Anda di halaman 1dari 36

PENCEGAHAN HAIS IADP & PLEBITIS

PELATIHAN PPI DASAR PERDALIN


CABANG JAKARTA
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta mampu :
• Memahami pengertian IADP & Plebitis
• Mengetahui factor penyebab IADP & Plebitis
• Megetahui kriteria IADP & Plebitis
• Memahami bundles IADP & Plebitis
POKOK BAHASAN
1. PENDAHULUAN
2. EPIDEMIOLOGI
3. PENGERTIAN
4. PENYEBAB
5. BUNDLES
6. KESIMPULAN
PENDAHULUAN

• Pemakaian peralatan pasien dan tindakan operasi terkait


pelayanan kesehatan tidak dapat dihindarkan

• Infeksi aliran darah (Blood Stream Infetion/BSI) dapat terjadi pada


pasien yang menggunakan alat sentral / perifer intra vascular

• Penting bagi klinisi dan perawat untuk mencegah dan


mengendalikan infeksi akibat pemasangan akses intravaskular
Epidemiologi
• International Nosocomial Consursium Infection Control (INICC), 2003
– 2008 survey di 173 ICU di Amerika Latin, Asia Africa dan Eropa,
menunjukkan IAD terkait penggunaan CVC sebesar 7,6 per 1000 CVC
day
• Angka ini meningkat 3 kali lipat lebih tinggi dibanding dengan yang
dilaporkan di AS oleh Center of Desease Control (CDC) sebesar 2.0
per 1000 CVC day ( INICC 2009)
• Di AS meskipun penurunan CLABSI sebanyak 46% (2008-2013
diperkirakan 30.100 infeksi aliran darah terkait kateter line (CLABSI)
terjadi di ICU dan ruang perawatan akut setiap tahun
PENGERTIAN IADP / CLABSI

• Infeksi Aliran Darah (IAD)/ Catheter Line Associated Blood Stream


Infection : ditemukanya mikroorganisma dari hasil kultur darah
dengan disertai tanda klinis yang jelas serta tidak ada hubungan nya
dengan infeksi di tempat lain, atau dokter yang merawat menyatakan
telah terjadi infeksi

• Infeksi terjadi setelah pemasangan kateter >2x24 jam


Mengapa IAD?

• Sumber infeksi : intrinsik ,


ekstrinsik
• Petugas
• Waktu penggunaan
KUMAN PATHOGEN
PPE Use in Healthcare Settings
CLMB – Proper Dressing Change Technique
➢ Dressing transparan lebih dipilih daripada kasa karena kemudahan pemantauan
visual dari area kateter, walaupun pada kondisi pendarahan, diaforesis, kasa
digunakan dulu dan segera diganti dengan dressing transparan;
➢ Lakukan preparasi kulit setiap kali melakukan penggantian dressing;
➢ Bila menggunakan kasa, dressing harus diganti apabila basah, kotor, atau secara
visual rusak;
➢ Dressing CVC jangka pendek harus diganti tiap 1 hari sekali apabila menggunakan
kassa dan paling tidak setiap 7 hari sekali jika dressing transparan digunakan
CLMB – Proper Dressing ChangeTechnique
✓ Dressing transparan untuk tunneled atau implanted CVC harus
diganti tidak lebih dari sekali seminggu;
✓ Gunakan dressing terimpregnasi CHG untuk CVC jangka pendek
pada pasien lebih dari dua bulan, bila laju CLABSI tidak berkurang
apabila prosedur dasar telah dilakukan;
✓ Pemantauan area kateter secara regular harus dilakukan ketika
mengganti dressing atau dengan palpasi.
CLMB – Standardize Administration Set Change

✓ Set infus yang digunakan kontinu harus diganti dalam rentang waktu
kurang dari 96 jam dan maksimal 7 hari untuk keamanan pasien dan
faktor biaya;
✓ Jika set infus digunakan untuk pemberian darah, produk darah, dan
emulsi lemak, penggantian dilakukan tiap 24 jam;
✓ Needleless connector membutuhkan penggantian tidak lebih sering dari
72 jam atau seiring dengan penggantian set infus
KATETER VENA PERIFER

KOMPLIKASI PEMASANGAN KATETER INTRAVENA


PERIFER

• Infiltrasi • Emboli udara


• Extravasasi • Infeksi lokal
• Trombosis • Infeksi sitemik
• Tromboplebitis • Reaksi alergik
• Plebitis • Overload cairan
• Hematoma
INFILTRASI
Infus kateter keluar dari vena sehingga cairan keluar
dari vena sehingga masuk ke jaringan sekitar
Pencegahan Infiltrasi:
• Cek area insersi secara teratur
• Jangan memberikan tape di atas
insersi kateter
• Ajarkan pasien jika ada bengkak,
nyeri, rasa tidak nyaman utk info ke
perawat
Extravasasi
Extravasasi terjadi bila cairan merembes dari lumen vena ke sekitar jaringan
karena rusaknya dinding posterior vena

Pencegahan Extravasasi

• Tidak memberikan cairan


obat-obatan yang tinggi
osmolaritasnya di perifer line
Infeksi
Pencegahan Infeksi lokal

• Kebersihan tangan
• Pakai sarung tangan
didahulaui HH
• Tehnik aseptik
• Ikuti kebijakan penggantian
administrasi set dan cairan
PLEBITIS
→Plebitis adalah peradangan pada vena sehubungan dengan
Pemakaian Kateter Intravaskuler
TANDA GEJALA

1. Kemerahan → mengikuti jalur vena


2. Keras, hangat, nyeri, gatal, bengkak
3. Area tampak terbakar
4. Demam ringan
5. Nyeri sepanjang daerah terpasang IV
Faktor yang mempengaruhi infeksi pada
pemasangan intra vena perifer

1. Kebersihan tangan tidak adekuat saat insersi


2. Pemasangan kateter dalam kondisi emergensi
3. Standar prosedure tidak dilaksanakan
4. Pengalaman staf masih kurang
5. Adanya penyakit penyerta
6. Virulensi mikroorganisme
7. Adanya biofilm
8. Penempatan kateter yang lama

25
ETIOLOGI
Penyebab Plebitis karena Pemasangan 2. Plebitis Mekanis
Kateter Intravaskuler: (Kimia, Mekanis, a. Penempatan kateter
Bakterial) intravaskuler yang tidak tepat
1. Plebitis Kimia (lokasi dilekukan, pemberian
a. PH dan Osmolaritas Cairan Infus atau cairan hipertonik di vena perifer).
obat yang ekstrem. b. Ukuran kateter intravaskuler
b. Mikropartikel yg terlarut tidak sesuai ukuran vena.
c. Pemilihan material kateter c. Cara pemasangan, pengawasan
intravaskuler yang digunakan→silikon dan perawatan yang kurang baik.
dan poliuretan minimalkan iritasi d. Laju pemberian yang tidak
drpd politetrafluoroetilen (teflon). sesuai.
ETIOLOGI

3. Plebitis Bakterial
a. Kebersihan tangan yang buruk
b. Peralatan rusak / kemasan larutan infus
(bungkus bocor/robek→bakteri)
c. Kateter intravaskuler dipasang terlalu lama
d. Daerah insersi jarang di inspeksi.
e. Faktor mikroorganisme.
f. Larutan infus terkontaminasi (teknik aseptik kurang baik saat
pencampuran larutan).
g. Penyiapan kulit pasien yang tidak memadai.
h. Pembersihan sisi injeksi yang kurang baik.
PATOFISIOLOGI
Injury pada Phlebitis
Pemasangan
IVL
endothelial Karena
vaskuler Peradangan

Migrasi
Kontaminasi
organisme Plebitis
dikulit kolonisasi
Pemasangan IVL Mikroorganis
menuju ujung kateter Karena
me
daerah Infeksi
insersi
PENCEGAHAN PLEBITIS

1. Education, Training and Staffing


→ Mengenai indikasi, prosedur yang tepat, 2. Pemilihan Kateter Intravena dan
pengendalian infeksi yang tepat Tempat Insersi
→ Menilai pengetahuan dan kepatuhan →Dewasa: Diutamakan ekstremitas
terhadap SPO. atas
→ Hanya personil terlatih →Anak: ekstremitas atas atau bawah.
→ Pastikan jumlah staf keperawatan yang Kulit Kepala?
sesuai di Intensif Care →Jika kebutuhan akses IV > 6hari →
Akses Vena Dalam

(Rekomendasi CDC, 2011)


PENCEGAHAN PLEBITIS

3. Kebersihan Tangan dan Teknik 4. Hand Hygiene


Aseptik
Lakukan kebersihan tangan dengan sabun
→ Mencuci tangan dengan sabun cair dan air atau hand rub berbasis alcohol;
konvensional dan air atau dengan lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah
antiseptik berbasis alkohol
palpasi area insersi, insersi, penggantian,
→ Palpasi area insersi tidak boleh mengakses, atau memperbaiki dressing
dilakukan setelah diberikan pada kateter;
antiseptik→ a "no-touch"
technique
→ Sarung tangan? 5. Persiapan kulit
Bersih, bukan sarung tangan steril →Siapkan kulit bersih dengan
antiseptik
→Antiseptik harus dibiarkan
kering →sebelum insersi
kateter IV
PENCEGAHAN PLEBITIS
6. Dressing daerah insersi intravena
→Gunakan kasa steril atau steril transparan/semipermeabel
untuk menutupi daerah insersi kateter intravena.
→Jika pasien berkeringat /terdapat darah didaerah
insersi,keringkan dengan kassa steril terlebih dahulu.
→Jangan membasahi kateter intravena
PENCEGAHAN PLEBITIS

7. Penggantian Peripheral kateter


intravena
→Evaluasi setiap hari
→Cabut kateter IV jika ada tanda-tanda 8. Penggantian Administrasi Set
Phlebitis. →Ganti administrasi set (termasuk set
→Ganti kateter IV setiap 72-96 jam pada sekunder) setiap ≤ 96 jam
orang dewasa . →Untuk produk darah atau emulsi lemak→
→Ganti kateter IV pada anak hanya bila ≤ 24 jam.
ada indikasi klinis. →Ganti spuit untuk syringe pump setiap
→Kasus pemasangan emergensi? →<48 ganti vial.
jam ganti kateter IV
Needleless Intravaskular Kateter Sistem

→Digunakan untuk mengakses pemberian


injeksi intravena.
→Diganti setiap 72 jam
→Gosok port akses dengan antiseptik →
Minimalkan risiko kontaminasi
PENATALAKSANAAN PLEBITIS
1. Segera pindahkan lokasi intravena.
2. Kompres hangat / Normal saline
3. Pembengkakan→Tinggikan, beri Stoking /elastis
perban.
4. Analgesik ringan, jika sistemik sepsis/ supuratif→
antibiotik
5. Plebitis→ supuratif→ eksisi/ pembedahan (Kolaboratif)
KESIMPULAN
1.Pemasangan Intravaskular kateter line bertujuan untuk
memberikan cairan, terapi dan nutrisi
2.Pemasangan kateter vena perifer dan Central dapat
beresiko menyebabkan Infeksi
3.Infeksi: Phlebitis dan IAD dapat dihindari /diminimalkan
dengan kepatuhan menerapkan Bundle IAD dan
Pencegahan Phlebitis

Anda mungkin juga menyukai