Anda di halaman 1dari 7

DISKUSI TOPIK 8

Ane (anak perempuan, 12 tahun) nampak pucat dan berambut kemerahan. Setelah
dilakukan pemeriksaan darah, diketahui kadar hemoglobin Ane di bawah nilai normal, dan
ada kelainan pada bentuk sel darah pada hasil pemeriksaan apusan darahnya.

1. Bagaimana gambar bentuk masing-masing sel darah yang normal


serta susunan, sifat dan fungsinya?
Eritrosit

Tidak memiliki nukleus dan komponen sel lain, normalnya berbentuk bikonkaf, jumlahnya
paling banyak, mengandnug Hb, umurnya 120 hari tidak bisa beregenerasi dan nantinya
akan difagositosis di limpa hati dan sumsum tulang, memiliki membran sel yang elastis
sehingga tahan terhadap tekanan osmotik.
Fungsinya yaitu membawa oksigen dari paru paru ke jaringan dan membawa karbon
dioksida dari jaringan ke paru paru menggunakan komponen Hb, juga menjaga
keseimbangan pH darah dengan mengangkut CO2 yang akan berikatan dengan air
membentuk bikarbonat.

Trombosit

Sebuah fragmen sel tidak berinti, elemen terkecil dalam darah, berbentuk massa irreguler
dengan sitoplasma basofilik, berasal dari fragmentaasi di ujung prosesus sitoplasma
megakariosit.
Mempunyai granula yang mengandung faktor pembekuan dan inflamasi. Fungsi utama
trombosit adalah pembekuan darah, melepaskan hormon serotonin, tromboksan, dan
beberapa growth factor sebagai respon dari luka dan vasokonstriksi pembuluh darah. Dapat
merespon sinyal inflamasi

Leukosit granulosit Basofil

Jumlahnya hanya 1% dari jumlah leukosit, bentuknya nukleus tidak berlobus, basofilik pucat,
nukleus tersamarkan oleh kepadatan dan jumlah granula. Sitoplasma bergranul biru gelap
atau coklat, memiliki usia yang singkat.
Sifat basofil yaitu granula yang memiliki afinitas tinggi terhadap pewarnaan biru.
Granula dalam sitoplasma mengandung mediator inflamasi seperti histamin, heparin, dan
beberapa enzim. Fungsi utama dari basofil yaitu dalam respon alergi. Basofil dilepaskan ke
jaringan dan memproduksi histamin yang akan menyebabkan vasodilatasi dan meningkatkan
permeabilitas pembuluh darah.

Leukosit granulosit eosinofil

Jumlahnya sekitar 2-4% dalam leukosit, memiliki nukleus bilobus. Sitoplasma bergranul
besar merah muda/eosinofilik, memiliki usia yang singkat, dan meningkat ketika terjadi
infeksi oleh parasit.
Dalam sitoplasma mengandung enzim peroksidase untuk melawan parasit multiseluler. Juga
memproduksi histamin dan berperan dalam respon alergi.
Sifat eosinofil yaitu granula eosinofil memiliki afinitas yang tinggi terhadap pewarnaan
merah.
Leukosit granulosit netrofil

Jumlahnya 60-70%, nukleus memiliki beberapa lobus yang dihubungkan dengan kromatin
tipis, sitoplasma berwarna jernih. Usia netrofil hanya beberapa jam hingga hari, dan
merupakan sel fagosit yang sangat aktif
Granula memberikan warna merah atau ungu pada pewarnaan giemsa
Fungsinya sebagai fagosit, netrofil melekat pada mikroorganisme patogen dengan bantuan
enzim superoksia dan lisozim yang akan merusak dinding sel patogen. Netrofil juga berperan
dalam respon inflamasi.

Leukosit agranulosit monosit

Jumlahnya 3-8%. Nukleus berbentuk bundar, oval, atau tapal kuda. Memiliki ukuran yang
besar dan sitoplasma jernih. Tidak memiliki granula. Memiliki usia 2-3 hari.
Berperan dalam peradangan, monosit akan bermigrasi menuju lokasi infeksi dan menjadi
makrofag atau sel dendritik dengan bantuan interleukin. Monosit juga berperan sebagai APC
dalam presentasi antigen dan memproduksi sitokin untuk melanjutkan aktifitas sel imun
yang lain.

Leukosit agranulosit limfosit


Jumlahnya 20-30% dari leukosit. Tidak memiliki granula. Nukleus berwarna gelap dan
menempati sebagian besar sitoplasma, sehingga sitoplasma akan tampak seperti cincin
basofilik tipis. Usia limfosit dari beberapa hari hingga bulan.
Limfosit beredar di darah atau organ timus dan organ limfoid lain.
Fungsi utama dari limfosit adalah pertahanan imunologis. Dan merespon respon imun
spesifik limfosit juga dibedakan menjadi limfosit B dan T yang akan mengenali antigen,
memproduksi antibodi dan memori imun, serta menghancurkan sel yang terinfeksi virus
atau sel kanker.

2. Bagaimana perbedaan pembentukan sel darah merah, sel darah


putih dan trombosit?

Eritrosit
Hematopoietic stem cell (Trombopoietin) – myeloid progenitor (IL-3 dan Eritropoietin) –
Eritroid Progenitor (Eritropoietin) – eritrosit
Trombosit
Hematopoietic stem cell (Trombopoietin) – myeloid progenitor (IL-3 dan TPO) – Megakariosit
(Trombopoietin) – Trombosit
Leukosit neutrofil basofil dan eosinofil
Haematopoietic stem cell (Trombopoietin) – myeloid progenitor (GM-CSF) – Granulosit
Makrofag progenitor (G-CSF) – Granulosit progenitor (G-CSF menjadi neutrofil) (IL-3 menjadi
basofil) (IL-5 menjadi eosinofil).
Leukosit monosit
Haematopoietic stem cell (Trombopoietin) – myeloid progenitor (GM-CSF) – Granulosit
Makrofag progenitor (M-CSF) – Monosit progenitor(M-CSF) – Monosit
Leukkosit limfosit B
Haematopoietic stem cell (IL-7) – lymphoid progenitor (IL-7) – sel B progenitor (IL-4 dan
TSLP) – sell b
Leukosit limfosit T dan sel NK
Haematopoietic stem cell (IL-7) – lymphoid progenitor (IL-7) – TNK progenitor (IL-7 dan IL-15
menjadi sel NK) (IL-7 dan IL-2 menjadi sel T).
GM-CSF: granulocyte/monocyte colony-stimulating factor
G-CSF: granulocyte colony-stimulating factor
M-CSF: monocyte colony-stimulating factor
TSLP: thymic stromal-derived lymphopoietin.

3. Bagaimana peran hemoglobin dalam transportasi oksigen?


Hemoglobin meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen dan membantu penyaluran
oksigen ke jaringan, Oksigen yang ada dalam darah, 97% akan dibawa oleh eritrosit yang
mengandung hemoglobin sementara 3% sisanya larut dalam plasma.
Oksigen akan berikatan dengan heme pada hemoglobin. Hemoglobinmembentuk ikatan
dengan oksigen secara reversible dan disebut oksihemoglobin. Setiap molekul Hb akan
membawa 4 molekul 02. Dalam 1 gram Hb, bisa membawa sekitar 1,34 ml oksigen. Berarti
dalam 1 liter darah yang mengandung 150 gr Hb, akan ada 208 ml O2 yang disebut kapasitas
oksigen pada Hb. Pada Cardiac Output yang normal, dalam semenit ada 1040 ml O2 yang
dibawa oleh darah, dan jumlahnya 4x lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk
metabolisme.
Darah yang mengandung oksihemoglobin akan tampak lebih cerah, dan saat mencapai
jaringan, ikatan oksihemooglobin akan putus sehingga oksigen terlepas dari ikatan
hemoglobin dan berdifusi menuju jaringan.

4. Bagaimana mekanisme sistem perdarahan yang terjadi apabila


seseorang mengalami luka tersayat?
Ketika tersayat sistem perdarahan akan melakukan hemostasis atau pencegahan hilangnya
darah
Vasokonstriksi
Terjadi akibat refleks saraf, spasme miogenik setempat, dan faktor humoral setempat yang
berasal dari jaringan yang rusak dan trombosit.
Nyeri akan mengaktifkan refleks sarah yang membuat dinding pembuluh berkontraksi,
spame miogenik akibat dari potensial aksi dan kerusakan jaringan juga membuat dinding
pembuluh berkontraksi.

Pembekuan sumbat trombosit


Tahapannya yaitu adhesi, aktivasi, dan agregasi
Adhesi = perlengketan yang dimediasi oleh platelet receptor. Endotel dan megakariosit
memproduksi von willebrand factor yang dirangsang oleh high shear sitokin dan hipoksia.
Receptor platelet akan berikatan dengan kolagen, fibronektin, dan laminin.
Aktivasi = dimediasi oleh ligand menyebabkan perubahan konformasi reseptor platelet, dan
memicu cascade sinyal intrasel atau aktivasi platelet. Platelet yang teraktivasi akan
mengeluarkan vWF dan faktor pembeku lain serta fibrinogen.
Agregasi = platelet yang teraktivasi akan mengalami perubahan konformitas reseptor yang
membuatnya mampu melekat ke fibrinogen. Fibrinogen membentuk jejaring antara platelet
dan membentuk sumbat trombosit.

Pembentukan bekuan darah


Bekuan mulai tebentuk dalam 15-30 detik untuk trauma hebat dan 1-2 menit pada trauma
kecil. Bekuan darah adalah massa semisolid yang berisi platelet dan fibrin yang terjebak
dalam jejaring fibrin eritrosit leukosit dan serum. Mekanisme pembekuan darah ditentukan
oleh keseimbangan antara prokoagulan dan antikoagulan.
Mekanisme pembekuan darah adalah pembentukan aktivator trombin oleh jalur intrinsik
(faktor XII, XI, IX, X) dan jalur ekstrinsik (VII, IX, X), trombin yang terbentuk lebih banyak
melalui jalur intrinsik. Perubahan trombin menjadi protrombin, trombin mengubah
vibrinogen menjadi benang fibrin. Benang fibrin akan merangkai trombosit, sel darah, dan
plasma untuk membentuk bekuan.

Pertumbuhan jaringan ikat


Setelah bekuan darah terbentuk akan dilakukan pembentukan jaringan ikat oleh fibroblast
dan penghancuran bekuan darah, aktivasi plasminogen menjadi plasmin yang akan
mencerna benang fibrin dan faktor pembekuan lain.

Anda mungkin juga menyukai