Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Arifin Ilham

NIM : 22501244006

REVIEW PAPER/JURNAL PROTECTION AND CONTROL OF MODERN POWER


SYSTEMS

Judul Asli

Damping forced oscillations in power system via interline power flow controller
with additional repetitive control

Judul dalam bahasa Indonesia

Meredam osilasi paksa dalam sistem tenaga melalui pengontrol aliran daya antar
saluran dengan kontrol berulang tambahan

Link : https://www.proquest.com/docview/2543897999/2D208757288740BEPQ/11

Penulis : Feng Shirui; Wu, Xi; Wang, Zhenquan; Niu Tao; Chen, Qiong

Nama Jurnal: Protection and Control of Modern Power Systems

Volume / Tahun / Halaman: Volume 6 / Desember 2021 / 1 - 13


Review:
Substansi
a. Rationale/alasan/latar belakang mengapa penelitian dilakukan

Dalam memeriksa akar permasalahan, kita bisa mendapatkan gambaran


latar belakang bahwa perluasan sistem tenaga listrik yang terus menerus dan
penerapan peralatan elektronika daya telah menyebabkan peningkatan
osilasi sistem pada jaringan listrik. Osilasi paksa, yang disebabkan oleh
gangguan periodik, merupakan masalah utama yang mempengaruhi
keselamatan dan stabilitas sistem tenaga listrik. Penting untuk melakukan
analisis teoretis terhadap osilasi paksa dan mengembangkan metode
penekanan khusus. Amplitudo osilasi paksa berbanding terbalik dengan
redaman sistem, dan osilasi dengan cepat berkurang seiring dengan
hilangnya sumber gangguan. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi
untuk meningkatkan redaman sistem dan menekan osilasi paksa.

Kombinasi IPFC (Interline Power Flow Controller) dan ARC (Active


Repetitive Control) diusulkan sebagai solusi untuk melacak nilai referensi
kondisi tunak sistem dan menekan osilasi paksa. IPFC bertindak sebagai
pembawa keluaran daya, sedangkan ARC digunakan untuk mengatur daya
dan meningkatkan redaman sistem. Pengontrol utama IPFC, dikombinasikan
dengan ARC, dirancang untuk mengatur daya melalui saluran transmisi
kontrol utama, sedangkan pengontrol tambahan digunakan untuk menjaga
kestabilan tegangan kapasitor DC. Dengan memanfaatkan metode kontrol
berulang, IPFC selanjutnya dapat menekan osilasi paksa dan meningkatkan
stabilitas sistem.

Efektivitas strategi yang diusulkan didukung dengan analisis model


linierisasi sistem dan diagram blok fungsi transfer. Parameter model
linearisasi sistem dirancang dengan baik untuk memastikan kemampuan
IPFC dalam meningkatkan redaman sistem dan menekan osilasi paksa. Pita
lintasan diagram blok fungsi transfer harus mencakup rentang frekuensi
osilasi frekuensi rendah, yang merupakan mekanisme pemaksa osilasi.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini dan menyempurnakan
parameternya, efek pengendalian yang baik dapat dicapai.

penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengatasi


meningkatnya osilasi paksa dalam sistem tenaga listrik dan pentingnya
mengembangkan metode pemadaman yang efektif. Kombinasi IPFC dan
ARC diusulkan sebagai solusi untuk meningkatkan redaman sistem dan
menekan osilasi paksa. Analisis model linearisasi sistem dan diagram blok
fungsi alih mendukung efektivitas strategi yang diusulkan.

b. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan strategi


menggunakan kombinasi Interline Power Flow Controller (IPFC) dan Active
Repetitive Control (ARC) untuk meningkatkan peredaman sistem dan
menekan osilasi paksa pada sistem tenaga listrik. Penelitian bertujuan untuk
menganalisis model linierisasi sistem dan diagram blok fungsi transfer untuk
mengetahui efektivitas strategi yang diusulkan. Tujuannya adalah untuk
menyempurnakan parameter IPFC dan ARC untuk mencapai efek
pengendalian yang baik dan meningkatkan stabilitas jaringan listrik.
Penelitian ini juga bertujuan untuk memberikan landasan teori dan panduan
praktis penerapan IPFC dan ARC pada sistem tenaga listrik.

c. Cara/metode yang digunakan

Penelitian tersebut memanfaatkan kombinasi Interline Power Flow


Controller (IPFC) dan Active Repetitive Control (ARC) sebagai strategi utama
untuk meningkatkan redaman sistem dan menekan osilasi paksa pada sistem
tenaga listrik. IPFC bertindak sebagai pembawa keluaran daya, sedangkan
ARC digunakan untuk mengatur daya dan meningkatkan stabilitas sistem.

Metodologi penelitian melibatkan analisis model linearisasi sistem dan


diagram blok fungsi transfer untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang
diusulkan. Parameter model linierisasi sistem dirancang secara cermat untuk
memastikan kemampuan IPFC dalam meningkatkan redaman sistem dan
menekan osilasi paksa. Diagram blok fungsi transfer digunakan untuk
menentukan pass band yang mencakup rentang frekuensi osilasi frekuensi
rendah, yang merupakan mekanisme pemaksaan osilasi.

Untuk mencapai efek kontrol yang baik, parameter IPFC dan ARC
disesuaikan berdasarkan hasil analisis dan simulasi. Pengontrol utama IPFC
dikombinasikan dengan ARC dirancang untuk mengatur daya melalui saluran
transmisi kontrol utama, sedangkan pengontrol bantu digunakan untuk
menjaga kestabilan tegangan kapasitor DC. Strategi pengendalian diterapkan
dengan menelusuri nilai referensi keadaan tunak sistem dan memanfaatkan
metode pengendalian berulang untuk lebih menekan osilasi paksa.

Secara keseluruhan, metodologi penelitian melibatkan analisis teoritis,


pemodelan sistem, desain parameter, dan simulasi untuk mengevaluasi
efektivitas strategi yang diusulkan dalam meningkatkan redaman sistem dan
menekan osilasi paksa pada sistem tenaga.

d. Hasil

Penelitian tersebut memanfaatkan kombinasi Interline Power Flow


Controller (IPFC) dan Active Repetitive Control (ARC) sebagai strategi utama
untuk meningkatkan redaman sistem dan menekan osilasi paksa pada sistem
tenaga listrik. Parameter IPFC dan ARC disesuaikan berdasarkan hasil
analisis dan simulasi. Pengontrol utama IPFC dikombinasikan dengan ARC
dirancang untuk mengatur daya melalui saluran transmisi kontrol utama,
sedangkan pengontrol bantu digunakan untuk menjaga kestabilan tegangan
kapasitor DC. Strategi pengendalian diterapkan dengan menelusuri nilai
referensi keadaan tunak sistem dan memanfaatkan metode pengendalian
berulang untuk lebih menekan osilasi paksa.

Metodologi penelitian melibatkan analisis model linearisasi sistem dan


diagram blok fungsi transfer untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang
diusulkan. Parameter model linierisasi sistem dirancang secara cermat untuk
memastikan kemampuan IPFC dalam meningkatkan redaman sistem dan
menekan osilasi paksa. Diagram blok fungsi transfer digunakan untuk
menentukan pass band yang mencakup rentang frekuensi osilasi frekuensi
rendah, yang merupakan mekanisme pemaksaan osilasi.

Secara keseluruhan, metodologi penelitian melibatkan analisis teoritis,


pemodelan sistem, desain parameter, dan simulasi untuk mengevaluasi
efektivitas strategi yang diusulkan dalam meningkatkan redaman sistem dan
menekan osilasi paksa pada sistem tenaga.
e. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian, kombinasi Interline Power Flow Controller


(IPFC) dan Active Repetitive Control (ARC) telah terbukti menjadi strategi
yang efektif untuk meningkatkan redaman sistem dan menekan osilasi paksa
pada sistem tenaga listrik. Penyempurnaan parameter IPFC dan ARC sangat
penting dalam mencapai efek kontrol yang baik dan meningkatkan stabilitas
jaringan listrik. Analisis model linearisasi sistem dan diagram blok fungsi
transfer telah memberikan wawasan mengenai efektivitas strategi yang
diusulkan. Penelitian tersebut juga telah memberikan landasan teori dan
panduan praktis penerapan IPFC dan ARC pada sistem tenaga listrik.

Kesimpulannya, penelitian telah menunjukkan bahwa kombinasi IPFC dan


ARC dapat secara efektif meningkatkan redaman sistem dan menekan osilasi
paksa pada sistem tenaga listrik. Strategi ini berpotensi meningkatkan
stabilitas dan keandalan jaringan listrik, sehingga berkontribusi terhadap
efisiensi dan kinerja sistem tenaga listrik secara keseluruhan.

f. Implikasi/dampak yang lebih luas dari hasi penelitian ini

Implikasi dari temuan penelitian ini signifikan terhadap industri tenaga


listrik dan stabilitas sistem tenaga listrik. Dengan memanfaatkan kombinasi
Interline Power Flow Controller (IPFC) dan Active Repetitive Control (ARC),
penelitian telah menunjukkan strategi yang efektif untuk meningkatkan
redaman sistem dan menekan osilasi paksa pada sistem tenaga listrik.

Peningkatan stabilitas dan redaman sistem tenaga listrik mempunyai


beberapa dampak yang lebih luas:

1. Peningkatan Keandalan Jaringan: Penekanan osilasi paksa dan


peningkatan redaman sistem berkontribusi terhadap stabilitas dan keandalan
jaringan listrik secara keseluruhan. Hal ini dapat membantu mencegah
pemadaman listrik dan pemadaman listrik, memastikan pasokan listrik yang
berkelanjutan.

2. Peningkatan Kemampuan Transfer Daya: Temuan penelitian dapat


mengarah pada peningkatan kemampuan transfer daya pada saluran
transmisi. Dengan mengendalikan aliran daya secara efektif dan menekan
osilasi, IPFC dan ARC dapat mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur
transmisi yang ada, sehingga mengurangi kebutuhan perluasan jaringan
listrik yang mahal.

3. Peningkatan Kualitas Daya: Osilasi paksa dapat menyebabkan fluktuasi


tegangan dan frekuensi, sehingga mempengaruhi kualitas pasokan daya.
Dengan memitigasi osilasi ini, temuan penelitian dapat membantu menjaga
kestabilan tingkat tegangan dan frekuensi, memastikan pasokan listrik
berkualitas tinggi bagi konsumen.

4. Fasilitasi Integrasi Energi Terbarukan: Dengan semakin berkembangnya


integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan listrik, menjaga
stabilitas sistem menjadi lebih menantang. Strategi IPFC dan ARC dapat
membantu mengatasi masalah stabilitas yang terkait dengan integrasi energi
terbarukan, memungkinkan integrasi sumber daya terbarukan lebih lancar
dan efisien.

5. Penghematan Biaya: Dengan meningkatkan peredaman sistem dan


menekan osilasi paksa, kebutuhan akan peningkatan dan penguatan sistem
yang mahal dapat dikurangi. Hal ini dapat menghasilkan penghematan biaya
bagi utilitas listrik dan pada akhirnya bagi konsumen.

Secara keseluruhan, temuan penelitian ini memiliki implikasi yang lebih


luas terhadap stabilitas, keandalan, dan efisiensi sistem tenaga listrik.
Penerapan strategi IPFC dan ARC dapat menghasilkan peningkatan kinerja
jaringan, peningkatan kemampuan transfer daya, dan penghematan biaya
bagi industri ketenagalistrikan.

Anda mungkin juga menyukai