Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebagai langkah pertama dalam upaya membina perseta
masyarakat, perlu diselenggarakan Survey Mawas Diri, yaitu sebuah
survey sederhana oleh para pemuka masyarakat dan perangkat desa,
kelurahan, yang dibimbing oleh fasilitator dan petugas puskesmas .
Selain untuk mendata ulang masalah kesehatan, mendiagnosis
penyebabnya dari segi perilaku dan menggali latar belakang perilaku
masyarakat, survey ini juga bermanfaat untuk menciptakan kesedaran
dan kepedulian para pemuka masyarakat terhadp kesehatan masyarakat
desa /kelurahan, khususnya dari segi PHBS.
Survey Mawas Diri adalah pengenakan, pengumpulan ,dan
pengkajian kesehatan masyarakat yang dilakakukan oleh kader dan
tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan kepala desa /kelurahan
dan petugas kesehatan, petugas puskesmas,bidan di desa.
1.2 TUJUAN
Tujuan umum
Masyarakat lebih mengenal kesehatan yang ada di desa yang
menimbulkan minat atau kesadaran untuk mengetahui masalah
kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut di atas
Tujuan khusus
A. Memberikan informasi tentang data – data kesehatan yang terdapat di
Kecamtan Lembah Segar.
B. Menjelaskan masalah – masalah yang terdapat di Kecamatan Lembah
Segar berdasarkan data kesehatan masyarakat yang sudah di
kumpulkan.
C. Menggambarkan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan di
laksanakan oleh masyarakat Kecamatan Lembah Segar.
1.3 MANFAAT
1. Untuk masyarakat di harapkan laporan hasil kegiatan ini dapat di
jadikan pedoman dalam melakasakan kegiatan – kegiatan untuk
mengatasi masalah kesehatan Kecamatan Lembah Segar.
2. Untuk pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas
sector di harapkan laporan hasil kegiatan ini dapat di jadikan
bahan maupun data untuk menyusun kegiatan dan program kerja
di bidang kesehatan di masa yang akan datang.
BAB II
LANDASAN TEORITIS

2.1.        Pengertian
            Survei Mawas Diri adalah kegiatan pengenalan, pengumpulan
danpengkajian   masalah kesehatan yang dilakukan oleh kader dan tokoh
masyarakat setempat       dibawah bimbingan kepala Desa/Kelurahan dan
petugaskesehatan (petugas       Puskesmas, Bidan di Desa)
             Menurut (Depkes RI, 2007) Survei Mawas Diri adalah  pengenalan,
pengumpulan, pengkajian masalah kesehatan pekerja untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat pekerja mengenai kesehatan kerja.

2.2. Tujuan SMD :


a.    Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah kesehatan, lingkungan dan
perilaku.
b.    Mengkaji dan menganalisis masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku
yang paling menonjol di masyarakat.
c.    Mengiventarisasi sumber daya masyarakat yang dapat mendukung upaya
mengatasi masalah kesehatan.
d.    Diperolehnya dukungan kepala desa/kelurahan dan pemuka masyarakat
dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa
Siaga.

2.3. Manfaat SMD


a. Agar masyarakat menjadi sadar akan adanya masalah, karena mereka    
sendiri yang melakukan pengumpulan fakta & data
b. Untuk mengetahui besarnya masalah yang ada dilingkungannya sendiri
c. Untuk menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa
d. Hasil SMD dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun pemecahan
masalah yang dihadapi
2.4. Sasaran
Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau
menetapkan sampel rumah dilokasi tertentu yang dapat menggambarkan
kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada      umumnya
di desa/kelurahan

2.5. Cara melaksanakan


Pengamatan langsung dengan cara :
a. Observasi partisipatif  : Melakukan koordinasi dengan pengurus RW
siaga tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan,
metode dan strategi pelaksanaannya
b. Berjalan bersama masyarakat mengkaji lapangan ( Transection walk)
c. Wawancara dengan kunjungan rumah , Bersama kader dasa wisma
melakukan pendataan dari rumah ke rumah dengan metode tanya
jawab, pengisian formulir, observasi dan pemeriksaan fisik rumah
dan anggotanya.
d. Wawancara mendalam ( DKT/FGD) secara kelompok

2.6. Cara Penyajian Data SMD


Ada 3 cara penyajian data yaitu :
a. Tekstular (mempergunakan kalimat) Adalah Penyajian data hasil
penelitian menggunakan kalimat.
b. Tabular (menggunakan tabel) Merupakan Penyajian data dalam bentuk
kumpulan angka yang disusun menurut kategori-kategori tertentu,
dalam suatu daftar. Dalam tabel, disusun dengan cara alfabetis,
geografis, menurut besarnya angka, historis, atau menurut kelas-kelas
yang lazim.
c. Grafikal ( menggunakan grafik) Adalah gambar – gambar yang
menunjukkan secara visual data berupa angka atau simbol – simbol
yang biasanya dibuat berdasarkan dari data tabel yng telah dibuat.
BAB III
PEMBAHASAN

Jumlah KK : 311 Kepala Keluarga (KK)

Jumlah KK yang di survey : 14KK

Masalah-masalah Kesehatan yang kita dapati di masyarakat Kelurahan


Kubang Sirakuk Selatan adalah:

1. Proram Ibu dan anak


Dari 14KK yang didata, 1KK (7,14%) memiliki riwayat ibu dengan
gangguan kehamilan.
2. Program Penyakit tidak menular
a. Dari 14KK yang didata, 2KK (14,2%) memiliki anggota keluarga
yang menderita hipertensi dan hanya 1KK (50%) yang minum
obat teratur.
b. Dari 14KK yang didata, 1KK (7,14%) memiliki anggota keluarga
yang menderita Diabetes Melitus dan tidak minum obat dengan
teratur.
c. Dari 14KK yang didata, 8KK (57,1%) memiliki anggota keluarga
berusia 30-50tahun yang sudah menikah tapi belum
melakukan periksaan IVA dengan alasan tidak tau tentang IVA,
takut, tidak ada keluhan dan malu.
3. Program Lingkungan
a. Jamban
Dari 14KK yang didata, 10KK (71,4%) memiliki memiliki sarana
jamban dan memenuhi syarat sedangkan 4KK (28,6%) memiliki
sarana namum tidak memenuhi syarat.
b. Pembuangan air llimbah
Dari 14KK yang didata, 8KK (57,1%) membuang air limbah ke
selokan/ sungai, 2KK (14,2) membuang air limbah ke
swah/kebun dan 1KK (7,14%) membuatkan saluran khusus
untuk pembuangan air limbah.
Tabel masalah Prioritas
NO MASALAH U S G JUMLAH
1. Dari 14KK yang didata, 8KK (57,1%) 3 4 3 10
memiliki anggota keluarga wanita
berusia 30-50tahun sudah menikah
tapi belum melakukan pemeriksaan
IVA
2. Dari 14KK yang didata, 10KK 2 3 3 8
(71,4%) memiliki sarana jamban
dan memenuhi syarat sedangkan
4KK (28,6%) memiliki sarana
jamban tapi tidak mmenuhi syarat.

NO MASALAH UPAYA YANG TELAH RENCANA TINDAK


DILAKUKAN LANJUT
1. Dari 14KK yang didata, 1. Melakukan 1. Koordinasi
8KK (57,1%) memiliki penyuluhan dan dengan lintas
anggota keluarga wanita konseling tentang sektor
berusia 30-50tahun IVA 2. Koordinasi
sudah menikah tapi 2. Menargetkan dengan
belum melakukan pemeriksaan IVA pelaksana
pemeriksaan IVA dalam 1bulannya program PTM
bagi wanita usia
30-50tahun yang
sudah menikah.
2. Dari 14KK yang didata, Kunjungan rumah 1. Koordinasi
10KK (71,4%) memiliki dan konseling dengan lintas
sarana jamban dan sektor
memenuhi syarat 2. Koordinasi
sedangkan 4KK (28,6%) dengan
memiliki sarana jamban pelaksana
tapi tidak mmenuhi program kesling
syarat untuk
membinaan
rumah sehat

Anda mungkin juga menyukai