Anda di halaman 1dari 73

BAB I STANDAR IDENTITAS

A. Visi 1. Visi harus disusun berdasarkan kajian mendalam, yang dilandasi dengan cita-cita luhur pendiri UIM berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Visi harus merupakan cita-cita bersama yang dapat menjadi sumber inspirasi, motivasi, yang mendasari pikiran dan tindakan segenap warga kampus. 3. Visi harus memuat tujuan dan ruang lingkup kerja yang khas dari Universitas Islam Makassar, dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan Senat Universitas, Yayasan dengan pemangku utama kepentingan. 4. Visi seharusnya ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. 5. Visi harus bersifat spesifik, realistis dan mudah dipahami. 6. Visi harus berorientasi ke masa kini dan masa depan.

B. Misi 1. Misi harus memberikan arahan dalam mewujudkan visi dan dinyatakan dalam tujuan-tujuan yang dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu (lima tahun). 2. Misi harus memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan kebijakan universitas, dirumuskan bersama oleh unsur pimpinan dan senat universitas dengan pihak utama yang berkepentingan, dan menjadi tolok ukur dalam evaluasi kinerja. 3. Misi harus menunjukkan ruang lingkup pasar yang menjadi sasaran. 4. Misi harus memuat pernyataan yang berkaitan dengan kebijakan universitas. 5. Misi harus dapat menjadi tolok ukur dalam evaluasi di seluruh lembaga, fakultas dan bagian-bagiannya. 6. Misi harus sangat jelas dan lengkap sesuai dengan visi 7. Misi seharusnya memberi keluwesan ruang gerak pengembangan kegiatan lembaga yang terlibat.

C. Tujuan 1. Tujuan harus disusun selaras dengan visi dan misi UIM. 2. Tujuan harus merupakan langkah-langkah untuk mencapai visi misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, 3. Tujuan harus disusun agar dapat menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan jenjang pendidikan, 4. Tujuan harus dikomunikasikan secara eksplisit kepada dosen, mahasiswa dan pihak yang berkepentingan

D. Statuta 1. Statuta harus disusun selaras dengan visi dan misi serta cita-cita luhur pendiri UIM 2. Statuta harus merupakan pedoman untuk mencapai visi dan misi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat 3. Statuta harus disusun agar dapat menjadi arah penentuan kebijakan 4. Statuta harus memuat secara eksplisit identitas UIM, seperti nama, logo, simbol, secara lengkap dan jelas E. Renstra 1. Renstra harus disusun selaras dengan visi dan misi UIM 2. Rencana Strategis (RENSTRA) harus disusun sebagai road map, acuan dan pedoman pengembangan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan 3. Penyusunan Rencana Strategi harus dikembangkan kearah kebijakan, sasaran, strategi, program kerja, dan indicator kinerjanya dengan standar mutu nasional dan internasional. 4. Renstra harus merupakan penjabaran visi dan misi dengan memperhatikan kebijakan-kebijakan stakeholder. 5. Renstra harus disusun dengan melibatkan semua unsur yang ada dengan memperhatikan kepentingan stakeholder baik internal maupun eksternal. 6. Renstra harus dievaluasi dalam kurun waktu tertentu untuk mengantisipasi perubahan yang nyata terutama di sektor kebutuhan stakeholder 7. Penyusunan Rencana Strategi harus memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis sebelumnya 8. Fakultas harus memilki renstra yang mengacu renstra universitas 9. Universitas/Fakultas/Jurusan harus memiliki Program Pengendalian Mutu untuk administrasi pendidikan, termasuk dilakukan audit keuangan dan audit sumber daya manusia. 10. Pelaksana pengendalian mutu akademik seharusnya dimasukkan ke dalam struktur Universitas/Fakultas/Jurusan.

BAB II STANDAR ISI (KURIKULUM) I. PENDAHULUAN Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang memiliki komitmen kuat untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa telah menetapkan visinya menjadi universitas Islami terkemuka, berkualitas, berbudaya, diminati dan berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara yang berdasarkan nilai-nilai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah. Dalam kiprahnya tersebut, lembaga ini terus berbenah diri untuk menjamin kualitas lulusan dan harapan stakeholders dengan membentuk Lembaga Penjaminan Mutu. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai komitmen tersebut adalah menetapkan standar isi kurikulum di UIM. Standar ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi setiap pelaksana pendidikan di UIM merencanakan, melaksanakan dan mengawasi isi kurikulum di setiap program studi (S1 dan Pascasarjana) sehingga kompetensi lulusan dapat dicapai sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. Isi kurikulum di UIM harus senantiasa disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta kebutuhan stakeholders yang selaras dengan visi, misi dan pola ilmiah pokok yang telah ditetapkan. Penyesuaian ini dilakukan secara terencana dan berkala dengan maksud untuk meningkatkan kompetensi lulusan dalam era kompetisi baik terhadap kepentingan lokal, kepentingan nasional, keadilan, dan kompetisi antar bangsa dalam peradaban dunia. II. DEFINISI A. PENDIDIKAN TINGGI DAN PERGURUAN TINGGI 1. Pengertian Pendidikan Tinggi dan Perguruan Tinggi a. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidik-an menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. b. Perguruan tinggi adalah penyelenggara pendidikan tinggi untuk jenis pendidikan vokasi, akademik, dan atau profesi. 2. Bentuk dan Jenis Pendidikan Tinggi a. Bentuk Perguruan Tinggi 1) Akademi 2) Politeknik 3) Sekolah Tinggi 4) Institut 5) Universitas a) Akademi menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam satu cabang atau sebagian cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni tertentu. b) Politeknik menyelenggarakan pendidikan vokasi dalam sejumlah bidang pengetahuan khusus.

c) Sekolah Tinggi menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau vokasi dalam lingkup satu disiplin ilmu tertentu dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. d) Institut menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sekelompok disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi. e) Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelengga-rakan pendidikan profesi. b. Jenis pendidikan tinggi di UIM meliputi: 1) pendidikan vokasi 2) pendidikan akademik 3) pendidikan profesi a) Pendidikan Vokasi adalah merupakan pendidikan tinggi yang memper-siapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara dengan program sarjana. b) Pendidikan Akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu. c) Pendidikan Profesi merupakan pendidikan tinggi setelah prog-ram sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. 3. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh UIM melalui program sebagai berikut: a. Pendidikan vokasi dapat terdiri dari : a) Program Diploma Satu b) Program Diploma Dua c) Program Diploma Tiga d) Program Diploma Empat. b. Pendidikan akademik dapat terdiri dari : 1) Program Sarjana 2) Program Magister 3) Program Doktor. c. Pendidikan profesi dapat terdiri dari : 1) Program Profesi Umum 2) Program Profesi Spesialis Satu (Spesialis) 3) Program Profesi Spesialis Dua (Subspesialis).

B. KURIKULUM DAN KOMPETENSI 1. Kurikulum a. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu. b. Dalam standar ini yang dimaksud dengan tujuan adalah kompetensi atau learning outcomes, isi dan bahan pelajaran adalah bahan kajian, cara adalah metoda pembelajaran dan cara penilaian, dan kegiatan pembelajaran adalah implemen-tasi dari semua komponen di atas, yang realisasinya diwujud-kan dalam mata kuliah program studi. c. Kurikulum di UIM dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi. d. Kerangka dasar dan struktur kurikulum tersebut senantiasa dikembangkan oleh setiap program studi seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni serta tuntutan pasar kerja. Dalam mengembangkan kerangka dasar dan struktur kurikulum, program studi melibatkan asosiasi profesi, instansi pemerintah terkait, serta kelompok ahli yang relevan, melalui forum program studi sejenis. 2. Kompetensi a. Kompetensi adalah kemampuan berpikir, bersikap, dan bertin-dak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik. b. Semua program studi wajib merumuskan kompetensi atau learning outcomes lulusannya dengan mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan pada rumusan kompetensi hasil kesepakatan forum program studi sejenis yang melibatkan dunia profesi dan pemangku kepentingan. c. Kompetensi lulusan suatu program studi terdiri dari kompetensi umum, kompetensi utama dan kompetensi khusus. Kompetensi umum dicapai melalui mata kuliah Umum, sedang kompetensi utama yang merupakan penciri suatu program studi, dan kompetensi khusus yang merupakan penciri perguruan tinggi sesuai visi dan misinya, dicapai melalui mata kuliah keahlian. d. Kompetensi lulusan tersebut paling sedikit mengandung lima elemen kompetensi yaitu (1) landasan kepribadian; (2) penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan atau olahraga; (3) kemampuan dan keterampilan berkarya; (4) sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; (5) penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

C. MUATAN KURIKULUM 1. Muatan Kurikulum Program Studi Muatan kurikulum adalah sejumlah mata kuliah yang tersusun dalam kurikulum. Mata kuliah merupakan wadah atau bingkai sejumlah bahan kajian yang terkait dengan kompetensi lulusan yang akan dicapai. Kurikulum program studi memuat sejumlah mata kuliah umum dan sejumlah mata kuliah keahlian untuk mengembangkan kompetensi lulusan dalam program pendidikan vokasi, akademik, atau profesi. 2. Mata Kuliah Umum Mata kuliah umum adalah mata kuliah yang wajib ditempuh semua peserta didik untuk mencapai kompetensi umum lulusan. Mata kuliah umum untuk program Sarjana dan program Diploma, terdiri dari : a. Mata kuliah Pendidikan Agama Islam b. Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan c. Mata kuliah Bahasa Indonesia d. Mata kuliah Bahasa Inggris / Bahasa asing. e. Mata kuliah Matematika, Statistika, dan atau Logika. f. Mata kuliah Aswaja Mata kuliah Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah. Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia berjiwa Pancasila yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang tinggi. Mata kuliah Bahasa Indonesia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang cinta dan bangga dengan bahasa Indonesia dan berkemampuan berbahasa Indonesia yang baik, benar, dan santun dalam ragam lisan dan tulisan untuk keperluan akademis dan keahlian tertentu, serta kehidupan seharihari. Mata kuliah Bahasa Asing, terutama Bahasa Inggris dimaksudkan untuk membekali peserta didik dalam meningkatkan kemampuan memahami teks berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, untuk keperluan akademis dan keahlian tertentu sesuai dengan jenis pendidikan akademik atau profesi atau vokasi yang dipelajari. Mata kuliah Matematika dan atau Statistika dimaksudkan untuk memberikan dasar-dasar berpikir kritis dan logis, pemahaman dan metode kuantitatif yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuh-an strata program studi yang bersangkutan.

Untuk Program Studi bidang Ilmu Sosial, Humaniora dan Agama, mata kuliah Matematika dapat diganti dengan mata kuliah Logika. Mata kuliah Aswaja dimaksudkan untuk memperkenalkan dan sekaligus membentuk karakter peserta didik untuk menjadi insan yang berakhlakul karimah berdasarkan ajaran Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah 3. Mata Kuliah Keahlian Mata kuliah keahlian adalah mata kuliah yang dikembangkan oleh setiap program studi untuk mencapai kompetensi yang menjadi ciri lulusan program studi dan kompetensi yang merupakan ciri suatu UIM sesuai dengan visi dan misinya. Mata kuliah keahlian ini ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat pilihan. Mata kuliah yang bersifat pilihan dimaksudkan untuk lebih mempertajam kemampuan dan analisis mahasiswa dalam keahlian yang dipilihnya sesuai tugas akhirnya. Mata kuliah pilihan ini disajikan pada setiap semester dengan syarat jumlah mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah tersebut minimal 4 orang. 4. Muatan Wajib dan Muatan di Luar Mata Kuliah Kurikulum setiap program studi di UIM wajib mengandung muatan kepribadian dan kebudayaan untuk membangun karakter bangsa dan pembentukan softskills, serta muatan lain yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan, mengekspresikan dan mengembangkan jati diri dan kepribadian sesuai dengan potensi, bakat, minat, kebutuhan dan kondisi dirinya. Dalam bentuk mata kuliah yang berdiri sendiri, tidak terintegrasi dalam mata kuliah tertentu, ataupun melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler seperti pesantren bagi mahasiswa baru.

D. KOMPETENSI UTAMA PROGRAM PENDIDIKAN Kompetensi utama program pendidikan akademik, dan atau profesi di UIM secara umum dirumuskan sebagai berikut : 1. Kompetensi Program Pendidikan Akademik a. Program Sarjana 1) menguasai dasar-dasar ilmiah disiplin ilmu dalam bidang ilmu tertentu sehingga mampu mengidentifikasi, memahami, menjelaskan, mengevaluasi/ menganalisis secara kritis dan merumuskan cara penyelesaian masalah yang ada dalam cakupan disiplin ilmunya; 2) mampu menerapkan pengetahuan dan keterampilan di masyarakat sesuai dengan disiplin ilmunya; 3) bersikap dan berperilaku/ berkarya dalam karir tertentu sesuai dengan norma kehidupan masyarakat; 4) mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan atau seni.

b. Program Magister 1) mampu menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni dengan cara menguasai dan memahami pendekatan, metode dan kaidah keilmuan disertai penerapannya sesuai dengan disiplin ilmunya dalam bidang ilmu tertentu; 2) mampu memecahkan permasalahan di bidang disiplin ilmunya melalui penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah; 3) mampu mengembangkan kinerja dalam karir tertentu yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan secara komprehensif. 4) mampu menggunakan bahasa Inggris baik pasif maupun aktif c. Program Doktor 1) mampu mengembangkan konsep ilmu, teknologi dan/atau seni dalam bidang disiplin keilmuannya; 2) mampu melaksanakan, mengelola, memimpin, dan mengembangkan program penelitian; 3) mampu melakukan pendekatan interdisipliner dalam berkarya; 4) mampu menemukan kebaruan (novelty) dalam teori dan berkarya. 5) mampu menggunakan bahasa Inggris baik pasif maupun aktif 2. Kompetensi Utama Program Pendidikan Profesi a. Program Pendidikan Profesi Umum (seperti : dokter, pengacara, apoteker, konselor, guru) : 1) mampu mengembangkan perilaku yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian mantap, mandiri dan mempunyai rasa tanggung jawab dan motivasi altruistik dalam pelayanan profesi dan kehidupan kemasyarakatan pada umumnya; 2) menguasai landasan keilmuan dan keterampilan keahlian profesional yang relevan dengan bidang ilmu yang diperoleh pada program sarjana sebagai landasan keterampilan keahlian khusus dalam profesi yang dibangun; 3) mampu mengembangkan pelayanan keahlian profesional berkenaan dengan praktik keahlian khusus profesional dengan penguasaan keterampilan keahlian yang tinggi; 4) mampu mengembangkan perilaku pelayanan profesional berkenaan dengan berkehidupan dan kegiatan pelayanan profesional berlandaskan dasar keilmuan dan substansi profesi sesuai dengan karir

profesi yang dipilih, terutama berkenaan dengan etika profesional, riset dalam bidang profesi, dan organisasi profesi; 5) mampu mengembangkan kehidupan bermasyarakat profesi, berkenaan dengan kaidah-kaidah kerjasama profesional dalam berkehidupan masyarakat profesi sesuai dengan karir profesi yang dipilih, terutama dalam hubungan antar individu dan hubungan kolaboratif antar anggota profesi sendiri dan profesi lain, yaitu dalam pembentukan tim kerjasama, pelaksanaan kerjasama dan tanggung jawab bersama profesional. b. Program pendidikan Spesialis Satu dan Spesialis Dua : 1) menguasai lebih mendalam aspek-aspek keilmuan dan substansi keahlian profesional spesifik tertentu di atas penguasaan aspek-aspek keahlian profesional umum yang telah diperoleh pada program pendidikan Profesi Umum; 2) menguasai dan mampu mempraktikkan keahlian profesio-nal yang lebih tinggi terhadap substansi keahlian spesifik di atas aspek-aspek keahlian profesional umum yang telah diperoleh pada program pendidikan Profesi Umum. III. BEBAN BELAJAR

A. SISTEM KREDIT SEMESTER 1. Pengertian Sistem Kredit Semester Sistem Kredit Semester (SKS) adalah penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, penga-laman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan. 2. Takaran Satuan Kredit Semester Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap beban belajar atau pengalaman belajar peserta didik yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu. Pengertian satu sks menurut bentuk kegiatannya : a) Kuliah, adalah kegiatan belajar perminggu per semester yang terdiri dari : Tatap muka 50 menit Tugas terstruktur 60 menit Belajar mandiri 60 menit b) Responsi/tutorial/seminar, adalah kegiatan per minggu per semester yang terdiri dari : Tatap muka 100 menit Belajar mandiri 100 menit

c) Praktikum adalah kegiatan belajar di laboratorium/ bengkel/studio, selama 4 jam (240 menit) perminggu, per semester. d) Praktek lapangan/kerja praktek/magang, adalah kegiatan praktek di lapangan selama 160 jam per semester atau 10 jam (600 menit) per minggu. e) Skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara, adalah kegiatan penelitian/pembuatan model/ pembuatan dan atau pergelaran karya seni/ perencanaan/ perancangan, setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester. f) Tesis dan disertasi adalah kegiatan penelitian yang setara dengan 4 jam (240 menit) per minggu, per semester. Pengertian semester Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya selama minimal 16 minggu efektif. Untuk program magister dimungkinkan untuk menyelenggarakan pembelajaran terjadwal trimester, yaitu satu tahun terdiri dari tiga semester dengan beban minimal 16 minggu efektif. B. BEBAN BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN Beban belajar program pendidikan pada jenis pendidikan akademik, profesi, dan vokasi adalah sebagai berikut. 1. Pendidikan Vokasi a. Program Diploma Satu 1) Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks 2) Komposisi mata kuliah a) Mata kuliah umum : 12 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 26 sks 3) Lama studi : 1 2 tahun. b. Program Diploma Dua 1) Jumlah sks beban belajar minimal 72 sks 2) Komposisi mata kuliah a) Mata kuliah umum : 12 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 62 sks 3) Lama studi : 2 3 tahun c. Program Diploma Tiga 1) Jumlah sks beban belajar minimal 108 sks Komposisi mata kuliah a) Mata kuliah umum : 12 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 98 sks 2) Lama studi : 3 - 5 tahun d. Program Diploma Empat 1) Jumlah sks beban belajar minimal 144 sks 2) Komposisi mata kuliah a) Mata kuliah umum : 12 sks b) Mata kuliah keahlian minimal : 134 sks 3) Lama studi : 4 7 tahun

2. Pendidikan Akademik a. Program Sarjana 1) Jumlah sks beban belajar minimal 144 sks dan maksimal 160 sks termasuk skripsi 2) Komposisi dan bobot sks mata kuliah: Mata kuliah umum sepuluh (12) sks yang terdiri dari: a) Mata kuliah Pendidikan Agama Islam (2 sks) b) Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks) c) Mata kuliah Bahasa Indonesia (2 sks) d) Mata kuliah Bahasa Asing/Bahasa Inggris (2 sks) e) Matematika atau Statistika atau Logika (2 sks) f) Aswaja (2 sks) Untuk program studi yang bidang kajian utamanya sama dengan bahan kajian salah satu mata kuliah wajib di atas, mata kuliah tersebut tidak diwajibkan dan hanya wajib mencantumkan 4 mata kuliah lainnya dengan jumlah sks minimal 8 sks. Mata kuliah keahlian minimal 134 sks termasuk mata kuliah pilihan minimal 12 SKS. 3) Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 4 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Pada batang tubuh skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah dan atau Hadist yang maknanya bersesuaian dengan tema skripsi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara tersebut. 4) Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel dan telah dimuat dalam jurnal ilmiah regional yang diolah dari hasil penelitian tesis/ karya seni/ bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan. 5) Telah memperoleh sertifikat bebas buta aksara huruf hijaiyah 6) Lama studi 4 7 tahun 7) Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan diatas rata-rata dapat menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5 tahun. b. Program Magister 1) Jumlah sks beban belajar 36 42 sks termasuk tesis. 2) Beban sks matrikulasi ditetapkan oleh Program studi maksimal 12 sks, sesuai dengan kebutuhan pencapaian kompetensi lulusan, atau diberikan untuk calon peserta didik yang belum memenuhi standar mutu input . Beban sks matrikulasi ini diluar 36 42 sks beban program Magister. 3) Komposisi mata kuliah : Mata kuliah umum (minimal 4 sks), yang terdiri dari : a. mata kuliah Filsafat ilmu b. mata kuliah Metode penelitan.

Mata kuliah ini hanya wajib bagi program studi bukan bidang Filsafat, dan atau kedua mata kuliah tersebut belum merupakan bagian dari program Sarjananya. Mata kuliah keahlian minimal 32 sks 4) Tesis/karya seni/bentuk lain yang setara, diberi bobot 6 - 8 sks, dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian. Pada batang tubuh tesis/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah yang maknanya bersesuaian dengan tema tesis/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara tersebut. 5) Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel dan telah dimuat dalam jurnal ilmiah nasional yang diolah dari hasil penelitian tesis/ karya seni/ bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan. 6) Telah memperoleh sertifikat bebasa buta aksara huruf hijaiyah 7) Lama studi 2 - 4 tahun c. Program Doktor 1) Jumlah sks beban belajar a. Masukan peserta didik sebidang, minimal 42 sks termasuk disertasi b. Masukan peserta didik tidak sebidang minimal 54 sks termasuk disertasi dan matrikulasi. 2) Komposisi mata kuliah dikembangkan oleh program studi sendiri. 3) Program Doktor dapat ditempuh melalui: a. program perkuliahan dan penelitian, atau b. program penelitian (by research). 4) Disertasi/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 8-10 sks. Pada batang tubuh disertasi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara wajib memuat salah satu Firman Allah dan atau Hadist yang maknanya bersesuaian dengan tema disertasi/tugas akhir/karya seni/bentuk lain yang setara tersebut. 5) Menulis paling sedikit 1 (satu) artikel yang diolah dari hasil penelitian disertasi/karya seni/bentuk lain yang setara dari peserta didik yang bersangkutan : a) Program perkuliahan dan penelitian: artikel yang diterima untuk dimuat dalam jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional. b) Program penelitian (by research): artikel yang telah dimuat dalam jurnal internasional. 6) Lama studi : 3 5 tahun Matrikulasi dilakukan sebelum memasuki program pembelajaran secara formal (di luar 3 5 tahun) 7) Untuk mengikuti Program Doktor, mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Magister. 8) Bagi yang memiliki prestasi luar biasa yang ditetapkan oleh Senat Perguruan Tinggi dapat mengikuti Program

Doktor bersamaan dengan penyelesaian Program Magisternya. C. Pendidikan Profesi 1. Program Profesi Umum a) Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. b) Lama studi : 1 - 3 tahun. c) Semua mata kuliah program profesi Umum merupakan mata kuliah keahlian. 2. Program Profesi Spesialis (satu) a) Jumlah sks beban belajar minimal 36 sks. b) Lama studi : 1 3 tahun c) Semua mata kuliah program profesi Spesialis merupakan mata kuliah keahlian. 3. Program Profesi Subspesialis (Spesialis Dua) a) Jumlah sks beban belajar minimal 40 sks. b) Lama studi : 2 6 tahun c) Semua mata kuliah program profesi Subspesialis merupakan mata kuliah keahlian. 4. Untuk mengikuti Program Profesi Subspesialis (Spesialis Dua), mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Profesi Spesialis (Spesialis Satu), dan untuk mengikuti Program Profesi Spesialis (Spesialis Satu), mahasiswa harus sudah menyelesaikan Program Profesi Umum. IV. KALENDER PENDIDIKAN A. ALOKASI WAKTU 1. Satuan Semester Semester adalah satuan waktu kegiatan kuliah dan atau kegiatan terjadwal lainnya di UIM selama minimal 16 minggu. 2. Masa Kegiatan Kalender pendidikan perguruan tinggi meliputi ketetapan tentang: a. Awal dan Akhir Tahun Akademik Awal dan akhir tahun akademik mempertimbangkan masa ujian akhir peserta didik pada jenjang pendidikan menengah dan seleksi masuk perguruan tinggi. b. Penerimaan Peserta didik Baru Penerimaan peserta didik baru dapat dilakukan pada awal Semester Gasal dan Semester Genap. c. Minggu Efektif Minggu efektif satu tahun akademik meliputi jumlah minggu untuk kegiatan pembelajaran dalam waktu : 1) Semester Gasal 2) Semester Genap Penjadwalan perkuliahan diatur oleh masing-masing Faklutas/PPs dan dikoordinasikan melalui Pembantu Rektor Bidang Akademik. Jadawal harian diatur sedemikian rupa agar pada saat waktu

Shalat telah tiba, semua aktifitas diistirahatkan untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid kampus UIM. d. Semester Antara 1) Semester Antara dapat diselenggarakan antara Semester Genap dan Semester Gasal, 2) Semester Antara dimaksudkan untuk remediasi, pengayaan, atau percepatan. e. Jeda antar semester Jeda antarsemester adalah waktu tanpa kegiatan pembelajaran secara resmi atau terjadwal di antara Semester Gasal dan Semester Genap. f. Libur Hari-hari libur terdiri atas : 1) Libur nasional. 2) Libur keagamaan. 3) Libur khusus. Hari libur perguruan tinggi ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau Menteri Agama berkenaan dengan hari raya keagamaan. Sementara hari libur khusus ditetapkan oleh Rektor UIM g. Masa Penilaian Masa Penilaian diatur oleh masing-masing program studi yang diselenggarakan dalam rangka mencapai kompetensi (pencapaian hasil belajar) yang ditetapkan pada setiap mata kuliah. h. Wisuda Wisuda diatur secara terpadu oleh Pimpinan UIM dengan memperhatikan jumlah lulusan yang siap diwisuda dan penyelenggaraannya dilakukan minimal sekali dalam setahun. i. Kegiatan Khusus Untuk mencapai visi dan misi UIM melakukan kegiatan khusus seperti : 1) Pesantren Mahasiswa Baru dilaksanakan dan sekaligus menjadi agenda tetap yang merupakan bentuk penerimaan Mahasiswa Baru dan merupakan satu kesatuan dengan kegiatan ko-kurikuler. 2) Kajian Al Quran dan Hadist serta amaliah lainnya sehingga setiap peserta didik yang akan menyelesaikan studinya di UIM harus memperlihatkan sertifikat kemampuan dasar baca tulis Al Quran B. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN 1. Tahun Akademik Tahun akademik di UIM ditetapkan oleh Rektor sesuai peraturan yang berlaku dengan mempertimbangkan waktu untuk penerimaan

peserta didik baru dalam kaitannya dengan penyelenggaraan ujian nasional siswa tingkat pendidikan menengah. 2. Penyusunan Kalender Pendidikan Kalender pendidikan di UIM untuk setiap tahun akademik disusun berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada standar isi ini dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah, kondisi daerah, hari besar Islam termasuk Milad UIM. V. PRINSIP PENGEMBANGAN DAN PENYELENGGARAAN KURIKULUM A. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Pokok-Pokok tentang Pengembangan Kurikulum a) Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b) Kurikulum dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan spesifikasi UIM (seperti ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah), potensi daerah dan peserta didik. c) Kurikulum di UIM disusun sesuai dengan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk mengembangkan karakter dan kemampuan bangsa dengan memperhatikan upaya peningkatan iman dan takwa, akhlak mulia, potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik, keragaman potensi daerah dan lingkungan, tuntutan pembangunan daerah dan nasional, tuntuntan dunia kerja, perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agama, dinamika perkembangan global, dan persatuan nasional serta nilai-nilai kebangsaan sesuai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An nahdiyah. 2. Prinsip pengembangan kurikulum a) Prinsip pengembangan budaya dan karakter bangsa. Kurikulum dikembangkan dengan berorientasi wawasan kebangsaan untuk memperkuat karakter jati diri bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan budaya dan daya saing tinggi yang seimbang dalam pengembangan potensi dan kondisi nasional dan daerah serta perkembangan global. b) Prinsip pemberdayaan dan pemandirian peserta didik. Kurikulum dikembangkan dengan berorientasi pada pemberdayaan dan pemandirian peserta didik yang berkembang secara optimal sepanjang hayat, sehat jasmani dan rohani sesuai dengan potensi dirinya, nilai-nilai agama, nilai dan norma budaya, hukum dan keilmuan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, bernegara, serta global sesuai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An nahdiyah. c) Prinsip keilmuan dan pengembangan kompetensi dalam bidang ilmu, teknologi/ keahlian dan seni. Kurikulum dikembangkan dengan berorientasi pada kaidah-kaidah keilmuan dan pengembangan kompetensi dalam bidang ilmu, teknologi /

keahlian dan seni untuk berkehidupan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, berbudaya, aktif, kreatif dan produktif dalam bekerja melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. d) Prinsip beragam, menyeluruh, dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan berorientasi pada keragaman bidang ilmu, teknologi dan seni, bidang keterampilan, serta bidang keahlian profesi yang secara menyeluruh dan terpadu membentuk pribadi utuh peserta didik. Kurikulum tersebut meliputi muatan mata kuliah umum dan muatan mata kuliah keahlian program pendidikan vokasi, akademik, atau profesi; serta muatan pengembangan diri yang tersusun secara menyeluruh dan terpadu dalam kurikulum strata program studi, sehingga memungkinkan kurikulum disusun dengan sistem blok. e) Prinsip relevan, dinamis, dan terukur. Kurikulum dikembangkan dengan berorientasi pada kebutuhan kehidupan peserta didik dan masyarakat pada umumnya, serta tuntutan yang bersifat strategis termasuk di dalamnya pengembangan kemampuan bekerja peserta didik dan dunia kerja serta keseimbangan pembangunan nasional dan daerah. Kurikulum tersebut disusun dan dikembangkan secara dinamis serta terukur sesuai dengan kaidah-kaidah penilaian dan pengendalian/ penjaminan mutu. B. PRINSIP PENYELENGGARAAN KURIKULUM Kurikulum di UIM diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip- prinsip berikut : 1. Prinsip Pembelajaran Kompetensi Secara Aktif. Kurikulum diselengga-rakan untuk membelajarkan secara aktif peserta didik, menguasai dan meningkatkan kompetensi dalam beragama, berwawasan, berpengetahuan, berketerampilan, nilai dan sikap dalam bidang ilmu/teknologi/seni, bidang keahlian khusus akademik atau profesi atau terapan yang diikuti melalui strata program studi tertentu. 2. Prinsip Pelaksanaan Lima Pilar Pendidikan di UIM. Kurikulum diselenggarakan dengan menegakkan lima pilar pendidikan, yaitu : a) Belajar untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran Islam Ahlu Sunnah Wal Jamaah Al Nahdiayah b) Belajar untuk memahami dan menghayati c) Belajar untuk mampu melaksanakan dan bertindak secara efektif d) Belajar untuk berkehidupan bersama dan berguna bagi orang lain dalam masyarakat yang berbudaya, maju dan modern e) Belajar untuk menemukan dan membangun jati diri yang utuh 3. Prinsip Belajar Sepanjang Hayat dan Belajar Tuntas. Kurikulum diselenggarakan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal dengan prinsip belajar sepanjang hayat dan belajar tuntas melalui pembelajaran yang efektif disertai sistem penunjang yang

memberikan kesempatan untuk pelayanan perbaikan, pengayaan dan percepatan, serta pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler. 4. Prinsip Demokratik, Dinamik dan Membangun. Kurikulum diselenggarakan untuk memberdayakan dan memandirikan peserta didik dalam suasana demokratik dalam hubungan yang dinamik dan membangun antara pendidik dan peserta didik berdasarkan prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani (di depan memberikan contoh/ teladan, di tengah memberikan semangat dan prakarsa, dan di belakang memberikan dorongan dan kekuatan). 5. Prinsip multistrategi dan multisumber. Kurikulum diselenggarakan melalui prinsip multistrategi dan multisumber dengan memanfaatkan sebesar-besarnya kemajuan teknologi informasi dan kondisi serta kekayaan lingkungan (lingkungan fisik/kealaman, sosial kependudukan, budaya, teknologi) dalam kegiatan pembelajaran dengan prinsip alam jadi guru (semua yang terjadi dan kondisi yang berkembang di masyarakat, alam lingkungan dan alam semesta dijadikan sumber, tantangan, dan arah kebajikan/kearifan dalam pembelajaran). 6. Prinsip Keilmuan dan Keragaman Bidang Kajian Kurikulum diselenggarakan dalam kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan kaidah-kaidah keilmuan pada umumnya dan keragaman bidang kajian (ilmu, teknologi dan seni), bidang keterampilan, dan bidang keahlian profesi yang dijabarkan ke dalam kompetensi yang tertuang di dalam silabus pembelajaran. 7. Prinsip Kesatu-Paduan Unit Pembelajaran. Kurikulum diselenggarakan dalam unit-unit pembelajaran mata kuliah dan unit semester dengan bobot satuan kredit semester (sks) tertentu dalam program pendidikan yang secara mandiri mewadahi jenis pendidikan diploma (Diploma Satu, Diploma Dua, Diploma Tiga, atau Diploma Empat), atau pendidikan akademik (Sarjana, Magister, Doktor) atau pendidikan profesi (Profesi Umum, Spesialis Satu, Spesialis Dua) 8. Prinsip Penjaminan Mutu. Kurikulum diselenggarakan dengan memperhatikan prosedur penilaian proses dan hasil pembelajaran dan pengendalian/penjaminan mutu pendidikan tinggi. 9. Prinsip Tridarma Perguruan Tinggi. Dalam rangka penyelenggaraan tridarma perguruaan tinggi, pelaksanaan kurikulum sebagai darma pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang ketiganya saling menunjang, melengkapi, dan mengisi. VI. PENUTUP

Untuk melengkapi Standar Isi di atas, unit terkait seperti LPMIUIM, fakultas, PPs dan atau prodi dapat menyusun prosedur operasional baku tentang proses penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi serta peninjauan kurikulum yang isinya disesuaikan dengan kekhasan program studi masing-masing dengan tetap mengacu pada standar ini.

BAB III STANDAR PROSES PEMBELAJARAN I. PENDAHULUAN Universitas Islam Makassar (UIM) sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang memiliki komitmen kuat untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa telah menetapkan visinya menjadi universitas Islami terkemuka, berkualitas, berbudaya diminati dan berorientasi pada kepentingan bangsa yang berdasarkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah. Dalam kiprahnya tersebut, lembaga ini terus berbenah diri untuk menjamin kualitas lulusan dan harapan stakeholders dengan membentuk Lembaga Penjaminan Mutu. Salah satu upaya yang harus dilakukan untuk mencapai komitmen tersebut adalah menetapkan standar proses pembelajaran. Standar proses pembelajaran ini dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi setiap pelaksana pendidikan di UIM merencanakan, melaksanakan dan mengawasi proses pembelajaran sehingga kompetensi lulusan dapat dicapai sesuai visi dan misi yang telah ditetapkan. Proses pembelajaran di UIM harus senantiasa ditingkatkan secara terencana dan berkala dengan maksud untuk meningkatkan keunggulan lokal, kepentingan nasional, keadilan, dan kompetisi antar bangsa dalam peradaban dunia. II. DEFINISI DAN RUANG LINGKUP A. DEFINISI 1. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Di UIM interaksi tersebut harus berpusat pada mahasiswa yang dikenal dengan Student Centered Learning (SCL) 2. Proses perubahan yang harus dialami mahasiswa dalam pembelajaran meliputi di UIM adalah : a. Ranah kognitif (learning to know) yaitu kemampuan yang yang berkenaan dengan pengetahuan, penalaran, atau pikiran. b. Ranah afektif (learning to be) yaitu kemampuan yang mengutamakan perasaan, emosi dan reaksi-reaksi yang berbeda berdasarkan penalaran c. Ranah psikomotorik (learning to do) yaitu kemampuan yang mengutamakan ketrampilan jasmani d. Ranah kooperatif (learning to live together) : kemampuan untuk bekerjasama. 3. Stakeholder (pengguna lulusan), adalah dari sektor industri atau produksi, masyarakat luas, dan pemerintah maupun kalangan perguruan tinggi sendiri. B. RUANG LINGKUP 1. Tujuan Tujuan ditetapkannya standar proses UIM ini adalah:

a. Tersedianya standar proses pembelajaran bagi segenap civitas akademika UIM dalam menjalankan tugas sehari-hari sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. b. Tersedianya standar implementasi proses pembelajaran yang dapat memotivasi seluruh civitas akademika UIM untuk selalu bekerja di dalam standar yang dari hari ke hari makin meningkat kualitasnya. c. Terjadinya proses pembelajaran bermutu tinggi, transparan dan akuntabel yang dapat memenuhi harapan segenap pemangku kepentingan universitas. d. Terjadinya proses pembelajaran yang efektif dan efisien serta selalu berorientasi kepada hasil yang lebih baik yang dapat menunjang kepeloporan dan keunggulan universitas. Dampak atau outcome yang diharapkan dari standar proses ini di antaranya adalah : a. Terjadinya peningkatan kualitas dan hasil pembelajaran secara terus menenerus pada setiap aspek dan ranah pembelajaran. b. Terjadinya peningkatan yang terus menerus dalam kualitas layanan kepada mahasiswa sehingga harapan dan kepuasan mahasiswa juga senantiasa terus meningkat. c. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggarakaan pendidikan yang dilakukan Universitas. d. Dihasilkannya lulusan yang dapat memenuhi dan merespon setiap dinamika yang terjadi pada masyarakat baik di tingkat nasional maupun di tingkat global. 2. Sasaran Standar proses ini diharapkan menjadi pedoman bagi segenap civitas akademika UIM dalam melakukan aktivitas seharihari sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Secara lebih rinci, standar proses ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi: a. Pimpinan Universitas b. Pimpinan Fakultas dan Pascasarjana c. Pimpinan Program Studi b. Dosen c. Mahasiswa d. Pustakawan, laboran, dan teknisi e. Staf administrasi 3. Mekanisme Pemenuhan Standar Agar standar yang telah ditetapkan dapat terpenuhi, setiap unit kerja yang ada di lingkungan UIM dapat menyusun strategi pemenuhan standar proses berdasarkan situasi dan kondisi unit kerjanya masing-masing dalam bentuk Prosedur Operasional Baku (POB). Standar proses dan penjabarannya dalam bentuk POB harus dapat menunjang pencapaian visi UIM sebagai universitas Islami terkemuka, berkualitas, berbudaya diminati dan berorientasi

pada kepentingan bangsa yang berdasarkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah . Keunggulan UIM terletak pada kualitas layanan jasa yang dihasilkan yaitu dapat memuaskan para pemangku kepentingannya, yang mencakupi sektor produktif, masyarakat luas, pemerintah, dan masyarakat universitas itu sendiri seperti mahasiswa, dosen, dan staf pendukung lainnya. Penetapan standar proses harus mempertimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan, terutama kualitas lulusan agar mampu memenuhi kompetensi yang dibutuhkan pengguna lulusan. Setiap unit kerja yang ada di lingkungan UIM harus adil dalam pemenuhan standar proses. Setiap unit kerja yang ada harus dipandang sebagai satu kesatuan karena semuanya berada dalam satu rangkaian proses yang utuh, yaitu mengantarkan mahasiswa menjadi lulusan yang berkualitas. Setiap unit harus melakukan kinerja terbaik sesuai tugas pokok dan fungsinya masing-masing agar mampu memuaskan tidak hanya mahasiswa, namun juga unit-unit kerja lainnya yang terkait sebab bila sebuah unit kerja memiliki kinerja yang kurang baik, unit lainnya akan terganggu. Apabila kepuasan unit terkait terganggu, kepuasan mahasiswa pun akan terganggu pula. Agar standar proses pembelajaran terpenuhi, ada beberapa aspek terkait proses pembelajaran yang harus dilakukan atau dipenuhi, yaitu: a. Perencanaan pembelajaran 1) Materi 2) Metode 3) Proses pembelajaran 4) Penilaian hasil pembelajaran 5) Sarana pembelajaran dan pemanfatannya b. Pelaksanaan proses pembelajaran c. Interaksi dosen dan mahasiswa d. Administrasi pendukung pembelajaran e. Pengawasan dan pengendalian mutu pembelajaran f. Pengaksesan fasilitas pendukung pembelajaran g. Interaksi akademik mahasiswa dengan pihak lain di luar disiplin ilmunya 4. Manajemen Pengendalian Standar a. Pengendalian standar dapat dilakukan melalui perencanaan yang meliputi : 1) Pengendalian proses pembelajaran 2) Evaluasi pembelajaran 3) Evaluasi dosen oleh mahasiswa b. Dosen bersama mahasiswa mengusahakan agar proses pembelajaran yang terjadi: 1) Memperhatikan kebutuhan dan kepentingan mahasiswa. 2) Bersifat kooperatif dengan melibatkan berbagai ranah pembelajaran.

3) Mengembangkan belajar mandiri (autonomous learning). 4) Mengembangkan kualitas pribadi (soft skills). 5) Mengembangkan sikap dan keterampilan agar dapat terus belajar sepanjang hayat (lifelong learning). 6) Memanfaatkan IPTEK (ICT). c. Evaluasi proses pembelajaran harus: 1) Memperhatikan penilaian proses dan hasil. 2) Dilakukan secara reguler dan hasilnya diadministrasikan dengan baik. 3) Dilakukan sesuai standar yang ditetapkan (batas kelulusan, penggunaan penafsiran hasil belajar berdasarkan penilaian acuan patokan (PAP). 4) Transparan dan akuntabel. d. Evaluasi dosen oleh mahasiswa 1) Evaluasi dosen dilakukan oleh mahasiswa untuk memastikan dosen telah mengupayakan agar mahasiswa memperoleh pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan standar yang ditetapkan. 2) Evaluasi dapat dilakukan secara tertutup atau terbuka. Secara tertutup dapat dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh Lembaga Penjaminan Mutu. Sedangkan secara terbuka dapat dilakukan dengan memberikan pertanyaan terbuka yang nantinya akan dianalisis langsung oleh pimpinan program studi atau oleh dosen yang bersangkutan. 3) Hasil evaluasi disampaikan kepada mahasiswa, dosen, dan pimpinan untuk kepentingan pemberian tunjangan prestatif dosen dan perbaikan KBM. 5. Landasan Pembelajaran a. Pilar Belajar Proses pembelajaran di UIM harus memperhatikan pilar belajar UNESCO plus yang meliputi: learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be, ditambah learning to believe in God, sebagai spektrum penyelenggaraan pendidikan sesuai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An Nahdiyah. b. Dimensi Belajar Inti pendidikan adalah belajar, yaitu perubahan pengetahuan, keterampilan, sikap atau perilaku ke arah yang lebih baik karena pengalaman belajar tertentu. Dimensi belajar itu dapat berupa: dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mau menjadi mau, dari tidak biasa menjadi terbiasa, dari bersikap negatif menjadi bersikap positif, atau dari tidak ikhlas menjadi ikhlas. Belajar tidak sekedar transfer pengetahuan (knowledge), melainkan juga penumbuhkembangan nilai-nilai (values), keterampilan (skills), sikap (attitudes), dan ketaqwaan kepada Tuhan (spiritual values).

c. Pilar Pembelajaran Dimensi belajar sebagaimana disebutkan di atas membutuhkan pembelajaran yang mencakupi: pertama, pilar kedekatan yang kuat (high touch) yang dibangun berdasarkan prinsip ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tutwuri handayani, dan gotong royong. Kedua, pilar teknologi tinggi atau high tech, yang didasarkan atas prinsip alam takambang jadi guru (berguru kepada alam), silih asah, silih asih, silih asuh (saling berbagi pengetahuan, saling mengasihi, dan saling membimbing), agar menjadi mahasiswa yang cageur, bageur, singer, pinter (sehat jasmani dan rohani, berbudi pekerti luhur, terampil, dan pintar atau smart). d. Muatan Pembelajaran Pembelajaran yang menegakkan pilar high touch dan high tech sebagaimana disebutkan di atas harus mengandung nilai-nilai: (1) iman dan takwa, (2) inisiatif (kreativitas, kepekaan, semangat, aspirasi, motivasi dan ambisi), (3) rajin (bekerja keras, ulet, pantang menyerah, disiplin, produktif, menggunakan nilai tambah yang positif yang didasari oleh IPTEKS serta memperhatikan kebersihan, keindahan, dan keamanan), (4) individu (bakat, minat, dan perbedaan individu lainnya), (5) interaksi (sosial dan kontekstual dengan lingkungan), (6) ilmiah (logis dan sistematis, berdasarkan fakta), dan (7) edukatif (mencerminkan pribadi terdidik, matang, dan dewasa). e. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan produk/ alumni yang bertriguna, yaitu makna guna, daya guna, dan karyaguna. Pada tahap awal proses pembelajaran menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi mahasiswa, dan dirasakan gunanya oleh mahasiswa. Hasil belajar yang bermakna guna itu merupakan sesuatu yang benar-benar menyatu dalam diri mahasiswa dengan berbagai konteksnya. Perolehan yang bermakna itu mendorong mahasiswa (berdaya guna) untuk berperilaku atau berbuat (berkarya guna) sesuai dengan kompetensi dan konteksnya. 6. Peran Universitas dalam Proses Pembelajaran Peran UIM dalam proses penyelenggaraan pembelajaran meliputi peran pimpinan universitas, fakultas, pascasarjana program studi, mahasiswa, kurikulum, sumber daya pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran, suasana akademis, dan penjamin-an mutu. a. Kepemimpinan UIM Kepemimpinan UPI mencakupi Rektor, para pembantu rektor, dekan, direktur pascasarjana, serta unsur pimpinan lainnya yang terkait langsung dengan proses pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pemenuhan standar proses, Rektor UIM berkewajiban:

1) Memastikan bahwa kegiatan pembelajaran di kelas terlaksana sesuai standar yang telah ditetapkan melalui monitoring dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran baik melalui penjaminan mutu internal maupun eksternal. 2) Mengimplementasikan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu. 3) Memanfaatkan, menambah dan mengelola sarana dan prasarana sesuai Standar Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi untuk disiplin ilmu/teknologi/seni yang menjadi kekhususan program studi. 4) Menyediakan dana untuk proses pembelajaran bermutu sesuai Standar Pembiayaan Perguruan Tinggi. 5) Meningkatkan kualitas SDM universitas secara terus menerus baik melalui pendidikan bergelar, nirgelar, atau penciptaan suasana akademik yang mendukung. 6) Memastikan bahwa setiap ketidaksesuaian dalam proses pembelajaran dan keluhan mahasiswa diperhatikan dan ditindaklanjuti oleh unit kerja terkait. Untuk memenuhi standar proses, para dekan, direktur PPs di lingkungan UIM berkewajiban : 1) Melakukan supervisi dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran baik melalui penjaminan mutu internal maupun eksternal dengan mengaktifkan unsur pelaksana penjaminan mutu terkait. 2) Berinisiatif meningkatkan mutu proses pembelajaran oleh dosen sesuai dengan target mutu yang telah ditetapkan dalam visi, misi, dan renstra unit kerja masing-masing. 3) Mengimplementasikan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermutu. 4) Memanfaatkan, menambah dan mengelola sarana dan prasarana sesuai Standar Prasarana dan Sarana Perguruan Tinggi untuk disiplin ilmu yang menjadi kekhususan fakultas masing-masing. 5) Menyediakan dan mengalokasikan dana untuk proses pembelajaran bermutu sesuai Standar Pembiayaan Perguruan Tinggi. 6) Meningkatkan kualitas SDM fakultas secara terus menerus baik melalui pendidikan bergelar, nirgelar, atau penciptaan suasana akademik yang mendukung. 7) Meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa melalui standarisasi proses layanan akademik yang berlangsung di fakultas atau direktorat masing-masing. b. Jurusan/Program Studi Jurusan/Program studi mempunyai tugas dan kewajiban: 1) Menyelenggarakan sistem pembelajaran dengan SKS (Sistem Kredit Semester), yang mengacu kepada Standar Isi Pendidikan Tinggi.

Mengembangkan interaksi yang kondusif dan konstruktif dalam rangka memantapkan dan meningkatkan mutu materi dan proses pembelajaran. 3) Mengembangkan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan untuk memperkaya proses pembelajaran dalam rangka peningkatan suasana akademis. 4) Bertanggung jawab atas terselenggaranya proses pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 5) Mendorong Unit Jaminan Mutu (UJM) program studi untuk aktif bekerja sama dengan Gugus Jaminan Mutu (GJM) Fakultas dan Lembaga Jaminan Mutu (LJM) UIM dalam melakukan monitoring dan evaluasi internal proses pembelajaran untuk memastikan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan telah memenuhi standar yang ditetapkan. 6) Merumuskan, merencanakan, dan mengusulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proses pembelajaran di tingkat program studi. 7) Menangani dan menindaklanjuti keluhan, aspirasi, dan masukan mahasiswa 8) Menyediakan sumber belajar yang relevan dengan kebutuhan dan karakteristik program studi. 9) Melakukan pengukuran ketercapaian sasaran mutu pembelajaran yang telah ditetapkan serta melakukan langkah tindak lanjut yang diperlukan. 10) Memotivasi mahasiswa agar aktif berpartisipasi secara penuh demi keberlangsungan proses pembelajaran yang bermutu. c. Mahasiswa Mahasiswa berkewajiban untuk: 1) Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. 2) Mengembangkan kreativitas dan kemampuan diri yang berkarakter, cerdas, dan terampil berdasarkan iman dan takwa dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. 3) Memfasilitasi diri untuk keberhasilan proses pembelajaran. 4) Menaati dan memenuhi ketentuan mengenai standar proses pembelajaran yang ditetapkan oleh dosen, program studi dan UIM. 5) Menaati kode etik dan pedoman perilaku mahasiswa yang telah ditetapkan UIM d. Kurikulum 1) UIM membentuk Tim Pengembang Kurikulum (TPK) yang merupakan representasi disiplin ilmu yang dikembang-kan. 2) TPK mengkaji dan mengembangkan kurikulum secara berkala sesuai tuntutan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat serta sejalan dengan Standar Isi UIM dengan pola ilmiah pokoknya menurut jenis program pendidikan akademik, profesi, dan atau vokasi yang setidaknya memuat : tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta pedoman penyelenggaraan kegiatan

2)

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. 3) UIM menyosialisasikan kurikulum secara terus menerus dan mengevaluasi efektivitasnya secara periodik melalui kajian yang melibatkan stakeholders utama seperti mahasiswa, alumni, dan pengguna lulusan. 4) Peninjauan kurikulum dapat dilakukan minimal setiap 4 tahun sekali e. Sumber Daya Pembelajaran 1) Dosen berkewajiban: a) Menyusun silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP), melaksanakan proses pembelajaran, serta mengevaluasi-nya. b) Memperbaharui materi, strategi, metode dan teknik pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekitar, khususnya dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. c) Menyelenggarakan proses pembelajaran yang terprogram dan akuntabel berdasarkan kurikulum, silabus, SAP, dan peraturan akademik yang diberlakukan oleh program studi dan universitas sesuai target mutu yang telah ditetapkan. d) Menyelenggarakan proses pembelajaran melalui tatap muka, penugasan terstruktur lapangan (laboratorium, bengkel, studio, simulator) maupun tugas mandiri. e) Melakukan penelusuran bahan-bahan pustaka, baik dari perpustakaan, pusat sumber belajar, dunia maya). f) Menyiapkan bahan-bahan ujian sesuai dengan karakteristik bahan dan tujuan pembelajaran, melaksanakan ujian serta mengadministrasikan dan melaporkan hasilnya secara transparan. g) Melakukan penelitian dan memanfaatkan hasilnya baik dalam kegiatan pembelajaran maupun dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk memantapkan dan mengembangkan materi dan penyelenggaraan pembela-jaran yang meningkat kualitasnya secara berkelanjutan. h) Menyelenggarakan pelayanan akademik secara individual kepada mahasiswa baik berupa bimbingan akademik, bimbingan skripsi, bimbingan belajar, maupun bimbingan karir. 2) Tenaga penunjang pembelajaran (laboran, teknisi, pustakawan) (1) Memberikan pelayanan secara optimal bagi penyediaan fasilitas pembelajaran seperti bahan pustaka, alat bantu dan bahan pembelajaran untuk laboratorium/bengkel kerja/simulator, perpustakaan dan pusat sumber belajar. (2) Memberikan layanan keamanan, keselamatan, dan kebersihan kerja, bagi penyediaan fasilitas dan keberlangsungan proses pembelajaran sesuai standar mutu yang telah ditetapkan.

f. Pengelolaan pembelajaran Dalam mengelola pembelajaran, dosen berkewajiban untuk: 1) Menciptakan komunikasi yang efisien dan efektif dengan pihak yang terkait dengan proses pembelajaran seperti mahasiswa, staf administrasi jurusan dan fakultas, biro akademik, dan bagian teknologi informasi dan komunikasi. 2) Menyelenggarakan pembelajaran dengan menerapkan: a) Format kelas, kelompok, atau individual. b) E-learning dimaksudkan untuk memperkaya khasanah proses pembelajaran terutama bagi mahasiswa yang menempuh jalur non reguler. c) Pembelajaran melalui laboratorium/bengkel/studio/simulator dan atau lapangan. d) Penerapan sistem pembelajaran tuntas (mastery learning). e) Penciptaan suasana pembelajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir, merasa, bersikap, berempati, bertindak dan bertanggung jawab. f) Menciptakan sistem pembelajaran yang terprogram dan akuntabel berdasarkan kurikulum, silabus, SAP, dan peraturan akademik yang berlaku sesuai dengan target yang mutu yang telah ditetapkan. 2) Menyelenggarakan pembelajaran dengan sistem SKS mengacu kepada Standar Isi Perguruan Tinggi. 3) Melaksanakan sistem pembelajaran melalui tatap muka, tugas terstruktur, tugas mandiri, tugas lapangan, laboratorium/ bengkel kerja/studio/simulator, penelusuran bahan perkuliah-an dan bahan ujian dan mengadministrasikannya secara transparan. 4) Memanfaatkan sistem informasi, baik konvensional maupun elektronik, secara optimal untuk menunjang proses pembela-jaran yang bermutu. 5) Mengembangan karakter positif yang dapat menunjang pembangunan karakter bangsa (character building) baik melalui contoh maupun keteladanan, seperti kejujuran, kerja keras, pluralis, menghormati orang lain, beorientasi pada hasil, kreatif, hemat, percaya diri, menghormati hukum dan peraturan, bangga sebagai bangsa Indonesia, ramah lingkungan, serta peduli atas pergaulan dunia. g. Suasana Akademik Pimpinan program studi berkewajiban meningkatkan suasana akademis di lingkungan unit kerjanya masing-masing dengan : 1) Menciptakan interaksi yang kondusif dan konstruktif antara dosen, mahasiswa, petugas penunjang pembelajaran dan lingkungan. 2) Memanfaatkan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan mutu pembelajaran. 3) Menerapkan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. 4) Menerapkan budaya menulis, meneliti, memublikasikan karya ilmiah serta mengikuti presentasi dan pertemuan ilmiah lainnya di

kalangan para dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun luar negeri. 5) Melakukan cross fertilization antar program studi 6) Melakukan networking dengan rekan profesi baik di dalam maupun di luar negeri h. Perpustakaan Dalam rangka menunjang proses pembelajaran yang bermutu, Perpustakaan UIM berkewajiban: 1) Menyediakan bahan pustaka yang memadai sesuai dengan tuntutan kebutuhan mahasiswa dan dosen baik dalam bentuk buku, CD, film, maupun dalam bentuk visualisasi lainnya. 2) Menyediakan, mengolah, memelihara dan mengelola bahan pustaka untuk menunjang proses pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu. 3) Melakukan langkah-langkah strategis yang selain dapat memenuhi layanan kepada pemustaka yang efektif dan efisien juga dapat meningkatkan citra universitas baik di dalam maupun luar negeri. III. INDIKATOR

A. Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rencana, dibuktikan dengan tingkat kehadiran mahasiswa maupun dosen yang tinggi yaitu minimal 80 % B. Kelengkapan dokumen (borang) dan pengisian yang tertib serta teratur atau tersusun tapi. C. Rata-rata indeks prestasi kelulusan (IPK) meningkat menjadi minimal 3,00 dan rata-rata lama masa studi menurun hingga maksimal 5 tahun dan bebas buta aksara hijaiyah. D. Terpenuhinya kompetensi lulusan seperti yang diharapkan yang ditandai dengan tingkat penyerapan alumni di dunia kerja dan atau berkarya mandiri minimal 75 % dengan masa tunggu rata-rata 6 bulan.

IV. STANDAR PERENCANAAN PROSES Perencanaan proses pembelajaran meliputi penyiapan silabus dan satuan acara perkuliahan (SAP). Silabus setidaknya memuat identitas mata kuliah, deskripsi mata kuliah, tujuan perkuliahan, pendekatan atau metode perkuliahan, evaluasi perkuliahan, materi perkuliahan, dan bahan pustaka yang digunakan. SAP setidaknya mencakupi identitas mata kuliah, hari/tanggal sesi perkuliahan, tujuan perkuliahan, materi perkuliahan, kegiatan perkuliahan yang akan dilakukan, tugas/tagihan, penilaian, serta alat atau bahan pustaka yang digunakan. A. SILABUS Silabus merupakan garis besar deskripsi, tujuan, materi, kegiatan perkuliahan, dan penilaian yang akan dilakukan dalam satu semester. Silabus dikembangkan berdasarkan kepakaran dosen pengampu mata kuliah yang bersangkutan dengan mempertimbangkan

perkembangan keilmuan mutakhir mata kuliah tersebut yang diantaranya dapat dilakukan melalui perbandingan, benchmarking, dan pengembangan isi (content) mata kuliah sejenis pada sejumlah universitas kelas dunia. Silabus minimal memuat: 1. Identitas mata kuliah 2. Deskripsi mengenai kontribusi mata kuliah dalam mencapai standar kompetensi lulusan program studi 3. Kompetensi yang diharapkan 4. Deskripsi materi pokok dan pengetahuan prasyarat 5. Indikator dan bentuk penilaian pencapaian kompetensi 6. Alokasi waktu yang dibutuhkan 7. Bahan pustaka dan sumber belajar lain yang digunakan Identitas silabus mencakupi nama mata kuliah, kode mata kuliah, jenjang mata kuliah (Diploma, S1,S2, S3), jumlah SKS, semester, kelompok mata kuliah (Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian, Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan, Mata Kuliah Keahlian Berkarya, Mata Kuliah Perilaku Berkarya, Mata Kuliah Kehidupan Bermasyarakat), Jurusan/Program studi, Status mata kuliah (wajib, pilihan, pengganti skripsi, dan lain lain), dosen, ruangan, dan waktu penyelenggaraan perkuliahan. Deskripsi perkuliahan menggambarkan visi dan misi perkuliahan, tujuan umum perkuliahan, garis besar aktivitas, dan pendekatan penilaian yang akan dilakukan. Tujuan perkuliahan merupakan tujuan yang ingin dicapai setelah perkuliahan dilakukan. Tujuan perkuliahan ini harus sudah mengarah pada aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dimiliki mahasiswa setelah memenuhi persyaratan perkuliahan yang diberlakukan. Tujuan perkuliahan juga harus mempertimbangkan kecerdasan ganda (multiple intelligences) seperti kecerdasan: verbal/linguistics, logical/mathematical, musical, visual/spatial, bodily/kinaesthetics, interpersonal, intrapersonal, naturalistic, dan spiritual). Pendekatan pembelajaran merupakan uraian mengenai metodologi pembelajaran yang akan dilakukan seperti inquiry atau expository. Metode pembelajaran dapat berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, inquiry, problem solving, proyek, dan lainnya. Pendekatan pembelajaran juga harus mencakupi tugas yang akan diberikan kepada mahasiswa seperti chapter report, article review, coursework, mini research dan lain-lain. Pendekatan pembelajaran juga harus mencakupi media pembelajaran yang digunakan, baik berupa handout, Power Point, OHP, cassette player, laboratorium, dan lain-lain. Evaluasi pembelajaran setidaknya mencakupi: Kuis, tugas, Ujian Tengah Semester (UTS), Ujian Akhir Semester (UAS). Keempat komponen harus diberi bobot sesuai dengan tinggi rendahnya beban masing-masing komponen. Komponen penilaian, bobot masingmasing komponen serta teknis perhitungannya harus disampaikan kepada mahasiswa sebelum perkuliahan dilakukan. Kehadiran

digunakan sebagai syarat mahasiswa dapat mengikuti proses penilaian atau tidak, dan bukan merupakan bagian dari komponen penilaian. Materi perkuliahan berisi butir material yang akan disampaikan atau dibahas pada setiap pertemuan. Uraian materi harus mencakupi referensi yang digunakan, serta dimana bahan itu dapat diperoleh sehingga mahasiswa dapat mencari bahan itu secara mudah. Jika di bahan itu dapat diperoleh di perpustakaan, sebutkan dirak mana buku itu berada. Demikian pula jika bahan itu berasal dari bahan Internet, sebutkan pula alamat web site-nya. B. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Satuan Acara Perkuliahan (SAP) disusun berdasarkan silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas. Dosen menyusun SAP untuk satu atau beberapa kali kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam semester yang akan berlangsung. Penyusunan SAP harus memperhatikan partisipasi aktif mahasiswa, penerapan teknologi informasi dan komunikasi, keterkaitan dan keterpadu-an antar materi, umpan balik dan tindak lanjut. SAP yang disiapkan oleh setiap dosen pengampu mata kuliah disusun berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Mendorong pengembangan minat, bakat dan penalaran mahasiswa. 2. Memperhatikan perbedaan kekhasan mahasiswa secara indivi-dual. 3. Mendorong mahasiswa utuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. 4. Mendorong mahasiswa untuk membaca dan menulis baik menulis akademik maupun menulis kreatif. 5. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut seperti memeriksa pekerjaan mahasiswa, memberi penguatan, pengayaan, dan remedial. 6. Menitikberatkan pada pemerolehan pengetahuan melalui pengalaman, pencarian dan praktik secara langsung, bukan mengandalkan hapalan semata. 7. Memanfaatkan teknologi informasi seperti komputer, Internet, televisi, radio, telepon, dan sejenisnya. 8. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Berdasarkan prinsif-prinsif tersebut SAP setidaknya memuat: 1. Identitas mata kuliah 2. Tujuan pembelajaran 3. Kompetensi dan indikator pencapaiannya 4. Uraian materi 5. Metode dan kegiatan pembelajaran 6. Alokasi waktu 7. Bentuk penilaian 8. Jenis tagihan 9. Sumber belajar 10. Perangkat pendukung proses pembelajaran

Alokasi waktu merupakan tanggal pasti perkuliahan itu akan dilakukan, disertai ruangan yang akan digunakan. Tujuan merupakan jenis perilaku mahasiswa yang diharapkan muncul setelah perkuliahan selesai. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik menggunakan kata-kata operasional misalnya dengan menggunakan taksonomi bloom atau taksonomi lainnya yang relevan. Materi yang akan disampaikan merupakan inti dari bidang keilmuan (body of knowledge) mata kuliah yang bersangkutan yang akan dicakup dalam satu semester. Kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan merupakan aktivitas yang akan dilakukan oleh mahasiswa dan dosen selama satu semester. Kegiatan belajar mengajar yang dipilih diarahkan pada bentuk kegiatan yang berpusat pada mahasiswa, mendorong pemecahan masalah, kreativitas dan kerja sama antarmahasiswa. Tagihan merupakan tugas, kegiatan, perbuatan, atau produk yang harus dilakukan atau dihasilkan mahasiswa yang merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Selama satu satu semester setidaknya mahasiswa memperoleh satu tugas dan kuis dari dosen. Bahan pustaka yang digunakan setidaknya mencakupi nama penulis, judul buku, tahun terbit, tempat penerbitan serta penerbit buku yang bersangkutan. Jika dari web, sebutkan alamat website-nya. Perangkat pendukung pelajaran dapat berupa, realita, OHP, LCD Projector, kaset, TV, bahan praktek laboratorium, peralatan bengkel atau simulator yang relevan. C. PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN Perencanaan proses pembelajaran dalam SAP sekurangkurangnya mencakupi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup. 1. Pendahuluan Pendahuluan merupakan langkah awal dalam kegiatan belajar mengajar yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memusatkan perhatian mahasiswa atas tujuan pembelajaran dan kegiatan inti yang akan dilakukan serta tagihan yang harus dipenuhi. Kegiatan pendahuluan diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh seorang mahasiswa secara bergantian, lalu dosen mengecek kehadiran mahasiswa dan mengisi Berita Acara Perkuliahan (BAP). Kegiatan pendahuluan dapat dilakukan melalui paparan mengenai pentingnya materi yang akan dibahas serta, mengulas bahan yang telah diajarkan, apersepsi, scaffolding melalui teori skema atau mind mapping atau tulang ikan (fishbone) sesuai dengan karakteristik materi yang bersangkutan. 2. Kegiatan Inti Kegiatan merupakan kegiatan utama dalam mencapai tujuan perkuliahan. Kegiatan inti diarahkan melalui kegiatan yang interaktif, inspiratif, menantang, dan memotivasi mahasiswa untuk terlibat secara aktif serta memberi ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai minat, bakat, dan kebutuhan mahasiswa. Kegiatan inti dapat dilakukan melalui proses eksposisi, eksplorasi, elaborasi, konfirmasi, aplikasi, dan ekstensifikasi. Mahasiswa juga diarahkan tidak hanya pada hafalan tetapi juga penalaran ilmiah seperti membuat laporan percobaan laboratorium, laporan observasi, laporan penelitian, laporan praktik, menulis esei, makalah dan sejenisnya. Dalam hal penulisan laporan atau makalah, mahasiswa dan dosen harus senantiasa memperhatikan etika ilmiah dan kode etik perilaku dosen dan mahasiswa yang ditetapkan UIM. 3. Penutup Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yaitu membaca doa bersama yang dipimpin oleh seorang mahasiswa secara bergantian pada setiap pelaksanaan tatap muka. Sebelum doa dimulai dosen dapat meringkas dan menyimpulkan atas apa yang telah dilakukan, memberi pertanyaan, meminta mahasis-wa menyimpulkan, atau kegiatan lainnya. Kegiatan penutup juga dapat dilakukan melalui penyampaian tagihan atau tugas yang harus dikerjakan. 4. Penilaian hasil belajar Penilaian pada setiap akhir kegiatan pembelajaran dilakukan mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan serta untuk mengukur ketercapaian tujuan. Kegiatan penilaian dapat dilakukan secara lisan berupa tanya jawab, tertulis seperti kuis atau praktikum. Tindak lanjut kegiatan pembela-jaran yang telah dilakukan dapat berupa tugas yang relevan, observasi lapangan, praktik lapangan atau praktikum. 5. Sumber belajar Dosen harus menyampaikan sumber belajar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber belajar yang dipilih disesuaikan dengan tujuan, materi, dan kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sumber belajar dapat berupa website, perpustakaan, self-access center, atau narasumber.

V. STANDAR PELAKSANAAN PROSES Standar pelaksanaan proses pembelajaran di UIM adalah sebagai berikut : A. Standar umum pelaksanaan proses 1. Jumlah mahasiswa per kelas maksimal 40 orang untuk kegiatan perkuliahan S1 dan atau 25 orang untuk kegiatan perkuliahan Pascasarjana, sedang untuk kegiatan praktikum di laboratorium maksimal 25 orang 2. Beban Kerja Dosen antara 12 16 SKS yang meliputi : a. Beban mengajar dan tutorial per dosen maksimal 12 SKS

b. Bimbingan skripsi (6 mahasiswa = 1 SKS)/tesis dan disertasi (3 mahasiswa = 1 SKS). c. Aktualisasi potensi dan kepakaran dosen yang bersangkutan. d. Bimbingan praktik di laboratorium, program latihan profesi, dan program kerja lapangan. e. Tugas struktural yang diemban. f. Kesempatan dosen melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta berpartisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan. g. Jumlah bimbingan akademik 3. Untuk setiap mata kuliah, jika relevan dan memungkinkan, dosen setidaknya menganjurkan mahasiswa untuk membaca: a. Minimal 1 buku untuk program diploma atau dual modes, b. Minimal 2 buku rujukan yang digunakan untuk S1, c. Minimal 3 buku dan satu artikel jurnal rujukan untuk S2, dan d. Minimal 3 buku dan 3 artikel jurnal rujukan terbaru yang relevan untuk S3. 4. Prasarana dan sarana perkuliahan tertata rapi, bersih, nyaman, dan lengkap sesuai kebutuhan dalam rangka efektifitas proses pembelajaran 6. Setiap kegiatan pembelajaran diawali dan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin secara bergiliran oleh salah seorang mahasiswa B. Standar tahapan proses pembelajaran 1. Proses pembelajaran harus dimulai dengan tahap pendahuluan yang mencakup deskripsi ringkas materi kuliah, penjelasan tujuan instruksional dan relevansi bahan ajar. 2. Proses pembelajaran harus diakhiri dengan tes formatif, umpan balik dan atau tindak lanjut yang penting untuk meningkatkan motivasi mahasiswa. 3. Proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan metode pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa dapat bertanggung jawab. 4. Proses pembelajaran harus merancang dan memberikan kegiatan yang memotivasi mahasiswa untuk selalu berkeinginan tahu (curiosity) serta mampu mengungkapkan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tertulis. 5. Proses pembelajaran seharusnya memberi umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan dan respon yang benar dari mahasiswa. C. Standar komponen proses pembelajaran 1. Tiga (3) komponen pembelajaran yaitu komponen rutin, komponen pengkayaan dan komponen motivasi harus dilaksa-nakan secara proporsional. 2. Komponen rutin harus terdiri dari: a. Uraian penjelasan baik konsep, prinsip maupun prosedur.

Memberi contoh-contoh yang aktual relevan dan menarik, termasuk yang bukan contoh (non-example). c. Merancang/melaksanakan latihan (practice) untuk mahasiswa. 3. Komponen pengkayaan (enrichment) seharusnya dilaksanakan dengan menyusun diagram, skema, flow-chart, gambar, peta, kurva, dan sebagainya. 4. Komponen motivasi harus dilaksanakan dalam wujud munculnya perhatian, relevansi bahan ajar, menimbulkan percaya diri dan kepuasan di pihak mahasiswa. 5. Proses pembelajaran seharusnya diperkaya melalui lintas kurikulum, hasil penelitian dan penerapannya. D. Standar partisipasi mahasiswa dalam pembelajaran 1. Mahasiswa harus dibuat aktif untuk memberi respon melalui metode diskusi, simulasi, bermain peran (role playing) dan penggunaan media slide, kaset audio, mimbar, benda sebenarnya, dan sebagainya 2. Penyampaian kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan mengunakan metoda yang bervariasi seperti diskusi, brainstorming, studi kasus, role playing, demonstrasi, dan sebagainya. 3. Penyampaian kegiatan belajar mengajar seharusnya menggunakan berbagai media (transparansi, film, videotape, LCD, dan sebagainya) 4. Fakultas/PPs/Program studi harus menetapkan jumlah optimal mahasiswa per kelas per mata kuliah yaitu maksimal 40 orang untuk S1 dan 25 orang untuk S2 dan S3. E. Standar materi pembelajaran 1. Materi kuliah harus dirinci dalam bagian-bagian kecil mulai dari mata kuliah, pokok bahasan, sub-pokok bahasan, dan sebagainya. 2. Penguasaan materi kuliah harus merupakan prasyarat sebelum mempelajari materi lanjutan dengan menggunakan cara belajar tuntas (mastery learning). F. Standar ketrampilan pembelajaran 1. Kegiatan belajar mengajar harus memahami pendidikan berwawasan diffable (different abilities), sehingga ada perbedaan perlakuan melalui bimbingan dalam kelas, pemberian tugas, metode instruksional yang tepat, dan sebagainya. 2. Proses pembelajaran harus dilengkapi dengan ketrampilan bertanya dasar, meliputi: pemberian acuan, pemindahan giliran, penyebaran pertanyaan ke seluruh kelas, pemberian tuntunan. 3. Proses pembelajaran harus perlu ketrampilan bertanya lanjut antara penguatan tuntutan kognitif, afektif, dan psikomotorik, pemberian pertanyaan pelacak dan mendorong terjadinya interaksi. 4. Ketrampilan pemberian penguatan (reinforcement) harus melalui penguatan verbal, penguatan non-verbal, hangat, antusias dan bermakna.

b.

5. Proses pembelajaran adalah interaksi sejumlah sistem yaitu tujuan kondisi awal mahasiswa, bahan, metode, dosen, dan evaluasi. Proses pembelajaran harus direncanakan dalam bentuk: a. Rumusan tujuan instruksional, b. Garis Besar Program Perkuliahan (GBPP), c. Satuan Acara Perkuliahan (SAP), d. Kontrak Perkuliahan. e. Buku Ajar / Modul G. Standar penilaian pembelajaran 1. Satuan Kredit Semester (sks) harus dilaksanakan sepenuhnya, baik unsur tatap muka, tugas terstruktur maupun tugas mandiri. 2. Proses pembelajaran harus dievaluasi untuk meningkatkan kualitasnya. 3. Komponen dan bobot (weight) penilaian untuk memperoleh nilai akhir (final grade) harus diberitahukan kepada mahasiswa pada kuliah pertama tiap semester. 4. Pendekatan penilaian hasil belajar meliputi pendekatan penilaian acuan patokan (PAP), bukan penilaian acuan norma (PAN). a. Pendekatan PAP merupakan penilaian yang didasarkan atas pencapaian kompetensi yang ditetapkan sebagai tujuan pembelajaran sehingga nilai yang diperoleh mahasiswa mencerminkan penguasaan kompetensi. b. Kurikulum berbasis kompetensi menggunakan pendekatan acuan patokan (PAP) dan prinsip belajar tuntas (mastery learning). c. Dosen dalam menafsirkan capaian hasil belajar mahasiswa diharuskan menggunakan PAP. 5. Semua tes sumatif harus mengacu pada tujuan instruksional. 6. Tingkat kompetensi (level of competence) harus ditingkatkan dengan bantuan kisi-kisi soal dan atau diadakan pengulangan ujian bagi mahasiswa yang nilainya . 7. Semua catatan tentang semua tes sumatif harus disusun rapi agar dapat memberi penjelasan kepada mahasiswa yang memerlukan. 8. Semua tes kecil, ujian tengah semester, makalah, tugas-tugas, ujian akhir semester harus diberitahukan penilaian dan komentarnya kepada mahasiswa. 9. Fakultas/PPs/program studi harus mempunyai suatu kebijakan yang adil, bertanggung jawab dan berkesinambungan tentang evaluasi hasil studi 10. Kebijakan tentang evaluasi hasil studi seharusnya ditinjau secara periodik, didasarkan pada data keberhasilan dan kegagalan/ kendala selama pengimplementasian kebijakan sebelumnya dalam rangka mendapatkan kebijakan baru yang lebih adil dan bertanggung jawab. 11. Fakultas/PPs/program studi harus mempunyai program pembimbingan akademik dan konseling untuk mahasiswa.

12. Fakultas/PPs/program studi harus mempunyai prosedur yang mengatur tentang mekanisme penyampaian ketidakpuasan mahasiswa. 13. Sasaran penilaian perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran yang melalui penugasan, meliputi standar mutu sebagai berikut: a. Rencana pelaksanaan pembelajaran berdasarkan silabus, yang mencakupi: materi pemberian tugas, strategi, metode, teknik pembelajaran, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas. b. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran mencakupi: kinerja mahasiswa, suasana pembimbingan, pemanfaatan unsur-unsur pelaksanaan tugas, refleksi dan umpan balik. 14. Sasaran penilaian perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran dalam bentuk penyusunan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi meliputi mutu: a. Ketepatan dengan prosedur akademis tentang penyusun-an tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi sesuai pedoman penulisan karya ilmiah masing-masing Fakluta/PPs. Tugas akhir, skripsi, tesis dan disertasi harus mencantumkan minimal 1 (satu) ayat Al Quran dan atau Al Hadist yang relevan dengan tema karya ilmiah tersebut dan mencantumkan secara jelas dalam Daftar Pustaka. b. Kinerja mahasiswa c. Suasana pembimbingan d. Pemanfaatan unsur-unsur penyelesaian tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi, yaitu: 1) Sebelum mengajukan proposal skripsi, tesis dan disertasi, mahasiswa bersangkutan telah bebas buta aksara hijaiyah yang dibuktikan dengan sertifikat dari Pusat Studi Al Quran dan Hadist UIM 2) Untuk mengikuti ujian akhir mahasiswa S1 program studi non bahasa Inggris harus memiliki skor TOEFL minimal 440 atau sertifikat kemampuan berbahasa lain yang relevan dengan kebutuhan program studi seperti TOEIC, TOAFL, dan UKBI. 3) Sebelum mengajukan proposal skripsi, mahasiswa jurusan bahasa Inggris S1 harus memiliki skor TOEFL 525 dan 550 sebelum mengikuti ujian sidang skripsi. 4) Sebelum semester 2, mahasiswa S2 dan S3 non bahasa Inggris harus memiliki skor TOEFL minimal 450, dan 550 bagi mahasiswa S2 dan S3 jurusan bahasa Inggris. 5) Sertifikat kompetensi berbahasa harus dikeluarkan oleh lembaga yang kredibel dengan memperhatikan validitas, dan reliabilitas, dari tes yang bersangkutan. 6) Sebelum sidang tahap 2, mahasiswa S1 dan S2 harus menyajikan hasil penelitiannya pada seminar atau

konferensi tingkat nasional atau memublikasikannya pada jurnal nasional. 7) Sebelum ujian sidang tahap 2, mahasiswa S3 harus menyajikan hasil penelitiannya pada seminar nasional atau internasional, atau mempublikasikannya pada jurnal ilmiah nasional terakreditasi atau jurnal internasional. 15. Bentuk hasil penilaian berupa: angka, huruf, dan yudisium. Penilaian hasil akhir pembelajaran dalam bentuk skala (A, B, C, D, dan E) mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP). a. Penilaian hasil akhir pembelajaran baik untuk program pendidikan vokasi, akademik dan profesi ditetapkan berdasarkan tingkat penguasaan materi dengan ketentuan sebagai berikut : Tingkat Penguasaan Materi Huruf Skala (%) A 85 100 4 B 75 85 3 C 65 75 2 D 55 65 1 E < 55 0 b. Hasil akhir penilaian dalam bentuk indeks prestasi meliputi indeks prestasi semester (IPS) dan indeks prestasi kumulatif (IPK) diperoleh melalui perhitungan dengan rumus: (kxn) IP = -------------------k Keterangan : IP = indek prestasi (IPS atau IPK) k = bobot sks setiap mata kuliah n = bobot nilai setiap mata kuliah c. IPK sebagai nilai akhir keseluruhan pembelajaran pada program studi dinyatakan dalam bentuk yudisium sebagai berikut: d. Batas kelulusan No. Program IPK Minimal 1. Diploma 2,75 2. Sarjana 2,75 3. Magister 3,00 4. Doktor 3,00 5. Profesi 3,00

e. Kriteria yudisium kelulusan No. Program IPK Kriteria 1. Diploma 2,75 2,99 Kurang Memuaskan 3,00 3,49 Memuaskan 3,50 3,75 Sangat Memuaskan 3,76 4,00 Dengan Pujian*) 2. Sarjana 2,75 2,99 Kurang Memuaskan 3,00 3,49 Memuaskan 3,50 3,75 Sangat Memuaskan 3,76 4,00 Dengan Pujian*) 3. Magister 3,00 3,50 Memuaskan 3,51 3,75 Sangat Memuaskan 3,76 4,00 Dengan Pujian*) 4. Doktor 3,00 3,50 Memuaskan 3,51 3,75 Sangat Memuaskan 3,76 4,00 Dengan Pujian*) 5. Profesi 3,00 3,50 Memuaskan 3,51 3,75 Sangat Memuaskan 3,76 4,00 Dengan Pujian*) Catatan: * 1) Predikat kelulusan dengan pujian diberikan apabila yang bersangkutan dapat menyelesaikan studinya tepat waktu (8 Semester untuk S1) dan tidak pernah mengulang mata kuliah. 2) Untuk S2 dan S3 ditambah dengan persyaratan lain yang ditetapkan dalam pedoman/standar akademik 16. Pelaporan Penilaian a. Nilai akhir setiap mata kuliah (termasuk tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi) dinyatakan secara tertulis dalam Kartu Hasil Studi (KHS). b. Nilai skripsi dan pemertahanan skripsi merupakan bagian dari nilai mata kuliah sesuai dengan bobot SKS yang telah ditetapkan. c. Nilai akhir keseluruhan hasil pembelajaran program studi dinyatakan dalam bentuk transkrip akademis. d. Universitas dapat menyediakan terjemahan transkrip dalam bahasa Inggris secara baku bagi mahasiswa yang membutuhkan. e. Bukti kelulusan studi dari program studi dinyatakan dalam bentuk ijazah.

VI.

STANDAR PENGAWASAN PROSES

A. Esensi Pengawasan 1. Pengertian dan Komponen a. Pengawasan perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran mengacu kepada akuntabilitas penyelenggarakan pembelajar-an universitas untuk mencapai kualitas yang lebih baik di atas standar yang ditetapkan. b. Pengawasan pembelajaran dilaksanakan sebagai upaya pengawasan terhadap akuntabilitas pembelajaran di UIM, baik dalam proses maupun hasilnya. c. Komponen pengawasan meliputi : 1) Kurikulum 2) Silabus 3) SAP 4) Penyelenggaraan pembelajaran 5) Sarana pembelajaran 6) Penilaian hasil pembelajaran 7) Iklim akademis pembelajaran 8) Manajemen pembelajaran 9) Hasil penelusuran lulusan (tracer study) 2. Data, Pengolahan, Dan Penafsiran a. Perolehan data tentang semua komponen tersebut di atas dengan menggunakan instrumen yang sesuai dan terstandar diperlukan agar pengawasan dalam pembelajaran terseleng-gara dengan baik. b. Data yang diperoleh diolah, ditafsirkan, dan dilaporkan dalam bentuk/pola yang ditetapkan oleh UIM. 3. Mekanisme Pengawasan a. Mekanisme Pelaksanaan 1) Penyelenggaraan pengawasan dilaksanakan melalui pemantauan dan supervisi yang menggunakan instrumen sebagaimana tersebut di atas dengan dosen dan mahasiswa sebagai sumber data. 2) Mekanisme pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh LPMIUIM dalam kerangka SPMI 3) Pada tingkat universitas, pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh LPMI-UIM yang sekaligus sebagai Satuan Audit Internal (SAI) yang dalam pelaksanaan tugasnya secara bersama dilkukan dengan unit-unit jaminan mutu yang ada di tingkat fakluta dan PPs 4) Pengawasan dapat berbentuk penyebaran kuesioner kepuasan mahasiswa atas kinerja dosen dan layanan akademik atau dalam bentuk monitoring perkuliahan. 5) Monitoring perkuliahan dilakukan secara terus menerus selama proses perkuliahan berjalan baik dengan mendatangi kelas secara langsung dan mengontrol berita acara perkuliahan, atau dengan teknik pemantauan lainnya.

6) Asosiasi profesi yang relevan dengan program studi dapat diikutsertakan dalam pengawasan proses pembelajar-an secara eksternal baik dalam bentuk benchmarking, sertifikasi maupun akreditasi. 7). Universitas secara regular minimal sekali dalam satu tahun menyelenggarakan audit internal mutu akademik yang salah satu komponennya adalah mengevaluasi penyelenggaraan proses pembelajaran oleh program studi. 8. Untuk menilai implementasi standar proses, Universitas dapat mengundang pihak eksternal untuk melakukan pengukuran kepuasan mahasiswa atas kualitas pembelajaran yang hasilnya dapat dijadikan bahan perbaikan bagi Universitas untuk meningkatkan mutu. b. Pelaporan Pelaporan hasil pengawasan pembelajaran bersifat internal dan eksternal yaitu : 1). Pelaporan internal disampaikan oleh tim kepada pimpinan program studi, fakultas, dan universitas untuk digunakan sebagaimana mestinya. 2) Pelaporan eksternal dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan di luar UIM guna diperolehnya masukan untuk peningkatan mutu pembelajaran dalam rangka akreditasi. c. Tindak Lanjut 1) Hasil pengawasan pembelajaran digunakan sebagai umpan balik bagi kinerja pembelajaran program studi untuk ditindaklanjuti mengacu kepada standar proses yang ditetapkan. 2) Tindak lanjut dimaksud dapat menjangkau sarana dan prasarana, termasuk di dalamnya sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

VII.

PENUTUP

Untuk melengkapi standar proses di atas, unit terkait seperti LPMI-UIM, fakultas, PPs dan atau prodi dapat menyusun prosedur operasional baku proses pembelajaran yang isinya disesuaikan dengan kekhasan program studi masing-masing.

BAB IV STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

1. Program studi harus memiliki standar kompetensi lulusan yang dijadikan dasar dalam penyusunan kurikulum 2. Setiap program studi harus mengupayakan agar kompetensi lulusan bersifat link and match dengan dunia kerja, yang sejalan dengan visi dan misi universitas 3. Program studi harus menetapkan kompetensi tambahan/ khusus bagi masing-masing lulusannya disamping kompetensi dasar yang sejalan dengan visi dan misi program studinya 4. Pogram studi harus merancang proses pembelajaran yang dapat menciptakan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja 5. Program studi harus menyusun kurikulum yang memungkinkan mahasiswa memiliki masa tunggu bekerja kurang dari 6 bulan 6. Program studi harus menetapkan standar IPK kelulusan minimum 7. UIM harus memiliki instrumen untuk melakukan pelacakan lulusan sebagai feedback perbaikan mutu lulusan

BAB V STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

A. PENDIDIK TETAP DAN TIDAK TETAP JENJANG S1, S2, S3, D3 DAN D4 1. Pendidik untuk jenjang S1/D3/D4 minimal harus berjenjang pendidikan S2 atau S1 yang sedang menyelesaikan S2 untuk dosen lama. 2. Pendidik harus mengampu mata kuliah yang sesuai dengan latar belakang pendidikan yang dikuasainya 3. Pendidik seharusnya menguasai minimal satu bahasa asing 4. Kualifikasi Pendidik yang mengajar di UIM harus menunjang upaya pencapaian visi dan misi UIM. 5. Pendidik UIM harus melakukan penelitian dan menyusun karya ilmiah secara terus menerus untuk dijadikan dasar penilaian kinerja. 6. Seluruh Pendidik UIM harus memiliki jenjang kepangkatan akademik minimum lector. 7. Tenaga Pendidik Jenjang S2 harus memiliki jenjang pendidikan minimal S3 atau S2 yang sedang melakukan studi lanjut S3 8. Pendidik tidak tetap bagi jenjang S1 harus berpendidikan minimal S2 bagi jenjang S2 harus berpendidikan minimal S3 9. Pendidik tidak tetap harus memiliki pengalaman yang dianggap sesuai dan disetujui oleh program studi 10. Pendidik tidak tetap harus sudah memiliki kepangkatan akademik dan NIDN/NUPN. 11. Pendidik harus memiliki kemampuan mengembangkan berbagai metode pengajaran dan harus mampu mengikuti perkembangan teknologi serta mengaplikasikannnya dalam kegiatan akademik 12. Pendidik harus mencapai nilai Indeks Kepuasan Mahasiswa minimal 2.75 untuk setiap mata kuliah pada setiap semester 13. UIM harus memberikan imbalan yang sesuai kepada tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar 14. UIM harus menyediakan sarana dan prasarana pembelajaran yang memudahkan tanaga pendidik dalam melaksanakan proses belajar mengajar 15. UIM harus menciptakan suasana yang aman dan menyenangkan kepada tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar 16. UIM harus memberikan kebebasan akademik kepada tenaga pendidik dalam melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar 17. UIM harus memberikan kemudahan kepada tenaga pendidik untuk memperoleh akses ilmiah dengan sumber dari dalam dan dari luar UIM.

B. RASIO PENDIDIK DAN MAHASISWA 1. UIM harus menetapkan Rasio Pendidik dan mahasiswa berdasarkan pertimbangan efektifitas proses pembelajaran dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2. UIM harus menetapkan Rasio Pendidik dan mahasiswa berdasarkan pertimbangan efisiensi yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan. 3. UIM harus menetapkan Rasio Pendidik dan mahasiswa berdasarkan pertimbangan jenjang pendidikan spesifikasi program studi.

C. TENAGA KEPENDIDIKAN 1. Bagian Kepegawaian harus menetapkan Sistem Rekrutmen dan pengembangan tenaga kependidikan berdasarkan kebutuhan dan upaya pencapaian mutu sesuai visi dan misi UIM. 2. Bagian Kepegawaian harus mengatur secara jelas program Pengembangan, Pembinaan dan penjaminan kesejahteraan tenaga kependidikan 3. Bagian Kepegawaian harus menyusun secara jelas tugas, tanggungjawab dan kewenangan tenaga kependidikan dengan mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku 4. Bagian Kepegawaian harus menyusun secara jelas hak dan kewajiban tenaga kependidikan dengan mengacu kepada peraturan perundangan yang berlaku

BAB VI STANDAR SARANA DAN PRASARANA

A.

SARANA DAN PRASARANA 1. UIM harus menyediakan prasarana seperti lahan, gedung yang memadai untuk digunakan dalam kegiatan proses belajar mengajar 2. UIM harus memiliki kecukupan, kesesuaian, pemeliharaan, peanggantian dan perbaikan sarana dan prasarana yang dimiliki untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan akademik 3. UIM harus menempatkan lahan kegiatan pendidikan berdasarkan pertimbangan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan, serta peraturan pemeriantah daerah setempat 4. UIM harus menyusun aturan pemanfaatan luas lahan untuk berbagai sarana kegiatan demi kepentingan dan pengembangan UIM. 5. UIM dalam menyediakan gedung untuk kegiatan akademik harus mempertimbangkan kekuatan, keamanan, kenyamanan dan azas pemanfaatan ; 6. UIM harus mempertimbangan kemampuan keuangan dalam rangka penyediaan sarana dan prasarana

B.

RUANG KULIAH DAN PERALATAN RUANG KULIAH 1. UIM harus menyediakan ruang kuliah yang memberikan kenyamanan kepada pengguna 2. UIM harus menyediakan peralatan perkuliahan berdasarakan azas kebutuhan dan keefektifan penggunaanya 3. UIM harus menyediakan ruang kuliah dan peralatan perkuliahan secara lengkap sebelum perkuliahan berjalan

C.

RUANG PERPUSTAKAAN DAN PERALATAN PERPUSTAKAAN 1. UIM harus menyediakan Gedung perpustakaan yang memberikan kenyamanan, ketenangan, dan kelengkapan 2. UIM harus menyediakan ruang perpustakaan berdasarakan azas kebutuhan dan keefektifan penggunaanya 3. UIM harus menyediakan ruang perpustakaan sesuai dengan ratio mahasiswa berdasarkan kemampuan keuangan dan ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan

D.

BAHAN PUSTAKA DAN LAYANAN PERPUSTAKAAN 1. Pengadaan buku perpustakaan harus sesuai dengan visi, dan misi UIM dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan 2. Bahan pustaka seharusnya tersedia secara lengkap sesuai dengan standar perpustakaan internasional

E.

RUANG LABORATORIUM DAN PERALATAN LABORATORIUM 1. UIM harus menyediakan ruang laboratorium yang memberikan kenyaman, ketenangan 2. UIM harus menyediakan laboratorium berdasarkan kebutuhan dengan kurikulum dan kemampuan keuangan 3. UIM harus menyusun prosedure penggunaan laboratorium harus dengan mempertimbangakan azas pemanfaatan RUANG KERJA DAN PERALATAN KERJA 1. UIM harus menyediakan ruang kerja harus yang memberikan kenyaman, ketenangan dalam bekerja 2. UIM harus menyediakan ruang kerja sesuai dengan rasio yang telah ditetapkan 3. UIM harus menyediakan peralatan kerja sesuai dengan tugas dan fungsi dengan mempertimbangakan kebutuhan dan keefektifan penggunaannya 4. Pengadaan peralatan kerja harus mempertimbangkan kemampuan keuangan RUANG SERBAGUNA 1. UIM harus menyediakan ruang serbaguna (aula) yang diperuntukkan bagi penggunaan kegiatan yang berskala besar 2. Pengadaan peralatan ruang serbaguna harus mempertimbangkan kebutuhan dan keefektifan penggunaanya

F.

G.

H.

TEMPAT IBADAH ,OLAH RAGA DAN FASILITAS MAHASISWA 1. UIM harus menyediakan lahan untuk tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa dengan mempertimbangkan keamanan, kenyamanan, dan kesehatan lingkungan serta azas pemanfaatannya 2. UIM harus mempertimbangkan kemampuan keuangan dalam pengadaan tempat ibadah, olah raga dan fasilitas mahasiswa

I.

PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA 1. UIM harus memiliki unit khusus yang bertanggungjawab secara penuh terhadap Pemeliharaan sarana dan prasarana yang merupakan asset universitas dan yayasan, sehingga mampu melakukan pemeliharanaan secara rutin dengan jadwal yang jelas 2. UIM harus menyediakan anggaran yang cukup untuk pemeliharaan sarana dan prasaran secara rutin setiap tahun; 3. Unit pelaksana pemeliharaan harus berpedoman pada standar pemeliharaan yang ditetapkan 4. Unit pelaksana pemeliharaan harus mengikuti check list di jadwal rutin pemeriksaan sarana dan prasarana 5. UIM harus menetapkan pedoman pengelolaan, pemanfaatan dan sanksi-sanksi perusakan terhadap sarana dan prasarana

J.

PENGGUNAAN SARANA DAN PRASARANA 1. UIM seharusnya dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk mengadakan dan/atau memanfaatkan sarana dan prasarana lain bagi kepentingan pendidikan. 2. UIM harus menetapkan peraturan yag jelas terhadap penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki sehingga dapat dimanfaatkan secara efisien dan efektif

BAB VII STANDAR SISTEM PENGELOLAAN

A.

PENGELOLAAN ADMINISTRASI DAN AKADEMIK 1. UIM harus memiliki kejelasan manajemen pengelolaan administrasi dan akademik yang diindikasi dengan penyusunan bisnis proses, tugas dan tanggungjawab masing-masing unit ,posisi dan kedudukan masing-masing pelaksana. 2. Unit audit internal yayasan harus melakukan audit keuangan dan penggunaan sarana prasarana secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikan pencapaian target 3. Unit Kantor Penjaminan mutu harus melakukan audit manajemen dan akademik secara berkala dan berkesinambungan untuk memastikan pencapaian target 4. Unit audit harus memberikan laporan secara tertulis kepada pimpinanan minimal 2 kali setahun untuk menjadi bahan masukan pengambilan kebijakan dan perbaikan serta peningkatan mutu pengelolaan administrasi dan akademik, dan keuangan 5. Setiap unit/lembaga program studi/fakultas harus menyusun Program Pengendalian Mutu

B.

PENGELOLAAN PELAPORAN KERJA 1. Setiap kepala unit kerja secara periodik harus membuat laporan pelaksanaan kegiatannya yang mencerminkan pencapaian kinerjanya 2. Setiap Laporan pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan dengan metode yang jelas dan objektif agar dapat mencerminkan kondisi sebenarnya PENGELOLAAN KEUANGAN 1. Wakil Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan harus mengkoordinir pengelolaan keuangan universitas 2. Wakil Rektor Bidang Adminsitrasi dan Keuangan harus memiliki sistem pengelolaan keuangan yang jelas dan dapat diaudit secara berkala 3. Wakil Rektor Bidang Adminsitrasi dan Keuangan harus menyusun laporan pertanggungajawabn keuangan kepada pimpinan universitas dan yayasan secara akuntabel 4. Setiap unit harus dapat menyusun anggaran sesuai dengan rencana kegiatan berdasarkan tugas, kewenangan dan KPI 5. Setiap unit di UIM harus melakukan pengelolaan keuangan secara efisien,efektif,transparan dan akuntabel 6. Setiap unit harus menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan anggarannya

C.

BAB VIII STANDAR PENDANAAN/PEMBIAYAAN

1. UIM harus merancang dan merinci sumber dana untuk mendukung penyelenggaraan program-programnya. 2. UIM harus memiliki sistem alokasi dana yang efektif dan efisien yang berbasis kinerja serta mengacu kepada peraturan yang berlaku 3. UIM harus mengalokasikan anggaran yang cukup dan proporsional untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat yang menunjang peningkatan mutu dan pencapaian visi dan misi UIM 4. Universitas harus menata pengelolaan dana dan memelihara akuntabilitas pemanfaatannya. 5. UIM harus menetapkan satuan biaya penyelenggaraan pendidikan per mahasiswa pertahun berdasarkan kebutuhan dan kewajaran dengan mengikutsertakan stakeholders dan dievaluasi secara periodik. 6. UIM harus dapat menjamin keberlanjutan pengadaan dana dan pengalokasiannya untuk menjamin keberlanjutan setiap kegiatan

BAB IX STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DAN KELULUSAN

A.

TANDA KELULUSAN 1. UIM harus memberikan ijazah bagi mahasiswa yang telah menyelesaikan semua kewajiban dan/atau tugas yang dibebankan dalam suatu program studi sebagai tanda kelulusan 2. UIM harus mencantumkan gelar akademik dan sebutan profesional gelar atau sebutan lulusan dalam ijazah 3. Ijazah dan transkrip akademik harus dibuat dalam bahasa Indonesia, bila diperlukan dapat diberikan terjemahan ijazah resmi dan transkrip akademik dalam bahasa Inggris 4. Rektor harus menetapkan Bentuk, ukuran, isi, dan bahan Ijazah dengan keputusan rektor 5. Rektor dan Dekan Fakultas harus menandatangani Ijazah sebagai bentuk pengesahan 6. Rektor harus menetapkan pedoman penerbitan ijazah dan transkrip akademik dalam bentuk keputusan 7. Rektor harus menetapkan syarat seorang mahasiswa dinyatakan lulus Program Sarjana (S1) setelah memenuhi syarat: a. Telah menyelesaikan jumlah kredit berkisar antara 144-160 SKS (yang besarnya sesuai dengan kurikulum masing-masing program studi), yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 7 (tujuh) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah. b. Memenuhi komposisi matakuliah dan SKS-nya sesuai dengan tuntutan kurikulum program studi yang bersangkutan. c. IP Kumulatif sama dengan atau lebih besar dari 2,00 (IPK = 2,00). d. Memenuhi persyaratan yudisium yang ditentukan oleh Program Studi. 8. Rektor harus menetapkan syarat seorang mahasiswa Diploma III dinyatakan lulus setelah memenuhi syarat : a. Mengumpulkan jumlah kredit maksimum berkisar antara 110120 SKS, yang dijadwalkan untuk 6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan menengah b. Memenuhi komposisi matakuliah dan SKS-nya sesuai dengan tuntutan kurikulum program studi yang bersangkutan. c. IP Kumulatif sama dengan atau lebih besar dari 2,00 (IPK=2,00).

B.

PREDIKAT KELULUSAN 1. UIM harus menetapkan yudisium untuk menetapkan predikat kelulusan. 2. UIM harus menetapkan IPK minimal 2.0 untuk menetapkan predikat kelulusan untuk S1 dan 3.0 untuk S2.

C.

KEBIJAKAN EVALUASI HASIL STUDI 1. UIM harus menetapkan nilai ujian dengan angka antara 0-100. 2. Program studi harus menetapkan batas minimum tingkat kehadiran mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan proses belajar mengajar selanjutnya dan harus merupakan upaya pendisiplinan. 3. UIM harus menetapkan pedoman nilai akhir dalam bentuk huruf dalam suatu keputusan rektor,berdasarkan komponen penilaian sebagai berikut : a. Kehadiran b. Tugas-tugas c. UTS d. UAS 4. UIM harus memiliki ketentuan yang mengatur sanksi kepada tenaga pendidik yang memberikan penilaian melebihi batas waktu yang telah ditetapkan.

BAB X STANDAR KEMAHASISWAAN

A.

PENERIMAAN MAHASISWA 1. UIM harus menetapkan kriteria mahasiswa yang diterima di UIM harus berdasarkan hasil seleksi masuk yang diselenggarakan secara objektif dan independen 2. UIM harus menyelenggarakan seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan prosedur yang jelas 3. UIM harus menyelenggarakan promosi secara berkala dengan menggunakan berbagai media secara efektif

B.

PELAYANAN MAHASISWA 1. UIM harus menyediakan unit pelayanan mahasiswa yang mencakup akademik, operasional perkuliahan, keuangan dan administrasi 2. Unit pelayanan mahasiswa bidang akademik harus memberikan pelayanan secara optimal dengan berpedoman kepada standar pelayanan yang optimal 3. Unit Pelayanan Operasional pe rkuliahan dan administrasi harus dilakukan oleh Departemen yang secara khusus dibentuk untuk pelaksanaan kegiatan tersebut 4. Unit layanan keuangan harus ditangani oleh unit khusus yang bertanggungjawab terhadap keuangan mahasiswa 5. UIM harus menetapkan standar ratio pelayanan dengan jumlah mahasiswa yang dilayani agar dapat memberikan kepuasan kepada mahasiswa. PENANGANAN KELUHAN 1. Setiap unit harus memberikan pelayanan atas keluhan mahasiswa secara cepat, tepat dan memuaskan 2. UIM harus memiliki prosedur penanganan keluhan dan pengaduan mahasiswa yang sederhana dan mudah diakses 3. UIM harus menetapkan prosedur dan cara penanganan keluhan melalui berbagai media yang memudahkan mahasiswa memperoleh layanan yang memuaskan 4. UIM harus melakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholder tentang prosedur penanganan keluhan KODE ETIK 1. UIM harus menyusun kode etik mahasiswa yang diterapkan secara konsisten dengan sanksi yang tegas bagi yang melanggarnya 2. Kode etik harus disosialisakan kepada mahasiswa agar dapat dipahami dan dipatuhi.

C.

D.

E.

KEGIATAN KEMAHASISWAAN 1. UIM seharusnya dapat mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kemahasiswaan 2. Kegiatan mahasiswa harus mendukung kompetensi lulusan sejalan dengan kegiatan pembelajaran, pengembangan minat,dan bakat. 3. UIM harus menyediakan fasilitasbagi kegiatan mahasiswa.

F.

BIMBINGAN DAN KONSELING 1. UIM harus mempunyai program bimbingan dan konseling yang dapat melayani seluruh mahasiswa. 2. Unit konseling seharusnya disediakan oleh universitas bagi mahasiswa yang membutuhkan pembimbingan.

BAB XI STANDAR TATA PAMONG

A.

STRUKTUR ORGANISASI 1. UIM harus menetapkan struktur organisasi serta menetapkan harus tugas-tugas pokok yang dilakukan untuk mencapai visi, misi dan tujuan UIM. 2. UIM harus menetapkan uraian tugas pokok dan fungsi serta wewenang yang jelas.

B.

KEPEMIMPINAN 1. Pimpinan unit harus bertanggungjawab terhadap tugas dan tanggungjawab yang menjadi tugas pokoknya 2. Pimpinan unit harus bertanggung jawab terhadap upaya peningkatan mutu 3. Pimpinan unit harus menjaga keharmonisan dengan rekan kerja serta harus mampu memberikan motivasi kepada staff 4. Kepemimpinan harus mengacu kepada upaya pencapaian Good University Governance.

C.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 1. UIM harus memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk setiap kegiatan pada setiap unit, SOP harus mampu memberikan gambaran jelas setiap alur kerja penanggungjawab kegiatan, dan jadwal waktu pelaksanaan serta target yang hendak dicapai (KPI) 2. UIM harus melakukan sosialisasi SOP kepada stakeholder melalui media cetak atau media lainnya 3. Standar Operasional Prosedur yang ada harus merupakan implementasi dari kebijakan Universitas di setiap unit

BAB XII STANDAR PENELITIAN

1. Penelitian harus dilakukan untuk menunjang dan menjadi bagian terpadu dari kegiatan akademik. 2. Penelitian harus dilakukan sesuai dengan standar kaidah metodologi penelitian, dan sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan dan etika dalam bidangnya masing-masing 3. Hasil penelitian harus dapat dipublikasikan dalam media yang mudah diakses oleh masyarakat dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip hukum dan etika ilmiah. 4. Penelitian harus memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan 5. Publikasi penelitian seharusnya dilakukan sesuai dengan baku mutu penelitian nasional dan internasional. 6. Tenaga pendidik harus aktif berperan serta dalam penelitian-penelitian dan publikasi ilmiah yang berskala internasional 7. UIM harus memberikan dukungan untuk me motivasi tenaga pendidik menghasilkan penelitian setiap orang setiap semester 8. Program studi harus menetapkan penelitian menjadi bagian dari kurikulum 9. Program studi harus memberikan motivasi kepada mahasiswa secara aktif terlibat dalam proses penelitian 10. Setiap pendidik harus menghasilkan penelitian minimal 1 judul setiap tahun sebagai bagian dari penilaian kinerja 11. UIM harus mendukung dana untuk publikasi dan diseminasi hasil penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional. 12. UIM seharusnya mendukung peningkatan jumlah dan kualitas hasil penelitiannya. 13. UIM harus menciptakan sistem penghargaan bagi para staf akademik yang telah melakukan penelitian. 14. UIM haruS mengadakan pelatihan, seminar, lokakarya guna meningkatkan kemampuan dan kualitas penelitian.

BAB XIII STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Pengabdian kepada masyarakat harus dilakukan dalam rangka pemanfaatan, pendayagunaan, dan pengembangan ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat seluas-luasnya. 2. UIM harus menetapkan Strategi, kebijakan, dan prioritas pengabdian kepada masyarakat harus ditetapkan sesuai dengan misi dan tujuan universitas dengan masukan dari pihak-pihak terkait. 3. Pengabdian kepada masyarakat harus merujuk pada kebutuhan nyata dalam masyarakat. 4. Setiap pendidik harus berperan serta dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat minimal 1 (satu) judul setiap tahun sebagai bagian dari penilaian kinerja 5. UIM harus dapat menjalin hubungan kerjasama dengan industri dan institusi lain secara berkelanjutan 6. UIM seharusnya dapat mengkoordinasi pengabdian masyarakat yang melibatkan antar disiplin dan antar universitas dalam dan luar negeri. 7. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat. 8. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya melibatkan peran serta mahasiswa. 9. Pengabdian kepada masyarakat seharusnya dapat dilakukan secara lintas fakultas atau lintas program studi.

BAB XIV STANDAR SUASANA AKADEMIK

1. UIM harus mampu menciptakan suasana akademik yang kondusif dilingkungan kampus melalui penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung pencapaian upaya tersebut 2. UIM harus menciptakan kondisi untuk terciptanya interaksi ilmiah antara dosen dengan mahasiswa dan antara mahasiswa dengan mahasiswa 3. UIM melalui harus memberikan dukungan dana dalam hal kegiatan yang menunjang terciptanya suasana akademik. 4. UIM harus memberikan akses untuk pelaksanaan pertemuanpertemuan ilmiah baik yang bersifat nasional maupun internasional.

BAB XV STANDAR SISTEM INFORMASI

A. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja pelayanan data dan informasi serta peningkatan kemampuan komputer di lingkungan Universitas Islam Makassar, maka perlu diupayakan peningkatan pelayanan yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem otomasi pelayanan dengan memanfaatkan Teknologi Informasi (IT) melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer dan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT). Pesatnya kemajuan teknologi dibidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan. Pemanfaatan sistem Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah fasilitasi kepada civitas akademika Universitas Islam Makassar sebagai perwujudan penyelenggaraan kegiatan kampus yang baik. Dalam mengantisipasi dampak globalisasi yang ditandai dengan meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global yang difasilitasi oleh pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, maka peran Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Universitas Islam Makassar dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi di lingkungan Universitas Islam Makassar perlu didukung oleh perangkat peraturan yang jelas dalam menerapkan dan mengoperasionalkan pelayanan data dan informasi berbasis komputer kepada masyarakat pengguna jasa informasi Universitas Islam Makassar. B. MAKSUD DAN TUJUAN Pedoman Sistem Informasi dan Standar Operasional Komputer di Lingkungan Universitas Islam Makassar dimaksudkan sebagai pedoman dan acuan bagi para civitas akademika baik staff dan dosen maupun mahasiswa dan pelaksana pengolah data dan informasi berbasis komputer diseluruh unit kerja di lingkungan Universitas Islam Makassar. Tujuan penyusunan pedoman adalah untuk mewujudkan keterpaduan, keserasian dan keseragaman dalam hal pengelolaan data dan informasi melalui peningkatan kemampuan komputer dengan meningkatkan pendayagunaan sarana, tenaga dan sumberdaya lainnya secara efektif dan efisien. C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Pedoman Sistem Informasi dan Standar Operasional Komputer di Lingkungan Universitas Islam Makassar meliputi:

Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet dan Unsur Pendukung Aplikasinya. 1. Unsur Pendukung Manajemen Sistem Informasi. 2. Topologi Jaringan . 3. Standar Penggunaan Sistem dan Operasional Komputer. 4. Tugas dan Tanggung Jawab system Lingkup Intranet & Internet dan Operasional Komputer. D. PENGERTIAN Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan: 1. Jaringan Lokal (Local Area Network, LAN) adalah sekelompok komputer dengan perangkat pendukungnya yang terhubung dan dapat berkomunikasi dalam area kerja tertentu. 2. Jaringan Jarak Jauh (Wide Area Network, WAN) adalah dua atau lebih LAN yang terhubung dan dapat berkomunikasi. 3. Jaringan Komputer Lokal Berbasis Internet (Intranet) adalah suatu jaringan komputer yang menggunakan fasilitas LAN dan atau WAN untuk keperluan internal. 4. Jaringan Komputer Global (Internet) adalah kumpulan jaringan komputer yang saling terhubung dan menganut konsep terbuka, sehingga informasi yang ada didalamnya dapat diakses secara luas. 5. Penyedia Layanan Internet (Internet Service Provider, ISP) adalah suatu kegiatan usaha yang menyediakan layanan akses ke jaringan internet. 6. Kartu Antarmuka Jaringan (Network Interface Card) adalah perangkat keras pada komputer yang digunakan sebagai interface dari komputer ke jaringan komputer serta mengatur pengiriman dan penerimaan data dari dan ke dalam jaringan. 7. Perangkat Lunak Jaringan adalah sarana untuk dapat berhubungan dengan komputer lain melalui jaringan, sehingga pertukaran data dapat terjadi dengan mudah. 8. Perangkat Lunak Aplikasi adalah sebagai interface untuk menuliskan pesan yang akan dikirimkan kepada orang lain termasuk situs web. 9. Penyimpan Data (Disk Storage, Storage Devices) adalah perangkat keras yang digunakan sebagai sarana menyimpan data dalam bentuk elektronik. 10. Sistem Informasi (Electronic Office, e-Office) adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan fasilitas LAN. 11. Persuratan Elektronis (Electronic Mail, e-mail) adalah system korespondensi yang menggunakan media elektronis, baik dalam lingkup internal maupun eksternal. 12. Pengarsipan Elektronis (Electronic Filling, e-Filling) adalah system penyimpanan, pencarian dan penyajian dokumen dan korespondensi secara elektronis. 13. Kode Akses (Password) adalah kombinasi huruf, angka dan karakter khusus sebagai pengenal dan pengaman dalam mengakses system komputer.

14. Identitas Pengguna (Account) adalah data pengguna yang perlu dicatat untuk mendapatkan alokasi ruang dalam mengoperasikan Sistem Informasi dengan memasukkan kode akses. 15. Sistem Pengamanan (Security System) adalah sistem yang dibangun untuk mencegah pengaksesan secara tidak sah dan perusakan, serta menjamin kerahasiaan data. 16. Penampil Informasi/Penjelajah (Browser) adalah perangkat lunak untuk menjelajah data dan informasi yang terdapat pada jaringan komputer baik melalui intranet maupun Internet. 17. Lemari Penyimpanan File Elektronis (Folder) adalah wadah penyimpanan data elektronis dalam bentuk file yang tersusun dengan baik. 18. Pengaman Sistem Jaringan Komputer (Firewall) adalah perangkat lunak dan/atau perangkat keras untuk menjamin penguna yang memiliki otorisasi dalam mengakses jaringan. 19. Program adalah serangkaian instruksi yang memerintah computer tentang apa yang harus dilaksanakan dan bagaimana cara melaksanakannya. 20. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media. 21. Database adalah kumpulan semua data yang disimpan dalam suatu file atau beberapa file. 22. Sistem Basis Data (Database System) adalah sistem yang memuat data yang terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan penyimpanan dan pengambilan kembali secara elektronis. 23. Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai, dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. 24. Perekaman data adalah kegiatan manajemen data atau pengelolaan data yang meliputi memasukkan isi variabel tertentu ke dalam database. 25. Peremajaan data adalah kegiatan manajemen data yang meliputi menambah, mengubah, dan menghapus data tertentu dan merekamnya ke dalam database. 26. Milis (Mailing List) adalah suatu kumpulan alamat email yang digunakan oleh perorangan atau suatu organisasi untuk mengirimkan pesan kepada seluruh anggota group tersebut. 27. Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. 28. Cincin Tiket (Token Ring) adalah suatu desain jaringan komputer berbentuk lingkaran yang memiliki suatu frame jaringan yang disebut sebagai tiket (token) dan hanya komputer yang memiliki token yang mempunyai hak untuk menggunakan jaringan dalam periode waktu tertentu.

29. Komputer ke Komputer (Peer-to-Peer) adalah suatu desain jaringan yang menghubungkan suatu komputer dengan komputer lain dalam tingkat jaringan yang sama sehingga komputer-komputer tersebut dapat bertukar informasi secara langsung tanpa melalui server. E. PRINSIP DASAR 1. Kebebasan Memperoleh Informasi Setiap unit kerja di lingkungan Universitas Islam Makassar sesuai dengan kewenangannya berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Program Sistematis Penguasaan teknologi komunikasi dan informasi memerlukan program yang sistematis, terencana dengan baik dan berkesinambungan. 3. Implikatif Penerapan teknologi informasi dan komunikasi akan meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas kerja. 4. Partisipatif Seluruh civitas akademika di lingkungan Universitas Islam Makassar berpartisipasi memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsinya. 5. Akuntabilitas Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi harus dapat dipertanggungjawabkan.

RUANG LINGKUP INTRANET & INTERNET DAN UNSUR PENDUKUNG APLIKASINYA

A. SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET DAN INTERNET Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi di lingkungan Universitas Islam Makassar, perlu diaplikasikan suatu sistem yang terintegrasi dengan menerapkan teknologi komunikasi dan informasi pada setiap unit kerja yang ada dalam lingkungan operasional Universitas Islam Makassar, sehingga menjadi sarana utama media pertukaran data dengan memanfaatkan penerapan sistem informasi. Pemanfaatan sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah fasilitasi ke mahasiswa sebagai perwujudan penyelenggaraan kegiatan kampus yang baik. Jaringan komputer antar unit kerja lingkup Universitas Islam Makassar perlu dibangun secara transparan, efektif, dan efisien dengan memanfaatkan, dan mengembangkan infrastruktur sistem informasi di masing-masing unit kerja dengan platform baku, umum dan terbuka dengan memperhatikan kaidah yang berlaku dengan menggunakan aplikasi sistem informasi berbahasa Inggris maupun bahasa Indonesia sesuai kebutuhan.

Dengan memanfaatkan sumber daya informasi melalui kerjasama yang sinergis dengan seluruh unit kerja sebagaimana dimaksud diatas akan menghindarkan terjadinya tumpang tindih dan kontra produktif penyajian data dan informasi serta dapat digunakan sebagai alat ukur kinerja secara kuantitatif sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan penggunaan sistem informasi lingkup intranet. B. UNSUR PENDUKUNG APLIKASI SISTEM INFORMASI 1. Perangkat Keras ( Hardware ) Perangkat keras terdiri dari server primer, server cadangan, komputer kerja (workstation), peripheral (printer, scanner dan lain sebagainya) dan perangkat keras pendukung seperti UPS. 2. Perangkat Lunak ( Perangkat lunak (Software) ) Perangkat lunak sistem komputer antara lain: a. Sistem operasi, baik jaringan maupun stand alone , misalnya MS Windows 2000 Server dan sejenisnya, Novell Netware, MS Windows 9X, UNIX, open source (Linux, freeBSD) dan lain-lain; b. Program Tools dan Data Base , misalnya Microsoft Tools, Oracle Script , Oracle, Open Source data base dan lain-lain; c. Sistem Pengamanan, misalnya antivirus, firewall dan lain-lain; d. Customized Application Program, dikembangkan untuk mendukung unjuk kerja dari instansi itu sendiri, baik yang dikembangkan sendiri maupun hasil modifikasi; e. Generic Application Program, misalnya microsoft office, lotus smart suite, star office dan lain-lain; f. Perangkat lunak lainnya yang dapat diaplikasikan secara mudah dan memasyarakat. 3. Jaringan Komputer (LAN/WAN) Sistem jaringan komputer merupakan syarat utama untuk mengimplementasikan sistem informasi, baik dalam lingkup Universitas Islam Makassar maupun dengan unit kerja di luar Universitas Islam Makassar dalam rangka otomasi pertukaran data. Peran dan fungsi pelayanan "data dan informasi Universitas Islam Makassar" dalam penerapannya perlu didukung oleh aplikasi yang baik dan adaptif dengan perkembangan yang ada, guna pelayanan "data dan informasi" yang lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, sebagai perwujudan dari penyelenggaraan kegiatan kampus yang baik. Untuk membangun sistem jaringan komputer diperlukan perangkat pendukung, diantaranya adalah: a. Media transmisi (Wireline dan Wireless) yang dapat mengkomunikasikan data (kabel Coaxial , kabel UTP, serat optik dan lain-lain); b. Konektor kabel transmisi ke peralatan (modem, Ethernet card, hub, switch, router, dan lain-lain); c. Network interface card ( NIC); d. Perangkat lunak jaringan (driver dari NIC); e. Penyimpan data (storage device).

UNSUR PENDUKUNG MANAJEMEN SISTEM INFORMASI

A. PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI Perangkat Sistem Informasi yang harus dioperasikan dan dipelihara meliputi semua perangkat komputer pusat ( server ), perangkat jaringan, dan perangkat komputer lain yang terhubung dalam jaringan komputer (misalnya: modem, hub, switch, printer dan lain-lain). Pengoperasian serta pemeliharaan perangkat Sistem Informasi didasarkan pada standar pengoperasian yang ditetapkan. Pendukung (support) yang tersedia di setiap lokasi terdiri dari dua level. Level pertama adalah pendukung yang disediakan oleh Unit Sistem Informasi (PDPT) (termasuk help desk) internal Universitas Islam Makassar. Level kedua adalah pendukung yang disediakan oleh kontraktor atau vendor eksternal Universitas Islam Makassar. 1. Pendukung Level Pertama Area pendukung dari Unit Sistem Informasi internal Universitas Islam Makassar (PDPT) adalah pengoperasian, perawatan sistem, dan troubleshooting untuk masalah ringan. Bagian Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) dapat menjawab masalah-masalah yang paling sering terjadi dengan menggunakan sistem informasi pendukung penggunaan teknologi informasi. 2. Pendukung Level Kedua Jika unit Sistem Informasi internal Universitas Islam Makassar (PDPT) belum dapat memecahkan permasalahan, pendukung tingkat berikutnya akan disediakan oleh kontraktor atau vendor. B. PENGEMBANGAN PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR SISTEM INFORMASI Untuk mengurangi kesalahan pengoperasian Sistem Informasi yang disebabkan oleh faktor manusia, maka berbagai prosedur pengoperasian standar harus ditetapkan dan disebarluaskan ke semua pemakai maupun calon pemakai sistem informasi Universitas Islam Makassar menggunakan berbagai media. C. PENINGKATAN KEMAMPUAN Peningkatan kemampuan untuk berbagai macam produk Sistem Informasi yang ditawarkan oleh berbagai konsultan ataupun perusahaan penyedia peningkatan kemampuan Sistem Informasi ternyata hasilnya belum tentu optimal. Keadaan ini terjadi karena peningkatan kemampuan tersebut tidak dirancang secara khusus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Dilihat dari segi biaya, peningkatan kemampuan semacam ini tidak efisien, karena perlu waktu, biaya, dan mengajarkan bermacam-macam teknologi yang belum tentu diperlukan. Peningkatan kemampuan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam suatu organisasi dan metodologi pelatihan yang tepat dan memberikan kemampuan peserta untuk menyelesaikan tugas dengan lebih

cepat dan efisien merupakan hal yang mendasar untuk dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan peningkatan kemampuan.

TOPOLOGI SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET

Dalam rangka penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet yang produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien di lingkungan Universitas Islam Makassar, maka diperlukan topologi Sistem Informasi yang dinamis, detail dan jelas. Sistem jaringan informasi Islam Makassar telah memanfatkan fasilitas LAN, dan WAN dengan database server berada pada Unit Pengelola Data dan Informasi, seluruh unit kerja yang berada dilingkup Universitas Islam Makassar telah terhubung. Untuk yang lebih luas Universitas Islam Makassar juga telah memanfatkan sistem jaringan internet (24 jam on line) dalam berhubungan dengan seluruh pemanfaatan jasa informasi, baik internal maupun eksternal. Topologi Sistem Informasi tersebut memberi peluang yang sangat mudah, cepat dan efisien kepada seluruh unit kerja yang ada untuk bertukar informasi serta mencari data dan informasi yang dibutuhkan.

STANDAR PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DAN OPERASIONAL KOMPUTER

A. PENGGUNAAN PERSURATAN ELEKTRONIS Sejalan dengan semakin tingginya arus pertukaran informasi dalam perkantoran dan meningkatnya kebutuhan kecepatan dalam penyampaian informasi, maka dibutuhkan alat bantu berupa persuratan elektronis (Electronic mail). Persuratan elektronis mempunyai beberapa kelebihan, yaitu tanggapan lebih cepat, menyediakan komunikasi jarak jauh, mampu menjangkau lokasi jarak jauh, mengatasi masalah perbedaan waktu, menyediakan informasi dalam komunikasi bisnis dan menyediakan alternatif pengganti. Persuratan elektronis merupakan perangkat lunak yang mampu melakukan distribusi, penyimpanan dan pengambilan informasi baik berupa suara, data maupun gambar secara elektronis. Bentuk korespondensi yang diproses dalam kegiatan Sistem Informasi meliputi jadwal kegiatan, memo, undangan, laporan, persuratan dinas, bahan pidato, makalah dan persuratan sejenis lainnya. B. PENGGUNAAN PENELUSURAN SURAT Penelusuran surat adalah sistem yang menelusuri dan memantau seluruh aliran korespondensi secara elektronis untuk memastikan korespondensi diproses dengan benar dan transparan.

C. PENGGUNAAN PENELUSURAN DISPOSISI Penelusuran disposisi adalah sistem yang menelusuri dan memantau aliran disposisi korespondensi secara elektronis untuk memastikan disposisi korespondensi diproses dengan benar. D. PENGGUNAAN KEARSIPAN ELEKTRONIS Struktur folder dalam penggunaan sistem pengarsipan elektronis di lingkungan Universitas Islam Makassar dapat menggunakan struktur folder seperti pada umumnya. Fungsi folder disini adalah untuk menampung seluruh arsip dari seluruh dokumen dan korespondensi yang ada disetiap instansi. Fasilitas ini dapat menampung seluruh arsip yang dibuat dengan berbagai perangkat lunak sistem Sistem Informasi seperti aplikasi word processing dan spreadsheet atau aplikasi komputer lainnya. Versi format elektronis dari dokumen tersebut dapat segera dimasukan dalam e- filling yang foldernya telah disebutkan diatas. Folder elektronis ini diproteksi dengan sistem pengamanan dimana hanya pejabat yang berwenang atau yang mendapat otoritas saja yang dapat mengoperasikan sistem ini. E. PENGGUNAAN AGENDA HARIAN ELEKTRONIS Agenda harian elektronis berfungsi sebagai alat untuk mencatat, mengingatkan dan menunjukkan rencana pengguna. Sesama Civitas Akademika dapat melihat rencana kegiatan pengguna dan agenda elektronis ini akan memudahkan proses pencarian waktu luang dari masing-masing pejabat untuk diundang menghadiri suatu rapat. Kegiatan pemilik agenda elektronis dapat ditampilkan ulang dalam dimensi waktu, seperti harian, mingguan, atau bulanan. F. PENGGUNAAN SISTEM BASIS DATA Sistem basis data berisikan informasi profile sampai keterangan rinci masing-masing entitas informasi seperti data kepegawaian, data perlengkapan dan sebagainya di lingkungan Universitas Islam Makassar, untuk dapat diakses oleh pemakai. G. PENGGUNAAN SISTEM PENGAMANAN Untuk mencegah kerusakan dan penyalahgunaan data atau informasi yang bersifat rahasia diperlukan sistem keamanan yang handal melalui kode akses (password), identitas pengguna (account), tingkat otoritas (authorization level), dan alat proteksi (block protection). Aspek keamanan merupakan salah satu aspek yang sering dipertanyakan dalam implementasi sebuah sistem informasi. Jika kita ingin membuat sistem informasi yang sangat aman, maka akan sulit digunakan secara mudah dan bahkan menjadikannya tidak berfungsi. Untuk itu penggunaan tiap aplikasi perlu diberikan batasan. Keamanan merupakan sebuah proses, bukan sebuah produk akhir. Maksud dari pernyataan ini adalah kita tidak mungkin membuat sebuah sistem yang 100 % aman untuk selama-lamanya. Setelah berjalan untuk suatu waktu akan ditemukan lubang keamanan (security hole) yang dapat dieksploitasi.

Selain ditemukan adanya lubang keamanan pada sistem yang lama, sistem informasi sering mendapat perbaikan dengan menambah perangkat dan teknologi baru. Penambahan perangkat baru ini dapat menimbulkan lubang baru yang tidak diprediksi sebelumnya. Untuk itu pengamanan sistem informasi harus dilakukan secara terus menerus. Dilihat dari fungsinya dalam sebuah sistem informasi, keamanan dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu network security , sistem pengamanan yang terfokus pada media pembawa informasi/data, misalnya firewall dan lainnya; computer security , sistem pengamanan yang terfokus pada komputer (server, workstation, terminal ), termasuk didalamnya masalah yang berhubungan dengan operating system ; dan application security , sistem pengamanan yang terfokus pada program aplikasi (Perangkat lunak (Software)) dan database. H. STANDAR OPERASIONAL KOMPUTER Standar operasional komputer mengikuti petunjuk umum yang berlaku sesuai dengan tahapan-tahapan yang ditetapkan pada buku petunjuk masingmasing komputer yang ada dan dimiliki oleh masing-masing unit kerja.

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB SISTEM INFORMASI LINGKUP INTRANET DAN INTERNET SERTA OPERASIONAL KOMPUTER

Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT) mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pengembangan sistem informasi, serta pelayanan data dan informasi. Untuk itu dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang terkait dengan penerapan Sistem Informasi Lingkup Intranet & Internet serta operasional komputer di lingkungan Universitas Islam Makassar, maka Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar merupakan unit kerja yang memiliki peran yang utama, dimana untuk selanjutnya melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja lain yang terkait, yaitu dengan pembagian tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: A. SUB BAGIAN PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR 1. Merancang, mengembangkan dan merawat instalasi jaringan (spesifikasi perangkat keras, standardisasi alamat, penamaan, perangkat lunak, pengkabelan, pemeliharaan, dan koneksi internet); 2. Merancang, mengembangkan dan merawat e-mail; 3. Merancang, mengembangkan, merawat dan mengevaluasi aplikasi; 4. Melakukan evaluasi dan pembinaan operasional terhadap aspek Sistem Informasi lingkup Universitas Islam Makassar; 5. Melaksanakan pelayanan teknis dan peningkatan kemampuan komputerisasi lingkup Universitas Islam Makassar.

PROSEDUR DAN EVALUASI PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI SERTA OPERASIONAL KOMPUTER

Dalam melaksanakan penerapan Sistem Informasi dan operasional komputer lingkungan Universitas Islam Makassar, beberapa aspek yang diatur dan prosedur yang menjadi acuan untuk dipedomani adalah sebagai berikut: A. Instalasi Jaringan Dalam penggunaan dan pengembangan sistem jaringan, khususnya intranet Universitas Islam Makassar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Komponen penting yang perlu diketahui untuk dapat mengaplikasikan suatu program atau perangkat lunak (Software) serta mempercepat akses ke jaringan adalah fasilitas hardware yang dimiliki. Untuk itu spesifikasi dalam setiap pengadaan unit komputer mengacu pada standar minimal yang ditetapkan. Untuk perkembangan spesifikasi hardware akan selalu disampaikan melalui surat resmi oleh Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT) kepada seluruh unit kerja lingkungan Universitas Islam Makassar secara berkala per enam bulan sekali atau setiap kali ada penyesuaian dan perubahan mendasar dalam penggunaan hardware . 2. Standardisasi Pengkabelan Jaringan yang dibuat dan dikembangkan akan dapat terakses dengan baik apabila didukung oleh pengkabelan yang baik dan benar. Untuk itu dalam kerangka sistem jaringan di lingkungan Universitas Islam Makassar ditetapkan standar kabel yang digunakan dalam pemanfaatan sistem jaringan serta diberikan pelindung dalam pemasangannya. Untuk Network Cabling diantaranya yaitu kable jenis UTP Verified Category 5E, dengan konektor RJ 45, Fiber Optic untuk Koneksi antar gedung serta wireless untuk koneksi antar kampus dan didukung MPLS sebagai koneksi backup jika koneksi wireless terputus. 3. Standardisasi Alamat ( Internet Protocol/IP Address ) Alamat IP ditulis berdasarkan standar yang dikeluarkan oleh InterNIC yaitu suatu organisasi yang bertanggung jawab dalam administrasi pengalamatan IP Internet sedangkan untuk alamat lokal ditentukan berdasarkan otoritas penomoran internet yaitu Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Penjelasan singkat pengalamatan IP secara umum dapat dilihat dalam tabel berikut : Jenis Kelas IP Address Kelas A 10.0.0.0 - 10.255.255.255 Kelas B 172.16.0.0 - 172.31.255.255 Kelas C 192.168.0.0 - 192.168.255.255 Sedangkan Penjelasan singkat pengalamatan IP secara private dapat

dilihat dalam tabel berikut : Jenis Kelas Antara Jumlah Jaringan Jumlah Host Per Jaringan Kelas A 1-126 126 16.777.214 Kelas B 128-191 16.384 65.534 Kelas C 192-223 2.097.152 254 Untuk lingkungan Universitas Islam Makassar standardisasi IP lokal (private IP) menggunakan tipe kelas C yang penomorannya dimulai dengan 192.168.1.1 s/d 192.168.255.255 untuk jaringan yang menggunakan. 4. Standardisasi Penamaan DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address . Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang diminta tersebut, berapa IP address -nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer dengan komputer lainnya. Seperti halnya pembuatan alamat, maka untuk memberikan kemudahan dalam mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di lingkungan Universitas Islam Makassar, maka ditetapkan standardisasi penamaan. Seluruh unit kerja yang akan membuat penamaan, baik instansi ataupun personal dilakukan secara resmi melalui surat ke Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT), dimana dalam pembuatan penamaan seluruhnya menjadi kewenangan Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT). Domain penamaan di Universitas Islam Makassar, menggunakan domain : http://www.uim-algazali.ac.id 5. Standardisasi Perangkat Lunak (Software) - Security Securty merupakan software yang berguna untuk menjaga keamanan suatu sistem dalam jaringan dari gangguan yang berasal dari luar atau orang yang tidak mempunyai hak akses seperti hacker . Standardisasi software security yang digunakan untuk komputer pribadi (personal computer-PC) dan server adalah zone alarm security. - Antivirus Antivirus merupakan program yang berguna untuk menjaga, mendeteksi dan menghapus virus dari sistem komputer. Dengan demikian perlu digunakan standardisasi penggunaan antivirus untuk mencegah jaringan dari serangan virus yang dapat menyebabkan gangguan dalam menggunakan jaringan. - Service pack Service pack merupakan produk windows yang merupakan updater atau pembaharuan dari sistem operasi yang berguna untuk memperbaiki kesalahan dan menambahkan suatu fasilitas tertentu sehingga sistem operasi tetap terkini (up to date). Standardisasi service pack di lingkungan Universitas Islam Makassar menggunakan service pack versi terbaru.

- Sistem operasi Sistem operasi merupakan kumpulan program yang bertanggung jawab mengelola perangkat keras dan meyediakan berbagai fasilitas operasi dasar , misalnya penyimpanan file, akses ke jaringan, eksekusi program dan pemanfaatan memori. Sistem operasi berbasis windows yang banyak digunakan pada di lingkungan Universitas Islam Makassar yaitu Windows XP SP1, SP2, SP3 dan Windows 7. Sedangkan sistem operasi yang digunakan untuk server adalah Windows 2000 Advance Server ,Linux Redhat Series, Unix Series. 6. Standardisasi Alamat Persuratan Elektronis ( e-Mail Address ) Untuk memberikan penyeragaman dan memudahkan dalam mendeteksi sumber atau alamat pengguna dalam sistem jaringan di lingkungan Universitas Islam Makassar, maka ditetapkan standardisasi alamat persuratan elektronis. Seluruh unit kerja yang akan membuat alamat persuratan elektronis, baik instansi ataupun personal dilakukan secara resmi melalui surat ke Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT), dimana dalam pembuatan alamat seluruhnya menjadi kewenangan Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT). 7. Pemeliharaan Setelah seluruh sistem jaringan yang dibangun dan dikembangkan selesai, maka sebagai tahap selanjutnya diperlukan pemeliharaan sebagai upaya jangka panjang guna mempermudah dan memperlancar akses dalam pemakaian fasilitas jaringan. Dalam hal ini peran Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT) untuk menyiapkan tenaga teknisi yang handal dan mampu memahami bidangnya secara profesional. Standardisasi pemeliharaan jaringan adalah updating service serta updating dan upgrade sistem operasi. Dan yang paling penting dalam pemeliharaan untuk komputer client yaitu: peremajaan (Updating) antivirus, Windows atau service pack, pengecekan pada hardware apakah masih layak pakai atau terdapat hardware yang sudah lemah, serta harus ganti hardware atau di tingkatkan (upgrade). Pengecekan pada sistem jaringan seperti IP address , dns, domain atau workgroup , subnet mask , dan gateway apakah sudah terkonfigurasi dengan benar atau tidak. Standardisasi pemeliharaan yang dilakukan setelah sistem informasi atau program yang telah selesai dibuat adalah pembuatan dokumentasi sistem, petunjuk operasional sistem, mengadakan pelatihan untuk pengguna sistem, memperbaiki sistem apabila terdapat kesalahan (bug) pada sistem tersebut, serta menambahkan fasilitas pada sistem agar sistem tetap yang terkini (up-to-date). 8. Koneksi Jaringan Standardisasi koneksi jaringan yang digunakan di lingkungan Universitas Islam Makassar, yaitu koneksi jaringan antar gedung dan antar komputer dalam satu gedung menerapkan desain jaringan topologi star dengan teknologi kabel dan tanpa kabel (wireless).

B. Registrasi e-mail Pada hakekatnya Elektronic Mail (e-mail) dapat dimilliki oleh seluruh staff dan dosen yang terdaftar secara resmi di lingkungan Universitas Islam Makassar. Dalam hal ini e-mail dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu : 1. E-mail unit kerja/ bagian. Untuk membuat e-mail ini harus secara resmi pengusulannya oleh unit kerja yang bersangkutan atau dapat pula dibuat langsung oleh Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT) dengan persetujuan kemudian dari unit kerja yang dibuatkan e-mail nya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan. 2. E-mail staff E-mail staff dapat dimiliki oleh seluruh staff dan dosen Universitas Islam Makassar. Untuk membuat e-mail ini dilakukan secara pribadi dengan surat resmi permohonan pembuatan e-mail tersebut bekerja atau dapat pula dibuat langsung oleh bagian Media Center pada Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT) apabila ada kegiatan-kegiatan resmi terkait dengan peningkatan kemampuan SDM pengelola komputer atau sejenisnya dengan persetujuan kemudian dari unit kerja karyawan yang dibuatkan e-mail nya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan. 3. E-mail student E-mail student dapat dimiliki oleh seluruh mahasiswa Universitas Islam Makassar. Untuk membuat e-mail ini dilakukan secara pribadi pada saat menjadi mahasiswa dengan cara aktivasi secara Online dalam pembuatan e-mail tersebut atau dapat pula dibuat langsung oleh bagian Media Center sebagai Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT). Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan. 4. Milis (mailing list ) - Milis staff Milis staff ini merupakan kumpulan alamat email yang digunakan oleh kelompok staff UIM unit kerja masing-masing untuk rutinitas kerja. Prosedur registrasi untuk milis komunitas, milis staff pembuatannya harus secara resmi diajukan oleh pihak yang bersangkutan atau dapat pula dibuat langsung oleh Sub Bagian Pengelola Data dan Informasi Universitas Islam Makassar (PDPT) atas persetujuan kemudian dari pihak tersebut yang dibuatkan e-mail nya. Hal ini guna tidak terjadi duplikasi istilah atau nama yang akan mengakibatkan kerancuan dalam jaringan.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA MANUSIA

Program peningkatan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) mempunyai dua kebutuhan dasar yang menjadi patokan dalam aktivitas inventarisasi dan kebutuhan, yaitu: 1. Kebutuhan untuk memperkenalkan program kerja yang didukung teknologi elektronis dengan sendirinya membutuhkan penguasaan keahlian baru (instructional needs). 2. Kebutuhan untuk dapat mencapai/memenuhi standar sertifikasi keahlian direalisasikan melalui pelatihan SDM dibidang keahlian baru (need assessment). Tujuan utama peningkatan kemampuan SDM adalah untuk dapat memenuhi kebutuhan peningkatan kemampuan tersebut diatas. Secara spesifik perlu digambarkan struktur pencapaiannya, yang pada prinsipnya menjelaskan bagaimana tujuan global direncanakan akan dicapai. Struktur umum pencapaian tujuan utama, digambarkan secara berjenjang dalam urutan beberapa pencapaian tujuan antara, sehingga keberhasilan pencapaian tujuan utama dengan mudah dapat dievaluasi. Adapun urutan pencapaian tujuan tersebut dimulai dari tujuan utama sampai dengan tujuan elementer adalah sebagai berikut : a. Tujuan Utama Merupakan tujuan akhir program dari peningkatan kemampuan SDM. Keberhasilan pemanfaatan Sistem Informasi dalam rangka otomasi prosedur kerja harian instansi pemerintah untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Sebagai contoh: metode manual pengolahan data digantikan dengan metode elektronis secara lintas instansi; pengarsipan manual digantikan dengan pengarsipan elektronis lintas instansi. b. Tujuan Program Merupakan tujuan antara turunan level pertama dari tujuan utama yang spesifik diterapkan dalam masing-masing unit program. Tujuan utama memiliki beberapa tujuan program. Sebagai contoh untuk dapat merealisasikan tujuan utama pada butir a, harus disiapkan SDM yang kompeten untuk mengaplikasikan program networking (LAN/WAN) sehingga komunikasi elektronis internal dan lintas instansi dapat direalisasikan untuk dapat mengoperasikan penyiapan dan pengolahan data elektronis harus disiapkan personal yang mampu mengoperasikan program database instansi pemerintah tersebut. c. Tujuan Kursus/Unit Peningkatan Kemampuan Merupakan tujuan antara turunan level kedua dari tujuan utama. Setiap tujuan program memiliki beberapa tujuan kursus. Sebagai contoh untuk menjadi kompeten didalam mengoperasikan jaringan (LAN/WAN), SDM harus mampu mengimplementasikan pengetahuan dasar protocol komunikasi dasar; juga menguasai pengoperasian hardware/Perangkat lunak (Software) komunikasi yang terkait dengan peralatan komunikasi seperti router, switch, hub dan lain sebagainya melalui pelatihan pengoperasian peralatan komunikasi.

d. Tujuan penguasaan Kemampuan Operasional Elementer (Enabling Objectives). Merupakan tujuan antara turunan level ketiga dari tujuan utama. Setiap tujuan kursus/unit peningkatan kemampuan didalamnya terkandung beberapa tujuan, berupa kemampuan penguasaan operasional elementer. Sebagai contoh kursus/unit peningkatan kemampuan protokol komunikasi dasar mempunyai beberapa enabling objectives , misalnya kemampuan mendesain dan mempersiapkan cetak biru pengembangan LAN; kemampuan mendesain dan mempersiapkan cetak biru WAN. Contoh lain enabling objectives ditingkat paling elementer untuk program aplikasi MS-Word, antara lain kemampuan memformat dokumen, kemampuan menggabungkan beberapa file menjadi satu file dan lain sebagainya. Penganggaran pembangunan Sistem Informasi dianjurkan untuk bersifat komperhensif dan tidak dipisahkan antara penganggaran pembelian perangkat keras, perangkat lunak untuk Sistem Informasi, dan penganggaran peningkatan kemampuan SDM. Untuk meminimumkam kerugian negara, setiap usulan peningkatan kemampuan SDM yang tidak dilengkapi dengan analisa seperti yang telah diuraikan, sebaiknya ditunda sampai dengan selesai disiapkannya analisa tersebut. Bantuan asing baik yang berupa hibah maupun pinjaman pemanfaatannya juga didasarkan pada analisa kebutuhan.

PENUTUP

Pedoman ini merupakan acuan bagi para pejabat dan pelaksana pengelola data dan informasi berbasis komputer, serta seluruh unit kerja yang terkait dalam peningkatan kemampuan operasional komputer di lingkungan Universitas Islam Makassar. Pedoman ini bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi dan informasi.

BAB XVI STANDAR PROGRAM STUDI

1. UIM harus melakukan studi kelayakan sebelum melakukan pembukaan Program Studi 2. UIM harus membuka Program Studi yang memiliki prosepk agar tidak menimbulkan penggangguran baru 3. UIM harus membuka Program Studi yang mampu mengembangkan potensi mahasiswa 4. UIM harus mengembangkan Program Studi hingga mampu mencapai nilai akreditasi A (Unggul) dari lembaga akreditasi pendidikan (BAN PT)

BAB XVII STANDAR SISTEM PENJAMINAN MUTU

1. UIM harus mengembangkan Sistem Penjaminan mutu UIM yang merupakan bagian integral dengan seluruh aktivitas akademik 2. UIM harus memiliki komitmen yang kuat terhadap peningkatan mutu akademik ditunjukkan dengan implementasinya melalui pelaksanaan pemantauan, analisis, dan pengukuran terhadap kinerja serta pencapaian target secara terus-menerus 3. UIM harus membentuk unit khusus yang menangani Sistem Penjaminan mutu, selanjutnya dikembangkan menjadi kegiatan yang embeded dalam kegiatan sehari-hari 4. UIM harus merumuskan visi pengembangan yang jelas, penetapan target dan sasaran pengembangan, serta peningkatan secara berkelanjutan, agar proses peningkatan mutu dapat berjalan dengan baik 5. UIM harus menetapkan proses penjaminan mutu yang didefinisikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerjanya, serta penanggung jawab,didukung oleh sumber daya yang memadai 6. UIM harus menetapkan unit tersendiri yang menjamin pengelolaan upaya penyelenggaraan mutu kemudian secara bertahap diarahakan agar sistem penjaminan mutu menjadi embedded dalam penyelenggaraan akademik

BAB XVIII STANDAR KERJASAMA

1. UIM menyelenggarakan Kegiatan Kerjasama harus berdasarkan prinsip kesetaraaan, saling menghormati dan saling menguntungkan. 2. Kerjasama yang dilaksanakan harus bertujuan meningkatkan kinerja dan mutu UIM. 3. Kerjasama yang dilaksanakan harus meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam rangka pencapaian visi, misi dan tujuan UIM.

Anda mungkin juga menyukai