Anda di halaman 1dari 5

Tugas Personal ke-4

Week 8
Ananda Rafina Mahfuuzoh - 2502125923

Perhatikanlah hal-hal berikut dalam mengerjakan tugas


✓ Jawaban harus mengacu pada referensi yang disepakati di mata kuliah Bahasa Indonesia
✓ Cermatilah instruksi pada soal khususnya perbedaan antara jelaskan dan sebutkan
✓ Tidak menyalin-tempel jawaban dari rekan mahasiswa yang lain

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat.


1. Deskripsikan minimal lima perbedaan antara artikel ilmiah dan karangan ilmiah
populer. (skor: 30)
2. Susunlah sebuah esai akademik dengan ketentuan sebagai berikut (skor:70)
a. Esai terdiri atas 300 – 600 kata
b. Esai terdiri atas minimal tiga paragraf
c. Esai ditulis dengan mencantumkan referensi
d. Hindari plagiarisme
e. Memilih satu di antara topik berikut
• Fungsi bahasa dalam mengembangkan profesi
• Peran teknologi dalam perkembangan bahasa Indonesia
• Penggunaan bahasa Indonesia pada media social

Jawab :

1. Perbedaan antara artikel ilmiah dan karangan populer :

1) Dalam penulisan judul

Artikel ilmiah : Dalam menulis judul tidak boleh sembarangan karena adanya
ketentuan dan pedomannya, seperti harus menggunakan kalimat baku sesuai PUEBI
dan KBBI.

Karangan ilmiah popular : Sedangkan karangan ilmiah popular tidak ada standart
tertentu dan boleh menggunakan kalimat tidak baku, karena judul harus dibuat
menarik agar meningkatkan minat pembaca.

LANG6031 - Indonesian
2) Sistematika Penulisan

Artikel ilmiah : Dalam penulisan, artikel ilmiah memiliki standart sesuai kaidah
kebahasaan, yang terdiri dari pendahuluan, inti, penutup, dan daftar pustaka.

Karangan ilmiah popular : Sedangkan pada karangan ilmiah popular tidak ada
standart tertentu, Teknik penulisan hanya perlu logis, sistematis, dan mudah untuk
dibaca.

3) Pemilihan Istilah

Artikel ilmiah : Dalam menulis artikel ilmiah banyak digunakan istilah-istilah baku
dalam bidang keilmuannya masin g-masing. Istilah-istilah tersebut cenderung tidak
dapat dipahami oleh masyarakat umum, dan hanya dimengerti oleh mereka yang
sesuai dengan bidangnya.

Karangan ilmiah popular : Sedangkan penulisan karangan ilmiah popular


menggunakan istilah yang sudah umum digunakan sehari-hari, sehingga dapat
dipahami oleh masyarakat luas yang membacanya.

4) Isi Materi Tulisan

Artikel ilmiah : Artikel ilmiah dibuat berdasarkan hasil penelitian, sehingga berisi
informasi dan fakta yang akurat dan mutakhir.

Karangan ilmiah popular : Sedangkan karangan ilmiah popular berisi pemikiran


atau pendapat maupun pengalaman pribadi yang diambil dari kehidupan sehari-hari.

5) Tujuan Penulisan

Artikel ilmiah : Artikel ilmiah ditulis untuk memenuhi tugas akhir kuliah di
universitas, dan membuat laporan penelitian yang akan dipublikasikan ke khalayak
akademik melalui media jurnal.

Karangan ilmiah popular : Ditulis untuk memberikan informasi, inspirasi, edukasi,


atau hiburan kepada masyarakat luas.

Source :

https://ruangmenulis.id/7-perbedaan-artikel-ilmah-dan-artikel-populer/

https://blog.ub.ac.id/ervianii/2012/06/25/perbedaan-artikel-ilmiah-dan-artikel-
populer/#:~:text=%C3%BC%20Bukti%20tulisan%20%3A%20Dalam%20artikel,cata
tan%20pustaka%20dan%20daftar%20pustaka.&text=Pada%20tulisan%20populer%2
C%20teknik%20penulisan,%2C%20runtut%2C%20singkat%20dan%20jelas.

LANG6031 - Indonesian
2. Esai Akademik

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Sosial Media

Sosial media merupakan sebuah platform digital yang merupakan bagian dari
perkembangan teknologi yang terus berkembang luas dan pesat. Penggunaan sosial media di era
saat ini memiliki hubungan yang erat dalam kehidupan kita sehari-hari, karena sosial media
banyak memberikan manfaat bagi penggunannya untuk berkomunikasi maupun berinteraksi
dengan membuat konten informatif, edukasi, kegiatan, maupun hiburan dalam bentuk tulisan,
video, dan foto tanpa batasan waktu dan geografi. Dengan kemudahan akses, menjadikan sosial
media tempat untuk mendapatkan banyak informasi dan juga berita di sekitar kita maupun dari
penjuru dunia mengenai apa yang sedang terjadi.

Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial seiring berjalannya waktu mengubah cara
berbahasa dan berkomunikasi dengan orang lain. proses pembentukan bahasa dipengaruhi oleh
lingkungan teknologi modern, banyaknya bentuk media sosial menyebabkan bervariasi pula
penggunaan bahasa yang ada. Pengguna media sosial datang dari seluruh penjuru dunia, masing-
masing memiliki latar belakang ras dan budaya yang berbeda. Hal ini membuat media sosial
menjadi titik pertemuan bahasa dan akan timbul pula variasi penggunaan bahasa. Salah satu
contoh yakni keanekaragaman penggunaan istilah untuk tertawa. Di Indonesia, biasanya
digunakan istilah “hahaha” atau “wkwkwk” untuk menggambarkan seseorang yang tertawa. Di
Amerika akan menggunakan ekspresi LOL (laugh out loud) untuk menggambarkan dengan
ekspresi humor dan kelucuan.

Karena bebasnya berekspresi dan berkomunikasi dalam bersosial media, hal tersebut
dapat mempengaruhi masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia. penggunaan bahasa
Indonesia yang tidak baku sudah menjadi hal yang lumrah di media sosial. Salah satu penyebab
hal tersebut karena adanya pengaruh dari bahasa luar yang memicu munculnya istilah bahasa
gaul atau slank yang menyebabkan pudarnya cara berkomunikasi secara formal. Para pengguna
sosial media terbiasa menggunakan istilah gaul yang terkadang membuat mereka lupa cara
menggunakan bahasa baku yang baik dan benar pada saat pembicaraan formal. Biasanya
kalangan remaja dalam sosial media lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul, sehingga
penggunaan bahasa Indonesia secara formal semakin pudar bahkan dianggap kuno di kalangan
sosial media. Hal tersebut dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia.
Oleh karena itu, ntuk mengurangi menggunakan bahasa gaul di lingkungan masyarakat,
seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.

LANG6031 - Indonesian
Kebebasan dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia di sosial media juga
menimbulkan berbagai konflik serius seperti sarkasme. Sarkasme merupakan sebuah tulisan
berisi celaan, ujaran kebencian, sindiran, caci-maki, penghinaan yang kurang enak didengar sehingga
dapat menyakiti hati seseorang (Keraf (2014:143). Sarkasme pada media sosial banyak ditemukan dan
dapat dilihat secara terbuka kepada khalayak. Penggunaan gaya bahasa sarkasme di media sosial dapat
mendidik masyarakat untuk menggunakan bahasa yang sarkastik (kasar), sehingga secara tidak langsung
sosial media telah berperan dalam menyebarkan penggunaan bahasa Indonesia yang tidak baik dan
akan melunturkan karakter bahasa Indonesia yang santun. Salah satu dampak penggunaan bahasa
sarkasme terhadap seseorang dapat menyebabkan seseorang merasa sakit hati dan memiliki rasa
kurang percaya diri, selalu merasa cemas, bahkan sampai ditemukan beberapa kasus akibat ujaran
kebencian yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan kesehatan mental atau psikis yang
mengakibatkan mereka dapat menyakiti diri sendiri bahkan sampai ditemukan beberapa kasus bunuh
diri akibat cacian dan ujaran kebencian. Oleh karena itu, hal ini perlu mendapatkan perhatian khusus
dan pembelajaran maupun pemahaman mengenai penggunaan bahasa Indonesia, agar seluruh
masyarakat dalam bersosial media bisa dapat memilih untuk berkomunikasi menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan santun agar tidak menimbulkan penyampaian yang kurang pantas untuk
didengar.

LANG6031 - Indonesian
REFERENSI

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-media-sosial/

https://kantorbahasababel.kemdikbud.go.id/2020/07/14/media-sosial-dan-pilihan-bahasa-kita/

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/fkip-epro/article/view/24015

chrome-
extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/http://simkatmawa.kemdikbud.go.id/v3/assets/up
load/foto_non_lomba_061016_1560700655018261800.pdf

file:///C:/Users/Asus/Downloads/1-1-1-PB.pdf

LANG6031 - Indonesian

Anda mungkin juga menyukai