2022
KELAS (B)
TEORI
Integrasi numerik mengambil peranan penting dalam masalah sains dan teknik. Hal ini menginat
di dalam bidang sains sering ditemukan ungkapan-ungkapam integral matematis yang tidak
mudah atau bahkan tidak dapat diselesaikan secara analitis. Disamping itu, kadang-kadang
fungsi yang integralkan tidak berbentuk analitis melainkan berupa titik-titik data. Hal ini sering
muncul dalam banyak aplikasi teknik. Oleh sebab itu, kehadiran analisis numerik menjadi
penting manakala pendekatan analitis mengalami kebuntuan.
Secara umum, integral fungsi y(x) pada interval tersebut dapat dinyatakan
Ungkapan diatas dapat diartikan sebagai integral dari fungsi y x( ) terhadap peubah bebas x yang
dievaluasi mulai dari x a = hingga x b = . Pendekatan numerik terhadap ungkapan integral diatas
dapat dinyatakan sebagai
Algoritma program untuk aturan trapesium ini dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Mendefinisikan fungsi yang akan diintegrasikan
b. Menentukan batas bawah b dan batas atas a integrasi
c. Menghitung lebar segmen yaitu h= (b−a)/N
d. Inisialisasi (memberikan harga awal) fungsi yang diintegrasikan yaitu I=f(a)+f(b)
e. Menghitung I untuk n=1 hingga n=N-1
f. Mencetak hasil perhitungan
KELAS (B)
TUGAS PRAK 9
A. Membuat function untuk menghitung integral f(x) dengan syarat batas dari a sampai b
menggunakan metode trapesium tunggal. Input : nilai a, nilai b, fungsi Output : hasil
integral analitik, hasil integral numeric, selisih (persen)
B. Menjalankan fungsi tersebut dan memasukkan data dalam bentuk tabel.
C. Menggambarkan luas area di bawah kurva (di atas sumbu x) pada integral analitik
untuk masing-masing no 1-4.
D. Menggambarkan luas area trapezium pada integral numeric untuk masing-masing no
1-4.
E. Menjelaskan apakah untuk kasus no 1 dan 2 hasil integral analitik dan numeric
bernilai sama.
F. Menjelaskan untuk kasus no 3 dan no 4 mana yang lebih besar selisihnya.
FLOWCHART METODE TRAPESIUM
KELAS (B)
1. F(x) = 7x
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');
%Memasukkan input
disp('Integrasi Metode Analitik dan Metode Numerik Trapesium Tunggal untuk
7x');
a=input('Batas bawah :'); %Memasukkan batas bawah
b=input('Batas atas :'); %Memasukkan batas atas
%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=7x'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('7/2*x^2','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik
%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
x2=[a,b]; %Menentukkan rentang batas dalam x
figure(2) %Membuka jendela gambar 2
plot(x1,f(x1)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x2,f(x2)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Luas Trapesium Tunggal Metode Numerik y=7x'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi numerik
h=(b-a)/2; %Menghitung integrasi secara analitik
I=h*(f(a)+f(b)); %Menghitung secara numerik dengan aturan trapesium tunggal
disp(['Hasil perhitungan secara numerik yaitu: ',num2str(I),'']);
%Menampilkan grafik metode numerik
%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil
KELAS (B)
GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)
2. F(x) = 3x+3
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');
%Memasukkan input
disp('Integrasi Metode Analitik dan Metode Numerik Trapesium Tunggal untuk
3x+3');
a=input('Batas bawah :'); %Memasukkan batas bawah
b=input('Batas atas :'); %Memasukkan batas atas
%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=3x+3'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('(3/2*x^2)+3*x','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik
%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
KELAS (B)
%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil
GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)
3. X4
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');
%Memasukkan input
KELAS (B)
%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=x^4'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('1/5*x^5','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik
%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
x2=[a,b]; %Menentukkan rentang batas dalam x
figure(2) %Membuka jendela gambar 2
plot(x1,f(x1)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x2,f(x2)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Luas Trapesium Tunggal Metode Numerik y=x^4'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi numerik
h=(b-a)/2; %Menghitung integrasi secara analitik
I=h*(f(a)+f(b)); %Menghitung secara numerik dengan aturan trapesium tunggal
disp(['Hasil perhitungan secara numerik yaitu: ',num2str(I),'']);
%Menampilkan grafik metode numerik
%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil
GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)
4. X4,4
SCRIPT PROGRAM
function Metode_Trapesium_Tunggal
disp('===============================================================');
disp(' Metode Trapesium Tunggal ');
disp(' Maulina Putri Lestari_M0220052 ');
disp('===============================================================');
%Memasukkan input
disp('Integrasi Metode Analitik dan Metode Numerik Trapesium Tunggal untuk
x^4.4');
a=input('Batas bawah :'); %Memasukkan batas bawah
b=input('Batas atas :'); %Memasukkan batas atas
%Perhitungan Analitik
x=[a:0.001:b]; %Menentukkan sumbu x
figure (1) %Membuka jendela gambar 1
plot(x,f(x)) %Menentukan plot grafik
hold on
area(x,f(x)) %Menentukan area hasil dari grafik
xlabel('x'); %Memberi label sumbu x
ylabel('y'); %Memberi label sumbu y
grid on %Mengaktifkan mode grid
title('Grafik Hasil Integral Metode Analitik y=x^4.4'); %Memberi judul
%Function handle untuk integrasi analitik
f1=inline('(1/5*4)*x^(5.4)','x'); %Persamaan dapat ditulis dalam bentuk
lain
analitik=f1(b)-f1(a); %Menghiutng integrasi secara anaitik
disp(['Hasil perhitungan secara analitik yaitu: ',num2str(analitik),'']);
%Menampilkan grafik metode analitik
%Perhitungan Numerik
x1=linspace(1,6); %Menentukkan sumbu x1
KELAS (B)
%Perhitungan Selisih
selisih=analitik-I; %Menghitung selisih perhitungan analitik dan numerik
kesalahan=abs((selisih/analitik)*100); %Menghitung kesalahan relatif dalam
persen
fprintf('Kesalahan Relatif kedua perhitungan yaitu %5.4f persen\
n',kesalahan); %Menampilkan hasil
GRAFIK PROGRAM
KELAS (B)
KESIMPULAN
Besarnya pangkat suatu variabel dapat mempengaruhi besarnya nilai kesalahan relative yang
diperoleh dalam penentuan luas di bawah integral. Pada persamaan linier dengan variable
berpangkat 1, akan diperoleh hasil integral secara analitik ataupun hasil perhitungan luas
trapezium tunggal yang bernilai sama