Anda di halaman 1dari 8

I.

ASPEK KELEMBAGAAN KELOMPOK

A. Identitas Kelompok Lumbung Pangan


Pangan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia yang harus terpenuhi untuk dapat
melangsungkan kehidupannya, sehingga pemenuhan kebutuhan pangan merupakan hak yang
paling mendasar dan sekaligus merupakan salah satu pilar utama hak azasi bagi setiap
manusia. Dalam Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002 tentang ketahanan pangan, pangan
dikatakan sebagai segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah
maupun tidak diolah yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang
digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk
mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya
tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Ketahanan pangan
merupakan ukuran kepentingan terhadap gangguan di masa depan atau ketiadaan suplai
pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkalaparan, kelangkaan
bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya. Penilaian ketahanan
pangan dibagi menjadi keswadayaan atau keswasembadaan perorangan (self-sufficiency) dan
ketergantungan eksternal yang membagi serangkaian faktor risiko. Meski berbagai negara
sangat menginginkan keswadayaan secara perorangan untuk menghindari risiko kegagalan
transportasi, namun hal ini sulit dicapai di negara maju karena profesi masyarakat yang sudah
sangat beragam dan tingginya biaya produksi bahan pangan jika tidak diindustrialisasikan.
Kebalikannya, keswadayaan perorangan yang tinggi tanpa perekonomian yang memadai akan
membuat suatu negara memiliki kerawanan produksi.
Kelompok Tani adalah kumpulan petani/peternak pekebun yang dibentuk atas dasar
kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi, lingkungan (Sosial, ekonomi, sumber Daya) dan
keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Ciri-ciri kelompok
adalah beranggotakan petani atau nelayan, hubungan antara anggota erat, mempunyai
pandangan, kepentingan yang sama dalam mengolah usaha taninya, mempunyai kesamaan
jenis komoditas usahataninya, serta mempunyai tujuan yang sama.
Lumbung Pangan adalah lembaga untuk masyarakat yang bergerak dibidang
penyimpanan pendistribusian, pengolahan dan perdagangan pangan yang dibentuk dan
dikelola oleh masyarakat. Pada saat ini lumbung pangan berfungsi sebagai lembaga cadangan
pangan masyarakat untuk mengatasi masa paceklik. Pengolahannya masih bersifat sosial dan
terbatas pada kegiatan simpan pinjam dalam bentuk natural dengan sekala yang relatif kecil.
Kelompok Lumbung Sauyunan berkedudukan di Kp. Citeureup Rt 05/17 Desa
Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya. Kelompok Lumbung Sauyunan
tumbuh dan berkembang di kalangan masyarakat tani yang mempunyai kepentingan dan

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 1
tujuan yang sama. Kelompok sauyunan dibentuk pada tanggal 16 Juni 2005 sebagai kelompok
tani yang membawahi semua jenis usaha. Pada tahun 2010 kami mulai mengembangkan
usaha kearah lumbung Pangan Masyarakat. Tepatnya pada tanggal 06 Agustus 2010 dengan
kelas kemampuan kelompok LANJUT. SK pengukuhan (Terlampir)
Rencana kegiatan kelompok disusun setiap 6 bulan sekali dengan cara pertemuan
kelompok dengan kehadiran anggota dituntut minimal ⅔ Jumlah anggota yang aktif. Setiap
hasil musyawarah baik rencana maupun laporan hasil selalu kami catat dalam bentuk buku
notulen rapat. Laporan keuangan berkala di bacakan pada kegiatan pertemuan. Buku tamu
kami sediakan dimana ada tamu dari luar sebagai pembicara pada kegiatan pertemuan atau ada
tamu yang datang ke kelompok. Kehadiran anggota diabsen sesuai dengan nama yang
tercantum dalam buku anggota.
Pembukuan kelompok tani sauyunan terbagi dua pembukuan, yaitu pembukuan
kelompok tani dan pembukuan kelompok tani lumbung.
Buku notulen rapat merupakan buku yang berfungsi sebagai catatan kegiatan/ hasil
yang dicetuskan dalam setiap kegiatan pertemuan yang harus dilaksanakan dan di taati oleh
setiap anggota kelompok tani. Buku notulen juga berfungsi sebagai salah satu bukti bahwa
kelompok tersebut telah melakukan kegiatan pertemuan yang diperkuat dengan adanya daftar
hadir peserta rapat/ pertemuan.
Buku keuangan kelompok tani sauyunan disusun sebagai catatan keluar masuk dana
kelompok baik dari sumbangan maupun hasil usaha kelompok tani sauyunan. Pembukuan
kelompok tani sauyunan berisikan data transaksi, pengeluaran, pemasukan dan saldo kas.
Penyimpanan keuangan kelompok selain di kas juga kami menyimpan di rekening BRI Unit
cikatomas Atas Nama Kelompok Tani Sauyunan.
Buku tamu diperuntukan bagi orang/instansi yang datang baik pemerintah maupun
swasta yang bermaksud bertamu pada kelompok kami, kami persilahkan mengisi buku tamu
sebagai bukti keaktifan kelompok kami dengan pihak lain.
Jumlah anggota kelompok tani lumbung sauyunan sebanyak 30 orang yang terdaftar
dan kami bukukan dalam bentuk buku anggota.

B. Pengelolaan Kelompok
1. Pertemuan Kelompok
Pertemuan kelompok rutin dilakukan setiap 6 Bulan Sekali. Pertemuan dilakukan
di lokasi lumbung, sekretariat kelompok maupun masdrasah yang terdapat di sekitar
kelompok tani. Setiap pertemuan kelompok selalu membahas; evaluasi kegiatan yang
telah dilakukan, rencana kegiatan yang akan datang serta membahas masalah yang ada
untuk dipecahkan dan di lakukan perbaikan dimasa yang akan datang.
Pertemuan dilakukan dalam tiga sesi kegiatan diantaranya:
 Sesi pertama laporan kegiatan yang telah dilaksanakan

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 2
 Sesi kedua evaluasi serta diskusi pemecahan masalah kegiatan yang telah
dilaksanakan
 Sesi ketiga menyusun rencana kegiatan kedepan.

2. AD/ART
Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga merupakan norma atau aturan atau
undang-undang dalam suatu organisasai. AD/ART kelompok sauyunan disusun dan
dibuat bersama berdasarkan hasil keputusan rapat anggota kelompok tani sauyunan.
AD/ART kelompok kami memuat tentang aturan baik untuk perkembangan usaha
maupun sanksi yang akan diterapkan pada setiap anggota yang melanggar ketentuan
yang ditetapkan oleh kelompok tani. AD kelompok tani Lumbung Pangan sauyunan
terdiri dari 14 BAB, 25 Pasal. Yang ditetapkan di Pakemitan pada tanggal 11 Maret 2011
3. Struktur Organisasi
Suatu organisasi tidak akan berjalan apabila tidak ada yang menjalankan. Yang
menjalankan suatu organisasi akan seimbang dan berhasil guna apabila dilaksanakan
secara bersama dan berjalan berbarengan. Kelompok tani merupakan suatu organisasi
yang memiliki sturuktur yang harus bisa berjalan dan berjkembang guna kemajuan
kelompok beserta anggotanya. Kelompok tani lumbung sauyunan di ketuai oleh Sdr Aji
Hadiji, Sekretaris Iwan Hernawan, Bendahara Handi Suryandi. Struktur Organisasi
Terlampir.

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 3
II. MANAJEMEN KEGIATAN

1. Program Kerja
Program kerja kelompok lumbung sauyunan dibagi atas 3 kelas, yakni program
jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Jangka pendek mencakup bagaimana caranya dapat menampung gabah hasil petani
anggota pada saat panen sehingga harga jual petani tidak terlalu rendah
Jangka menengah mencakup bagaimana cara mengembangkan lumbung pangan
masyarakat yang ada di kelompok lumbung sauyunan desa pakemitan Kecamatan Cikatomas
Kabupaten tasikmalaya lebih berhasil guna dan lebih berkembang.
Jangka panjang mencakup bagaimana cara meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan petani anggota kelompok khususnya dan masyarakat pada umumnya. Dimana
dengan adanya lumbung pangan masyarakat khususnya anggota kelompok lumbung
sauyunan dan masyarakat pada umumnya dapat terhindar dari kekukarangan pangan bahkan
terjauh dari kelaparan.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan yang direncanakan oleh kelompok lumbung pangan sauyunan dilaksakan
oleh seluruh anggota kelompok demi kemajuan kelompok itu sendiri. Kegiatan ini meliputi:
a. Pemupukan Modal
Pemupukan modal dilakukan guna mengumpulkan modal untuk pengembangan
usaha yang dilakukan oleh kelompok lumbung pangan sauyunan. Pemupukan modal
ini dalakukan dengan cara simpanan anggota baik simpanan wajib, simpanan pokok
maupun simpanan Sukarela yang berbentuk gabah. Setelah terkumpul di kelompok
dikembangkan kepada anggota yang membutuhkan untuk di pinjamkan. Pemupukan
modal juga dilakukan dengan cara/usaha-usaha lain yang lebih menguntungkan yang
tidak bertentangan dengan norma-norma dan AD/ART yang telah disusun dan disetujui
bersama.
b. Pengembangan Usaha Produktif
Guna meningkatkan dan mengembangkan usaha kelompok. Setiap anggota
kelompok dituntut agar bisa membentuk usaha-usaha produkstif yang lebih
menguntungkan. Diantaranya dengan penanaman padi secara SRI sehingga penghasilan
lebih menguntungkan bagi petani. Dimana kekurangan modal sementara ditanggulangi
oleh kelompok. Selain itu juga kelompok membantu anggota yang kekurangan dalam
pengadaan modal transportasi yang berkaitan dengan pertanian produktif, (OjeK
Palang). Pengolahan pupuk organik pun dilakukan oleh anggota kelompok tani guna
menambah penghasilan bagi kelompok dan anggotanya.
c. Peningkatan Kualitas SDM
Sumberdaya Manusia merupakan modal utama dalam setiap usaha maupun
organisasi. SDM kelompok tani sauyunan diusahakan setiap waktu setiap saat dapat

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 4
berkembang mengikuti keadaan yang terjadi. Dalam mempersiapkan sumber daya
manusia kelompok lumbung sauyunan mengadakan pembinaan sekurang-kurangnya
sebulan sekali terhadap para anggotanya. Baik pertemuan dengan petugas pertanian
yang ada di Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutan Kecamatan Cikatomas
maupun pihak lain. Disamping mengadakan pertemuan kelompok lumbung pangan
sauyunan pernah melakukan study banding pada kelompok yang lebih maju.
3. Dampak Kegiatan
a. Perkembangan Pendapatan
1. Bidang pengembangan Usaha Produktif
- Peningkatan Pendapatan
Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok lumbung sauyunan sangat
berdampak pada kegiatan peerekonomian anggota kelompok lumbung sauyunan.
Hal ini dapat diukur oleh salah satunya dari peningkatan pendapatan yang mereka
terima. Anggota kelompok sauyunan sebelum bergabung pada kelompok mereka
berusaha tani padi secara konpensional dengan hasil yang kurang maksimal.
Setelah bergabung dengan kelompok para anggota berkembang pemeliharaan tani
padi dengan sistem SRI dengan penghasilan jauh lebih menguntungkan. Selain
itu dengan adanya kelompok lumbung sauyunan anggota kelompok dapat
tambahan pinjaman modal usaha sehingga penghasilan lebih besar. Sebagai
contoh sebagian usaha poko anggota kelompok sebagai buruh pikul kayu dengan
penghasilan Rp 50.000,-, setelah mendapatkan suntikan dana dari kelompok para
anggota dapat membeli motor sebagai ojeg palang dengan penghasilan kisaran Rp
200.000,-/hari. Dana yang disuntikan oleh kelompok lumbung sauyunan pada
anggota adalah hasil dari usaha kelompok baik dari hasil simpan pinjam gabah
maupun usaha l;ain kelompok yang sifatnya menguntungkan.
- Proporsi pemamfaatan pendapatan
Pembagian pendapatan anggota tidak terlalu kentara, antara yang
dimanfaatkan untuk konsumsi pangan dan kebutuhan sekunder serta tersier
lainnya. Persentase penggunaan hasil usaha kurang dari 40 % dimanfaatkan
untuk membeli bahan pangan, karena anggota kelompok lumbung sauyuanan
Beras sama Sekali tidak membeli, dimana mereka apabila kekurangan sedikit-
sedikit sebelum panen mereka pinjam dari lumbung yang ada. Lauk makan
sebagian besar mereka hasilkan sendiri baik hewani mupun nabati.

2. Bidang pengembangan kesehatan giji masyarakat


Setelah berdampak positif pada pendapatan, maka kesejahteraan pun meningkat.
Kesejahteraan seseorang salah satunya dapat diukur dengan pemenuhan gizi
keluarganya. Pemenuhan gizi keluarga lebih terjamin maka kesejahteraan keluarga
itu bisa dikatakan lebih bai. Anggota kelompok lumbung sauyunan khusnya

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 5
umumnya masyarakat sekitar sedikitnya telah memperbaiki gizi keluarganya dengan
penerapan makanan B2SA dengan bahan makanan lokal yang ada di tempat.
b. Pengembangan partisipasi anggota
Keberhasilan suatu kelompok dapat diukur salah satunya dengan adanya feedback
dari anggotanya, tidak bisa dikatakan suatu kelompok maju apabila partisifasi anggota
kurang bahkan tidak ada. Kelompok sauyunan selalu menciptakan dan merangsang
responship dari anggota, dengan cara;
1. Adanya kegiatan rutin yang lebih menguntungkan, seperti pembuatan pupuk organik
sampai dijual, pengelolaan lumbung pangan kearah yang lebih menguntungkan dan
bermanfaat yang terasa langsung bagi anggota.
2. Pertemuan rutin
3. Transparansi dan keterbukaan diantara pengurus dan anggota kelompok Sauyunan.

ASPEK PERMODALAN DAN PERALATAN


A. Sumber dana
Suatu kelompok akan berjalan secara sempurna apabila ditunjang dengan
modal/dana yang relatif mencukupi. Maka kelompok Lumbung Sauyunan selalu berusaha
menggali sumber dana untuk modal dan keberjalanan organisasi. Sebagai sumber modal
yang dijalankan kelomppok Lumbung Sauyunan diantaranya adalah pengolahan Pupuk
Organik, Simpan Pinajam, Pengadaan Saprodi pertanian dan pengelolaan Lumbung dengan
cara simpan pinjam padi dan ataujual beli gabah. Disamping usaha kelompok sebagai
sumber dana kelompok lumbung pangan Sauyunan juga ada suntikan dana dari pemerintah
sebagai bantuan. Bantuan pemerintah telah kelompok Lumbung Sauyunan terima dua kali,
yang pertama tahun 2011 sebesar Rp 20.000.000,- dan yang ke dua tahun 2012 sebesar Rp
20.000.000,-
B. Pemanfaatan Dana
Dana yang kelompok lumbung sauyunan usahakan, dikelola dan diusahakan oleh
seluruh anggota kelompok lumbung sauyunan. Dimana dana yang ada kami manfaatkan
untuk usaha simpan pinjam gabah, setelah anggota terpenuhi dalam upaya simpan pinjam
gabah, maka usaha kami kembangkan pada jual beli gabah, simpan pinjam modal, dan jual
beli pupuk organik serta penyediaan sarana pertanian yang di peruntukan bagi anggota
kelompok sauyunan.

C. Pengelolaan Dana
Dana yang telah diusahakan, maka akan bermanfaat dengan baik apabila dikelola
dengan baik pula. Dana yang dihasilkan kami kelola sesuai dengan aturan yang termaktub
dalkam AD/ART dengan pembagian sebagai berikut:
1. Penambahan Modal = 50 %
2. Insentif pengurus = 15 %

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 6
3. Dana sosial = 5%
4. Pengembangan kelembagaan = 5%
5. Lain-lain = 5%
6. SHU = 20%
7. Pemanfaatan dan Pemeliharaan Alat
Semua invintaris milik kelompok kami bukukan dalam buku inventaris kelompok
lumbung sauyunan. Alat/barang inventaris yang ada kami kelola dan dimanfaatkan untuk
kepentingan kelompok dan anggota kelompok lumbung sauyunan. Semua alat/barang kami
manfaatkan sesuai dengan peruntukannya, dengan pemeliharaan berkala selalu kami lakukan.
Terkait Gudang lumbung pangan kelompok sauyunan sekarang mengalami kerusakan berat
khusu pada bagian lantai, sehingga kami sedikit terganggu dalam penyimpanan stok gabah.
Kelompok akan berusaha untuk memperbaiki, sekarang sedang menempuh perijinan kepada
pihak yang berkopenten. Dimana biaya perbaikan kami cadangkan dana sebesar Rp
10.000.000,- yang kami sediakan dari Kas kelompok.

III. ASPEK KIMITRAAN


A. Bidang Pengembangan Usaha Produktif
1. Jumlah Kemitraan dengan :Koperasi dan kelompok lain
Usaha produkti yang kami lakukan diantaranya adalah penyediaan sarapa
produksi pertanian, pengembangan pupuk organik, disamping usaha pokok pengelolaan
lumbung pangan masyarakat kelompok lumbung sauyunan. Penyediaan sarapa produksi
pertanian diantaranya adalah pengadaan pupuk an organik dan pengadaan pestisida kami
mengadakan kerjasama dengan KUD Mukti Rahayu Kecamatan Cikatomas serta
pengecer pupuk desa Pakemitan. Pengembangan pupuk orgaik kami bekerjasama
dengan kelompok lain yang berada di sekitar kecamatan cikatomas, kecamatan Cikalong
dan Pancatengah.
2. Lama Bermitra
Mulai tahun 2009 kelompok sauyunan mulai tergerak dalam pengelolaan tanam
padi organik, dimana luas lahan sawah kami berkisar 25 Ha. Dengan luas lahan sawah
sekitar 25 Ha dalam pemeliharaan tanam padi secara organik berarti kami akan
membutuhkan pupuk organik sekitar 250 ton pupuk organik, kemampuan kelompok kami
dalam pengadan bahan organik tidak sebanyak itu, maka sekitar 2010 kelompok sauyunan
mulai memutuskan untuk mencari bahan organik dari pihak lain. Setelah adanya
keputusan pemerintah tentang pupuk bersubsidi, maka setiap kelompok diharuskan
kerjasama dengan setiap pengecer yang ada di desanya. Dimana pupuk an organik tidak
bisa dibeli sembarangan kecuali di pengecer resmi yang ada
3. Bentuk Kemitraan
Kerjasama dengan pihak lain kelompok rasakan sangat penting, dimana dengan
adanya kerjasama kemitraan yang kami lakukan, kelompok dapat memenuhi semua

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 7
kekurangan diantaranya kelompok sauyuna kekeurangan dalam hal bahan baku
pembuatan pupuk organik, maka kami datangkan dari kelompok ternak yang ada
disekitar kelompok sauyunan, begitu pula hasil dari pengolahan pupuk organik yang
tidak dapat kami serap karena oper produk kami jual pada kelompok sekitar yang
membutuhkan. Pupuk anorganik dan pestisida kami kerjasama dengan pengecer desa
pangemitan KUD Mukti rahayu Kecamatan Cikatomas. Semua kerjasama ini kami
lakukan secara lisan belum terbentuk dengan pengakuan secara tertulis.
B. Bidang Pengembangan Kesehatan /Gizi Masyarakat
Dalam bidang ini kami belum mengadakan kerjasama dengan pihak lain. Pengelolaan giji
dan kesehatan masyarakat masih di berdayakan oleh ibu-ibu posyandu.

IV. PRESTASI DAN PENGHARGAAN


Pada tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya melalui Badan Ketahan Pangan
Setda Kabupaten Tasikmalaya mengadakan penilaian pada kelompok tani pelaksana program
L:umbung Pangan Masyarakat, Maka dari hasil penilaian itu kelompok Lumbung Sauyunan di
nobatkan sebagai Juara I tingkat Kabupaten Tasikmalaya.

V. DOKUMENTASI KEGIATAN

Profil Kelompok Lumbung Sauyunan Desa Pakemitan Kecamatan Cikatomas Kabupaten Tasikmalaya 8

Anda mungkin juga menyukai