Anda di halaman 1dari 23

Silaturahmi,

Advokasi,
Hubungan Linsek,
Meningkatkan Mutu Pelayanan
Kesejahteraan anggota

Menuju Digitalisasi Pelayanan Kesehatan Primer


TRANSFORMASI DIGITAL
DALAM PELAYANAN DI PUSKESMAS
POKOK BAHASAN

Pendahuluan : Regulasi Kesehatan

Kebijakan Digitalisasi Kemenkes - Puskesmas

Kesiapan Layanan Transformasi Digital di FKTP

Tantangan yang Dihadapi


Survey Apkesmi, Harapan dan Simpulan
TRANSFORMASI KESEHATAN - 2022

DIGITALISASI-TELEMEDISIN
PUSKESMAS-TRANSFORMASI KESEHATAN-TM
 Puskesmas dan Transformasi Kesehatan
1. Transformasi Layanan Primer (TLP)
2. Transformasi Layanan Rujukan
3. Transformasi Sistem Ketahanan
4. Transformasi Sistem Pembiayaan
5. Transformasi SDM Kesehatan
6. Transformasi Teknologi Kesehatan

TELEMEDISIN : adalah pemberian pelayanan kesehatan  Semua transformasi ada keterlibatan


jarak jauh oleh profesional kesehatan puskesmas
dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi, meliputi pertukaran
informasi diagnosis, pengobatan, pencegahan penyakit
dan cedera, penelitian dan evaluasi, serta pendidikan
berkelanjutan penyedia layanan kesehatan untuk
kepentingan peningkatan kesehatan individu dan
masyarakat”
(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019)
Latar Belakang Transformasi Digital
Kesehatan Indonesia

Pandemi menyadarkan Perlu adanya Kolaborasi


Sistem kesehatan
pentingnya Resiliensi Menuju Indonesia Sehat
Indonesia siap untuk
Sektor Kesehatan
Bertransformasi • Menuju Indonesia Sehat tidak dapat
• Pandemi menunjukkan • Teknologi digital tersedia luas dan ditangani sendiri oleh Kemenkes
permasalahan sistemik yang publik lebih terbuka akan sehingga perlu kerjasama dengan
harus diperbaiki perubahan seluruh pelaku industri kesehatan
• Peningkatan kapasitas dan
• Pandemi mendorong percepatan
resiliensi sistem kesehatan • Kemenkes harus membangun platform
implementasi transformasi digital
perlu dilakukan untuk menghubungkan berbagai data
kesehatan untuk segera dilakukan
dan sistem di ekosistem kesehatan
dalam satu kesatuan

Percepatan Transformasi Digital menjadi salah satu agenda prioritas dan penting nasional setelah adanya Pandemi COVID-19.
TUJUAN DIGITALISASI KESEHATAN INDONESIA

1 Integrasi Data Kesehatan Nasional Berbasiskan Layanan


Konsolidasi dan Standarisasi Data Rekam Medis Elektronik dalam platform
Layanan Kesehatan indonesia (Indonesia Health Services/IHS)

Efisiensi proses pelaporan untuk Mendukung Analisa Data


2 dan pengambilan Keputusan
Transformasi Aplikasi untuk mendukung efisiensi proses pelaporan data
Kesehatan yang menunjang kebutuhan analisa program dan kebijakan

Kolaborasi Ekosistem Digital Kesehatan


3 Membangun kerjasama dengan pelaku industri kesehatan untuk menciptakan
ekosistem layanan kesehatan yang terus berkembang

4 Peningkatan Kapasitas Digital SDM Kesehatan


Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia di bidang kesehatan dalam
pengembangan dan pemanfaatan produk Teknologi Informasi Digital
PUSKESMAS
PETA JALAN DIGITALISASI KESEHATAN

Fokus di tahun 2022 adalah pengembangan sistem dari desain arsitektur yang sudah dibuat di tahun 2021
TANTANGAN DIGITALISASI PUSKESMAS

SISTIM YANG ADA SAAT INI


 SIMPUS • Simpus perlu intervensi lebih mendasar,
Saat ini sudah ada
dijadikan satu sistim skala nasional. sikda, penggunaan
tergantung dari
 SISRUTE Kab/kota.
• Pelaporan terintegrasi dari Puskesmas,
 SPGDT Dinkes Kokab, Dinkes Provinsi dan Kemkes
 RRNS • Jangan banyak laporan dan aplikasi yang
harus diisi oleh Puskesmas, sistim dapat
 PCARE BPJS diakses oleh yang membutuhkan.
 DSW (Sikda Kota Depok) • Sistem Pcare BPJS diintegrasikan dengan
 E Rekam Medis (PMK 24 th 2022) simpus ? SIKDA Kota Bandung
sudah bridging dengan

 CATATAN KEMENKES ADA 77 APLIKASI AKTIF • Disiapkan tenaga IT, Sarpras untuk Pcare
puskesmas Pcare eclaim BPJS yan
tidak terintegrasi
dengan Pcare vaksin
TANTANGAN DIGITALISASI PUSKESMAS (2)

• Banyak sekali aplikasi yang harus diisi oleh petugas


DIPENGARUHI OLEH: puskesmas, SDM berbasis IT sangat kurang dan
sebagian besar berada di PKM BLUD.
 SISTEM IT YG DIKEMBANGKAN SAAT INI. • Dinkes dan PEMDA wajib mendukung transformasi
digital di pkm. Dukungan dalam bentuk SDM, sarpras
 STATUS PENGELOLAAN KEUANGAN BLUD & IT, jaringan internet yang baik dan dukungan
NON BLUD. anggaran yang memadai.
• KEMENKES mengeluarkan peta jalan pengembangan
 SDM IT transformasi digital yang bisa dilaksanakan oleh
jajaran puskesmas. Kondisi kesiapan setiap
 DUKUNGAN DINAS KESEHATAN DAN PEMDA puskesmas berbeda. Termasuk penataan aplikasi yang
sangat banyak dan merepotkan PKM agar
disederhanakan secara sistemik, sehingga untuk data
 PENGEMBANGAN IT KEMENKES yang sama cukup satu kali input dalam sistem.
 PENATAAN APLIKASI YG SANGAT BANYAK • Data yg dibutuhkan o program kemenkes terintegrasi
dalam Simpus
Kondisi Puskesmas dalam Kesiapan
Transformasi Digitalisasi Kesehatan

Hasil Survey APKESMI kepada Puskesmas


 Puskesmas memiliki kewajiban input Laporan ke dalam
sistem/aplikasi hingga puluhan baik dari Kemenkes,
Dinkes Provinsi, Dinkes Kabupaten/Kota
 Beberapa Puskesmas yang memiliki tenaga ahli IT
cenderung menciptakan inovasi digital untuk
DATA UMUM memudahkan pekerjaan namun tidak diintegrasikan ke
Dihimpun dari hasil survey sistem yang sudah ada selama ini
ke puskesmas  Semua sistem/aplikasi tersebut belum terintegrasi
sehingga seringkali input berkali-kali untuk data yang
sama
 Inovasi digital dari masing-masing Puskesmas tidak
dimanfaatkan maksimal oleh Dinas Kesehatan Provinsi
dan Kabupaten/Kota agar dapat digunakan oleh semua
Puskesmas
SDM Ahli IT Puskesmas dan Pengelola Data
 Baru sedikit Puskesmas yang memiliki situs  Baru sedikit Puskesmas yang memiliki
web (<50%) tenaga khusus pengelola data informasi
 Puskesmas tidak banyak yang memiliki tenaga  Status kepegawaian pengelola data
ahli Informasi Teknologi (IT), itupun hanya informasi kebanyakan non PNS
Puskesmas di Perkotaan dimana cukup mudah
 Pengelola data informasi ada nakes dan
mencari tenaga ahli IT sedangkan Pedesaan
non nakes dengan rentang pendidikan
tidak ada ahli IT
SMA hingga S1
 Status kepegawaian tenaga ahli IT
 Petugas pengelola data bertugas rangkap
kebanyakan non PNS, sulit mendapatkan PNS
tidak fokus hanya sebagai pengelola data
ahli IT karena rumahnya secara fungsional
sehingga tidak maksimal hasil
hanya ada di Diskominfotik, tidak ada di
pekerjaannya
Kesehatan
 Mayoritas petugas data informasi belum
 Nakes merangkap sebagai petugas IT di
pernah mendapatkan pelatihan
Puskesmas
Tantangan Puskesmas menghadapi Transformasi Digital
 Butuh banyak tenaga input data, ahli IT dan juga  Tidak semua petugas nakes dan non nakes di
jumlah tenaga medis yang saat ini jauh dari ideal Puskesmas melek teknologi, mahir menggunakan
komputer dan sistem yang bersifat digital
dengan jumlah penduduk
 Nakes Puskesmas bertugas rangkap
 SDM IT profesional yang terampil dan terlatih
 Kesulitan jaringan internet bagi Puskesmas
 Server sering down, kendala jaringan, dan sistem Pedesaan/DPTK
error dari pusat  Permasalahan pada layanan kesehatan belum
terpetakan risiko penyakit di tiap daerah dengan baik
 Masih terdapat data yang tumpang tindih karena karena sistem informasi surveilans (deteksi) yang belum
jumlah aplikasi yang terlalu banyak sehingga real time, kemampuan deteksi dan respon
pencatatan data kesehatan inefisien dan inefektif kegawatdaruratan yang belum responsif.
 Sistem pelaporan yang terlalu banyak dan masih double
 Ketiadaan format sistem data yang baku (aplikasi dan manual) membuat petugas terbebani
menyebabkan data stok obat, alat kesehatan
 Sistem dan aplikasi yang ada selama ini belum
disimpan terpisah di masing-masing instansi terintegrasi
(produsen, distributor dan fasilitas pelayanan
kesehatan)  Perlu ketersediaan sarana prasarana dan penunjang
yang memadai (komputer, jaringan internet, kekuatan
 Tidak semua Puskesmas memiliki anggaran yang daya listrik)
besar sehingga tidak bisa memiliki dana  Kurangnya akses ke masyarakat karena tidak semua
operasional untukmendukung sarpras masyarakat memiliki akses digital untuk pengambilan
transformasi digital dan pengelolaan sistem digital data
Harapan

 Puskesmas lebih maju dalam melakukan  Diadakan pelatihan digital untuk Tenaga
pelayanan kesehatan yg berbasis digital dalam kesehatan dipuskesmas agar lebih mudah
memberikan pelayanan baik dalam gedung memahami perkembangan dan penerapan
maupun luar Gedung (UKP dan UKM) aplikasi yang baru
 SDM penunjang dalam transformasi digital  Puskesmas dengan anggaran yang kecil agar
diatur oleh Pemerintah Pusat melalui rekrutmen bisa diperhatikan dengan memberikan subsidi
PNS tenaga ahli IT untuk ditempatkan di khusus untuk transformasi digital
Puskesmas
 Pembiayaan terkait transformasi Digital
 Masih banyaknya tenaga kesehatan dan non Kesehatan dibebankan dri APBN dan APBD
kesehatan dengan status tidak tetap yang  Transformasi digital diharapkan dapat
membuat pelayanan puskesmas akan memberikan kemudahan untuk sistem
terganggu jika suatu saat swakelola tidak ada pelaporan dan meningkatkan mutu pelayanan
kontrak yg jelas seperti PPPK
 Pengurangan penggunaan kertas, data bisa
 Membuat suatu program induk untuk berbagai diambil setiap waktu, data kesehatan bisa
inovasi maupun kegiatan puskesmas agar bisa diakses oleh masyarakat
di akses dgn mudah dalam 1 aplikasi (Flatform
HIS)
DPP APKESMI

Anda mungkin juga menyukai