Anda di halaman 1dari 14

KELAS (B)

PRAKTIKUM KOMPUTASI FISIKA


TOPIK 9
INTEGRAL NUMERIK MENGGUNAKAN METODE TRAPESIUM TUNGGAL

Nama Praktikan : Maulina Putri Lestari


NIM : M0220052
Asisten Praktikum : Firda Nur Setyanto

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2022
KELAS (B)

TEORI
Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masalah sains dan teknik. Hal ini menginat
di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral matematis yang tidak
mudah atau bahkan tidak dapat diselesaikan secara analitis. Disamping itu, kadang-kadang
fungsi yang integralkan tidak berbentuk analitis melainkan berupa titik-titik data. Hal ini sering
muncul dalam banyak aplikasi teknik. Oleh sebab itu, kehadiran analisis numerik menjadi
penting manakala pendekatan analitis mengalami kebuntuan.
Secara umum, integral fungsi y(x) pada interval tersebut dapat dinyatakan

Ungkapan diatas dapat diartikan sebagai integral dari fungsi y x( ) terhadap peubah bebas x yang
dievaluasi mulai dari x a = hingga x b = . Pendekatan numerik terhadap ungkapan integral diatas
dapat dinyatakan sebagai

dengan N menyatakan jumlah segmen, y(x1) – y(a) dan y(xn) = y(b)

Gambar 1. Deskripsi bentuk Integral


metode trapezium merupakan metode integrasi numerik yang didasarkan pada penjumlahan
segmen-segmen berbentuk trapesium. Apabila sebuah integral didekati dengan metode trapesium
dengan satu segmen saja, maka dapat dituliskan sebagai

Algoritma program untuk aturan trapesium ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan
b. Menentukan batas bawah b dan batas atas a integrasi
c. Menghitung lebar segmen yaitu h= (b−a)/N
d. Inisialisasi (memberikan harga awal) fungsi yang diintegrasikan yaitu I=f(a)+f(b)
e. Menghitung I untuk n=1 hingga n=N-1
f. Mencetak hasil perhitungan
KELAS (B)

TUGAS PRAK 9
A. Membuat function untuk menghitung integral f(x) dengan syarat batas dari a sampai b
menggunakan metode trapesium tunggal. Input : nilai a, nilai b, fungsi Output : hasil
integral analitik, hasil integral numeric, selisih (persen)
B. Menjalankan fungsi tersebut dan memasukkan data dalam bentuk tabel.

C. Menggambarkan luas area di bawah kurva (di atas sumbu x) pada integral analitik
untuk masing-masing no 1-4.
D. Menggambarkan luas area trapezium pada integral numeric untuk masing-masing no
1-4.
E. Menjelaskan apakah untuk kasus no 1 dan 2 hasil integral analitik dan numeric
bernilai sama.
F. Menjelaskan untuk kasus no 3 dan no 4 mana yang lebih besar selisihnya.
FLOWCHART METODE TRAPESIUM
KELAS (B)

1. F(x) = 7x
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');

%Memasukkan input
disp('Integrasi Metode Analitik dan Metode Numerik Trapesium Tunggal untuk
7x');
a=input('Batas bawah :'); %Memasukkan batas bawah
b=input('Batas atas :'); %Memasukkan batas atas

%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=7x'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('7/2*x^2','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik

%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
x2=[a,b]; %Menentukkan rentang batas dalam x
figure(2) %Membuka jendela gambar 2
plot(x1,f(x1)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x2,f(x2)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Luas Trapesium Tunggal Metode Numerik y=7x'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi numerik
h=(b-a)/2; %Menghitung integrasi secara analitik
I=h*(f(a)+f(b)); %Menghitung secara numerik dengan aturan trapesium tunggal
disp(['Hasil perhitungan secara numerik yaitu: ',num2str(I),'']);
%Menampilkan grafik metode numerik

%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil
KELAS (B)

%Menginputkan persamaan atau fungsi f(x) yang digunakan


function y=f(x) %Merumuskan f(x)
y =7*x; %Merumuskan kembali f(x)

HASIL RUNNING PROGRAM

GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)

2. F(x) = 3x+3
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');

%Memasukkan input
disp('Integrasi Metode Analitik dan Metode Numerik Trapesium Tunggal untuk
3x+3');
a=input('Batas bawah :'); %Memasukkan batas bawah
b=input('Batas atas :'); %Memasukkan batas atas

%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=3x+3'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('(3/2*x^2)+3*x','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik

%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
KELAS (B)

x2=[a,b]; %Menentukkan rentang batas dalam x


figure(2) %Membuka jendela gambar 2
plot(x1,f(x1)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x2,f(x2)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Luas Trapesium Tunggal Metode Numerik y=3x+3'); %Memberi
judul
%Function handle untuk integrasi numerik
h=(b-a)/2; %Menghitung integrasi secara analitik
I=h*(f(a)+f(b)); %Menghitung secara numerik dengan aturan trapesium tunggal
disp(['Hasil perhitungan secara numerik yaitu: ',num2str(I),'']);
%Menampilkan grafik metode numerik

%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil

%Menginputkan persamaan atau fungsi f(x) yang digunakan


function y=f(x) %Merumuskan f(x)
y =3*x+3; %Merumuskan kembali f(x)

HASIL RUNNING PROGRAM

GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)

3. X4
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');

%Memasukkan input
KELAS (B)

disp('Integrasi Metode Analitik dan Metode Numerik Trapesium Tunggal untuk


x^4');
a=input('Batas bawah :'); %Memasukkan batas bawah
b=input('Batas atas :'); %Memasukkan batas atas

%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=x^4'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('1/5*x^5','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik

%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
x2=[a,b]; %Menentukkan rentang batas dalam x
figure(2) %Membuka jendela gambar 2
plot(x1,f(x1)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x2,f(x2)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Luas Trapesium Tunggal Metode Numerik y=x^4'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi numerik
h=(b-a)/2; %Menghitung integrasi secara analitik
I=h*(f(a)+f(b)); %Menghitung secara numerik dengan aturan trapesium tunggal
disp(['Hasil perhitungan secara numerik yaitu: ',num2str(I),'']);
%Menampilkan grafik metode numerik

%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil

%Menginputkan persamaan atau fungsi f(x) yang digunakan


function y=f(x) %Merumuskan f(x)
y =x.^4; %Merumuskan kembali f(x)

HASIL RUNNING PROGRAM


KELAS (B)

GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)

4. X4,4
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');

%Memasukkan input
disp('Integrasi Metode Analitik dan Metode Numerik Trapesium Tunggal untuk
x^4.4');
a=input('Batas bawah :'); %Memasukkan batas bawah
b=input('Batas atas :'); %Memasukkan batas atas

%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=x^4.4'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('(1/5*4)*x^(5.4)','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk
lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik

%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
KELAS (B)

x2=[a,b]; %Menentukkan rentang batas dalam x


figure(2) %Membuka jendela gambar 2
plot(x1,f(x1)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x2,f(x2)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Luas Trapesium Tunggal Metode Numerik y=x^4.4'); %Memberi
judul
%Function handle untuk integrasi numerik
h=(b-a)/2; %Menghitung integrasi secara analitik
I=h*(f(a)+f(b)); %Menghitung secara numerik dengan aturan trapesium tunggal
disp(['Hasil perhitungan secara numerik yaitu: ',num2str(I),'']);
%Menampilkan grafik metode numerik

%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil

%Menginputkan persamaan atau fungsi f(x) yang digunakan


function y=f(x) %Merumuskan f(x)
y =x.^4.4; %Merumuskan kembali f(x)

HASIL RUNNING PROGRAM

GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)

Tabel hasil perhitungan untuk masing-masing fungsi tertera sebagai berikut


KELAS (B)

No Persamaan Batas Hasil perhitungan Hasil perhitungan Selisih(%)


analitik numerik
1 7x 2;5 73,5 73,5 0
2 3x+3 2;5 40,5 40,5 0
3 X4 3;5 576,4 706 22,4844
4 X4,4 3;5 4457,4561 1315,4832 27,4917

Percobaan ini bertujuan untuk mengaplikasikan itegrasi luas melalui fungsi


trapezium tunggal, yang kemudian dibandingkan hasil analitik dan hasil numerik dari nilai
yang diperoleh pada matlab. untuk persamaan 1 dan 2 yaitu 7x dan 3x+3 diperoleh hasil
masing-masing metode analitik dan metode numerik yang bernilai sama dengan kesalahan
relative sebesar 0%. Hasil yang sama pada metode analitik dan metode numerik ini
disebabkan persamaan yang digunakan merupakan persamaan linier dengan variable
berpangkat 1, sehingga diperoleh hasil integral secara analitik ataupun hasil perhitungan luas
trapezium tunggal yang bernilai sama.
Untuk kasus persamaan nomor 3 dan 4 yaitu x 4 dan x4,4, diperoleh hasil masing-
masing metode analitik dan metode numerik yang bernilai berbeda, dengan masing-masing
nilai kesalahan relatifnya yaitu sebesar 22.4844 dan 27.4917. Kesalahan relative yang
diperoleh ini dikarenakan kedua persamaan tersebut memiliki variabel yang berpangkat lebih
dari 1, sehingga terdapat nilai error pada luas area persamaan tersebut. Kesalahan relative
yang diperoleh pada persamaan x4,4 lebih besar nilainya jika dibandingkan dengan kesalahan
relative pada persamaan x4, hal ini dikarenakan perbedaan besarnya nilai pangkat pada kedua
persamaan tersebut. Sehingga, diketahui bahwa besarnya pangkat suatu variabel dapat
mempengaruhi besarnya nilai kesalahan relative yang diperoleh dalam penentuan luas di
bawah integral. Semakin besar polinom pada persamaan f(x) maka kesalahan relatifnya
semakin besar.

KESIMPULAN
Besarnya pangkat suatu variabel dapat mempengaruhi besarnya nilai kesalahan relative yang
diperoleh dalam penentuan luas di bawah integral. Pada persamaan linier dengan variable
berpangkat 1, akan diperoleh hasil integral secara analitik ataupun hasil perhitungan luas
trapezium tunggal yang bernilai sama

Anda mungkin juga menyukai