Anda di halaman 1dari 7

RESUME

MENJELASKAN PENYELENGGARAAN
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Mata Kuliah :

DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN


Dosen :

Ade Fitri Rahmadani, S.P

OLEH :

BATRISYIA NURULFAKHIRA 2110013231009

PROGRAM STUDI
PENDIDKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER (PTIK)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2021

Penyelenggaraan Sitem Pendidikan Nasional


Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar berperan aktif dan positif dalam
hidupnya sekarang dan yang akan datang. Pendidikan nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada
pencapaian tujuan pembangunan nasional Indonesia. Jenis pendidikan adalah pendidikan yang di kelompokan
sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya dan program yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri
atas pendidikan umum, pendidikan keturunan dan pendidikan lainnya. Serta upaya pembaharuannya meliputi
landasan yuridis, kurikulum dan perangkat penunjangnya, struktur pendidikan dan tenaga kependidikan.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan jaman. Sistem Pendidikan Nasional adalah satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh yang saling
bertautan dan berhubungan dalam suatu sistem untuk mencapai tujuan pendidikan nasional secara umum.
Menurut UU No.20 tahun 2003, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevasi efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan
sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan
pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan.

A. JALUR, JENJANG, JENIS PENDIDIKAN


Menurut UU no. 20 tahun 2003 pasal 14, jenjang pendidikan formal terdiri dari Pendidikan Dasar (SD dan
SMP, MTS), Pendidikan menengah (SMA, MA, SMK), dan Perguruan Tinggi (Akademi, Universitas, Politeknik,
dll).

 Jalur Pendidikan
Pengertian jalur pendidikan menurut ketentuan Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah wahana yang dilalui oleh peserta didik untuk
mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Jalur
pendidikan terdiri dari:
1. Pendidikan formal : adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.
2. Pendidikan non formal : adalah jalur pendidikan di luar jalur pendidikan formal yang dapat
dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
3. Pendidikan informal : adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

 Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta
didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang di kembangkan. Jenjang pendidikan formal yang terdiri
atas:
1. Pendidikan dasar : yang merupakan jenjang pendidikan yang menjadi dasar untuk melanjutkan ke
pendidikan tingkat menengah dapat berbentuk: Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau
bentuk lain yang sederajat, Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau
bentuk lain yang sederajat.
2. Pendidikan menengah : merupakan kelanjutan dari pendidikan dasar yang terdiri dari pendidikan
menengah umum dan pedidikan menengah kejuruan. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah
Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menegah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK), dan bentuk lainnya yang sederajat.
3. Pendidikan tinggi : merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup
program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi.

 Jenis pendidikan
Menurut Pasal 1 angka 9 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan. Jenis
pendidikan ini meliputi:
1. Pendidikan umum : merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan
pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
2. Pendidikan kejuruan : merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
3. Pendidikan akademik : merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
4. Pendidikan profesi : merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
5. Pendidikan vokasi : merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta
didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setara
dengan program sarjana.
6. Pendidikan keagamaan : merupakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang
mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.
7. Pendidikan khusus : merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik
yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang
diselenggarakan secara inklusif atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat
pendidikan dasar atau menengah.

B. STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL


Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.
8 Standar Nasional Pendidikan di tanah air :
 Standar Isi, standar ini berkaitan dengan pengembangan dan pelaksanaan kurikulum.
 Standar Proses yang memiliki kaitan dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan di
sekolah.
 Standar Penilaian Pendidikan, yaitu standar yang terkait dengan penilaian, analisis,
dan evaluasi hasil belajar siswa.
 Standar Kompetensi Lulusan, yaitu standar yang berkaitan dengan pencapaian
standar dan hasil belajar para peserta didik.
 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, yang terkait dengan kualifikasi dan
kompetensi tenaga pendidik.
 Standar Pengelolaan, yaitu terkait dengan pengelolaan yang perlu dilakukan untuk
seluru elemen pada institusi pendidikan.
 Standar Pembiayaan Pendidikan, yang berkaitan dengan anggaran sekolah.
 Standar Sarana dan Prasarana, standar ini berkaitan dengan infrastruktur yang
terdapat pada institusi pendidikan.

C. DASAR, FUNGSI, TUJUAN DAN PRINSIP PENDIDIKAN NASIONAL


 Dasar Pendidikan Nasional
Yang dimaksud dengan dasar di sini adalah sesuatu yang menjadi kekuatan bagi tetap
tegaknya suatu bangunan atau lainnya, seperti pada rumah atau gedung, maka pondasilah
yang menjadi dasarnya. Begitu pula halnya dengan pendidikan, dasar yang dimaksud adalah
dasar pelaksanaannya, yang mempunyai peranan penting untuk dijadikan pegangan dalam
melaksanakan pendidikan di sekolah-sekolah atau di lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
Adapun dasar pendidikan di negara Indonesia secara yuridis formal telah dirumuskan antara
lain sebagai berikut:
 Undang-Undang tentang Pendidikan dan Pengajaran No. 4 tahun 1950, Nomor 2
tahun 1945, Bab III Pasal 4 Yang Berbunyi: Pendidikan dan pengajaran berdasarkan
atas asas-asas yang termaktub dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar RI dan
kebudayaan bangsa Indonesia.
 Ketetapan MPRS No. XXVII/ MPRS/ 1966 Bab II Pasal 2 yang berbunyi: Dasar
pendidikan adalah falsafah negara Pancasila.
 Dalam GBHN tahun 1973, GBHN 1978, GBHN 1983 dan GBHN 1988 Bab IV bagian
pendidikan berbunyi: Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila.
 Tap MPR Nomor II/MPR/1993 tentang GBHN dalam Bab IV bagian Pendidikan yang
berbunyi: Pendidikan Nasional (yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia
dan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
 Undang-undang RI No 2 Tahun 1989, tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 20 TAHUN 2003
TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

DENGAN RAHMAT TUHAN


YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA

Menimbang :
a. bahwa pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945
mengamanatkan Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia
yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial;
b. bahwa Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa
yang diatur dengan undang-undang;
c. bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan
untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal,
nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan;
d. bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
tidak memadai lagi dan perlu diganti serta perlu disempurnakan agar sesuai dengan
amanat perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, b, c, dan d
perlu membentuk Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional.

 Fungsi Pendidikan Nasional


fungsi pendidikan nasional, sebagaimana ditegaskan pada Pasal 3, yaitu: untuk
mengembangkan kemampuam serta meingkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia
Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Tujuan Nasiaonal negara kita
jelas termaktub dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945, yaitu:
a. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.
b. Memajukan kesejahteraan umum.
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa.
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

 Tujuan Pendidikan Nasional


Pendidikan Nasional bertujuan untuk membentuk karakter bangsa, seperti menambah
ilmu pengetahuan, kreativitas, keterampilan, kepercayaan diri, motivasi, serta ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan- tujuan tersebut dapat dipantau sejak anak atau
seseorang memulai pendidikan dari awal hingga akhir, dengan adanya suatu penilaian selama
menjalani masa pendidikan.

Pendidikan nasional yang ada di Indonesia menggunakan sistem pendidikan yang


diberikan dengan memberikan pembelajaran atau mengajarkan materi tertentu, dan pada
akhir materi akan diberikan suatu penilaian untuk mengukur kemampuan siswa. Dengan
adanya penilaian maka dapat dipantau seberapa besar kemajuan, kemampuan dan tingkat
pemahaman dari peserta didik.
 Prinsip Pendidikan Nasional
Sesuai Undang-Undang 20/2003 tentang Sisdiknas, ada 6 (enam) prinsip. Ketentuan ini,
diatur pada bab II pasal 4 yang diuraikan dalam 6 ayat.
1. Pendidikan diselenggarakan secara demokrtis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai
kultural, dan kemajemukan bangsa.
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan system
terbuka dan multimakna.
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan,
dan mengembangan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan
berhitung bagi segenap warga masyarakat.
6. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat
melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan
pendidikan.

Pendidikan nasional yang ditetapkan dalam Undang-undang no 2 tahun 1989


mengungkapkan prinsip- prinsip sebagai suatu sistem, yaitu:
1. Yang berakar pada kebudayan nasional dan berdasarkan Pancasila dan UUD 1995
,serta melanjutkan dan maeningkatkan pendidikan P4.
2. Merupakan satu keseluruhan dan dikembangkan untuk ikut berusaha mencapai
tujuan nasional, yaiatu memajukan kesejahteraan umum mencerdaskan kehidupan
bangsa demi terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.
3. Mencakup jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah.
4. Mengatur bahwa jalur pendidikan sekolah terdiri atas 3 jenjang utama, yaitu
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan perguruan tinggi yang masing-masing
terbagi pula dalam tingkatan.
5. Mengatur bahwa kurikulum, peserta didik, dan tenaga kependidikan, terutama guru,
dosen, atau tenaga pengajar merupakan 3 unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam
kegiatan belajar mengajar.
6. Mengatur secara terpusat, namun penyelenggaraan satuan dan kegiatan pendidikan
dilaksanakan secara tidak terpusat.
7. Menyelenggarakan satuan dan kegiatan pendidikan sebagai tanggung jawab bersama
antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
8. Mengatur bahwa satuan dan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan masyarakat berkedudukan serta diperlukan dengan penggunaan
ukuran yang sama.

Anda mungkin juga menyukai