Mieloblas adalah sel yang paling muda yang dapay di kenali dari seri
granulosit, dan diperkirakan berasal dari hemositoblas dengan perantaran sel
sejenis menengah. Besarnya berbeda-beda dengan melalui bentuk peralihan
diameter berkisar antara 15 um. Intinya yang bulat dan besar memperlihatkan
kromatin halus serta satu atau dua anak inti.
PROMIELOSIT
Sel ini lebih besar dari mieloblas. Intinya bulat atau lonjong, dengan
heterokrpmatin perufer padat, serta anak inti yang tidak jelas. Pada umumnya
sitiplasma basofil dapat memperlihatkan daerah yang asidofil setempat. Ciri-
ciri sel tersebut adalah adanya granula azurofil padat yang tersebar. Granula
primer, granula non spesifik dianggap merupakan suatu jenis khusus lisosom
primer.
MIELOSIT
Bentuknya bening tidak berwarna lebih besar dari eritrosit dapat berubah-ubah dan
bergerak dengan perantaraan kaki palsu (pseudopdia); mempunyai bermacam-macam inti sel
(banyaknya antara 6.000-9.000/mm3). Bentuknya dapat berubah-ubah dan dapat bergerak
dengan perantaraan kaki palsu (pseudopodia), mempunyai bermacam-macam inti sel,
sehingga ia dapat dibedakan menurut inti selnya serta warnanya bening (tidak berwarna).
Fungsi dari sel darah putih adalah sebagai berikut :
Sebagai serdadu tubuh, yaitu membunuh dan memakan bibit penyakit/bakteri yang masukke
dalam tubuh jaringan RES (sistem retikulo endotel).
Sebagai pengangkut, yaitu mengangkut/membawa zat lemak dari dinding usus melalui
limpa terus ke pembuluh darah
JENIS-JENIS SEL DARAH PUTIH
No Gambar Jenis Fungsi
1 Neutrofil Granula yang tidak berwarna mempunyai inti sel yang terangkai, kadang seperti terpisah-pisah, Berfungsi memfagosit (memakan) bakteri
2 Eosofil Granula berwarna merah dengan pewarnaan asam, ukuran dan bentuknya hampir sama dengan Berfungsi membunuh cacing parasit,
menghancurkan kompleks antigen-antibodi,
neutrofil, tetapi granula dalam sitoplasmanya lebih besar, banyaknya kira-kira 24% mencegah alergi
3 Basofil granula berwarna biru dengan pewarnaan basa, sel ini lebih kecil daripada eosinofil, tetapi Berfungsi melepas zat pencegah alergi,
mempunyai inti yang bentuknya teratur, di dalam protoplasmanya terdapat granula-granula yang besar, mengandung heparin (zat antikoagulan)
banyaknya kira-kira 0,5% di sumsum merah.
4 Limfosit T meninggalkan sumsum tulang dan berkembang lama, kemudian bernigrasi menuju ke timus. Berfungsi merespon antigen (benda-benda
Setelah meninggalkan timus, sel-sel ini beredar dalam darah sampai mereka bertemu dengan antigen-antigen asing) dengan membentuk atau
di mana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. Setelah dirangsang oleh antigennya, sel-sel ini mengaktifkan sistem kekebalan (antibody)
menghasilkan bahan-bahan kimia yang menghancurkan mikroorganisme dan memberitahu sel-sel darah putih
lainnya bahwa telah terjadi infeksi. Limfosit B. Terbentuk di sumsum tulang lalu bersirkulasi dalam darah
sampai menjumpai antigen di mana mereka telah diprogram untuk mengenalinya. Pada tahap ini, limfosit B
mengalami pematangan lebih lanjut dan menjadi sel plasma serta menghasilkan antibodi.
5 Monosit Ukurannya lebih besar dari limfosit, protoplasmanya besar, warna biru sedikit abu-abu, serta Fagositosis, berkembang menjadi makrofag
mempunyai bintik-bintik sedikit kemerahan. Inti selnya bulat atau panjang. Monosit dibentuk di dalam
sumsum tulang, masuk ke dalam sirkulasi dalam bentuk imatur dan mengalami proses pematangan menjadi
makrofag setelah masuk ke jaringan. Fungsinya sebagai fagosit. Jumlahnya 34% dari total komponen yang
ada di sel darah putih.
TOPIK PENYAKIT : LEUKEMIA
Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai poliferasi neoplastik dari
salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi.
a. Leukemia limfositik kronis (LLK); LLK adalah suatu keganasan klonal limfosit B (jarang
padat limfosit T). Perjalanan penyakit ini biasanya kecil yang berumur panjang.
b. Leukemia granulastik atau mielositik kronik (LGK atau LMK); LGK atau LMK adalah
gangguan mieloproliferatif yang ditandai dengan produksi berlebihan sel mieloit (seri
granulosit) yang relatif matang.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO
1. Neoplasia
2. Radiasi
3. Keturunan
4. Zat kimia
5. Perubahan kromosom
ETIOLOGI SETIAP JENIS LEUKEMIA
Biasa terjadi Biasa terjadi pada orang dewasa Biasa terjadi pada anak-anak Biasa terjadi pada orang dewasa Biasa terjadi pada lansia usia >60thn
pada
Manifestasi Rasa lelah, Perdarahan biasanya Anemia pada pasien LLA limfadenopati, penurunan berat badan, Pada fase kronis, pasien sering mengeluh
merasa cepat kenyang. Hal ini disebabkan
klinik terjadi dalam bentuk purpura atau menyebabkan kelemahan, dyspnea, dan kelelahan. Gejala lain meliputi
karena pembesaran limpa, Penurunan berat
petekia yang sering di jumpai pada bahkan gagal jantung kongestif. hilangnya nafsu makan dan penurunan badan terjadi setelah penyakit berlangsung
ekstremitas bawah atau berupa Sedangkan perdarahan yang terjadi kemampuan latihan/olahraga. Demam, lama. Semua keluhan tersebut merupakan
gambaran hipermetabolisme akibat
epistaksis, perdarahan gusi, dan retina. merupakan akibat dari keringat malam, dan infeksi jarang
proliferasi sel-sel leukemia.
Infeksi sering terjadi di tenggorokan, trombositopenia, demam atau terjadi pada awalnya, tetapi semakin Fase akselerasi . Ciri khas fase akselerasi
paru-paru, kulit, dan daerah peri rekta, infeksi, perdarahan, Akumulasi sel- menyolok sejalan dengan perjalanan adalah leukositosis, limpa yang tadinya
sehingga organ-organ tersebut harus sel limfoblas ganas di sumsum penyakitnya. Akibat penumpukan sel B sudah mengecil dengan terapi, kembali
membesar, keluhan anemia bertambah
diperiksa secara teliti, dan infeksi tulang, neoplastik, pasien yang asimptomatik berat, timbul petekie
yang disebabkan oleh sindrom pada saat diagnosis pada akhirnya Fase krisis Bila disertai demam, biasanya
kegagalan sumsum tulang mengalami limfadenopati, splenomegali, terdapat infeksi. Pada sekitar 1/3 penderita,
perubahan terjadi secara mendadak tanpa
dan hepatomegali.
didahului masa prodromal
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Inspeksi
2. Palpasi
3. Perkusi
4. Auskultasi
Tuan A (65 tahun) masuk Rumah Sakit dengan keluhan demam dan flu
yang tidak sembuh-sembuh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan data adanya
perdarahan pada gusi, ruam di seluruh tubuh, dan pembesaran hati. Hasil lab
menunjukan Hb 8 gr/dl, trombosit 11.000 /mm₃, leukosit 8.000 /mm₃. Dalam
beberapa waktu lalu Tuan A mengalami penurunan kesedaran sehingga
mendapatkan transfusi PRC 2 Kholf dan trombosit 3 Kholf. Tuan A
mempunyai riwayat bekerja di Pabrik arsenik. Sebelumnya Tuan A suka
mengkonsumsi obat. Tuan A diduga menderita leukemia.
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Usia : 65 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl kadrie oening gg monalisa no 80A
Diagnosa Medis : Leukemia
B. Keluhan Utama
Demam dan flu yang tidak sembuh-sembuh.
LANJUTAN...
2 DS :
Perdarahan pada gusi
DO : Produksi Leukosit Menurun Resiko Perdarahan
Hb 8 gr/dl, (Leukemia)
Trombosit 11.000 /mm₃
Leukosit 8.000 /mm₃.
3 DS :
Ruam di seluruh tubuh. Perubahan Integritas Kulit Kerusakan Integritas Kulit
DO :
Kulit ektremitas bawah pasien mengalami pathikie
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN
LEUKEMIA
No Diagnosa NOC NIC