Week 8
LANG6031 - Indonesian
1. Perbedaan antara artikel ilmiah dan karangan ilmiah popular dapat dilihat dari beberapa hal
yaitu:
a. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat dengan aturan penulisan ilmiah sedangkan
struktur sajian karangan imliah populer tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan
ilmiah.
b. Artikel ilmiah dirancang untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel sedangkan
karangan ilmiah populer ditulis untuk kepentingan publik dan biasanya dimuat di surat
kabar atau majalah.
c. Bahasa yang digunakan dalam artikel ilmiah adalah bahasa baku yang sesuai dengan
kaidah bahasa penulisan ilmiah yang baik dan juga benar, sedangkan bahasa yang
digunakan dalam karangan ilmiah populer biasanya menggunakan bahasa umum yang
ada di masyarakat, bahasa yang digunakan sehari-hari dan bahasa yang tidak terlalu
terikat dengan kaidah penulisan karya ilmiah.
d. Tujuan penulisan artikel ilmiah adalah untuk memenuhi tugas dalam studi, mengikuti
perlombaan, menyampaikan gagasan atau lebih bersifat akademik, sedangkan karangan
ilmiah populer lebih kepada memberikan informasi, edukasi, atau inspirasi kepada public.
e. Pembahasan dan analisis dalam artikel ilmiah dilakukan dengan metodologi ilmiah
tertentu yang baku sedangkan karangan ilmiah populer disampaikan dengan gaya umum
dan populer agar mudah dipahami oleh publik.
Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam interaksi sosial di masyarakat baik
melalui komunikasi langsung maupun secara tidak langsung, misalnya melalui media sosial.
Bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh lapisan dan struktur masyarakat didalam aktifitas
komunikasi sehari-hari di media sosial, yang pada dasarnya sangat membantu
“menjembatani” komunikasi dari masyarakat yang beragam tersebut. Penggunaan bahasa
Indonesia pada media sosial sebahagian besar berada pada lingkup informal seperti
pertemanan, kekerabatan dan interaksi informal lainnya. Walaupun tentunya tidak terlepas
dari interaksi formal seperti komunkasi bisnis, marketing, informasi dan lain-lain. Namun
pada kenyataannya sering sekali kita menemukan kesalahan-kesalahan dalam penggunaan
bahasa Indonesia pada media sosial yang tidak sesuai dengan kaidah yang seharusnya. Esai
LANG6031 - Indonesian
ini mencoba menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan Bahasa
Indonesia pada media sosial.
Menurut Umi Kholifah dan Atiqa Sabardila (2020) dalam jurnalnya “Analisis Kesalahan
Gaya Berbahasa Pada Sosial Media Instagram dalam Caption dan Komentar”, kesalahan-
kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia pada media sosial (Instagram) antara lain:
a. Kesalahan Ejaan.
Biasanya sering terjadi kesalahan dalam penulisan caption dan komentar yang tidak
berpedoman pada kaidah yang benar. Misalnya “DAH SERAH LU DAH PADA, W
NYERAH”, yang seharusnya “Sudah terserah kamu saja, aku menyerah”.
b. Pemakaian Diksi
Dalam hal ini memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Dalam penyusunan struktur tata bahasa sering sekali salah sehingga kalimat tidak jelas
dan terperinci. Misalnya
Penggunaan variasi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa gaul atau bahasa daerah
dengan tidak benar. Misalnya “Ma love”, seharusnya “My love”, atau “gpp”, seharusnya
“tidak apa-apa”.
Sebagai kesimpulan, penggunaan bahasa Indonesia pada media sosial masih sering dilakukan
dengan tidak memenuhi kaidah yang berlaku. Hal ini lebih disebabkan karena penggunaan media
sosial pada umumnya masih didominasi dengan komunikasi atau percakapan informal yang
menggunakan bahasa sehari-hari, bahasa bebas, bahasa pergaulan, atau pencampuran bahasa
Indonesia dan bahasa asing/daerah.
Daftar Pustaka
Umi Kholifah dan Atiqa Sabardila. 2020. “Analisis Kesalahan Gaya Berbahasa Pada Sosial
Media Instagram dalam Caption dan Komentar”.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/nusa/article/download/30866/pdf
LANG6031 - Indonesian