Basics
C 1.
2.
3.
4.
Aspek legal dari sterilisasi dan monitoring sterilisasi
Validasi
Organisasi dan Pendokumentasian
EN ISO Standards dan indikator tipe 2 menurut EN ISO 11140-1
5. Dasar ilmiah dari proses teknologi
O
0.1-6 340 Dr. U. Kaiser 03/2015
N
T
E
N
Re-proses Alat Kesehatan
Pencucian / Disinfeksi / Sterilisasi
S
2. Masalah yang mungkin timbul dari proses sterilisasi uap
3. Masalah spesifik yang terjadi selama proses sterilisasi dari
instrumen minimal invasive surgical (MIS-) dan pipa dengan small
lumens
4. Monitoring rutin
5. Penggunaan dari medical device simulators (MDS) dan
batch monitoring systems (BMS)
gke GmbH Auf der Lind 10 65529 Waldems/Germany +49 - 6126 - 9432 - 0 +49 - 6126 - 9432 – 10 www.gke.eu
1
2
Re-proses Alat Kesehatan
Pencucian / Disinfeksi / Sterilisasi
Basics
3
European Medical Device Regulation (MDR)
1. Pengantar
Medical Device Directive (MDD) EEC 93/42 telah diimplementasikan di Eropa
sejak1993 (All 28 EU member countries have to implement local laws)
Ini telah diganti pada 05/2017 oleh Medical Device Regulation (MDR) yang
diterapkan di semua negara Eropa. Hukum setempat tidak diperlukan lagi.
3. Kebutuhan produksi
All medical devices transferred to the market or reprocessed in hospitals
require a validated production process all using the same European
standards.
No standard exists Hydrogen peroxide General requirements of EN ISO 14937 must be used
4
Kualifikasi ulang karena kejadian luar biasa
Contoh: EN ISO 15883-1
6.1.3.4.2
Kualifikasi kinerja (performance qualification) harus dilakukan pada saat
pengenalan produk baru atau modifikasi yang harus dibersihkan dan
didisinfeksi, atau pada system siklus baru kecuali sama dengan muatan
yang sudah ada referensi validasi sebelumnya, atau barang yang
sebelumnya pernah divalidasi atau system permuatan yang sudah pernah
didemonstrasikan sebelumnya.
• Produk yang steril dibungkus. Produk ini hanya bisa diuji sterilitasnya
setelah dibuka di laboratorium mikrobiologi. Setelah itu produk
tersebut tidak dapat digunakan tanpa diproses ulang terlebih dahulu.
• Oleh sebab itu sangat tidak mungkin untuk mengetes sterilitas suatu
produk setelah diproduksi dan sebelum digunakan.
5
Validasi dari pemprosesan ulang
Supply Use
Precleaning
Disassembly
Storage
Decontamination
Sterilization
Documented
release
Cleaning Monitoring,
Packaging Maintenance
Labelling Functional test
Source: https://www.dgsv-ev.de/
6
Validasi Instrumen yang dapat dipakai ulang
pada fasilitas kesehatan sesuai EN ISO 17664
Informasi Mengenai Pemprosan Ulang Perlu Disediakan oleh Produsen
Jika salah satu komponen dimodifikasi, maka proses sterilisasi akan berubah.
Validasi baru akan dibutuhkan.
Masalah Utama pada Sterilisasi di Rumah Sakit: Tidak pernah ada muatan
yang sama persis pada proses sterilisasi !!!
Solusi: Definisi dari “Worst Case” untuk konfigurasi muatan
Sistem Manajemen Qualitas harus diset up sebelumnya untuk memastikan
langkah2 individual selalu dilakukan dengan cara yang sama setiap saat.
7
Persyaratan fasilitas kesehatan Jerman
• Ketika proses diubah, prosedur validasi baru atau yang diperbarui diperlukan. Jika tidak,
analisis manajemen risiko harus dilakukan sesuai EN ISO 14971 untuk memastikan bahwa
modifikasi tidak menambah kesulitan proses.
• Laporan validasi harus tersedia sesuai permintaan, jika inspeksi pemerintah dilakukan.
• Karena validasi hanya merupakan tes satu kali saja, prosedur pemantauan rutin yang
memadai harus ditetapkan juga dalam laporan validasi (pembersihan, pengemasan,
sterilisasi).
• Setiap proses harus mendapatkan nomor batch yang harus didokumentasikan pada setiap
paket.
• Setiap proses harus mendokumentasikan hasil per batch dari semua variabel penting
untuk uap: suhu, waktu dan keberadaan air di semua permukaan yang akan disterilkan.
• Informasi dari variabel kritis suhu dan waktu dicatat dan didokumentasikan dalam WD dan
alat sterilisasi. Kehadiran air di lokasi penetrasi yang paling sulit harus dipantau dengan
prosedur uji tambahan yang memadai.
8
Prosedur dari validasi untuk memastikan sterilitas (SAL = 10-6)
dan reproduksibilitas dari proses sterilisasi
Pengembangan proses
Design Qualification
1. (Pemilihan WD, sterilizer, program sterilisasi, konfirgurasi beban, DQ
packing)
Installation Qualification
2. sesusai dengan spesifikasi pengguna (yakni Standar) dapat tercapai IQ
selama proses produksi
Verifikasi terhadap parameter tertentu setelah proses instalasi dari Operation Qualification
3. sterilisator di lokasi pengoperasian OQ
• MDs sekali pakai steril ditentukan hanya untuk penggunaan satu aplikasi. Setelah
digunakan sesuai dengan MD sebelumnya, sekarang bahan baku dan tidak dapat
diproses kembali seperti MD yang dapat digunakan kembali.
• Memproses ulang bahan baku seperti MDs sekali pakai adalah ilegal, karena sekali pakai
hanya dirancang untuk satu penggunaan dan bukan untuk pemrosesan ulang.
• Di industri selalu bahan baku digunakan untuk menghasilkan MDs dengan prosedur
produksi yang divalidasi dan diuji sesuai dengan sistem manajemen mutu (SMM). Proses
produksi ini juga dimungkinkan di rumah sakit, namun dalam hal ini rumah sakit menjadi
unit manufaktur dan memerlukan semua pendaftaran dan SMM seperti unit manufaktur
lainnya.
• Upaya memasang proses pembuatan baru ini di rumah sakit untuk prosedur pemrosesan
ulang ini dalam banyak kasus lebih mahal daripada membeli pakai sekali pakai yang tidak
memerlukan pengujian pembersihan dan fungsionalitas baru selama prosedur pembuatan
asli.
9
Persiapan untuk melakukan validasi
1. Nama, alamat, institusi, manajer proyek (contact person)
2. Rencana Higienis atau quality management system dengan deskripsi kerja,tanggung
jawab, SOPs, pelatihan karyawan dan pengganti , dll untuk keseluruhan CSSD
3. Deskripsi mesin sterilisasi dengan persiapan air, pembangkit steam dan standard
ketidaksesuaian
4. Jika diperlukan, analisa air, kondensasi dan kualitas steam (non condensable gases =
NCG)
5. Deskripsi program (tekanan/suhu/diagram waktu, tentukan nilai)
6. Deskripsi muatan (Pengkategorian (grouping textiles, instruments, hollow devices))
dengan analisa resikonya (menurut RKI-directives) dan instruksi pemprosesan ulang
menurut EN ISO 17664 (terutama untuk muatan berkategori kritikal)
7. Material kemasan + Prosedur
8. Muatan mana disterilisasi dengan program apa di mesin sterilisasi yang mana?
9. Metode untuk mengamankan terjadinya hasil ulang yang sama, pemeliharaan mesin
sterilisasi, pelatihan staf, monitoring rutin , dokumentasi?
10. Observasi ketidakteraturan (indikator tidak berubah warna, muatan basah, terbukti tidak
tersteril, kemasan rusak, dll.)
11. Jika proses sterilisasi lain digunakan selain proses steam, pertanyaan yang sama juga
valid untuk ditanyakan
12. Jika institusi pengguna dan pakai ulang berbeda, harus ada kontrak dengan tanggung
jawab yang jelas antara kedua institusi tersebut. Pengguna bertanggungjawab penuh atas
keseluruhan validasi.
10
Legal aspects for the implementation of the European Medical Device
Directive (MDD) in connection with validation, monitoring and
documentation of sterilization processes
Page 1 of 2
11
and therefore the whole sterilization All relevant data collected during the
process is always identical. monitoring process have to be
documented at a documentation chart
Sterilization processes in health care, i.e. the batch number for each cycle, the
i.e. in hospitals, are more complex production date, the responsible person,
because the goods to be sterilized and and – if applicable – the expiry date. The
the load configuration always differ. The same data but at least the batch number
validation of this process therefore is has to be documented on each pack.
much more difficult. In order to prove the
success of the sterilization process the In case a patient gets a secondary
validation has to refer to the so-called infection, legal proceedings may be
worst-case load configuration. raised and the health care facility has to
Concerning steam sterilization the provide data to proof that the
validation standard EN ISO 17665-1 re-processing of sterile goods has been
contains the requirement to define the carried out according to the latest
worst-case load (that means the technology standard.
configuration that is most difficult to
sterilize) before any measurement This standard is reflected in local laws
starts. Under the condition all other load and in European and international
configurations are easier to sterilize, the standards like:
worst-case load can be used for
validation in health care units. EN-ISO 14937
Validation and routine monitoring for
(2) Routine monitoring sterilization processes
Routine monitoring has to be carried out
during every cycle to proof that each EN ISO 11137-1
cycle is running according to the Validation of radiation sterilization
validated process. Typically temperature processes
and pressure-time-diagrams and also
the penetration of the sterilant have to EN 15424
be monitored with a representative Validation of Low-Temperature Steam
Formaldehyde (LTSF) sterilization
process challenge device (PCD).
processes
(3) Documentation EN ISO 11135-1
Most parameters of a process can be Validation of ETO sterilization processes
monitored by measuring the physical
data. Any manual part of a process has EN ISO 17665-1
to be standardized in order to ensure Validation of steam sterilization processes
that it always is identical and therefore
comparable. EN 556
Definition of sterility assurance level
A wide-spread means of standardization
is provided by the European standard The gke application laboratory may
EN ISO 9001. Installing a quality provide more detailed information about
management system can be used to validation, monitoring and
organize the standardized processes, documentation of your individual
i.e. in so-called SOPs (Standard sterilization process.
Operation Procedures).
Version 03/2008
G:\Gke Intern (0)\Marketing\Informationsbroschüren\Chemo-Mappe\ENGLISCH\21 Legal Aspects.doc
Page 2 of 2
12
Informasi Umum tentang Standar Nasional, Eropa dan Internasional
Standar Nasional
DIN - Deutsche Industrie Norm
BS - British Standard etc.
Standar Eropa
Adalah wajib bagi semua negara-negara anggota Uni Eropa termasuk negara asosiasi seperti Norwegia, Islandia
dan Swiss. Negara-negara anggota Uni Eropa adalah: Austria, Belgia, Bulgaria, Republik Ceko, Siprus, Denmark,
Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Irlandia, Italia, Croatia, Latvia, Lithuania, Luxembourg,
Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Romania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris.
CEN - Comité Européen de Normalisation
EN XXX - European Norm
prEN XXX - Preliminary European Norm (Draft, no final Standard)
Ketika Standar Eropa dipublikasikan, standar nasional yang memiliki isi yang sama menjadi tidak
berlaku di dalam negara-negara anggota komisi Eropa.
Standar Dunia
ISO - International Standard Organization
ISO XXX - International Standard
ISO/DIS XXX - Draft International Standard (no final version)
Anggota ISO merupakan organisasi standar nasioanal dari seluruh negara Uni Eropa, Amerika, Jepang, dan
negara lainnya.
Pada tahun 2005 banyak standar ISO- dan EN bergabung menjadi satu standar EN-ISO yang identik.
Standar untuk indikator biologi dan kimia serta standar untuk validasi sekarang ini sedang digabungkan.
EN-ISO XXX - International Standard, taken over as European Norm as well
Pada 2016 AS juga mengadopsi standar ISO sebagai standar AAMI ISO XXX.
13
Standards for Reprocessing Processes (2)
Pharmaceutical Sterilizing Disinfectants Aseptical
Additional standards
Procedures agents and disinfectors Production
DIN 58950-1 EN ISO 14160 EN 1499 EN ISO 13408-1 EN 1041 ISO/TS 11139
Liquid chemical Hygienic cleaning Information supplied by Terms and definitions in
Definitions General Requirements
sterilizing agents for of hands the manufacturer of sterilization standards
medical devices medical device
DIN 58950-2 EN 1500 EN ISO 13408-2 EN ISO
Filtration
EN 15224 11737-1, -2
Technical requirements Hygienic hand
Healthcare services Microbiological
disinfection
EN ISO 13485 methods
DIN 58950-3 DIN 12353 EN ISO 13408-3 Medical device quality
Tests Preservation of test Lyophilization management system EN ISO 14971
organisms Risk management of
EN ISO 13408-4 EN ISO 15223-1 medical devices
DIN 58950-6 DIN 58949 Symbols for labeling
Clean-in-place
Operation Steam disinfection of medical devices EN 15986
technologies
apparatus Symbols to mark
EN ISO 10993-1 -17 medical devices
DIN 58950-7 EN ISO 13408-5
RKI1 list of tested Classification of
Requirements on Sterilization in place
disinfectants and medical devices DIN 58953-6
services and local
environment disinfection EN 61010-1 Test of microbial barrier
processes EN ISO 13408-6 General safety of packaging material
Isolator systems requirements for
VAH2 list of sterilizers and WDs DIN 58953-7
disinfectants Application technology
EN ISO 61010-2 packaging material
Particular safety
requirements for DIN 58953-8
sterilizers and WDs Logistic of sterile MD
EN ISO 12100
DIN 58953-9
Safety of machinery –
Application technology
risk assessment
sterilization containers
EN 61326-1
EMC requirements for DIN EN 13942
laboratory equipment Dentistry –
1 Reprocessing
RKI = Robert Koch Institute, Germany
2 VAH = Association for applied hygiene, Germany
14
Perbedaan Antara Mesin Sterilisasi Kecil dan Besar untuk fasilitas
perawatan kesehatan dan pengenalan helix-test sebagai tes tipe
tambahan
Volume yang Mesin Sterilisasi Standard / Type Test yang
Digunakan Standard Dibutuhkan
Successful air-removal
small sterilizers
< 60 l hollow load helix test according
EN 13060 to EN 867-5
or 60 l, but
1 STU* does not fit into type - B Gravity cycle
the chamber -N
According to the specifications
-S
of the manufacturer
Edition 1994:
BD-Test 7 kg (European)
≥ 60 l
big sterilizers Since 01/2008:
1 STU* or more fits into BD-Test 7 kg, and
EN 285
the chamber
hollow load test according to
EN 867-5
Tipe Deskripsi
1 Indikator Proses
1 Both types 5+6 are integrating indicators, differing only in the pass/fail window and can be
manufactured with different stated values (SV).
15
Definisi dan Bagian dari Indikator berdasarkan EN ISO 11140-1 (1)
• Semua spesifikasi dijelaskan pada EN ISO 11140-1 untuk indikator tipe yang
berbeda dan proses sterilisasi
EN 285 (Bowie-Dick-Test),
EN ISO 11140-3 (Indicator system / test sheet for Bowie-Dick-Test in EN 285,
EN ISO 11140-4 (test method to validate BD-Simulation Tests),
ISO 11140-5 (USA BD-Simulation Test)
EN 867-5 (hollow load helix test)
DIN 58921 (Medical Device Simulator)
etc.
• Kombinasi dari Alat Tes (PCD) dan indikator tipe 2 adalah sistem indikator.
Komponen tunggal tidak dapat digunakan secara terpisah.
• Kombinasi PCD dengan indikator dari pabrikan yang berbeda akan memberikan
hasil yang tidak standard karena belum pernah dilakukan tes sebelumnya.
16
Definisi dan Konstruksi Indikator Berdasarkan EN ISO 11140-1
+ a Bahan indikator
b b material penghantar
c Indikator
d Indikator
(untuk digunakan
pada muatan tes
spesifik)
c d
+ e Muatan tes spesifik
f sistem indikator
e
• Spesifikasi sensitivitas dari pengosongan udara dan penetrasi uap yakni „Bowie
Dick Test berdasarkan EN 285“ atau „Hollow load test berdasarkan EN 867-5“
• Jika tidak ada PCD asli yang sesuai tapi pengujian simulasi diperlukan, indikator
harus diuji terlebih dahulu di laboratorium, jika ini sebanding dengan spesifikasi
yang dibutuhkan, hasil dari pengujian dapat diambil jika dibutuhkan.
Standar EN ISO 11140, parts 1, 3 dan 4 dan EN 867-5 terdiri dari beberapa persyaratan
untuk indikator tipe 2:
17
PTFE-Helix-PCD design according EN 867-5
18
Re-proses Alat Kesehatan
Pencucian / Disinfeksi / Sterilisasi
Proses Pencucian
Teknologi Proses
Monitoring Rutin
19
Informasi Teknis Mengenai Proses Pencucian di Dalam
Washer Disinfector
I Variable Kritikal yang Mempengaruhi Proses Pencucian
1. Definisi “Bersih”
2. Deskripsi dari Prosedur Pembersihan
3. Design instrumen
4. Instrumen Kontaminan
5. Mekanisme Agen Pembersih
6. Pre-treatment Instrumen Sebelum Pembersihan
7. Korosi
8. Kualitas Air
9. Mesin Pembersih
10. Tipe-tipe WD dan Prosedur Pembersihannya
11. Disinfeksi (thermal/chemical)
Variable kritikal terlampir di atas terbagi ke dalam beberapa group sehingga proses pencucian memiliki
lebih dari 20 variabel independen yang membuat keseluruhan proses sangat sulit.
Definisi „Bersih“
Bersih
Penghilangan berbagai jenis kotoran, sisa agen pencuci/sterilisasi/lubrikan
dari seluruh permukaan luar dan dalam instrumen lumen pada tingkat yang
diterima untuk dapat digunakan kembali.
Ini bukan definisi "bersih", tetapi prosedur untuk mengurangi kotoran. Definisi
umum berapa banyak kotoran yang tersisa pada instrumen, tidak ada.
Pengguna menentukan secara individual seberapa bersih suatu instrumen
seharusnya.
There is no definition of “clean”.
Accordingly there are no indicators showing “clean”.
20
Kompleksitas Proses Pembersihan
* 1900 in Chemnitz, † 1988 in Hilden, Germany, former cleaning agent application technology manager of Henkel
21
Design Instrumen (1)
- Design geometri
- bentuk luar
- lumen
- permukaan (e.g. checkered, denticulated, spliced taut wires)
- Material
- polaritas permukaan (e.g. perbedaan metal / plastik)
- porositas (material plastik)
- properti kimia (e.g. pH permukaan, lapisan pasif,
properti korosi, stabilitas panas)
- Detail konstruksi
- dismountability
- flushing channels
- bagian tertutup dari hollow devices
- moving sealed areas
- katup
- segel
22
Validasi proses di mana instrumen diproses kembali di fasilitas
kesehatan sesuai EN ISO 17664
Instrumen Kontaminan
- Tipe Kontaminan
- Tulang
- Tooth and bone cement
- Lubrikan dan agen pelindung, ointment, minyak, lemak
- Cairan tubuh (darah, urine, saliva, stool) dan sel tubuh mengandung :
- protein (blood contains 70 - 80 % cold water soluble proteins)
- lipid, fats
- karbohidrat
- Mucopolysaccharides (mucus, saliva)
- Inkustasi instrumen berfrekwensi tinggi (HF)
- Residu obat
- Contrast media
- Disinfectant-denaturated proteins
- Partikel dan serat
23
Jenis Kotoran
Kotoran Deskripsi
Tepung tulang larut dalam air dan tidak dapat dilarutkan secara kimiawi dengan proses
Bone meal
kimia konvensional.
Ointments, lemak dan minyak tidak larut di air dan hanya dapat diemulsi dan
Lipids, ointments,
dikeringkan. Ointment solid dan lemak harus melewati titik melelehnya sebelum dapat
fats and oils
diemulsif.
Residu obat e.g. contrast media, dyes, fibrin and other glues, saline solution, bone cement, etc.
Disinfectant-
Proteins memerlukan pengukuran khusus bila sifatnya sudah diubah (denaturized)
denaturated
oleh bahan disinfektan hingga menjadi larut.
proteins
Fibres and Serat dan partike tidak dapat dilarutkan atau dipecah oleh deterjen dan akhirnya dapat
particles menimbun pada sistem media proses ulang di WD atau lumen instrumen.
24
pH-Value
Air terdiri dari molekul H2O . Bagian kecil dari molekul tersebut akan terpisah menjadi
(splits)
H+ dan OH- ion: +
H 2O -
H aq + OH aq
Pada 20°C konsentrasi dari H+ dan OH- ion adalah 10-7 mol/l. Hasil dari kedua konsentrasi
tersebut adalah:+
c( H ) ⋅ c(OH ) = 10 ⋅ 10 = 10
- -7 -7 -14 2
mol mol mol
l l l2
Enzim
25
Surfaktan/Deterjen
Surfaktan adalah zat yang terdiri dari bagian polar dan non-polar yang
membuat 2 tipe cairan yang sebelumnya tidak dapat tercampur menjadi
tercampur. Contoh: air (polar) dan minyak (non polar). Surfaktan adalah zat
aktif pembersih(deterjen), untuk membuat proses pembersihan menjadi lebih
mudah.
Air Minyak
Garam Lemak
Gula Benzine
Wax oil
Source: www.wikipedia.de
Jenis-jenis Surfaktan
-
H3C (CH2)5 O
H3C (CH2)4 O
CH3
(CH2)14
+ -
Surfaktan Kationik + H3C N Cl
CH3
H3C
CH3
+
+ N
Surfaktan Amphoterik
- (CH2)10 CH3 O
-
H3C O
(CH2)10 O CH2
Surfaktan Non-ionik - + H3C CH2 CH2 10 OH
26
Pelarutan dan Pelepasan Kotoran pada Air yang Menggunakan Surfaktan
soil
1.16-41 609 U. Kaiser 05/2014
Variabel paling penting yang mempengaruhi untuk keberhasilan mencuci zat tidak-larut-air :
- pH-nilai
- Aktivitas Enzim
- Deterjen
Bahan tambahan .:
- Silicates
- Phosphates
- Disinfectants
- Pencegah korosi
- Pelindung tahan lama (preservative), etc.
1. Konstruksi intrumen
2. Tipe kotoran
3. Pre-treatment setelah digunakan dan sebelum pencucian
4. Agen pencucian
5. Prosedur mekanis pada proses pencucian
- Reaksi kimiawi dengan kotoran yang tidak larut dalam air untuk menjadikan
mereka larut
- Penghilangan kotoran dengan cara mekanik dengan spray jet atau sikat
- Siklus pembilasan berulang kali dengan air yang baru untuk menghilangkan
kotoran yang sudah larut.
28
Proses Penetralan Agen Pembersih Tinggi Alkalin
Acetic acid, citric acid, hydrochloric acid atau garam melarutkan lapisan pasif
pelindung korosi pada instrumen stainless steel dan karena itu dapat
mengakibatkan terjadinya resiko korosi di kemudian hari jika setelah proses
penetralan tidak diberikan lapisan pelindung korosi kembali.
29
Informasi teknis mengenai proses pembersihan di dalam mesin cuci
disinfeksi otomatis (Washer Disinfector)
III Kemungkinan penyebab korosi pada instrument dalam mesin cuci
disinfeksi (1)
1. Basic information
Stainless steel mengandung lebih dari 50 % besi murni, yang berkarat di dalam air dan oxygen,
jikalau tidak diproteksi, Campuran Fe, Ni, Mo, Cr menciptakan lapisan oxide (disebut lapisan
pasifasi), di seluruh permukaan yang melindungi stainless steel dari karat
2. Sebab berkarat
- Apabila lapisan pasifasi ini rusak karena gaya mekanik atau kimiawi, karat dapat terjadi di
permukaan stainless steel. Komposisi stainles steel berbeda-beda jadi resiko berkarat juga
tergantung dari jenis kualitas stainless steel.
- Jikalau air RO bersifat asam digunakan untuk pembentukan uap, karat terbentuk di pipa
uap dari besi, yang kemudian masuk sebagai partikel karat dan menempel di instrument.
Pada awalnya hanya ada partikel ini, namun lama kelamaan disekitar partikel ini akan ada
reaksi kimiawi yang menyebabkan karat
- Menggunakan filter untuk partikel karat di pipa uap tidak menyelesaikan masalah karena
alasan dari karat ini tidak dihilangkan. Bahkan ada kemungkinan bahwa uap juga
membawa partikel asam ke instrumen sehingga merusak lapisan pasifasi. Direkomendasi
untuk menghilangkan asam karbonat setelah RO dengan menggunakan mixed-bed ion
exchanger dan menetralkan supply air, untuk mencegah karat di pipa dan di instrument
- Pada saat water softening treatment, sodium chloride digunakan untuk regenerasi cation
exchanger untuk menukar Ca2+ + Mg2+ dengan Na+. Jikalau cartridge tidak dibilas dengan
benar, sodium chloride dapat masuk ke dalam chamber WD dan anion dari chloride dapat
melarutkan lapisan pasifasi dari permukaan stainless steel
- Proses desalinasi biasa dilakukan dengan Reversed Osomisi (RO). Membran memfilter
semua garam kecuali udara dan CO2 yang larut dalam air. Dan dapat bereaksi dengan air
membentuk asam karbonat yang mengurangi pH ke 5,5 – 6,5. Hal ini juga dapat
menyebabkan hilangnya lapisan pasifasi.
- Jika deterjen alkalin digunakan, pada akhir proses pembersihan proses penetralan
menggunakan acid diperlukan. Penggunaan acid yang terlalu kuat dapat menghilangkan
lapisan pasif dan menyebabkan korosi. Jika lapisan tersebut tidak sengaja terkelupas,
dapat dibentuk kembali menggunakan larutan khusus pembentuk lapisan pelindung korosi.
30
Kualitas Air
Kualitas air berpengaruh besar terhadap keberhasilan pencucian, jika agen pembersih
digunakan.
Macam Kualitas Air:
1. Air Ledeng:
mengandung jumlah garam yang berbeda tergantung wilayah
(Na+, Mg2+, Ca2+, Fe2+/3+, Mn2+, HCO3-, Cl-, etc.).
2. Air Lunak (Water Softening):
Pada air ledeng Ca2+ and Mg2+ diubah terhadapNa+ menggunakan cation exchanger,
bagaimanapun tetap ada sisa garam yang akan tersisa
3. Air Demineralisasi:
Air dideminaralisasi melalui proses distilasi, reversed osmosis atau perturkaran mixed-
bed ion. Air tetap mengandung udara terlarut dan CO2 dan karenanya bereaksi
sedikit acid
4. Air Mengandung Udara (Degassed Water):
Air berdasarkan penjelasan 1-3 mengandung udara dan CO2 dan memproduksi gas
non-kondensasi pada proses sterlisasi uap air, karenanya menghilangkan udara
sebelum generator uap air dimulai diperlukan.
Untuk mencegah korosi pada kontainer dan tabung, larutan pencegah korosi kadang
ditambahkan pada macam-macam air di atas. Di lain pihak, tipe larutan pencegah korosi
ini dapat bereaksi dengan agen pembersih dan mungkin dapat mempengaruhi hasil
pencucian secara negatif. Untuk itu perlu berhati-hati dalam memilih jenis larutan
pencegah korosi ini.
1.24-41 570 U. Kaiser 07/2012
1. Air keran
- mengandung berbagai jenis garam pada konsentrasi yang berbeda seperti
klorida (korosif), kalsium membuat air keras
Kualitas air yang diukur dengan conductivity meter, seharusnya tidak melebihi
5 – 10 µS/cm dan harus terus dimonitor di CSSD.
Air hasil dari perlakuan ini masih mengandung udara
5. Proses degassing sebelum masuk ke generator uap
- Memanaskan air hingga 90 – 95°C
- Melepaskan udara dari air
- Tidak ada energy yang hilang karena air yang dipanaskan berarti
mempercepat proses penguapan di generator uap setelah itu.
1.25-41 329 U. Kaiser 09/2015
31
Pre-treatment Air untuk Pembentukan Uap (1)
1. Water softening
Dalam penampungan dengan
Pertukaran kation menggunakan resin
Ca++
Resin
- - Resin
Na+
Na+
Ca++
Resin
-
Resin
- Na+
Na+
-
-
Resin Na+ Na+ Resin
2 Na+
Ca++ ditukar dengan 2 Na+
H2O
Air yang Osmotic
mengan pressure of the
dung O2
water level
mineral Salz- difference
H2O
dan N2 lösung
garam
32
Pre-treatment Air untuk Pembentukan Uap (4)
3. Pertukaran Ion
Pada penampungan dengan kation dan anion resin, menghilangkan semua ion
garam dari air yang akan disupply ke generator uap
Ca++(HCO3-)2
+
OH-
Resin Resin
- HCO3-
H+
Ca++
+
OH-
Resin Resin
- HCO3-
+
OH-
H+
Resin + Resin
H+
- OH-
uap
feeding
water Degasser generator uap
90 -98°C
Tidak ada energy yang hilang
33
Electro De-Ionization (EDI)
to totally demineralize RO water
H2 O2
RO water with 1-2 µS/cm conductivity Mixed bed ion exchange
is used as an electrolyte
½ H2 H+ H+ H+ OH- OH- H+ H+ H+ to achieve conductivity in
- - - - - -
+ + the chamber. Continuous
H+ H+ H+ H+ H+ H+ H+ regeneration of the mixed
OH- OH- - - -
- - - OH-
+ + bed resin achieved by
O2
OH- OH- OH- H+ H+ OH- OH- OH- electrolysis.
+ + + - -
Na+ + + +
OH- OH- 2 OH-
OH- OH- OH- H+ H+ OH-
+ + + - - + + +
titanium stainless steel
anode H+ H+ H+ OH- OH- H+ H+ H+ 2 H+ cathode
- - - - - -
+ +
½ H2
H+ H+ H+ OH- OH- H+ H+ H++
H CEM = cation exchange
- - - - - -
+ + membrane
H2O OH- OH- OH- H+ H+ OH- OH- OH-
- - AEM = anion exchange
+ + + + + + membrane
OH- OH- Cl--
OH OH-
OH- H+ H+ OH- OH-
+ + + - - + + +
Na+OH- Na+ Cl- Na+Cl- Na+ Cl- H+Cl-
cation exchange resin
Demineralized water (diluate) with 0-0,2 µS/cm conductivity water with salts
Concentrate NaCL Concentrate demineralized water with
different conductivity
34
Tabel Konversi Perbedaan Unit Tingkat Kekerasan Air
Calcium
carbonate 1 ppm = 0,056 0,07 0,1 1 0,02 0,01
CaCO3 (USA)
Source: www.wikipedia.de
Mesin Pencuci
35
Konstruksi dalam Ruangan (Chamber) WD
Katup air
Katup
pembuangan
udara Monitoring tekanan pencucian
Selama tekanan rendah, gelembung terbentuk, gelembung ini luruh (implode) pada fase tekanan tinggi
dan menghasilkan gelombang kejut (kavitasi/rongga)
1 2 3 4 5 6
3. Kavitasi gelembung meningkat, uap air
dimasukan melalui vacuum
4. Ledakan dimulai
36
Aktivitas Tambahan Pembersihan Otomatis pada Instrumen Kompleks
5. Bedpan washer
90 1.
80
2.
70
60 1.
2.
50
40
30
20
10
0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 min
Pre- Neutra-
Cleaning Flushing Disinfection Drying
cleaning lization
1-2 x - Mulai dengan air lunak dingin Dengan acid Bilas 2x 1. untuk instrumen yang stabil Udara panas dimasukan
pembilasa - Jika busa muncul pada saat saja, jika dengan pada suhu: ke dalam ruang
n dengan dimasukan agen pencuci pada alkalin mengguna (A0 = 3000 - 6000 sec) (chamber) untuk
air dingin suhu 20 °C, masukan pada > digunakan kan air pengeringan
2. Untuk instrumen yang
untuk 40°C deminerali
sensitif pada panas:
menghilan sasi
1. Jalankan proses pada 50- 40-50°C dengan disinfektan
gkan
55°C,5-10 min, dengan enzim kimia, bilas dengan air
partikel
demineral, air steril
yang larut 2. 50-75°C, hydrolyse proteins
dalam air at high pH
Air Ledeng Air Lunak Air Demineralisasi Udara
37
Disinfeksi dengan Thermal
Definisi dari Nilai-A0 pada thermal disinfection pada WD berdasarkan EN
ISO 15883-1
A0-unit = 1 detik pada 80°C suhu muatan
z-nilai = 10°C: + 10°C ≙ 1/10 dari waktu yang dibutuhkan
38
Disinfeksi Kimia (2)
Agen Aktif pada Disinfektan Instrumen
Aktif Melawan
Disinfektan terdiri dari beberapa komponen dan spores viruses fungi bacteria
sedikitnya satu agen disinfeksi (= sporicidal) (= virucidal) (=fungicidal) (=bactericidal)
Peracetic acid -
Chlorine dioxide - ClO2
Hydrogen peroxide - H2O2
Sodium hypochlorite - NaClO
Yes
Chlorine - Cl2
Yes
Ozone - O3 Yes Yes
Aldehydes (e.g. formaldehyde, glutaraldehyde)
Ethylene oxide
Phenols (z. B. chloroxylenol, triclosan)
Quarternary ammonium compounds No
Alcohols (e.g. ethanol, 1-propanol)
Sebagian disifektan memperbaiki (polymerize) protein larut air pada instrumen. Untuk
mempermudah pencucian, disinfeksi kimia harus dikeluarkan setelahnya.
Setelah residu disinfektan kimia dihilangkan dengan air steril demineralisasi, akan ada resiko
rekontaminasi. Karenanya disinfeksi thermal dengan air panas lebih disarankan.
39
Informasi Teknis Proses Pencucian di washer-disinfectors (WDs)
II Cleaning Monitoring
1. Kompleksitas monitoring
2. Situasi Terkini dari Standarisasi
3. Metode Tes Protein
4. Tes Menggunakan Cleaning Indicator
5. gke Indikator pemantauan proses pencucian
6. Tes Ultrasonic Cleaning Basin
Kotoran uji tidak dapat ditentukan untuk parameter yang diperlukan tetapi harus
dipilih untuk setiap proses pembersihan individu.
Kotoran uji cocok sebagai indikator dimana indikator tidak tercuci sepenuhnya
jika proses pembersihan telah berubah semakin buruk. Karena itu, ini adalah
"indikator proses".
40
Kesukaran dalam monitoring
Perbedaan dari :
- Kontaminasi
- Perlakukan pada instrument sebelum pencucian
- Pembersihnya
- Kualitas air (tap, softened, demineralized water)
- Pencucian mekanis
- manual
- ultrasonic
- automatic
- lokasi di dalam washer/disinfector (WD)
- Spray shadows
- Kekuatan mekanik dari spray dalam WD
- Macam gerbong
- Macam tray dengan berbagai instrumen
- Kompleksitas dari instrumen
- Splits
- Screws
- Lumen
- Flushing channels
41
Contoh kotoran sesuai dengan
ISO/TS 15883-5
Annex
1) A – Darah domba dengan protamine sulfate
2) B – Nigrosine dengan tepung dan telur
3) C – Nigrosine dengan tepung, telur dan tepung jagung
4) G – Semolina pudding
5) G – Darah domba
6) G – Kuning telur
7) H – Mucine dan bovine albumine
8) H – Tepung jagung
9) N – Darah domba dengan kuning telur dan mucine
10) P – Tepung dengan telur, aci tembok dan tinta
11) Q – Darah domba dengan telur, aci tembok dan tinta
42
Metode tes Hemoglobin
43
Tes dengan Indikator pemantauan proses pencucian
44
Posisi Indikator pemantauan proses pencucian
45
Konstruksi gke Spray Test Rig (1)
46
Video: Contoh dengan darah domba
47
gke Clean Record® Indikator pemantauan proses pencucian
for bedpan washers
48
Hasil test dari spray rig tests(1)
with demineralized water
flow rate 1,0 l/min at 55°C
% test soil left on the plate, with different spray time
Test soils according to ISO/TS 15883-5
10 sec 20 sec 30 sec 1 min 3 min 5 min 10 min
Germany, Annex H, Mucin, bovine albumin 3 1 0
Germany, Annex G, Sheep blood 30 1 0
Austria, Annex A, Sheep blood, protamine sulphate 5 2 1 0
Austria, Annex B, Nigrosine, flour, egg 95 80 60 15 0
Austria, Annex C, Nigrosine, flour, egg, potato starch 95 45 15 1 0
United Kingdom, Annex P, Flour, water soluble wallpaper paste,
65 35 10 3 0
egg, black ink
W-CPI-Y yellow 30 20 10 5 1 0
Germany, Annex G, Semolina pudding 65 40 25 5 1 0
United Kingdom, Annex Q, Sheep blood, water soluble wallpaper
3 1 1 1 1 1 1
paste, egg, black ink
W-CPI-G green 100 100 95 75 30 5 1
United Kingdom, Annex N, Egg yolk, sheep blood, mucin 98 95 90 75 50 35 10
Germany, Annex H, corn starch 30 30 30 30 25 25 20
Germany, Annex G, egg yolk 100 100 100 99 95 60 25
W-CPI-B blue 100 100 100 100 100 100 97
W-CPI-R red 100 100 100 100 100 100 100
49
Keuntungan dari metode test spray rig
50
Washer-disinfector (WD) test with gke Cleaning Process
Monitoring Indicators
Aplikasi untuk Melakukan tes di WD
gke indikator cleaning dapat didistribusikan pada seluruh ruang (chamber) WD dan
menyediakan informasi mengenai kondisi spray pada lokasi yang berbeda-beda.
Jika hasil tes lebih buruk dibandingkan batch sebelumnya, 2 alasan utamanya adalah:
Mungkinkah
Spray jet (impulse = force x time)
termonitor Efektifitas kimia deterjen menurun
melemah
oleh WD?
Kesalahan program (wrong time) Kesalahan program (wrong
temperature)
Troli tidak terkunci dengan baik
yes Terdapat sisa air dari proses
sebelumnya karena tersumbat di
Kesalahan jumlah dosis
51
2.25-61 560 U. Kaiser 03/2018
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
52
Karakteristik Pencucian Kotoran Tergantung pada Kekuatan Semprotan
dan Waktu (2)
Spray Rig Test Parameter demineralized water, 55°C, spray nozzle 30°
Cleaning Agent Enzymatic detergent from manufacturer 3, pH = 6,5
Time
Spray strength [l/min]
0 sec 10 sec 30 sec 1 min 3 min 5 min 10 min
0,5
1,5
2,5
3 warna pada indikator menunjukan karakteristik pencucian pada kotoran yang berbeda-
beda dengan kekuatan spray berbeda dari waktu ke waktu.
2.27-61 603 U. Kaiser 02/2013
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
53
Perbandingan 4 gke indikator cleaning dalam kondisi tes yang sama
dengan agen pembersihan 2 (pH 10,5 + enzymes)
Spray Rig Test
demineralized water, 55°C, flow rate 1,0 l/min, full nozzle, spray angle 30°
Parameter
Flow time
Indikator pemantauan
proses pencucian
0 min 10 sec 30 sec 1 min 3 min 5 min 10 min
Level 1
Level 2
Level 3
Level 4
Spray time 0 min 10 sec 20 sec 30 sec 1 min 3 min 5 min 10 min
Type of water
Demineralized water
< 1 µS/cm
54
Bagaimana Memilih Indikator pemantauan proses pencucian
yang Sesuai? (1)
Persyaratan:
Proses pencucian sebelumnya harus sudah divalidasi
Bagaimana Memilih Indikator pemantauan proses pencucian (WI) yang Sesuai? (2)
Setelah validasi program tersebut sesuai dengan semua jenis barang termasuk alat berongga dan instrumen dengan partisi/split
Sedikan beberapa WI
Dengan kelas berbeda
55
Bagaimana Memilih Indikator pemantauan proses pencucian yang Sesuai? (3)
Di dalam ruang (chamber) WD terdapat perbedaan kekuatan dari spray jet di lokasi
yang berbeda-beda. Hasil pencucian juga bergantung pada lama penyemprotan.
Kekuatan
Penyemprotan
0 5 10 Waktu
Penyemrotan[min]
2.41-61 594 J. Metzing 09/2016
2 mm split width
4 mm
56
Pencucian pada Instrumen Lumen
PCD PCD
hollow device
hollow device
hollow device
PCD
57
Influence of the splith width of the Hollow-Flow (HF)-PCD
on the cleaning process at two different flow rates (1)
Cleaning Agent Alkaline detergent, 0,5 %, pH = 7,7, with enzymes
Water quality Demineralized water
Flow rate 1,0 l/min 3,0 l/min
Split width HF-PCD 2 mm 3 mm 4 mm 2 mm 3 mm 4 mm
Flow time
10 sec
30 sec
60 sec
3 min
5 min
10 min
Flow time
10 sec
30 sec
60 sec
3 min
5 min
10 min
58
Dokumentasi Hasil Tes gke Indikator pemantauan proses pencucian
59
gke Clean-Record® Cleaning Process Monitoring Indicators
and holder for Ultrasonic basins
Posisi indikator dapat diletakkan secar horizontal vertical atau di bagian bawah
dalam bak pencucian
2.53-61 610 U. Kaiser 09/2016
Cleaning time
2 min 5 min 10 min
60
Cleaning in Ultrasonic bath (Bandelin RK 102 H) at 55°C,
with demineralized water and enzymatic mild alkaline cleaner (pH=10,5)
Cleaning time
2 min 5 min 10 min
61
Validasi dari proses cleaning dan
disinfeksi menurut
EN ISO 15883 series
62
Prosedur test WDs menurut EN ISO 15883-1 (1)
63
Prosedur test WDs menurut EN ISO 15883-1 (3)
64
Prosedur test WDs menurut EN ISO 15883-1 (5)
65
Standard EN ISO 15883 series untuk pencucian
66
Content of EN ISO 15883-2
Permintaan dan test dari washer-disinfectors menggunakan panas untuk
disinfeksi pada instrument bedah, alat anaesthesi, bowls, dishes, receivers,
utensils, glassware, etc.
67
Content of EN ISO 15883-4
Permintaan dan test dari washer-disinfectors menggunakan kimia untuk
disinfeksi endoscope tidak tahan panas
19 kotoran yang berbeda dari berbagai negara untuk aplikasi yang berbeda dijabawkan
tanpa informasi mengenai kotoran mana yang perlu dipergunakan untuk pengetest-an dan
bagaimana test kotoran ini harus dilakukan
The annex contains hanya memberikan informasi bagaimana test kotoran ini perlu
diproduksi
Komisi regulasi saat ini sedang mengerjakan bagaimana metode test kotoran ini akan
dilakukan. Ada 2 metode yang didiskusikan :
1.Test kotoran dengan PCD diletakkan di bak air pada suhu tertentu dan kemudian
dimasukkan sabun dan digerakkan dengan pemutar magnetic (tanpa gaya mekanis, hanya
mengetest kemampuan larut, bukan efikasi pencucian)
2.Alat Spray dengan nozzle yang di-set, tekanan, debit air, suhu dan sabun. Test ini mirip
dengan prosedur pada mesin WD dan juga mengetest gara mekanis dari pencucian
Setelah adopsi dari metode test maka parameter berikut ini dapat di test:
1.Test kotoran
2.Detergent (at defined cleaning conditions)
3.Cleaning indicators
4.Efikasi dari WDs dapat dibandingkan
68
Content of EN ISO 15883-6
Permintaan dan test untuk washer-disinfectors secara umum menggunakan
panas untuk mendisinfeksi non-invasive, non critical medical devices dan
healthcare equipment
69
70
Re-proses Alat Kesehatan
Pencucian / Disinfeksi / Sterilisasi
71
Overview dari proses sterilisasi pada umumnya
• ß radiation
Uap dengan 110 – 135 Formaldehyde 40 - 70 20
sterilization
vakum:
• gravity
Hydrogen peroxide (Plasma) 30 – 50
displacement
• single vacuum
• vacuum-
steam-injection
• high-vac
• fractionated
vacuum
72
Definisi Sterile:
Menurut EN 556-1 dalam EU, suatu produk dapat dikatakan steril apabila,
Sterility assurance level (SAL) adalah ≤ 10-6 CFU.
Di Amerika Serikat, nilai SAL yang perlu dicapai tergantung pada aplikasi
dan resikonya (SAL ≤ 10-3 - 10-9 ).
Blower
Udara yang Udara Panas
telah didinginkan (180°C)
(<180°C)
Udara Panas
Melepaskan Energi
(Sehingga suhu
turun)
Udara Udara Panas
Dingin Produk Yang Disterilkan Naik ke Atas
Turun
(e.g. surgical Instrument)
(Suhu naik)
Pemanas
73
Prinsip Dasar Sterilisasi (1)
Uap
Udara
Uap
Paket dengan
linen
Udara
Container dengan
filter di atas dan di
bawah
Paket Tertutup
74
Sub-atmospheric Fractionated Vacuum Sterilization Process
3 4 Temperature 134
Steam injection
Vacuum
BD-Test 3,5 min
Air
2 3
70
2 f ractionated vacuum
1
0 1 20
5 10 15 20 25
time [min]
warming-up sterilization cooling drying
-1 0 air removal
Over-
pressure Pressure Temperature
[bar] [bar] [°C]
3 4 134
Temperature
Steam injection
Vacuum
Air BDS-Test 3,5 min
2 3
70
f ractionated
overpressure cycles
1 2
0 1 20
5 10 15 20 25
time [min]
75
Trans-atmospheric Fractionated Vacuum Sterilization Process
Pressure Temperature
Over-
[bar] [°C]
pressure
[bar] During sterilization (plateau
phase) all surfaces are wet and
in the packages physical nearly
4 Temperature no steam or heat transport, no 134
3 Steam injection pressure change, kondensation
Vacuum
or vaporization takes place.
Air BDS-Test 3,5 min
3
2
70
2
1
1 20
0
5 10 15 20 25
time [min]
warming-up sterilization cooling drying
time
-1 0 air removal
Time
[min]
76
Difficulty
No. Goods to be sterilized Packing of Air-
+ successful sterilization process Removal
Instruments without
1 without easy
- unsuccessful sterilization process holes
Instruments without
2 with
holes
Tabletop
sterilizer
Process- Air- Porous goods with or
No. Sterilization Process class 3
Characteristic removal (Cotton etc.) without
according
EN 13060
Gravity-Cycle (Gravity-
V
Displacement
Hollow instruments
with or
like MIS*-instruments,
1
Displacement)
N poor + - - - 4
endoscopes, catheters without
difficult
etc.
Vacuum-Injection-
Steam Sterilization Process
3 S + + + -
Cycle Quality Dependence
Super-Atmospheric from the Steam
4 Pressure Cycle (Over S + + + - Sterilization Process
Pressure Cycle)
Vacuum-Over-Pressure-
and the Goods
5 S + + + -
Cycle sterilized
Vacuum-Over-Pressure-
6
Cycle (stairs)
S + + + -
?
1 - Uap
2 – Kondensasi Uap ke Air
3 - Tekanan
4 – Suhu & Waktu
77
Paket Selulosa Kering (Kertas atau Kapas) menyebabkan
suhu super tinggi uap air
140 °C
Biological indicator
ΔT= 6°C
134 °C
Indikator biologi tidak dapat dimatikan dalam kondisi uap yang sangat panas
1 – Steam/Uap?
Uap adalah air dalam fase gas. Kuman dan indikator biologi tidak dapat
dimusnahkan dalam kecepatan yang sama di dalam uap bertekanan tinggi
dengan temperature-time-window yang sama (i.e. 121°C - 15 min; 134°C - 3
min) dibandingkan dengan kecepatan proses seterilisasi uap.
- NO -
78
Sterilisasi uap dari cairan infus, uap
berkondensasi di luar dinding gelas
(tidak ada kondensasi di dalam botol)
2 – Proses Kondensasi dari Steam menjadi Air?
Steam Steam
Indikator Biologi
Selama periode di tingkat tinggi dalam proses sterilisasi uap tidak terjadi
kondensasi, tapi bagaimanapun juga proses pembunuhan kuman akan sama
terjadi seperti di dalam air.
- NO -
79
Manakah Variabel Sterilisasi yang Paling Penting pada
Proses Sterilisasi Uap? (4)
3 – Pressure/Tekanan?
Tekanan di skala antara 1-10 bar atau 1000 kPa tidak mempengaruhi
kemampuan membunuh kuman dalam setiap proses sterilisasi.
4 - Temperature-Time-Window?
- NO -
80
Parameter suhu dan waktu untuk mencapai steril pda proses
sterilisasi uap menurut ISO 17665-1
4 Jendela Suhu dan Waktu ?
Waktu Waktu
Suhu F0 121°C
Sterilisasi Equilibrasi Keterangan
[°C] [min]
[min]* [min]**
* Waktu sterilisasi setelah mencapai suhu dari produk dan di dalam hollow
** Ketika proses pengosongan udara telah selesai
3.24-55 145 U. Kaiser 05/2011
Informasi ini sudah tertuang semenjak 10 tahun lalu pada standar indikator
EN ISO 11140-1 in 5.2:
81
Variabel sterilisasi kritis pada proses sterilisasi yang berbeda
Uap Waktu, suhu dan kelembaban (yang terbentuk dari pengembunan uap)
Waktu dan suhu
Dry heat
Ethylene oxide Waktu, suhu, kelembabab dan konsentrat ethylene oxide (EO)
(EO)
Steam + Waktu, suhu, air (yang terbentuk dari pengembunan uap) dan konsentrat
Formaldehyde formaldehyde
(LTSF)
Vaporized Waktu, suhu, konsentrat hydrogen peroxide dan juga plasma
hydrogen peroxide (plasma tidak mensterilisasi, juga H2O-vapour mengurangi
(H2O2) kecepatan sterilisasi)
Overheated steam terjadi Pada proses steam yang tidak dilengkapi oleh
pengembunan (kondensasi) , dan terjadi di fase gas yang terjadi disebabkan
kondisi-kondisi di bawah ini:
Penguapan pada fase gas tidak mensterilisasi pada suhu sampai 134ºC .
Hanya air yang dapat melakukannya.
82
Konsumsi Uap dan kontraksi semasa pengembunan
sekitar 350 – 400 l/10 kg load
Uap
1000 ml uap lebih kurang1 ml kondensat (air)
Uap
Uap
+ NCG
134 °C
134 °C
water
NCG
83
3.30-55 150 J. Metzing 06/2007
84
3.32-55 151 U. Kaiser 07/2005
Waktu Waktu
Suhu F0 121°C
Sterilisasi Equilibrasi Keterangan
[°C] [min]
[min]* [min]**
* Waktu sterilisasi setelah mencapai suhu dari produk dan di dalam hollow
** Ketika proses pengosongan udara telah selesai
3.33-55 152 U. Kaiser 05/2011
85
Comparison of separations of non-condensable gases (NCG)
in porous loads and hollow instruments
Steam
NCG
Condensate
porous
cotton
pack
200 - 300 ml critical
Calculation reference:
NCG [ml] 35 ml 48 ml 24 ml 17 ml
86
Resiko potensial selama proses vakum dalam proses
sterilisasi uap
Uap yang sangat panas tidak dapat Jangan keringkan produk yang
Superheated Hydratisasi dari keropos dengan dry heat sebelum
berkondensasi hingga mencapai titik
steam produk yang keropos proses sterilisasi. Kondisikan dalam
kondensasinya.
(penghantaran panas kelembapan normal dibutuhkan atau
oleh air) basahi prouduk sebelum prises
sterilisasi.
87
Recording of non-condensable gases (NCG) concentration in steam
% NCG
Time
Branch pipe
feeding (e.g. laundry)
water
Degasser
Generator uap steam chamber
sterilizer sterilizer
feeding water
P
90-98°C
heating
Setelah mematikan generator uap, pipa dan ruang sterilisasi terisi udara. Pada awal
proses sterilisasi uap, generator uap, pipa uap dan sterilisator harus diflush dengan uap
untuk mengeluarkan udara. Proses ini bisa dites dengan menggunakan Bowie-Dick-Test
(tes fungsi dari sterilsator, bukan sterility test).
3.41-55 160 U. Kaiser 03/2018
88
Pengaruh dari waktu jika non-condensable gases (NCG) memasuki
proses sterilisasi uap dapat menimbulkan resiko
NCG dikeluarkan dengan proses vakum dan tidak
penting terhadap kinerja proses sterilisasi.
Pressure Temperature
[bar] [°C]
NCG dihasilkan selama fase pemanasan berpindah
cukup banyak kedalam paket dari beban dan dapat
mengurangi manfaat dari proses sterilisasi tergantung
4 pada tipe beban dan jumlah NCG. 134
1 20
5 10 15 20 25
Time
[min]
warm-
0 air-removal sterilization cooling drying
up-time
Kualitas Air
Kualitas Air memiliki PENGARUH BESAR pada hasil pencucian, jika agen pembersih digunakan.
3. Air Demineralisasi :
Air terdemineralisasi dengan distilasi, osmosis terbalik atau or penukar mixed-bed ion. Air tersebut
masih mengandung udara terlarut dan kemungkinan CO2 dan karenanya bereaksi sedikit acidic.
4. Degassed water :
Air menurut 1-3 mengandung udara dan CO2 dan memproduksi gas non-condensable pada
proses sterilisasi steam, karenanya menghilangkan gas sebelum generator steam berjalan mutlak
diperlukan.
Untuk mencegah korosi pada kontainer dan tubing, inhibitor korosi terkadang ditambahkan pada
kualitas air diatas. Inhibitor korosi ini dapat bereaksi dengan agen pembersih yang digunakan dan
dapat mempengaruhi hasil pencucian secara negative.
89
Pre-treatment air untuk pembentukan uap (1)
1. Air keran
- mengandung berbagai jenis garam pada konsentrasi yang berbeda seperti
klorida (korosif), kalsium membuat air keras
2. Proses softening menggunakan pertukaran kation
- Menukar Mg2+ dan Ca2+ dengan Na+
- Regenerasi dengan menggunakan garam (NaCl
3. Reversed Osmosis
- Menyaring garam tetapi tidak meyaring gas contohnya; udara, CO2, akan
melewati membran
4. Mixed bed ion exchanger
- Menukar semua kation dan anion dengan H+ + OH- (menghasilkan H2O)
Kualitas air yang diukur dengan conductivity meter, seharusnya tidak melebihi
5 – 10 µS/cm dan harus terus dimonitor di CSSD.
Air hasil dari perlakuan ini masih mengandung udara
5. Proses degassing sebelum masuk ke generator uap
- Memanaskan air hingga 90 – 95°C
- Melepaskan udara dari air
- Tidak ada energy yang hilang karena air yang dipanaskan berarti
mempercepat proses penguapan di generator uap setelah itu.
90
Pre-treatment air untuk pembentukan uap (2)
1. Water softening
Dalam penampungan dengan
Pertukaran kation menggunakan resin
Ca++
Resin
- - Resin
Na+
Na+
Ca++
Resin
-
Resin
- Na+
Na+
-
-
Resin Na+ Na+ Resin
2 Na+
Ca++ ditukar dengan 2 Na+
H2O
Air yang Osmotic
mengan pressure of the
dung O2
water level
mineral Salz- difference
H2O
dan N2 lösung
garam
91
Pre-treatment Air untuk Pembentukan Uap (4)
3. Pertukaran Ion
Pada penampungan dengan kation dan anion resin, menghilangkan semua ion
garam dari air yang akan disupply ke generator uap
Ca++(HCO3-)2
+
OH-
Resin Resin
- HCO3-
H+
Ca++
+
OH-
Resin Resin
- HCO3-
+
OH-
H+
Resin + Resin
H+
- OH-
uap
feeding
water Degasser generator uap
90 -98°C
Tidak ada energy yang hilang
92
Electro De-Ionization (EDI)
Untuk secara total mendemineralisasi air RO
H2 O2
RO water with 1-2 µS/cm conductivity Pertukaran ion campuran
digunakan sebagai
½ H2 H+ H+ H+ OH- OH- H+ H+ H+ elektrolit untuk mencapai
- - - - - -
+ + konduktivitas pada ruang
H+ H+ H+ H+ H+ H+ H+ (chamber). Regenerasi
OH- OH- - - -
- - - OH-
+ + terus menerus pada
O2
OH- OH- OH- H+ H+ OH- OH- OH- mixed bed resin tercapai
+ + + - -
Na+ + + + melalui elektrolisis
OH- OH- 2 OH-
OH- OH- OH- H+ H+ OH-
+ + + - - + + +
titanium stainless steel
anode H+ H+ H+ OH- OH- H+ H+ H+ 2 H+ cathode
- - - - - -
+ +
½ H2
H+ H+ H+ OH- OH- H+ H+ H++
H CEM = cation exchange
- - - - - -
+ + membrane
H2O OH- OH- OH- H+ H+ OH- OH- OH-
- - AEM = anion exchange
+ + + + + + membrane
OH- OH- Cl--
OH OH-
OH- H+ H+ OH- OH-
+ + + - - + + +
Na+OH- Na+ Cl- Na+Cl- Na+ Cl- H+Cl-
cation exchange resin
Demineralized water (diluate) with 0-0,2 µS/cm conductivity water with salts
Concentrate NaCL Concentrate demineralized water with
different conductivity
AMP
+
-
93
Persyaratan untuk Keberhasilan Proses Sterilisasi
1. Achievement of the kill kinetics, e.g.:
F121°C=15 min overkill in a steam sterilization process
PENETRASI
Pengujian terhadap:
1. Pembunuhan kinetik oleh parametric release dan/atau indikator biologi dan/atau kimia
2. Penggunaan dari process challenge device (PCD) untuk menguji kondisi penetrasi
terburuk dengan menggunakan indikator biologi atau kimia, atau sensor panas yang
terdapat dalam PCD.
Standard sterilization
121 200 2,0 1,0 647 885
procedure at 121°C
Standard sterilization
134 300 3,0 2,0 659 606
procedure at 134°C
94
Alasan produk menjadi basah pada akhir proses sterilisasi uap
Reason Remedy
Barang dalam kondisi basah sebelum Keringkan semua barang yang akan distreilisasi
dibungkus sebelum dibungkus
Pergunakan wadah yang ditutupi besi atau tutupi
Kondensasi dari barang yang letaknya di
setiap rak sterilisator dengan menggunakan pelat
atas akan turun ke paket
agar kondensasi bisa keluar.
Uap basah, mengkondensasi aerosol
Pergunakan valve pengurang tekanan sebelum
untuk masuk ke dalam paket bersama
sterilisator dan kondensasi mengeringkan uap.
dengan uap.
Kondensasi pada paket/wadah
Bungkus barang dengan material yang menyerap
dipisahkan dari barang dan berakumulasi
air (kain) untuk menjaga kondensasi di dekat
untuk membentuk kondesasi “puddle” di
barang dan untuk menggunakan panas dari
bagian atas dari wadah atau membasahi
barang tersebut untuk menguapkan kondensator.
bagian bawah dari paket.
Di akhir proses sterilisasi, uap akan tetap Pergunakan proses perbedaan tekanan dan flush
di paket dan berkondensasi dengan dengan udara untuk memindahkan uap pada
penurunan suhu secara bertahap. proses akhir sterilisasi.
95
Pori-pori dari bahan pengemas
Material pengemas yg
1 µm Distribusi pori dapat diterima
[%]
Ukuran pori
0,5 1 [µm Ø]
Materi pengemas
96
128.000 infections after surgeries each year
Quality survey in German CSSDs
Essen/ Münster, Germany. Alerting news in the Central Sterilization Service Department
(CSSD) of hospitals: Due to insufficient sterilized surgical instruments the transfer of
Creutzfeldt-Jakob disease (CJD) has been reported from England and Australia. For
operations with a high risk of prions transfer, the usage of disposable instruments is
mandatory.
In Germany on average experts assume the risk of 128000 post-operative infections. The
affected patients stay for an additional 2 weeks in hospital causing additional costs in form of
medications, medical personnel resources, loss of wages etc.
On invitation from the Centre for Hospital Management (CKM) of the Westfälische-
Wilhelms-University in Münster, Germany 100 hospital managers, scientists, industrial
government representatives discussed the risk of sterilization supply – in the area of conflict
between legal requirements and cost efficiency.
The symposium director, Prof. Dr. Dr. Wilfried von Eiff, Director of CKM, outlined the
different perspectives under which the CSSD in German hospitals has to be seen. „Zero fault
quality“ is basically attributed to the controlled organizational process and the risk conscious
behaviour of the hospital staff. Therefore the smallest faults have to be detected and
eliminated.
From an economic point of view, the CSSD should be seen as an investment to avoid patient
risks, rather than an expense factor. “In this area of conflict, an intelligent way between
quality, risk and expenses has to be found”, mentioned von Eiff.
In many hospitals the CSSD is „the unpopular child in the basement“. Obviously the decision
makers do not know what financial values exist in the CSSD: in a 400-bed hospital the value
of instruments adds up to almost 5 Mio. €, added by 3 Mio € for service supply.
Also the risks of incorrect work in the CSSD are not considered: incorrect trays and non-
availability of instruments increase the costs by 200000 € per 10000 surgeries.
Further information:
www.krankenhaus-management.de
Prof. Dr. Dr. Wilfried von Eiff,
University of Münster, Germany, Tel.: +49 (0) 2 51/83-3 14 40
97
98
Proses sterilisasi pada instrumen minimal invasive
surgical (MIS-) dengan menggunakan splits, screw
threads dan sealing gaskets mempunyai sistem
perawatan, proteksi dan pelumas yang berbeda dalam
proses sterilisasi.
Kemungkinan metode
Hanya 2 Variabel Kritis pengujian dengan
datalogger
1. Semua permukaan barang yang akan
TIDAK
disterilisasi harus dalam keadaan basah.
2. Temperature-time-integral dari air
minimum 121°C, 15 min (F0 ≥ 15 min)
YA
dibutuhkan di semua permukaan barang yang
akan disterilisasi.
99
TIdak ada sterilisasi yang terjadi dalam proses sterilisasi uap, jika:
Instrumen kompleks:
[*] see publication : Kaiser U, Gömann J: Investigation of Air Removal from Hollow Devices in Steam Sterilization Processes.
ZentrSteril 1998; 6 (6): 401-413
100
Dua pelat alumunium yang terkontaminasi oleh G. stearothermophilus dibungkus
dan disterilkan melalui proses sterilisasi uap (134°C, 5 min)
Population:
1.4 x 108 CFU/ ml
D121-value = 2.1 min
z-value = 10°C
FBIO-value = 15 min
101
Test with pressed stainless steel plates
with an inserted elastic silicone sealing gasket
102
Macam-macam agent untuk perawatan dan pelumas untuk instrument
103
Hasil mikrobiologi test pada stainless steel setelah sterilisasi uap
Process with
Sterilization procedure Gravity cycle
fractionated vacuum [**]
Inoculated with G. Stainless steel plates Screw Stainless steel plates Screw
Stearothermophilus and screwed up thread screwed up thread
- sterilized + - - -
- sealed with silicone plates and
sterilized + n.a. + n.a.
- treated with maintenance
and protection spray based on
aqueous suspension and sterilized
+ - - -
- treated with maintenance
and protection oil [*] and sterilized + - - -
- treated with lubricating
Grease and sterilized + + + +
- No growth = STERILE + Growth = UNSTERILE
* Those maintenance and protection oils containing detergents can absorb water. Lubricating grease without
detergents does not contain water.
** B1-cycle according to EN ISO 11140-4 Hasil
1. Narrow splits yang tidak tertutup,dapat disterilisasi dengan siklus vakum tapi tidak dengan siklus gravitasi
2. Permukaan yang ditutupi tidak dapat disterilisasi pada setiap proses sterilisasi uap.
3. Spray pemeliharaan dan proteksi yang terdiri dari aqueous suspensions atau non polar protection oils, yang
mengandung detergents dan dapat menyerap air, tidak menghalangi proses sterilisasi.
4. Protection oils dan lubricating grease yang tidak dapat diserap air dan permukaan yang terlindungi dapat
menghalang proses sterilisasi.
104
Vakum udara dari instrument berongga
(Contoh: catheters, MIS-Instruments etc.)
Dalam proses sterilisasi uap kedua sistem mempunyai kesulitan yang sama dalam
proses vakum dan penetrasi uap.
105
Pengetestan proses vakum udara dan penetrasi uap dalam tubing
tergantung dari diameter pipa dan proses vakum (2)
Colour change of the chemical indicator at
HPR Tube Tube
length
the following number of vacuum cycles Table of measured values according
Lxd diameter
from 100 to 950 mB to the increasing HPR
[cm2] [mm] [m]
1 2 3 4 5 10
5 1 0,5 0 90 100 100 100 100 Construction
10 1 1 0 90 100 100 100 100 of the process-challenge-device (PCD)
10 2 0,5 0 75 100 100 100 100 Test device: gke brass test device
15 3 0,5 0 50 100 100 100 100 (batch monitoring system)
20 1 2 0 50 100 100 100 100 Tube: PTFE-tube, various lengths
20 2 1 0 50 100 100 100 100 and diameters
20 4 0,5 0 40 100 100 100 100
25 5 0,5 0 20 100 100 100 100 Air removal
30 1 3 0 30 100 100 100 100 minima and maxima
30 3 1 0 25 90 100 100 100 of vacuum cycles: 100 to 950 mB
40 2 2 0 25 90 100 100 100
40 4 1 0 10 50 100 100 100 Number of
45 1 4,5 0 20 90 100 100 100 vacuum cycles: various (1 to 10)
50 5 1 0 0 10 100 100 100
Rate of pressure rise: 1000 mB ± 200 mB/ min
60 2 3 0 0 30 75 100 100
(Sterilization at 134°C for 3:30 min)
60 3 2 0 0 30 50 100 100
80 4 2 0 0 20 60 100 100
Results
90 2 4,5 0 0 10 50 100 100
The same HPR-value of different PCD’s shows
90 3 3 0 0 0 40 40 100
approx. the same result, for example:
100 5 2 0 0 0 10 25 100
1 m x 4 mm = 40 cm2
120 4 3 0 0 0 20 75 100
4 m x 1 mm = 40 cm2
135 3 4,5 0 0 0 0 25 100
2 m x 2 mm = 40 cm2
150 5 3 0 0 0 0 10 100
180 4 4,5 0 0 0 0 0 20
225 5 4,5 0 0 0 0 0 10
Legend:
Uap
Uap-Udara Mixture
4. after the second vacuum phase
Kondensasi
106
Dependence of the inner tube surface and the tube volume
on the diameter of the tube
Parameter
[Dimension]
Diameter
2 4
[mm]
Length
1 1
[m]
Inner volume
3,1 12,6
[ml]
Inner surface
62 126
[cm2]
Ratio
Volume : Surface 1 : 20 1 : 10
[ml/ cm2 = cm]
107
Persyaratan proses monitoring pada sterilisasi uap ;
Validasi
(Standar ini termasuk monitor rutin)
108
Test fungsional sterilizer
Regulasi yang berlaku tidak menuliskan test yang spesifik untuk monitoring
secara rutin, oleh karena itu biasanya ada 2 macam test yang dituangkan pada
regulasi sterilizer EN 285 :
− Bowie-Dick-Test according to EN 285 Part 17
− Hollow Load Test according to EN 867-5 and EN 285
gke menawarkan alat test untuk BD dan hollow load test secara bersamaan.
Branch pipe
feeding (e.g. laundry)
water
Degasser
Generator uap steam chamber
sterilizer sterilizer
feeding water
P
90-98°C
heating
Setelah mematikan generator uap, pipa dan ruang sterilisasi terisi udara. Pada awal
proses sterilisasi uap, generator uap, pipa uap dan sterilisator harus diflush dengan uap
untuk mengeluarkan udara. Proses ini bisa dites dengan menggunakan Bowie-Dick-Test
(tes fungsi dari sterilsator, bukan sterility test).
6.4-41 160 U. Kaiser 03/2018
109
Perbedaan antara berbagai macam Bowie-Dick Test
Perbandingan antara Eropa - USA
Test paket USA memiliki berat ½ dari berat test paket Eropa sehingga memiliki tingkat
sensitivitas lebih rendah dalam mengetest proses vakum dan penetrasi uap. Kedua tes
mensimulasikan beban berpori, bukan tabung berlubang dan instrumen MIS.
110
Air removal of porous and hollow goods using different steam sterilization processes
BD-Test package Hollow load test + = penetration successful
according to according to
EN 285 EN 867-5
- = penetration not successful
1500
1000
[mbar] 2500
2000
1500
111
Perbedaan Antara Mesin Sterilisasi Kecil dan Besar untuk fasilitas
perawatan kesehatan dan pengenalan helix-test sebagai tes tipe
tambahan
Volume yang Mesin Sterilisasi Standard / Type Test yang
Digunakan Standard Dibutuhkan
Pelepasan udara sukses
small sterilizers
< 60 l hollow load helix test according
EN 13060 to EN 867-5
or 60 l, but
1 STU* does not fit into type - B Gravity cycle
the chamber -N
According to the specifications
-S
of the manufacturer
Edition 1994:
BD-Test 7 kg (European)
≥ 60 l
big sterilizers Since 01/2008:
1 STU* or more fits into BD-Test 7 kg, and
EN 285
the chamber
hollow load test according to
EN 867-5
Compact-PCD®
- sectioned -
Providing a combination of a
porous and hollow PCD
Cap
Chemical Indicator
Metal capsule
Outside case
112
Technical principle of the gke Compact-PCD®
10 ml air
The tube is integrated into the
inner part of the plastic case
90 ml steam
10% * 90%
PCD Volume
Detector Stainless steel tube 1m Plastic housing
0.2 ml 3 ml 100 ml
The International gke patent is based on the series connection with decreasing volumes
113
6.13-41 198 U. Kaiser 03/2018
114
Monitor Rutin
Pemantauan rutin diperlukan sesuai dengan semua standar validasi EN ISO
untuk memantau semua variabel penting dari proses sterilisasi di setiap batch.
Proses
Variabel Kritis Metode Tes
Sterilisasi
All Time + Pelepasan
All Temperature + parametrik sterilisasi
Steam Water condensate CI or BI 1
EO gas2
EO partial humidity 2 BI 1
pressure
Di dalam
paket,
indikator Indikator
dapat proses
mengetest hanya
apakah ada memberikan
penetrasi uap informasi
ke logistic
permukaan bahwa
instrument paket telah
melalui
Indikator proses,
dapat tidak
mengecek menyatakan
permukaan sterilitas
alat yang
hollow tetapi
tidak
mengecek
penetrasi uap
di dalam
instrument.
115
Type 2 indicator systems simulate:
P rocess
C hallenge + Detector1 = Indicator system
D evice
1. PCD Berpori
• Pori-pori PCD terbuat dari benang
kapas atau lipatan kertas atau
kombinasi dari beberapa material
116
Design of PCDs (2)
2. PCD Berongga
• Karakteristik penetrasi dari muatan berongga tergantung pada panjang, diameter,
ketebalan sisinya dan material tabung.
• Tabung dengan diameter besar lebih sulit untuk dipenetrasi dengan uap air dibandingkan
tabung berdiameter kecil.1
• Tabung dengan kedua ujung terbuka dan area sterilisasi di tengah geometrikal tabung
adalah paling sulit dipenetrasi tapi indikator juga biasanya tidak dapat diletakkan pada
area tersebut.
• Karena itulah instrumen tes pengganti tersedia dimana pada satu sisi tabung tertutup dan
sisi lainnya terbuka serta indikator dapat ditempatkan di bagian penetrasi yang
diperkirakan paling sulit dijangkau pada sisi tertutup.
• Area pada ujung tabung ini harus memiliki volume dan diameter yang sama dengan
tabung itu sendiri dan memiliki kondisi penetrasi paling sulit.
1) „Investigation of Air Removal from Hollow Devices in Steam Steriliatzion Processes“, U. Kaiser and J. Gömann, Central Service Volume 6,1998, p. 401-413.
Dengan pengurangan tekanan dari 1000 menjadi 100 mbar 90% udara dapat
dikeluarkan dari instrumen berongga
117
Konsekuensi Besar Volume Kapsul Indikator
terhadap sensitivitas PCD (2)
After a vacuum cycle of 100 mbar steam feeding (1000 mbar)
under identical test conditions:
air (1 bar)
air (0.1 bar)
Steam (1 bar)
118
Macam Tipe 2 Sistem monitor sterilisasi
1. Bowie-Dick (BD)-Test
Penghapusan udara (air removal) dan tes penetrasi uap air untuk memonitor
fungsi dari sterilizer steam.
(type test, Bukan merupakan tes sterilisasi)
119
Validasi sistem indikator Tipe 2 = Process Challenge Device
(PCD) + Indikator untuk mensimulasikan perangkat medis
atau muatan
MD
MDS
Using the
simulation
test procedure simulating a MD
Batch of the Batch Monitoring System
standard
DIN 58921
MD MD MD
BMS
Defined Load Configuration
simulating a load
Process
„Fail“
sterilization not
successful Pressure
[mB]
Inoculated
„Fail“ instrument (for MD)
inoculated BI growth or reference load
= sterilization not (for BMS)
successful
„Pass“
no inoculated BI growth
= sterilization successful
Time
MDS or BMS acceptable Vacuum cycles
120
Penggunaan sistem pemantauan batch
Seleksi dan Rilis
• BMS dapat memonitor satu, beberapa atau seluruh variabel kritikal dan hasil
dari BMS tersebut yang menentukan apakah suatu muatan kemasan dapat
dinyatakan steril setelah proses sterilisasi berlangsung
(misal: BMS class 5 menyatakan Temparatur ok,suhu ok dan proses ok)
• Jika muatan terdiri dari jenis produk yang berbeda-beda, maka validasi BMS
harus menggunakan standard konfigurasi dari muatan yang paling sulit
dalam proses sterilisasi/pembersihan, disebut konfigurasi muatan “worst-
case”.
Sterility
Type test,
proof
i.e. BD-Test or hollow
Defined load Monitoring load test
Validation of a batch Validated batch
monitoring system monitoring system
(BMS) to a defined (BMS)
load for routine
monitoring
Routine monitoring with a batch monitoring system (BMS) that is validated against a defined load, without a
performance test of the sterilizer.
121
Air removal – steam penetration of:
- Sterilizer capability
- Type Test
- Load configuration necessity
- Batch Monitoring System (BMS) Increased air removal – steam penetration
EU Sterilizer, EN 285
EU BD-Test pack, 7 kg (Type test)
Hollow Load Helix-Test (New Type Test EN 285:2006+A1:2008)
USA Sterilizer
AAMI-BD-Test pack, 4 kg (Type test)
Hasil dari
prosedur
Steam
sterilisasi perlu
didokumentasi per
pack dengan label Indikator per
di bagian atas paket tidak lagi
untuk diperlukan
menginformasikan apabila
perawat OK yang menggunakan
akan membuka Pproduction : 25.10.2010
Expiry: 25.10.2011 PK
OP3
BMS yang
paket. sudah divalidasi
sesuai dengan
muatan.
Indikator
proses hanya
memberikan
informasi
logistic bahwa
paket telah
melalui proses,
tidak
menyatakan
Proses challenge device (PCD) dapat sterilitas
memonitor penetrasi alat hollow selama
ini lebih sulit di penetrasi dibandingkan
dengan instrument di dalam paket
seluruh batch dirilis dengan hasil ok BMS
122
Compact-PCD®s for
Bowie-Dick-Simulation-Tests and Batch Monitoring Systems
123
6.33-41 397 J. Metzing 03/2018
2 Indikator Biologi
Non-biological seluruh
parameter indikator Hanya mengetest
terintegrasi dimana indikator itu Air
3 ditempatkan
(emulates biological
indicators berdasar EN
ISO 11140-1 tipe 5)
Penetrasi uap untuk
Tidak ada test penetrasi
4 Bowie-Dick-Test porous load dan solid
uap untuk alat hollow
instrument
Device tantangan Perlu perbandingan
Penetrasi uap untuk
proses khusus (PCD) antara karakterisasi
instrument solid, porous
mensimulasikan penetrasi antara alat
5 load dan alat hollow dan
perangkat berongga hollow yang di test
kemampuan membunuh
kompleks sesuai dengan PCD yang
kuman
dengan EN 867-5 digunakan
6.34-41 206 U. Kaiser 03/2018
124
Penggunaan Indikator Kimiawi Menurut ISO 11140-1
Berdasarkan Konfigurasi Muatan
Indikator Kimiawi PCD + indikator =
tipe 4, 5 and 61, 2 tipe 2 indikator
sistem3
Tingkat
Konfigurasi Muatan
Kesulitan
Berdasarkan
Penetrasi
EN ISO 15882
Steam
Muatan Berpori
Sulit Yes Yes
(textile packs)
Muatan Berongga
(tubes, MIS Paling Sulit No Yes
instruments, …)
1 Hanya dapat digunakan dalam kemasan atau diluar kemasan pada perangkat proses ulang khusus
di dental
2 Jika material kemasan tidak transparan, hasil hanya dapat dilihat setelah kemasan dibuka
3 Hanya jika proses vakum dirfraksinasi digunakan
6.35-41 211 U. Kaiser 03/2018
Printout per batch dari sterilisator dengan informasi tekanan dan suhu vs waktu
Indikator proses – hanya menginformasikan bahwa paket telah melewati proses
sterilisasi. Tidak menginformasikan mengenai sterilitas.
Bukti mengenai penetrasi uap yang cukup (tergantung muatan)
a. Meggunakan indikator kimia atau biologi di dalam paket apabila yang
disterilkan instrument solid
b. Menggunakan indikator sistem (Medical Device Simulator = MDS atau
Batch Monitoring System = BMS), apabila instrument hollow atau paket
yang disterilkan berisikan campuran berbagai instrument yang kompleks.
c. Penangguhan indikator biologis untuk inokulasi langsung
d. Sensor suhu jika cairan disterilkan
Kondisi untuk melepaskan muatan haruslah sesuai dengan dokumentasi per
batch.
125
Processing Cycle of reusable sterile Goods
Trans- Trans-
portation portation
Operation theatre
Opening of the primary Sterility release check
Provisional Operation
Pre cleaning pack Operation theatre
packaging theatre usage preparation Opening of the secondary pack
126
gke Steri-Record® labeler with labels
EM 01 02 11 Sterilization process
gke -Steri-Record® Proces s indic ator
201 2-10 -25 Produc tion date Indicator colour change
20 13-0 1–2 5 Expiry date gke-Steri-Record ®
127
gke Steri-Record® Labels for printers
128
Prinsip dari detektor gas yg tidak dapat mengembun (NCG) (1)
Detektor-NCG dipropose dengan syarat bahwa test penetrasi uap setiap batch
yang diperlukan sesuai dengan EN ISO 17665-1 clause 11.1 terpenuhi. Informasi
ini :
− Tidak benar adanya
− Tidak sejalan dengan isi dari regulasi
1) EN 285 memerlukan sterilisator yang beroperasi dengan konsentrasi maksimum 35 ml NCG/1 kg condensate.
129
Prinsip dari detektor gas yg tidak dapat mengembun (NCG) (3)
(2) Differential Method
steam pipe or chamber
drain of the sterilizer
(1) Uap dipisahkan dan
berkondensasi dalam
magnetic valve
heat exchanger
130
Prinsip dari detektor gas yg tidak dapat mengembun (NCG) (5)
(4) Integral Method dengan menggunakan perbedaan
tekanan
Pipa uap atau (1) Uap dipisahkan dan
pembuangan dari berkondensasi dalam heat
magnetic chamber exchanger
valve (2) Kodensat dikumpulkan
dalam pipa dengan
Air panjang 75 cm
pendingan drain
test tube
(3) Tekanan diukur di dalam
Kondensat 75 cm pipa berisi campuran
dan NCG kondensat dan NCG
(4) NCG diukur dari
perbedaan tekanan
dibandingkan dengan pipa
berisi air
P pressure
sensor
Advantages Disadvantages
- Selama - gas detector (GD) hanya dapat divalidasi di atas nilai presisi 5%. Sangat sering GD hanya
berlangsung puncak dapat divalidasi pada sistem PCD, tanpa informasi mengenai presisi
NCG dapat dideteksi - CO2-gas yang tidak dapat terdeteksi karena dapat larut dalam proses kondensasi
- Hasil yang tepat dapat diperoleh jika homogenous steam/NCG berada dalam pipa uap
- tidak terdapat informasi kapan saat NCG memasuki proses, NCG selama proses
pengeluaran udara dan / atau plateau phase tidaklah penting untuk kelancaran proses
(namun dapat memberikan informasi palsu atau informasi negatif)
131
Prinsip dari detektor gas yg tidak dapat mengembun (NCG) (7)
Detektor-NCG:
− Tidak dapat divalidasi
− Tidak mendeteksi CO2 sebagai NCG, karena gas ini larut di air
− Monitor dari kualitas uap di satu lokasi tetapi tidak penetrasi uap ke dalam
instrumen berlumen
− Mengambil contoh uap dari pipa uap atau dari chamber sterilisator tetapi tidak
dari dalam paket dimana NCG terkumpul setelah uap dikonsumsi dan
mengembun
− Sensitivitasnya tidak dikalibrasi sesuai dengan tingkat kesulitan paket
− Tidak hanya mengukur pada saat waktu kritikal – yaitu pada saat pemanasan
tetapi selama siklus keseluruhan, akibatnya dapat menunjukkan bahwa hasil
gagal dimana seharusnya berhasil
Test sistem perlu divalidasi dengan referensi. Tidak ada metode validasi yang
diketahui untuk validasi detektor NCG dan konsentrat NCG.
Sensitivitas detektor NCD tidak merekam konsetrasi absolut dari NCG tetapi
dikalibrasi menggunakan metode yang berbeda. Apabila signal detektor gagal
(tergantung pada kondisi gagal), test seperti ini dilihat dari segi teknik tidaklah
benar.
132
Prinsip dari detektor gas yg tidak dapat mengembun (NCG) (9)
2. Detektor NCG tidak mendeteksi CO2 sebagai NCG karena larut dalam air
Semua detektor mendasarkan prinsip kerjanya pada asumsi bahwa uap akan
mengembun, tetapi NCG tidak mengembun, maka hanya bisa mengukur NCG
yang tidak larut dalam air.
Gas seperti CO2 yang larut dalam air (kondensat) tidak terukur.
Oleh karena itu detektor NCG tidak mendeteksi CO2 dan sedikit O2.
Detektor NCD mengukur kualitas uap seperti keluar dari pipa uap atau chamber
sterilizer. Maka salah apabila diambil keseipulan bahwa secara otomatis hal ini
menjamin penetrasi uap ke dalam lumen.
Jikalau proses vakum udara tidak cukup, udara tetap tertinggal di dalam paket
(i.e. MIC-instruments). Bahkan dengan kualitas uap yang baik, penetrasi uap ke
dalam lumen terhalangi.
133
Prinsip dari detektor gas yg tidak dapat mengembun (NCG) (11)
4. Detektor NCG mengambil contoh dari pipa uap atau dari chamber
steilisator tetapi bukan dari paket muatan
Monitoring penetrasi uap harus dilakukan di bagian dalam paket atau lebih baik
lagi di bagian dalam lumen.
Jika NCG masuk ke dalam chamber melalui kebocoran, dan detektor NCG
mengambil contoh dari pipa uap, maka masalah ini tidak akan terdeteksi
Oleh karena itu banyak alasan untuk proses sterilisasi yang gagal dan tidak
terdeteksi oleh detektor NCG.
Sebuah BMS telah diadaptasi pada kondisi paling sukar dari suatu konfirgurasi
muatan. Permintaan ini terjawab dengan memilih PCD yang cocok divalidasi
sesuai dengan DIN 58921.
Detektor NCG tidak dapat diadaptasi untuk berbagai macam muatan. Ini adalah
suatu alat untuk memonitor fungsi sterilisator tetapi tidak memberikan kriteria yg
menyatakan steril sehingga instrument dapat dikirim untuk digunakan kembali.
134
Prinsip dari detektor gas yg tidak dapat mengembun (NCG) (13)
Penyebab paling sering dalam kegagalan proses sterilisasi uap adalah masuknya
NCG dengan uap. Konsentrasi NCG dalam uap tidaklah konstan dan terus
berubah drastis dalam hari yang sama.
Masuknya NCG hanya kritikal selama pemanasan, selama phase lainnya contoh
pada phase pre-vakum atau phase sterilisasi, NCG tidak menggangu proses,
karena pada masa ini tidak ada konsumsi uap oleh muatan.
Jikalau hubungan relasi ini tidak diketahui, ada resiko detektor NCG
dianggap lebih baik daripada test sistem lainnya.
Zeit Waktu
Dalam perbandingan ini, detektor NCG akan mengatakan gagal sementara MDS
atau BDS akan mengatakan berhasil.
8.15-15 323 J. Metzing 08/2010
135
136
Dasar-dasar Indikator Biologi (BI)
1. Sejarah dan persyaratan indikator biologis (BI)
2. Pembuatan strip BI dan SCBI (dan inkubasinya) dan penanganan
untuk mencapai hasil
3. Standar indikator biologis EN ISO 11138 bagian 1-8
4. Kill kinetics dan definisi D-, z- and FBio-value
5. Indikator Biologi yang tersedia di pasar
6. Waktu untuk mengikubasi spora
– Reduced Incubation Time (RIT)
– Probability of Sterility (SAL)
7. Desain perbedaan reaksi enzim berdasarkan versus indikator tipe 5
berdasarkan kimia mengurangi waktu inkubasi (RIT) SCBI
8. Perbedaan penggunaan BI dan CI
9. Monitor rutin dengan BI
10. Produk BI gke BI
Spore pack Suspension Spore strip Ampoule SCBI gke Instant Mini-Bio-Plus
137
Riwayat layanan kesehatan dan sterilisasi
138
Ketahanan dari beberapa group mikro-organisme
terhadap suhu dan waktu
Plasmodia
Flagellats
Viruses
Ia 1 – 5 min -- -- --
Bacteria without spores
Yeasts
Moulds
Priones
V ?
(Kreutzfeld-Jacob-disease)
• Spora hidup (BI) digunakan untuk memeriksa hasil dari proses sterilisasi untuk
memeriksa, jika mereka tidak aktif = keberhasilan proses sterilisasi.
• BI tidak dapat ditentukan secara nyata, hidup atau mati. Mereka harus diperiksa untuk
pertumbuhan.
• Kuman vegetatif bereplikasi setiap 15 - 25 menit jika mereka memiliki kondisi
pertumbuhan yang ideal tetapi mati dalam periode 1 - 2 bulan tanpa makanan (tidak cocok
sebagai indikator biologis)
• Beberapa bakteri vegetatif membentuk spora yang dapat bertahan hidup selama setahun
tanpa makanan dan dapat digunakan sebagai indikator biologis.
• Masa simpan yang lama dan stabilitas: hanya spora, tidak ada kuman vegetatif yang
dapat memenuhi persyaratan ini.
• Indikator-indikator biologis harus lebih sulit untuk tidak aktif dari mikroorganisme patogen
pada instrumen.
• Jenis spora yang sama mungkin memiliki ketahanan berbeda Selalu ada sertifikat dengan
(D-value) tergantung dari prosedur replikasinya spesifikasi yang diperlukan
• Spora identik memiliki ketahanan berbeda dalam proses sterilisasi yang berbeda.
• BI harus bersifat non-patogen
139
Organisme Biologi standard yang digunakan
untuk memonitor sterilisasi
Suhu
Proses Sterilisasi yang
Type Bakteri ATCC-No.: * Inkubasi
dimonitor
[°C]
Steam,
1. Geobacillus Formaldehyde 7953 55°C
stearothermophilus Hydrogen peroxide
Dry heat,
Ethylene oxide,
Bacillus atrophaeus
2. for 9372 35°C
(formerly: B. subtilis) Formaldehyde
Steam disinfection
only
γ- and
3. Bacillus pumilus 27142 35°C
cobalt radiation
* American-Type-Culture-Collection
* American-Type-Culture-Collection
140
Produksi indikator biologis dalam fermentor
Pertumbuhan dan sporulasi bakteri dengan resistensi berbeda
Up to1012 =
1,000,000,000,000
bacteria
1 2 4 8 16 1012 spores
germ germs germs germs germs
Up to1012 =
1,000,000,000,000
bacteria
1 2 4 8 16 1012 spores
germ germs germs germs germs
141
Waktu untuk diferensiasi dan pertumbuhan
Perubahan spora menjadi sel vegetatif yang dapat direproduksi
Membagi
Memakan gula –
Memproduksi asam
Spora tidak rusak
Waktu untuk
memperbaiki
Perbedaan hingga > 12 jam
waktu
acid
acid
acid
Waktu panjang jika rusak
spora yang telah bakteri vegetatif memperbaiki diri bakteri vegetatif dengan
dirusak oleh proses yang rusak menjadi bakteri metabolisme penuh
sterilisasi vegetatif
more incubation time required, if damaged
19.11-76 (2.3) 419 H. Keßler 02/2018
142
Bunuh spora dalam sterilisasi dan periksa hasil strip BI di laboratorium
Setelah sterilisasi,
Letakan strip dalam
ambil strip ke meja
dalam mesin
kerja steril
autoclave
SCBI BI strip
Components:
Plastic cap
filter: no contamination ≙
from outside possible
143
Evaluasi proses sterilisasi dengan SCBI
after sterilization
and incubation,
SCBI sebelum diinkubasi result = non-
sterile
bacterial growth
atau
+ acid
144
EN ISO 11138 bagian 1 – 8
Biological indicators (BI)
Bagian 1 Persyaratan umum untuk BI
Indikator biologis mandiri1 dan strip indikator untuk proses
Bagian 2
sterilisasi etilen oksida
Indikator biologis mandiri1 dan strip indikator untuk proses
Bagian 3
sterilisasi panas yang lembab
Bagian 4 Indikator biologis untuk proses sterilisasi panas kering
Deskripsi Persyaratan
1. Tes organisme G. stearothermophilus
2. Tekanan ATCC 7953, 12980; NCTC 10003 etc.
3. Populasi minimal N 1,0 x 105 [CFU] 1,2
4. Ketepatan penentuan populasi retrospektif - 50%; + 300% dari nominal populasi
5. Ketepatan distribusi populasi dalam satu kelompok ± 35% dari nominal populasi
6. Resistansi suhu minimal untuk pembawa 134°C; 40 [min] or 5°C di atas pabrikan
menyatakan suhu paparan
7. Resistansi pada 121°C D121°C steam ≥ 1,5 [min] 1,3
8. Presisi D121°C-value ± 0,5 [min]
9. FBIO-121°C-value = D121°C x lg N ≥ 7,5 [min]
10 Koofisien suhu D-value yang dites antara 110°C dan Z ≥ 6 [°C]
130°C
11. Infomasi kemasan dibutuhkan Tes organisme, tekanan, D121, Z, N,
manufacturer, batch-no., expiry date,
prosedur sterilisasi
1 hanya berlaku untuk pemantauan rutin, tidak diperlukan untuk validasi atau aplikasi khusus
2 ampul dengan media pertumbuhan dapat memiliki populasi yang lebih rendah, jika F121-value sesuai persyaratan 9
3 EP membutuhkan 106
60 0000
50 0000
40 0000
110 °C
30 0000
121 °C
20 0000 134 °C
10 0000
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
time [min]
1000000 106
100 °C no spore kill
100000 105
1000 103
134 °C
100 102
10 101
1 100
0,1 10-1
0,000001 10-6
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
146
Waktu untuk mengurangi jumlah kuman dalam proses sterilisasi
uap pada 121 ° C dengan nilai D 2 menit
147
Penjelasan kemungkinan sterilitas (2)
100 bungkus telah disterilkan sampai-sampai 1 kuman tersisa di setiap paket
mensterilkan 100 paket ini lagi dengan unit nilai-D lainnya (mis. 2 mnt)
10
10 tetap tidak steril: Probabilitas = = 0.1 ~ 10% non-sterile
100
setelah mensterilkan 100 paket lagi dengan waktu nilai-D lainnya (mis. 2 mnt)
1
Probabilitas = = 0.01 ~ 1% non-sterile
100
Probabilitas dapat ditingkatkan tanpa batas waktu sterilisasi yang lebih lama.
100 % sterilitas tidak mungkin
1 tercapai.
EN 556-1 menerima probabilitas sterilitas SAL = 106 untuk memberi label produk steril.
19.23-76 (4.5) 460 U. Kaiser 09/2018
1
=
Number of contaminated packs
= 0,01 = 10− 2 [CFU/part]
S terility
100 Number of total packs
A ssurance
•
L evel
•
•
148
Jendela Bunuh dan Bertahan Hidup Indikator Biologis dalam Proses
Sterilisasi Uap pada 121 ° C dalam diagram setengah log
[lg population]
6 Populasi
indikator
5 biologis
FBio-value = lgPop x D
4 D = 1,5 min (Waktu sterilisasi yang diperlukan untuk
growth
mengurangi populasi indikator biologis ke
3 nilai rata-rata 1 CFU)
Mis.
2 bioburden
maksimum
1 dari beban
0 time [min]
0 3 6 9 12 15
-1
jendela
survival / -2
bunuh dari
indikator -3
biologis
-4
-5
SAL = 10-6 -6
149
Determination of the z-value
100
Experimentally measured D-values at
different temperatures
experimentell gemessene D-Werte
D-value [min]
Regression line
Regressionslinie
10
1
z-value or
8°C
0
100 105 110 115 117 120 125 130 135
Temperature [°C]
Diagram kinetika bunuh dari campuran spora dengan nilai D yang berbeda
150
Berapa banyak langkah pengurangan log yang diperlukan
untuk mencapai sterilitas dalam suatu beban?
-4
151
Biological indicator (BI) strips
• Kertas saring diinokulasi dengan spora yang berisi populasi 104 - 108 unit pembentuk
koloni (CFU)
• dilindungi dengan amplop glassine yang permeabel terhadap agen sterilisasi tetapi
melindungi BI setelah sterilisasi terhadap kontaminasi
• Strip BI dimasukkan ke dalam alat sterilisasi bersama-sama dengan beban. Setelah
sterilisasi tidak dapat diamati apakah spora di dalam amplop terbunuh atau tidak.
• BI harus dibawa ke laboratorium mikrobiologis, dibuka secara aseptik di bawah aliran dan
dipindahkan ke media pertumbuhan (kaldu kedelai) dengan indikator pH.
• Kemudian dipindahkan ke inkubator di bawah suhu yang ditentukan (disebut inkubasi).
• Setelah beberapa waktu, akan terlihat apakah kuman akan tumbuh atau tidak karena
perubahan warna.
• Laboratorium mengirimkan laporan pengujian hasilnya kembali ke CSSD.
Spora hidup = non sterile
Tidak ada spora tumbuh = steril di posisi dimana BI ditempatkan
• SCBI mengandung BI dan ampul gelas dengan media pertumbuhan dan indikator pH.
• SCBI dimasukkan ke dalam sterilisasi atau PCD seperti strip BI normal.
• Setelah sterilisasi, ampul kaca pecah dan SCBI diinkubasi.
• Mereka dapat diinkubasi dalam inkubator kecil tanpa menggunakan laboratorium
mikrobiologis.
• Indikator pH berubah warna selama inkubasi jika BI tumbuh.
Komponen SCBI
cap
SCBI filter
Ampul kaca
Sebelum digunakan dan
dengan media tumbuh
Setelah sterilisasi + hasil inkubasi
= sterile
Plat spora BI
152
Instant-Mini-Bio-Plus self-contained biological indicator (SCBI)
untuk pelepasan segera proses sterilisasi uap
(tidak perlu inkubasi 1 - 3 jam)
Filter penutup di bawah batas Perbedaan warna penutup:
bawah(filter paper) 105 = orange terang
106 = orange gelap
Waktu yang
diperlukan Probabilitas Bukti waktu sterilisasi
Tipe SCBI
untuk [%] uap pada 134 ° C
pelepasan [h]
SCBI fluoresen
1-3 97 – 99 30 - 60 s
(3M, dll.)
153
Biological indicator suspensions
untuk menginokulasi instrumen lumen di dalam lokasi kasus terburuk
• Spora hidup tersedia dalam suspensi air / alkohol.
• Di laboratorium mikrobiologi suspensi ini ditransfer dengan jarum suntik ke
lokasi kasus terburuk di dalam instrumen kompleks atau daerah tertutup
("inokulasi").
• Setelah itu jumlah spora yang dimasukkan dicuci dan dihitung untuk
memastikan bahwa jumlah kuman yang sama dapat dipulihkan ("pemulihan
yang divalidasi").
• Setelah itu inokulasi diulangi. Instrumen dikemas dan disterilkan seperti biasa
dan kemudian dibawa ke laboratorium mikrobiologi, dibuka secara aseptik dan
dibilas
dengan air steril untuk
mengeluarkan spora.
•Kemudian spora diperiksa,
apakah mereka hidup dan jika ya,
berapa banyak yang dibiarkan
hidup.
154
Waktu melihat hasil setelah BI disterilkan
• Selain spora yang hidup dan tidak aktif, spora yang rusak dapat ditemukan
pada akhir proses sterilisasi yang tidak dapat segera ditiru.
• Namun, spora yang rusak dapat memperbaiki diri, tetapi membutuhkan waktu
lebih lama untuk diperbaiki. Setelah itu mereka meniru lagi.
155
Cobalah untuk memprediksi hasil inkubasi dengan uji enzim
• Produsen SCBI mengklaim spora yang
masih hidup mulai memproduksi enzim
untuk memungkinkan pengambilan hasil
<3jam.
Pass • Pernyataan itu tidak bisa benar karena
spora tidak memiliki metabolisme dan
tidak bisa menghasilkan enzim.
• Produksi enzim hanya mungkin ketika
spora telah berubah kembali menjadi sel
vegetatif.
• Langkah ini mungkin diperlukan jika terjadi
kerusakan> 24 jam.
• Oleh karena itu, produsen SCBI merujuk
Fail bukan pada enzim baru yang diproduksi
tetapi enzim "lama" pada permukaan
spora.
• Ini adalah sistem sekunder yang
memprediksi hasil inkubasi dengan tidak
aman.
?
19.39-76 (6.3) 439 U. Kaiser 03/2018
Enzim yang terkait dengan spora indikator biologis dapat bereaksi dengan bahan
kimia yang memberikan warna yang dapat dideteksi dalam sinar UV.
Ini adalah reaksi kimia dan bukan bukti jika indikator biologis hidup atau tidak.
Level jaminan sterilitas 10-2 diterima di AS dari FDA tetapi tidak diterima di Eropa
untuk melepaskan muatan.
156
Probabilitas dari pertumbuhan biological indicator
tergantung pada waktu inkubasi
Probabilitas adanya
Probabilitas untuk tidak
Waktu Inkubasi pertumbuhan setelah
ada pertumbuhan
inkubasi
3 hours 97 % 3%
1 day 98,5 % 1,5 %
3 days 99 % 1%
5 days 99,9 % 0,1 %
Probabilitas dari tidak adanya pertumbuhan juga tergantung dari kuman yang
tersisa. Semakin banyak kuman yang tersisa hidup, makin cepat terjadi
pertumbuhan.
157
Perbandingan antara SCBI berbasis enzim dan gke CI
Reaksi Enzyme
Reaksi kimia
pewarna UV yang Indikator kimia tipe 5 yang
membutuhkan secara langsung
"inkubasi" dengan mengintegrasikan suhu
bantuan enzim dan kelembaban dari
waktu ke waktu dalam
untuk mendapatkan
perubahan warna yang
hasil. Pembaca terlihat. Indikator kimianya
sinar-UV diperlukan lebih sulit untuk dilewati
Pembaca untuk mengenali daripada rekan
sinar UV hasil reaksi kimia biologisnya.
dibutuhkan ini.
≙ Keuntungan: tidak perlu
pembaca dan hasil instan
Bagian klasik: spora
Enzim sebagian yang bertahan hidup
direkayasa dapat berdiferensiasi Plat Spora : bekerja
secara genetik menjadi sel vegetatif dengan cara yang
dan tumbuh. Asam- sama seperti sistem
asam menyebabkan
perubahan warna
pertama dari pesaing
media pertumbuhan
≙ SCBI
dengan perubahan
Spore Probabilitas lebih baik
nilai pH.
SAL < 10-6
1. Pelepasan instan, tidak menunggu 0,5 atau 3 jam seperti pada SCBI berbasis
enzim
2. Probabilitas gke SCBI adalah SAL = 10-6 sedangkan SCBI berbasis enzim hanya
memberikan kemungkinan SAL = 10-2 (antara 1 dan 3 SCBI dari 100 tumbuh
setelah 24 jam inkubasi) yang memberikan umpan penuh setelah 0,5 atau 3 jam.
4. Evaluasi SCBI gke dilakukan dengan inspeksi visual sederhana tanpa perlu
mentransfer informasi digital ke file data.
6. Sistem PCD gke dapat memberikan sterilitas sistem MIS yang kompleks sementara
paket kertas bahkan hanya baik untuk instrumen padat.
158
Keuntungan gke SCBIs untuk mengkonfigurasi PCD sensitif
159
SCBI Instan = menggabungkan yang terbaik dari dua sisi
Instant SCBI
Dalam kebanyakan proses sterilisasi (kecuali H2O2), parameter yang mempengaruhi proses
sterilisasi diketahui dengan pasti
Jika parameter inaktivasi bakteri hidup (contoh uap, suhu, waktu dan air) diketahui, maka
indikator biologi tidak diperlukan lagi karena karena variabel dan parameter kritikal tersebut
dapat dikontrol dengan metode lain lebih akurat.
Dalam sterilisasi uap, suhu dan waktu dapat dimonitor dengan merekam kedua parameter
itu menggunakan sensor di sterilisator, keberadaan air pada seluruh permukaan perlu dicek
untuk memastikan sterilitan namun pada titik paling sukar perlu dilakukan secara terpisah
metode test menggunakan BI atau test lainnya.
Pada proses sterilisai uap saat ini, sudah terdapat indikator kimia yang hanya akan berhasil
apabila semua kritikal parameter seperti suhu, waktu, dan air telah tercapai.
Oleh karena itu dari segi manajemen resiko tidak ada perbedaan konsep yang mendasar
dalam menggunakan BI atau CI.
160
Perbedaan antara penggunaan indikator biology dan
indikator kimia (2)
• Indikator harus diambil dari paket untuk diinkubasi, tidak ada data mengenai keadaan
paket setelah dibuka
• Dibutuhkan waktu untuk inkubasi, informasi mengenai proses tidak langsung didapat,
harus menunggu sampai informasi itu siap
• Perkembangan BI yang cepat juga mengurangi tingkat keakuratan :
Waktu inkubasi yang lama akan meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan hasil
yang lebih tepat, namun juga membutuhkan waktu yg lebih lama jika tidak ada CI yang
digunakan bersamaan
• Dalam proses di 132 – 134°C BI tidak menyediakan data berapa lama proses itu
berlangsung, karena BI akan diaktivasi dalam kurun waktu kurang dari 1 menit
• Cost termasuk inokulasi 3 -5 kali lebih tinggi dibandingkan indikator kimia
161
Perbedaan antara penggunaan indikator biology dan
indikator kimia (4)
•BI adalah metode test pertama untuk membuktikan sterilitas. Sebagian besar praktisi
hygiene dan mikrobiologi tidak mengetahui perkembangan yang ada dan hingga sekarang
menyakini bahwa BI adalah bukti sterilitas
•Di berbagai negara termasuk USA, indikator biologis masih wajib digunakan karena tidak
adanya pendidikan lokal.
•Di negara eropa barat (Scandinavia, United Kingdom, Germany, Austria and Switzerland),
indikator biologi jarang digunakan dalam monitoring rutin pada proses sterilisasi uap, hanya
digunakan pada saat validasi dan pada proses sterilisasi suhu rendah.
•Pembaruan dalam pengetahuan diperlukan bagi para pemimpin opini. Masalah saat ini di
universitas-universitas di seluruh dunia adalah, bahwa tidak ada penelitian dan pendidikan,
oleh karena itu status pengetahuan historis tetap ada.
162
Kondisi Pass/fail Indikator Biologi dan Kimiawi (1)
Contoh kondisi pass/fail conditions dari indikator proses sterilisasi dengan nilai pasti (SV)
Biological indicators
min
0 14,0 16,5
Chemical indicators type 6
min
0 15,5 16,5
fail
pass
can be pass or fail
19.53-76 (8.6) 115 U. Kaiser 02/2018
0 0,33 1 min
0 2,55 min
3
Chemical indicators type 6
min
0 2,8 3
fail
pass
can be pass or fail
19.54-76 (8.7) 339 U. Kaiser 02/2018
163
Routine monitoring with biological indicators (1)
BMS dapat digunakan untuk memantau seluruh batch dalam kondisi BMS telah
divalidasi dan lebih sulit untuk disterilkan daripada apa pun di dalam beban.
19.56-76 (9.2) 354 U. Kaiser 03/2015
164
Design of PCDs (1)
1. PCD Berpori
• Pori-pori PCD terbuat dari benang
kapas atau lipatan kertas atau
kombinasi dari beberapa material
konstruksi helix yang salah mudah ditembus oleh satu siklus tekanan uap
tabung yang sama tanpa kapsul tidak ditembus dalam kondisi proses yang sama
X
Lokasi terburuk
165
Konsekuensi Besar Volume Kapsul Indikator
terhadap sensitivitas PCD (1)
Dengan pengurangan tekanan dari 1000 menjadi 100 mbar 90% udara dapat
dikeluarkan dari instrumen berongga
air (1 bar)
air (0.1 bar)
Steam (1 bar)
166
Type 2 indicator systems simulate:
P rocess
C hallenge + Detector1 = Indicator system
D evice
MD
MDS
Using the
simulation
test procedure simulating a MD
Batch of the Batch Monitoring System
standard
DIN 58921
MD MD MD
BMS
Defined Load Configuration
simulating a load
167
Penggunaan batch monitoring system (BMS)
Hasil prosedur
sterilisasi
harus Steam
didokumentasi
kan pada
Indikator
setiap paket
paket tidak
dengan label di
diperlukan
bagian atas
lagi jika
untuk memberi
menggunaka
tahu perawat
n BMS yang
ATAU yang
divalidasi
membuka Pproduction : 25.10.2010
Expiry: 25.10.2011 PK
OP3
untuk suatu
paket
beban.
Indikator
proses,
hanya
menyediakan
informasi
logistik,
bahwa paket
telah
melewati
proses, tidak
ada
Perangkat penantang proses (PCD) pemantauan
dirancang untuk mensimulasikan beban sterilitas.
penuh (BMS) dan dapat memantau
penetrasi ke dalam perangkat berlubang
asalkan lebih sulit untuk ditembus
daripada instrumen dalam kemasan.
Process
„Fail“
sterilization not
successful Pressure
[mB]
Inoculated
„Fail“ instrument (for MD)
inoculated BI growth or reference load
= sterilization not (for BMS)
successful
„Pass“
no inoculated BI growth
= sterilization successful
Time
MDS or BMS acceptable Vacuum cycles
168
Berapa banyak BI yang harus digunakan dalam proses sterilisasi?
Kita tahu bahwa tidak semua kuman terbunuh setelah waktu tertentu tetapi
hanya sebagian kecil. Waktu yang diperlukan untuk membunuh 90% disebut
nilai pengurangan desimal atau nilai-D. Oleh karena itu, jika 10 kuman
akhirnya hadir, hanya 9 yang terbunuh dalam unit waktu D-value berikutnya
dan satu tetap hidup.
Oleh karena itu dapat terjadi bahwa pada 121 ° C program sterilisasi uap
terkadang 1 dari 10 Bis dapat bertahan. Pertanyaannya adalah, apakah
beban ini steril atau tidak? Jawabannya adalah, kita telah mencapai Sterility
Assurance Level (SAL) 1:10 tapi tidak ≤ 10-6.
10-6 CFU/load dibutuhkan untuk memberi label suatu produk steril sesuai
dengan EN 556-1.
Untuk membuktikan SAL of ≤ 10-6 secara teori 1 juta BIs harus digunakan.
Namun hal ini tidak praktis. Tes sterilitas dilakukan dengan membuat kurva
penyintas atau membuat setengah siklus.
Karena dalam proses sterilisasi uap 134 ° C kecepatan membunuh lebih dari
15 x lebih cepat daripada pada 121 ° C, sejumlah kecil 5 - 10 BI dalam suatu
proses cukup untuk membuktikan SAL diperlukan.
19.65-76 (9.11) 356 U. Kaiser 02/2018
169
Kode Warna gke Steri-Record Mini-Bio-Plus SCBI
170
Setiap proses sterilisasi
membutuhkan SCBI khusus:
• EO SCBI berisi
B. Atrophaeus (ATCC 9372)
dan media khusus yang
dioptimalkan untuk hasil cepat
dengan benih uji ini.
Asesoris SCBI
Crusher membantu
memecahkan SCBI setelah
sterilisasi, untuk
laboratorium tanpa
inkubator gke
171
Stearo-Ampoules untuk sterilisasi cairan dan limbah
172
Suspensi spora untuk laboratorium dan industri farmasi serta
industri makanan
173
Strip spora dan plat Spora – Hydrogen Peroxide
174
Dasar-dasar Hidrogen Peroksida / Proses Sterilisasi Plasma
AGENDA
1. Sterilisasi H2O2 yang berbeda - proses desinfeksi
2. Pengantar
3. Keunggulan
4. Kelemahan
5. Kinetika Reaksi Kimia
6. Ketergantungan pada Bahan Barang yang akan disterilkan
7. Karakteristik Penetrasi
8. Karakteristik Proses
9. Validasi proses VHPO
10. Indikator Biologi
11. Indikator Kimia
12. Standar baru untuk proses sterilisasi H2O2 sedang dikembangkan
175
Pengantar
• Hidrogen peroksida (H2O2) / Proses sterilisasi plasma digunakan dalam perawatan
kesehatan di seluruh dunia sejak lebih dari 10 tahun
• Sterilisasi H2O2 dengan lebih dari 10 proses berbeda Sterilisasi H2O2 dengan lebih
dari 10 proses berbeda ditawarkan.
• Sterilisasi plasma dalam H2O2 saat ini di pasaran tidak mensterilkan
Hal ini dilakukan untuk menghindari paten Steris, karena Steris tidak menggunakan
Plasma (VH2O2)
ASP menggunakan Plasma pada akhir proses untuk menghilangkan H2O2 yang
tersisa
• Persyaratan dasar untuk validasi sesuai standar EN ISO 14937 tidak terpenuhi
Reaksi kimia kinetik tidak diketahui dan karenanya tidak dapat diukur
H2O disuntikkan dengan H2O2 dan tambahan dihasilkan selama proses.
H2O mengurangi kecepatan sterilisasi dengan membentuk kompleks pelarut yang
tidak aktif
Kecepatan membunuh sangat tergantung pada bahan pembawa (instrumen / spora
carrier). Ini adalah variabel kritis tambahan berbeda dengan kebanyakan proses
sterilisasi lainnya.
• Tidak ada standar untuk indikator biologis dan kimia (kecuali indikator tipe 1 + 4)
yang ada di seri EN ISO 11138 dan EN ISO 11140, karena alat sterilisasi uji
(resistometer) yang hilang memberikan kondisi konsentrasi H2O2/H2O konstan
sepanjang waktu
12.3-29 300 U. Kaiser 07/2019
176
Deskripsi umum proses vakum VHPO (2)
Keunggulan
• Pada akhir proses sterilisasi, H2O2 terurai dalam komponen air dan
oksigen yang tidak beracun.
• Tidak ada zat beracun yang tersisa dalam beban, kecuali sejumlah kecil
H2O2 yang diserap.
177
Kelemahan
• H2O2 adalah agen oksidasi dan dapat bereaksi dengan bahan instrumen dan bahan kemasan.
• Kecepatan sterilisasi kuman hidup yang sama tidak hanya tergantung pada kondisi proses dan beban
tetapi juga pada bahan instrumen yang disterilkan.
• Bahan selulosa / serat kertas, katun dan linen mengurai H2O2 menjadi air dan oksigen. Plastik dengan
gugus OH bebas dapat menyebabkan reaksi yang serupa. Mereka tidak diizinkan untuk digunakan dalam
proses ini.
• Proses sterilisasi suhu rendah biasanya mensterilkan tabung dan instrumen MIS dengan lumens yang
sempit. Karakteristik penetrasi dari proses H2O2 terbatas dan sangat berbeda tergantung pada proses
yang tersedia di pasar.
• Karena hanya jumlah H2O2 yang sangat rendah yang diuapkan, kadang-kadang benar-benar dikonsumsi
oleh beban, sehingga tidak ada H2O2 yang tersisa di akhir proses. Tidak ada H2O2 yang terus menerus
disuplai dalam proses seperti uap pada proses sterilisasi uap.
• Dalam fase difusi dengan injeksi udara tidak yakin apakah pengenceran udara homogen terjadi atau
gelembung udara dibuat di dalam beban atau tabung menciptakan bintik-bintik yang tidak steril.
• Variabel kritis membunuh kuman tidak sepenuhnya dipublikasikan dan / atau dipahami. Oleh karena itu
validasi proses menurut EN ISO 14937 tidak dapat dilakukan sampai hari ini dengan indikator biologis.
• Indikator biologis yang diperlukan untuk validasi dan pemantauan rutin tidak distandarisasi sampai hari ini.
Strain yang identik, mis. G. Stearothermophilus mungkin memiliki karakteristik yang sangat berbeda dari
batch ke batch ketika terletak pada pembawa yang berbeda.
• Sejauh ini, belum ada metode uji untuk indikator biologis yang diterbitkan dalam standar nasional atau
internasional. Oleh karena itu, saat ini tidak ada indikator biologis referensi standar yang tersedia untuk
menguji proses ini.
• Indikator biologis untuk memantau proses sterilisasi H2O2 yang saat ini tersedia di pasar tidak dapat
dibandingkan.
• Bahan kemasan khusus yang mahal tanpa bahan selulosa diperlukan.
Solusi H2O2 terurai dari waktu ke waktu, juga difusi H2O2 melalui kartrid
plastik dimungkinkan. Indikator kimia dan biologis tidak boleh disimpan
bersama dengan kartrid atau botol H2O2, karena mereka bereaksi dengan
uap H2O2 seiring waktu!
Dalam fase gas H2O2 berdisosiasi dalam beberapa radikal OH-sangat
reaktif, yang dengan cepat membunuh kuman dalam proses sterilisasi.
H-O-O-H 2 O-H + (3)
Radical
12.8-29 303 U. Kaiser 07/2019
178
Kinektika Reaksi Kimia (2)
H2O H2O
+ H2O kuman
H-O-O-H 2 O-H H2O + oxidation product (4)
H2O (kuman mati)
H2O
Bahan untuk sterilisasi dengan
reaktivitas tinggi (Radikal)
Kehadiran uap air dalam fase gas mengurangi konsentrasi radikal bebas
dan kemanjuran sterilisasi. Air dimasukkan ke dalam proses di awal
(persamaan 2) dan selain itu air terbentuk selama proses sterilisasi
(persamaan 4).
[kPa] [mbar]
H2O2 H2O2
to to
2.9 29 chamber chamber
0.5 5
[min]
179
Contoh Siklus Sterilisasi H2O2
[mbar] [Torr]
1013 760
[min]
(5)
dapat digunakan. Asam peracetic juga memecah radikal OH. Juga ada
proses yang menggunakan asam perasetat dan H2O2 dalam fase gas.
Yang tidak menguntungkan adalah bahwa asam perasetat segera diubah
menjadi asam asetat yang dapat merusak instrumen baja nirkarat.
Juga garam natrium dari asam perasetat digunakan dalam larutan cair
dalam proses Steris-1 untuk disinfeksi tingkat tinggi.
180
Ketergantungan pada Bahan Barang yang Akan Disterilkan
1Volker Sigwarth & Alexandra Stärk: „Effect of Carrier Materials on the Resistance of Spores of
Bacillus Stearothermophilus to Gaseous Hydrogen Peroxide”, PDA Journal of Pharmaceutical Science
& Technology 2003 Jan-Feb; 57(1), p. 3-11
181
Karakteristik Penetrasi dari proses VHPO
• Konsentrasi H2O2 tidak diukur dalam lumen, oleh karena itu tidak ada
informasi yang tersedia yang jumlah H2O2 hadir selama proses dan jika ada
H2O2 yang dibiarkan pada akhir proses.
Konsekuensi:
182
Inokulasi instrumen secara langsung
Semua instrumen dan tabung lumen harus divalidasi dengan inokulasi
langsung sesuai EN ISO 17664 (Harus diuji di laboratorium mikrobiologi,
jika indikator biologis tidak dapat diposisikan di lokasi "kasus
pertama").)
Karakteristik Proses
Proses sterilisasi tergantung pada variabel proses berikut dari waktu ke waktu:
• Suhu (naik)
Ketika plasma dihasilkan, itu tidak mensterilkan dalam proses sterilisasi (Plasma hanya dapat
digunakan sebagai agen sterilisasi, dengan energi tinggi yang signifikan yang dapat merusak beban.
Karena itu, tidak digunakan dalam proses H2O2).
Keberhasilan sterilisasi bahkan dalam konsentrasi rendah H2O2 sangat tinggi. Selama proses sterilisasi,
H2O dihasilkan yang memperlambat kecepatan sterilisasi, semakin banyak air yang hadir. Karena itu
proses melambat selama sterilisasi berturut-turut. Ketika beban yang lebih besar disterilkan, sterilisasi
dapat berhenti karena konsentrasi H2O2 berkurang menjadi nol. Akibatnya validasi suatu proses hanya
dapat dilakukan dengan konfigurasi beban yang ditentukan dengan jelas. Prosedur konfigurasi beban
“kasus terburuk” umum seperti yang digunakan dalam proses sterilisasi uap tidak dapat digunakan,
tetapi setiap konfigurasi beban memerlukan validasi individu, karena pembunuhan sangat bergantung
pada bahan instrumen dan konsumsi H2O2 individu juga.
183
Perbedaan antara VHPO dan proses sterilisasi uap air
Deskripsi Uap air VHPO
Total waktu proses 30 – 60 min 15 - 60 min
Waktu bunuh (kill time) BI 0,5 – 1 min (134°C) 2 – 5 sec (50°C; 5 mg/l H2O2)
EN 285; EN 13060
Standard EN ISO untuk: EN ISO 11138-1+3 Tidak ada
sterilizer, BI, prosedur validasi EN ISO 11140-1 (dalam pengembangan)
EN ISO 17665-1
Resistometer untuk tes BI ada Tidak ada
Konsentrasi sterilan selama periode lengkung Dapat turun hingga nol (bisa terbentuk
konstan
tinggi (plateu) area tanpa VHPO)
Toksisitas sterilan Tidak ada kecil (dalam konsentrasi H2O2 rendah)
Reaksi permukaan tergantung pada
polaritas bahan, juga pada bahan
Reaksi kimia pada permukaan sterilan Tidak ada kemasan. Tidak ada bahan kemasan
selulosa atau beban di dalam yang
diizinkan
Pada material Pengaruh besar tergantung
pembungkus solid tidak material pembungkusnya
Pengaruh material pembungkus pada
ada
kecepatan bunuh (kill speed) BI Serat kaca< stainless steel
(hanya dalam cairan
berair dengan garam) < PET < Tyvek
Ketergantungan resistensi (nilai-D) dari spora
D-value 0.65 – 6 mnt Tergantung metode tes D-value 2 dtk –
Stearo yang sama ketika bersporulasi di
pada 121°C dilaporkan 6 mnt
fermentor selama produksi
karakteristik penetrasi dari proses tersebut
sangat baik dengan Terbatas pada panjang sekitar 50 cm,
menjadi lumen tergantung pada diameter dan
vakum fraksinasi tidak ada vakum yang difraksinasi
panjang
• Indikator biologis harus lebih sulit untuk dibunuh dalam proses sterilisasi
dibandingkan kuman patogen apa pun. Dalam EN ISO 14937 serangkaian
kuman patogen yang berbeda terdaftar.
• Tes ini harus dilakukan dengan semua bahan instrumen dan pembawa BI.
• Oleh karena itu prosedur pengujian tersebut saat ini hanya dilakukan
dalam kondisi yang ditentukan dan dalam proses sterilisasi H2O2 yang
ditentukan pula, bukan dari sudut pandang proses H2O2 secara umum.
184
Situasi terkini indikator biologis untuk proses VHPO
• Hanya dalam H2O2 / H2O cair tes seperti itu sudah dilakukan tetapi tidak
dapat secara langsung dibandingkan dengan fase gas.
• Spora pada lapisan atas dari aglomerasi tidak aktif, melindungi spora di
bawahnya untuk dibunuh.
185
Prosedur uji cair untuk indikator biologis untuk proses VHPO
• PET
• Glass fiber
• Tyvek
• Stainless steel
186
Nilai Lain (SV) dari proses sterilisasi lainnya tidak ada dalam proses
VHPO
• Dosis adalah jumlah VHPO yang ditentukan dalam kontak dengan BI,
CI atau beban sterilisasi selama proses sterilisasi
187
Indikator kimia (2)
2. Indikator pemantauan paket tipe 4
gke menawarkan 3 indikator pemantauan paket berbeda untuk VHPO:
• Kepekaan yang berbeda (dosis) untuk LULUS dengan kondisi lulus mudah
(2 menit), sedang (4 menit) dan keras (6 menit)
• Perubahan warna kontras tinggi (biru hijau)
• Carrier tidak mengandung kertas, selulosa dan / atau bahan lain yang
bereaksi dengan VPHO
CI ini dapat digunakan dengan semua sistem indikator BMS / PMS gke
12.28-29 465 C. Partes 08/2019
188
Standar baru untuk proses sterilisasi hidrogen peroksida sedang
dikembangkan
1. EN ISO 11138-6:
Uji ketahanan indikator biologis untuk proses sterilisasi hidrogen
peroksida
2. EN 17180:
Sterilisasi untuk proses sterilisasi hidrogen peroksida
3. EN ISO 22441:
Validasi dan pemantauan rutin proses sterilisasi hidrogen
peroksida
V08-2019
189