Anda di halaman 1dari 49

SISTEM

PENDIDIKAN
TINGGI

Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023


UNIVERSITAS TADULAKO
Sistem Pendidikan Tinggi

Materi Pokok

1. Tujuan pendidikan nasional

2. Jalur dan Jenjang Pendidikan

3. Bentuk perguruan tinggi

4. Tridharma perguruan tinggi

5. Kurikulum perguruan tinggi

6. Sistem Kredit Semester

7. Kampus Merdeka Merdeka Belajar (MBKM)


Sistem Pendidikan Tinggi

Tujuan Pendidikan Nasional


. Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional .

Pasal 3, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Sistem Pendidikan Tinggi

Bentuk Perguruan Tinggi

Pasal 19 Bentuk Perguruan Tinggi terdiri atas:


a) universitas;
b) institut;
c) sekolah tinggi;
d) politeknik;
e) akademi; danakademi komunitas
Sistem Pendidikan Tinggi

Pasal 13
1. Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling
melengkapi dan memperkaya.
2. Pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) diselenggarakan dengan sistem terbuka
melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh.

Jalur dan Jenjang


Pendidikan Pasal 14
Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan
dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi.
. Undang-Undang No. 12, Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi
RENCANA STRATEGIS UNTAD 2020-2024

VISI DAN MISI UNTAD


2020-2045

PERMENDIKBUD NO. 22 TAHUN 2020 TENTANG RENCANA


STRATEGIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2020-2024
PERMENDIKBUD NO. 3 TAHUN 2020 TENTANG
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
01
02
03
04
Visi :
Universitas Tadulako menjadi Perguruan Tinggi
berstandar Internasional dalam Pengembangan
Ipteks berwawasan Lingkungan Hidup
Misi Universitas Tadulako:
a) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, modern, dan
relevan menuju pencapaian standar Internasional dalam
pengembangan IPTEKS berwawasan lingkungan hidup
b) Menyelenggarakan penelitian yang bermutu untuk
pengembangan IPTEKS berwawasan lingkungan hidup
c) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sebagai
pemanfaatan hasil pendidikan dan hasil penelitian yang
dibutuhkan dalam pembangunan masyarakat
d) Menyelenggarakan reformasi birokrasi dan kerjasama
regional, nasional dan Internasional
Sistem Pendidikan Tinggi

Bentuk Perguruan Tinggi


(Lanj1)

a. Universitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan


akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam berbagai rumpun
Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi syarat, universitas dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.

b. Institut merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan akademik


dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, institut dapat
menyelenggarakan pendidikan profesi.
Sistem Pendidikan Tinggi

Bentuk Perguruan Tinggi


(Lanj2)

c. Sekolah Tinggi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan


akademik dan dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu rumpun Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu dan jika memenuhi syarat, sekolah tinggi
dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.

d. Politeknik merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi


dalam berbagai rumpun Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi dan jika memenuhi
syarat, politeknik dapat menyelenggarakan pendidikan profesi.
Sistem Pendidikan Tinggi

Bentuk Perguruan Tinggi


(Lanj3)

e. Akademi merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi


dalam satu atau beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu.

f. Akademi Komunitas merupakan Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan


pendidikan vokasi setingkat diploma satu dan/atau diploma dua dalam satu atau
beberapa cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi tertentu yang berbasis
keunggulan lokal atau untuk memenuhi kebutuhan khusus.
Sistem Pendidikan Tinggi

Jenjang Pendidikan
Undang-Undang No. 12, Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi, Pasal 1, “Pendidikan Tinggi adalah jenjang pendidikan
setelah pendidikan menengah yang mencakup Program
diploma, program sarjana, program magister, program doktor,
dan program profesi, serta program spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia.”
Sistem Pendidikan Tinggi

Jenjang Pendidikan (Lanj1)


Pasal 21: Program diploma merupakan pendidikan vokasi yang
diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau
sederajat untuk mengembangkan keterampilan dan penalaran
dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi.
Program diploma menyiapkan Mahasiswa menjadi praktisi yang
terampil untuk memasuki dunia kerja sesuai dengan bidang
keahliannya
Sistem Pendidikan Tinggi

Jenjang Pendidikan (Lanj2)


Pasal 18 : Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang
diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat
sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
melalui penalaran ilmiah. Program sarjana menyiapkan Mahasiswa
menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu
memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu
mengembangkan diri menjadi profesional
Sistem Pendidikan Tinggi

Jenjang Pendidikan (Lanj3)


Pasal 19 : Program magister merupakan pendidikan akademik yang
diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat sehingga
mampu mengamalkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan/atau
Teknologi melalui penalaran dan penelitian ilmiah. Program magister
mengembangkan mahasiswa menjadi intelektual, ilmuwan yang
berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja serta
mengembangkan diri menjadi professional
Sistem Pendidikan Tinggi

Jenjang Pendidikan (Lanj4)


Pasal 20 : Program doktor merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan
bagi lulusan program magister atau sederajat sehingga mampu menemukan,
menciptakan, dan/atau memberikan kontribusi kepada pengembangan, serta
pengamalan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran dan penelitian
ilmiah. Program doktor mengembangkan dan memantapkan mahasiswa untuk
menjadi lebih bijaksana dengan meningkatkan kemampuan dan kemandirian
sebagai filosof dan/atau intelektual, ilmuwan yang berbudaya dan menghasilkan
dan/atau mengembangkan teori melalui Penelitian yang komprehensif dan
akurat untuk memajukan peradaban manusia.
Sistem Pendidikan Tinggi

Jenjang Pendidikan (Lanj5)


Pasal 24 : Program profesi merupakan pendidikan keahlian khusus yang
diperuntukkan bagi lulusan program sarjana atau sederajat untuk
mengembangkan bakat dan kemampuan memperoleh kecakapan yang
diperlukan dalam dunia kerja. Program profesi diselenggarakan oleh
Perguruan Tinggi yang bekerjasama dengan Kementerian, Kementerian
lain, LPNK, dan /atau organisasi profesi yang bertanggungjawab atas
mutu layanan profesi.
Sistem Pendidikan Tinggi

Jenjang Pendidikan (Lanj6)


Pasal 25 : Program spesialis merupakan pendidikan keahlian lanjutan
yang dapat bertingkat dan diperuntukkan bagi lulusan program profesi
yang telah berpengalaman sebagai profesional untuk mengembangkan
bakat dan kemampuannya menjadi spesialis. Program spesialis dapat
diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan
Kementerian, Kementerian lain, LPNK dan/atau organisasi profesi yang
bertanggung jawab atas mutu layanan profesi.
Sistem Pendidikan Tinggi

Tri Dharma Pendidikan Tinggi


Pasal 1 (9,10, 11 dan1)
❑ Tridharma Perguruan Tinggi yang selanjutnya
disebut Tridharma adalah kewajiban Perguruan
Tinggi untuk menyelenggarakan Pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
❑ Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk
memperoleh informasi, data, dan keterangan yang
berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian
suatu cabang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sistem Pendidikan Tinggi

Tri Dharma Pendidikan Tinggi


Pasal 1 (9,10, 11 dan1)
❑ Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang
memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
❑ Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Sistem Pendidikan Tinggi

Kurikulum Pendidikan Tinggi


Pasal 35 :
1) Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai.
2) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikembangkan oleh setiap Perguruan
Tinggi dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan Tinggi untuk setiap Program Studi yang
mencakup pengembangan kecerdasan intelektual,
akhlak mulia, dan keterampilan.
Sistem Pendidikan Tinggi

Kurikulum Pendidikan Tinggi


3) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib memuat mata kuliah:
a. agama;
b. Pancasila;
c. kewarganegaraan; dan
d. bahasa Indonesia.

4) Kurikulum Pendidikan Tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dilaksanakan melalui kegiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
5) Mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan untuk
program sarjana dan program diploma.
Sistem Pendidikan Tinggi

Kurikulum Pendidikan Tinggi


Penjelasan Pasal 35 Ayat (4) :
Yang dimaksud dengan “kegiatan kurikuler” adalah serangkaian
kegiatan yang terstruktur untuk mencapai tujuan Program Studi.
Yang dimaksud dengan “kegiatan kokurikuler” adalah kegiatan yang
dilakukan oleh Mahasiswa secara terprogram atas bimbingan dosen,
sebagai bagian kurikulum dan dapat diberi bobot setara satu atau dua
satuan kredit semester.
Yang dimaksud dengan “kegiatan ekstrakurikuler” adalah kegiatan
yang dilakukan oleh Mahasiswa sebagai penunjang kurikulum dan
dapat diberi bobot setara satu atau dua satuan kredit semester.
Sistem Pendidikan Tinggi

Kurikulum Pendidikan Tinggi


Pasal 38
Perpindahan Mahasiswa dapat dilakukan antar:
a. Program Studi pada program Pendidikan yang sama;
b. jenis Pendidikan Tinggi; dan/atau
c. Perguruan Tinggi.
Ketentuan mengenai perpindahan Mahasiswa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
Peraturan Menteri.
Sistem Pendidikan Tinggi

Sistem Kredit Semester


Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 232/U/ 2000
Tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil
Belajar Mahasiswa

Pasal 1 (12,13):
Sistem kredit semester adalah suatu sistem
penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan
satuan kredit semester (SKS) untuk menyatakan beban
studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar,
dan beban penyelenggaraan program.
Sistem Pendidikan Tinggi

Sistem Kredit Semester


Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri
atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan
terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk
2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.
Sistem Pendidikan Tinggi

Sistem Kredit Semester


Pasal 5-6 Beban dan Lama Studi Jenjang Sks Semester
untuk D1 sekurang-kurangnya 2 semester, D1 36 2-4
D2 72 4-6
untuk yang lainnya D2 sd S3 dijadwalkan dan
D3 108 6-10
dapat ditempuh. Misal D2 dijadwalkan dan D4/S1 144 8-14
dapat ditempuh kurang dari 4 semester. S2 36 4-8
S3 42 6-14
Sistem Pendidikan Tinggi

Sistem Kredit Semester


Pasal 12:
1) Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan
penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian,
pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen.
2) Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester,
ujian akhir semester, ujian akhir program studi, ujian skripsi,
ujian tesis, dan ujian disertasi.
Sistem Pendidikan Tinggi

Sistem Kredit Semester


Pasal 14
1) Syarat kelulusan program pendidikan ditetapkan atas pemenuhan jumlah SKS yang
disyaratkan dan indeks prestasi kumulatif(IPK) minimum.
2) Perguruan tinggi menetapkan jumlah SKS yang harus ditempuh sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dengan berpedoman pada kisaran beban studi bagi masing-masing
program sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 5, Pasal 6, dan Pasal 8.
3) IPK minimum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan oleh masing-masing
perguruan tinggi, sama atau lebih tinggi dari 2,00 untuk program sarjana dan program
diploma, dan sama atau lebih tinggi dan 2,75 untuk program magister.
Sistem Pendidikan Tinggi

Sistem Kredit Semester


Pasal 1 (14) :
Satuan kredit semester selanjutnya disingkat SKS adalah takaran penghargaan
terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan
terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam
kerja lapangan, yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1 - 2 jam kegiatan terstruktur
dan sekitar 1 - 2 jam kegiatan mandiri.
Sistem Pembelajaran

Pelaksanaan perkuliahan dilaksanakan dengan dua semester pada


setiap tahun ajaran yaitu Semester Ganjil dan Semester Genap.

Penyelenggaraan pendidikan dalam satu semester disebut program


semester, yang meliputi kegiatan–kegiatan kuliah, praktikum, kerja
lapangan dan bentuk kegiatan lainnya yang disertai keberhasilannya
termasuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester
(UAS).

Beban belajar dihitung berdasarkan Sistem Kredit Semester (SKS).

Mata Kuliah biasanya terdiri dari dua atau tiga kredit.


Satuan kredit semester (sks) adalah satuan
yang digunakan untuk menyatakan bobot
dari setiap mata pelajaran yang
menunjukkan besarnya beban mahasiswa,
besarnya usaha yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu program, serta
besarnya usaha untuk menyelenggarakan
pendidikan bagi perguruan tinggi dan
tenaga pengajar.
Untuk Penyelenggaraan Kuliah

1 (satu ) sks adalah beban belajar mahasiswa dalam melaksanakan tiga


acara setiap minggu dalam satu semester, yang meliputi :

50 menit kegiatan tatap muka terjadwal dengan tim pengajar (dalam


bentuk kuliah dan diskusi).

60 menit kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi mahasiswa


yang tidak terjadwal tetapi direncanakan oleh tim pengajar (dalam bentuk
melaksanakan pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal).

60 menit kegiatan akademik mandiri untuk mendalami materi kuliah,


diskusi atau untuk tujuan–tujuan akademik lainnya yang menyangkut
program semesteran yang sedang ditempuh (dalam bentuk membaca
buku referensi).
Waktu Pembelajaran Untuk 1 SKS

Program Kegiatan mahasiswa Perminggu

-50 Menit kegiatan tatap muka perjam.


Perkuliahan -60 menit kegiatan akademik terstruktur.
-60 menit kegiatan akademik Mandiri

Praktikum di - 100 menit kerja di laboratorium


Laboratorium/Studio/Bengkel/Kebun

Kuliah Kerja Nyata - 170 menit kerja di lapngan per minggu


- Lama pelaksanaan satu bulan

Kerja Lapangan/ - 170 menit kerja di lapngan per minggu


Praktek/Anjang Karya - Lama pelaksanaan dua bulan
Beban Studi Mahasiswa

Beban studi maksimum yang


Indeks Prestasi pada
boleh diambil pada semester
semester sebelumnya
sebelumnya
3,00 - 4,00 Maksimum 24 sks
2,50 - 2,99 Maksimum 21 sks
2,00 - 2,49 Maksimum 18 sks
1,50 - 1,99 Maksimum 15 sks
< 1,50 Maksimum 12 sks
KEBIJAKAN KAMPUS MERDEKA

untad.ac.id
KEBIJAKAN KAMPUS MERDEKA

untad.ac.id
Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
Merdeka
dalam
Belajar
POLA IMPLEMENTASI MBKM
6 Semester dalam Prodi
5 Semester dalam Prodi 1 Semester luar Prodi
1 Semester luar Prodi
2 Semester di PT lain/ 2 1 Semester di PT lain/magang/
masyarakat
magang/masyarakat

1 3
6 Semester dalam Prodi
2 Semester di PT lain/magang/
8 Semester dalam Prodi
masyarakat

6 4

7 Semester dalam Prodi 5 7 Semester dalam Prodi


1 Semester di PT lain/magang/
1 Semester luar Prodi masyarakat

untad.ac.id
Magang/Praktik
Industri

Bentuk Mengajar di
sekolah
Proyek di desa

Kegiatan 8
Pembelajaran Kegiatan
pembelajaran
di luar kampus
Proyek Pertukaran pelajar
kemanusiaan

Wirausaha

Studi/proyek Penelitian/riset
independen
Terima kasih
Selamat Belajar dan Sukses

Anda mungkin juga menyukai