Anda di halaman 1dari 3

MODUL 6

Bari (laki-laki, 18 tahun) tinggal di daerah dataran rendah. Ia diajak oleh teman-temannya untuk
mendaki gunung. Bari belum pernah memiliki pengalaman mendaki gunung dan mencari informasi
persiapan apa yang perlu ia lakukan sebelum mengikuti ajakan teman-temannya.

1. Bagaimana Saudara menjelaskan sistem pernafasan pada orang normal, dan apakah ada
perbedaan sistem pernafasan orang yang biasa tinggal di dataran rendah dan di dataran tinggi?

Sistem pernapasan pada orang normal adalah orang yang berada pada lingkungan bertekanan udara
760 mmhg. Tekanan oksigen pada alveolus dan vena pulmonal adalah 100 mmhg, sedangkan
tekanan CO2 pada alveolus dan arteri pulmonalis adalah 4 mmhg, tekanan oksigen di kapiler dan
jaringan adalah 40 mmhg, tekanan CO2 di venula dan jaringan adalah 46 mmhg, membuat
perpindahan gas pernapasan pada paru dan jaringan berlangsung normal.

Perbedaan sistem pernapasan pada orang yang biasa tinggal di dataran rendah dan tinggi adalah

kapasitas paru = orang yang tinggal di dataran tinggi memiliki kapasitas paru yang lebih besar akibat
respon dari fisiologi tubuh agar lebih banyak oksigen yang diedarkan ke tubuh

jumlah sel darah merah = orang yang tinggal di dataran tinggi juga memproduksi lebih banyak
eritrosit dan hemoglobin sebagai usaha untuk meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen yang
akan diantarkan ke tubuh.

Pernapasan = orang yang tinggal di dataran tinggi akan bernapas dengan lebih cepat dan dalam atau
hiperventilasi, serta peningkatan denyut jantung

2. Apakah perubahan yang dapat terjadi pada sitem pernafasan Bari apabila Bari mendaki gunung?

Saat mendaki gunung, perubahan yang terjadi pada sistem pernapasan bari adalah hiperventilasi
sebagai upaya tubuh untuk dapat mensuplai oksigen ke jaringan tubuh

Orang yang mendaki gunung dengan keadaan tubuh yang belum siap beradaptasi bisa mengalami
pulmonary edema karena respon vaskular pada paru, pulmonary edema mengganggu proses
pertukaran gas di alveoli sehingga orang yang mengalami pulmonary edema akan kesulitan bernapas
dan mudah kelelahan.

3. Bagaimana pula perubahan yang terjadi pada sistem respirasi seseorang apabila ia menyelam di
laut?

Ketika seseorang menyelam perubahan yang terjadi pada sistem respirasi adalah

bradikardia atau penurunan detak jantung sebagai respon untuk menghemat oksigen dan
mengalirkan darah ke organ.

Vasokonstriksi perifer, untuk mengarahkan suplai darah ke bagian organ vital seperti jantung dan
otak sementara suplai oksigen untuk ekstremitas dapat dikurangi.

Bradipnea atau penurunan frekuensi napas untuk mengurangi kehilangan oksigen melalui
pernapasan dan mempertahankan oksigen dalam darah, juga untuk memperlambat penggunaan
oksigen yang terbatas saat menyelam
Perubahan volume paru paru karena tekanan hidrostatik yang meningkat, penyelam akan mengalami
kompresi paru paru atau pengurangan volume udara yang tersedia untuk pertukaran gas di paru
paru.

4. Dapatkan Saudara menjelaskan tahapan respirasi dan mekanika ventilasi pulmonal serta faktor
yang mempengaruhinya?

Saat melakukan inspirasi tulang rusuk akan naik, diaphragma akan mengalami kontraksi, otot
intercostalis external akan berkontraksi dan otot intercostalis internal akan berelaksasi menyebabkan
peningkatan ruang pada volume paru. Beberapa otot yang menaikan os costae adalah otot
sternocleidomastoideus, serratus anterior, dan skalenii

Tekanan yang menyebabkan perpindahan udara pada paru

Tekanan pleura = tekanan cairan pada pleura, saat mulai inspirasi -5cmH2O dan selama inspirasi
menurun hingga -7,5 cmH2O.

Tekanan alveolar = tekanan udara dalam alveolus, saat kita membuka mulut tanpa bernapas tekanan
nya 0 cmH2O, saat inspirasi menjadi -1 cmH2O dan 500 ml udara masuk ke paru dalam 2 detik, saat
ekspirasi tekanannya menjadi +1 cmH2O dan 500 ml udara keluar dari paru dalam 2-3 detik.

Tekanan transpulmonar = perbedaan antara tekanan alveolar dan tekanan pleura.

Komplians paru adalah kemampuan paru untuk mengembang dan mengecil saat inspirasi dan
ekspirasi. Komplians paru dipengaruhi kekuatan elastis seperti serat elastin dan kolagen, serat elastin
fleksibel membantu paru saat mengembang dan serat kolagen lebih kaku dan menjaga bentuk dan
integritas paru agar tidak terjdi peregangan yang berlebihan. Komplians paru juga dipengaruhi oleh
tegangan permukaan alveolus

Surfaktan akan mengurangi hambatan dalam bernapas dan meningkatkan komplians atau regangan
paru dengan cara menurunkan tegangan permukaan paru. Surfaktan diproduksi oleh epitel alveolus
tipe 2 yang mengandung phospholipid dipalmitoyl phosphatidylcholin.

5. Bagaimana Saudara menjelaskan macam-macam volume paru?

Volume paru

- Volume tidal 500 ml = volume yang masuk dan keluar pada pernapasan normal
- Volume cadangan inspirasi 3000 ml = volume inspirasi maksimal yang bisa kita hirup setelah
inspirasi normal
- Volume cadangan ekspirasi 1100 ml = volume ekspirasi maksimal yang bisa dikeluarkan
setelah ekspirasi normal
- Volume residu 1200 ml = jumlah volume udara yang tetap berada didalam paru setelah
melakukan ekspirasi maksimal.

Kapasitas paru – kombinasi dari 2 atau lebih volume paru

- Kapasitas inspirasi = Vt + IRV = 3500 ML


- Kapasitas fungsional residu = ERV + RV = 2300 ml
- Kapasitas vital = IRV + VT + ERV = 4600 ml
- Kapasitas total paru = VC + RV = 5800 ml

Ventilasi alveolar

3 jenis ruang mati

Ruang mati anatomis = volume udara yang ada di saluran udara konduktif sistem pernapasan yang
tidak menembus daerah pertukaran gas (bronkiolus, saluran alveolar, alveoli). Dari volume tidal
normal 500 ml, ruang mati anatomi ini sekitar 150 ml tergantung ukuran dan postur tubuh.

Ruang mati alveoli = volume udara yang mengisi daerah pertukaran gas, tetapi tidak berpartisipasi
dalam pertukaran gas. Pada orang normal jumlahnya dapat diabaikan

Ruang mati fisiologis adalah gabungan dari ruang mati anatomis dan fisiologis.

Anda mungkin juga menyukai