Anda di halaman 1dari 9

JARUM dan TEKNIK RANGSANG AKUPUNKTUR

dr. Kartika Dewi, Mkes., SpAk

Pendahuluan

Istilah Akupunktur berasal dari kata acus dan puncture yang pertama kali
dipergunakan
oleh Wilhem Ten Rhyne, seorang dokter VOC pada tahun 1683.
Saat ini akupunktur telah dipraktekan secara luas di dunia untuk pengobatan berbagai
kelainan
dan penyakit.
Perkembangan Akupunktur :
Abad ke 6 : Akupunktur menyebar ke Korea dan Jepang
Abad ke 18 : Menyebar ke Perancis dan Inggris
Tahun 1968 akupunktur digunakan untuk anestesi dalam pembedahan, tahun 1971 kunjungan
presiden Nixon ke Cina, akupunktur menjadi terkenal, tahun1979 WHO menentukan 43 jenis
penyakit yang dapat diobati dengan akupunktur di Indonesia, tahun 1990 didirikan
Laboratorium Penelitian & Pengembangan Pelayanan Akupunktur ( Pusat Penelitian &
Pengembangan Pelayanan Kesehatan Depkes di Surabaya )
Pada tahun 1996 FDA di Amerika Serikat telah mencabut status jarum akupunktur
sebagai alat kedokteran eksperimental dan menetapkannya sebagai alat kedokteran untuk
penggunaan rutin sebagaimana halnya scalpel atau hypodermic syringe.
Pada tahun 1997 National Institute of Health menyatakan bahwa terdapat bukti ilmiah dari
keefektifan akupunktur pada beberapa keadaan klinis.
WHO telah menerima akupunktur sebagai suatu cara pengobatan yang direkomendasikan
untuk diintegrasikan ke dalam Sistem Kesehatan Nasional.
Di Canada, Jerman, negara-negara Eropa Timur, Cuba,akupunktur masuk ke dalam
kurikulum fakultas kedokteran dan Pendidikan S2 dan S3.
Berbagai fakultas kedokteran ternama di Amerika Serikat seperti Harvard, Stanford, John
Hopkin, Columbia menawarkan program pendidikan akupunktur sebagai bagian dari
kurikulum pendidikan kedokteran mereka. Berbagai penelitian yang telah dilakukan
menerangkan mekanisme kerja akupunktur berdasarkan neuroscience dan Evidence based.
Dengan demikian akupunktur telah berkembang dari konsep tradisional menjadi akupunktur
medik yang diterapkan menurut kaidah-kaidah kedokteran konvensional.

1
Jarum akupunktur
Bahan jarum akupunktur dahulu dari batu, bambu, tulang, perunggu.
Saat ini jarum akupunktur yang biasa digunakan adalah jarum halus yang terbuat dari bahan
baja tahan karat (stainless steel), ada juga berbahan emas dan perak.

Jenis-jenis jarum akupunktur :

I . Jarum Halus
Didapatkan 4 macam bentuk jarum halus yaitu :
1. Jarum halus gagang bundar
2. Jarum halus gagang berkembang
3. Jarum halus gagang rata
4. Jarum halus gagang tabung ( digunakan pada jarum tabung )

Bagian-bagian dari jarum adalah sebagai berikut :


Ujung jarum, badan jarum, akar jarum, gagang jarum, ekor jarum.
Jarum memiliki ukuran yang bervariasi dan ujung jarum tidak runcing tetapi berbentuk
bundar.

Bagian-bagian jarum halus

2
1. Ujung 2. Badan 3. Akar 4. Gagang 5. Ekor

Ukuran jarum bervariasi sesuai dengan panjang dan besar badan jarum.
Ukuran panjang jarum adalah ukuran badan jarum, sedangkan urutan angka makin besar
makin panjang, yaitu :

Cun : 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 4,0 4,5


mm : 15 25 40 50 65 75 100 115

Ukuran besar adalah garis tengah lingkaran badan jarum, urutan angka makin besar, garis
tengah lingkaran makin kecil / halus.

Nomor : 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Ø mm : 0,45 0,42 0,38 0,34 0,32 0,30 0,28 0,26 0,23 0,22

Yang paling sering digunakan adalah ukuran panjang yaitu 1 – 3 cun ( 25 – 75 mm ),


sedangkan ukuran besar nomor 28 – 30 ( 0,38 – 0,32 ).
Untuk jenis jarum halus yang dapat digunakan berulang perlu dilakukan sterilisasi, untuk
sekarang ini terdapat jarum halus steril yang disposibel yaitu sekali pakai dibuang. Dan untuk
mempermudah didapatkan jenis jarum halus steril bertabung sekali pakai.

II. Jarum Prisma


Jarum dengan bagian badan jarum berbentuk prisma segi tiga dengan gagang jarum
berbentuk
bundar panjang.
Jenis jarum ini khusus digunakan untuk merangsang berdarah pada permukaan tubuh.
Penusukan berdarah jarum prisma ini sering dipadu dengan kop, tujuannya untuk
mengeluarkan darah lebih banyak dibanding hanya ditusuk berdarah.

Jarum Prisma sisi tiga

3
1. Bentuk jarum 2. Cara memegang jarum
III. Jarum Kulit atau Jarum Bintang Tujuh
Digunakan untuk merangsang daerah kulit yang biasanya dilakukan pada wajah, kepala,
tubuh ventral, tubuh dorsal dan ekstremitas.

Jarum Kulit jenis kaku dan lentur

IV. Jarum Telinga


Digunakan pada akupunktur daun telinga, ditekan pada daerah rangsang akupunktur daun
telinga, lalu direkat dengan plester.

Teknik Penjaruman
Jarum halus sifatnya yang fleksibel sulit untuk ditusukan ke dalam kulit tanpa tenaga dan
teknik yang tepat. Tusukan pertama dengan gerakan cepat dan mantap menembus kulit.
Sebagai latihan dapat dilakukan penusukan jarum akupunktur ke dalam lapisan kertas tissue
dengan ketebalan 1 cm atau lebih atau latihan dengan menusukkan jarum ke dalam bantalan
yang terbuat dari kapas. Sebaliknya seseorang berlatih menusukkan jarum ke dalam kulit
dirinya sendiri untuk dapat merasakan pengalaman penusukan dalam praktek klinik

4
Pelatihan Penjaruman
Sebelum penusukan harus dipersiapkan peralatan yang dibutuhkan yaitu jarum
berbagai ukuran, tempat jarum, kapas alkohol. Posisi pasien pada saat penusukan harus
disesuaikan dengan lokasi penusukan dan pasien hendaknya santai dan nyaman.
Pada pasien baru sebaiknya dilakukan penusukan dalam posisi terlentang atau telungkup.
Sedangkan posisi yang lain adalah dalam posisi berbaring miring dan posisi duduk dengan
lengan bawah bertumpu di meja.

Posisi pasien yang santai dan nyaman

Hal-hal yang harus diperhatikan pada jarum :


- Sebelum pemakaian jarum sebaiknya dicoba dengan menusukan jarum pada kapas alkohol
adakah helai-helai kapas tersangkut, kalau ada berarti ujung jarum tidak baik ada kaitnya.
- Bagian badan jarum lurus, licin, elastis, kuat tapi tidak kaku, tidak boleh ada bercak-bercak
karat dan lekukan.
- Akar jarum harus kuat tidak mudah lepas untuk mencegah terjadinya patah jarum
- Dahulu jarum bisa dipakai berulang-ulang, jadi perlu dilakukan sterilisasi
- Sekarang jarum yang dipakai adalah steril disposibel
- Untuk lebih mudah pada penjaruman dapat dipakai jarum halus bertabung

5
Penjaruman dilakukan dengan kedua tangan secara berkoordinasi. Umumnya jarum dipegang
dengan tangan kanan sedangkan tangan kiri berfungsi untuk membantu penjaruman dengan
penekanan.

Teknik pertama : Kuku ibu jari tangan kiri atau jari telunjuk menekan kulit di samping titik
akupunktur kemudian jarum dimasukkan pada sisi kuku tersebut.
Teknik ke dua : Untuk jarum yang panjang maka ujung dipegang dengan ibu jari dan jari
telunjuk tangan kiri lalu tangan kanan menekan jarum dan memasukkan
jarum.
Teknik ke tiga : Pada tempat yang kulitnya longgar seperti kulit perut maka kulit di tempat
penusukan perlu diregang dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri.
Teknuk ke empat : Pada tempat yang otot dan kulitnya tipis seperti daerah muka maka kulit
dicubit dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri kemudian jarum
ditusukan dengan tangan kanan..

6
Cara memasukkan jarum

Cara memasukkan jarum bertabung sekali pakai

Dalam penusukan jarum, terdapat 3 sudut penusukan :


1. Penusukan dengan sudut tegak lurus, membentuk sudut 90° dengan kulit.
2. Penusukan oblique pada tempat-tempat yang berdekatan dengan organ dalam atau bila
ototnya tipis, jarum ditusukan dengan sudut 45° dengan kulit.
3. Penusukan horisontal atau transversal, umumnya untuk tempat dengan otot yang tipis
seperti
titk-titik di kulit kepala, muka, di depan tulang dada dan sebagainya.

7
Sudut masuknya jarum ke dalam permukaan tubuh

Sedangkan dalamnya penusukan jarum harus sedemikian rupa sehingga tidak melukai organ
dalam, penusukan lebih dangkal untuk kondisi tubuh lemah dan penusukan lebih dalam untuk
kondisi tubuh kuat atau pada daerah yang mempunyai banyak lemak.

Teknik Rangsang

Setelah jarum dimasukkan ke dalam kulit, harus dilakukan manipulasi sehingga tercapai
sensasi penjaruman yang dirasakan oleh pasien berupa rasa baal, kesemutan, pegal, rasa
menjalar seperti terkena aliran listrik di tempat penusukan. Teknuk manipulasi dasar adalah
dengan mengangkat-membenamkan dan teknik memutar.
Pada teknik mengangkat-membenamkan, setelah jarum menembus kulit dilakukan
manipulasi dengan mengangkat jarum kemudian membenamkan jarum secara berulang kali.
Hal ini harus dilakukan secara cermat karena dapat mengakibatkan nyeri lokal atau kerusakan
jaringan lokal. Sedangkan teknik memutar dilakukan setelah jarum mencapai kedalaman
yang diinginkan kemudian jarum diputar ke kiri dan ke kanan dengan amplitude 180° sampai
360°. Kedua teknik dapat dilakukan secara bersamaan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi bila setelah penusukan tidak dicapai sensasi penjaruman
:
- Lokasi tempat penusukan tidak tepat
- Kedalaman jarum tidak mencapai sebagaimana mestinya
- Manipulasi jarum yang tidak sempurna
- Konstitusi tubuh yang lemah
- Ambang rangsang yang tinggi

8
Setelah tercapai sensasi penjaruman, jarum biasanya dibiarkan pada tempat
penusukan untuk beberapa waktu, umumnya selama 15 sampai 20 menit tetapi dapat lebih
lama untuk kasus kronis, intractable, nyeri dan kasus spastik dan diberikan manipulasi untuk
memperoleh efek terapi yang lebih baik. Setelah itu jarum dicabut dengan menekan kulit
sekitar tempat penusukan, lalu tempat penusukan ditekan untuk menghindari perdarahan.

Tergantung pada kondisi penyakit, terapi akupunktur dapat dilakukan setiap hari, dua
hari sekali atau tiga hari sekali. Pada umumnya terapi akupunktur dilakukan sampai mencapai
satu seri yang terdiri atas 10-12 kali pengobatan. Apabila diperlukan pengobatan seri
berikutnya maka diberikan interval waktu beberapa hari sampai satu minggu.

Berbagai macam cara rangsangan akupunktur :


1. Rangsangan mekanik : penjaruman, tekanan, kop
2. Rangsangan termis : moksa,penghangatan secara elektrik (TDP)
3. Rangsangan elektris : elektroakupunktur yaitu memadukan jarum akupunktur dengan
listrik
untuk memberikan rangsangan yang terukur yaitu dengan bentuk gelombang, tegangan
(voltase), frekuensi, kuat arus (intensitas), waktu rangsangan.
4.Rangsangan magnit : butir-butir magnit dilekatkan pada titik akupunktur untuk
merangsangnya.
5. Rangsangan gelombang suara : sonopunktur
6. Rangsangan sinar laser : laserpunktur
7. Aquapunktur : injeksi dengan aquabidest, vit.B kompleks, vit. B1, Vit. B12, Vit.C, procain
dll

Anda mungkin juga menyukai