Anda di halaman 1dari 24

Akupunktur sebagai dasar dari

pelayanan Complementary
Dr. R.Adj.Irma Indriyani, Akp
PERMASALAHAN KESEHATAN SAAT INI
Sejarah Akupunktur
Ilmu pengobatan Tradisional China
ini sudah di kenal sejak 3.000 tahun
lalu, menurut buku Huang Ti Nei
Cing berjudul “The Yellow Emperor’s
Classic of Internal Medicine”. Saat
itu akupuntur masih menggunakan
batu.

Timbulnya penyakit karena adanya


aliran energi yang tersumbat.
Walaupun sempat di remehkan
karena dianggap hanya sebagai
sugesti dibandingkan dengan ilmu
kedokteran barat yang berdiri atas
teori-teori yang telah teruji
Perkembangan di kalangan Medis
Pertengahan ABAD XX, mulai
bermunculan peneliti dari kalangan
dokter, seperti Profesor Kim Bong
Ham dalam teori System “Kyu Rak”

Dr.Eugel Brecht ( Jerman), di


Amerika bahkan sudah digunakan
untuk menangani pasien di rumah
sakit : Elstein dan Massakuset

Di Indonesia,sudah di teliti oleh


laboratorium Penelitian &
Pengembangan Pelayanan
Akupuntur - DEPKES RI
Berkembang Pertamakali pada
masa pemerintahan Presiden RI
pertama
Akupunktur Medik

• Berkembang dari akupunktur


klasik ( TCM )
• Mengubah falsafah berpikir
Alamiah menjadi biomedik
• Titik akupunktur yang berhasil
di buktikan secara medik,
masih di cantumkan dengan
nama dan kode World Health
Organization ( WHO )
untuk akupunktur klasik
• Sistem saraf menggantikan
sistem meridian
Hasil penelitian struktur anatomi dan
histologi titik akupunktur
• KELINER (1967),12.000 mikroseksi di 11 titik akupunktur
hasilnya ujung saraf titik akupunktur lebih padat dari sekitar
• DARRAS ( 1967 ), terletak di kedalaman beberapa milimeter
pada dermis- hypodermis
• Ionescue-Trigeviste ( 1975), sebagai zone of autonomic
concentration yang mempunyai hubungan dengan susunan
saraf pusat dan organ visera
• Fan et al , gap junction antar sel pada lokasi titik akupunktur
2x lebih banyak
• Shang ( 2007 ) , suatu organizer yang dikelilingi sejumlah
molekul signal yang menyebar seluruh tubuh ditangkap oleh
reseptor terkait sehingga timbul efek regulasi
Fenomena khusus titik Akupunktur
• Nyeri Tekan : memperlihatkan nyeri spontan, nyeri rujukan
dari organ visceral atau otot-fasia. Berhubungan erat titik
motorik,titik pemicu, titik homeostatik (Dung)
• Kelistrikan : memiliki tahanan listrik lebih rendah dibandingkan
kulit sekitarnya ( Yoshio Nakatami- 1950)
• Kepekaan Termis : memiliki temperatur dan resistensi listrik
rendah ( Kobei Alkabane – 1952, Zang.et.al )
• Produksi Endorfin : menimbulkan sekresi endogenous
morphine like substance yang disebut endorfin ( sejak 1970 an )
• Migrasi Isotop Teknesium ( TC-99 ) dalam bentuk natrium
perteknat diikuti kamera Gamma ( Vernejoul,Darras et.al 1985
• Hubungan Korteks dengan titik Akupunktur : menggunakan
Positron Emission Tomography dan fMRI
Reaksi rangsang pada titik akupunktur
• Reaksi Lokal , yaitu reaksi sekitar lokasi rangsangan
yang meliputi reaksi lokal segmental.
• Reaksi Segmental , yang sesuai dengan segmen
( dermatom,miotom,skelretom,viseretom),yang
berhubungan dengan persarafan spinalis dan reaksi
saraf kranial.
• Reaksi Umum , yang melibatkan hipothalamus,
Thalamus, sistem limbik dan korteks Serebri.
Pedoman untuk menentukan lokasi titik
Pada umumnya menggunakan koordinat
berdasarkan patokan ilmiah di permukaan tubuh
seperti : daerah kepala ( mata,hidung,
mulut,rahang,telinga ),daerah ekstremitas
( lipat siku,lipat lutut,lutut,tonjolan tulang.dll
Terletak pada suatu lekukan tulang atau disisi
tulang tertentu antara 2 otot atau 2 tendon
Lebar antara 2 patokan alamiah tertentu digunakan
ukuran jari pasien.
Rangsang Mekanik
• Efek rangsang akupunktur di pengaruhi oleh :
kondisi pasien,lingkungan,titik akupuntur yang
dipilih, alat rangsang dan cara rangsangan.
• Sensasi jarum deqi / acuesthesia
• Rangsang mekanik meliputi 2 macam tehnik :
penjaruman dan tekan jari ( akupresure )
• Rangsang akupuntur yang lain : Termik, listrik,
magnit,gelombang suara,gelombang sinar
Mekanisme kerja Rangsang
Akupunktur
• Mekanisme kerja refleks saraf
• Mekanisme neurohumoral
• Mekanisme Neuroendokrinimun
• Mekanisme kerja Elektromagnetik
• Mekanisme mediasi jaringan
• Growth Control Model ( Shang 2007)
MEKANISME NEUROHUMORAL
Titik Akupunktur
• Titik akupunktur medik mengikuti penyebaran
serabut saraf perifer, ada 162 buah titik standard
dan terbagi dalam 5 kelompok
1). Kepala, Wajah,leher,kuduk
2). Dorsal tubuh
3). Ventral tubuh
4). Pundak – ekstremitas superior
5). Ekstremitas Inferior
area seputar kepala
GV 20 : BAIHUI

EX-HN 5 :
Taiyang

GB 20 : FENGCHI
GB 21
Ekstremitas Superior
L I 4 ( HEGU )
Induksi persalinan LI 10 ( shousanli)

TE 5 ( WAIGUAN )
L I 11 ( Quchi)
Ekstremitas Inferior
Bahan dan peralatan akupunktur
• Kapas kering, kapas alkohol
• Jarum halus ( filiform needle )
• Moksa batang
• Alkohol 70 %
• TDP
• Elektro
Prosedur penjaruman
Setelah dilakukan wawancara ( anamnesa ) dan
pemeriksaan kondisi pasien (sakit lama,terlalu lemah,
terlalu lapar,banyak keringat),upayakan memberi rasa
tenang, dengan berdoa sebelum memulai
Terdapat 5 posisi standard pasien :
Posisi terhadap permukaan tubuh
Pertimbangan sudut tergantung letak titik akupunktur :
1. Bila di daerah otot : biasanya tegak lurus
2. Bila didaerah bertulang bersudut 45 atau 15

Beberapa cara memegang jarum ,


Tergantung lokasi titik dan panjang jarum
Dengan dua jari, tiga jari, empat jari dan
Bisa juga dengan dua tangan disatu titik

SENSASI JARUM : Deqi atau Acu-esthesia


Menjadi syarat setiap penjaruman, agar hasil
optimal
Dirasakan oleh pasien : linu,tebal,mengalir,
seperti ke setrum
Dilakukan manipulasi : cabut benam, tekan putar
Rangsang Termis
Lampu Thermal Deep Penetration ( TDP )

PENGHANGATAN MOKSA
Kegawat daruratan saat penjaruman
dan solusinya
• Jarum tertahan tidak dapat digerakkan, biasanya karena otot
terpilin ( karena pasien tegang : di rilexkan,
• Jarum bengkok, karena pasien bergerak , diregangkan otot sekitar
dengan diusap dan dicabut searah bengkoknya
• Jarum patah, jarang ditemukan, dicabut dengan pinset anatomis
• Pingsan jarum :pasien terlalu lemah, terlalu lapar, takut
jarum,posisi tidak tepat, rangsang terlalu kuat. Solusi : seluruh
jarum di cabut, posisi kaki ditinggikan, tekan titik renzhong dan atau
zusanli, bila belum sadar juga lakukan tindakan prosedur kegawat
daruratan Medis yang berlaku umumnya
• Hematom : tertusuknya pembuluh darah kecil, cukup di tekan
dengan kapas alkohol, bila masih hematom, bisa kompres dingin –
hangat bergantian
• Sensasi pasca penjaruman : biasanya masih terasa kebas,linu,pegal,
paling lama 2-3 hari ( pengaruh saat pencabutan jarum )
Klinik Akupunktur
“Rumah Sehat dokter Irma”
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai