Anda di halaman 1dari 23

SISTEM

PENDIDIKAN TINGGI
DI INDONESIA
Marwansyah
Politeknik Negeri Bandung
Agustus 2023

PROGRAM PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU 2023


Presentation title 2
Sistem
Pendidikan
Tinggi
Dasar Hukum
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi.

4
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.
5
Pasal 1 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Pendidikan Nasional
Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan
zaman.
6
Pasal 1 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan Tinggi
Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup
program diploma, program sarjana, program
magister, program doktor, dan program profesi,
serta program spesialis, yang diselenggarakan
oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan
bangsa Indonesia.

7
Pasal 1 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Asas Pendidikan Tinggi
a. kebenaran ilmiah;
b. penalaran;
c. kejujuran;
d. keadilan;
e. manfaat;
f. kebajikan;
g. tanggung jawab;
h. kebhinnekaan; dan
i. keterjangkauan.
8
Pasal 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Fungsi Pendidikan Tinggi
a. mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa;
b. mengembangkan Sivitas Akademika yang
inovatif, responsif, kreatif, terampil,
berdaya saing, dan kooperatif melalui
pelaksanaan tridarma; dan
c. mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi dengan memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora.
9
Pasal 4 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Tujuan Pendidikan Tinggi [1/2]
a. berkembangnya potensi mahasiswa agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil,
kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan
bangsa;
b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk
memenuhi kepentingan nasional dan
peningkatan daya saing bangsa;
c. dihasilkannya…
10
Pasal 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Tujuan Pendidikan Tinggi [2/2]
c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi melalui Penelitian yang
memperhatikan dan menerapkan nilai
Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan
bangsa, serta kemajuan peradaban dan
kesejahteraan umat manusia; dan
d. terwujudnya Pengabdian kepada
Masyarakat berbasis penalaran dan karya
penelitian yang bermanfaat dalam
memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa.
11
Pasal 5 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Sivitas Akademika
• Sivitas Akademika adalah masyarakat akademik
yang terdiri atas dosen dan mahasiswa.
• Sivitas Akademika merupakan komunitas yang
memiliki tradisi ilmiah dengan
mengembangkan budaya akademik.
• Budaya akademik merupakan seluruh sistem
nilai, gagasan, norma, tindakan, dan karya
yang bersumber dari Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi sesuai dengan asasPendidikan Tinggi.
12
Pasal 1 dan 11 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Mahasiswa
Mahasiswa sebagai anggota Sivitas
Akademika diposisikan sebagai insan
dewasa yang memiliki kesadaran
sendiri dalam mengembangkan
potensi diri di Perguruan Tinggi untuk
menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi,
dan/atau profesional.
13
Pasal 13 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Mahasiswa
Mahasiswa berkewajiban menjaga
etika dan menaati norma
Pendidikan Tinggi untuk menjamin
terlaksananya Tridharma dan
pengembangan budaya
akademik.

14
Pasal 13 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
JENIS PENDIDIKAN TINGGI
PENDIDIKAN AKADEMIK PENDIDIKAN VOKASI
Pendidikan Tinggi Pendidikan Tinggi
program sarjana program diploma yang
dan/atau program menyiapkan
pascasarjana yang mahasiswa untuk
diarahkan pada pekerjaan dengan
penguasaan dan keahlian terapan
pengembangan cabang tertentu sampai
Ilmu Pengetahuan dan program sarjana
Teknologi. terapan.
15
Pasal 15 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
Jenis & Penyelenggara Program PT
Jenis Program PT
Bentuk PT
Akademik Vokasi Profesi/Spesialis
Universitas S1 S2 S3 D3 D4 MT DT PR SP
Institut S1 S2 S3 D3 D4 MT DT PR SP
Sekolah Tinggi S1 S2 S3 D3 D4 MT DT PR SP

Politeknik D1 D2 D3 D4 MT DT PR SP

Akademi D1 D2 D3 D4

Akademi Komunitas D1 D2
Pasal 59 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

D Diploma DT Doktor Terapan

S Strata PR Profesi

MT Magiter Terapan SP Spesialis 16


PRINSIP DASAR
PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN VOKASI
Prinsip dasar penyelenggaraan Pendidikan
Vokasi dan Pelatihan Vokasi meliputi:
a) berorientasi pada kebutuhan dunia usaha,
dunia industri, dunia kerja, dan
kewirausahaan;
b) tanggung jawab bersama antara
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,
dunia usaha, dunia industri, dunia kerja,
dan masyarakat;
c) berbasis pada kompetensi;
d) pembelajaran sepanjang hayat; dan
e) diselenggarakan secara inklusif.
[Pasal 8 Perpres No. 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi]
Kecakapan umum untuk mahasiswa vokasi

1. fleksibilitas dan adaptabilitas, 1. berpikir kritis dan 1. literasi informasi,


2. memiliki inisiatif dan dapat mengatasi masalah,
mengatur diri sendiri, 2. literasi media, dan
3. interaksi sosial & antar- 2. kecakapan 3. literasi TIK.
budaya, berkomunikasi dan
4. produktivitas dan akuntabilitas berkolaborasi, dan
mengelola proyek dan 3. kreativitas dan inovasi.
menghasilkan produk, dan
5. kepemimpinan & tg jawab
Kecakapan Kecakapan Kecakapan
hidup dan dalam belajar media informasi
berkarier dan berinovasi dan teknologi

[Renstra Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi 2020-2024]


Perbedaan Sarjana (KKNI Level 6)
Program sarjana merupakan pendidikan Program diploma merupakan pendidikan
akademik yang diperuntukkan bagi lulusan vokasi yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan
pendidikan menengah atau sederajat sehingga menengah atau sederajat untuk mengembangkan
mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan keterampilan dan penalaran dalam penerapan Ilmu
Teknologi melalui penalaran ilmiah. Pengetahuan dan/atau Teknologi.

Program sarjana sebagaimana dimaksud pada Program diploma sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menyiapkan mahasiswa menjadi ayat (1) menyiapkan mahasiswa menjadi
intelektual dan/atau ilmuwan yang praktisi yang terampil untuk memasuki
berbudaya, mampu memasuki dan/atau dunia kerja sesuai dengan bidang keahliannya.
menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional.
Gelar akademik: Gelar vokasi:
Sarjana Diploma 3 → Ahli Madya
Diploma 4 → Sarjana Terapan
Sumber: UU No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi
Jenis dan
Strata dalam
Pendidikan
Tinggi
PROFIL APT “A”
16 Prodi
“Unggul”;
14 Prodi
“A”/Baik
Sekali Anggaran
482 dosen 2023
(7 GB; 90 S3)
Rp179 M

263 Kampus
tendik 24,6 Ha
±7000
mahasiswa

Sumber gambar: kemahasiswaan.polban.ac.id Sumber data: SPM Polban, PDPT Polban, DIPA Polban
POLBAN KITA
Polban yang Kolaboratif, Inovatif,
Terpercaya, dan Adaptif, demi masa
depan yang lebih baik bagi bangsa.
Terima Kasih
Marwansyah
marwansyah@polban.ac.id
www.polban.ac.id

Anda mungkin juga menyukai