a.
Struktur organisasi b.
serta wewenang
pemilik/representasi
Representatif pemilik dijelaskan di
pemilik / Dewan TKRS 1 dalam aturan internal
Pengawas rumah sakit (Hospital
by laws) yang
ditetapkan oleh pemilik c.
rumah sakit.
d.
a.
c.
a.
b.
Akuntabilitas
Pimpinan d.
Rumah Sakit
a.
c.
a.
c.
Kepemimpinan
Rumah Sakit
Untuk Mutu Dan
Keselamatan
Pasien
d.
a.
a.
b.
e.
f.
a.
b.
c.
Pimpinan rumah sakit
membuat keputusan
tentang pengadaan dan
pembelian.
Penggunaan sumber
TKRS 7 daya manusia dan
sumber daya lainnya
harus berdasarkan
pertimbangan mutu
dan dampaknya pada
d.
keselamatan.
Kepemimpinan
Rumah Sakit
Terkait
Keputusan
Mengenai
Sumber Daya
e.
f.
a.
d.
a.
c.
a.
b.
e.
a.
a.
c.
a.
b.
e.
f.
a.
Program manajemen
risiko yang terintegrasi
Manajemen digunakan untuk
TKRS 14
Risiko mencegah terjadinya
cedera dan kerugian di
rumah sakit b.
a.
b.
c.
e.
f.
g.
DAFTAR TILIK TKRS
PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI
PL
Representasi pemilik/Dewan Pengawas di
Representasi Pemilik
evaluasi oleh pemilik setiap tahun dan hasil
Direktur
evaluasinya didokumentasikan.
PP
PL
Komite Medik
Tenaga kesehatan yang dikontrak perlu Komite Keperawatan
dilakukan kredensial sesuai ketentuan di /Kebidanan
rumah sakit. Komite Tenaga Kesehatan
Lain
PP
PL
Pimpinan rumah sakit menggunakan
rekomendasi dari organisasi profesional
Pimpinan rumash sakit
dan sumber berwenang lainnya dalam
Kepala unit kerja terkait
mengambil keputusan mengenai
pengadaan sumber daya. PP
PP
PL
Pimpinan rumah sakit memberikan arahan,
dukungan, dan pengawasan terhadap Pimpinan rumash sakit
pelaksanaan program penanggulangan Kepala unit kerja terkait
kedaruratan dan bencana.
PP
Pimpinan rumah sakit memantau hasil
keputusannya dan menggunakan data PL
Pimpinan rumash sakit
tersebut untuk mengevaluasi dan
Kepala unit kerja terkait
memperbaiki mutu keputusan pembelian
dan pengalokasian sumber daya.
PP
PL
Komite medik, komite keperawatan dan Komite MedikKomite
komite tenaga kesehatan lain Keperawatan
melaksanakan tanggung jawabnya Komite Tenaga Kesehatan
mencakup (a-d) dalam maksud dan tujuan Lain
PP
PP
Dokumen berupa :
1) Laporan pelaksanaan program PMKP
2) Daftar perangkat pendukung teknologi
terkait PMKP
3) Bukti pelatihan staf tentang peningkatan
mutu dan keselamatan pasien
Dokumen berupa :
1) Proses kredensial tenaga kesehatan yang
dikontrak
2) Penetapan SPK dan RKK
Dokumen berupa :
1) hasil rapat / pertemuan
2) dukungan anggaran dan atau sumber
daya manusia
3) hasil evaluasi / supervisi
terhadap pelaksanaan program
penanggulangan kedaruratan dan bencana
Regulasi tentang :
1) penetapan titik paling berisiko dalam
bagan alur rantai perbekalan
2) penetapan upaya mitigasi risiko dalam
rantai perbekalan
Dokumen hasil pelacakan retrospektif
terhadap perbekalan yang diduga tidak
stabil, terkontaminasi, rusak, atau palsu
Wawancara tentang proses pelacakan
retrospektif
Dokumen hasil pemberitahuan kepada
produsen dan / atau distributor bila
menemukan perbekalan yang tidak stabil,
terkontaminasi, rusak, atau palsu
Wawancara tentang hasil pemberitahuan
kepada produsen dan / atau distributor
Dokumen berupa :
1) edukasi
2) penyediaan informasi
3) penyediaan sistem pelaporan
badi semua staf terkait budaya keselamatan
Dokumen berupa :
1) Dokumen daftar risiko yang di
prioritaskan
2) Dokumen Profil Risiko di tingkat rumah
sakit
Wawancara penyusunan daftar risiko dan
profil risiko
Rumah sakit
menetapkan proses
untuk memastikan
bahwa kompetensi
staf non klinis sesuai
KPS 5
dengan persyaratan
jabatan/posisinya
Rumah sakit
menetapkan proses Staf non klinis yang baru dinilai
untuk memastikan kinerjanya pada saat akan memulai
bahwa kompetensi b.
pekerjaannya oleh kepala unit di
staf non klinis sesuai mana staf tersebut ditugaskan.
KPS 5
dengan persyaratan
jabatan/posisinya
untuk memenuhi
kebutuhan rumah
sakit. Terdapat setidaknya satu atau lebih
evaluasi yang didokumentasikan
c. untuk tiap staf non klinis sesuai
uraian tugas setiap tahunnya atau
sesuai ketentuan rumah sakit.
Terdapat informasi
kepegawaian yang
KPS 6 terdokumentasi dalam
file kepegawaian
setiap staf. File kepegawaian mencakup poin a)-
b.
g) sesuai maksud dan tujuan.
Pendidikan
dan Pelatihan
Rumah sakit telah menyediakan
waktu, anggaran dengan sarana dan
prasarana yang memadai bagi
d.
semua staf untuk mendapat
kesempatan mengikuti pendidikan
dan pelatihan yang dibutuhkan.
Rumah sakit telah menetapkan
pelatihan teknik resusitasi jantung
paru tingkat dasar (BHD) pada
a.
seluruh staf dan bantuan hidup
tingkat lanjut bagi staf yang
ditentukan oleh rumah sakit.
Staf yang memberikan
asuhan pasien dan
Terdapat bukti yang menunjukkan
staf yang ditentukan
bahwa staf yang mengikuti pelatihan
rumah sakit dilatih b.
BHD atau bantuan hidup tingkat
KPS 8.1 dan dapat
lanjut telah lulus pelatihan tersebut.
mendemonstrasikan
teknik resusitasi
jantung paru dengan Tingkat pelatihan yang ditentukan
benar. untuk tiap staf harus diulang
berdasarkan persyaratan dan/atau
jangka waktu yang ditetapkan oleh
c.
program pelatihan yang diakui, atau
setiap 2 (dua) tahun jika tidak
menggunakan program pelatihan
yang diakui.
Rumah sakit telah menetapkan
a. program kesehatan dan keselamatan
staf.
Rumah sakit
melakukan identifikasi Rumah sakit telah menetapkan
tanggung jawab rincian kewenangan klinis perawat
Tenaga pekerjaan dan a.
berdasar hasil kredensial terhadap
Keperawatan memberikan perawat.
KPS 15 penugasan klinis
berdasar atas hasil
kredensial tenaga
perawat sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan.
Tenaga pekerjaan dan
Keperawatan memberikan
KPS 15 penugasan klinis
berdasar atas hasil
kredensial tenaga
Rumah sakit telah menetapkan surat
perawat sesuai
penugasan klinis tenaga perawatan
dengan peraturan b.
sesuai dengan peraturan perundang-
perundang-undangan.
undangan.
Rumah sakit
mempunyai proses
yang efektif untuk
melakukan kredensial
tenaga kesehatan lain
dengan
KPS 17
mengumpulkan dan
memverifikasi
pendidikan, registrasi,
izin, kewenangan,
Rumah sakit
mempunyai proses
yang efektif untuk
melakukan kredensial Tersedia bukti dokumentasi
tenaga kesehatan lain pendidikan, registrasi, sertifikasi,
dengan b. izin, pelatihan, dan pengalaman yang
KPS 17
mengumpulkan dan terbaharui di file tenaga Kesehatan
memverifikasi lainnya.
pendidikan, registrasi,
izin, kewenangan,
pelatihan, dan
pengalamannya.
Terdapat pelaksanaan verifikasi ke
sumber Badan/ Lembaga/ institusi
c.
penyelenggara Pendidikan/pelatihan
yang seragam.
Rumah sakit
melakukan identifikasi Rumah sakit telah menetapkan
tanggung jawab rincian kewenangan klinis profesional
pekerjaan dan a. pemberi asuhan (PPA) lainnya dan
Tenaga memberikan staf klinis lainnya berdasar atas hasil
Kesehatan penugasan klinis kredensial tenaga Kesehatan lainnya.
KPS 18
Lainnya berdasar atas hasil
kredensial tenaga
Rumah sakit telah menetapkan surat
kesehatan lainnya
penugasan klinis kepada tenaga
sesuai dengan b.
Kesehatan lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-
peraturan perundangundangan.
undangan.
Rumah sakit telah melakukan
penilaian kinerja tenaga Kesehatan
lainnya secara periodik
a.
menggunakan format dan metode
sesuai ketentuan yang ditetapkan
rumah sakit.
PENCARIAN
SASARAN BUKTI
BUKTI
Regulasi tentang Manajemen Sumber Daya Manusia
yang meliputi :
a. Perencanaan dan pengelolaan staf;
Bagian kepegawaian/ b. Pendidikan dan pelatihan;
PK
SDM c. Kesehatan dan keselamatan kerja staf;
d. Tenaga medis;
e. Tenaga keperawatan; dan
f. Tenaga kesehatan lain
Bagian Kepegawaian/
Regulasi tentang penetapan kompetensi dan
PK SDM
kewenangan PPA sesuai kebutuhan pasien
Bagian Kepegawaian/
PK SDM Regulasi tentang penetapan kompetensi staf non klinis
Dokumen pelaksanaan evaluasi staf non klinis yang baru
PL memulai pekerjaan oleh kepala unit tempat staf tersebut
Kepala unit
ditugaskan
Staf non klinis
Bagian Kepegawaian/ Regulasi tentang orientasi umum dan khusus bagi staf
PK
SDM baru
Bagian
PK Kepegawaian/SDM Regulasi tentang program pendidikan dan pelatihan
Bagian Diklat
Bagian
Regulasi tentang program kesehatan dan keselamatan
PK Kepegawaian/SDM
staf
K3 RS
Dokumen berupa :
PL Bagian a) hasil identifikasi staf yang terpapar atau tertular
Kepegawaian/SDM b) pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi
K3 RS
Dokumen berupa :
a) pelaksanaan evaluasi, konseling, dan tata laksana lebih
PL Bagian lanjut untuk staf yang terpapar penyakit infeksi
Kepegawaian/SDM b) hasil koordinasi dengan program pencegahan dan
Komite K3 RS pengendalian infeksi
Komite PPI
Wawancara tentang pelaksanaan evaluasi, konseling,
PP dan tata laksana staf yang terpapar penyakit infeksi dan
hasil koordinasi
Dokumen berupa :
Bagian
PL a) hasil identifikasi staf yang terpapar atau tertular
Kepegawaian/SDM
b) pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi
Komite K3 RS
Direktur
Bagian Kepegawaian/ Dokumen pelaksanaan supervisi kepada tenaga medis
PL SDM yang belum mendapatkan kewenangan mandiri
Komite medis
†enaga Medis
Bagian Kepegawaian/
SDM Regulasi tentang rincian kewenangan klinis perawat
PK Komite tenaga berdasar hasil kredensial terhadap tenaga Kesehatan
kesehatan lainnya
lainnya
Bagian Kepegawaian/
SDM
Regulasi tentang surat penugasan klinis tenaga
PK Komite tenaga
Kesehatan lainnya
kesehatan
lainnya
a.
c.
a.
Kepemimpinan dan
Perencanaan b.
Rumah Sakit
menetapkan
penanggungjawab yang
kompeten untuk c.
MFK 2
mengawasi penerapan
manajemen fasilitas dan
keselamatan di rumah
sakit.
Rumah Sakit
menetapkan
penanggungjawab yang
kompeten untuk c.
MFK 2
mengawasi penerapan
manajemen fasilitas dan
keselamatan di rumah
sakit.
d.
a.
b.
Rumah sakit
menerapkan Program
Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan MFK 3
Keselamatan (MFK)
terkait keselamatan di
rumah sakit.
c.
d.
a.
b.
Rumah sakit
menerapkan Program
Manajemen Fasilitas dan
Keamanan MFK 4
Keselamatan (MFK)
terkait keamanan di
rumah sakit
c.
d.
d.
a.
b.
Rumah sakit
menetapkan dan
menerapkan
pengelolaan Bahan
MFK 5
Berbahaya dan Beracun
(B3) serta limbah B3
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
c.
d.
Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan
Beracun dan
Limbah B3
Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan
Beracun dan
Limbah B3 e.
a.
c.
a.
b.
c.
Rumah sakit
menerapkan proses
untuk pencegahan,
penanggulangan bahaya
Proteksi kebakaran dan
MFK 6
Kebakaran penyediaan sarana jalan
keluar yang aman dari d.
fasilitas sebagai respons
terhadap kebakaran dan
keadaan darurat lainnya
e.
e.
f.
a.
b.
c.
c.
Rumah sakit
menetapkan dan
Peralatan Medis MFK 7 menerapkan proses
pengelolaan peralatan
medik.
d.
e.
f.
Rumah sakit
a.
menetapkan dan
melaksanakan proses
untuk memastikan
semua sistem utilitas
MFK 8 (sistem pendukung)
berfungsi efisien dan
Rumah sakit
a.
menetapkan dan
melaksanakan proses
untuk memastikan
semua sistem utilitas
MFK 8 (sistem pendukung)
berfungsi efisien dan
efektif yang meliputi
pemeriksaan,
pemeliharaan, dan
perbaikan sistem utilitas.
b.
a.
b.
Dilakukan pemeriksaan, c.
MFK 8.1 pemeliharaan, dan
perbaikan sistem utilitas.
d.
e.
a.
a.
b.
d.
e.
a.
d.
a.
c.
a.
a.
b.
c.
Rumah sakit
menerapkan proses
Penanganan penanganan bencana
Kedaruratan dan MFK 9 untuk menanggapi
Bencana bencana yang d.
berpotensi terjadi di
wilayah rumah sakitnya.
e.
f.
f.
a.
d.
a.
b.
c.
d.
Seluruh staf di rumah
sakit dan yang lainnya
telah dilatih dan
memiliki pengetahuan
tentang pengelolaan
fasilitas rumah sakit,
Pelatihan MFK 11
program keselamatan
dan peran mereka
e.
dalam memastikan
keamanan dan
keselamatan fasilitas
secara efektif.
f.
g.
g.
h.
DAFTAR TILIK MFK
PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI
* Direktur/Pimpinan rumah
Rumah sakit menetapkan regulasi
sakit
terkait Manajemen Fasilitas dan
PK * Tim K3RS
Keselamatan (MFK) yang meliputi poin
* Bagian Umum
a) - j) pada gambaran umum.
* Kepala IPSRS
* Direktur/Pimpinan rumah
Rumah sakit telah melengkapi izin-izin
sakit
dan sertifikasi yang masih berlaku
PL * Tim K3RS
sesuai persyaratan peraturan
* Bagian Umum
perundang-undangan.
* Kepala IPSRS
PL
Penanggungjawab MFK telah melakukan
pengawasan dan evaluasi Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) setiap
tahunnya meliputi poin a)-g) dalam * PJ MFK
maksud dan tujuan serta melakukan
penyesuaian program apabila
diperlukan.
Penanggungjawab MFK telah melakukan
pengawasan dan evaluasi Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan (MFK) setiap
tahunnya meliputi poin a)-g) dalam * PJ MFK
maksud dan tujuan serta melakukan
penyesuaian program apabila
diperlukan.
PP
PL
* PJ MFK
Penerapan program Manajemen Fasilitas * Kepala IPSRS
dan Keselamatan (MFK) pada
tenant/penyewa lahan yang berada di
lingkungan rumah sakit meliputi poin a)- PP
e) dalam maksud dan tujuan.
PI * Tenant/penyewa lahan
PL
PP
PL
PP
PL
Rumah sakit telah membuat pengkajian
* Tim K3RS
risiko secara proaktif terkait
* Bagian Umum
keselamatan di rumah sakit. (Daftar
* Kepala IPSRS
risiko/risk register).
PP
PL
* Direktur/Pimpinan rumah
Rumah sakit telah melakukan
sakit
pemantauan risiko keamanan dan
* Tim K3RS
dilaporkan setiap 6 (enam) bulan
* Bagian Umum
kepada Direktur rumah sakit.
* Kepala IPSRS
* Direktur/Pimpinan rumah
Rumah sakit telah melakukan
sakit
pemantauan risiko keamanan dan
* Tim K3RS
dilaporkan setiap 6 (enam) bulan
* Bagian Umum
kepada Direktur rumah sakit.
* Kepala IPSRS
PP
PL
* Tim K3RS
Rumah sakit telah melaksanakan proses
* Bagian Umum
pengelolaan B3 meliputi poin a-h pada PL
* Kepala IPSRS
maksud dan tujuan.
* Kepala unit terkait
PP
PL
Di area tertentu yang rawan terhadap
pajanan telah dilengkapi dengan eye * Tim K3RS
washer/body washer yang berfungsi dan * Kepala IPSRS
terpelihara baik dan tersedia kit * Kepala unit terkait
tumpahan/spill kit sesuai ketentuan.
PP
* Tim K3RS
PC
Staf dapat menjelaskan dan atau * Kepala unit terkait
memperagakan penanganan tumpahan
B3
PP * Staf RS
Staf dapat menjelaskan dan atau PC
memperagakan tindakan, kewaspadaan,
* Tim K3RS
prosedur dan partisipasi dalam
* Kepala unit terkait
penyimpanan, penanganan dan
pembuangan limbah B3.
PP
PL
* Penanggungjawab sanitasi
Rumah sakit melakukan penyimpanan
RS
limbah B3 sesuai poin a)-k) pada
* Petugas pelaksana IPAL
maksud dan tujuan.
* Staf terkait
PP
PL
PP
PL
* Penanggungjawab sanitasi
Rumah sakit mengelola limbah B3 cair RS
PL
sesuai peraturan perundang-undangan. * Petugas pelaksana IPAL
* Staf terkait
PP
PL
Rumah sakit telah melakukan
* Komite Mutu
pengkajian risiko kebakaran secara
* Tim K3RS
proaktif meliputi poin a)-i) dalam
* Bagian umum
maksud dan tujuan setiap tahun yang
* Kepala IPSRS
didokumentasikan dalam daftar
* Tim Siaga Bencana
risiko/risk register.
PP
PL
* Komite Mutu
Rumah sakit telah menerapkan proses * Tim K3RS
proteksi kebakaran yang meliputi poin * Bagian umum
a)-f) pada maksud dan tujuan. * Kepala IPSRS
* Tim Siaga Bencana
PP
PL
* Komite Mutu
Rumah sakit telah melakukan * Tim K3RS
pengkajian risiko proteksi kebakaran. * Bagian umum
* Kepala IPSRS
PP
PL
PC
PL
Rumah sakit telah menerapkan proses
pengelolaan peralatan medik yang
digunakan di rumah sakit meliputi poin * Tim K3RS
a)-e) pada maksud dan tujuan. * Bagian Umum
* Kepala IPSRS
PP * Penanggungjawab
peralatan medik
PL
Rumah sakit telah melakukan * Tim K3RS
pengkajian risiko peralatan medik secara * Bagian Umum
proaktif setiap tahun yang * Kepala IPSRS
didokumentasikan dalam Daftar risiko/ * Penanggungjawab
risk register. peralatan medik
Rumah sakit telah melakukan * Tim K3RS
pengkajian risiko peralatan medik secara * Bagian Umum
proaktif setiap tahun yang * Kepala IPSRS
didokumentasikan dalam Daftar risiko/ * Penanggungjawab
risk register. peralatan medik
PP
PL
* Tim K3RS
Terdapat bukti perbaikan yang * Bagian Umum
dilakukan oleh pihak yang berwenang * Kepala IPSRS
dan kompeten. * Penanggungjawab
peralatan medik
PP
PL
Rumah sakit telah menerapkan * Tim K3RS
pemantauan, pemberitahuan kerusakan * Bagian Umum
(malfungsi) dan penarikan (recall) * Kepala IPSRS
peralatan medis yang membahayakan * Penanggungjawab
pasien. peralatan medik
PP
PL
* Tim K3RS
Rumah sakit telah melaporkan insiden
* Bagian Umum
keselamatan pasien terkait peralatan
* Kepala IPSRS
medis sesuai dengan peraturan
* Penanggungjawab
perundang-undangan.
peralatan medik
PP
PL
PP
PL
Sistem utilitas dan komponen kritikalnya * Tim K3RS
telah diinspeksi secara berkala * Bagian Umum
berdasarkan ketentuan rumah sakit. * Kepala IPSRS
PP
PL
Sistem utilitas dan komponen kritikalnya * Tim K3RS
diuji secara berkala berdasar atas * Bagian Umum
kriteria yang sudah ditetapkan. * Kepala IPSRS
PP
PL
Sistem utilitas dan komponen kritikalnya * Tim K3RS
dipelihara berdasar atas kriteria yang * Bagian Umum
sudah ditetapkan. * Kepala IPSRS
PP
PL
* Tim K3RS
Sistem utilitas dan komponen kritikalnya
* Bagian Umum
diperbaiki bila diperlukan.
* Kepala IPSRS
PP
PL
Rumah sakit mempunyai proses sistem
* Tim K3RS
utilitas terhadap keadaan darurat yang
* Bagian Umum
meliputi poin a)-c) pada maksud dan
* Kepala IPSRS
tujuan.
Rumah sakit mempunyai proses sistem
* Tim K3RS
utilitas terhadap keadaan darurat yang
* Bagian Umum
meliputi poin a)-c) pada maksud dan
* Kepala IPSRS
tujuan.
PP
PL
Air bersih harus tersedia selama 24 jam * Tim K3RS
setiap hari, 7 (tujuh) hari dalam * Bagian Umum
seminggu. * Kepala IPSRS
PP
PL
* Tim K3RS
Listrik tersedia 24 jam setiap hari, 7
* Bagian Umum
(tujuh) hari dalam seminggu
* Kepala IPSRS
PP
PL
PL
Rumah sakit mempunyai tempat dan
* Bagian Umum
jumlah bahan bakar untuk sumber listrik
* Kepala IPSRS
cadangan/alternatif yang mencukupi.
PP
PL
Rumah sakit telah menerapkan proses * Bagian Umum
sekurang-kurangnya meliputi poin a)-d) * Kepala IPSRS
pada maksud dan tujuan. * kepala Sanitasi
PP
PL
Rumah sakit telah melakukan * Bagian Umum
pemantauan dan evaluasi proses pada * Kepala IPSRS
EP 1. * kepala Sanitasi
PP
PL
Rumah sakit telah menindaklanjuti hasil * Bagian Umum
pemantauan dan evaluasi pada EP 2 dan * Kepala IPSRS
didokumentasikan. * kepala Sanitasi
PP
PL
Rumah sakit menerapkan proses * Tim K3RS
pengelolaan bencana yang meliputi poin * Tim Penanggulangan
a)-h) pada maksud dan tujuan diatas. bencana RS
Rumah sakit menerapkan proses * Tim K3RS
pengelolaan bencana yang meliputi poin * Tim Penanggulangan
a)-h) pada maksud dan tujuan diatas. bencana RS
PP
PL
* Kepala unit terkait
Rumah sakit telah melakukan simulasi
* Tim penanggulangan
penanggulangan bencana (disaster drill)
bencana RS
minimal setahun sekali termasuk
* Staf RS
debriefing.
* Peserta simulasi
PP
PC
* Kepala unit terkait
Staf dapat menjelaskan dan atau
* Tim penanggulangan
memperagakan prosedur dan peran
bencana RS
mereka dalam penanganan kedaruratan
* Staf RS
serta bencana internal dan external
* Peserta simulasi
PP
PL
* Kepala unit terkait
Rumah sakit telah menyiapkan area * Tim penanggulangan
dekontaminasi sesuai ketentuan pada bencana RS
instalasi gawat darurat. * Staf RS
* Peserta simulasi
* Kepala unit terkait
Rumah sakit telah menyiapkan area * Tim penanggulangan
dekontaminasi sesuai ketentuan pada bencana RS
instalasi gawat darurat. * Staf RS
* Peserta simulasi
PP
PL
* Bagian umum
Rumah sakit melakukan penilaian risiko
* Kepala IPSRS
prakontruksi (PCRA) bila ada rencana
* Unit kerja
kontruksi, renovasi dan demolisi.
* Komite PPI/IPCN
PP
PL
* Bagian umum
Rumah sakit memastikan bahwa
* Kepala IPSRS
kepatuhan kontraktor dipantau,
* Unit kerja
dilaksanakan, dan didokumentasikan.
* Komite PPI/IPCN
PP
Analisis dan
Validasi Data Keamanan dan kerahasiaan tetap
Indikator f. dijaga saat berkontribusi pada
Mutu database eksternal.
PENCARIAN
SASARAN BUKTI
BUKTI
- Direktur
Regulasi penetapan regulasi terkait Peningkatan mutu
PK - Ketua Komite
dan keselamatan pasien serta manajemen risiko
/Tim mutu
Regulasi berupa :
1) penetapan komite/tim mutu
- Direktur
2) pedoman kerja komite/tim mutu
PK - Ketua Komite
3) program kerja komite/tim mutu
/Tim mutu
untuk mengelola kegiatan PMKP sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Dokumen berupa :
1) Pemilihan indikator mutu prioritas RS dan indikator
PL mutu unit layanan.
- Komite/Tim Mutu 2. Daftar indikator mutu prioritas RS dan indikator mutu
- Kepala unit unit layanan
kerja/pelayanan
Wawancara tentang pemilihan indikator mutu prioritas
PP
baik ditingkat rumah sakit maupun tingkat unit layanan.
Dokumen berupa :
1) Pelaksanaan koordinasi dan integrasi kegiatan
PL pengukuran oleh Komite/Tim Penyelenggara Mutu dan
- Komite/Tim Mutu Kepala unit kerja/pelayanan
- Kepala unit 2) Hasil supervisi ke unit layanan.
kerja/peyanan
Wawancara tentang koordinasi dan integrasi kegiatan
PP
pengukuran oleh Komite/Tim Penyelenggara Mutu
Dokumen hasil integrasi laporan insiden keselamatan
PL pasien, pengukuran budaya keselamatan, dan lainnya
- Komite/Tim Mutu untuk mendapatkan solusi dan perbaikan terintegrasi.
- Kepala unit Wawancara tentang integrasi laporan insiden
kerja/peyanan keselamatan pasien, pengukuran budaya keselamatan,
PP
dan lainnya untuk mendapatkan solusi dan perbaikan
terintegrasi.
Dokumen pengumpulan data indikator nasional mutu,
PL Staf pengumpul data indikator mutu prioritas RS, dan indikator mutu prioritas
yang sudah mendapat unit
pelatihan indikator nasional mutu, indikator mutu prioritas RS, dan
PP
indikator mutu prioritas unit
FOKUS STANDAR
c
Rumah sakit menetapkan
proses manajemen
MRMIK informasi untuk
1 memenuhi kebutuhan
informasi internal
maupun eksternal.
e
a
1. Manajemen
Informasi
c
c
c
a
Rumah Sakit
menerapkan proses
pengelolaan dokumen,
MRMIK
termasuk kebijakan,
3
pedoman, prosedur, dan
program kerja secara
konsisten dan seragam.
2. Pengelolaan
Dokumen b
c
Kebutuhan data dan
informasi dari pihak a
dalam dan luar rumah
sakit dipenuhi secara
MRMIK
tepat waktu dalam
4
format yang memenuhi
harapan pengguna dan
dengan frekuensi yang
diinginkan.
a
Setiap pasien memiliki
rekam medis yang
terstandarisasi dalam
a
Setiap pasien memiliki
rekam medis yang
terstandarisasi dalam
format yang seragam
MRMIK
dan selalu diperbaharui
6
(terkini) dan diisi sesuai b
dengan ketetapan rumah
sakit dalam tatacara
pengisian rekam medis.
b
Setiap catatan (entry)
pada rekam medis pasien
mencantumkan identitas
MRMIK Profesional Pemberi
8 Asuhan (PPA) yang
c
menulis dan kapan
catatan tersebut ditulis di
dalam rekam medis.
3. Rekam Medis
Pasien
MRMIK Profesional Pemberi
8 Asuhan (PPA) yang
menulis dan kapan
catatan tersebut ditulis di
dalam rekam medis.
3. Rekam Medis
Pasien
d
Rumah sakit a
menggunakan kode
diagnosis, kode
MRMIK
prosedur, penggunaan
9
simbol dan singkatan
baku yang seragam dan
terstandarisasi. b
b
Dalam upaya perbaikan
kinerja, rumah sakit
MRMIK
secara teratur melakukan
12
evaluasi atau pengkajian
rekam medis.
a
b
4. Teknologi d
Informasi
Kesehatan di
Pelayanan
Kesehatan
Rumah sakit
mengembangkan,
memelihara, dan menguji b
program untuk
MRMIK
mengatasi waktu henti
13.1
(downtime) dari sistem
data, baik yang
terencana maupun yang
tidak terencana.
mengatasi waktu henti
13.1
(downtime) dari sistem
data, baik yang
terencana maupun yang
tidak terencana.
c
DAFTAR TILIK MRMIK
PENCARIAN
ELEMEN PENILAIAN SASARAN
BUKTI
PL Unit SIMRS
Terdapat bukti bahwa data dan informasi klinis
serta non klinis diintegrasikan sesuai kebutuhan
dan digunakan dalam mendukung proses
pengambilan keputusan.
Kepala/staf
PP
unit SIMRS
unit SIMRS,
PL
Unit RM
Rumah sakit menerapkan proses pemberian
akses kepada staf yang berwenang untuk
mengakses data dan informasi, termasuk entry
ke dalam rekam medis pasien. Kepala/staf
unit SIMRS,
PP
Kepala / staf
Unit RM
Ka Unit RM/
PK
staf
Rumah sakit menetapkan unit penyelenggara
rekam medis dan 1 (satu) orang yang kompeten
mengelola rekam medis.
Kepala Unit
PP
RM/ Staf
Kepala/ staf
Terdapat bukti bahwa formulir rekam medis
Unit RM,
dievaluasi dan diperbaharui (terkini) sesuai PL
PPA, Komite
dengan kebutuhan dan secara periodik.
RM
Kepala Unit
PP RM,staf unit
RM, PPA
Rumah Sakit menentukan hak akses dalam
pelepasan informasi rekam medis
PL Unit RM
Regulasi
tentang pengelolaan informasi untuk memenuhi
kebutuhan informasi sesuai : a) – g) yang
terdapat dalam gambaran umum.
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang penerapan proses informasi sesuai
regulasi dan implementasinya.
Observasi/Pengamatan dokumen
Bukti tentang proses pengelolaan informasi
sesuai dengan kebutuhan yang dikaitkan dengan
ukuran rumah sakit, kompleksitas layanan,
ketersediaan staf terlatih, sumber daya teknis,
dan sumber daya lainnya.
Wawancara
Penjelasan tentang data dan informasi yang
mendukung asuhan pasien, pendidikan, serta
riset telah tersedia tepat waktu dari sumber data
terkini apabila terdapat program penelitian dan
atau pendidikan Kesehatan di rumah sakit.
Observasi/Pengamatan dokumen bukti
pelatihan.
Wawancara
Penjelasan tentang prinsip pengelolaan dan
penggunaan informasi sistem sesuai dengan
peran dan tanggung jawab mereka.
Wawancara
Penjelasan proses pengambilan keputusan yang
didasarkan oleh informasi klinis serta non klinis.
Wawancara
tentang proses pemberian akses kepada staf
yang berwenang untuk mengakses data dan
informasi serta tingkat akses yang didapatkan
Observasi/Pengamatan
Tentang tempat dan sarana penyimpanan data
dan informasi yang terlindung dari kehilangan,
pencurian, kerusakan, dan penghancuran dan
Implementasi proses perlindungan data dan
informasi dari kehilangan, pencurian, kerusakan,
dan penghancuran. Ketersediaan APAR, alat
pemantauan kelembaban, CCTV, backup server,
dll.
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang penerapan pemantauan dan evaluasi
terhadap keamanan data dan informasi; Laporan
pemantauan dan evaluasi keamanan data dan
informasi.
Wawancara
tentang penerapkan pemantauan dan evaluasi
terhadap keamanan data dan informasi.
Observasi/Pengamatan dokumen
bukti bahwa rumah sakit telah melakukan
tindakan perbaikan untuk meningkatkan
keamanan data dan informasi (contoh : laporan
perbaikan).
Observasi/Pengamatan Bukti Penerapan
pengelolaan dokumen sesuai :
a) Peninjauan dan persetujuan semua dokumen
oleh pihak yang berwenang sebelum diterbitkan
b) Proses dan frekuensi peninjauan dokumen
serta persetujuan berkelanjutan
c) Pengendalian untuk memastikan bahwa
hanya dokumen versi terbaru/terkini dan relevan
yang tersedia
d) Bagaimana mengidentifikasi adanya
perubahan dalam dokumen
e) Pemeliharaan identitas dan keterbacaan
dokumen
f) Proses pengelolaan dokumen yang berasal
dari luar rumah sakit
g) Penyimpanan dokumen lama yang sudah
tidak terpakai (obsolete) setidaknya selama
waktu yang ditentukan oleh peraturan
perundangan, sekaligus memastikan bahwa
dokumen tersebut tidak akan salah digunakan
h) Identifikasi dan pelacakan semua dokumen
yang beredar (misalnya, diidentifikasi
berdasarkan judul, tanggal terbit, edisi dan/atau
tanggal revisi terbaru, jumlah halaman, dan
nama orang yang mensahkan pada saat
penerbitan dan revisi dan/atau meninjau
dokumen tersebut)
Wawancara
Penjelasan tentang penyebaran data dan
informasi kebutuhan internal terkait data asuhan
pasien dan kebutuhan eksternal.
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang data dan informasi yang seragam,
sesuai dengan kebutuhan dan tepat waktu
sesuai dengan format yg seragam; (contoh :
format RM terkait asuhan pasien)
Regulasi Peraturan
mengenai penyelenggaraan rekam medis di RS
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Regulasi
Penetapan unit penyelenggara rekam medis dan
pengelola rekam medis sesuai dengan
kualifikasinya disertai Uraian Tugas dan
Wewenang
Wawancara
Penjelasan tentang Uraian Tugas dan Wewenang
Regulasi
tentang peraturan pengisian RM berisi tentang
penggunaan kode diagnosis, kode prosedur,
singkatan dan simbol sesuai dengan ketetapan
rumah sakit.
Wawancara
tentang penentuan hak akses dalam pelepasan
informasi rekam medis.
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang penentuan hak akses dalam pelepasan
informasi rekam medis.
Regulasi
tentang peraturan mengenai jangka waktu
penyimpanan berkas rekam medis, data dan
informasi lainnya terkait pasien, dan prosedur
pemusnahannya
Wawancara
tentang dokumen, data dan/informasi terkait
pasien dimusnahkan setelah melampaui periode
waktu penyimpanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dengan prosedur yang
tidak membahayakan keamanan dan kerahasiaan
Observasi/Pengamatan
Tentang dokumen, data dan/atau informasi
tertentu terkait pasien yang bernilai guna,
disimpan abadi (permanen) sesuai dengan
ketetapan rumah sakit
Regulasi
tentang Penetapan Komite rekam medis
menjelaskan UTW.
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang laporan pengkajian rekam medis yang
mencangkup ketepatan waktu, keterbacaan,
kelengkapan rekam medis dan isi rekam medis
Pengamatan dokumen
tentang laporan pengkajian rekam medis yang
dlaporkan kepada pimpinan RS
Regulasi
tentang peraturan penyelenggaraan teknologi
informasi kesehatan
Observasi/Pengamatan
tentang penerapan SIMRS.
Wawancara
tentang penerapan SIMRS sesuai dengan
ketetapan dan peraturan perundangan yang
berlaku.
Regulasi
tentang penetapan unit yang bertanggung
jawab sebagai penyelenggara SIMRS dan
dipimpim oleh staf kompeten
Observasi/Pengamatan
dokumen data dan informasi klinis dan non klinis
diintegrasikan untuk pengambilan keputusan
Wawancara
tentang pengintegrasikan dokumen data dan
informasi klinis dan non klinis untuk
pengambilan keputusan.
Regulasi
tentang prosedur pelayanan jika terjadi waktu
henti sistem data (down time)
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang bukti pelatihan prosedur penanganan
waktu henti sistem data
Wawancara
tentang pelatihan dan pemahaman dalam
prosedur penanganan waktu henti (down time)
terencana dan tidak terencana.
Observasi/Pengamatan dokumen
tentang evaluasi pasca terjadinya waktu henti
sistem data (down time) dan menggunakan
informasi dari data tersebut untuk persiapan dan
perbaikan apabila terjadi waktu henti (down
time) berikutnya.
PMK 82/2013
DAFTAR TILI
Rumah sakit
menetapkan
Komite/Tim PPI
Rumah sakit telah menerapkan
untuk melakukan
mekanisme koordinasi yang
pengelolaandan
melibatkan pimpinan rumah
pengawasan
c. sakit dan komite/tim PPI untuk
kegiatan PPI di
melaksanakan program PPI
rumah sakit serta
PP1 1 sesuai dalam maksud dan
menyediakan
tujuan.
sumber daya untuk
mendukung
program
pencegahan dan
pengendalian
infeksi
Penyelenggaraan
PPI di Rumah Sakit
tujuan.
sumber daya untuk
mendukung
program
pencegahan dan
pengendalian
infeksi
Penyelenggaraan
PPI di Rumah Sakit
Rumah sakit
menyusun dan Rumah sakit menetapkan
menerapkan kebijakan Program PPI yang
program PPI yang a. terdiri dari kewaspadaan
terpadu dan standar dan kewaspadaan
menyeluruh untuk transmisi sesuai maksud dan
Program tujuan diatas
mencegah
Pencegahan dan
PPI 2 penularan infeksi
Pengendalian
terkait pelayanan
Infeksi
kesehatan
berdasarkan hasil
pengkajian risiko
Rumah sakit melakukan evaluasi
proaktif setiap b.
pelaksanaan program PPI
tahun.
Rumah sakit
melakukan
pengkajian proaktif
setiap tahunnya
Pengkajian Risiko
sebagai dasar
Infeksi (Infection
penyusunan
Control Risk PPI 3
program PPI
Assesment/ICRA)
terpadu untuk
mencegah
penularan infeksi
terkait pelayanan
kesehatan.
melakukan
pengkajian proaktif
setiap tahunnya
Pengkajian Risiko
sebagai dasar
Infeksi (Infection
penyusunan
Control Risk PPI 3
program PPI
Assesment/ICRA)
terpadu untuk
mencegah
penularan infeksi
terkait pelayanan
kesehatan.
d.
Peralatan medis
dan/atau Bahan
Medis Habis Pakai
Rumah sakit
mengidentifikasi
dan menetapkan
proses untuk Rumah sakit menggunakan
mengelola proses terstandardisasi untuk
peralatan medis menentukan kapan peralatan
dan/atau bahan b. medis dan/atau BMHP yang
PPI 4.1.
medis habis pakai digunakan ulang sudah tidak
(BMHP) yang sudah aman atau tidak layak
kadaluwarsa dan digunakan ulang
penggunaan ulang
(reuse) alat sekali-
pakai apabila
diizinkan
(BMHP) yang sudah
kadaluwarsa dan
penggunaan ulang
(reuse) alat sekali-
pakai apabila
diizinkan
Rumah sakit
mengidentifikasi
dan menerapkan
standar PPI yang
Kebersihan Rumah sakit melaksanakan
PPI 5 diakui untuk
Lingkungan pembersihan dan desinfeksi
pembersihan dan
disinfeksi b. tambahan di area berisiko tinggi
permukaan dan berdasarkan hasil pengkajian
lingkungan risiko
Rumah sakit
menerapkan
pengelolaan Prinsip-prinsip PPI diterapkan
linen/laundry sesuai pada pengelolaan linen/laundry,
Manajemen Linen PPI 6
prinsipi PPI dan termasuk pemilahan,
b
peraturan transportasi, pencucian,
perundang pengeringan, penyimpanan, dan
undangan distribusi
Rumah sakit
mengurangi risiko
infeksi melalui
pengelolaan limbah Penanganan dan pembuangan
PPI 7 darah serta komponen darah
infeksius sesuai
peraturan b. sesuai dengan regulasi,
perundang dipantau dan dievaluasi, serta di
undangan tindak lanjutnya
Pelaporan pajanan limbah
infeksius sesuai dengan regulasi
c.
dan dilaksanakan monitoring,
evaluasi, serta tindak lanjutnya
Bila pengelolaan limbah
dilaksanakan oleh pihak luar
rumah sakit harus berdasar atas
d. kerjasama dengan pihak yang
memiliki izin dan sertifikasi mutu
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Rumah sakit
menetapkan
pengelolaan kamar
mayat dan kamar Ada bukti kegiatan kamar mayat
PPI 7.1
bedah mayat sesuai b. dan kamar bedah mayat sudah
dengan peraturan dikelola sesuai dengan
perundang- peraturan perundang-undangan
undangan
Rumah sakit
menurunkan risiko
infeksi pada
fasilitas yang
terkait dengan
pengendalian Rumah sakit menerapkan
Risiko infeksi pada penilaian risiko pengendalian
mekanis dan teknis
konstruksi dan PPI 9
(mechanical dan b. infeksi (infection control risk
renovasi assessment/ICRA) yang minimal
enginering controls)
serta pada saat meliputi a) – f) yang ada pada
melakukan maksud dan tujuan
pembongkaran,
konstruksi, dan
renovasi gedung
Rumah sakit
Rumah sakit menyediakan
mengembangkan
ruang isolasi dengan tekanan
dan menerapkan
b. negatif bila terjadi ledakan
sebuah proses
PPI 10.1 pasien (outbreak) sesuai
untuk menangani
dengan peraturan perundangan
lonjakan mendadak
(outbreak) penyakit
infeksi air borne
dan menerapkan
sebuah proses
PPI 10.1
untuk menangani
lonjakan mendadak
(outbreak) penyakit
infeksi air borne
Ada bukti dilakukan edukasi
kepada staf tentang
pengelolaan pasien infeksius
c.
jika terjadi ledakan pasien
(outbreak) penyakit infeksi air
borne
PENCARIAN
SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Regulasi
Peraturan PPI meliputi :
a. Penyelenggaraan PPI di Rumah Sakit
b. Program PPI
c. Pengkajian Risiko
d. Peralatan medis dan/atau Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP)
Komite/Tim PPI e. Kebersihan lingkungan
PK
RS f. Manajemen linen
g. Limbah infeksius
h. Pelayanan makanan
i. Risiko infeksi pada konstruksi dan renovasi
j. Penularan infeksi
k. Kebersihan Tangan
l. Peningkatan mutu dan program edukasi
m. Edukasi, Pendidikan dan Pelatihan
Observasi /Pengamatan
Bukti program PPI berdasarkan hasil koordinasi yang
melibatkan pimpinan rumah sakit
tersebut meliputi:
a) Menetapkan kriteria untuk mendefinisikan infeksi terkait
pelayanan
kesehatan;
PL Unit Pelayanan
b) Menetapkan metode pengumpulan data (surveilans);
c) Membuat strategi untuk menangani risiko PPI, dan
pelaporannya;
dan
d) Berkomunikasi dengan semua unit untuk memastikan
bahwa
program berkelanjutan dan proaktif
Komite/Tim PPI Wawancara
PP
RS Pejelasan mekanisme koordinasi program PPI
Wawancara
Ketua Komite/Tim Komite PPI dapat menjelaskan dukungan sumber daya
PP
PPI RS terhadap penyelenggaraan PPI (penetapan anggaran
sesuai program PPI)
Regulasi
Peraturan penetapan perawat PPI / IPCN purna waktu dan
PK IPCN/IPCLN IPCLN berdasarkan jumlah dan kualifikasi sesuai ukuran
rumah sakit, kompleksitas kegiatan, tingkat risiko, cakupan
program lengkap dengan uraian tugasnya
Observasi /Pengamatan
Staf RS ,Pasien &
PL Pelaksanaan supervisi oleh IPCN Laporan supervisi kegiatan
kelg
PPI yang ditanda tangani perawat PPI/IPCN dan ka unit
Wawancara perawat PPI/IPCN dapat menejelaskan hasil
PP IPCN/IPCLN
laporan supervisi
Regulasi
Komite/Tim PPI Peraturan/keputusan direktur mengenai Program PPI
PK
RS terdiri dari kewaspadaan standar dan kewaspadaan
transmisi
Observasi /Pengamatan
Pengamatan bukti evaluasi pelaksanaan program PPI
PL Unit Pelayanan Dokumen laporan Evaluasi Program PPI yang
ditandatanagi ketua komite/Tim PPI dan dilaporkan kepada
Direktur
Wawancara
PP Staf RS ,& IPCLN
Proses Pelaksanaan surveilans
Observasi /Pengamatan
PL
tentang Pelaksanaan kegiatan pengelolahan stelisasi
Unit CSSD/Unit
Pelayanan
Observasi /Pengamatan
Unit CSSD/Unit tentang Pelaksanaan kegiatan pengelolahan Pembersihan,
PL
Pelayanan desinfeksi sterlisasi dan Bukti Dokumen pelatihan serta
Pengawasan .
Wawancara
Ka Unit /Staf
PP tentang proses Pembersihan, desinfeksi dan stelisasi
CSSD
berdasarkan hasil pelatihan
Observasi /Pengamatan
Unit CSSD/Unit tentang Pelaksanaan metode Pembersihan, desinfeksi
PL
Pelayanan dan stelisasi Dokumen Supervisi pelaksanaan metode
pembersihan,desinfeksi dan stelisasi disemua area RS
Wawancara
Ka Unit /Staf
PP Tentang metode Pembersihan, desinfeksi dan stelisasi
CS,Pelayanan
secara seragam
Observasi /Pengamatan
PL Unit CSSD Tentang Dokumen Bukti Pelaksanaan sertifikasi Mutu
CSSD dan ada kerjasama sesuai peraturan
Regulasi
tentang Peraturan /Kebijakkan Peralatan Medis dan/atau
BMHP yang dapat diulang seperti (single use) yg
digunakan kembali (reuse) meliputi a) – g) yaitu:
a) Alat dan material yang dapat dipakai
kembali;
b) Jumlah maksimum pemakaian ulang dari setiap alat
secara spesifik;
c) Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan
Unit CSSD/Unit
PK yang menandakan alat tidak dapat dipakai;
Pelayanan
d) Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan
sesudah pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas;
e) Pencantuman identifikasi pasien pada bahan medis habis
pakai untuk hemodialisis;
f) Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di
rekam medis; dan
g) Evaluasi untuk menurunkan risiko infeksi bahan medis
habis pakai yang di-reuse.
Wawancara
PP Staf Pelayanan
tentang pelaksanaan sesuai peraturan yang ditetapkan
Observasi /Pengamatan
tentang Bukti 1) pelaksanaan supervisi
2) tindak lanjut hasil supervise BMHP, meliputi:
a) Alat dan material yang dapat dipakai kembali;_x000B_
b) Jml maksimum pemakaian ulang dari setiap alat secara
spesifik;_x000B_
c) Identifikasi kerusakan akibat pemakaian dan keretakan
yang
Unit CSSD/Unit menandakan alat tidak dapat dipakai;
PL
Pelayanan d) Proses pembersihan setiap alat yang segera dilakukan
sesudah
pemakaian dan mengikuti protokol yang jelas;
e) Pencantuman identifikasi pasien pada BMHP untuk
hemodialisis;
f) Pencatatan bahan medis habis pakai yang reuse di
rekam medis;
g) Evaluasi utk menurunkan risiko infeksi BMHP yang di-
reuse.
Onbservasi /Pemgamatan
PL Unit Pelayanan tentang Prosedur pembersihan dan desinfeksi Permukaan
Lingkungan
Observasi
Staf RS /
PP tentang Pelaksanaan Pembersihan dan desinfeksi
Cleaning Service
permukaan dan lingkungan
Observasi
PL Unit Pelayanan tentang Pelaksanaan Pembersihan dan desinfeksi diarea
berisiko tinggi
Wawancara
Staf RS /
PP tentang pelaksanaan Pembersihan dan desinfeksi diarea
Cleaning Service
berisiko tinggi
Observasi /Pengamatan
PL Unit Pelayanan tentang Bukti Dokumen Supervisi dan tindak lanjut proses
pembersihan dan disinfeksi lingkungan
Regulasi
tentang Penetapan Unit Kerja Linen atau penaggung
PK Unit Linen jawab bila dilakukan dengan kontrak (outsourcing) &
Peraturan Pengelolahan Linen sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan pemilahan, transportasi, pencucian,
PL Unit Linen pengeringan, penyimpanan, dan distribusi. Dokumen
pengelohan linen sesuai prinsip-prinsip PPI bila pihak ke 3
dokumen supervisi ke pihak ke 3
Wawancara
PP Staf Pelayanan tentang pengelohan linen sesuai peraturan yang
ditetapkan
Observasi /Pengamatan
IPCN & Ka Unit
PL tentang Bukti Dokumen Supervisi Pengelolahn linen juga
Linen
dengan Pihak ke 3
Observasi /Pengamatan
tentang pengelolaan limbah rumah sakit meliputi :
a) Pengelolaan
limbah cairan tubuh infeksius;
PL b) Penanganan dan pembuangan darah serta komponen
Ketua Komite/Tim darah;
PPI RS /Kesling c) Pemulasaraan jenazah dan bedah mayat;
d) Pengelolaan limbah cair;
e) Pelaporan pajanan limbah infeksius.
Wawancara
PP
tentang Pengelohan limbah rumah sakit
Wawancara
Staf IPAL, Komite
PP tentang Pelaksaan Penanganan dan pembuangan darah
PPI
serta komponenya
Observasi /Pengamatan
Komite Mutu/TIM
PL tentang Dokumen Bukti laporan Pajanan limbah infeksius
PPI
sesuai regulasi dan monev
Observasi /Pengamatan
Pengamatan pelaksaan pengelolahan limbah rumah sakit
Unit Pelayanan
PL sesuai peraturan yang ditetapkan Dokumen pelaksaan
/TPS
kerjasama RS dengan pihak luar RS , Bukti ijin transporter,
ijin pengelolahan limbah B-3 dan bukti sertifikasi mutu
Observasi /Pengamatan
PL Unit kamar mayat tentang Bukti laporan pengelolahan pemulasaran jenazah
dan bedah mayat sesuai regulasi
Observasi /Pengamatan
PL Unit kamar mayat tentang Pelaksaan proses pengelolahan kamar mayat
dan bedah mayat
Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanaan supervisi serta tindak lanjut
PL Unit kamar mayat pemulasaran jenazah dan bedah mayat Dokumen
Pelaksanaan supervisi serta tindak lanjut pemulasaran
jenazah dan bedah mayat
Observasi /Pengamatan
tentang kepatuhan petugas dalam pengelolaan
PL
benda tajam dan jarum sesuai dengan perundang-
Unit layanan undangan
sampai TPS
Wawancara
PP tentang pelaksanan pengelolahan limbah benda tajam dan
jarum sesuai prinsip - prinsip PPI
Observasi
tentang Pelaksaan supervisi dan monitoring tersebut dan
Unit Layanan
PL Dokumen pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN
smpi TPS
terhadap pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai
dengan prinsip PPI juga bila dikelolah pihak luar
Wawancara
PP IPCN tentang kegiataan Pelaksaan supervisi dan monitoring
tersebut
Observasi /Pengamatan
tentang Pelaksanan supervisi dan monitoring . Dokumen
Unit Layanan
PL pelaksanaan supervisi dan monitoring oleh IPCN terhadap
smpi TPS
pengelolaan benda tajam dan jarum sesuai dengan prinsip
PPI juga bila dikelolah pihak luar
Regulasi
Peraturan tentang pelayanan makanan di RS yang meliputi
a) pelayanan makanan di rumah sakit mulai dari
Unit Gizi/ pengelolaan bahan makanan, sanitasi dapur, makanan, alat
PK
pelayanan masak, serta alat makan untuk mengurangi risiko infeksi
dan kontaminasi silang;
b) standar bangunan, fasilitas dapur, dan pantry sesuai
dengan peraturan perundangan
Observasi
tentang Pelaksanaan pengelohan makanan mulai dari
Unit Gizi/ penerimaan makanan, penyimpanan, pengelohan,
PL
pelayanan pemorsian sampai distribusi Dokumen Pelaporan pelaksaan
bahan makanan, pengelohan, pembagian dan distrubusi
sesuai peraturan yang telah ditetapkan
Observasi /Pengamatan
tentang Bukti penerapan pengendalian mekanis dan teknis
Ketua Komite/Tim
PL (mechanical and engineering control) minimal untuk
PPI RS /IPCN
fasilitas yang tercantum pada a) – e) pada maksud dan
tujuan
Observasi/Pengamatan tentang
Bukti penilaian risiko pengendalian infeksi mekanis dan
teknis i (infection control risk assessment/ICRA) yang
minimal meliputi: a)
Identifikasi tipe/jenis konstruksi kegiatan proyek dengan
kriteria;
Ketua Komite/Tim
PL b) Identifikasi kelompok risiko pasien;
PPI RS /IPCN
c) Matriks pengendalian infeksi antara kelompok risiko
pasien dan tipe kontruksi kegiatan;
d) Proyek untuk menetapkan kelas/tingkat infeksi;
e) Tindak pengendalian infeksi berdasar atas tingkat/kelas
infeksi; dan
f) Pemantauan pelaksanaan.
Observasi/Pengamatan
Staf RS /Tim K3 tentang Bukti penilaian risiko pengendalian infeksi
PL
RS/IPRS (infection control risk assessment/ICRA) pada semua
renovasi, kontruksi dan demolisi sesuai dengan regulasi
Observasi/Pengamatan
Komite /TIM PPI , tentang Penempatan pasien dengan imunitas rendah
PL
kepala ruang (immunocompromised) sesuai dengan peraturan
perundang undangan (lihat ruang isolasi)
Observasi /Pengamatan
tentang pelaksanaan proses transfer pasien airborne
PL R Isolasi & IGD diseases di dalam rumah sakit dan keluar rumah sakit juga
termasuk diruang gawat darurat dan dokumen data pasien
di rujuk
Observasi /Pengamatan
Unit Isolasi IGD Pelaksanaan ruang isolasi pasien infeksi “air borne”dalam
PL
dan Ranap waktu singkat jika rumah sakit tidak mempunyai kamar
dengan tekanan negatif termasuk Ruang gawat darurat
Wawancara
PP IPCNL,Staf RS
tentang pelaksanaan ruang isolasi
Observasi /Pengamatan
Unit Isolasi IGD tentang Pelaksanaan ruang isolasi pasien infeksi “air
PL
dan Ranap borne”Dokumen laporan Supervisi pemantauan ruangan
tekanan negatif
Observasi / Pengamatan
Ketua Komite/Tim tentang Pelaksaan ketersediaan ruang isolasi dengan
PL PPI RS /Ka tekanan negatif bila terjadi ledakkan Dokumen bukti
Pelayanan skenario/simulasi pengelolaan pasien bila terjadi ledakan
pasien (outbreak) penyakit infeksi air borne
Ketua Komite/Tim Observasi / Pengamatan
PL PPI RS /Ka tentang pelaksanaan edukasi kepada staf tentang
Pelayanan pengelolaan pasien infeksius jika terjadi ledakan pasien
Wawancara
Penjelasan edukasi kepada staf tentang pengelolaan
PP Staf RS
pasien infeksius jika terjadi ledakan pasien (outbreak)
penyakit infeksi air borne
Observasi/Pengamatan
PL tentang penerapaan hand hygiene sesuai peraturaan
perundang-undangan
Ketua Komite/Tim
PPI RS /Ka Wawancara
Pelayanan tentang penerapan hand hygiene yang mencakup kapan,
di mana, dan bagaimana melakukan cuci tangan
PP
mempergunakan sabun (hand wash) dan atau dengan
disinfektan (hand rubs) serta ketersediaan fasilitas hand
hygiene
Observasi /Pengamatan
PL Unit Layanan
Ketersediaan fasilitas kebersihan tangan
Observasi /Pengamatan
PL Komite PPI Dokumen bukti pelaksanaan pelatihan hand hygiene
kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak
Simulasi
PC Staf RS
tentang cara cuci tangan
Observasi/Pengamatan
PL Unit layanan tentang penerapan penggunaan alat pelindung diri sesuai
perundang-undangan
Observasi /Pengamatan
PL Unit layanan
tentang Keersediaan APD sesuai peraturan
Wawancara tentang
PP Staf RS
Ketersedian APD yang cukup
Observasi /Pengamatan
Diklat, komite/tim
PL Bukti Dokumen bukti pelatihan penggunaan alat pelindung
Ppi,K3
diri kepada semua pegawai termasuk tenaga kontrak
Regulasi
Komite mutu,
PK tentang peraturan pengelolaan data terintegrasi antara
komite /tim PPI
data surveilans dan data indikator mutu di komite mutu.
Observasi /Pengamatan
Komite mutu, Dokumen bukti pertemuan berkala antara Komite mutu
PL
komite /tim PPI dan Komite/Tim PPI untuk berkoordinasi dan
didokumentasikan
Regulasi
Dokumen Penetapan Program Pelatihan dan Edukasi
tentang PPI meliputi : a)
orientasi pegawai baru baik staf klinis maupun nonklinis di
Komite mutu,
PK tingkat rumah sakit maupun di unit pelayanan;
komite /tim PPI
b) staf klinis (profesional pemberi asuhan) secara berkala;
c) staf nonklinis;
d) pasien dan keluarga; dan
e) pengunjung yang ada pada maksud dan tujuan
PENCARIAN
SASARAN BUKTI
BUKTI
Pimpinan RS
PL Dokumen sertifikat akreditasi institusi pendidikan
Komkordik-Tim Kordik
Regulasi tentang :
1) Penetapan staf klinis rumah sakit yang memberikan
Pimpinan RS/
PK pendidikan klinis
Komkordik-Tim Kordik
2) surat penugasan klinis serta rincian kewenangan klinis
dari rumah sakit
PENCARIAN
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN
BUKTI
Rumah sakit
menetapkan proses
skrining baik pasien Rumah sakit telah
rawat inap maupun menerapkan proses
rawat jalan untuk b skrining baik di dalam PL
AKP 1 mengidentifikasi maupun di luar rumah
pelayanan Kesehatan sakit dan terdokumentasi.
yang dibutuhkan sesuai
dengan misi serta Ada proses untuk
sumber daya rumah memberikan hasil
sakit. pemeriksaan diagnostik
kepada tenaga medis
c PL
yang bertanggung jawab
untuk menentukan apakah
pasien akan admisi,
ditransfer, atau dirujuk.
PK
Rumah sakit telah
menerapkan proses
a penerimaan pasien
meliputi poin a) - f)
maksud dan tujuan. PL
Rumah sakit telah
menerapkan sistim
pendaftaran pasien rawat
jalan dan rawat inap baik
b PL
secara offline maupun
secara online dan
dilakukan evaluasi dan
Rumah Sakit tindak lanjutnya.
menetapkan proses
penerimaan dan
AKP 2 pendaftaran pasien PL
rawat inap, rawat jalan,
dan pasien gawat Rumah sakit telah
darurat. memberikan informasi
tentang rencana asuhan
yang akan diberikan, hasil
c
asuhan yang diharapkan
serta perkiraan biaya yang
harus dibayarkan oleh PP
pasien/keluarga
PK
Rumah sakit telah
melaksanakan
pengelolaan alur pasien
a untuk menghindari
penumpukan. mencakup
poin a) - g) pada maksud
dan tujuan
PP
Rumah sakit
menetapkan proses
AKP 2.1 untuk mengelola alur
pasien di seluruh area
rumah sakit.
Rumah sakit
menetapkan proses
Manajer pelayanan pasien
AKP 2.1 untuk mengelola alur
(MPP)/case manager PP
pasien di seluruh area
bertanggung jawab
rumah sakit.
b terhadap pelaksanaan
pengaturan alur pasien
untuk menghindari PL
penumpukan.
Perencanaan dan
pelayanan pasien secara
terintegrasi diinformasikan
f kepada pasien dan atau PL
keluarga secara berkala
sesuai ketentuan Rumah
Sakit.
Rumah sakit
menetapkan regulasi
AKP 5.6 untuk mengatur proses
rujukan dan dicatat di
rekam medis pasien.
Rumah sakit Dokumen rujukan berisi
menetapkan regulasi alasan pasien dirujuk,
AKP 5.6 untuk mengatur proses b memuat kondisi pasien, PL
rujukan dan dicatat di dan kebutuhan pelayanan
rekam medis pasien. lebih lanjut.
Dokumen rujukan juga
memuat prosedur dan
c PL
intervensi yang sudah
dilakukan.
Proses rujukan dievaluasi
d dalam aspek mutu dan PL
keselamatan pasien
Rumah sakit telah
menetapkan kriteria
pasien rawat jalan dengan
asuhan yang kompleks
atau yang diagnosisnya
a PK
kompleks diperlukan Profil
Ringkas Medis Rawat
Untuk pasien rawat
Jalan (PRMRJ) meliputi
jalan yang
poin a-d dalam maksud
membutuhkan asuhan
tujuan.
yang kompleks atau
diagnosis yang Rumah sakit memiliki
AKP 5.7
kompleks dibuat proses yang dapat
catatan tersendiri Profil b dibuktikan bahwa PRMRJ PL
Ringkas Medis Rawat mudah ditelusur dan
Jalan (PRMRJ) dan mudah di-review.
tersedia untuk PPA.
Proses tersebut dievaluasi
untuk memenuhi
c kebutuhan para DPJP dan PL
meningkatkan mutu serta
keselamatan pasien.
Rumah sakit
Bila Rumah Sakit memiliki
kendaraan transport
sendiri, ada bukti
b pemeliharan kendaraan PL
tersebut sesuai dengan
Rumah sakit peraturan perundang-
menetapkan proses undangan.
transportasi dalam
Bila Rumah Sakit bekerja
merujuk, memindahkan
sama dengan jasa
Transportasi AKP 6 atau pemulangan, PK
transport pasien mandiri,
pasien rawat inap dan
ada bukti kerjasama
rawat jalan utk
tersebut dan evaluasi
memenuhi kebutuhan
c berkala dari Rumah Sakit
pasien.
mengenai kelayakan
kendaraan transport,
memenuhi aspek mutu, PL
keselamatan pasien dan
keselamatan transportasi
Unit kerja :
Pendaftaran IGD, Observasi sistem penerimaan
Rawat jalan dan pasien
Rawat Inap
Unit kerja :
Observasi sistem pendaftaran
Pendaftaran IGD,
pasien dan hasil evaluasi serta
Rawat jalan dan
tindak lanjutnya.
Rawat Inap
Wawancara tentang:
1) rencana asuhan yang akan
diberikan
PPA, Staf admisi
2) hasil asuhan yang diharapkan
3) perkiraan biaya yang harus
dibayarkan oleh pasien/keluarga
Dokumen pelaksanaan
MPP pengelolaan alur pasien untuk
menghindari penumpukan.
Dokumen :
1) Rekam Medis memuat bukti Para
profesional pemberi asuhan (PPA)
telah melaksanakan kesinambungan
PPA, MPP
dan koordinasi pelayanan meliputi
poin a) - e) pada maksud dan
tujuan.
2) Form A dan Form B MPP
PENCARIAN
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN
BUKTI
Rumah sakit
menerapkan proses
yang mendukung
hak-hak pasien dan Rumah sakit menerapkan
Hak Pasien
HPK 1 keluarganya selama regulasi hak pasien dan PK
dan Keluarga
pasien mendapatkan keluarga sebagaimana
pelayanan dan a tercantum dalam poin a) –
perawatan di rumah d) pada gambaran umum
sakit. dan peraturan dan
undang-undang.
PP
Rumah sakit
berupaya mengurangi
hambatan fisik,
bahasa, budaya, dan
hambatan lainnya
Rumah sakit
dalam mengakses
mengidentifikasi hambatan
dan memberikan
serta menerapkan proses
layanan serta
untuk mengurangi
HPK 1.1 memberikan a PL
hambatan bagi pasien
informasi dan edukasi
dalam mendapatkan
kepada pasien dan
akses, proses penerimaan
keluarga dalam
dan pelayanan perawatan
bahasa dan cara yang
dapat mereka
pahami.
Staf memberikan
perawatan yang penuh
a penghargaan dengan PC
memerhatikan harkat dan
Rumah sakit martabat pasien.
memberikan
pelayanan yang
menghargai martabat
pasien, menghormati PL
nilai-nilai dan
HPK 1.2 kepercayaan pribadi
pasien serta Rumah sakit menghormati
menanggapi keyakinan spiritual dan
permintaan yang b
budaya pasien serta nilai-
terkait dengan nilai yang dianut pasien.
keyakinan agama dan
spiritual. PI
Rumah sakit
melindungi harta Pasien mendapat informasi PL
HPK 1.4 benda pasien dari mengenai tanggung jawab
pencurian atau b rumah sakit untuk
kehilangan. melindungi harta benda
pribadi mereka.
melindungi harta Pasien mendapat informasi
HPK 1.4 benda pasien dari mengenai tanggung jawab
pencurian atau b rumah sakit untuk
kehilangan. melindungi harta benda
pribadi mereka.
PI
mengembangkan dan
menerapkan proses untuk
a PL
melindungi semua pasien
dari serangan fisik dan
Rumah sakit
Rumah sakit mengidentifikasi populasi
melindungi pasien b yang memiliki risiko lebih PL
dari serangan fisik tinggi untuk mengalami
dan verbal, dan serangan.
HPK 1.5
populasi yang berisiko
diidentifikasi serta
dilindungi dari
kerentanan.
Rumah sakit memantau
c area fasilitas yang PL
terisolasi dan terpencil.
PI
PL
Pasien menerima informasi
mengenai kemungkinan
keterlibatan peserta didik,
c mahasiswa, residen traine
dan fellow yang
berpartisipasi dalam
proses perawatan.
PI
PL
Rumah sakit menerapkan
proses bagi pasien untuk
a
mendapatkan informed
consent .
Persetujuan tindakan
(informed consent)
pasien diperoleh PI
melalui cara yang
telah ditetapkan
HPK 4.1 rumah sakit dan
dilaksanakan oleh Pemberian informed
petugas terlatih consent dilakukan oleh
dengan cara dan staf yang kompeten dan
b PL
bahasa yang mudah diberikan dengan cara dan
dipahami pasien bahasa yang mudah
dipahami pasien.
Regulasi
tentang Peraturan RS tentang
perlindungan hak pasien dan
keluarga dalam poin: a.
Mengidentifikasi, melindungi,
dan mempromosikan hak-hak
pasien;
Manajemen
b. Menginformasikan pasien
tentang hak-hak mereka;
c. Melibatkan keluarga pasien,
bila perlu, dalam keputusan
tentang perawatan pasien;
d. Mendapatkan persetujuan
(informed consent).
Staf Admisi, Wawancara
Penjaga tentang penerapan kebijakan RS
Keamanan di mengenai perlindungan hak
IGD, PPA pasien dan keluarga di unit
Observasi/ pengamatan
dokumen tentang proses
Tempat
identifikasi siapa yang diinginkan
pendaftaran
pasien untuk berpartisipasi
Unit layanan
dalam pengambilan keputusan
terkait perawatannya.
Observasi/pengamatan
Tempat dokumen tentang proses
pendaftaran menentukan harapan pasien
Unit layanan dalam keadaan tertentu (kritis,
menular,dll.)
Observasi/ pengamatan
tentang pelaksanaan identifikasi
hambatan serta menerapkan
Unit proses untuk mengurangi
pelayanan hambatan bagi pasien dalam
mendapatkan akses, proses
penerimaan dan pelayanan
perawatan.
Observasi/ pengamatan
dokumen tentang Informasi
Unit terkait aspek perawatan dan
pelayanan tata laksana medis pasien
diberikan dengan cara dan
bahasa yang dipahami pasien.
Wawancara tentang Informasi
Pasien/ tersebut di atas yang diberikan
keluarga staf admisi/staf klinis apakah
dapat dipahami.
Observasi / pengamatan
tentang pelaksanaan pemberian
Unit informasi mengenai hak dan
pelayanan tanggung jawab pasien
terpampang di area dapat
dipahami pasien.
Wawancara tentang hak dan
Pasien/ tanggung jawab pasien apakah
keluarga diketahui dan dipahami oleh
pasien/keluarga
Simulasi tentang bagaimana
PPA memberikan perawatan
PPA yang penuh penghargaan
dengan memperhatikan harkat
dan martabat.
Observasi/ pengamatan
dokumen bahwa adanya
Unit, ruang identifikasi menghormati
perawatan keyakinan spiritual dan budaya
pasien serta nilai-nilai yang
dianut pasien.
Observasi
pelaksanaan tentang dukungan
pasien dan keluarga terlibat dan
berpartisipasi dalam proses
Unit perawatan dan dalam
pelayanan pengambilan keputusan
(Dokumen formulir persetujuan/
penolakan tindakan dan
pendapat kedua (Second
Opinion) yang sudah diisi)
Observasi / pengamatan
pelaksanaan tentang edukasi
kepada pasien dan keluarganya
mengenai kondisi medis,
PPA
diagnosis, serta rencana
perawatan dan terapi yang
diberikan (Dokumen formulir
edukasi yang terisi)
Wawancara tentang
Informasi pasien/keluarga
Pasien/ mendapatkan edukasi tentang
keluarga kondisi medis, diagnosis, serta
rencana perawatan dan terapi
yang diberikan
Observasi / pengamatan
Unit dokumen pelaksanaan edukasi
Pelayanan tentang hasil perawatan dan
tata laksana yang diharapkan.
Observasi / pengamatan
dokumen pelaksanaan tentang
Unit, ruang
kemungkinan hasil yang tidak
perawatan,
dapat diantisipasi dari terapi dan
instalasi
perawatan (Dokumen formulir
edukasi yang sudah diisi).
Observasi /pengamatan
dokumen pelaksanaan tentang
Unit, ruang
ketersediaan formulir
perawatan,
permintaan pendapat kedua
instalasi
(Second Opinion) yang sudah
diisi
Wawancara dengan
pasien/keluarga tentang
Pasien/
bagaimana mendapatkan
keluarga
umpan balik atas penyelesaian
keluhan .
Pengamatan dokumen
tentang partisipasi Pasien dan
Unit
keluarga dalam proses
pelayanan,
penyelesaian keluhan.
Customer
(Dokumen laporan keterlibatan
service
keluarga dalam proses
penyelesaian keluhan).
Observasi/ pengamatan
dokumen tentang pengisian
Admisi/TPPRI formulir persetujuan umum
(Dokumen persetujuan umum
yang sudah terisi).
Pengamatan dokumen
tentang pemberian informasi
mengenai pemeriksaan,
tindakan dan pengobatan
yang memerlukan informed
Admisi/TPPRI consent. (Dokumen daftar
tindakan yang
membutuhkan Informed
concent,
Dokumen formulir informed
concent)
Wawancara dengan
pasien/keluarga tentang
Pasien/ penjelasan informasi mengenai
keluarga pemeriksaan, tindakan dan
pengobatan yang memerlukan
informed concent .
Pengamatan dokumen
tentang pemberian informasi
mengenai kemungkinan
Unit keterlibatan peserta didik,
pelayanan mahasiswa, residen traine dan
fellow yang berpartisipasi dalam
proses perawatan (Dokumen
formulir yang sudah terisi).
Observasi/ pengamatan
dokumen tentang menerapkan
Unit proses bagi pasien untuk
Pelayanan mendapatkan informed consent
(Dokumen informed consent
yang sudah terisi).
Wawancara
Informasi bahwa
Pasien/
pasien/keluarga telah
keluarga
menandatangani informed
consent
Observasi/ pengamatan
dokumen pemberian informed
consent .Dokter membubuhkan
DPJP tanda tangan pada informed
consent, staf klinis yang
kompeten memberikan
pemahaman.
Observasi/ pengamatan
dokumen tentang Rekam medis
Rekam Medik pasien mencantumkan (satu
atau lebih) nama individu yang
menyatakan persetujuan.
DAFTAR TILI
Rumah sakit
menetapkan bahwa
seorang yang
kompeten dan
PP 3.1 berwenang,
bertanggung jawab
mengelola
pelayanan
laboratorium
Rumah sakit
menetapkan bahwa
seorang yang Terdapat bukti pelaksanaan tanggung
kompeten dan jawab pimpinan laboratorium sesuai poin
PP 3.1 berwenang, (Menyusun dan evaluasi regulasi; Pengawasan
bertanggung jawab pelaksanaan administrasi; Melaksanakan
mengelola program kendali mutu (PMI dan PME) dan
pelayanan mengintegrasikan program mutu laboratorium
laboratorium b dengan program Manajemen Fasilitas dan
Keamanan serta program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di rumah sakit; Melakukan
pemantauan dan evaluasi semua jenis
pelayanan laboratorium; Mereview dan
menindak lanjuti hasil pemeriksaan
laboratorium rujukan) pada maksud dan tujuan.
Staf laboratorium
mempunyai Staf laboratorium yang membuat interpretasi
a
pendidikan, telah memenuhi persyaratan kredensial.
pelatihan, kualifikasi
PP 3.2 Staf laboratorium dan staf lain yang
dan pengalaman
yang dipersyaratkan b melaksanakan pemeriksaan termasuk yang
untuk mengerjakan mengerjakan Point-of-care testing (POCT),
pemeriksaan memenuhi persyaratan kredensial.
Rumah Sakit
menetapkan
Terdapat bukti pencatatan dan evaluasi
kerangka waktu
b waktu penyelesaian pemeriksaan
PP 3.3 penyelesaian
laboratorium.
pemeriksaan regular
dan pemeriksaan
segera (cito). Terdapat bukti pencatatan dan evaluasi
c
waktu penyelesaian pemeriksaan cito.
Rumah sakit
memiliki prosedur
untuk cara Pengelolaan spesimen dilaksanakan sesuai
pengambilan, poin (Permintaan pemeriksaan; Pengambilan,
pengumpulan, pengumpulan dan identifikasi spesimen;
identifikasi, a Pengiriman, pembuangan, penyimpanan dan
pengerjaan, pengawetan spesimen; Penerimaan,
pengiriman, penyimpanan, telusur spesimen (tracking))
penyimpanan, dan pada maksud dan tujuan.
pembuangan
spesimen.
Rumah Sakit
menetapkan
seorang yang
kompeten dan
PP 4.1
berwenang,
Rumah Sakit
menetapkan Terdapat bukti pengawasan pelayanan radiologi
seorang yang klinik oleh penanggung jawab radiologi klinik
kompeten dan sesuai poin (Menyusun dan evaluasi regulasi;
PP 4.1
berwenang, Pengawasan pelaksanaan administrasi;
bertanggung jawab Melaksanakan program kendali mutu (PMI dan
mengelola PME) dan mengintegrasikan program mutu
pelayanan RIR. b radiologi dengan program Manajemen Fasilitas
dan Keamanan serta program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di rumah sakit; Memonitor
dan evaluasi semua jenis pelayanan RIR;
Mereview dan menindak lanjuti hasil
pemeriksaan pelayanan RIR rujukan) pada
maksud dantujuan.
Rumah sakit
menetapkan
Dilakukan pencatatan dan evaluasi waktu
kerangka waktu
b penyelesaian pemeriksaan
PP 4.3 penyelesaian
radiologi klinik.
pemeriksaan
radiologi klinik
regular dan cito. Dilakukan pencatatan dan evaluasi waktu
c
penyelesaian pemeriksaan cito.
PENCARIAN
SASARAN BUKTI SKOR TEMUAN REKOMENDASI
BUKTI
Regulasi tentang
pengkajian awal dan
pengkajian ulang medis dan
PK Manajemen
keperawatan di unit gawat
darurat, rawat inap, dan
rawat jalan
Regulasi tentang
penetapan isi minimal
pengkajian awal meliputi :
status fisik; psiko-sosio-
spiritual; ekonomi; riwayat
kesehatan pasien; riwayat
alergi; pengkajian nyeri;
PK Manajemen
risiko jatuh; pengkajian
fungsional; risiko
nutrisional; kebutuhan
edukasi; Perencanaan
Pemulangan Pasien
(Discharge Planning);
Riwayat Penggunaan Obat
Staf Medis
PL Dokumen SPK dan RKK
Laboratorium
Dokumen pengelolaan
spesimen meliputi :
Permintaan pemeriksaan;
Pengambilan, pengumpulan
Staf dan identifikasi spesimen;
PL
Laboratorium Pengiriman, pembuangan,
penyimpanan dan
pengawetan spesimen;
Penerimaan, penyimpanan,
telusur spesimen (tracking)
Dokumen sertifikat
Staf
PL akreditasi laboratorium
Laboratorium
rujukan yang masih berlaku.
Dokumen pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi
Staf kerjasama pelayanan
PL
Laboratorium kontrak sesuai dengan
kesepakatan kedua belah
pihak.
Staf Medis
PL Dokumen SPK dan RKK
radiologi klinik
Regulasi tentang
penetapan dan penerapan
Pimpinan unit kerangka waktu
PK
radiologi klinik penyelesaian pemeriksaan
radiologi klinik regular dan
cito.
Dokumen pencatatan dan
Staf radiologi evaluasi waktu penyelesaian
PL
klinik pemeriksaan radiologi klinik
reguler
Dokumen pencatatan dan
Staf radiologi evaluasi waktu penyelesaian
PL
klinik pemeriksaan radiologi klinik
Cito
Dokumen pencatatan dan
Staf radiologi
PL evaluasi pelayanan radiologi
klinik
rujukan.
Regulasi tentang
pengelolaan pengelolaan
Pimpinan unit logistik Film x-ray, reagens,
PK
radiologi klinik dan bahan lainnya,
termasuk kondisi bila terjadi
kekosongan.
Dokumen pelaksanaan
memuat semua film x-ray
disimpan dan diberi label,
Staf radiologi
PL serta didistribusi sesuai
klinik
pedoman dari pembuatnya
atau instruksi pada
kemasannya.
Staf radiologi
PL Dokumen pelaksanaan PMI
klinik
Staf radiologi
PL Dokumen pelaksanaan PME
klinik
DAFTAR TILIK PAP
PENCARIA
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN
N BUKTI
PL
Ada pelaporan
d penyelenggaraan pelayanan PL
geriatri di rumah sakit
Regulasi tentang :
1. penetapan kewenangan pemberian instruksi
Unit Kerja oleh PPA yang kompeten berupa SPK dan RKK,
2. tata cara pemberian instruksi,
3. pendokumentasiannya.
Unit Kerja
Dokumen permintaan pemeriksaan laboratorium
Laboratorium dan
dan diagnostik imajing tercantum indikasi klinis
Radiologi
Regulasi berupa:
Manajemen 1. Penetapan Tim Terpadu Geriatri
2. Program Kerja Tim Terpadu Geriatri
Observasi :
a) Daftar peralatan medis dan obat-obatan untuk
Unit Kerja
resusitasi
b) Peralatan dan obat-obatan BHD dan BHL
Pemberian informasi
dilakukan oleh dokter
penanggung jawab pelayanan
b
(DPJP) didokumentasikan
dalam formulir persetujuan
tindakan kedokteran.
Laporan operasi memuat poin
a) – h) pada maksud dan
a tujuan serta dicatat pada
Informasi yang terkait formular/template yang
dengan operasi ditetapkan rumah sakit.
dicatat dalam
PAB 7.2 laporan operasi dan
digunakan untuk Laporan operasi telah tersedia
menyusun rencana segera setelah operasi selesai
asuhan lanjutan. b dan sebelum pasien dipindah
ke ruang lain untuk
perawatan selanjutnya.
Pelayanan Bedah
PENCARIAN
SASARAN BUKTI SKOR TEMUAN REKOMENDASI
BUKTI
Dokumen rekapitulasi
PL PPA pelaksanaan anastesi dan
sedasi
Rumah sakit
menetapkan dan Narkotika dan psikotropika disimpan
menerapkan regulasi dan dilaporkan penggunaannya
penyimpanan b. sesuai peraturan perundang-
sediaan farmasi dan undangan.
PKPO 3 BMHP disimpan
dengan benar dan
aman sesuai Rumah sakit melaksanakan supervisi
peraturan perundang- secara rutin oleh apoteker untuk
undangan dan standar c. memastikan penyimpanan sediaan
profesi. farmasi dan BMHP dilakukan dengan
benar dan aman.
Rumah sakit
menetapkan dan
menerapkan regulasi
pengelolaan obat atau
Obat yang memerlukan penanganan
a. khusus dan bahan berbahaya
dikelola sesuai sifat dan risiko bahan.
Rumah sakit
menetapkan dan
menerapkan regulasi Radioaktif dikelola sesuai sifat dan
pengelolaan obat atau b. risiko bahan radioaktif.
produk yang
memerlukan
penanganan khusus,
misalnya obat dan
PKPO 3.1
bahan berbahaya, Obat penelitian dikelola sesuai
radioaktif, obat c.
protokol penelitian.
penelitian, produk
nutrisi parenteral,
obat/BMHP dari
program/donasi sesuai
peraturan perundang- d. Produk nutrisi parenteral dikelola
Penyimpanan undangan. sesuai stabilitas produk.
Pemberian
Obat Pasien diberi informasi tentang obat
d.
yang akan diberikan.
Rumah sakit
menerapkan
PKPO 7 pemantauan terapi
obat secara Telah melaksanakan pemantauan
kolaboratif dan pelaporan efek samping obat
b. serta analisis laporan untuk
meningkatkan keamanan
penggunaan obat.
Rumah sakit
mengembangkan dan
menerapkan
penggunaan
PKPO 8.1
antimikroba secara
bijak berdasarkan
prinsip penatagunaan
antimikroba (PGA).
Rumah sakit Rumah sakit telah menyusun dan
mengembangkan dan mengembangkan panduan praktik
menerapkan klinis (PPK), panduan penggunaan
penggunaan antimikroba untuk terapi dan
PKPO 8.1 profilaksis (PPAB), berdasarkan
antimikroba secara
bijak berdasarkan b. kajian ilmiah dan kebijakan rumah
prinsip penatagunaan sakit serta mengacu regulasi yang
antimikroba (PGA). berlaku secara nasional. Ada
mekanisme untuk mengawasi
pelaksanaan penatagunaan
antimikroba.
PENCARIAN
SASARAN BUKTI
BUKTI
Regulasi tentang :
1. Pedoman pengorganisasian unit farmasi
Kepala Instalasi 2. Pedoman pelayanan unit farmasi
Farmasi 3. Program kerja unit farmasi
PK
Ketua Komite/Tim 4. Penetapan Komite / Tim Farmasi dan Terapi
Farmasi dan Terapi 5. Penetapan sistem pelayanan sistem pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat sesuai a) - i) pada
maksud dan tujuan
Dokumen berupa :
a) surat izin kerja apoteker (STRA dan SIPA) seluruh
PL Kepala Instalasi
apoteker
Farmasi
b) hasil supervisi pelayanan kefarmasian
Kepala Instalasi
Dokumen penatalaksanaan obat emergensi untuk
PL Farmasi
meningkatkan ketepatan dan kecepatan pemberian obat.
Apoteker
Perawat
PP Staf Instalasi Farmasi Wawancara tentang tata laksana obat emergensi
Kepala Instalasi Observasi label obat tercantum Batas waktu obat dapat
PL
Farmasi digunakan (beyond use date)
Apoteker
PP Staf Instalasi Farmasi Wawancara tentang pemberian label obat tercantum
Batas waktu obat dapat digunakan (beyond use date)
Kepala Instalasi
Dokumen pelaksanaan rekonsiliasi obat
PL Farmasi
didokumentasikan di rekam medis.
Apoteker
Staf Instalasi Farmasi
PL Perawat Observasi rekonsiliasi obat di rekam medis
Kepala Instalasi
Dokumen penulisan resep dibuat lengkap sesuai
PL Farmasi
regulasi.
Apoteker
Dokter Wawancara tentang penulisan resep dibuat lengkap
PP Perawat sesuai regulasi.
Komite/Tim Farmasi Dokumen pelaksanaan evaluasi penulisan
PL dan Terapi resep/instruksi pengobatan yang tidak lengkap dan tidak
Kepala Instalasi terbaca
Farmasi
Apoteker Wawancara tentang pelaksanaan evaluasi penulisan
PP Dokter resep/instruksi pengobatan yang tidak lengkap dan tidak
Perawat terbaca
Dokumen berupa :
Komite/Tim Farmasi 1) pelaksanaan pemantauan dan pelaporan efek samping
PL dan Terapi obat
Kepala Instalasi 2) pelaksanaan analisis laporan untuk meningkatkan
Farmasi keamanan penggunaan obat
Apoteker Wawancara tentang pelaksanaan pemantauan dan
PP Staf farmasi pelaporan efek samping obat serta analisis laporan untuk
meningkatkan keamanan penggunaan obat.
Komite Mutu
Komite/Tim Farmasi
Dokumen pelaksanaan sistem pelaporan kesalahan
PL dan Terapi
obat yang menjamin laporan akurat dan tepat waktu
Kepala Instalasi
Farmasi
Apoteker Wawancara pelaksanaan sistem pelaporan kesalahan
PP
Staf farmasi obat yang menjamin laporan akurat dan tepat waktu
Komite Mutu Dokumen berupa FMEA (Failure Mode and Effect
Komite/Tim Farmasi Analysis) sebagai upaya untuk mendeteksi, mencegah
PL
dan Terapi dan menurunkan kesalahan obat dalam meningkatkan
Kepala Instalasi mutu proses penggunaan obat
Farmasi
PP Apoteker Wawancara tentang pelaksanaan FMEA
Staf farmasi
Regulasi berupa :
PK Komite/Tim PPRA 1) penetapan Komite/Tim PPRA
2) program pengendalian resistansi antimikroba
Rumah sakit
memberikan
informasi kepada
keluarga mengenai asuhan dan pelayanan
yang disediakan oleh rumah sakit serta
a
akses untuk mendapatkan layanan
tersebut. Informasi dapat disampaikan
secara langsung dan/atau tidak langsung.
Rumah sakit
memberikan
informasi kepada Rumah sakit menyampaikan informasi
pasien dan kepada pasien dan keluarga terkait
keluarga tentang alternatif asuhan dan pelayanan di tempat
KE 2 b
jenis asuhan dan lain, apabila rumah sakit tidak dapat
pelayanan, serta memberikan asuhan dan pelayanan yang
akses untuk dibutuhkan pasien.
mendapatkan
pelayanan Akses mendapatkan informasi kesehatan
diberikan secara tepat waktu, dan status
c sosial ekonomi perawatan pasien tidak
menghalangi pasien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Edukasi tentang
proses asuhan Terdapat bukti bahwa pasien/keluarga
disampaikan telah dijelaskan mengenai hasil pengkajian,
kepada pasien dan b diagnosis, rencana asuhan, dan hasil
keluarga pengobatan, termasuk hasil pengobatan
KE 4 disesuaikan dengan yang tidak diharapkan.
tingkat pemahaman
dan bahasa yang
dimengerti oleh
pasien dan
keluarga.
Komunikasi
Dengan Pasien
dan Keluarga
pasien dan
keluarga.
Komunikasi
Dengan Pasien
dan Keluarga
Profesional Pemberi
Asuhan (PPA)
mampu
KE 7
memberikan
edukasi secara
efektif.
Profesional Pemberi
Asuhan (PPA)
mampu
KE 7
memberikan
edukasi secara
efektif.
PPA telah memberikan edukasi yang efektif
b kepada pasien dan keluarga secara
kolaboratif
DAFTAR TILIK KE
PENCARIAN
SASARAN BUKTI SKOR TEMUAN
BUKTI
Regulasi
tentang Peraturan RS tentang pelaksanaan
PKRS di rumah sakit sesuai poin 1-2 pada
Pimpinan/
PK gambaran umum yaitu 1. Pengelolaan
Ka/staf PKRS
kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) ,2.Proses komunikasi antara rumah
sakit dengan pasien dan keluarga.
Regulasi
PK Tim PKRS Peraturan RS penetapan tim PKRS lengkap
dengan UTW
Observasi /Pengamatan
Bukti program kegiatan PKRS setiap
PL Tim PKRS tahunnya, termasuk kegiatan edukasi rutin
sesuai dengan misi RS, layanan, dan
populasi.
Wawancara
PP Tim PKRS
tentang program kegiatan PKRS
Observasi
Pengamatan Bukti pelaksanaan tentang
Unit adanya implementasi pemberian informasi
PL Layanan, mengenai asuhan dan pelayanan serta
Unit Kerja aksesnya.
(Terdapat media yang dapat diakses oleh
pasien dan keluarga)
Wawancara
Pasien, Informasi tentang adanya pemberian
PI Keluarga informasi untuk pasien dan keluarga
pasien mengenai asuhan dan pelayanan, serta akses
untuk mendapatkan pelayanan
Observasi
Unit tentang adanya daftar faskes rujukan
PL
Layanan (Dokumen daftar faskes rujukan dan
Kerjasamanya)
Observasi
Pengamatan tentang akses mendapatkan
Tim PKRS, informasi kesehatan secara tepat waktu, dan
PL
PPA,Staf status sosial ekonomi perawatan pasien tidak
menghalangi pasien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
Wawancara
tentang Akses mendapatkan informasi
Pasien dan kesehatan diberikan secara tepat waktu, dan
PI
Keluarga status sosial ekonomi perawatan pasien tidak
menghalangi pasien dan keluarga untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan
Observasi /Pengamatan
bukti pelaksanaan tentang adanya Hasil
pengkajian digunakan oleh PPA untuk
PL PPA
membuat perencanaan kebutuhan edukasi
(Dokumen form edukasi dalam Rekam
medis)
Observasi /Pengamatan
pelaksanaan tentang adanya bukti bahwa
edukasi yang diberikan kepada pasien dan
Unit
PL keluarga telah diberikan dengan cara dan
Layanan
bahasa yang mudah dipahami
(Dokumen Formulir pemberian edukasi yang
ditandatangani oleh pasien/keluarga)
Wawancara
Pasien, Informasi tentang edukasi yang diberikan
PI Keluarga kepada pasien dan keluarga telah diberikan
pasien dengan cara dan bahasa yang mudah
dipahami.
Observasi /pengamatan
pelaksanaan tentang adanya bukti bahwa
pasien/keluarga telah dijelaskan mengenai
hasil pengkajian, diagnosis, rencana asuhan,
dan hasil pengobatan, termasuk hasil
pengobatan yang tidak diharapkan
PL Unit layanan
(Dokumen Formulir pemberian edukasi yang
ditandatangani oleh pasien/keluarga
mengenai hasil pengkajian, diagnosis,
rencana asuhan, dan hasil pengobatan,
termasuk hasil pengobatan yang tidak
diharapkan)
Wawancara
Informasi tentang Pasien/keluarga telah
Pasien,
dijelaskan mengenai hasil pengkajian,
PI Keluarga
diagnosis, rencana asuhan, dan hasil
pasien
pengobatan, termasuk hasil pengobatan yang
tidak diharapkan
Observasi
Pengamatan pelaksanaan tentang adanya
bukti edukasi kepada pasien dan keluarga
terkait dengan cara cuci tangan yang aman,
penggunaan obat yang aman, penggunaan
peralatan medis yang aman, potensi interaksi
obat-obat dan obat-makanan, pedoman
Unit
PL nutrisi, manajemen nyeri, dan teknik
Layanan
rehabilitasi serta edukasi asuhan lanjutan di
rumah.
(Dokumen Formulir pemberian edukasi di
rekam medis yang diisi oleh PPA yang
memberikan edukasi dan ditandatangani oleh
pasien/keluarga ; materi berupa leafle,
brosur, dll terkait hal di atas)
Wawancara
Pasien,
Informasi tentang edukasi apa saja yang
PI Keluarga
didapat, dan sesuai dengan yang
pasien
disampaikan PPA.
Pasien/ Wawancara
PI Keluarga Pasien/keluarga mengerti apa yang
pasien disampaikan PPA.
Observasi
Pengamatan pelaksanaan tentang adanya
proses pemberian edukasi di dokumentasikan
dalam rekam medik sesuai dengan metode
Unit
PL edukasi yang dapat diterima pasien dan
Layanan
keluarganya
(Materi edukasi tertulis yang akan dibagikan
ke pasien/keluarga sesuai kebutuhan berupa
leaflet, brosur, materi digital)
Observasi
Unit PPA dapat menunnjukkan media edukasi
PL
pelayanan yang tersedia di Unit Kerja, sesuai yang
berlaku di RS
Pasien, Wawancara
PI Keluarga Pasien/keluarga memahami edukasi yang
pasien disampaikan oleh PPA
Regulasi
Peraturan penetapan penerjemah beserta
PK Tim PKRS
uraian tugasnya atau surat perjanjian
kerjasam dengan pihak ketiga
Observasi
Unit layanan Dokumen Formulir pemberian edukasi
PL
PPA berkelanjutan yang ditandatangani oleh
pasien/keluargan form discarh planning.
Wawancara
PP PPA Mengetahui dan memahami komunikasi
efektif.
Observasi /Pengamatan bukti
Dokumen Formulir pemberian edukasi yang
PPA ,Unit ditandatangani oleh pasien/keluarga dan
PL
layanan mencantumkan pemberi edukasi dan diisi
oleh semua PPA yang memberi asuhan pada
pasien tsb.
Wawancara
Pasien, Pasien dan keluarga dalam menjelaskan
PI
Keluarga siapa saja yang memberikan edukasi / Profesi
apa saja.
REKOMENDASI
DAFTAR TILI
Rumah sakit
menerapkan
proses untuk
meningkatkan
keamanan
Rumah sakit menerapkan
Rumah sakit pengelolaan obat kewaspadaan
menerapkan tinggi (High Alert) termasuk obat
proses untuk b Look -Alike Sound Alike (LASA)
meningkatkan secara seragam di seluruh area
keamanan rumah sakit untuk mengurangi
penggunaan obat risiko dan cedera
SKP 3 yang memerlukan
kewaspadaan tinggi
(high alert
medication)
termasuk obat Look Rumah sakit mengevaluasi dan
- Alike Sound Alike memperbaharui daftar obat High-
(LASA) Alert dan obat Look -Alike Sound
c Alike (LASA) yang sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun sekali
berdasarkan laporan insiden lokal,
3. Meningkatkan nasional dan internasional
Keamanan Obat-
Obatan yang Harus
Diwaspadai
6. Mengurangi Risiko
Cedera Pasien Akibat Rumah sakit telah melakukan
Jatuh pengkajian risiko jatuh untuk
semua pasien
a rawat inap baik dewasa maupun
anak menggunakan metode
pengkajian yang baku sesuai
dengan ketentuan rumah sakit
PENCARIAN
SASARAN BUKTI SKOR
BUKTI
Regulasi
Peraturan terkait Sasaran keselamatan pasien
meliputi poin 1 – 6 pada gambaran umum yaitu:
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar;
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif;
3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang
Ka/anggota
PK harus diwaspadai;
Komite/Tim Mutu
4. Memastikan sisi yang benar, prosedur yang
benar, pasien yang benar pada
pembedahan/tindakan invasif;
5. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan
kesehatan; dan
6. Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh.
PENCARIAN
FOKUS STANDAR ELEMEN PENILAIAN
BUKTI
Untuk
meningkatka Rumah sakit menetapkan
PK
n efektifitas 1 program pembinaan jejaring
sistem rujukan rumah sakit.
rujukan
maka Rumah
sakit
prognas 1.1 melakukan
pembinaan
kepada
jejaring
fasilitas
Kesehatan
rujukan yang
ada.
sakit
prognas 1.1 melakukan
pembinaan
kepada
jejaring
fasilitas Rumah sakit melakukan
Kesehatan 2 pembinaan terhadap jejaring PL
rujukan yang secara berkala
ada.
Rumah sakit
menyediakan
sarana dan
prasarana
pelayanan
prognas 2.1 tuberkulosis
Penurunan Angka sesuai
Kesakitan peraturan
Rumah sakit
menyediakan Bila rumah sakit memberikan
sarana dan pelayanan rawat inap bagi
prasarana pasien tuberkulosis paru dewasa
pelayanan maka rumah sakit harus memiliki
2 PL
prognas 2.1 tuberkulosis ruang rawat inap yang
Penurunan Angka sesuai memenuhi pedoman pencegahan
Kesakitan peraturan danpengendalian infeksi
Tuberkulosis perundang- tuberkulosis.
undangan.
PK
Rumah sakit telah menerapkan
kepatuhan staf medis terhadap
1
panduan
Rumah sakit praktik klinis tuberkulosis.
telah
melaksanaka
n pelayanan
tuberkulosis
dan upaya PL
prognas 2.2 pengendalian
faktor risiko
tuberkulosis
sesuai Rumah sakit merencanakan dan
peraturan 2 mengadakan penyediaan Obat PL
perundang- Anti Tuberculosis.
undangan
Rumah sakit
melaksanaka Rumah sakit telah menerapkan
n fungsi rujukan HIV/AIDS pada
penanggulan 2 rumah sakit PL
gan sesuai dengan kebijakan yang
Penurunan Angka berlaku.
HIV/AIDS
Kesakitan prognas 3
sesuai
HIV/AIDS
denganperat 3 Rumah sakit melaksanakan PL
uran pelayanan PITC dan PMTC.
perundan g-
undangan.
Rumah sakit memberikan
4 pelayanan ODHA dengan factor PL
risiko IO.
Rumah Sakit
melaksanaka
n program
prognas 4 penurunan
prevalensi
Rumah Sakit
melaksanaka Terdapat tim untuk program
n program 2 penurunan prevalensi stunting PK
prognas 4 penurunan dan wasting di rumah sakit.
prevalensi
stunting dan
wasting.
Penurunan
Prevalensi
Stunting dan
Wasting Rumah Sakit
melakukan
edukasi,
pendampinga Rumah sakit membuktikan telah
n intervensi melakukan pendampingan
dan intervensi dan pengelolaan gizi
pengelolaan serta penguatan jejaring rujukan
gizi serta 1 kepada rumah sakit kelas di PL
penguatan bawahnya dan FKTP di
prognas 4.1 jejaring wilayahnya serta rujukan
rujukan masalah gizi
kepada
rumah sakit
kelas di
bawahnya
dan FKTP di
wilayahnya
serta rujukan
masalah gizi. Rumah sakit telah menerapkan
2 sistem pemantauan dan evaluasi, PL
bukti pelaporan dan Analisa.
Rumah sakit telah menetapkan
PK
1 kebijakan tentang pelaksanaan
PKBRS.
Rumah sakit
melaksanaka
n program
pelayanan
keluarga
berencana
dan Terdapat tim PKBRS yang
Prognas 5 PK
kesehatan 2 ditetapkan oleh direktur disertai
reproduksi di program kerjanya.
rumah sakit
beserta
pemantauan
dan Rumah sakit telah melaksanakan
evaluasinya. 3 program KB Pasca Persalinan PL
Pelayanan dan Pasca Keguguran.
Keluarga
Berencana
Rumah Sakit
Regulasi tentang
manajemen
pelaksanaan PONEK 24 jam
Regulasi tentang
Penetapan tim PONEK
manajemen
beserta rincian uraian tugas
dan tanggung jawabnya
Dokumen pelaksanaan
Tim PONEK
program PONEK RS
Dokumen evaluasi
Tim PONEK program pembinaan jejaring
rujukan
Regulasi tentang
pelaksanaan
manajemen
penanggulangan
tuberkulosis di rumah sakit
Regulasi berupa
Penetapan Tim TB Paru,
manajemen
uraian tugasnya dan
program kerja
Dokumen :
1) pelaksanaan promosi
kesehatan
Tim TB Paru
2) survailance
3) upaya pencegahan
Tuberkulosis
Dokumen laporan
Tim TB Paru pelaksanaan promosi
kesehatan
Observasi ruang
pelayanan rawat jalan TB
Unit kerja yang memenuhi pedoman
Rawat Jalan pencegahan dan
pengendalian infeksi
tuberkulosis.
Observasi ruang rawat
Unit kerja
inap TB dan tatalaksananya
Rawat Inap
sesuai standar PPI
Observasi Ruang
Unit kerja pengambilan spesimen
sputum sesuai standar PPI
Dokumen evaluasi
Komite Medis
kepatuhan terhadap PPK TB
Dokumen perencanaan
petugas
dan pengadaan Obat Anti
farmasi
Tuberculosis
Dokumen pelaksanaan
Tim TB Paru
pelayanan TB MDR
Dokumen pelaksanaan
Tim TB Paru pencatatan dan pelaporan
kasus TB
Dokumen perencanaan
petugas
dan pengadaan obat Anti
farmasi
RetroViral (ART)
Dokumen pelaksanaan
pendampingan intervensi
dan pengelolaan gizi serta
penguatan jejaring rujukan
Tim / PPA kepada rumah sakit kelas di
bawahnya dan FKTP di
wilayahnya serta rujukan
masalah gizi (laporan
kegiatan, surat tugas dll)
Dokumen :
PPA 1) pemantauan dan evaluasi
2) Laporan dan analisis
Regulasi tentang
manajemen kebijakan pelaksanaan
PKBRS
Regulasi tentang
Penetapan tim PKBRS,
manajemen
beserta uraian tugas,
disertai program kerja
Dokumen pelaksanaan
Pelayanan KB pasca
PPA
persalinan dan pasca
keguguran
Dokumen laporan
pelayanan konseling bagi
PPA
peserta dan calon peserta
program KB.
Observasi ruang
PPA
pelayanan KB