MENGETAHUI / MENYETUJUI
Cianjur,… Juli
Mengetahui:
Kepala SMK Negeri 2 Cilaku Cianjur
i
4.2.4. Gambar Kerja......................................................................................
4.2.5. Diagram Alir.......................................................................................
4.2.6. Uraian Proses Kerja............................................................................
4.2.7. Perbaikan Dan Pemeliharaan Peralatan..............................................
4.2.8. Pengendalian Mutu.............................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................
5.1 KESIMPULAN................................................................................................
5.2 SARAN ...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga kami
dapatmenyelesaikan laporan PKL dengan baik.
Penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan dapat penulis sajikan jika
tidak dibantu oleh pihak yang berkompoten, oleh karena-Nya, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Undang Imam Sentosa S.TP.,M.M.PD selaku kepala sekolah SMK Negeri 2
Cilaku Cianjur.
2. Rohimat,ST. Selaku kepala Program Study Keahlian TKJ.
3. Boby Ade Saputra Selaku Kepala Kantor Pos Cianjur.
4. Tutik Daryanti,S.ST,Selaku Guru Pembimbing PKL
5. Tanti Karyanti ,selaku Pembimbing PKL,atas bimbingan dan arahan –Nya
mulai dari awal proses PKL hingga tersusunnya laporan ini.
6. Bapak/Ibu guru/Staff di sekolah yang telah membantu kami dalam
melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
7. Orang tua yang telah mendukung kami sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.
Penyusun Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini disusun dengan
sebaik-baiknya ,namun masih terdapat kekurangan didalam penyusun laporan
PKL ini, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pihak sangat diharapkan.
Cianjur,.. Juli
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
menyelesaikan program studinya, para mahasiswa harus melaksanakan praktek
kerja industri ini.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sekarang ini
membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan
yang terjadi akibat kemajuan dan perkembangan tersebut. Dalam masa persaingan
yang sedemikian ketatnya sekarang ini, menyadari sumber daya manusia
merupakan modal utama dalam suatu usaha, maka kualitas tenaga kerja harus
dikembangkan dengan baik.
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebuah pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan di Dunia Usaha atau Dunia Industri Berdasarkan
keahliannya masing-masing.
Dengan adanya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) kita dapat
mengasah dan mengukur sejauh mana materi yang didapatkan di sekolah langsung
ke dunia usaha atau dunia industri dengan kemampuannya masing-masing.
Dalam upaya untuk mewujudkan Visi dan Misi SMK Negeri 2 Cianjur
melaksanakan berbagai kegiatan demi menjadikan siswa dan siswi yang siap
memasuki dunia kerja dan dunia industri (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat
diraih dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang berada
disekolah, namun seorang siswa atau siswi harus belajar mengenai bagaimana
lingkungan yang berada di dunia kerja dan tentunya bagaimana pekerjaan yang
akan dihadapinya nanti selepas lulus dari sekolah.
2
5) Mengurangi kesenjangan dan ketidaksesuiaan pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan didunia usaha/industri.
6) Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam proses pendidikan dan
pelatihan siswa guna menghasilkan lulusan profesional.
7) Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengamalan kerja
sebagai proses pendidikan.
3
1.2. Tujuan Pelaksanaan PKL
1.3. Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan
1.4. Manfaat Kegiatan PKL
1.5. Kerangka Laporan PKL
BAB II SEJARAH PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan
2.2. Visi – Misi
2.3. Struktur Organisasi
2.4. Kepegawaian
2.5. Disiplin Kerja
2.6. Pemeliharaan Tempat Kerja
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Praktek Kerja Lapangan
3.2. Kemandirian Belajar
3.3. Motivasi Kerja
3.4.Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Praktek Kerja Lapangan
3.5.Pengaruh Motivasi Kerja Siswa Terhadap Praktek Kerja Lapangan
3.6. Pengaruh Kemandirian Belajar Dan Motivasi Kerja Siswa Terhadap
PKL
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelaksanaan kegiatan
4.2. Hasil Dan Pembahasan
4.2.1. Uraian Persiapan Kerja
4.2.2. Bahan Bahan Utama Dan Penunjang
4.2.3. Alat Alat
4.2.4. Gambar Kerja
4.2.5. Diagram Alir
4.2.6. Uraian Proses Kerja
4.2.7. Perbaikan Dan Pemeliharaan Peralatan
4.2.8. Pengendalian Mutu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4
5.1 KESIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
5
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
6
Postel). Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahaan
Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro), dan pada tahun 1978 berubah menjadi
Perum Pos dan Giro yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam
menyelenggarakan dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun
luar negeri. Selama 17 tahun berstatus Perum, maka pada Juni 1995 berubah
menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan
kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24
ribu titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100
persen kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi
terpencil di Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan
teknologi, jejaring Pos Indonesia sudah memiliki lebih dari 4.800 Kantorpos, serta
dilengkapi electronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan
rantai yang terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos
diciptakan untuk mempermudah processing kiriman pos dimana tiap jengkal
daerah di Indonesia mampu diidentifikasi dengan akurat.
1746 - Kantor Pos Pertama
Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang, Kantorpos
pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W
Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746 dengan tujuan untuk lebih
menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang
dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke
Negeri Belanda. Sejak itulah pelayanan pos telah lahir mengemban peran dan
fungsi pelayanan kepada publik.
1875 - POSTEN TELEGRAFDIENST
Pada tahun ini dinas pos disatukan dengan dinas telegrap dengan status
jawatan dengan nama POSTENTELEGRAFDIENST.
1877 - Union Postale Universelle
7
Sejak pemerintahan kolonial dinas pos pemerintahan Belanda sudah
berhubungan dalam pengiriman surat dan barang secara internasional, sehingga
tercatat sebagai anggota Union Postale Universelle(UPU).
1945 - Hari Bakti POSTEL
Pada saat pendudukan Jepang di Indonesia, jawatan PTT dikuasai oleh
militer Jepang, 27 September 1945 Angkatan Muda PTT mengambil alih
kekuasaan PTT dan secara resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik
Indonesia. Peristiwa tersebut diperingati menjadi hari bakti PTT atau hari bakti
POSTEL.
1965 - PN Pos dan Giro
Mengamati perkembangan zaman dimana sektor pos dan telekomunikasi
berkembang sangat pesat, maka pada tahun 1965 berganti menjadi Perusahan
Negara dan Giro (PN Pos dan Giro).
1978 - Perusahaan Umum Pos dan Giro
Dan pada tahun 1978 berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro
yang sejak ini ditegaskan sebagai badan usaha tunggal dalam menyelenggarakan
dinas pos dan giropos baik untuk hubungan dalam maupun luar negeri.
1995 - PT Pos Indonesia (Persero)
Selama 17 tahun berstatus Perusahaan Umum. Pada tanggal 20 Juni 1995
berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Pos Indonesia (Persero).
8
2.3 Struktur Organisasi
2.4 Kepegawaian
Di PT Pos Indonesia, terdapat beberapa kepegawaian yang umumnya ada
dalam struktur organisasi perusahaan seperti itu. Berikut adalah beberapa jabatan
atau posisi yang mungkin ada di PT Pos Indonesia:
1. Direksi: Terdiri dari Direktur Utama dan Direktur-Direktur lainnya, yang
bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan secara keseluruhan dan
pengambilan keputusan strategis.
2. Manajemen Senior: Termasuk para eksekutif tingkat senior yang mengawasi
berbagai divisi dan departemen dalam perusahaan, seperti Keuangan,
Operasional, Pemasaran, dan Sumber Daya Manusia.
3. Staf Administrasi: Meliputi posisi-posisi seperti Administrator, Asisten
Administrasi, dan Sekretaris, yang bertanggung jawab atas tugas-tugas
administratif dan dukungan operasional.
4. Keuangan dan Akuntansi: Menyediakan layanan terkait keuangan dan
akuntansi, termasuk Akuntan, Analis Keuangan, dan Petugas Pajak.
5. Operasional dan Logistik: Termasuk posisi-posisi seperti Manajer
Operasional, Petugas Pengiriman, dan Pengawas Gudang, yang mengelola
proses pengiriman dan distribusi barang serta logistik perusahaan.
9
6. Pemasaran dan Penjualan: Meliputi posisi-posisi seperti Manajer Pemasaran,
Eksekutif Penjualan, dan Spesialis Pemasaran, yang bertanggung jawab atas
strategi pemasaran dan penjualan produk dan layanan perusahaan
7. Sumber Daya Manusia (SDM): Menyediakan layanan terkait sumber daya
manusia, termasuk Manajer SDM, Rekrutmen dan Seleksi, serta
Pengembangan dan Pelatihan Karyawan.
8. Layanan Pelanggan: Termasuk posisi-posisi seperti Petugas Layanan
Pelanggan, Pusat Panggilan, dan Petugas Penanganan Keluhan, yang
memberikan dukungan dan penyelesaian masalah kepada pelanggan.
9. Teknologi Informasi: Menyediakan dukungan teknis dan pengelolaan sistem
informasi perusahaan, termasuk posisi-posisi seperti Manajer TI,
Administrator Jaringan, dan Pengembang Aplikasi.
10. Keamanan dan Keselamatan: Meliputi posisi-posisi seperti Petugas
Keamanan, Pengawas Keamanan, dan Manajer Keselamatan, yang
bertanggung jawab atas keamanan fisik dan kepatuhan terhadap kebijakan
keselamatan perusahaan.
10
Karyawan yang disiplin harus taat terhadap peraturan dalam perusahaan.
Peraturan maupun tata tertib harus dibuat agar tujuan suatu perusahaan dapat
dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap kesetiaan dari karyawan
terhadap komitmen yang telah ditetapkan pada perusahaan. Kesetiaan disini
diartikan patuh dan taat dalam melaksanakan perintah dari atasan dan
peraturan tata tertib yang telah ditetapkan. Serta ketaatan karyawan dalam
menggunakan kelengkapan pakaian seragam yang telah ditentukan organisasi
atau perusahaan.
C. Tanggung Jawab dalam bertugas
Seorang karyawan harus memiliki tanggung jawab dalam bertugas. Salah
satu wujud sebagai tanggung jawab karyawan yakni penggunaan dan
pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya, sehingga dapat menunjang
kegiatan kantor berjalan dengan lancar. Serta adanya kesanggupan dalam
menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang
karyawan yang dapat dihandalkan.
11
12
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
13
prektik kerja lapangan akan membuat siswa dapat berfikir logis mempunyai
kemampuan dan kemauan untuk bekerja secara individu maupun bekerja secara
kelompok, maupun mengendalikan diri, memiliki sikap kristis, mempunyai
keberanian untuk menerima tanggung jawab secara individu, mempunyai
keamampuan beradaptasi dengan lingkungan /perlembangan teknologi, dan
mempunyai ambisi untuk maju serta berusaha mengikuti perkembangan bidang
keahlian. Sehingga di duga ada hubungan antara kemandirian belajar dan
pengalaman praktik kerja lapangan dengan kesiapan kerja.
14
Lapangan (PKL) yang dilakukan diperusahaan/lapangan yang resmi akan
berpengaruh pada pengetahuan keterampilan, dan sikap/mental yang terbentuk
dalam diri siswa. Kurangnya motivasi kerja siswa juga akan berdampak terhadap
praktik kerja lapangan yang dilakukan siswa. Sebagaimana yang dikemukakan
oleh Sukardi (1993:34) bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kesiapan kerja seseorang. Sejalan dengan hal tersebut, Soemanto
(2012;43) juga menyatakan bahwa motivasi merupakan salah satu faktor yang
membentuk kesiapan seseorang. Sehingga dapat bahwa motivasi kerja yang
dimiliki siswa dapat membentuk kesiapan kerja dalam diri siswa tersebut.
Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2014) yang menyatakan bahwa motivasi
kerja juga berpengaruh terhadap praktek kerja lapangan. Kal ini berarti bahwa
semakin baik motivasikerja siswa maka akan meningkatkan praktek kerja
lapangan yang diakukan siswa.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
16
dan penunjang yang digunakan. Berikut adalah daftar bahan-bahan
yang digunakan dalam proyek tersebut:
Gambar 4.1
17
Gambar 4.2
Gambar 4.3
18
Gambar 4.4
4.2.3 Alat-Alat
Selain bahan-bahan utama di atas, terdapat beberapa alat-alat yang
digunakan dalam pembuatan prototype jaringan internet di PT Pos Indonesia
Cianjur menggunakan Tp-link. Berikut adalah beberapa alat yang digunakan
dalam proyek ini:
1) Krimper: Krimper digunakan untuk memasang konektor pada ujung kabel
Ethernet. Alat ini digunakan untuk menghasilkan sambungan yang kuat
dan aman antara kabel Ethernet dengan konektor.
Gambar 4.5
19
Gambar 4.6
3) Obeng dan Tang: Obeng dan tang digunakan untuk memasang dan
mengencangkan komponen-komponen dalam perangkat, seperti router dan
switch. Alat ini diperlukan untuk memasang dan mengatur perangkat-
perangkat jaringan dengan aman dan tepat.
Gambar 4.7
4) Kabel Power: Kabel power digunakan untuk menyediakan pasokan listrik
untuk perangkat-perangkat jaringan yang membutuhkan. Setiap perangkat
seperti router dan switch akan membutuhkan kabel power untuk
dihubungkan ke sumber listrik.
20
Gambar 4.8
21
Gambar 4.10 Menyusun portepel
22
4.2.5 Diagram Alir
Tidak
Ya
23
4.2.6 Uraian Proses Kerja
Dalam membuat prototype jaringan internet di PT Pos Indonesia Cianjur
menggunakan Tp-link, terdapat beberapa proses kerja yang dilakukan. Berikut
adalah uraian proses kerja yang dilakukan dalam pembuatan prototype jaringan
internet:
1) Identifikasi Kebutuhan Jaringan: Tahap awal dalam proses kerja adalah
mengidentifikasi kebutuhan jaringan internet di PT Pos Indonesia Cianjur. Hal ini
meliputi analisis kebutuhan pengguna, jumlah perangkat yang akan terhubung,
dan area cakupan jaringan.
2) Perencanaan Jaringan: Setelah mengidentifikasi kebutuhan, langkah
selanjutnya adalah merencanakan jaringan. Proses ini meliputi pemilihan
perangkat jaringan Tp-link yang sesuai dengan kebutuhan, seperti router, switch,
dan access point. Selain itu, perencanaan ini juga mencakup penentuan tata letak
perangkat dan pengaturan konfigurasi jaringan.
3) Pemasangan Perangkat Jaringan: Setelah perencanaan selesai, langkah
selanjutnya adalah pemasangan perangkat jaringan. Pemasangan ini meliputi fisik
perangkat seperti pemasangan kabel jaringan dan pemasangan perangkat Tp-link
ke tempat yang telah ditentukan.
4) Konfigurasi Jaringan: Setelah perangkat terpasang, langkah selanjutnya
adalah konfigurasi jaringan. Proses ini meliputi pengaturan alamat IP, subnet
mask, DNS, dan konfigurasi lainnya sesuai dengan kebutuhan jaringan.
Konfigurasi ini bertujuan agar perangkat dapat saling terhubung dan berfungsi
dengan baik.
5) Pengujian dan Troubleshooting: Setelah konfigurasi selesai, dilakukan
pengujian jaringan untuk memastikan semua perangkat terhubung dengan baik
dan jaringan beroperasi dengan lancar. Jika ditemukan masalah atau hambatan,
maka dilakukan proses troubleshooting untuk mengidentifikasi dan memperbaiki
masalah yang ada.
6) Evaluasi dan Pengembangan: Setelah jaringan beroperasi, dilakukan
evaluasi kinerja jaringan. Evaluasi ini meliputi pengukuran kecepatan, stabilitas,
24
dan keandalan jaringan. Jika terdapat kekurangan atau perlu pengembangan,
dilakukan perbaikan atau peningkatan sesuai dengan hasil evaluasi..
25
melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengembalikan kinerja
peralatan.
4) Pergantian Komponen Rusak
Jika ada komponen perangkat Tp-link yang rusak, kami melakukan
pergantian komponen yang sesuai. Kami menggunakan komponen pengganti
yang asli dan kompatibel dengan perangkat tersebut. Proses pergantian
komponen dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan panduan produsen.
5) Troubleshooting
Ketika terjadi masalah atau gangguan pada peralatan yang menggunakan
perangkat Tp-link, kami melakukan troubleshooting untuk mengidentifikasi
penyebab masalah. Kami menggunakan berbagai metode dan alat untuk
melakukan analisis masalah dan mencari solusi yang tepat. Troubleshooting
meliputi pengujian koneksi, pemeriksaan konfigurasi, dan identifikasi
kesalahan perangkat.
26
Setelah perangkat Tp-link diperoleh, kami melakukan pemeriksaan
fisik terhadap setiap unit perangkat yang akan digunakan dalam
jaringan. Pemeriksaan ini meliputi pengecekan kondisi fisik perangkat,
seperti kabel, konektor, dan panel kontrol. Jika ditemukan kerusakan
atau cacat pada perangkat, kami segera melakukan penggantian atau
perbaikan agar tidak berdampak pada performa jaringan.
3) Uji Kinerja Perangkat
Selanjutnya, kami melakukan uji kinerja terhadap perangkat Tp-link
yang digunakan dalam jaringan. Uji kinerja ini bertujuan untuk
memastikan bahwa perangkat dapat beroperasi secara optimal dan
dapat menangani beban jaringan yang diinginkan. Uji kinerja
dilakukan dengan membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kinerja aktual perangkat, seperti kecepatan transfer data dan stabilitas
koneksi.
4) Monitoring dan Evaluasi Jaringan
Pengendalian mutu juga melibatkan monitoring dan evaluasi jaringan
secara berkala. Kami menggunakan perangkat lunak khusus untuk
memantau kinerja jaringan, seperti kecepatan unduhan, latensi, dan
kestabilan koneksi.
Data yang terkumpul dari monitoring digunakan untuk mengevaluasi
performa jaringan dan mengidentifikasi kemungkinan masalah yang
perlu diperbaiki.
5) Tindakan Perbaikan
Jika selama monitoring dan evaluasi ditemukan masalah atau
ketidaksesuaian dengan standar yang ditetapkan, tindakan perbaikan
dilakukan segera. Hal ini melibatkan identifikasi penyebab masalah
dan implementasi solusi yang tepat. Perbaikan dapat berupa
penggantian perangkat yang rusak, pemindaian ulang konfigurasi
jaringan, atau peningkatan kapasitas jaringan jika diperlukan.
27
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang penulis peroleh selama mengikuti kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Perusahaan PT POS INDONESIA dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a) Bahwa kegiatan PKL sangat penting bagi pendalaman ilmu pengetahuan
bagi siswa untuk menumbuhkan sikap dewasa dan kepribadian yang kritis
serta merelevansi program sekolah dengan kebutuhan lapangan kerja,
sehingga siswa dapat memahami dan mengerti tentang kondisi
sesungguhnya yang dibutuhkan disetiap Institusi.Untuk itu dapat dijadikan
sebagai tolak ukur bagi perkembangan kehidupan siswa di masa yang akan
datang.
b) Institut yang penulis jadikan objek kegiatan PKL yaitu Perusahaan PT
POS INDONESIA bagian sangat mendukung dan membantu setiap
kegiatan yang diminta oleh peserta PKL sehingga kami dapat berintegrasi
dengan segenap pegawai dan saling menguntungkan satu dengan lainnya
c) Banyaknya pekerjaan yang tidak dilaksanakan secara rutin dan tak jarang
diperlukan laporan yang mendadak, sehingga para pegawai dituntut untuk
kerja lembur di luar jam, sehingga dapat dijadikan pengelaman bagi
peserta PKL agar lebih mempersiapkan diri di dunia kerja nantinya.
d) Mempunyai pengalaman tentang pelaksanaan kerja secara nyata,serta
dapat memperoleh pengalaman dan keterampilan lebih dari apa yang
dipelajari disekolah.
5.2 Saran
Penulis harap pelaksanaan prakerin di lakukan selama 3 bulan untuk efisiensi
waktu dan pengalaman kerja siswa-siswi lebih banyak peluang dalam belajar di
dunia industri yang sebenarnya
28
DAFTAR PUSTAKA
https://www.posindonesia.co.id/id/about-us/tentang-kami
https://www.posindonesia.co.id/id/about-us/struktur-organisasi
https://www.posindonesia.co.id/id/about-us/kepegawaian
29
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. FOTO KANTOR POS INDONESIA
30
LAMPIRAN 4. MENULIS DAN MENYUSUN SEAL
31