ABSTRAK
Bridging system di Puskesmas Rongkop merupakan kegiatan menyelaraskan dua sistem yang
berbeda, yaitu antara aplikasi Sisfomas dengan aplikasi P-Care, tanpa adanya intervensi dari masing-
masing sistem satu sama lain sehingga keamanan data tetap terjaga. Penelitian deskriptif kualitatif.
Wawancara kepada petugas bagian rekam medis, IT, dan manajemen. Observasi di tempat pendaftaran
pasien, ruang farmasi (apoteker), dan ruang kerja bagian manajemen. Pelaksanaan bridging system
memiliki manfaat yaitu menghemat tenaga dalam proses pendaftaran pasien (tidak double entry),
proses pendaftaran pasien menjadi lebih cepat, mengurangi antrian pasien. Pelaksanaan bridging
system tersebut menggunakan komputer, server berbasis Linux, jaringan menggunakan LAN, router,
switch, aplikasi Sisfomas dan P-care. Data pasien yang dilakukan bridging yaitu data sosial pasien,
data klinis pasien, dan data jaminan kesehatan nasional. Data yang terdapat pada aplikasi P-Care
menyesuaikan data yang terdapat pada aplikasi Sisfomas. Kendala yang dihadapi yaitu jaringan
sering offline, petugas belum menguasai bridging system, dan aplikasi error.
Kata Kunci: Bridging System, P-care, Sisfomas.
ABSTRACT
Bridging system at Rongkop Health Center was an activity to harmonize two different systems, namely
between the Sisfomas application and the P-Care application, without any intervention from each
system to other so that data security is maintained. Qualitative descriptive research. Interviews with
medical records, IT, and management officers. Observations at patient registration area, pharmacy
(pharmacist) room, and management workspace. The implementation of bridging system has benefits
of saving energy in patient registration process (not double entry), patient registration process being
faster, reducing patient queues. The implementation of the bridging system uses computers, Linux-
based servers, networks using LANs, routers, switches, Sisfomas applications and P-care. Patient
data for bridging were patient social data, patient clinical data, and national health insurance data.
The data contained in P-Care application adjusts data contained in Sisfomas application. Obstacles
faced were the network is often offline, officers have not mastered bridging system, and application
errors.
Keywords: Bridging System, P-care, Sisfomas
9
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
10
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
11
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
12
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
Pada tahun 2017, Puskesmas Rongkop hanya melakukan entry data pasien
sudah mulai menerapkan bridging pada aplikasi Sisfomas dan secara
system antara aplikasi Sisfomas dengan otomatis data pasien tersebut masuk
aplikasi P-care. Pada pelaksanaan pada aplikasi P-Care, dan data pasien
bridging system tersebut, masih tersebut tetap terjaga kerahasiaanya.
terdapat kendala yang sering muncul Setelah diterapkan bridging system,
hingga sekarang. Kendala tersebut yaitu saat melakukan pendaftaran pasien
pada jaringan yang sering mengalami menjadi lebih cepat, hemat waktu dan
offline mengakibatkan sistem tidak bisa tenaga. Selain itu bridging system juga
bridging, sehingga petugas pendaftaran berfungsi sebagai penghubung antara
harus melakukan double entry. SDM di dua jaringan yaitu aplikasi Sisfomas
Puskesmas Rongkop belum menguasai dengan aplikasi P-Care dan sebagai alat
bridging system, sehingga saat terjadi komunikasi antara aplikasi Sisfomas
permasalahan pada bridging system, dengan aplikasi P-Care.
SDM tidak bisa mengatasi permasalahan Dalam melakukan bridging system
tersebut. Pada aplikasi terjadi error, antara aplikasi Sisfomas dengan aplikasi
sehingga saat pelayanan di poliklinik, P-Care, petugas bagian pendaftaran
petugas yang telah melakukan pelayanan pasien di Puskesmas Rongkop harus
dan melakukan entry data di aplikasi mengaktifkan bridging terlebih
Sisfomas seharusnya data pasien dahulu agar bridging dapat digunakan
sudah bridging ke aplikasi P-Care, sebagai alat komunikasi antara aplikasi
namun masih terdapat beberapa data Sisfomas dengan aplikasi P-Care.
pasien yang belum terlayani dan masih Langkah-langkah dalam mengaktifkan
muncul notifikasi silang merah pada bridging di Puskesmas Rongkop yaitu
sistem, padahal jaringan di Puskesmas petugas pendaftaran pasien mengecek
Rongkop sudah online. jaringan terlebih dahulu. Setelah
Perbedaan sebelum melaksanakan jaringan on dan terhubung ke internet,
bridging system dengan sesudah petugas pendaftaran pasien membuka
melaksanakan bridging system dirasakan aplikasi Sisfomas kemudian membuka
oleh petugas pendaftaran pasien di aplikasi P-Care. Jika aplikasi Sisfomas
Puskesmas Rongkop. Perbedaan dan aplikasi P-Care sudah on dan tidak
tersebut yaitu sebelum melaksanakan ada masalah pada jaringan maupun pada
bridging system, petugas pendaftaran aplikasinya, hal tersebut menandakan
harus melakukan double entry saat bridging sudah bisa berjalan dan
melayani pasien, namun setelah sudah bisa digunakan. Namun apabila
dilaksanakan bridging system, petugas terdapat masalah pada jaringan, petugas
pendaftaran tidak harus melakukan pendaftaran pasien akan mengecek
double entry. Petugas pendaftaran kembali jaringan tersebut. Jika masalah
13
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
tersebut terjadi pada aplikasi, petugas surat pengajuan untuk bridging system
akan membuat password baru pada yang ditujukan kepada pihak BPJS
aplikasi P-Care, kemudian petugas Kesehatan, kemudian pihak puskesmas
akan menyamakan password yang menyiapkan teknologi informasi yang
terdapat pada aplikasi P-Care tersebut digunakan untuk bridging system.
ke aplikasi Sisfomas. Selain itu petugas di Puskesmas
Perencanaan dari sisi SDM, sarana Rongkop juga sudah mendapatkan
dan prasarana serta kebijakan terkait sosialisasi mengenai bridging system
keamanan dan kerahasiaan data dari Dinas Kesehatan Gunungkidul.
antara lain melakukan sosialisasi Perbedaan sebelum melaksanakan
dan pelatihan dari dinas kesehatan bridging system dengan sesudah
dan BPJS kepada petugas yang akan melaksanakan bridging system di
menggunakan bridging system, kepala Puskesmas Rongkop yaitu setelah
puskesmas melakukan perbaikan melaksanakan bridging system antara
jaringan komputer dan peningkatan aplikasi Sisfomas dengan aplikasi
bandwith internet, pembuatan MOU P-Care, petugas pendaftaran tidak
antara dinas kesehatan dengan BPJS perlu melakukan double entry lagi.
dan pihak puskesmas perlu membuat Setelah diterpakan bridging system saat
surat pengajuan untuk bridging system melakukan pendaftaran pasien menjadi
kepada BPJS Kesehatan (Isnaini dan lebih cepat. Lebih hemat waktu saat
Nuryati, 2016). Di Puskesmas Rongkop melayani pasien. Menghemat tenaga
dalam melaksanakan persiapan
petugas bagian pendaftaran pasien.
bridging system dibantu oleh dari pihak
Sisfomas UGM, yang melakukan kerja Manfaat operasional implementasi
sama dengan pihak BPJS Kesehatan rekam medis elektronik (RME)
untuk pelaksanaan bridging system di diimplementasikan yaitu kecepatan
Puskesmas Rongkop. Setelah pihak penyelesaian pekerjaan administrasi,
BPJS Kesehatan menyetujui untuk akurasi data, apabila dulu dengan
pelaksanaan bridging system, kemudian sistem manual orang harus mencek
pihak BPJS Kesehatan menghubungi satu demi satu berkas, namun sekarang
Sisfomas UGM dan kemudian dari dengan RME data pasien akan lebih
Sisfomas UGM menghubungi pihak tepat dan benar. Faktor efisiensi, karena
Puskesmas Rongkop bahwa bridging kecepatan dan akurasi data meningkat,
sudah dapat digunakan. Dalam maka waktu yang dibutuhkan untuk
menerapkan bridging system antara melakukan pekerjaan administrasi
aplikasi Sisfomas dengan aplikasi berkurang jauh, sehingga karyawan
P-Care, harus ada beberapa syarat yaitu, dapat lebih fokus pada pekerjaan
dari pihak puskesmas harus membuat utamanya (Handiwidjojo, 2009).
14
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
Selain itu juga terdapat fungsi bridging Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
system yaitu sebagai penghubung Republik Indonesia no 97 tahun 2015
antara dua jaringan yaitu aplikasi tentang peta jalan sistem informasi
Sisfomas dengan aplikasi P-Care dan kesehatan, sistem informasi kesehatan
sebagai alat komunikasi antara aplikasi adalah seperangkat tatanan yang
Sisfomas dengan aplikasi P-Care. meliputi data, informasi, indikator,
Menurut (Humas BPJS Kesehatan, prosedur, perangkat, teknologi, dan
2014). Khusus bagi rumah sakit dan sumber daya manusia yang saling
puskesmas, bridging system bisa berkaitan dan dikelola secara terpadu
menghemat sumber daya manusia, untuk mengarahkan tindakan atau
kecepatan pengisian data, kecepatan keputusan yang berguna dalam
mendukung pembangunan kesehatan.
pelayanan pasien dan kecepatan proses
pengajuan klaim yang sedang ditangani. b. Teknologi Informasi Yang Digunakan
15
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
16
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
apoteker, serta aplikasi Sisfomas dan meningkatkan proses kerja yang efektif
aplikasi P-Care. dan efisien. Secara umum e-kesehatan
Jumlah komputer di Puskesmas Rongkop terdiri dari informatika kesehatan
yang terhubung dengan bridging system (health informatics) dan upaya
yaitu sebanyak dua belas komputer, kesehatan jarak jauh (tele-health).
masing-masing satu unit yang berada di Dengan demikian beberapa penerapan
bagian Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, e-kesehatan di antaranya adalah sistem
bagian Pendaftaran IGD, ruang Rekam informasi manajemen kesehatan
Medis, bagian Poli Umum, bagian Poli (health management information
Gigi, bagian Poli KIA, bagian Klinik system), rekam medis elektronik/rekam
Sehat, bagian Pendaftaran MTBS, kesehatan elektronik (EMR/EHR),
bagian Poli KB, bagian Poli Imunisasi, sistem surveilans (surveillance system),
bagian Laboratorium, bagian Farmasi health knowledge management,
(Apoteker). telemedisin (telemedicine), mobile
health (m-health), consumer health
Kendala terbesar dalam pelaksanaan
informatics, elearning in health
penerapan sistem bridging yaitu ketika
sciences, medical research. Beberapa
web service oleh P-Care mengalami
permasalahan penerapan e-kesehatan
ketidak stabilan jaringan untuk
yaitu tantangan pembangunan
diakses sehingga menyebabkan data
Kesehatan, fragmentasi sistem
yang dilakukan bridging tidak dapat
informasi kesehatan nasional, perlunya
langsung masuk ke P-Care atau offline
penguatan informatika kesehatan,
mode (Maulidha, et all., 2016). Terkait
bervariasinya penerapan teknologi
teknologi informasi di Puskesmas
informasi dan komunikasi, minimnya
Rongkop, yang sering mengalami
referensi standar e-kesehatan nasional,
permasalahan yaitu pada jaringan yang
tingginya investasi untuk implementasi
sering offline. Kondisi jaringan tersebut
e-kesehatan, kurangnya sumber daya
mengakibatkan sistem tidak bisa
bridging, sehingga petugas pendaftaran manusia untuk e-kesehatan, dan
harus melakukan double entry saat perlunya regulasi yang lebih teknis.
melayani pasien. c. Interoperabilitas Data
Permenkes RI No. 46 tahun 2017 tentang Di Puskesmas Rongkop data yang
strategi e-kesehatan nasional, bahwa terdapat pada aplikasi Sisfomas dapat
e-kesehatan merupakan pemanfaatan masuk secara otomatis pada aplikasi
teknologi informasi dan komunikasi P-Care hanya dengan melakukan entry
untuk pelayanan dan informasi data pasien pada aplikasi Sisfomas
kesehatan, utamanya untuk meningkatan kemudian secara otomatis data pasien
kualitas pelayanan kesehatan dan tersebut akan masuk pada aplikasi
17
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
P-Care. Hal tersebut karena adanya Data sosial terdiri dari nama lengkap,
interoperabilitas data pada aplikasi jenis kelamin, tempat tanggal lahir,
Sisfomas dengan aplikasi P-Care alamat tempat tinggal, agama, umur,
melalui bridging system. Data yang status perkawinan, pendidikan,
terdapat pada aplikasi P-Care akan pekerjaan, kewarganegaraan, nomor
sama dengan data yang terdapat pada rekam medis. Data klinis meliputi
aplikasi Sisfomas, apabila pada aplikasi hasil pemeriksaan penunjang, hasil
Sisfomas jenis kelamin pasien tersebut pengobatan. Kemudian yang terakhir
adalah perempuan, maka pada aplikasi data jaminan kesehatan nasional, ketiga
P-Care data pasien tersebut juga data tersebut tidak ada yang mengalami
otomatis perempuan. Contoh data yang permasalahan saat dilakukan bridging
sama yaitu, tanggal kunjungan, nomor system.
rekam medis, nama, tempat tanggal
Pada saat tukar menukar data antara
lahir, usia, jenis kelamin, nomor telepon,
aplikasi Sisfomas dengan aplikasi
alamat, agama, status perkawinan,
P-Care di Puskesmas Rongkop, data
pendidikan, pekerjaan, jenis kunjungan,
yang terdapat pada aplikasi P-Care
jenis perawatan, poli tujuan, nomor kartu
menyesuaikan data yang terdapat
BPJS, anamnesis, nama tenaga medis,
pada aplikasi Sisfomas. Petugas
keluhan, anamnesis, pemeriksaan fisik,
tekanan darah, suhu, nadi, resep obat. pendaftaran pasien melakukan entry
Jadi tidak ada perbedaan data pada data pada aplikasi Sisfomas terlebih
aplikasi Sisfomas dan aplikasi P-Care dahulu, kemudian pada aplikasi P-Care
di Puskesmas Rongkop. otomatis akan menyesuaikan dengan
data yang telah dientry pada aplikasi
Terdapat data-data pasien yang harus
Sisfomas.
dilakukan bridging pada aplikasi
Sisfomas dan aplikasi P-Care di Interoperabilitas adalah kemampuan dua
Puskesmas Rongkop. Data tersebut yaitu atau lebih sistem atau komponen untuk
data sosial pasien meliputi, jenis kelamin, bertukar informasi dan menggunakan
alamat tempat tinggal, nama lengkap, informasi yang telah dipertukarkan
tempat tanggal lahir, agama, umur, dengan mengikuti standar umum yang
status perkawinan, kewarganegaraan, telah disepakati Bersama (Marier, 2018).
pendidikan, pekerjaan, nomor rekam Di Puskesmas Rongkop data yang
medis. Data klinis pasien meliputi, terdapat pada aplikasi Sisfomas dapat
data hasil pemeriksaan penunjang, masuk secara otomatis pada aplikasi
hasil pengobatan dan hasil perawatan P-Care hanya dengan melakukan entry
terhadap pasien rawat inap maupun data pasien pada aplikasi Sisfomas
pasien rawat jalan, serta data jaminan kemudian secara otomatis data pasien
kesehatan nasional. tersebut akan masuk pada aplikasi
18
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
P-Care. Hal tersebut karena adanya dan machines (Isnaini dan Nuryati,
interoperabilitas data pada aplikasi 2016). Kendala yang dihadapi petugas
Sisfomas dengan aplikasi P-Care pendaftaran di Puskesmas Rongkop
melalui bridging system. Data yang ketika entry data pasien yaitu berasal
terdapat pada aplikasi Sisfomas akan dari aplikasi yang mengalami error,
sama dengan data yang terdapat pada sehingga data pasien yang sudah di
aplikasi P-Care. Contoh data yang sama entry pada aplikasi Sisfomas tidak dapat
yaitu, tanggal kunjungan, nomor rekam bridging pada aplikasi P-Care, padahal
medis, nama, tempat tanggal lahir, usia, jaringan di puskesmas sudah online.
jenis kelamin, nomor telepon, alamat, Petugas yang melakukan entry data
agama, status perkawinan, pendidikan, hanya memasukkan data hanya ke
pekerjaan, jenis kunjungan, jenis dalam satu sistem dan data tersebut
perawatan, poli tujuan, nomor kartu dapat masuk ke dalam dua sistem yaitu
BPJS, anamnesis, nama tenaga medis, SIMPUS dan P-Care dalam waktu
keluhan, anamnesis, pemeriksaan fisik, bersamaan (Maulidha, et all., 2016).
tekanan darah, suhu, nadi, resep obat. Pada saat tukar menukar data antara
aplikasi Sisfomas dengan aplikasi
Data yang diinput dalam P-Care
P-Care di Puskesmas Rongkop, data
dan SIMPUS yaitu meliputi data
yang terdapat pada aplikasi P-Care
sosial, data klinis dan data jaminan
menyesuaikan data yang terdapat pada
Kesehatan (Isnaini dan Nuryati, 2016).
aplikasi Sisfomas. Cara entry data
Terdapat data-data pasien yang harus
pasien pada aplikasi yaitu, petugas
di bridging pada aplikasi Sisfomas
pendaftaran di Puskesmas Rongkop
dan aplikasi P-Care di Puskesmas
melakukan entry data pada aplikasi
Rongkop. Data tersebut yaitu data
Sisfomas terlebih dahulu, kemudian
sosial pasien meliputi, jenis kelamin,
pada aplikasi P-Care otomatis akan
alamat tempat tinggal, nama lengkap,
menyesuaikan dengan data yang telah
tempat tanggal lahir, agama, umur,
dientry pada aplikasi Sisfomas.
status perkawinan, kewarganegaraan,
pendidikan, pekerjaan, nomor rekam Sistem dalam suatu organisasi yang
medis. Data klinis pasien meliputi, mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian yang mendukung
data hasil pemeriksaan penunjang,
fungsi operasi organisasi yang bersifat
hasil pengobatan dan hasil perawatan
manajerial dengan kegiatan strategi
terhadap pasien rawat inap maupun
dari suatu organisasi untuk dapat
pasien rawat jalan, serta data jaminan
menyediakan kepada pihak luar tertentu
Kesehatan.
dengan informasi yang diperlukan untuk
Kendala yang dihadapi petugas ketika pengambilan keputusan (Magaline, et
entry data yaitu berasal dari faktor man all., 2019).
19
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
20
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
21
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
dalam proses pendaftaran pasien, tidak Marataka, S. K., Rohman, H., & Arifah, I. N.
harus melakukan double entry lagi, (2020). Capaian Indikator Pengelolaan
proses pendaftaran pasien menjadi lebih Dan Pelaporan Data Puskesmas Untuk
cepat, mengurangi antrian pasien. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
e. Upaya pelatihan terkait bridging system Kesehatan. Prosiding” e-Health”, 1–9.
khususnya bagi petugas pendaftaran http://publikasi.aptirmik.or.id/index.
pasien, petugas IT, dan petugas php/prociding/article/view/1
manajemen perlu dilakukan. Jaringan
Mardiyoko, I., Astuti, D., Widowati,
dan aplikasi yang error perlu dilakukan
V., Rohman, H., & Burhan, A. H.
perbaikan.
(2018). Hubungan Antara Kecepatan
Pemberkasan Rekam Medis Elektronik
5. DAFTAR PUSTAKA Rawat Jalan Dan Ketepatan Waktu
Pengumpulan Berkas Jaminan
Depkes RI 1997 Tentang Pedoman Sistem
Kesehatan Nasional (JKN) Di Klinik
Informasi Manajemen Puskesmas.
Interne RS Bethesda. Jurnal Ilmu
Handiwidjojo, W. (2009). Rekam Medis Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol.,
Elektronik. EKSIS, 2(1), 36–41. 3(September). https://doi.org/2579-
93803.
Hatta, G. R. (2013). Buku Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Rekam Medis/ Marier, S. M. (2018). Potensi Interopera-
Medical Record Rumah Sakit (1991) bilitas Sistem Informasi Rumah Sakit
dan pedoman pengelolaan Rekam Untuk Penerapan Standar Pertukaran
Medis Rumah Sakit Di Indonesia (1994, Data HL7. Jurnal Sistem Informasi,
1997). Jakarta: Universitas Indonesia. 5341(Oktober), 75–84.
Humas BPJS Kesehatan. (2014). Bridging Maulidha, Inayahima, F., Nuryati (2016).
System Perpendek Antrean Pelayanan. Gambaran Penerapan Bridging System
In Info BPJS Kesehatan: Media Internal antara Sistem Informasi Manajemen
Resmi BPJS Kesehatan. Puskesmas (SIMPUS) dengan
Primary Care (P-Care) di Puskesmas
Isnaini, K., Nuryati (2016). Perencanaan
Umbulharjo I Kota Yogyakarta. Jurnal
Penerapan Bridging System P-Care
UGM.
dengan SIMPUS di Puskesmas
Tegalrejo Kota Yogyakarta. Jurnal Peraturan Menteri Kesehatan Republik
UGM. Indonesia No. 31 Tahun 2019 Tentang
Sistem Informasi Puskesmas.
Magaline, F., Mahamudu, B. N., & HO, E.
(2019). Konsep Dasar Aristektur Dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Klasifikasi Sistem Informasi. Sistem Indonesia No. 75 Tahun 2014 Tentang
Informasi, 1–7. Pusat Kesehatan Masyarakat.
22
PROSIDING DISKUSI ILMIAH:
Inovasi dan Teknologi Informasi untuk Mendukung
Kinerja PMIK dalam Masa Pandemi Covid 19
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Wahyudin, Y., Suhada, S., Hidayatulloh, T.,
Indonesia No 97 Tahun 2015 Tentang Firmansyah, D. A., Informatika, B. S.,
Peta Jalan Sistem Informasi Kesehatan. & Virtual, K. (2019). Rancang Bangun
Bridging System Aplikasi SIMRS Dan
Permenkes Indonesia No. 92 tahun 2014
Aplikasi Virtual Claim Di Rumah Sakit
Tentang Penyelenggaraan Komunikasi
Islam Assyifa Sukabumi. Swabumi,
Data dalam Sistem Informasi Kesehatan
7(1).
Terintegrasi.
23