PENDAHULUAN
1
keberadaannya memberikan nilai manfaat cukup strategis, namun mengalami
permasalahan ekosistem yang sangat serius dan harus segera ditangani. Ada tiga
permasalahan yang menjadi penyebab kerusakan ekosistem Danau Rawa Pening
yaitu kerusakan daerah tangkapan air, kerusakan sempadan danau, dan
pencemaran air (KLH, 2011).
Salah satu masalah utama yang terdapat pada Danau Rawa Pening yaitu
pendangkalan akibat sedimentasi. Sedimentasi diakibatkan oleh pengendapan
material yang terbawa dari inlet sungai yang masuk ke danau. Laju erosi yang
tinggi pada masing-masing inlet mengakibatkan sedimen terbawa dan terendapkan
di Danau Rawa Pening. Peningkatan laju erosi ini diakibatkan oleh perubahan tata
guna lahan dari fungsi lahan hutan (tegakan) menjadi lahan pertanian pada daerah
tangkapan air Danau Rawa Pening.
Selain laju erosi lahan yang tinggi, proses sedimentasi yang terjadi juga
disebabkan oleh enceng gondok yang membusuk dan jatuh ke dasar danau. Rawa
Pening memiliki kadar organik yang sangat tinggi karena proses pembusukan
tanaman enceng gondok ini serta sisa pakan ternak ikan yang mengendap di
danau. Hal tersebut menimbulkan terjadinya eutrofikasi yang merupakan
pencemaran air yang disebabkan oleh munculnya nutrien yang berlebihan ke
dalam ekosistem air. Dampak dari eutrofikasi ini yaitu blooming enceng gondok.
Bahkan pada tahun 2015 menutup hampir 47% dari 2.670 hektar luasan danau
ditumbuhi enceng gondok (PUPR, 2018). Kecepatan tumbuh enceng gondok yang
tinggi secara otomatis akan menyebabkan tingginya tingkat pembusukan yang
terjadi, dan semakin menambah endapan di Rawa Pening. Laju sedimentasi yang
meningkat setiap tahunnya, dikhawatirkan dapat menyebabkan matinya Danau
Rawa Pening.
2
maka akan mengakibatkan terjadinya kekurangan air pada musim kemarau karena
fungsi tampungan Danau Rawa Pening berkurang.
Saat ini, diperlukan upaya pemulihan Danau Rawa Pening agar dapat
menghindari resiko yang dapat terjadi. Upaya pemulihan diperlukan karena Danau
Rawa Pening merupakan kawasan strategis yang mempunyai fungsi penting
dalam mendukung kegiatan pembangunan irigasi pertanian, perikanan, pariwisata
dan supply air untuk pembangkit listrik. Salah satu langkah yang dapat dilakukan
untuk memulihkan Danau Rawa Pening yaitu dengan meningkatkan kapasitas
tampungan dari Danau Rawa Pening. Oleh karena itu, perlu dilakukan rekayasa
sipil berupa pembangunan spillway dan intake pada outlet Danau Rawa Pening.
Dengan adanya perencanaan spillway dan intake diharapkan dapat menambah
nilai guna Danau Rawa Pening karena pengeluaran air dapat diatur. Dan disisi lain
juga diperlukan upaya untuk mengurangi sedimentasi pada Danau Rawa Pening.
1.4 Manfaat
Pembangunan spillway dan intake diharapkan dapat menambah nilai guna
Danau Rawa Pening. Manfaat dari perencanaan spillway dan intake yaitu:
1. Dapat meningkatkan kapasitas tampungan Danau Rawa Pening.
2. Dapat mendukung kegiatan pembangunan irigasi, perikanan, pariwisata
dan supply air untuk PLTA.
3
1.5 Lingkup Pembahasan
Untuk menghindari penyimpangan atau perluasan yang tidak perlu, maka
perencanaan tugas akhir ini menitikberatkan pada segi perencanaan fisik spillway
dan intake. Lingkup pembahasannya meliputi :
1. Analisis hidrologi
2. Perhitungan laju erosi dan sedimentasi
3. Perhitungan kapasitas tampungan
4. Perhitungan kapasitas kebutuhan air dan ketersediaan air
5. Merencanakan spillway dan intake
6. Membuat gambar rencana proyek
7. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
8. Menghitung rencana anggaran biaya (RAB)
Lokasi
Perencanaan
Spillway dan
Intake
4
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan mengenai tinjauan umum, latar belakang, rumusan
permasalahan, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan, lokasi
perencanaan, serta sistematika penulisan.