Anda di halaman 1dari 6

A.

PROSEDUR TINDAKAN FLAP AMNION

BHP Flap Amnion :

- Alkohol 100ml
- Betadine 60ml
- Handscoon steril =3
- Gaas steril =15
- Cotton bud =20
- Masker =4
- Spuit 10cc =1
- Spuit 1cc =1
- Infusan RL =1
- Lidocain injeksi =1
- Pantocain ED MD =1
- Benang nylon 10.0 =1
- Plester =5
- Cresent =1
- Amnion =1
- Bandage contact lens =1

Prosedur:

1. Pasien tidur terlentang di meja operasi


2. Tetes pantocain ED 2%pada mata yang akan dilakukan operasi
3. Desinfeksi area operasi dengan betadine : cairan RL = 1:9
4. Pasang doek steril
5. Operator akan memasang blefarostat
6. Injeksi lidocain menggunakan spuit 1 cc pada daerah subkonjungtiva
7. Scrapping epitel pada jaringan yang tidak sehat
8. Operator memasang amnion pada kornea
9. Jahit amnion menggunakan benang nylon 10.0
10. Tutup kornea dengan contact lens
11. Dressing jahitan menggunakan kassa steril dan hypapix
12. Operasi selesai
B. PROSEDUR TINDAKAN CRYOTHERAPY

BHP cryotherapy :

 Betadine 60ml
 Handscoon steril =1
 Spuit 10cc =1
 Spuit 1cc =1
 Infusan RL =1
 Alat cryotherapy
 Kassa steril

Prosedur :

1. Pasien tidur terlentang di meja operasi


2. Tetes pantocain ED 2% pada mata yang akan dilakukan operasi
3. Desinfeksi area operasi dengan betadine : cairan RL = 1:9
4. Pasang doek steril
5. Operator memasang blefarostat
6. Injeksi lidocain menggunakan spuit 1 cc pada daerah sub konjungtiva
7. Cryotherapy di daerah nasal
8. Dressing mata dengan kassa steril dan hypapix
9. Operasi selesai
C. PROSEDUR TINDAKAN SICS + IOL

BHP SICS +IOL :

 Alkohol 100ml
 Betadine 60ml
 Handscoon steril =3
 Gaas steril =15
 Cotton bud = 20
 Masker =4
 Spuit 10 cc =2
 Spuit 1 cc =5
 Needle 26G =4
 Visco elastic =1
 Infusan RL =2
 Blood set =1
 Lidocain injeksi =3
 Pantocain ED MD =1
 Midriatyl ED MD =1
 Efrisel ED MD =1
 Plester =5
 Cresent =1
 Slit knife =1
 Benang nylon 10.0 =1
 Carbachol (miostat) =1
 Mesh =1
 Gentamicin injeksi =1
 Cortidex inj. =1
 Eye drape

Prosedur :

1. Pasien tidur terlentang di meja operasi


2. Tetes pantocain ED 2% pada mata yang akan dilakukan operasi
3. Desinfeksi area operasi dengan betadine : cairan RL = 1:9
4. Pasang doek steril
5. Operator memasang blefarostat
6. Injeksi lidocain sub conjungtiva menggunakan spuit 1 cc
7. Fiksasi rectur superior
8. Lakukan peritomi conjungtiva superior dan incisi sclera untuk membuat tunnel dan side port di
jam 9
9. Operator memasukkan tripan blue lakukan hidroliseksi
10. Masukkan visco prolapkan nukleus
11. Lakukan I/A kemudian pasang IOL
12. I/A sisa –sisa nukleus kemuadian injeksi miostat 1cc dan injeksi cravit 0,5cc di COA
13. Jahit luka post operasi menggunakan benang nylon 10.0
14. Injeksi lidocain+gentamicin inj+cortidex inj pada daerah sub conjungtiva
15. Operasi selesai
D. PROSEDUR TINDAKAN PTERYGOPLASTY :

BHP Pterigoplasty jahitan:

 Alkohol 100ml
 Betadine 60ml
 Handscoon steril =3
 Gaas steril =15
 Cotton bud =20
 Masker =4
 Spuit 10cc =2
 Spuit 1 cc =2
 Infusan RL =1
 Lidocain injeksi =2
 Pantocain ED MD =1
 C. xitrol ED MD =1
 Plester =5
 Cresent =1
 Benang nylon 10.0 =1
 Benang vicryl 8.0 =1

Prosedur :

1. Pasien tidur terlentang di meja operasi


2. Tetes pantocain ED 2% pada mata yang akan dilakukan operasi
3. Desinfeksi area operasi dengan betadine : cairan RL = 1:9
4. Pasang doek steril
5. Operator memasang blefarostat
6. Injeksi lidocain menggunakan spuit 1 cc pada daerah sub konjungtiva
7. Bare sclera menggunakan gunting konjungtiva dan pisau cresent, asisten merawat perdarahan
8. Ambil graft didaerah superior kemudian dipindahkan ke daerah nasal tunggu selama 10 menit
sambil dirapikan
9. Tetes C. xytrol ED kemudian dressing mengunakan kassa steril dan hypapix
10. Operasi selesai
E. PROSEDUR TINDAKAN BAKEL SKLERA DAN VITRECTOMY

BHP bakel sklera dan virectomy :

 Operation microscope moller


 Dorc vitrectomy system
 Laser eye lite
 Vicryl 8.0
 Eye dripe = 1 buah
 Spuit 1cc = 5 buah
 Spuit 3cc = 1 buah
 Spuit 10cc = 2 buah
 Cairan BSS/ocusol yang sudah dioplos dengan adrenalin 0,5ml (0,5mg)
 Eksplan silicon (band dan tyre)
 Gas SF6 100% 1ml
 Benang mersilen 5.0 =1
 Benang blacksilk =1
 Jarum 30G =5
 Handscoon steril =2
 Betadine 60ml
 Efrisel ED 10%
 Midriaty ED 2%
 Back flush =1
 Cotton bud
 Masker
 Cravit ED
 Kassa steril
 Cortidex inj =1
 Gentamicin inj =1

Penatalaksanaan operasi BB+VPP+MP+EL+SF6 dengan general anastesi

1. Pasien dalam lindungan general anastesi


2. Perawat asisten mendesinfeksi mata yang akan dioperasi dengan betadine 5% yang
sudah dicampur dengan cairan. Untuk kelopak mata aseptic dengan lidi kapas dan
betadine 10% kemudian dikeringkan dengan kasa steril
3. Perawat asisten memasang doek steril dan steril dripe
4. Operator memasang eye speculum
5. Operator akan memulai insisi konjungtiva, kemudian meng-insisi konjungtiva-tenon
sirkumkorneal di limbus atau 2 mm dari limbus, perdarahan dirawat oleh perawat
asisten
6. Operator mengisolasi keempat rektus dan pasang kendali pada masing-masing rektus
menggunakan benang blacksilk
7. Operator akan melakukan funduskopi indirect untuk memastikan keadaan retina
terutama lokasi robekan
8. Pasang silicon (band , tyre) sesuai kebutuhan dan fiksasi dengan jahitan pada sclera
menggunakan benang mersilen 5.0
9. Setelah bakel sclera selesai, operator akan memasang trocart pertama pada daerah
inferotemporal 3,5mm dari limbus kemudian memasang kanul, asisten memberi plester
sambil menetesi mata dengan cairan agar kornea tidak kering
10. Operator memasang trocart kedua dan ketiga pada daerah superonasal dan
superotemporal
11. Operator memulai vitrectomy, lampu ditangan kiri dan ocutum di tangan kanan. Stelah
operator memasukkan ocutum dan lampu masukkan air dengan tekanan 20, dan
turunkan BYOM, selama operasi operator memindahkan ocutum dan lampu secara
bergantian. Asisten menetesi kornea dengan cairan
12. Setelah vitrectomy selesai operator mulai FAE dengan fluid needle air diganti dengan
udara pada tekanan 20, kemudian operator memulai laser dengan power laser 500,
duration 400 dan interval 200, akhir laser 960
13. Setelah laser selesai operator memasukkan gas SF6 murni 20% sebagai tamponade
menggunakan spuit 1 cc dan jarum 30G
14. Operator membuka trocart satu persatu sambil ditekan dengan cutton buds untuk
mengecek kebocoran ada atau tidak, jika bocor dijahit dengan vicryl 8.0
15. Operator melepas isolasi pada keempat rektus kemudian menjahit konjungtiva tenon
16. Perawat sirkuler/on loop memberi salep
17. Eye speculum dilepas
18. Tutup mata pasien dengan kasa steril kemudian diplester
19. Operasi selesai

Anda mungkin juga menyukai