Anda di halaman 1dari 5

Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi yang penting bagi mahasiswa prodi PJOK (Pendidikan

Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan) dalam proses latihan fisik di lapangan. Beberapa di antaranya adalah:

Komunikasi Instruksi: Bahasa Indonesia digunakan untuk memberikan instruksi kepada peserta latihan
fisik, seperti teknik pelaksanaan gerakan atau aturan permainan. Contoh: "Posisikan kaki kiri di depan
sebelum melakukan lompat jauh."

Pengawasan Keselamatan: Bahasa Indonesia digunakan untuk memberikan peringatan keselamatan


selama latihan fisik, misalnya, "Hati-hati dengan lantai licin" atau "Jangan lakukan gerakan ini tanpa
pengawasan pelatih."

Motivasi dan Dukungan: Bahasa Indonesia digunakan untuk memberikan motivasi dan dukungan kepada
peserta latihan. Contoh: "Kamu bisa melakukannya, tetap semangat!" atau "Percayalah pada
kemampuanmu."

Evaluasi dan Umpan Balik: Setelah latihan, bahasa Indonesia digunakan untuk mengevaluasi penampilan
dan memberikan umpan balik kepada peserta. Contoh: "Tadi gerakanmu sudah cukup baik, tetapi perlu
memperbaiki postur tubuh."

Penyampaian Ilmu: Dalam konteks akademis PJOK, bahasa Indonesia digunakan untuk mendiskusikan
teori dan konsep terkait latihan fisik, misalnya, "Latihan ini akan meningkatkan kekuatan otot."

Fungsi bahasa Indonesia ini membantu mahasiswa prodi PJOK dalam memahami, menjalani, dan
mengembangkan latihan fisik di lapangan.

Penggunaan bahasa Indonesia dalam pendidikan bukan hanya sebagai sarana komunikasi dalam
pembelajaran, tetapi sebagai wujud kepatuhan terhadap UU dan Peraturan Pemerintah. Selain itu,
sebagai bentuk rasa bangsa, setia, dan penghargaan terhadap bahasa persatuan Indonesia yaitu bahasa
Indonesia.
2 jelaskn menurut anda tentang ragam bahasa yang di gunakan dalam diskusi dan berpidato

Sertakan dalam ragam bahasa tik tok pasaran barang

Jawaban

3 Jelaskan menurut pendapatmu tentang apa yang menyebabkan terjadinya ragam bahasa indonesia
dalam segala aktifitas mahasiswa di kampus sertakan pula pendapat para ahli bahasa

4 hal hal apa sajakah yang harus di perhatian oleh seseorang dalam menggunakan ragam lisan dan
ragam bahasa tulis dalam kehidupan sehari hari

Ragam bahasa yang digunakan dalam diskusi dan berpidato dapat bervariasi tergantung pada konteks
dan tujuannya. Dalam konteks yang lebih formal, seperti pidato resmi atau diskusi akademis, biasanya
digunakan ragam bahasa formal dan standar. Namun, dalam konteks yang lebih santai, seperti di media
sosial atau dalam diskusi sehari-hari, berbagai ragam bahasa bisa muncul.

Dalam ragam bahasa TikTok pasaran barang, biasanya terdapat penggunaan bahasa yang santai,
ekspresif, dan sesuai dengan audiens yang lebih muda. Ini dapat mencakup penggunaan singkatan, frasa
berbahasa gaul, istilah khas, dan referensi budaya pop. Contoh-contoh ragam bahasa TikTok dalam
konteks pasaran barang mungkin mencakup:

Singkatan: Misalnya, "BDG" untuk Bandung, "OG" untuk original, atau "OBRAL" untuk obral barang.

Frasa Populer: Penggunaan frasa yang sedang tren di TikTok, seperti "Trend banger!" atau "Serbu, guys!"

Kiasan Visual: Penciptaan video pendek dengan efek-efek khusus atau konten kreatif untuk
mempromosikan barang.

Desain Grafis yang Memikat: Penggunaan grafis dan desain yang menarik untuk menarik perhatian
audiens.
Hashtag: Penggunaan hashtag yang relevan untuk meningkatkan jangkauan konten.

Ragam bahasa dalam TikTok pasaran barang dirancang untuk menarik perhatian target audiens yang
lebih muda, dengan fokus pada daya tarik visual dan gaya yang sesuai dengan tren saat itu.

Ragam bahasa Indonesia dalam segala aktivitas mahasiswa di kampus dapat disebabkan oleh beberapa
faktor. Ini adalah pendapat pribadi saya, namun, saya dapat merinci beberapa faktor yang mungkin
terlibat:

Multikulturalisme Kampus: Kampus sering menjadi tempat bertemunya mahasiswa dari berbagai latar
belakang budaya dan bahasa. Interaksi antara mereka memungkinkan pertukaran kata, frasa, dan ragam
bahasa dari berbagai daerah Indonesia.

Pengaruh Media Sosial: Mahasiswa cenderung aktif di media sosial, di mana mereka terpapar pada
ragam bahasa yang populer. Mereka kemudian menerapkan istilah-istilah atau ungkapan dari media
sosial dalam percakapan sehari-hari.

Kreativitas dan Ekspresi Identitas: Mahasiswa sering menciptakan ragam bahasa untuk mengekspresikan
identitas mereka, atau untuk merasa lebih unik dan berbeda. Mereka menciptakan istilah-istilah atau
ungkapan-ungkapan yang menjadi ciri khas kelompok mereka.

Pendapat para ahli bahasa juga dapat memberikan wawasan yang berharga tentang masalah ini. Ahli
bahasa, seperti Sutan Takdir Alisjahbana, berpendapat bahwa perkembangan bahasa adalah proses yang
alami dan terus berubah seiring dengan perubahan sosial dan budaya. Dia mencetuskan konsep "bahasa
hidup" yang selalu berkembang.

Selain itu, Joshua Fishman, seorang ahli bahasa sosial, menyoroti peran komunitas bahasa dalam
mempertahankan atau mengubah ragam bahasa. Dalam konteks kampus, komunitas mahasiswa yang
aktif dalam menggunakan ragam bahasa tertentu dapat memperkuat dan mengembangkan ragam
tersebut.

Jadi, ragam bahasa dalam aktivitas mahasiswa di kampus adalah hasil dari interaksi sosial, pengaruh
media sosial, dan upaya kreatif mahasiswa, dan ini sesuai dengan konsep perkembangan alami bahasa
yang telah dijelaskan oleh para ahli bahasa.
4jawab

Dalam kehidupan sehari-hari, penting untuk memahami perbedaan antara ragam lisan dan ragam
bahasa tulis serta bagaimana menggunakan keduanya secara tepat. Berikut adalah hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penggunaan kedua ragam bahasa ini:

Tujuan Komunikasi:

Ragam lisan biasanya digunakan untuk komunikasi sehari-hari yang lebih santai, seperti percakapan
dengan teman atau keluarga.

Ragam bahasa tulis lebih sering digunakan dalam situasi formal, seperti surat resmi, laporan, atau tugas
akademik.

Tata Bahasa dan Kosakata:

Ragam lisan cenderung lebih fleksibel dalam penggunaan tata bahasa dan kosakata. Seringkali, kita
menggunakan frasa yang lebih singkat dan informal.

Ragam bahasa tulis memerlukan tata bahasa yang lebih ketat dan kosakata yang lebih kaya. Kesalahan
tata bahasa dapat membuat tulisan kurang terpercaya.

Pilihan Kata:Perlu memilih kata-kata yang sesuai dengan situasi. Misalnya, ragam lisan dapat
menggunakan kata-kata akrab, sementara ragam bahasa tulis sering membutuhkan kata-kata formal.

Struktur Kalimat:

Ragam lisan sering kali memiliki struktur kalimat yang lebih sederhana dan bisa mencakup penggunaan
singkatan atau bentuk pendekan.

Ragam bahasa tulis biasanya memerlukan struktur kalimat yang lebih lengkap dan jelas.

Publikasi dan Berbagi

Penting agar penggunaan ragam lisan dan ragam bahasa tulis sesuai dengan konteks dan tujuan
komunikasi. Hindari kebingungan dengan mencampur kedua ragam ini tanpa alasan yang tepat.

Mengenali perbedaan dan tata cara penggunaan ragam lisan dan ragam bahasa tulis dapat membantu
Anda berkomunikasi dengan lebih efektif dan sesuai dengan situasi.
G

Anda mungkin juga menyukai