Anda di halaman 1dari 5

2.

6 Metode Kastrasi Prescrotal


2.6.1 Metode Kastrasi Prescrotal Terbuka
a. Pasien diposisikan secara dorsal recumbency. Area prescrotal dicukur dan disiapkan
untuk pembedahan; skrotum biasanya tidak dicukur untuk menghindari iritasi skrotum.
Rambut skrotum yang panjang dapat dipotong pendek, dan skrotum dapat dibasahi
dengan larutan antiseptik sebelum ditutup untuk menjauhkan rambut dari daerah
preskrotal. Skrotum dibungkus di luar bidang bedah (Jhonston dan Tobias, 2018).

Gambar.. Persiapan hewan dan situs bedah (Jhonston dan Tobias, 2018).
b. Tekan testis ke arah cranial, kemudian lakukan incise. Insisi melalui tunica parietal untuk
membuka testis dan epididimis. Keluarkan testis dari sayatan tunica dan, dengan gunting,
panjangkan lubang tunik untuk membuka pembuluh darah (Tobias, 2010).

Incise pada tunica parietalis (Tobias, 2010).


c. Setelah tunica di incise dan testis dikeluarkan, pisahkan musculus cremaster, ductus
deferens, serta pembuluh darah sebelum melakukan ligasi (Tobias, 2010).

Pemisahan musculus cremaster dengan pembuluh darah (Tobias, 2010).


d. Setelah dilakukan pemisahan, dilakukan ligasi pembuluh darah. Jepit pembuluh darah
dengan clamp, lalu lakukan ligasi dengan benang. Ligasi dilakukan dua kali agar ligasi
maksimal (Jhonston dan Tobias, 2018).

Ligasi (Jhonston dan Tobias, 2018).


e. Setelah melakukan ligasi, potong pembuluh darah di antara dua clamp untuk memisahkan
testis. Stetlah di potong lepas clamp secara perlahan. Perhatikan apakah terjadi
pendarahan atau tidak. Setelah itu masukkan kembali sisa pembuluh darah ke dalam
tunica vaginalis (Jhonston dan Tobias, 2018).

Pemotongan pembuluh darah (Jhonston dan Tobias, 2018).


f. Setelah di masukkan kembali, lakukan prosedur yang sama pada testis yang lain. Setelah
semua prosedur selesai, incise di tutup dengan penjahitan. Pola jahitan yang digunakan
bisa subcuticular ataupun simple interrupted suture (Jhonston dan Tobias, 2018).
Penjahitan (Jhonston dan Tobias, 2018).
2.6.2 Metode Kastrasi Prescrotal Tertutup
a. Pasien diposisikan secara dorsal recumbency. Area prescrotal dicukur dan disiapkan
untuk pembedahan; skrotum biasanya tidak dicukur untuk menghindari iritasi
skrotum. Rambut skrotum yang panjang dapat dipotong pendek, dan skrotum dapat
dibasahi dengan larutan antiseptik sebelum ditutup untuk menjauhkan rambut dari
daerah preskrotal. Skrotum dibungkus di luar bidang bedah (Jhonston dan Tobias,
2018).

Gambar.. Persiapan hewan dan situs bedah (Jhonston dan Tobias, 2018).
b. Setelah mendorong testis secara kranial untuk melindungi uretra, buat sayatan melalui
kulit preskrotal dan jaringan subkutan di atas testis. Gumpalan kecil lemak biasanya
terdapat di permukaan tunik parietal, yang menunjukkan kedalaman sayatan yang
sesuai untuk kastrasi tertutup. Dengan menggunakan kedua tangan, miringkan kutub
kranial testis ke atas sayatan dan tekan di bawah testis untuk memaksanya keluar dari
sayatan (Tobias, 2010).
Incise pada daerah prescrotal (Tobias, 2010).
c. lemak skrotum dan fasia dilepas dari tunik vagina parietal dengan spons kasa untuk
memberikan eksteriorisasi testis yang maksimal. Pegang testis dengan tangan kanan
dan gunakan spons kasa di kiri untuk memecah ligamentum skrotum yang
menempelkan skrotum ke kutub ekor testis. Jika ligamen tidak robek, transek dengan
guntingm (Tobias, 2010).

Memisahkan testis dari ligament (Tobias, 2010).


d. Setelah testis ditarik keluar lakukan ligasi pada pembuluh darah. Jepit pembuluh
darah dengan menggunakan arteri clamp, lalu lakukan ligasi dengan menggunakan
benang absorbable. Lakukan ligasi sebanyak 2 kali agar ligasi maksimal (Jhonston
dan Tobias, 2018).

Ligasi (Jhonston dan Tobias, 2018).


e. Stetelah ligasi, corda spermatica kemudian di incici untuk memisahkan testis. Clamp
dibuka hati-hati dan perlahan. Setetlah clamp dilepaskan perhatikan apakah terjadi
perdarahan atau tidak (Jhonston dan Tobias, 2018).
Pemisahan testis (Jhonston dan Tobias, 2018).
f. Lakukan hal yang sama pada testis yang lain. Setelah semua prosedur selesai, incise
di tutup dengan penjahitan. Pola jahitan yang digunakan bisa subcuticular ataupun
simple interrupted suture (Jhonston dan Tobias, 2018).

Penjahitan (Jhonston dan Tobias, 2018).

DAFTAR PUSTAKA
Johnston SA dan Tobias KM. 2018. Veterinary Surgery Small Animal Second Edition. Canada.
ELSEVIER.
Tobias KM. 2010. Manual Of Small Animal Tissue Surgery. Singapura. Wiley Blackwell.

Anda mungkin juga menyukai