Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA PENANGANAN

KASUS GIZI BURUK TANPA


KOMPLIKASI
Nomor :
SOP Terbit ke
No.Revisi
:1
: 00
Tgl.Diberlaku : 01 Mei 2019
DKP2KB Puskesmas
Kota Tanjungpinang Halaman :1-3 Kampung Bugis

Ditetapkan dr. Hj. R. Lisa Riantuti


Kepala Puskesmas Kampung NIP. 19741007 200502 2 006
Bugis

A.Pengertian Penanganan kasus balita gizi buruk tanpa disertai dengan penyakit
penyerta atau infeksi
B. Tujuan 1. Terselenggaranya kegiatan perawatan anak gizi buruk tanpa
komplikasi sesuai standar
2. Meningkatkan status gizi dan menurunkan angka kematian balita
C. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kampung Bugis No. 01 Tentang
Penetapan Pengelola Program di Lingkungan Puskesmas Kampung
Bugis Tahun 2016.
D. Referensi 1. Buku Bagan Tata Laksana Anak Gizi Buruk Buku I
2. Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk Buku I
E. Langkah- 1. Anak gizi buruk yang ditemukan baik berdasarkan hasil penimbangan
langkah/ di posyandu, hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan, hasil laporan
Prosedur masyarakat, dan skrining aktif kemudian di lakukan konfirmasi dengan
melakukan pengukuran antropometri dan tanda klinis
2. Bila hasil pemeriksaan pada anak didapatkan satu atau lebih tanda-
tanda sebagai berikut : tampak sangat kurus, edema minimal pada
kedua punggung kaki atau tanpa edema, BB/PB atau BB/TB <-3 SD,
LiLA < 11.5 cm (untuk anak usia 6-59 bulan), nafsu makan baik, maka
anak dikategorikan gizi buruk tanpa komplikasi dan perlu diberikan
penanganan secara rawat jalan.
3. Pemberian formula dan makanan sesuai dengan prinsip, jumlah dan
frekuensi yang diberikan secara bertahap sebagai berikut:
a. Anak gizi buruk dengan tanda klinis
i) Fase rehabilitasi awal 150 kkal/kg BB per hari, yang diberikan
5-7 kali pemberian/hari. Diberikan selama satu minggu dalam
bentuk makanan cair (formula 75)
ii) Fase rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari, yang
diberikan 5-7 kali pemberian/hari (formula 100)
b. Anak gizi buruk tanpa tanda klinis
Pada kondisi ini langsung diberikan makanan pada fase
rehabilitasi lanjutan 200-220 kkal/kg BB per hari yang diberikan 5-
7 kali pemberian/hari (formula 100)
c. Rehabilitasi lanjutan diberikan selama 5 minggu dengan
pemberian makanan secara bertahap dengan mengurangi
frekuensi makanan cair dan menambah frekuensi makanan padat
i) Pemberian makanan rehabilitasi lanjutan dapat diteruskan bila
TATA LAKSANA PENANGANAN
KASUS GIZI BURUK TANPA
KOMPLIKASI
Nomor :
SOP Terbit ke
No.Revisi
:1
: 00
Tgl.Diberlaku : 01 Mei 2019
DKP2KB Puskesmas
Kota Tanjungpinang Halaman :2-3 Kampung Bugis

Ditetapkan dr. Hj. R. Lisa Riantuti


Kepala Puskesmas Kampung NIP. 19741007 200502 2 006
Bugis

kondisi anak gizi buruk masih memerlukan makanan formula


ii) Bagi anak yang status gizinya pulih (≥-2 sd) maka berangsur
menuju ke makanan anak sehat sesuai dengan anjuran
makan menurut kelompok umur (besar porsi, macam
makanan dan frekuensi pemberian)
4. Rujukan kasus
5. Rujukan ke rumah sakit dilakukan bila terdapat tanda
kegawatdaruratan yang tidak dapat diatasi dan memerlukan
penanganan lebih lanjut.

F. Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Poli MTBS
3. Bidan Praktek Swasta
4. Jaringan Pelayanan Puskesmas
TATA LAKSANA PENANGANAN
KASUS GIZI BURUK TANPA
KOMPLIKASI
Nomor :
SOP Terbit ke
No.Revisi
:1
: 00
Tgl.Diberlaku : 01 Mei 2019
DKP2KB Puskesmas
Kota Tanjungpinang Halaman :3-3 Kampung Bugis

Ditetapkan dr. Hj. R. Lisa Riantuti


Kepala Puskesmas Kampung NIP. 19741007 200502 2 006
Bugis

G. Rekaman Historis:
Diberlakukan
No Halaman Yang dirubah Perubahan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai