Anda di halaman 1dari 5

SMALL INCISION CATARACT SURGERY DENGAN

INTRAOKULAR LENS (IOL)

A. Identitas Pasien
1. Nama : Ny. Charlota Rondonuwu

2. Umur : 77 tahun

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Kristen Protestan

5. Suku : Minahasa

6. Alamat : Sarongsong

7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

8. Diagnosis : Katarak Senilis Stadium Matur Okulus Sinistra

9. Jenis Operasi : Small Incision Cataract Surgery (SICS) disertai

Pemasangan IOL

10. Hari/tanggal : 20 Mei 2016

11. Jam/Lama operasi : 11.45 WITA/ 30 menit

12. Operator : dr. Grace Thenoch, Sp.M

13. Dokter muda : Quincy Romano Rompas,S.Ked

1
B. Persiapan Pre Operasi
Ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum operasi, yaitu :
1. Pasien mengisi informed consent dan diberi penjelasan tentang operasi yang
akan dilakukan meliputi tahapan operasi, lamanya operasi berlangsung, obat-
obat yang diberikan sebelum dan sesudah operasi, komplikasi yang dapat terjadi
setelah operasi).
2. Pemeriksaan status generalis yaitu pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi
tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu. Pada pasien didapatkan tekanan darah
: 160/90 mmHg, nadi : 84x/menit, respirasi 20x/menit dan suhu : 36,6˚C.
3. Pemeriksaan status oftalmologis meliputi pemeriksaan visus dan tekanan
intraokuler. Pada pasien didapatkan visus okulus dextra (VOD) : 1/300, dan
visus okulus sinistra (VOS) : 1/60
4. Tetesi pantocain 0,5% di okulus dekstra dan sinistra agar pasien tidak
merasakan nyeri, kemudian TIO diukur. Hasil pengukuran TIO dekstra dan
sinistra dalam batas normal.
5. Dilakukan pengguntingan bulu mata di okulus sinistra. Sebelum dilakukan
pengguntingan, terlebih dahulu ditetesi kembali pantocain 0,5% dan gunting
diberikan salep gentamicin eye oitment (EO).
6. Jam 11.00 wita mata sinistra ditetesi midriatil 0,5% (eye drop) ED tiap 15
menit sebanyak 3 kali agar pupil melebar. Serta ditetesi noncort ED sebanyak 1
tetes.

2
C. Tahapan Operasi
Operasi dimulai jam 11.45 WITA
Operasi dimulai pada jam 11.45 WITA, penderita dibawa ke ruang
operasi dan dibaringkan terlentang di meja operasi. Mikroskop diatur
sedemikian rupa sehingga lapangan pandang operasi jelas. Mata kiri ditetesi
dengan pantokain 0,5%. Selanjutnya ditetes dengan betadine yang
dilarutkan dengan cairan ringer laktat (5:5) pada kantus medial/lateral dan
forniks porterior/superior. Daerah palpebra didesinfeksi dengan povidone
iodine, kemudian dibersihkan dengan alkohol 70%.
Mata ditutup dengan doek lubang steril yang besar. Untuk
memperkecil lapangan operasi kemudian ditutup dengan doek lubang steril
yang kecil. Eye speculum dipasang, kemudian dilakukan anastesi subtenon
(inferomedial) dengan lidocaine 2% sebanyak 3 cc. Eye speculum dilepas
kemudian dilakukan massage sampai tekanan bola mata kembali dalam batas
normal serta anastesi yang dilakukan menyebar ke semua orbita. Eye speculum
yang telah dilepas tadi kembali dipasang. Kemudian dilakukan fiksasi pada
musculus rectus superior dengan benang 4.0. Fiksasi ini bertujuan agar
pada saat dilakukan operasi, mata pasien tidak bergerak.
Selanjutnya dilakukan periotomi konjungtiva arah jam 1-11 sepanjang
± 8 mm. Perdarahan yang terjadi dibersihkan dengan kapas pelintir dan
kauter. Kemudian dibuat grooving pada arah jam 12 selebar ± 7 mm untuk
tanda pada sklera. Dilakukan tunneling melewati limbus sampai ke kornea
selebar ± 9 mm. Kemudian dilakukan side port dengan menggunakan pisau
straight 15˚ arah jam 3. Lewat side port dimasukan trypan blue ke dalam
camera oculi anterior (COA). Trypan dikeluarkan kemudian dimasukkan
viscous elastis pada COA. Kemudian inner tunnel di jam 12 ditembus dengan
menggunakan keratome.
Luka main port dilebarkan sampai batas limbus. Kemudian
dimasukkan viscous elastis untuk membentuk COA dan dilakukan CCC
(continous curvelinier capsulorhexis). Selanjutnya dilakukan hidrodiseksi

3
dan hidroprolaps supaya lensa berada di depan iris menggunakan sinkey hook.
Lensa diputar supaya lensa berada di COA. Viscous elastis di bawah lensa.
Lensa dilahirkan dengan menggunakan irigating vectis.
Selanjutnya dilakukan aspirasi dan irigasi untuk mengeluarkan sisa- sisa
korteks. Dimasukkan viscous dan IOL (intaocular lensa) power +19,0 D
dimasukkan in the bag, kemudian dilakukan irigasi aspirasi untuk
mengeluarkan sisa viscous. Hidrasi dilakukan melalui side port, dicek kembali
kedap luka bocor atau tidak dengan kapas pelintir. Setelah itu, dilakukan
injeksi dexamethasone-gentamicin pada konjungtiva. Dilakukan kauterirasi di
daerah konjungtiva untuk menutup tunnel disclera. Mata kiri ditetes dengan
Giflox ED, Polypred ED, dan Siloxan ED kemudian diberikan salep
gentamicin. Mata kanan dibebat dengan kassa. Operasi selesai jam 12.15
WITA.

D. Diagnosis Post Operasi


Post operasi SICS Okulus Dekstra + IOL OD (Pseudoafakia OD)

E. Terapi post operasi


1. Ciprofloxacin 500 mg 3x1 pc
2. Asam mefenamat 500 mg 3x1 pc
3. Xytrol 6x1 tts OS
4. Lyteers 4x1 tts ODS

4
Gambar 1. OS Post-operasi SICS

Anda mungkin juga menyukai