sesuai regulasi rumah sakit.

Regulasi tentang pelayanan laboratorium di


0
rumah sakit.

Regulasi tentang pelayanan laboratorium buka


24 jam, 7 hari seminggu, sesuai dengan
kebutuhan pasien
0

Dokumen hasil pemeriksaan laboratorium


Regulasi tentang penetapan penanggung jawab
laboratorium yang memiliki kompetensi sesuai
0
ketentuan perundang-undangan, disertai SIP, SPK
dan RKK

Dokumen bukti pelaksanaan tanggung jawab :


Menyusun dan evaluasi regulasi; Pengawasan
pelaksanaan administrasi; Melaksanakan program
kendali mutu (PMI dan PME) dan
mengintegrasikan program mutu laboratorium
dengan program Manajemen Fasilitas dan 0
Keamanan serta program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di rumah sakit; Melakukan
pemantauan dan evaluasi semua jenis pelayanan
laboratorium; Mereview dan menindak lanjuti hasil
pemeriksaan laboratorium rujukan

Dokumen SPK dan RKK 0

Dokumen SPK dan RKK termasuk kewenangan


0
melaksanakan pemeriksaan POCT

Regulasi tentang penetapan dan penerapan


kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan 0
laboratorium regular dan cito.

Dokumen pencatatan dan evaluasi waktu


0
penyelesaian pemeriksaan laboratorium reguler

Dokumen pencatatan dan evaluasi waktu


0
penyelesaian pemeriksaan laboratorium Cito

Dokumen pencatatan dan evaluasi pelayanan


0
laboratorium rujukan.

Dokumen pelaksanaan semua reagensia esensial


disimpan dan diberi label, serta didistribusi sesuai
prosedur dari pembuatnya atau instruksi pada
kemasannya 0
0

Dokumen pelaksanaan evaluasi/audit semua


reagen.

Dokumen pengelolaan spesimen meliputi :


Permintaan pemeriksaan; Pengambilan,
pengumpulan dan identifikasi spesimen;
Pengiriman, pembuangan, penyimpanan dan
pengawetan spesimen; Penerimaan, 0
penyimpanan, telusur spesimen (tracking)

Dokumen pemantauan dan evaluasi terhadap


pengelolaan spesimen

Regulasi tentang penetapan dan evaluasi


rentang nilai normal untuk interpretasi, pelaporan
hasil laboratorium klinis
0

Dokumen hasil pemeriksaan laboratorium


dilengkapi dengan rentang nilai normal.

Dokumen pelaksanaan PMI meliputi : Validasi tes


yang digunakan untuk tes akurasi, presisi, hasil
rentang nilai; Dilakukan surveilans hasil
pemeriksaan oleh staf yang kompeten; Reagensia
di tes; Koreksi cepat jika ditemukan kekurangan; 0
Dokumentasi hasil dan tindakan koreksi

Dokumen sertifikat hasil pelaksanaan PME

Dokumen sertifikat akreditasi laboratorium


0
rujukan yang masih berlaku.

Dokumen pelaksanaan pemantauan dan evaluasi


kerjasama pelayanan kontrak sesuai dengan 0
kesepakatan kedua belah pihak.
Regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan
0
darah di rumah sakit.

Regulasi tentang penetapan penanggung jawab


pelayanan darah.
0
Dokumen SPK dan RKK

Dokumen pemantauan dan evaluasi mutu


terhadap penyelenggaran pelayanan darah di 0
rumah sakit

Dokumen informed consent pemberian darah


0
dan produk darah

Regulasi tentang pelayanan radiologi klinik di


0
rumah sakit.

Regulasi tentang radiologi klinik buka 24 jam, 7


0
hari seminggu, sesuai dengan kebutuhan pasien
Regulasi tentang penetapan penanggung jawab
radiologi klinik yang memiliki kompetensi sesuai
0
ketentuan perundang-undangan, disertai SIP, SPK
dan RKK

Dokumen pelaksanaan tanggung jawab :


Menyusun dan evaluasi regulasi; Pengawasan
pelaksanaan administrasi; Melaksanakan program
kendali mutu (PMI dan PME) dan
mengintegrasikan program mutu radiologi dengan
program Manajemen Fasilitas dan Keamanan 0
serta program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di rumah sakit; Memonitor dan evaluasi
semua jenis pelayanan RIR; Mereview dan
menindak lanjuti hasil pemeriksaan pelayanan RIR
rujukan

Dokumen SPK dan RKK 0

Dokumen SPK dan RKK yang memuat


kewenangan mengerjakan tindakan di Ruang 0
Rawat pasien
Regulasi tentang penetapan dan penerapan
kerangka waktu penyelesaian pemeriksaan 0
radiologi klinik regular dan cito.

Dokumen pencatatan dan evaluasi waktu


0
penyelesaian pemeriksaan radiologi klinik reguler

Dokumen pencatatan dan evaluasi waktu


0
penyelesaian pemeriksaan radiologi klinik Cito
Dokumen pencatatan dan evaluasi pelayanan
0
radiologi rujukan.

Regulasi tentang pengelolaan pengelolaan


logistik Film x-ray, reagens, dan bahan lainnya, 0
termasuk kondisi bila terjadi kekosongan.

Dokumen pelaksanaan memuat semua film x-


ray disimpan dan diberi label, serta didistribusi
0
sesuai pedoman dari pembuatnya atau instruksi
pada kemasannya.

Dokumen pelaksanaan PMI 0

Dokumen pelaksanaan PME 0


REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

a
Pelayanan dan Asuhan
yang seragam diberikan
PAP 1 untuk semua pasien
sesuai peraturan
perundang-undangan

Proses pelayanan dan


asuhan pasien yang
PAP 1.1 terintegrasi serta
a. Pemberian terkoordinasi telah c
Pelayanan untuk dilakukan sesuai instruksi
Semua Pasien

Rencana asuhan
individual setiap pasien
PAP 1.2
dibuat dan
b

Rencana asuhan
individual setiap pasien
PAP 1.2
dibuat dan c
didokumentasikan

Rumah sakit menetapkan


pasien risiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi
PAP 2 sesuai dengan
kemampuan, sumber
daya dan sarana
prasarana yang dimiliki.

Rumah sakit memberikan


pelayanan geriatri rawat
b
Rumah sakit memberikan
pelayanan geriatri rawat
jalan, rawat inap akut
PAP 2.1
dan rawat inap kronis
c
sesuai dengan tingkat
jenis pelayanan

Rumah Sakit melakukan


promosi dan edukasi
b. Pelayanan Pasien sebagai bagian dari
Risiko Tinggi dan Pelayanan Kesehatan
Penyediaan PAP 2.2 Warga Lanjut usia di
Pelayanan Risiko Masyarakat Berbasis b
Tinggi Rumah Sakit (Hospital
Based Community
Geriatric Service).

a
Rumah sakit menerapkan
proses pengenalan
PAP 2.3
perubahan kondisi pasien
yang memburuk.

b
a

Pelayanan resusitasi
PAP 2.4 tersedia di seluruh area b
rumah sakit.

Pelayanan darah dan b


produk darah
dilaksanakan sesuai
PAP 2.5
dengan panduan klinis
serta prosedur yang
ditetapkan rumah sakit.
c

Rumah sakit memberikan


b

Rumah sakit memberikan


makanan untuk pasien
c. Pemberian
rawat inap dan terapi
Makanan dan Terapi PAP 3
nutrisi terintegrasi untuk
Nutrisi
pasien dengan risiko
nutrisional
c

Pasien mendapatkan
d. Pengelolaan Nyeri PAP 4 pengelolaan nyeri yang
efektif
Pasien mendapatkan
d. Pengelolaan Nyeri PAP 4 pengelolaan nyeri yang
efektif

Rumah sakit memberikan


asuhan pasien menjelang
akhir kehidupan dengan
memperhatikan a
e. Pelayanan kebutuhan pasien dan
Menjelang Akhir PAP 5 keluarga,
Kehidupan mengoptimalkan
kenyamanan dan
martabat pasien, serta
mendokumentasikan
dalam rekam medis. b
DAFTAR TILIK PAP

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang


PK
Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) yang meliputi PPA
poin a - e dalam gambaran umum.

Asuhan yang seragam diberikan kepada setiap


pasien meliputi poin a) – e) dalam maksud dan PL Unit Kerja
tujuan.

Rumah sakit telah melakukan pelayanan dan


asuhan yang terintegrasi serta terkoordinasi PL Unit Kerja
kepada setiap pasien.

Rumah sakit telah menetapkan kewenangan


pemberian instruksi oleh PPA yang kompeten, tata PK
Unit Kerja
cara pemberian instruksi dan
pendokumentasiannya.

Permintaan pemeriksaan laboratorium dan Unit Kerja


PL
diagnostik imajing harus disertai indikasi klinis Laboratorium
apabila meminta hasilnya berupa interpretasi. dan Radiologi
Prosedur dan tindakan telah dilakukan sesuai
instruksi dan PPA yang memberikan instruksi,
PL
alasan dilakukan prosedur atau tindakan serta Unit Kerja
hasilnya telah didokumentasikan di dalam rekam
medis pasien.
Pasien yang menjalani tindakan invasif/berisiko di
PL Unit Kerja
rawat jalan telah dilakukan pengkajian dan
Rajal
didokumentasikan dalam rekam medis.
PPA telah membuat rencana asuhan untuk setiap
pasien setelah diterima sebagai pasien rawat inap PL
Unit kerja, PPA
dalam waktu 24 jam berdasarkan hasil pengkajian
awal.
Rencana asuhan dievaluasi secara berkala, direvisi
PL
atau dimutakhirkan serta didokumentasikan dalam Unit Kerja, PPA
rekam medis oleh setiap PPA.

Instruksi berdasarkan rencana asuhan dibuat oleh


PL
PPA yang kompeten dan berwenang, dengan cara Unit kerja, PPA
yang seragam, dan didokumentasikan di CPPT.

Rencana asuhan pasien dibuat dengan membuat PL


Unit Kerja, PPA
sasaran yang terukur dan di dokumentasikan.
DPJP telah melakukan evaluasi/review berkala
dan verifikasi harian untuk memantau PL Unit kerja,
terlaksananya asuhan secara terintegrasi dan DPJP
membuat notasi sesuai dengan kebutuhan.

PK
Manajemen

Pimpinan rumah sakit telah melaksanakan


tanggung jawabnya untuk memberikan pelayanan
pada pasien berisiko tinggi dan pelayanan berisiko
tinggi meliputi a) - c) dalam maksud dan tujuan.

Unit Kerja :
PL Rajal dan
Ranap

Rumah sakit telah memberikan pelayanan pada


pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi Unit Kerja :
yang telah diidentifikasi berdasarkan populasi PL Rajal dan
yaitu pasien anak, pasien dewasa dan pasien Ranap
geriatri sesuai dalam maksud dan tujuan

Pimpinan rumah sakit telah mengidentifikasi risiko


PK
tambahan yang dapat mempengaruhi pasien dan Manajemen
pelayanan risiko tinggi

Rumah sakit telah menetapkan regulasi tentang


penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah PK
Manajemen
sakit sesuai dengan kemampuan, sumber daya
dan sarana prasarana nya
Rumah sakit telah menetapkan tim terpadu
PK
geriatri dan telah menyelenggarakan pelayanan Manajemen
sesuai tingkat jenis layanan

Rumah sakit telah melaksanakan proses


pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan PL Unit Kerja
geriatri

Ada pelaporan penyelenggaraan pelayanan


PL Unit Kerja
geriatri di rumah sakit

Ada program PKRS terkait Pelayanan Kesehatan


Warga Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah PK
Manajemen
Sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service).

Rumah sakit telah memberikan edukasi sebagai


Tim PKRS, Tim
bagian dari Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut
PL Terpadu
usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital
Geriatri
Based Community Geriatric Service).

Rumah sakit telah melaksanakan kegiatan sesuai


Tim Terpadu
program dan tersedia leaflet atau alat bantu PL
Geriatri
kegiatan (brosur, leaflet, dan lain-lainnya).
Rumah sakit telah melakukan evaluasi dan Tim Terpadu
membuat laporan kegiatan pelayanan secara PL Geriatri, Tim
berkala. PKRS

PK
Rumah sakit telah menerapkan proses pengenalan Manajemen
perubahan kondisi pasien yang memburuk (EWS)
dan mendokumentasikannya di dalam rekam
medik pasien.
PL Unit Kerja, PPA

Rumah sakit memiliki bukti PPA dilatih


PL PPA
menggunakan EWS.
Pelayanan resusitasi yang tersedia dan diberikan
PK
selama 24 jam setiap hari di seluruh area rumah Manajemen
sakit.

Peralatan medis untuk resusitasi dan obat untuk


bantuan hidup dasar dan lanjut terstandar sesuai PL Unit Kerja
dengan kebutuhan populasi pasien.

Di seluruh area rumah sakit, bantuan hidup dasar


diberikan segera saat dikenali henti jantung-paru PC
Tim Code Blue
dan bantuan hidup lanjut diberikan kurang dari 5
menit.
Staf diberi pelatihan pelayanan bantuan hidup
PL Manajemen,
dasar/lanjut sesuai dengan ketentuan rumah
PPA
sakit.
Rumah sakit menerapkan penyelenggaraan
PL Unit Kerja
pelayanan darah.

Panduan klinis dan prosedur disusun dan


PK
diterapkan untuk pelayanan darah serta produk Manajemen
darah.

Staf yang kompeten bertanggungjawab terhadap PK


Unit Kerja
pelayanan darah di rumah sakit.

Berbagai pilihan makanan atau terapi nutrisi yang


sesuai untuk kondisi, perawatan, dan kebutuhan PL Unit Kerja
pasien tersedia dan disediakan tepat waktu.
Sebelum pasien rawat inap diberi makanan,
terdapat instruksi pemberian makanan dalam
PL Unit kerja, PPA
rekam medis pasien yang didasarkan pada status
gizi dan kebutuhan pasien.

Untuk makanan yang disediakan keluarga, PL Unit Kerja, PPA


edukasi diberikan mengenai batasan-batasan diet
pasien dan penyimpanan yang baik untuk
mencegah kontaminasi.
Pasien & /
PI
Keluarga

Memiliki bukti pemberian terapi gizi terintegrasi


(rencana, pemberian dan evaluasi) pada pasien PL PPA
risiko gizi.

Pemantauan dan evaluasi terapi gizi dicatat di


PL PPA
rekam medis pasien

Rumah sakit memiliki proses untuk melakukan


PK
skrining, pengkajian, dan tata laksana nyeri PPA
meliputi poin a) - e) pada maksud dan tujuan.
Informasi mengenai kemungkinan adanya nyeri
dan pilihan tata laksananya diberikan kepada
pasien yang menerima terapi/ prosedur/ PL Unit Kerja, PPA
pemeriksaan terencana yang sudah dapat
diprediksi menimbulkan rasa nyeri.

PL Unit Kerja, PPA


Pasien dan keluarga mendapatkan edukasi
mengenai pengelolaan nyeri sesuai dengan latar
belakang agama, budaya, nilai-nilai yang dianut Pasien & /
PI
Keluarga

Staf rumah sakit mendapatkan pelatihan


mengenai cara melakukan edukasi bagi PL PPA
pengelolaan nyeri.

Rumah sakit menerapkan pengkajian pasien


menjelang akhir kehidupan dan dapat dilakukan
pengkajian ulang sampai pasien yang memasuki PL Unit Kerja, PPA
fase akhir kehidupannya dengan memperhatikan
poin 1) – 9) pada maksud dan tujuan.

Asuhan menjelang akhir kehidupan ditujukan


terhadap kebutuhan psikososial, emosional, PL Unit Kerja, PPA
kultural dan spiritual pasien dan keluarganya.
LIK PAP

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang Pelayanan dan Asuhan Pasien


(PAP) meliputi :
a. Pemberian
pelayanan untuk semua pasien
b. Pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan 0
pelayanan risiko tinggi;
c. Pemberian makanan dan terapi nutrisi;
d. Pengelolaan nyeri; dan
e. Pelayanan menjelang akhir hayat.

Dokumen Rekam Medis tentang asuhan


pelayanan seragam meliputi : point a)- e) dalam
maksud dan tujuan. 0

Dokumen Rekam Medis tentang Pelayanan


0
Terintegrasi

Regulasi tentang :
1. penetapan kewenangan pemberian instruksi
oleh PPA yang kompeten berupa SPK dan RKK, 0
2. tata cara pemberian instruksi,
3. pendokumentasiannya.

Dokumen permintaan pemeriksaan laboratorium


0
dan diagnostik imajing tercantum indikasi klinis

Dokumen Rekam Medis memuat pelaksanaan


prosedur dan tindakan sesuai instruksi PPA, 0
alasan dilakukan serta hasilnya

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian


pasien yang menjalani tindakan invasif / berisiko 0
di rawat jalan
Dokumen Rekam Medis memuat rencana asuhan
untuk setiap pasien dalam waktu 24 jam 0
berdasarkan hasil pengkajian awal.
Dokumen Rekam Medis memuat rencana asuhan
pasien yang di evaluasi secara berkala, direvisi 0
atau dimutakhirkan oleh setiap PPA

Dokumen Rekam Medis memuat instruksi PPA


berdasarkan rencana asuhan dengan cara yang 0
seragam

Dokumen Rekam Medis memuat rencana asuhan


0
pasien dengan sasaran yang terukur

Dokumen rekam medis memuat evaluasi/ review


0
berkala dan verifikasi harian yang dilakukan DPJP

Regulasi tentang penetapan pasien risiko tinggi


dan pelayanan risiko tinggi, yang meliputi :
a) Mengidentifikasi pasien dan pelayanan yang
dianggap berisiko tinggi di rumah sakit;
b) Menetapkan prosedur, panduan praktik klinis
(PPK), clinical pathway dan rencana perawatan
secara kolaboratif
c) Melatih staf untuk menerapkan prosedur,
panduan praktik klinis (PPK), clinical pathway dan 0
rencana perawatan rencana perawatan tersebut.

Dokumen Rekam Medis memuat pelaksanaan


pelayanan pada pasien berisiko tinggi dan
pelayanan berisiko tinggi

Dokumen Rekam Medis memuat pelaksanaan


pelayanan pasien berisiko tinggi dan pelayanan
0
berisiko tinggi pada pasien anak, pasien dewasa,
dan pasien geriatri

Regulasi tentang Identifikasi risiko tambahan


yang dapat mempengaruhi pasien dan pelayanan 0
risiko tinggi

Regulasi tentang penyelenggaraan pelayanan


geriatri di rumah sakit sesuai dengan kemampuan 0
, sumber daya, sarana prasarana.
Regulasi berupa:
1. Penetapan Tim Terpadu Geriatri 0
2. Program Kerja Tim Terpadu Geriatri

Dokumen pelaksanaan pemantauan dan evaluasi


0
kegiatan pelayanan geriatri

Dokumen pelaporan penyelenggaraan pelayanan


0
geriatri di rumah sakit

Regulasi tentang program PKRS terkait


Pelayanan Kesehatan Warga Lanjut usia di
0
Masyarakat Berbasis Rumah Sakit (Hospital Based
Community Geriatric Service).

Dokumen pelaksanaan pemberian edukasi warga


0
lanjut usia di masyarakat berbasis Rumah Sakit

Dokumen bukti pelaksanaan kegiatan sesuai


program disertai alat bantu kegiatan dapat berupa 0
leaflet, brosur, poster, dll.
Dokumen evaluasi dan laporan kegiatan yang
0
dilakukan secara berkala.

Regulasi tentang penerapan EWS di rumah sakit.


0

Dokumen Rekam Medis memuat bukti


penerapan EWS di rumah sakit.

Dokumen pelaksanaan pelatihan EWS 0


Regulasi tentang pelayanan resusitasi yang
tersedia dan diberikan selama 24 jam setiap hari 0
di seluruh area rumah sakit.

Observasi :
a) Daftar peralatan medis dan obat-obatan untuk
0
resusitasi
b) Peralatan dan obat-obatan BHD dan BHL

Simulasi Bantuan Hidup Dasar / Bantuan Hidup


0
Lanjut diberikan kurang dari 5 menit.

Dokumen pelaksanaan pelatihan BHD untuk


0
semua staf dan /atau BHL untuk PPA tertentu

Dokumen bukti penyelenggaraan pelayanan


0
darah

Regulasi tentang Panduan Klinis dan Prosedur


0
pelayanan darah dan produk darah.

Regulasi tentang penetapan penanggung jawab


pelayanan darah disertai Uraian Tugas dan 0
Wewenang (UTW) dan / atau SPK dan RKK

Dokumen berupa daftar pilihan makanan atau


terapi nutrisi yang sesuai untuk kondisi,
0
perawatan, dan kebutuhan pasien, dan disediakan
tepat waktu.
Dokumen Rekam Medis memuat Instruksi
pemberian makanan berdasarkan pada status gizi 0
dan kebutuhan pasien

Dokumen Rekam Medis memuat bukti edukasi


tentang batasan diet pasien dan makanan yang
dibawa keluarga dan penyimpanannya
0

Konfirmasi pasien atau keluarga mengenai


batasan diet pasien dan penyimpanan yang baik
untuk mencegah kontaminasi.

Dokumen Rekam Medis memuat pemberian


0
terapi gizi terintegrasi pada pasien risiko gizi

Dokumen rekam medis memuat pemantauan


0
dan evaluasi terapi gizi

Regulasi tentang nyeri meliputi proses skrining,


pengkajian, dan tata laksana nyeri, meliputi :
a) Identifikasi pasien dengan rasa nyeri pada
pengkajian awal dan pengkajian ulang.
b) Memberi informasi kepada pasien bahwa rasa
nyeri dapat merupakan akibat dari terapi,
prosedur, atau pemeriksaan.
c) Memberikan tata laksana untuk mengatasi rasa
0
nyeri, terlepas dari mana nyeri berasal, sesuai
dengan regulasi rumah sakit.
d) Melakukan komunikasi dan edukasi kepada
pasien dan keluarga mengenai pengelolaan nyeri
sesuai dengan latar belakang agama, budaya,
nilai-nilai yang dianut.
e) Memberikan edukasi kepada seluruh PPA
mengenai pengkajian dan pengelolaan nyeri.
Dokumen Rekam Medis memuat pemberian
edukasi mengenai kemungkinan adanya nyeri dan
pilihan tata laksananya diberikan kepada pasien
0
yang menerima terapi/ prosedur/ pemeriksaan
terencana yang sudah dapat diprediksi
menimbulkan rasa nyeri.
Dokumen Rekam Medis memuat edukasi
mengenai pengelolaan nyeri sesuai latar belakang
agama, budaya, nilai-nilai yang dianut.
0
Konfirmasi terkait pemberian edukasi
pengelolaan nyeri.

Dokumen pelaksanaan pelatihan cara melakukan


0
edukasi bagi pengelolaan nyeri.

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian


pasien menjelang akhir kehidupan dan dapat
dilakukan pengkajian ulang sampai pasien yang 0
memasuki fase akhir kehidupannya sesuai dengan
poin 1) - 9) pada maksud dan tujuan

Dokumen Rekam Medis memuat asuhan pasien


terminal meliputi pemenuhan kebutuhan
0
psikososial, emosional , kultural dan spiritual
pasien dan keluarganya.
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

Rumah sakit menerapkan


pelayanan anestesi, a
sedasi moderat dan
dalam untuk memenuhi
PAB 1 kebutuhan pasien sesuai
dengan kapasitas
b
pelayanan, standar
profesi dan perundang
undangan yang berlaku. c
a. Pengorganisasian
dan Pengelolaan
Pelayanan Anastesi a
dan Sedasi
Rumah sakit menetapkan
penanggung jawab
b
pelayanan anestesi,
PAB 2 sedasi moderat dan
dalam adalah seorang
dokter anastesi yang
kompeten.
c

Pemberian sedasi
moderat dan dalam
PAB 3 dilakukan sesuai dengan b
regulasi dan ditetapkan
rumah sakit.

a
Tenaga medis yang
kompeten dan
berwenang memberikan
b. Pelayanan Sedasi PAB 3.1 pelayanan sedasi
moderat dan dalam serta
melaksanakan
monitoring.
Tenaga medis yang
kompeten dan
berwenang memberikan
b. Pelayanan Sedasi PAB 3.1 pelayanan sedasi b
moderat dan dalam serta
melaksanakan
monitoring.

Rumah sakit menetapkan


b
panduan praktik klinis.
PAB 3.2
untuk pelayanan sedasi
moderat dan dalam

a
Profesional pemberi
asuhan (PPA) yang
kompeten dan telah b
PAB 4 diberikan kewenangan
klinis pelayanan anestesi
melakukan asesmen pra-
anestesi dan prainduksi.
c

Risiko, manfaat, dan


alternatif tindakan sedasi
atau anestesi a
didiskusikan dengan
pasien dan keluarga atau
PAB 5
orang yang dapat
membuat keputusan
mewakili pasien sesuai
b
dengan peraturan
perundang-undangan.
c. Pelayanan Anastesi
Status fisiologis setiap
pasien selama tindakan
sedasi atau anestesi
a
dipantau sesuai
PAB 6 dengan panduan
praktik klinis (PPK)
dan didokumentasikan
dalam rekam medis
pasien.
sedasi atau anestesi
dipantau sesuai
PAB 6 dengan panduan
praktik klinis (PPK)
dan didokumentasikan
dalam rekam medis b
pasien.

Status pasca anestesi


pasien dipantau dan a
didokumentasikan,
dan pasien
dipindahkan/ditransfer/di
PAB 6.1 pulangkan dari area b
pemulihan oleh PPA yang
kompeten dengan
menggunakan kriteria
baku yang ditetapkan
c
rumah sakit.

Asuhan setiap pasien


a
bedah direncanakan
berdasar atas hasil
PAB 7
pengkajian dan dicatat
dalam rekam medis
b
pasien.

Risiko, manfaat dan


alternatif tindakan
a
pembedahan
didiskusikan dengan
PAB 7.1
pasien dan atau keluarga
atau pihak lain yang
berwenang yang
memberikan keputusan
b

Informasi yang terkait


a
dengan operasi dicatat
dalam laporan operasi
PAB 7.2
dan digunakan untuk
menyusun rencana b
asuhan lanjutan.
d. Pelayanan Bedah

Rencana asuhan
pascaoperasi disusun,
PAB 7.3
ditetapkan dan dicatat
dalam rekam medis
d. Pelayanan Bedah

Rencana asuhan
pascaoperasi disusun,
PAB 7.3 b
ditetapkan dan dicatat
dalam rekam medis

Perawatan bedah yang


mencakup implantasi alat
medis direncanakan b
dengan pertimbangan
PAB 7.4
khusus tentang
bagaimana memodifikasi
proses dan prosedur c
standar.

d
DAFTAR TILIK PAB

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Rumah sakit telah menetapkan regulasi pelayanan


anestesi dan sedasi dan pembedahan meliputi PK Manajemen
poin a - c pada gambaran umum.

Pelayanan anestesi dan sedasi yang telah


PL PPA
diberikan dapat memenuhi kebutuhan pasien

Pelayanan anestesi dan sedasi tersedia 24 jam 7


PL PPA
(tujuh) hari. sesuai dengan kebutuhan pasien.
Rumah sakit telah menerapkan pelayanan
anestesi dan sedasi secara seragam di seluruh PL PPA
area seusai regulasi yang ditetapkan.
Rumah sakit telah menetapkan penanggung
jawab pelayanan anestesi dan sedasi adalah
seorang dokter anastesi yang kompeten yang PK Manajemen
melaksanakan tanggung jawabnya meliputi poin
a) – d) pada maksud dan tujuan.
Bila memerlukan profesional pemberi asuhan
terdapat PPA dari luar rumah sakit untuk
memberikan pelayanan anestesi dan sedasi, maka
PL Unit Kerja
ada bukti rekomendasi dan evaluasi pelayanan
dari penanggung jawab pelayanan anastesi dan
sedasi terhadap PPA tersebut.
Rumah sakit telah melaksanakan pemberian
sedasi moderat dan dalam yang seragam di
PL PPA
semua tempat di rumah sakit sesuai dengan poin
a) - f) pada maksud dan tujuan
Peralatan dan perbekalan gawat darurat tersedia
di tempat dilakukan sedasi moderat dan dalam
PL PPA
serta dipergunakan sesuai jenis sedasi, usia, dan
kondisi pasien.
PPA yang terlatih dan berpengalaman dalam
memberikan bantuan hidup lanjut (advance)
PL PPA
harus selalu mendampingi dan siaga selama
tindakan sedasi dikerjakan.
Tenaga medis yang diberikan kewenangan klinis
memberikan sedasi moderat dan dalam harus
PL Unit Kerja
kompeten dalam poin a) – d) pada maksud dan
tujuan.
Profesional pemberi asuhan (PPA) yang
bertanggung jawab melakukan pemantauan
selama pelayanan sedasi moderat dan dalam PL Unit Kerja
harus kompeten meliputi poin a) – d) pada
maksud dan tujuan.

Kompetensi semua PPA yang terlibat dalam sedasi Manajemen/


PL
moderat dan dalam tercatat di file kepegawaian. Unit Kerja

Rumah sakit telah menerapkan pengkajian


prasedasi dan dicatat dalam rekam medis meliputi PL PPA
poin a) – e) pada maksud dan tujuan.
Rumah sakit telah menerapakn pemantauan
pasien selama dilakukan pelayanan sedasi
PL PPA
moderat dan dalam oleh PPA yang kompeten dan
di catat di rekam medik.

Kriteria pemulihan telah digunakan dan


didokumentasikan untuk mengidentifikasi pasien
PL PPA
yang sudah pulih kembali dan atau siap untuk
ditransfer/dipulangkan.

Pengkajian pra-anestesi telah dilakukan untuk


PL PPA
setiap pasien yang akan dilakukan anastesi.

Pengkajian prainduksi telah dilakukan secara


terpisah untuk mengevaluasi ulang pasien segera PL PPA
sebelum induksi anestesi.
Kedua pengkajian tersebut telah dilakukan oleh
PPA yang kompeten dan telah diberikan
PL PPA
kewenangan klinis didokumentasikan dalam
rekam medis pasien.
Rumah sakit telah menerapkan pemberian
informasi kepada pasien dan atau keluarga atau
pihak yang akan memberikan keputusan tentang PL PPA
jenis, risiko, manfaat, alternatif dan analgesia
pasca tindakan sedasi atau anastesi.

Pemberian informasi dilakukan oleh dokter


spesialis anastesi dan didokumentasikan dalam PL PPA
formulir persetujuan tindakan anastesi/sedasi.

Frekuensi dan jenis pemantauan selama tindakan


anestesi dan pembedahan didasarkan pada status
PL PPA
praanestesi pasien, anestesi yang digunakan,
serta prosedur pembedahan yang dilakukan.
Pemantauan status fisiologis pasien sesuai dengan
panduan praktik klinis (PPK) dan PL PPA
didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
Rumah sakit telah menerapkan pemantauan
pasien pascaanestesi baik di ruang intensif
PL PPA
maupun di ruang pemulihan dan
didokumentasikan dalam rekam medis pasien
Pasien dipindahkan dari unit pascaanestesi (atau
pemantauan pemulihan dihentikan) sesuai dengan
PL PPA
kriteria baku yang ditetapkan dengan alternatif a)
– c) pada maksud dan tujuan.

Waktu dimulai dan dihentikannya proses


PL PPA
pemulihan dicatat di dalam rekam medis pasien.

Rumah sakit telah menerapkan pengkajian


prabedah pada pasien yang akan dioperasi oleh
PL PPA
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
sebelum operasi dimulai.
Diagnosis praoperasi dan rencana
prosedur/tindakan operasi berdasarkan hasil
PL PPA
pengkajian prabedah dan didokumentasikan di
rekam medik.
Rumah sakit telah menerapkan pemberian
informasi kepada pasien dan atau keluarga atau
pihak yang akan memberikan keputusan tentang
jenis, risiko, manfaat, komplikasi dan dampak
serta alternatif prosedur/teknik terkait dengan PL PPA
rencana operasi (termasuk pemakaian produk
darah bila diperlukan) kepada pasien dan atau
keluarga atau mereka yang berwenang memberi
keputusan.
Pemberian informasi dilakukan oleh dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP)
PL PPA
didokumentasikan dalam formulir persetujuan
tindakan kedokteran.
Laporan operasi memuat poin a) – h) pada
maksud dan tujuan serta dicatat pada PL PPA
formular/template yang ditetapkan rumah sakit.
Laporan operasi telah tersedia segera setelah
operasi selesai dan sebelum pasien dipindah ke PL PPA
ruang lain untuk perawatan selanjutnya.
Rencana asuhan pascaoperasi dicatat di rekam
medis pasien dalam waktu 24 jam oleh PL PPA
dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP).
Rencana asuhan pascaoperasi termasuk rencana
asuhan medis, keperawatan, oleh PPA lainnya PL PPA
berdasar atas kebutuhan pasien

Rencana asuhan pascaoperasi diubah berdasarkan


PL PPA
pengkajian ulang pasien.

Rumah sakit telah mengidentifikasi jenis alat


PL Unit Farmasi
implan yang termasuk dalam cakupan layanannya

Kebijakan dan praktik mencakup poin a) – h)


PK Manajemen
pada maksud dan tujuan.

Rumah sakit mempunyai proses untuk melacak


PK Manajemen
implan medis yang telah digunakan pasien.
Rumah sakit menerapkan proses untuk
menghubungi dan memantau pasien dalam
jangka waktu yang ditentukan setelah menerima PL Unit Kerja
pemberitahuan adanya penarikan/recall suatu
implan medis.
LIK PAB

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang pelayanan anestesi dan sedasi


dan pembedahan meliputi :
a) Pengorganisasian dan pengelolaan pelayanan
0
anastesi dan sedasi
b) Pelayanan sedasi
c) Pelayanan Anastesi
Dokumen rekapitulasi pelaksanaan anastesi dan
0
sedasi
Dokumen Daftar jaga Dokter Spesialis Anestesi
dan penata/perawat anastesi tersedia 24 jam 7 0
hari sesuai kebutuhan pasien
Dokumen Rekam Medis anastesi dan sedasi
secara seragam di seluruh area seusai regulasi 0
yang ditetapkan.

Regulasi tentang penetapan penanggung jawab


pelayanan anestesi dan sedasi disertai uraian
0
tugas dan wewenang sesuai poin a) - d) pada
maksud dan tujuan

Dokumen rekomendasi dan evaluasi pelayanan


dari penanggung jawab pelayanan anastesi dan 0
sedasi terhadap PPA dari luar RS

Dokumen bukti pelaksanakan pemberian sedasi


moderat dan dalam yang seragam di semua
0
tempat di rumah sakit sesuai dengan poin a) - f)
pada maksud dan tujuan

Observasi Peralatan dan perbekalan gawat


darurat tersedia di tempat dilakukan sedasi 0
moderat dan dalam

Dokumen daftar jaga PPA yang kompeten dalam


memberikan bantuan hidup lanjut (advance) 0
selama tindakan sedasi dikerjakan

Dokumen SPK dan RKK tenaga medis 0


Dokumen SPK dan RKK PPA 0

Dokumen SPK dan RKK PPA di file kepegawaian 0

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian


prasedasi meliputi poin a) – e) pada maksud dan 0
tujuan.
Dokumen Rekam Medis memuat pemantauan
pasien selama dilakukan pelayanan sedasi 0
moderat dan dalam

Dokumen Rekam Medis tentang kriteria


pemulihan telah digunakan untuk mengidentifikasi
0
pasien yang sudah pulih kembali dan atau siap
untuk ditransfer/dipulangkan.

Dokumen Rekam Medis memuat Pengkajian pra-


0
anestesi

Dokumen Rekam Medis memuat Pengkajian pra-


0
induksi

Dokumen Rekam Medis memuat Pengkajian pra


anastesi dan pra-induksi yang dilakukan oleh PPA 0
yang kompeten

Dokumen Rekam Medis berupa pemberian


informasi tindakan sedasi dan anastesi mencakup
0
jenis, risiko, manfaat, alternatif dan analgesia
pasca tindakan sedasi atau aanstesi

Dokumen Rekam Medis berupa pemberian


informasi tindakan sedasi dan anastesi yang 0
ditanda tangani oleh Dokter Spesialis Anastesi

Dokumen Rekam Medis memuat pemantauan


selama tindakan anastesi dan pembedahan
dengan frekuensi dan jenis pemantauan
0
didasarkan pada status praanestesi pasien,
anestesi yang digunakan, serta prosedur
pembedahan yang dilakukan.
Dokumen rekam medis memuat Pemantauan
status fisiologis tindakan anastesi atau sedasi 0
sesuai dengan PPK
Dokumen Rekam Medis memuat pemantauan
pasien pascaanestesi di ruang intensif dan di 0
ruang pemulihan

Dokumen Rekam Medis memuat pemindahan


pasien dari unit pascaanestesi sesuai dengan
0
kriteria baku yang ditetapkan dengan alternatif a)
– c) pada maksud dan tujuan.

Dokumen Rekam Medis memuat Waktu dimulai


0
dan dihentikannya proses pemulihan

Dokumen Rekam Medis memuat pengkajian pra


0
bedah

Dokumen Rekam Medis memuat Diagnosis


praoperasi dan rencana prosedur/tindakan operasi 0
berdasarkan hasil pengkajian prabedah

Dokumen rekam medis memuat pemberian


informasi kepada pasien dan atau keluarga atau
pihak yang akan memberikan keputusan tentang
jenis, risiko, manfaat, komplikasi dan dampak
serta alternatif prosedur/teknik terkait dengan 0
rencana operasi (termasuk pemakaian produk
darah bila diperlukan) kepada pasien dan atau
keluarga atau mereka yang berwenang memberi
keputusan.

Dokumen Rekam Medis memuat Pemberian


informasi yang dilakukan oleh dokter penanggung 0
jawab pelayanan (DPJP)

Dokumen Rekam Medis memuat laporan operasi


0
memuat poin a) – h) pada maksud dan tujuan
Dokumen Rekam Medis memuat laporan operasi
yang tersedia segera setelah operasi selesai dan
0
sebelum pasien dipindah ke ruang lain untuk
perawatan selanjutnya.
Dokumen Rekam Medis memuat Rencana
asuhan pascaoperasi dalam waktu 24 jam dokter 0
penanggung jawab pelayanan (DPJP).
Dokumen rekam medis memuat Rencana asuhan
pascaoperasi termasuk rencana asuhan medis,
0
keperawatan, oleh PPA lainnya berdasar atas
kebutuhan pasien
Dokumen rekam medis memuat Rencana asuhan
pascaoperasi yang dapat diubah berdasarkan 0
pengkajian ulang pasien.

Dokumen Daftar jenis alat implan yang


0
digunakan di Rumah Sakit

Regulasi tentang kebijakan dan praktik


penggunaan implan mencakup poin a) – h) pada 0
maksud dan tujuan.

Regulasi tentang proses untuk melacak implan


0
medis yang telah digunakan pasien.

Dokumen bukti pelaksanaan proses recall/


0
penarikan implan medis
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN

a.

Sistem pelayanan
b.
kefarmasian dan
penggunaan obat
dikelola untuk memenuhi
a. Pengorganisasian PKPO 1
kebutuhan pasien sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.

c.

d.

a.

b.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan
b.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan
formularium yang
b. Pemilihan, digunakan untuk
Perencanaan, dan PKPO 2 peresepan/ permintaan
c.
Pengadaan obat / instruksi
pengobatan. Obat dalam
formularium senantiasa
tersedia di rumah sakit.

e.

a.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan regulasi b.
penyimpanan
sediaan farmasi dan
PKPO 3 BMHP disimpan dengan
benar dan aman sesuai
peraturan perundang-
undangan dan standar
profesi.
c.
profesi.

a.

b.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan regulasi
pengelolaan obat atau
produk yang
memerlukan penanganan c.
khusus, misalnya obat
PKPO 3.1 dan bahan berbahaya,
radioaktif, obat
penelitian, produk nutrisi
parenteral, obat/BMHP
dari program/donasi
sesuai peraturan d.
perundang-undangan.

c. Penyimpanan

e.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan regulasi a.
pengelolaan obat, dan
BMHP untuk kondisi
emergensi yang
PKPO 3.2 disimpan di luar Instalasi
Farmasi untuk
memastikan selalu
Rumah sakit menetapkan
dan menerapkan regulasi a.
pengelolaan obat, dan
BMHP untuk kondisi
emergensi yang
PKPO 3.2 disimpan di luar Instalasi
Farmasi untuk
memastikan selalu
tersedia, dimonitor dan
aman.
b.

a.

Rumah sakit menetapkan b


dan menerapkan regulasi
penarikan kembali
(recall) dan pemusnahan
PKPO 3.3
sediaan farmasi, BMHP
dan implan
sesuaiperaturan
perundang-undangan. c.

a.

Rumah sakit menetapkan


PKPO 4 dan menerapkan regulasi
rekonsiliasi obat
a.

Rumah sakit menetapkan


PKPO 4 dan menerapkan regulasi
rekonsiliasi obat

b.

a.

d. Peresepan
b.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan regulasi
peresepan / permintaan
PKPO 4.1 obat dan BMHP /
instruksi pengobatan
c.
sesuai peraturan
perundang-undangan.

d.

e.
e.

a.

c.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan regulasi
dispensing sediaan d
farmasi dan bahan medis
PKPO 5
habis pakai sesuai
standar profesi dan
peraturan perundang-
undangan. e.

e. Penyiapan f.
(Dispensing)

g.

a.
Rumah sakit menetapkan
a.
Rumah sakit menetapkan
dan menerapkan regulasi
pengkajian resep dan
PKPO 5.1 telaah obat sesuai
peraturan perundang-
undangan dan standar
praktik profesi.

b.

a.

b.
Rumah sakit menetapkan
dan menerapkan regulasi
PKPO 6 pemberian obat sesuai
peraturan perundang-
undangan.
c.

d.
f. Pemberian Obat

a.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan regulasi
penggunaan obat yang
PKPO 6.1 dibawa pasien dari luar
Rumah sakit menetapkan
dan menerapkan regulasi
penggunaan obat yang
PKPO 6.1 dibawa pasien dari luar b.
rumah sakit dan
penggunaan obat oleh
pasien secara mandiri

c.

a.

Rumah sakit menerapkan


PKPO 7 pemantauan terapi obat
secara kolaboratif

b.

a.

g. Pemantauan

b.

Rumah sakit menetapkan


dan menerapkan proses
pelaporan serta tindak
lanjut terhadap
PKPO 7.1 kesalahan obat
(medication error) dan
berupaya menurunkan
kejadiannya.
Rumah sakit menetapkan
dan menerapkan proses
pelaporan serta tindak
lanjut terhadap
PKPO 7.1 kesalahan obat
(medication error) dan
berupaya menurunkan
kejadiannya.
c.

d.

a.

b.

Rumah sakit
menyelenggarakan
program pengendalian c.
PKPO 8 resistansi
antimikroba (PPRA)
sesuai peraturan
perundang-undangan
d.

h. Program
Pengendalian
Resistansi
Antimikroba

a.

Rumah sakit
a.

Rumah sakit
mengembangkan dan
menerapkan
PKPO 8.1 penggunaan antimikroba
secara bijak berdasarkan
prinsip penatagunaan b.
antimikroba (PGA).

c.
DAFTAR TILIK PKPO

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Kepala Instalasi
Farmasi
Rumah sakit telah menetapkan regulasi tentang
sistem pelayanan kefarmasian dan penggunaan
PK Ketua
obat, termasuk pengorganisasiannya sesuai
Komite/Tim
dengan peraturan perundang-undangan.
Farmasi dan
Terapi

Rumah Sakit memiliki bukti apoteker memiliki izin


dan kompeten serta telah melakukan supervisi PL Kepala Instalasi
pelayanan kefarmasian dan memastikan Farmasi
kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan

PP

PL
Rumah Sakit memiliki bukti kajian sistem
Kepala Instalasi
pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
Farmasi
yang dilakukan setiap tahun. PP

PL

Rumah Sakit memiliki sumber informasi obat Kepala Instalasi


untuk semua staf yang terlibat Farmasi
PL
dalam penggunaan obat. Kepala unit
pelayanan
PP

PL
Komite Farmasi
Rumah sakit telah memiliki proses penyusunan
dan Terapi
formularium rumah sakit secara kolaboratif.
Kepala Instalasi
PP Farmasi

PL Komite Farmasi
Rumah sakit melakukan pemantauan kepatuhan
dan Terapi
terhadap formularium baik dari persediaan
Kepala Instalasi
maupun penggunaannya.
Farmasi
Komite Farmasi
Rumah sakit melakukan pemantauan kepatuhan
dan Terapi
terhadap formularium baik dari persediaan
Kepala Instalasi
maupun penggunaannya.
PP Farmasi

PL
Rumah sakit melakukan evaluasi terhadap Komite Farmasi
formularium sekurang-kurangnya setahun sekali dan Terapi
berdasarkan informasi tentang efektivitas, Kepala Instalasi
keamanan dan biaya. PP Farmasi

PL
Rumah sakit melakukan pelaksanaan dan evaluasi
Kepala Instalasi
terhadap perencanaan dan pengadaan sediaan
Farmasi
farmasi, dan BMHP
PP

Rumah sakit melakukan pengadaan sediaan PL Kepala Instalasi


farmasi, dan BMHP melibatkan apoteker untuk Farmasi
memastikan proses berjalan sesuai peraturan Bagian
perundang-undangan. PP Pengadaan

Sediaan farmasi dan BMHP disimpan dengan PL


Kepala Instalasi
benar dan aman dalam kondisi yang sesuai untuk
Farmasi
stabilitas produk, termasuk yang disimpan di luar
Instalasi Farmasi.
PP

PL
Narkotika dan psikotropika disimpan dan
Kepala Instalasi
dilaporkan penggunaannya sesuai peraturan
PL Farmasi
perundang-undangan.

PP

Rumah sakit melaksanakan supervisi secara rutin PL


Kepala Instalasi
oleh apoteker untuk memastikan penyimpanan
Farmasi
sediaan farmasi dan BMHP dilakukan dengan
Apoteker
benar dan aman. PP
Kepala Instalasi
Obat dan zat kimia yang digunakan untuk PL
Farmasi
peracikan obat diberi label secara akurat yang
Apoteker
terdiri atas nama zat dan kadarnya, tanggal
Staf Instalasi
kedaluwarsa, dan peringatan khusus.
PP Farmasi

Kepala Instalasi
PL Farmasi
Obat yang memerlukan penanganan khusus dan
Staf Instalasi
bahan berbahaya dikelola sesuai sifat dan risiko
Farmasi
bahan.
Staf gudang
PP farmasi
Kepala Instalasi
Farmasi
Radioaktif dikelola sesuai sifat dan risiko bahan PL Apoteker
radioaktif. Staf Instalasi
Farmasi
PP Staf gudang
farmasi
Kepala Instalasi
PL Farmasi
Obat penelitian dikelola sesuai protokol penelitian. Apoteker
Staf Instalasi
PP Farmasi

Kepala Instalasi
PL
Farmasi
Produk nutrisi parenteral dikelola sesuai stabilitas
Apoteker
produk.
Staf Instalasi
Farmasi
PP

PL
Kepala Instalasi
Farmasi
Obat/BMHP dari program/donasi dikelola sesuai
Apoteker
peraturan
Staf Instalasi
PP
Farmasi

Obat dan BMHP untuk kondisi emergensi yang Kepala Instalasi


tersimpan di luar Instalasi Farmasi termasuk di PL Farmasi
ambulans dikelola secara seragam dalam hal Apoteker
Penyimpanan, pemantauan, penggantian karena Perawat
digunakan, rusak atau kedaluwarsa, dan Staf Instalasi
dilindungi dari kehilangan dan pencurian. Farmasi
Obat dan BMHP untuk kondisi emergensi yang Kepala Instalasi
tersimpan di luar Instalasi Farmasi termasuk di Farmasi
ambulans dikelola secara seragam dalam hal Apoteker
Penyimpanan, pemantauan, penggantian karena Perawat
digunakan, rusak atau kedaluwarsa, dan Staf Instalasi
dilindungi dari kehilangan dan pencurian. Farmasi
PP

PL Kepala Instalasi
Farmasi
Rumah sakit menerapkan tata laksana obat
Apoteker
emergensi untuk meningkatkan ketepatan dan
Perawat
kecepatan pemberian obat.
PP Staf Instalasi
Farmasi

PL Kepala Instalasi
Farmasi
Batas waktu obat dapat digunakan (beyond use
Apoteker
date) tercantum pada label obat.
Staf Instalasi
PP Farmasi

PL Kepala Instalasi
Farmasi
Rumah sakit memiliki sistem pelaporan sediaan
Apoteker
farmasi dan BMHP substandar (rusak)
Staf gudang
PP farmasi

Kepala Instalasi
Rumah sakit menerapkan proses recall obat,
PL Farmasi
BMHP dan implan yang meliputi identifikasi,
Apoteker
penarikan, dan pengembalian produk yang di-
Staf gudang
recall.
farmasi
PP

Direktur
PL Kepala Instalasi
Rumah sakit menerapkan proses pemusnahan Farmasi
sediaan farmasi dan BMHP. Apoteker
Staf Instalasi
PP
Farmasi

PL Kepala Instalasi
Rumah sakit menerapkan rekonsiliasi obat saat
Farmasi
pasien masuk rumah sakit, pindah antar unit
Apoteker
pelayanan di dalam rumah sakit dan sebelum
Dokter
pasien pulang.
Perawat
Kepala Instalasi
Rumah sakit menerapkan rekonsiliasi obat saat
Farmasi
pasien masuk rumah sakit, pindah antar unit
Apoteker
pelayanan di dalam rumah sakit dan sebelum
Dokter
pasien pulang.
Perawat
PP

PL Kepala Instalasi
Farmasi
Hasil rekonsiliasi obat didokumentasikan di rekam Apoteker
medis. Staf Instalasi
PL Farmasi
Perawat

PL Kepala Instalasi
Farmasi
Resep dibuat lengkap sesuai regulasi Apoteker
Dokter
PP Perawat

Komite/Tim
PL Farmasi dan
Telah dilakukan evaluasi terhadap penulisan Terapi
resep/instruksi pengobatan yang tidak lengkap Kepala Instalasi
dan tidak terbaca. Farmasi
Apoteker
PP Dokter
Perawat

PL
Kepala Instalasi
Telah dilaksanaan proses untuk mengelola resep
Farmasi
khusus seperti emergensi, automatic stop order,
Apoteker
tapering,
Dokter
PP

PL
Daftar obat yang diresepkan tercatat dalam Kepala Instalasi
rekam medis pasien dan menyertai pasien ketika Farmasi
dipindahkan/transfer Apoteker
PP

PL
Kepala Instalasi
Daftar obat pulang diserahkan kepada pasien Farmasi
disertai edukasi penggunaannya. Apoteker
Pasien/Keluarga
Kepala Instalasi
Daftar obat pulang diserahkan kepada pasien Farmasi
disertai edukasi penggunaannya. Apoteker
PP Pasien/Keluarga

PL Kepala Instalasi
Telah memiliki sistem distribusi dan dispensing
Farmasi
yang sama/seragam diterapkan di rumah sakit
Apoteker
sesuai peraturan perundang-undangan.
Staf farmasi
PP

Kepala Instalasi
PL
Staf yang melakukan dispensing sediaan obat non Farmasi
steril kompeten. Apoteker
PP
Staf farmasi

PL Kepala Instalasi
Staf yang melakukan dispensing sediaan obat Farmasi
steril non sitostatika terlatih dan kompeten. Apoteker
PP Staf farmasi

Kepala Instalasi
PL
Staf yang melakukan pencampuran sitostatika Farmasi
terlatih dan kompeten. Apoteker
PP Staf farmasi

PL Kepala Instalasi
Farmasi
Tersedia fasilitas dispensing sesuai standar praktik
Apoteker
kefarmasian.
PP Tenaga Teknik
Kefarmasian

PL Kepala Instalasi
Telah melaksanakan penyerahan obat dalam
Farmasi
bentuk yang siap diberikan untuk pasien rawat
Apoteker
inap PP Staf farmasi

Obat yang sudah disiapkan diberi etiket yang


PL Kepala Instalasi
meliputi identitas pasien, nama obat, dosis atau
Farmasi
konsentrasi, cara pemakaian, waktu pemberian,
Apoteker
tanggal dispensing dan tanggal
Staf farmasi
kedaluwarsa/beyond use date (BUD).
PP

PL

Kepala Instalasi
Telah melaksanakan pengkajian resep yang Farmasi
dilakukan oleh staf yang kompeten dan Apoteker
berwenang serta didukung tersedianya informasi Tenaga Teknis
klinis pasien yang memadai. Kefarmasian
Kepala Instalasi
Telah melaksanakan pengkajian resep yang PL Farmasi
dilakukan oleh staf yang kompeten dan Apoteker
berwenang serta didukung tersedianya informasi Tenaga Teknis
klinis pasien yang memadai. PP Kefarmasian

PC

PL
Kepala Instalasi
Farmasi
Telah memiliki proses telaah obat sebelum
PC Apoteker
diserahkan
Tenaga Teknis
Kefarmasian
PP

PL
Staf yang melakukan pemberian obat kompeten
dan berwenang dengan pembatasan yang Perawat
ditetapkan.
PP

Telah dilaksanaan verifikasi sebelum obat


PC
diberikan kepada pasien minimal meliputi:
Perawat
identitas pasien, nama obat, dosis, rute, dan
waktu pemberian.
PP

PC
Telah melaksanakan double checking untuk obat
Perawat
high alert.
PP

Perawat
PL
Apoteker
Pasien diberi informasi tentang obat yang akan
diberikan.
Pasien/keluarga
PI
Pasien

Kepala Instalasi
Telah melakukan penilaian obat yang dibawa PL Farmasi
pasien dari luar rumah sakit untuk kelayakan Apoteker
penggunaannya di rumah sakit. Staf instalasi
PP farmasi
PL
Telah melaksanakan edukasi kepada Apoteker
pasien/keluarga jika obat akan digunakan secara Perawat
mandiri. Pasien / Keluarga
PI pasien

PL
Telah memantau pelaksanaan penggunaan obat Apoteker
secara mandiri sesuai edukasi Perawat
PP

PL
Telah melaksanakan pemantauan terapi obat Kepala Instalasi
secara kolaboratif Farmasi
PP

Komite/Tim
PL Farmasi dan
Telah melaksanakan pemantauan dan pelaporan Terapi
efek samping obat serta analisis laporan untuk Kepala Instalasi
meningkatkan keamanan penggunaan obat. Farmasi
Apoteker
PP Staf farmasi

Rumah sakit telah memiliki regulasi tentang


medication safety yang bertujuan mengarahkan Kepala Instalasi
penggunaan obat yang aman dan meminimalkan PK Farmasi
risiko kesalahan penggunaan obat sesuai dengan Apoteker
peraturan perundang-undangan.

Komite Mutu
PL Komite/Tim
Rumah sakit menerapkan sistem pelaporan Farmasi dan
kesalahan obat yang menjamin laporan akurat Terapi
dan tepat waktu yang merupakan bagian program Kepala Instalasi
peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Farmasi
PP Apoteker
Staf farmasi
Komite Mutu
Komite/Tim
PL Farmasi dan
Rumah sakit memiliki upaya untuk mendeteksi,
Terapi
mencegah dan menurunkan kesalahan obat dalam
Kepala Instalasi
meningkatkan mutu proses penggunaan obat
Farmasi
Apoteker
PP Staf farmasi

Komite Mutu
PL Kepala Instalasi
Seluruh staf rumah sakit dilatih terkait kesalahan Farmasi
obat (medication error). Apoteker
PP Staf Farmasi
Perawat
Rumah sakit telah menetapkan kebijakan
Komite/Tim PPRA
pengendalian resistansi antimikroba sesuai
PK Kepala Instalasi
dengan ketentuan peraturan perundang-
Farmasi
undangan
Rumah sakit telah menetapkan komite/tim PPRA
dengan melibatkan unsur terkait sesuai regulasi
yang akan mengelola dan menyusun program
PK Komite/Tim PPRA
pengendalian resistansi antimikroba dan
bertanggungjawab langsung kepada Direktur
rumah sakit.
PL Komite/Tim PPRA
Rumah sakit telah melaksanakan program kerja
Kepala Instalasi
sesuai maksud dan tujuan.
PP Farmasi

Rumah sakit telah melaksanakan pemantauan dan PL Komite/Tim PPRA


evaluasi kegiatan PPRA sesuai maksud dan Kepala Instalasi
tujuan. PP Farmasi

Memiliki telah membuat laporan kepada pimpinan PL


rumah sakit secara berkala dan kepada Komite/Tim PPRA
Kementerian Kepala Instalasi
Kesehatan sesuai peraturan perundang- Farmasi
undangan. PP

PL
Rumah sakit telah melaksanakan dan
Komite/Tim PPRA
mengembangkan penatagunaan antimikroba di
Kepala Instalasi
unit pelayanan yang melibatkan dokter, apoteker,
Farmasi
perawat, dan peserta didik.
Rumah sakit telah melaksanakan dan
Komite/Tim PPRA
mengembangkan penatagunaan antimikroba di
Kepala Instalasi
unit pelayanan yang melibatkan dokter, apoteker,
Farmasi
perawat, dan peserta didik.

PP

Rumah sakit telah menyusun dan


mengembangkan panduan praktik klinis (PPK),
panduan penggunaan antimikroba untuk terapi
dan profilaksis (PPAB), berdasarkan kajian ilmiah Komite/Tim PPRA
PK
dan kebijakan rumah sakit serta mengacu regulasi KSM
yang berlaku secara nasional. Ada mekanisme
untuk mengawasi pelaksanaan penatagunaan
antimikroba.

PL
Rumah sakit telah melaksanakan pemantauan dan
evaluasi ditujukan untuk mengetahui efektivitas Komite/Tim PPRA
indikator keberhasilan program.
PP
K PKPO

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang :
1. Pedoman pengorganisasian unit farmasi
2. Pedoman pelayanan unit
farmasi
3. Program kerja unit farmasi 0
4. Penetapan Komite / Tim Farmasi dan Terapi
5. Penetapan sistem pelayanan sistem pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat sesuai a) - i)
pada maksud dan tujuan

Dokumen berupa :
a) surat izin kerja apoteker (STRA dan SIPA)
seluruh apoteker
b) hasil supervisi pelayanan kefarmasian 0

Wawancara tentang supervisi pelayanan


kefarmasian

Dokumen hasil kajian sistem pelayanan


kefarmasian dan penggunaan obat setiap tahun
Wawancara tentang hasil kajian sistem 0
pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat
setiap tahun

Dokumen berupa sumber informasi untuk semua


staf yang terlibat dalam penggunaan obat

Observasi adanya sumber informasi yang 0


tersedia di unit pelayanan

Wawancara tentang adanya sumber informasi


yang tersedia di unit pelayanan

Dokumen proses penyusunan formularium


rumah sakit secara kolaboratif
0
Wawancara tentang proses penyusunan
formularium rumah sakit

Dokumen hasil pemantauan kepatuhan terhadap


formularium baik dari persediaan maupun
penggunaannya.
0
0
Wawancara tentang proses pemantauan
kepatuhan terhadap formularium

Dokumen evaluasi formularium setahun sekali

0
Wawancara tentang evaluasi formularium

Dokumen pelaksanaan dan evaluasi terhadap


perencanaan dan pengadaan sediaan farmasi, dan
BMHP
0
Wawancara tentang pelaksanaan dan evaluasi
terhadap perencanaan dan pengadaan sediaan
farmasi, dan BMHP

Dokumen pengadaan sediaan farmasi, dan


BMHP yang melibatkan apoteker
0
Wawancara tentang pengadaan sediaan farmasi,
dan BMHP yang melibatkan apoteker

Observasi penyimpanan sediaan farmasi dan


BMHP disimpan dengan benar dan aman
0

Wawancara tentang penyimpanan sediaan


farmasi dan BMHP

Observasi penyimpanan narkotika dan


psikotropika

Dokumen laporan penggunaan narkotik dan


psikotropik sesuai peraturan perundang- 0
undangan.
Wawancara tentangpenyimpanan narkotika dan
psikotropika

Dokumen hasil pelaksanaan supervisi oleh


apoteker penyimpanan sediaan farmasi dan BMHP
0
Wawancara tentang hasil pelaksanaan supervisi
tempat penyediaan sediaaan farmasi dan BMHP
Observasi pemberian label untuk obat dan zat
kimia yang terdiri nama zat, kadar, tanggal
kadaluwarsa dan peringatan khusus
0

Wawancara tentang pemberian label obat dan


zat kimia

Observasi pengelolaan obat yang memerlukan


penanganan khusus dan bahan berbahaya sesuai
sifat dan risiko bahan
0
Wawancara tentang pengelolaan obat yang
memerlukan penanganan khusus dan bahan
berbahaya sesuai sifat dan risiko bahan

Observasi pengelolaan radioaktif sesuai sifat dan


risiko bahan radioaktif
0
Wawancara tentang pengelolaan radioaktif
sesuai sifat dan risiko bahan radioaktif

Observasi pengelolaan obat penelitian sesuai


protokol penelitian.
0
Wawancara tentang pengelolaan obat penelitian
sesuai protokol penelitian.

Observasi pengelolaan produk nutrisi parentral


sesuai stabilitas produk
0

Wawancara tentang pengelolaan produk nutrisi


parentral sesuai stabilitas produk

Observasi pengelolaan obat/BMHP dari


program/donasi sesuai peraturan

0
Wawancara tentang pengelolaan obat/BMHP
dari program/donasi sesuai peraturan

Observasi pengelolaan Obat dan BMHP


emergensi di luar Instalasi Farmasi secara
seragam dalam hal Penyimpanan, pemantauan,
penggantian karena digunakan, rusak atau
kedaluwarsa, dan dilindungi dari kehilangan dan 0
pencurian
0

Wawancara tentang pengelolaan Obat dan


BMHP emergensi di luar Instalasi Farmasi secara
seragam
Dokumen penatalaksanaan obat emergensi
untuk meningkatkan ketepatan dan kecepatan
pemberian obat.
0
Wawancara tentang tata laksana obat
emergensi

Observasi label obat tercantum Batas waktu


obat dapat digunakan (beyond use date)
0
Wawancara tentang pemberian label obat
tercantum Batas waktu obat dapat digunakan
(beyond use date)

Dokumen pelaksanaan pelaporan sediaan


farmasi dan BMHP substandar (rusak)
0
Wawancara tentang pelaksanaan pelaporan
sediaan farmasi dan BMHP substandar (rusak)

Dokumen pelaksanaan proses recall obat, BMHP


dan implan yang meliputi identifikasi, penarikan,
dan pengembalian produk yang di-recall 0

Wawancara tentang pelaksanaan proses recall


obat, BMHP dan implan

Dokumen pelaksanaan proses pemusnahan


sediaan farmasi dan BMHP.
0
Wawancara tentang pelaksanaan proses
pemusnahan sediaan farmasi dan BMHP.

Dokumen pelaksanaan rekonsiliasi obat saat


pasien masuk rumah sakit, pindah antar unit
pelayanan di dalam rumah sakit dan sebelum
pasien pulang.
0
0
Wawancara tentang pelaksanaan rekonsiliasi
obat saat pasien masuk rumah sakit, pindah antar
unit pelayanan di dalam rumah sakit dan sebelum
pasien pulang.

Dokumen pelaksanaan rekonsiliasi obat


didokumentasikan di rekam medis.

Observasi rekonsiliasi obat di rekam medis

Dokumen penulisan resep dibuat lengkap sesuai


regulasi.
0
Wawancara tentang penulisan resep dibuat
lengkap sesuai regulasi.

Dokumen pelaksanaan evaluasi penulisan


resep/instruksi pengobatan yang tidak lengkap
dan tidak terbaca
0
Wawancara tentang pelaksanaan evaluasi
penulisan resep/instruksi pengobatan yang tidak
lengkap dan tidak terbaca

Dokumen pelaksanaan pengelolaan resep khusus


seperti emergensi, automatic stop order, tapering,
0

Wawancara tentang pengelolaan resep khusus


seperti emergensi, automatic stop order, tapering,

Dokumen berupa daftar obat yang diresepkan


tercatat dalam rekam medis pasien dan menyertai
pasien ketika dipindahkan/transfer
0
Wawancara tentang daftar obat yang
diresepkan tercatat dalam rekam medis pasien
dan menyertai pasien ketika dipindahkan/transfer
Dokumen edukasi penggunaan obat pulang yang
diserahkan kepada pasien

0
0
Wawancara tentang edukasi penggunaan obat
pulang yang diserahkan kepada pasien

Dokumen pelaksanaan sistem distribusi dan


dispensing yang seragam sesuai peraturan
perundang-undangan
0
Wawancara tentang pelaksanaan sistem
distribusi dan dispensing yang seragam
Observasi pelaksanaan dispensing sediaan obat
non steril
0
Wawancara tentang pelaksanaan dispensing
sediaan obat non steril
Dokumen bukti pelatihan staf tentang dispensing
sediaan obat steril non sitostatika
0
Wawancara tentang pelatihan staf tentang
dispensing sediaan obat steril non sitostatika
Dokumen bukti pelatihan staf tentang
pencampuran sitostatika
0
Wawancara tentang pelatihan staf tentang
pencampuran sitostatika
Observasi ruang fasilitas dispensing sesuai
standar praktik kefarmasian.
0
Wawancara tentang fasilitas dispensing sesuai
standar praktik kefarmasian.

Observasi penyerahan obat yang siap diberikan


untuk pasien rawat inap
0
Wawancara tentang penyerahan obat yang siap
diberikan untuk pasien rawat inap

Observasi pemberian etiket obat untuk pasien


meliputi identitas pasien,nama obat, dosis atau
konsentrasi, cara pemakaian, waktu pemberian,
tanggal dispensing dan tanggal 0
kedaluwarsa/beyond use date (BUD).

Wawancara pemberian etiket obat untuk pasien

Dokumen pelaksanaan pengkajian resep yang


dilakukan oleh staf yang kompeten dan
berwenang

0
Observasi tersedianya informasi klinis pasien
yang memadai
0
Wawancara tentang pelaksanaan pengkajian
resep

Peragaan pengkajian resep

Dokumen pelaksanaan proses telaah obat


sebelum diserahkan

Peragaan telaah obat sebelum diserahkan 0

Wawancara tentang telaah obat sebelum


diserahkan

Dokumen pelaksanaan pemberian obat oleh staf


yang kompeten dan berwenang dengan
pembatasan yang ditetapkan
0
Wawancara tentang pelaksanaan pemberian
obat oleh staf yang kompeten dan berwenang
dengan pembatasan yang ditetapkan
Peragaan cara verifikasi sebelum obat diberikan
kepada pasien minimal meliputi: identitas
pasien,nama obat, dosis, rute, dan waktu
pemberian.
0
Wawancara penjelasan tentang cara verifikasi
sebelum obat diberikan kepada pasien

Peragaan pelaksanaan double checking untuk


obat high alert.
0
Wawancara tentang pelaksanaan double
checking untuk obat high alert.

Dokumen pemberian informasi tentang obat


yang akan diberikan.
0
Wawancara kepada pasien/keluarga pasien
telah menerima informasi tentang obat yang
diberikan

Dokumen pelaksanaan penilaian obat yang


dibawa pasien dari luar rumah sakit untuk
kelayakan penggunaannya di rumah sakit 0
Wawancara tentang pelaksanaan penilaian obat
yang dibawa pasien dari luar rumah sakit
Dokumen pelaksanaan edukasi kepada
pasien/keluarga jika obat akan digunakan secara
mandiri.

Wawancara kepada pasien/keluarga pasien 0


telah menerima edukasi obat yang digunakan
secara
mandiri

Dokumen pemantauan pelaksanaan penggunaan


obat secara mandiri sesuai edukasi
0
Wawancara tentang pemantauan pelaksanaan
penggunaan obat secara mandiri sesuai edukasi

Dokumen pelaksanaan pemantauan terapi obat


secara kolaboratif
0
Wawancara tentang pelaksanaan pemantauan
terapi obat secara kolaboratif

Dokumen berupa :
1) pelaksanaan pemantauan dan pelaporan efek
samping obat
2) pelaksanaan analisis laporan untuk
meningkatkan keamanan penggunaan obat 0
Wawancara tentang pelaksanaan pemantauan
dan pelaporan efek samping obat serta analisis
laporan untuk meningkatkan keamanan
penggunaan obat.

Regulasi medication safetyyang bertujuan


mengarahkan penggunaan oabat yang aman dan 0
meminimalkan risiko kesalahan penggunaan obat

Dokumen pelaksanaan sistem pelaporan


kesalahan obat yang menjamin laporan akurat
dan tepat waktu
0
Wawancara pelaksanaan sistem pelaporan
kesalahan obat yang menjamin laporan akurat
dan tepat waktu
Dokumen berupa FMEA (Failure Mode and Effect
Analysis) sebagai upaya untuk mendeteksi,
mencegah dan menurunkan kesalahan obat dalam
meningkatkan mutu proses penggunaan obat 0

Wawancara tentang pelaksanaan FMEA

Dokumen pelatihan terkait kesalahan obat


(medication error) kepada seluruh staf rumah
sakit
0
Wawancara tentang pelatihan terkait kesalahan
obat (medication error) kepada seluruh staf
rumah sakit

Regulasi pengendalian resistensi antimikroba


0
sesuai peraturan perundang-undangan

Regulasi berupa :
1) penetapan Komite/Tim PPRA 0
2) program pengendalian resistansi antimikroba

Dokumen pelaksanaan program kerja PPRA


0
Wawancara pelaksanaan program kerja PPRA

Dokumen pelaksanaan pemantauan dan evaluasi


kegiatan PPRA.
0
Wawancara pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi kegiatan PPRA.
Dokumen laporan kepada pimpinan rumah sakit
secara berkala dan kepada Kementerian
Kesehatan
0
Wawancara laporan kepada pimpinan rumah
sakit secara berkala dan kepada Kementerian
Kesehatan

Dokumen pelaksanaan dan pengembangan


penatagunaan anntimikroba ke unit pelayanan
yang melibatkan dokter,apoteker, perawat, dan
peserta didik
0
0

Wawancara tentang pelaksanaan dan


pengembangan penatagunaan anntimikroba ke
unit pelayanan

Regulasi berupa :
1) Panduan Praktek Klinik (PPK)
0
2) Panduan Penggunaan Antimikroba untuk terapi
dan profilaks (PPAB)

Dokumen pelaksanaan pemantauan dan evaluasi


untuk mengetahui efektivitas indikator
keberhasilan program
0
Wawancara pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi untuk mengetahui efektivitas indikator
keberhasilan program
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

b
Rumah sakit menetapkan
tim atau unit Promosi
a. Pengelolaan
Kesehatan Rumah Sakit
kegiatan Promosi
KE 1 (PKRS) dengan tugas
Kesehatan Rumah
dan tanggung jawab
Sakit
sesuai peraturan
perundangan.
c

Rumah sakit memberikan


informasi kepada pasien
dan keluarga tentang
Rumah sakit memberikan
informasi kepada pasien b
dan keluarga tentang
KE 2 jenis asuhan dan
pelayanan, serta akses
untuk mendapatkan
pelayanan
c

Rumah sakit melakukan


pengkajian terhadap
kebutuhan edukasi setiap
KE 3
pasien, beserta kesiapan
dan kemampuan pasien
untuk menerima edukasi.

b
c

b
Edukasi tentang proses
asuhan disampaikan
kepada pasien dan
keluarga disesuaikan
KE 4
dengan tingkat
pemahaman dan bahasa
yang dimengerti oleh
pasien dan keluarga.

b. Komunikasi Dengan
Pasien dan Keluarga
pemahaman dan bahasa
yang dimengerti oleh
pasien dan keluarga.

b. Komunikasi Dengan
Pasien dan Keluarga

Metode edukasi dipilih


dengan b
mempertimbangkan nilai
yang dianut dan
preferensi pasien dan
KE 5
keluarganya serta
memungkinkan
terjadinya interaksi yang
memadai antara pasien, c
keluarga pasien dan staf.

d
e

b
Dalam menunjang
keberhasilan asuhan
yang berkesinambungan,
KE 6
upaya promosi
kesehatan harus
dilakukan berkelanjutan.
c

Profesional Pemberi
Asuhan (PPA) mampu
KE 7
memberikan edukasi
secara efektif.

b
secara efektif.

b
DAFTAR TILIK KE

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Rumah sakit menetapkan regulasi


Pimpinan/
tentang pelaksanaan PKRS di rumah sakit sesuai PK
Ka/staf PKRS
poin a) – b) pada gambaran umum.

Terdapat penetapan tim atau unit Promosi


Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) yang
mengkoordinasikan pemberian edukasi kepada PK Tim PKRS
pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

Tim atau unit PKRS menyusun program kegiatan PL Tim PKRS


promosi kesehatan rumah sakit setiap tahunnya,
termasuk kegiatan edukasi rutin sesuai dengan
misi rumah sakit, layanan, dan populasi
pasiennya.
PP Tim PKRS

Rumah sakit telah menerapkan pemberian


edukasi kepada pasien dan keluarga
PL Unit Pelayan
menggunakan media, format, dan metode yang
yang telah ditetapkan.

Unit Layanan,
PL
Tersedia informasi untuk pasien dan keluarga Unit Kerja
mengenai asuhan dan pelayanan yang disediakan
oleh rumah sakit serta akses untuk mendapatkan
layanan tersebut. Informasi dapat disampaikan
secara langsung dan/atau tidak langsung. Pasien,
PI Keluarga
pasien
Rumah sakit menyampaikan informasi kepada
pasien dan keluarga terkait alternatif asuhan dan
pelayanan di tempat lain, apabila rumah sakit PL Unit Layanan
tidak dapat memberikan asuhan dan pelayanan
yang dibutuhkan pasien.

Akses mendapatkan informasi kesehatan


diberikan secara tepat waktu, dan status sosial
Tim PKRS,
ekonomi perawatan pasien tidak menghalangi PL
PPA,Staf
pasien dan keluarga untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan.

Terdapat bukti pemberian informasi untuk pasien


Pasien dan
dan keluarga mengenai asuhan dan pelayanan di PI
Keluarga
rumah sakit.

Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga dinilai


berdasarkan pengkajian terhadap kemampuan
Tim PKRS,
dan kemauan belajar pasien dan keluarga yang PL
PPA, Staf
meliputi poin a) – f) pada maksud dan tujuan, dan
dicatat di rekam medis.

Hambatan dari pasien dan keluarga dalam


menerima edukasi dinilai sebelum pemberian PL Unit Layanan
edukasi dan dicatat di rekam medis.
Terdapat bukti dilakukan pengkajian kemampuan
dan kemauan belajar pasien/keluarga, serta hasil
pengkajian digunakan PPA untuk membuat PL PPA
perencanaan kebutuhan edukasi.

PL Unit Layanan
Terdapat bukti bahwa edukasi yang diberikan
kepada pasien dan keluarga telah diberikan
dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami.
Pasien,
PI Keluarga
pasien

PL Unit layanan
Terdapat bukti bahwa pasien/keluarga telah
dijelaskan mengenai hasil pengkajian, diagnosis,
rencana asuhan, dan hasil pengobatan, termasuk
hasil pengobatan yang tidak diharapkan.

Pasien,
PI Keluarga
pasien
Terdapat bukti edukasi kepada pasien dan
PL Unit Layanan
keluarga terkait dengan cara cuci tangan yang
aman, penggunaan obat yang aman, penggunaan
peralatan medis yang aman, potensi interaksi
obat-obat dan obat-makanan, pedoman nutrisi,
manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi serta
edukasi asuhan lanjutan di rumah.

Pasien,
PI Keluarga
pasien

Rumah sakit memiliki proses untuk memastikan Pasien/


bahwa pasien dan keluarganya memahami PI Keluarga
edukasi yang diberikan. pasien

Proses pemberian edukasi di dokumentasikan


dalam rekam medik sesuai dengan metode
PL Unit Layanan
edukasi yang dapat diterima pasien dan
keluarganya.

Materi edukasi untuk pasien dan keluarga selalu


PL Unit pelayanan
tersedia dan diperbaharui secara berkala.

Informasi dan edukasi disampaikan kepada pasien


Pasien,
dan keluarga dengan menggunakan format yang
PI Keluarga
praktis dan dengan bahasa yang dipahami pasien
pasien
dan keluarga.
Rumah sakit menyediakan penerjemah (bahasa
dan bahasa isyarat) sesuai dengan kebutuhan PK Tim PKRS
pasien dan keluarga.

Rumah sakit mengidentifikasi sumber-sumber


yang ada di komunitas untuk mendukung promosi Staf pelayan
PP
kesehatan berkelanjutan dan edukasi untuk lain
menunjang asuhan pasien yang berkelanjutan.

Tim
Rumah sakit telah memiliki jejaring di komunitas
PL PKRS,Bidang
untuk mendukung asuhan pasien berkelanjutan.
pelayanan

Memiliki bukti telah disampaikan kepada pasien Tim


dan keluarga tentang edukasi lanjutan PL PKRS,Bidang
dikomunitas. Rujukan edukasi tersebut pelayanan
dilaksanakan oleh jejaring utama yaitu Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Hal ini
dilakukan agar tercapai hasil asuhan yang optimal
Pasien/
setelah meninggalkan rumah sakit. PI
Keluarga

Terdapat bukti edukasi berkelanjutan


Unit layanan
tersebut diberikan kepada pasien sesuai dengan PL
PPA
kebutuhan.

Profesional Pemberi Asuhan (PPA) telah diberikan Tim PKRS,


PL
pelatihan dan terampil melaksanakan komunikasi PPA, Tim Diklat
efektif.

PP PPA

PPA ,Unit
PL
layanan

PPA telah memberikan edukasi yang efektif


kepada pasien dan keluarga secara kolaboratif
PPA telah memberikan edukasi yang efektif
kepada pasien dan keluarga secara kolaboratif

Pasien,
PI
Keluarga
LIK KE

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi
tentang Peraturan RS tentang pelaksanaan PKRS
di rumah sakit sesuai poin 1-2 pada gambaran
umum yaitu 1. Pengelolaan kegiatan Promosi 0
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ,2.Proses
komunikasi antara rumah sakit dengan pasien dan
keluarga.

Regulasi
Peraturan RS penetapan tim PKRS lengkap 0
dengan UTW

Observasi /Pengamatan
Bukti program kegiatan PKRS setiap tahunnya,
termasuk kegiatan edukasi rutin sesuai dengan
misi RS, layanan, dan populasi. 0

Wawancara
tentang program kegiatan PKRS

Observasi /Pengamatan Bukti


pelaksanaan tentang adanya implementasi
0
pemberian edukasi pada pasien dan keluarga.
(brosur, Leaflet dan atau Sosmed)

Observasi
Pengamatan Bukti pelaksanaan tentang adanya
implementasi pemberian informasi mengenai
asuhan dan pelayanan serta aksesnya.
(Terdapat media yang dapat diakses oleh
pasien dan keluarga) 0
Wawancara
Informasi tentang adanya pemberian informasi
untuk pasien dan keluarga mengenai asuhan dan
pelayanan, serta akses untuk mendapatkan
pelayanan
Observasi
tentang adanya daftar faskes rujukan
0
(Dokumen daftar faskes rujukan dan
Kerjasamanya)

Observasi
Pengamatan tentang akses mendapatkan
informasi kesehatan secara tepat waktu, dan
0
status sosial ekonomi perawatan pasien tidak
menghalangi pasien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Wawancara
tentang Akses mendapatkan informasi kesehatan
diberikan secara tepat waktu, dan status sosial
0
ekonomi perawatan pasien tidak menghalangi
pasien dan keluarga untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan

Observasi /Pengamatan Bukti tentang


pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga
dinilai berdasarkan pengkajian terhadap
kemampuan dan kemauan belajar pasien dan
keluarga yang meliputi poin a) – f) pada maksud
dan tujuan yaitu :
a) Kemampuan membaca, tingkat Pendidikan;
b) Bahasa yang digunakan (apakah diperlukan 0
penerjemah atau penggunaan bahasa isyarat);
c) Hambatan emosional dan motivasi;
d) Keterbatasan fisik dan kognitif;
e) Kesediaan pasien untuk menerima informasi;
dan
f) Nilai-nilai dan pilihan pasien., dan dicatat di
rekam medis.

Observasi /pengamatan tentang adanya


implementasi edukasi dengan melihat di rekam
medis. 0
(Dokumen form Pengkajian edukasi dalam rekam
medis)
Observasi /Pengamatan
bukti pelaksanaan tentang adanya Hasil
pengkajian digunakan oleh PPA untuk membuat 0
perencanaan kebutuhan edukasi
(Dokumen form edukasi dalam Rekam medis)

Observasi /Pengamatan
pelaksanaan tentang adanya bukti bahwa edukasi
yang diberikan kepada pasien dan keluarga telah
diberikan dengan cara dan bahasa yang mudah
dipahami
(Dokumen Formulir pemberian edukasi yang
ditandatangani oleh pasien/keluarga) 0

Wawancara
Informasi tentang edukasi yang diberikan kepada
pasien dan keluarga telah diberikan dengan cara
dan bahasa yang mudah dipahami.

Observasi /pengamatan
pelaksanaan tentang adanya bukti bahwa
pasien/keluarga telah dijelaskan mengenai hasil
pengkajian, diagnosis, rencana asuhan, dan hasil
pengobatan, termasuk hasil pengobatan yang
tidak diharapkan
(Dokumen Formulir pemberian edukasi yang
ditandatangani oleh pasien/keluarga mengenai
hasil pengkajian, diagnosis, rencana asuhan, dan 0
hasil pengobatan, termasuk hasil pengobatan
yang tidak diharapkan)

Wawancara
Informasi tentang Pasien/keluarga telah
dijelaskan mengenai hasil pengkajian, diagnosis,
rencana asuhan, dan hasil pengobatan, termasuk
hasil pengobatan yang tidak diharapkan
Observasi
Pengamatan pelaksanaan tentang adanya bukti
edukasi kepada pasien dan keluarga terkait
dengan cara cuci tangan yang aman, penggunaan
obat yang aman, penggunaan peralatan medis
yang aman, potensi interaksi obat-obat dan obat-
makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan
teknik rehabilitasi serta edukasi asuhan lanjutan di
rumah.
0
(Dokumen Formulir pemberian edukasi di rekam
medis yang diisi oleh PPA yang memberikan
edukasi dan ditandatangani oleh pasien/keluarga ;
materi berupa leafle, brosur, dll terkait hal di atas)

Wawancara
Informasi tentang edukasi apa saja yang didapat,
dan sesuai dengan yang disampaikan PPA.

Wawancara
Pasien/keluarga mengerti apa yang disampaikan 0
PPA.

Observasi
Pengamatan pelaksanaan tentang adanya proses
pemberian edukasi di dokumentasikan dalam
rekam medik sesuai dengan metode edukasi yang
0
dapat diterima pasien dan keluarganya
(Materi edukasi tertulis yang akan dibagikan ke
pasien/keluarga sesuai kebutuhan berupa leaflet,
brosur, materi digital)

Observasi
PPA dapat menunnjukkan media edukasi yang 0
tersedia di Unit Kerja, sesuai yang berlaku di RS

Wawancara
Pasien/keluarga memahami edukasi yang 0
disampaikan oleh PPA
Regulasi
Peraturan penetapan penerjemah beserta uraian
0
tugasnya atau surat perjanjian kerjasam dengan
pihak ketiga

Wawancara Mengetahui adanya kerjasama


0
dengan sumber sumber komunitas.

Observasi/Pengamatan bukti
Dokumen daftar faskes/ FKTP jejaringan di 0
komunitas dan MoUnya.

Observasi /Pengamatan bukti


Dokumen Formulir pemberian edukasi lanjutan di
komunitas yang ditandatangani oleh
pasien/keluarga 0

Wawancara Penjelasan pasien & keluarga


mengenai edukasi lanjutan dikomunitas

Observasi
Dokumen Formulir pemberian edukasi
0
berkelanjutan yang ditandatangani oleh
pasien/keluargan form discarh planning.

Observasi /Pengamatan bukti


Dokumen pelaksanaan pelatihan Komunikasi
Efektif , misalnya : TOR, Sertifikat , undangan,
notulen dan bukti pelaksanaan kegiatan lainnya. 0

Wawancara
Mengetahui dan memahami komunikasi efektif.

Observasi /Pengamatan bukti


Dokumen Formulir pemberian edukasi yang
ditandatangani oleh pasien/keluarga dan
mencantumkan pemberi edukasi dan diisi oleh
semua PPA yang memberi asuhan pada pasien
tsb. 0
0

Wawancara
Pasien dan keluarga dalam menjelaskan siapa
saja yang memberikan edukasi / Profesi apa saja.
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

Rumah sakit menerapkan


a. Mengidentifikasi proses untuk menjamin b
SKP 1
Pasien dengan Benar ketepatan identifikasi
pasien

d
a

Rumah sakit menerapkan


proses untuk
meningkatkan efektivitas
komunikasilisan dan/atau
telepon di antara para
b
b. Meningkatkan profesional pemberi
Komunikasi yang SKP 2 asuhan (PPA), proses
Efektif pelaporan hasil kritis
pada pemeriksaan
diagnostic termasuk
POCT dan proses
komunikasi saat serah
terima (hand over)

Rumah sakit b
menerapkan proses
untuk meningkatkan
keamanan penggunaan
SKP 3 obat yang memerlukan
kewaspadaan tinggi
(high alert medication)
termasuk obat Look -
Rumah sakit
menerapkan proses
untuk meningkatkan
keamanan penggunaan
SKP 3 obat yang memerlukan
kewaspadaan tinggi
(high alert medication)
termasuk obat Look -
Alike Sound Alike (LASA)

c. Meningkatkan
Keamanan Obat-
Obatan yang Harus
Diwaspadai

Rumah sakit menerapkan


proses untuk
SKP 3.1 meningkatkan keamanan
penggunaan elektrolit b
konsentrat

Rumah sakit menetapkan b


proses untuk
melaksanakan verifikasi
d. Memastikan Sisi pra operasi, penandaan
Yang Benar, Prosedur lokasi operasi dan proses
Yang Benar, Pasien time-out yang
SKP 4
Yang Benar Pada dilaksanakan sesaat
Pembedahan / sebelum tindakan
Tindakan invasif pembedahan/invasif
Rumah sakit menetapkan
proses untuk
melaksanakan verifikasi
d. Memastikan Sisi pra operasi, penandaan
Yang Benar, Prosedur lokasi operasi dan proses
Yang Benar, Pasien time-out yang
SKP 4
Yang Benar Pada dilaksanakan sesaat
Pembedahan / sebelum tindakan
Tindakan invasif pembedahan/invasif
c
dimulai serta proses
sign-out yang dilakukan
setelah tindakan selesai.

Rumah sakit
menerapkan kebersihan
e. Mengurangi Risiko
tangan (hand hygiene)
Infeksi Akibat SKP 5
untuk menurunkan risiko
Perawatan Kesehatan
infeksi terkait layanan
kesehatan.
b

Rumah sakit
menerapkan proses
untuk mengurangi
SKP 6
risiko cedera pasien
akibat jatuh di rawat
jalan.
menerapkan proses
untuk mengurangi
SKP 6
risiko cedera pasien
akibat jatuh di rawat
jalan.

f. Mengurangi Risiko
Cedera Pasien Akibat
Jatuh

Rumah sakit menerapkan


proses untuk
SKP 6.1 mengurangi risiko cedera b
pasien akibat jatuh di
rawat inap.

c
DAFTAR TILIK SKP

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Rumah sakit telah menetapkan regulasi terkait Ka/anggota


Sasaran keselamatan pasien meliputi poin 1 – 6 PK Komite/Tim
pada gambaran umum Mutu

Rumah sakit telah menerapkan proses identifikasi PC Staf RS


pasien menggunakan
minimal 2 (dua) identitas, dapat memenuhi tujuan
identifikasi pasien dan
sesuai dengan ketentuan rumah sakit.

PL Unit layanan

PL Unit layanan
Pasien telah diidentifikasi menggunakan minimal
dua jenis identitas meliputi poin 1) - 4) dalam
maksud dan tujuan
Pasien/
PI
Keluarga

Rumah sakit memastikan pasien teridentifikasi


dengan tepat pada situasi khusus, dan Unit layanan
PL
penggunaan label seperti tercantum dalam khusus
maksud dan tujuan.
Rumah sakit telah menerapkan komunikasi saat
menerima instruksi melalui telepon:
menulis/menginput ke komputer – membacakan –
Ka/ staf Unit
konfirmasi kembali” (writedown, read back, PL
layanan
confirmation dan SBAR saat melaporkan kondisi
pasien kepada DPJP serta di dokumentasikan
dalam rekam medik.

Rumah sakit telah menerapkan komunikasi saat


pelaporan hasil kritis pemeriksaan penunjang PC Staf RS
diagnostic melalui telepon: menulis/menginput ke
komputer – membacakan – konfirmasi kembali”
(writedown, read back, confirmation dan di
dokumentasikan dalam rekam medik.

PL Unit layanan

Rumah sakit telah menerapkan komunikasi saat


serah terima sesuai dengan jenis serah terima Ka/ staf Unit
PL
meliputi poin 1) - 3) dalam maksud dan tujuan. layanan

Rumah sakit menetapkan daftar obat


Ka/Staf
kewaspadaan tinggi (High Alert) termasuk obat PK
Farmasi
Look -Alike Sound Alike (LASA)

Rumah sakit menerapkan pengelolaan obat


kewaspadaan tinggi (High Alert) termasuk obat
Unit Farmasi
Look -Alike Sound Alike (LASA) secara seragam di PL
/Layanan
seluruh area rumah sakit untuk mengurangi risiko
dan cedera
Ka/Staf
PL
Rumah sakit mengevaluasi dan memperbaharui Farmasi/KFT
daftar obat High-Alert dan obat Look -Alike Sound
Alike (LASA) yang sekurang-kurangnya 1 (satu)
tahun sekali berdasarkan laporan insiden lokal,
nasional dan internasional

Ka/Staf
PP
Farmasi/KFT

Rumah sakit menerapkan proses penyimpanan


elektrolit konsentrat tertentu hanya di Instalasi
Ka/Staf
Farmasi, kecuali di unit pelayanan dengan PL
Farmasi
pertimbangan klinis untuk mengurangi risiko dan
cedera pada penggunaan elektrolit konsentrat.

Penyimpanan elektrolit konsentrat di luar Instalasi


Unit Farmasi
Farmasi diperbolehkan
PL /Layanan
hanya dalam untuk situasi yang ditentukan sesuai
khusus
dalam maksud dan tujuan.

PL Unit Farmasi
Rumah sakit menetapkan dan menerapkan
(apoteker)
protokol koreksi hipokalemia,
/Layanan
hiponatremia, hipofosfatemia.
khusus
PP

Rumah sakit telah melaksanakan proses verifikasi


pra operasi dengan daftar tilik untuk memastikan PL Unit layanan
benar pasien, benar tindakan dan benar sisi

Rumah sakit telah menetapkan dan menerapkan


tanda yang seragam, mudah dikenali dan tidak
Ka/ staf Unit
bermakna ganda untuk mengidentifikasi sisi PK
layanan
operasi atau tindakan invasif.
Rumah sakit telah menerapkan penandaan sisi
operasi atau tindakan invasif (site marking)
dilakukan oleh dokter operator/dokter asisten PL Unit layanan
yang melakukan operasi atau tindakan invasif
dengan melibatkan pasien bila memungkinkan.

Rumah sakit telah menerapkan proses Time-Out


menggunakan “surgical check list” (Surgical Safety
PL Unit layanan
Checklist dari WHO terkini pada tindakan operasi
termasuk tindakan medis invasif.

PC Staf RS
Rumah sakit telah menerapkan kebersihan tangan
(hand hygiene) yang mengacu pada standar WHO
terkini.
PL Unit Pelayanan

Terdapat proses evaluasi terhadap pelaksanaan PL Unit Pelayanan


program kebersihan tangan di rumah sakit serta
upaya perbaikan yang dilakukan untuk
meningkatkan pelaksanaan program.
Komite/Tim
PP
Mutu/PPI/IPCN

PL Unit layanan
Rumah sakit telah melaksanakan skrining pasien
rawat jalan pada kondisi, diagnosis, situasi atau
lokasi yang dapat menyebabkan pasien berisiko
jatuh, dengan menggunakan alat bantu/metode
skrining yang ditetapkan rumah sakit.

PP Staf RS
Tindakan dan/atau intervensi dilakukan untuk PL Unit layanan
mengurangi risiko jatuh pada pasien jika hasil
skrining menunjukkan adanya risiko jatuh dan
hasil skrining serta intervensi didokumentasikan.

PP PPA

Rumah sakit telah melakukan pengkajian risiko


jatuh untuk semua pasien
rawat inap baik dewasa maupun anak PL Unit layanan
menggunakan metode pengkajian yang baku
sesuai dengan ketentuan rumah sakit

Rumah sakit telah melaksanakan pengkajian PL Unit layanan


ulang risiko jatuh pada pasien rawat inap karena
adanya perubahan kondisi, atau memang sudah
mempunyai risiko jatuh dari hasil pengkajian.

PP PPA

PL Unit layanan
Tindakan dan/atau intervensi untuk mengurangi
risiko jatuh pada pasien
rawat inap telah dilakukan dan didokumentasikan.
PP PPA
LIK SKP

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi
Peraturan terkait Sasaran keselamatan pasien
meliputi poin 1 – 6 pada gambaran umum yaitu:
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar;
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif;
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang
harus diwaspadai; 0
4. Memastikan sisi yang benar, prosedur yang
benar, pasien yang benar pada
pembedahan/tindakan invasif;
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan; dan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh.

Simulasi Peragaan cara Indentifikasi pasien

Observasi tentang adanya penerapaan


Identifikasi pasien

Observasi tentang adanya Penerapaan


Identifikasi pasien saat tindakan intervensi/terapi,
melakukan tindakkan pemsangan IV line dan
Hemodialisa, sebelum tindakkan dan penyajian
makanan 0

Wawancara Penjelasaan Pelaksanaan identifikasi


pasien

Observasi Pelaksanaan tentang adanya


identifikasi situasi khusus (pasien Koma , Bayi
0
baru lahir yang tidak segera diberi nama dan
Keadaan gawat darurat ) dan penggunaan label
Observasi /Pengamatan penerapakan
komunikasi saat menerima instruksi melalui
telepon: menulis/menginput ke komputer –
0
membacakan – konfirmasi kembali” (writedown,
read back, confirmation dan SBAR saat
melaporkan kondisi pasien kepada DPJP

Simulasi Peragaan Cara pelaporan nilai kritis

Observasi Pelaksanaan Komunikasi Efektif d


saat pelaporan nilai kritis an pendokumentasi di
Rekam medis

Observasi Pengamatan Komunikasi saat serah


terima dengan jenis serah terima poin 1) - 3)
yaitu: 1) antara PPA (misalnya, antar dokter, dari
dokter ke perawat,
antar perawat, dan seterusnya);
2) antara unit perawatan yang berbeda di dalam
rumah sakit (misalnya saat pasien dipindahkan 0
dari ruang perawatan intensif ke ruang perawatan
atau dari instalasi gawat darurat ke ruang
operasi); dan
3) dari ruang perawatan pasien ke unit layanan
diagnostik seperti radiologi atau fisioterapi. bukti
dokumentasi dalam rekam medis

Regulasi Penetapan tentang adanya penetapan


daftar obat kewaspadaan tinggi (High Alert)
0
termasuk obat Look -Alike Sound Alike (LASA)
sesuai maksud dan tujuan

Observasi Pelaksanaan tentang adanya


pengelolaan obat kewaspadaan tinggi (High Alert)
0
termasuk obat Look -Alike Sound Alike (LASA)
secara seragam
Observasi pelaksanaan evaluasi dan daftar obat
High-Alert dan
obat Look -Alike Sound Alike (LASA) yang
sekurang-kurang 1 thn dab bukti pelaporan
insiden
0

Wawancara tentang evaluasi dan pembaharuan


obat High-Alert dan obat Look -Alike Sound Alike
(LASA) yang sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun
sekali berdasarkan laporan insiden lokal, nasional
dan internasional

observasi : Pengamatan penerapan proses


penyimpanan elektrolit konsentrat tertentu yang
dapat disimpan diluar farmasi (daftar Obat 0
elektrolit konsentrat tertentu yang dapat disimpan
diluar farmasi ) Lihat tempat penyimpan obat

Observasi pengamatan daftar sediaan elektrolit


konsentrat dan elektrolit dengan konsentrasi
tertentu yang dapat disimpan diluar instalasi 0
farmasi untuk situasi (kondisi pasien
gawat/pasien kritis) sesuai regulasi RS

Observasi Bukti dokumen penerapkan


protokol koreksi hipokalemia,
hiponatremia, hipofosfatemia.
0
Penjelasan Petugas Pelaksanaan tentang
penerapkan protokol koreksi hipokalemia,
hiponatremia, hipofosfatemia.

Observasi Pelaksanaan tentang adanya proses


verifikasi pra operasi dan Buktii 0
dokumentasiannya dalam rekam medis

Regulasi peraturan tentang penerapan tanda


yang seragam, mudah dikenali dan tidak
0
bermakna ganda untuk mengidentifikasi sisi
operasi atau tindakan invasif.
Observasi Pelaksanaan tentang adanya
penandaan sisi operasi atau tindakkan invasif
Dokumen rekam medis dan laporan proses
penandaann sisi operasi atau tindakan invasif (site
0
marking) dilakukan oleh dokter operator/dokter
asisten yang melakukan operasi atau tindakan
invasif dengan melibatkan pasien bila
memungkinkan

Observasi/Pengamatan Bukti Pelaksanaan


tentang adanya proses Time-Out menggunakan
0
“surgical check list” dan dokumentasi di Rekam
medis

Simulasi Peragaan Cara kebersihan tangan

0
Observasi Pelaksanaan tentang adanya
penerapan kebersihan Tangan serta fasilitasnya

Observasi / Pengamatan bukti tentang adanya


Dokumen laporan pelaksanaan evaluasi terhadap
program kebersihan tangan
0

Wawancara Penjelasaan tentang adanya


pelaksanaan evaluasi terhadap program
kebersihan tangan

Observasi /Pengamatan Pelaksanaan tentang


adanya skrining pasien rawat jalan pada kondisi,
diagnosis, situasi atau lokasi yang dapat
0
menyebabkan pasien berisiko jatuh, dengan
menggunakan alat bantu/metode skrining yang
ditetapkan rumah sakit

Wawancara Penjelasaan tentang pelaksanaan


skrining pasien rawat jalan pada kondisi,
diagnosis, situasi atau lokasi yang dapat
menyebabkan pasien berisiko jatuh, dengan
menggunakan alat bantu/metode skrining yang
ditetapkan rumah sakit
Observasi Pengamataan pelaksanaan tentang
adanya tindakan hasil skrinning risiko jatuh
(Dokumen rekam medis tindakkan hasil skrinning
risiko jatuh) 0

Wawancara Penjelasaan tentang pelaksanaan


tindakan hasil skrinning risiko jatuh

Observasi pelaksanaan tentang adanya


pengkajian risiko jatuh untuk semua pasien rawat
Inap sesuai ketentuan RS (Dokumen rekam medis 0
melakukan pengkajian awal risiko jatuh untuk
semua pasien rawat Inap sesuai ketentuan RS)

Observasi pelaksanaan tentang adanya


pengkajian risiko jatuh untuk semua pasien rawat
Inap sesuai ketentuan RS dan Dokumen rekam
medis melakukan pengkajian ulang risiko jatuh
untuk semua pasien rawat Inap sesuai ketentuan 0
RS

Wawancara Penjelasaan tentang pelaksanan


pengkajian ulang risiko jatuh untuk semua pasien
rawat Inap
Observasi Pelaksanaan tentang adanya
tindakkan pasien risiko jatuh dirawat inap dan
didokumentasikan.
(Dokumen rekam medis tindakkan pasien risiko
0
jatuh dirawat inap)
Wawancara Informasi pelaksanaan tindakan
pasien risiko jatuh dirawat inap
REKOMENDASI HASIL 0.00%
FOKUS STANDAR

Rumah sakit
melaksanakan program c
prognas 1
PONEK 24 jam dan 7
(tujuh) hari seminggu.

a. Peningkatan
Kesehatan Ibu dan d
Bayi

a
Untuk meningkatkan
efektifitas sistem rujukan
maka Rumah sakit b
prognas
melakukan pembinaan
1.1
kepada jejaring fasilitas
Kesehatan rujukan yang
ada. c
a

b
Rumah sakit
melaksanakan program
prognas 2
penanggulangan
tuberculosis.
c

Rumah sakit
menyediakan sarana dan
prasarana pelayanan
prognas b
b. Penurunan Angka tuberkulosis sesuai
2.1
Kesakitan peraturan perundang-
Tuberkulosis undangan.

Rumah sakit telah


melaksanakan pelayanan
tuberkulosis dan upaya
prognas
pengendalian faktor
2.2
risiko tuberkulosis sesuai
peraturan perundang-
undangan
Rumah sakit telah
melaksanakan pelayanan
tuberkulosis dan upaya
prognas
pengendalian faktor
2.2 b
risiko tuberkulosis sesuai
peraturan perundang-
undangan

Rumah sakit
melaksanakan c
penanggulangan
c. Penurunan Angka
prognas 3 HIV/AIDS sesuai
Kesakitan HIV/AIDS
denganperaturan
perundan g-undangan. d

Rumah Sakit
melaksanakan program
prognas 4
penurunan prevalensi
stunting dan wasting.
Rumah Sakit
melaksanakan program b
prognas 4
penurunan prevalensi
stunting dan wasting.

d. Penurunan c
Prevalensi Stunting
dan Wasting

Rumah Sakit melakukan


edukasi, pendampingan
intervensi dan a
pengelolaan gizi serta
prognas penguatan jejaring
4.1 rujukan kepada rumah
sakit kelas di bawahnya
dan FKTP di wilayahnya
serta rujukan masalah b
gizi.

Rumah sakit
melaksanakan program
pelayanan keluarga b
berencana dan
Prognas 5
kesehatan reproduksi di
rumah sakit beserta c
pemantauan dan
evaluasinya.

e. Pelayanan Keluarga d
Berencana Rumah
Sakit

a
Rumah sakit menyiapkan
sumber daya untuk
prognas
penyelenggaraan
5.1
pelayanan keluarga dan b
kesehatan reproduksi
sumber daya untuk
prognas
penyelenggaraan
5.1
pelayanan keluarga dan
kesehatan reproduksi

c
DAFTAR TILIK PROGNAS

PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI

Rumah sakit menetapkan regulasi tentang PK


manajemen
pelaksanaan PONEK 24 jam

Terdapat Tim PONEK yang ditetapkan oleh rumah


PK
sakit dengan rincian tugas dan manajemen
tanggungjawabnya.

Terdapat program kerja yang menjadi acuan


PK
dalam pelaksanaan program manajemen
PONEK Rumah Sakit sesuai maksud dan tujuan

Terdapat bukti pelaksanaan program PONEK RS PL Tim PONEK

Program PONEK RS dipantau dan di evaluasi


PL Tim PONEK
secara rutin

Rumah sakit menetapkan program pembinaan PK


manajemen
jejaring rujukan rumah sakit.

Rumah sakit melakukan pembinaan terhadap


PL Tim PONEK
jejaring secara berkala

Telah dilakukan evaluasi program pembinaan


PL Tim PONEK
jejaring rujukan.
Rumah sakit menerapkan regulasi tentang
PK
pelaksanaan penanggulangan tuberkulosis di manajemen
rumah sakit.

Direktur menetapkan tim TB Paru Rumah sakit PK


manajemen
beserta program kerjanya

Ada bukti pelaksanaan promosi kesehatan,


PL Tim TB Paru
survailance dan upaya pencegahan Tuberkulosis

Tersedianya laporan pelaksanaan promosi


PL Tim TB Paru
kesehatan

Tersedia ruang pelayanan rawat jalan yang


Unit kerja
memenuhi pedoman pencegahan dan PL
Rawat Jalan
pengendalian infeksi tuberkulosis.

Bila rumah sakit memberikan pelayanan rawat


inap bagi pasien tuberkulosis paru dewasa maka
Unit kerja
rumah sakit harus memiliki ruang rawat inap yang PL
Rawat Inap
memenuhi pedoman pencegahan
danpengendalian infeksi tuberkulosis.

Tersedia ruang pengambilan spesimen sputum


yang memenuhi pedoman PL Unit kerja
pencegahan dan pengendalian infeksi tuberkulosis

PK
manajemen
Rumah sakit telah menerapkan kepatuhan staf
medis terhadap panduan
praktik klinis tuberkulosis.

PL Komite Medis
Rumah sakit merencanakan dan mengadakan petugas
PL
penyediaan Obat Anti Tuberculosis. farmasi

Rumah sakit melaksanakan pelayananTB MDR


PL Tim TB Paru
(bagi rumah sakit Rujukan TB MDR).

Rumah sakit melaksanakan pencatatan dan


PL Tim TB Paru
pelaporan kasus TB Paru sesuai ketentuan.

Rumah sakit telah melaksanakan kebijakan PK


manajemen
program HIV/AIDS seuai ketentuan perundangan

Rumah sakit telah menerapkan fungsi rujukan


HIV/AIDS pada rumah sakit PL Tim HIV / AIDS
sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Rumah sakit melaksanakan pelayanan PITC dan


PL Tim HIV / AIDS
PMTC.

Rumah sakit memberikan pelayanan ODHA


PL Tim HIV / AIDS
dengan factor risiko IO.

Rumah sakit merencanakan dan mengadakan


petugas
penyediaan Anti RetroViral (ART). PL
farmasi

Rumah sakit melakukan pemantauan dan evaluasi


program penanggulangan HIV/AIDS PL Tim HIV / AIDS

Rumah sakit telah menetapkan kebijakan tentang PK


manajemen
pelaksanaan program gizi.
Terdapat tim untuk program penurunan PK
manajemen
prevalensi stunting dan wasting di rumah sakit.

Rumah sakit telah menetapkan sistem rujukan


PK
untuk kasus gangguan gizi yang perlu manajemen
penanganan lanjut.

Rumah sakit membuktikan telah melakukan


pendampingan intervensi dan pengelolaan gizi
serta penguatan jejaring rujukan kepada rumah PL Tim / PPA
sakit kelas di bawahnya dan FKTP di wilayahnya
serta rujukan masalah gizi

Rumah sakit telah menerapkan sistem


pemantauan dan evaluasi, bukti pelaporan dan PL PPA
Analisa.

Rumah sakit telah menetapkan kebijakan tentang PK


manajemen
pelaksanaan PKBRS.

Terdapat tim PKBRS yang ditetapkan oleh direktur PK


manajemen
disertai program kerjanya.

Rumah sakit telah melaksanakan program KB


PL PPA
Pasca Persalinan dan Pasca Keguguran.

Rumah sakit telah melakukan pemantauan dan


PL PPA
evaluasi pelaksamnaan PKBRS.

Rumah sakit telah menyediakan alat dan obat Petugas


PL
kontrasepsi dan sarana penunjang pelayanan KB. farmasi

Rumah sakit menyediakan layanan konseling bagi


PL PPA
peserta dan calon peserta program KB.
Rumah sakit telah merancang dan menyediakan
PL PPA
ruang pelayanan KB yang memadai.
ILIK PROGNAS

BUKTI SKOR TEMUAN

Regulasi tentang pelaksanaan PONEK 24 jam 0

Regulasi tentang Penetapan tim PONEK beserta


0
rincian uraian tugas dan tanggung jawabnya

Regulasi berupa Program kerja tim PONEK


0
sesuai maksud dan tujuan

Dokumen pelaksanaan program PONEK RS 0

Dokumen evaluasi program PONEK 0

Regulasi berupa program pembinaan jejaring


0
rujukan rumah sakit.

Dokumen kegiatan pembinaan terhadap jejaring


secara berkala 0

Dokumen evaluasi program pembinaan jejaring


0
rujukan
Regulasi tentang pelaksanaan penanggulangan
0
tuberkulosis di rumah sakit

Regulasi berupa Penetapan Tim TB Paru, uraian


0
tugasnya dan program kerja

Dokumen :
1) pelaksanaan promosi kesehatan
0
2) survailance
3) upaya pencegahan Tuberkulosis

Dokumen laporan pelaksanaan promosi


0
kesehatan

Observasi ruang pelayanan rawat jalan TB


yang memenuhi pedoman pencegahan dan 0
pengendalian infeksi tuberkulosis.

Observasi ruang rawat inap TB dan


0
tatalaksananya sesuai standar PPI

Observasi Ruang pengambilan spesimen sputum


0
sesuai standar PPI

Regulasi berupa Panduan Praktik Klinis


tuberkulosis

Dokumen evaluasi kepatuhan terhadap PPK TB


Dokumen perencanaan dan pengadaan Obat
0
Anti Tuberculosis

Dokumen pelaksanaan pelayanan TB MDR 0

Dokumen pelaksanaan pencatatan dan


0
pelaporan kasus TB

Regulasi tentang program HIV/AIDS dan


Penetapan TIM HIV /AIDS, uraian tugas dan 0
program kerja

Dokumen rujukan kasus HIV /AIDS di rumah


0
sakit

Dokumen pelaksanaan pelayanan PITC dan


0
PMTC

Dokumen Pelayanan ODHA dengan faktor risiko


0
IO

Dokumen perencanaan dan pengadaan obat


0
Anti RetroViral (ART)

Dokumen pemantauan dan evaluasi program


penanggulangan HIV/AIDS 0

Regulasi tentang program gizi. 0


Regulasi tentang penetapan tim penurunan
prevalensi stunting dan wasting beserta uraian 0
tugas

Regulasi tentang sistem rujukan untuk kasus


0
gangguan gizi yang perlu penanganan lanjut.

Dokumen pelaksanaan pendampingan intervensi


dan pengelolaan gizi serta penguatan jejaring
rujukan kepada rumah sakit kelas di bawahnya 0
dan FKTP di wilayahnya serta rujukan masalah
gizi (laporan kegiatan, surat tugas dll)

Dokumen :
1) pemantauan dan evaluasi 0
2) Laporan dan analisis

Regulasi tentang kebijakan pelaksanaan PKBRS 0

Regulasi tentang Penetapan tim PKBRS, beserta


0
uraian tugas, disertai program kerja

Dokumen pelaksanaan Pelayanan KB pasca


0
persalinan dan pasca keguguran

Dokumen pemantauan dan evaluasi pelaksanaan


0
PKBRS

Observasi Daftar alat, obat kontrasepsi dan


0
sarana penunjang pelayanan KB

Dokumen laporan pelayanan konseling bagi


0
peserta dan calon peserta program KB.
Observasi ruang pelayanan KB 0
REKOMENDASI HASIL 0.00%

Anda mungkin juga menyukai