Anda di halaman 1dari 3

ASUHAN KEPERAWATAN DIARE

A. Pengertian :
Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih dari tiga kali
dalam satu hari (Depkes, RI, 2011)

B. Pengkajian data
1. Data Subjektif :
a. Muntah
b. Demam
c. Nyeri abdomen
d. Membran mukosa lambung dan bibir kering
e. Tidak nafsu makan
f. Lemah

2. Data Objektif :
a. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
b. Feses lembek atau cair
c. Turgor kulit tidak elastic
d. Pucat, konjungtiva anemis
e. Pemeriksaaan feces,
f. Pemeriksaaan laboratorium : elektrolit ( Na, K, Cl dan posfor) dan
keseimbangan asam basa
C. Masalah Keperawatan
1. Diare : Masalah keperawatan ditegakkan bila ada
a. Data Subyektif
1. Muntah
2. Demam
3. Nyeri abdomen
4. Membran mukosa bibir kering
5. Tidak nafsu makan
6. Lemah

b. Data Objektif
1. Defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam
2. Frekuensi peristaltik meningkat
3. Bising usus hiperaktif
2. Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal :
Masalah ini di tegakkan bila ada faktor risiko
1) Penurunan sirkulasi gastrointestinal
2) Infeksi gastrointestinal
3) Kurangnya sanitasi pada persiapan makanan

3. Hipovolemia : Masalah keperawatan ini di tegakkan bila ada


a. Data Subjektif
1) Merasa lemah
2) Mengeluh haus

b. Data Objektif
1) Frekuensi nadi meningkat
2) Nadi terasa lemah
3) Tekanan darah menurun
4) Turgor kulit menurun
5) Membran mukosa kering
6) Volume urine menurun
7) Hematokrit meningkat

4. Defisit Nutrisi : Masalah ini ditegakkan bila ada


a. Data Subjektif
1) BB menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
2) Kram/nyeri abdomen
3) Nafsu makan menurun

b. Data Objektif
1) Bising usus hiperaktif
2) Diare

5. Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit : Masalah ini di tegakkan bila ada faktor


risiko
a. Ketidakseimbangan cairan
b. Diare
c. Muntah

D. Pelaksanaan
1. Diare
a. Manajemen diare
b. Pemantauan cairan
c. Dukungan perawatan diri: BAB/BAK
d. Insersi intravena
e. Manajemen cairan
f. Manajemen elektrolit
g. Pemantauan elektrolit

2. Risiko disfungsi motilitas gastrointestinal


a. Manajemen nutrisi.
b. Pengontrolan infeksi
c. Manajemen diare
d. Pemantauan nutrisi
e. Manajemen muntah

3. Hipovolemia
a. Manajemen hipovolemia
b. Manajemen syok hipovolemia
c. Insersi intravena
d. Insersi Naso gastrik
e. Manajemen akses vena sentra

4. Defisit Nutrisi
a. Manajemen nutrisi
b. Pemantauan cairan
c. Pemantauan nutrisi
d. Edukasi diet

5. Risiko Ketidakseimbangan elektrolit


a. Manajemen cairan
b. Pemantauan cairan
c. Pemantauan tanda vital
d. Identifikasi risiko
e. Insersi intravena

E. Evaluasi (luaran)
1. Eliminasi fekal menurun
2. Motilitas gastrointestinal menurun
3. Status cairan meningkat
4. Status nutrisi meningkat
5. Keseimbangan elektrolit meningkat

Anda mungkin juga menyukai