Legitimizing Negative Aspects in GRI-Oriented Sustainability Reporting: A Qualitative
Analysis of Corporate Disclosure Strategies
Rudiger Hahn & Regina Lulfs
1. Analisis latar belakang mengidentifikasi
(1) rerangka konseptual fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi legitimasi komunikatif yang digunakan perusahaan untuk melaporkan “Aspek negative” yaitu dampak ekologis dan sosial negatif yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan. (2) gap dan motivasi penelitian penelitian sebelumnya mengidentifikasi banyak informasi positif di laporan keberlanjutan perusahaan dan kurangnya pengungkapan sukarela yang negatif (Lougee dan Wallace 2008; Holder Webb et al. 2009; Deegan dan Rankin 1996). Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang perilaku pelaporan yang terkait dengan aspek negatif terkait keberlanjutan dalam laporan sukarela berorientasi GRI. (3) kontribusi penelitian Penelitian ini berkontribusi pada semakin banyak literatur tentang keberlanjutan dan pelaporan CSR (Hahn dan Kuhnen 2013).
2. Analisis literatur mengidentifikasi
(1) teori utama Teori Pengungkapan Berbasis Ekonomi: menurut teori ini, perusahaan secara sukarela mengungkapkan informasi untuk mengurangi asimetri informasi antara manajer dan pemangku kepentingan luar untuk menyampaikan kinerja (baik) mereka. Teori pensinyalan menunjukkan bahwa dalam kasus asimetri informasi, pihak yang memiliki informasi lebih baik mencoba menyampaikan informasi tentang dirinya secara kredibel kepada pihak yang kurang informasi (Spence 1973; Connelly et al. 2010) untuk mengurangi asimetri ini. Teori Pengungkapan Sosial-Politik: menurut teori ini (Gray et al. 1995), pengungkapan sukarela tidak hanya digunakan untuk menginformasikan pelaku pasar modal tetapi juga untuk mengelola kesan. (2) penelitian sebelumnya
3. Analisis metode penelitian mengidentifikasi
(1) subyek dan obyek penelitian Subyek penelitian yaitu analisis sistematis strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk mengungkapkan aspek negatif terkait keberlanjutan sangat langka dan Obyek penelitian yaitu dari laporan keberlanjutan atau CSR Kewarganegaraan Perusahaan yang terdaftar di Indeks Rata-Rata Industri Dow Jones AS dan Indeks DAX Jerman (per 1 Maret 2012). (2) teknik analisis data Peneliti menggunakan analisis isi kualitatif (Duriau et al. 2007; Mayring 2000, 2010) pada data yang diambil dari laporan keberlanjutan. Karena sifatnya yang eksploratif, peneliti menggunakan pendekatan induktif dan interpretatif untuk menganalisis data. Mengikuti model langkah Mayring (2000; 2010) untuk membangun kategori induktif.
4. Analisis bagian akhir meliputi
(1) hasil penelitian dan pembahasan Peneliti mengidentifikasi enam strategi yang digunakan perusahaan untuk melegitimasi aspek negatif dalam pengungkapan keberlanjutan pada data yaitu marginalisasi, abstraksi, indikasi fakta, rasionalisasi, otorisasi, dan tindakan korektif. Marginalisasi: dengan menggunakan strategi marginalisasi, perusahaan berpotensi berusaha untuk melegitimasi insiden negatif dengan menjadikannya tidak relevan, tidak penting, atau dapat diabaikan. Abstraksi: strategi abstraksi mengalihkan perhatian dari satu perusahaan ke seluruh industri dan melegitimasi aspek negatif dengan kemunculannya yang meluas. Indikasi fakta: strategi yang sangat umum adalah dengan hanya menyebutkan keberadaan aspek negatif sebagai fakta tanpa memberikan penjelasan atau pembenaran untuk itu Rasionalisasi: bertujuan untuk menjelaskan dan membenarkan aspek dengan mengacu pada kegunaan atau fungsi dari tindakan atau praktik tertentu (Vaara 2006). Otorisasi: bertujuan legitimasi dengan mengacu pada otoritas Tindakan korektif: strategi tindakan korektif digunakan secara luas. Perusahaan memberikan ide, niat, atau langkah-langkah bagaimana mengatasi atau menghindari aspek negatif di masa depan. (2) Kontribusi Peneliti mengusulkan skema untuk pelaporan insiden negatif yang mendorong pelaporan insiden negatif yang lebih transparan dan dapat dilacak, yang dapat bermanfaat bagi pembuat kebijakan dan regulator untuk merancang garis panduan khusus. Studi eksplorasi ini berkontribusi pada akademisi serta praktik dengan memberikan wawasan mendalam tentang kekhasan pengungkapan sukarela insiden negatif, sehingga memajukan literatur yang ada tentang keberlanjutan dan pelaporan CSR (Hahn dan Kuhnen 2013). (3) keterbatasan Penelitian ini terbatas pada perusahaan di indeks Dow Jones dan DAX. Salah satu tujuan penelitianadalah untuk membahas potensi peningkatan pedoman GRI. Ini hanya mungkin jika secara khusus memeriksa pelapor GRI (dan bukan non pelapor, yang hanya merupakan minoritas dari populasi Dow dan DAX. Peneliti juga tidak menggunakan data dari sumber eksternal untuk memverifikasi laporan perusahaan. Ini mungkin menghasilkan bias non- respons potensial (misalnya, beberapa masalah tidak dilaporkan). (4) saran Peneliti mempresentasikan studi eksplorasi yang membuka jalan untuk penelitian lebih lanjut yang berasal dari temuan ini. Misalnya, hanya ada sedikit penelitian tentang persepsi isi laporan oleh penerimanya (Belal dan Roberts 2010; Johansen 2010). Karena bias di mata yang melihatnya, akan menarik untuk mengetahui persepsi pembaca tentang strategi legitimasi. (5) implikasi Dalam menemukan hasil penelitisn, peneliti menawarkan cara untuk meningkatkan keseluruhan "keseimbangan" pelaporan keberlanjutan yang berkontribusi pada pandangan yang benar dan adil dalam pengungkapan keberlanjutan.
5. Analisis artikel mengidentifikasi
(1) Berisi apakah artikel tersebut? Artikel berisi tentang analisis strategi legitimasi komunikatif yang digunakan perusahaan untuk melaporkan ''aspek negatif'', yaitu dampak ekologi dan sosial negatif yang disebabkan oleh aktivitas perusahaan. (2) Apa yang ditemukan Hasil menunjukkan bahwa strategi legitimasi simbolik yang bertujuan untuk mengubah persepsi tentang legitimasi pemangku kepentingan mendominasi dalam laporan yang ada. Namun, bujukan seperti itu tidak memenuhi persyaratan ketidakberpihakan seperti yang didalilkan oleh pedoman GRI. Berdasarkan kesimpulan ini, peneliti mengusulkan karakterisasi singkat dari ''aspek negatif'' dan mengembangkan skema pelaporan yang sesuai dengan GRI tentang aspek tersebut. (3) Bagaimana menemukannya? Menggunakan analisis konten kualitatif dari laporan keberlanjutan berorientasi GRI dari perusahaan yang terdaftar di Indeks Rata-Rata Industri Dow Jones AS dan Indeks DAX Jerman, peneliti mengidentifikasi enam strategi legitimasi. Peneliti mendiskusikan strategi-strategi ini berkenaan dengan pengelolaan legitimasi yang simbolis dan substansial. (4) Apa kekurangan artikel tersebut? Penelitian ini dibatasi oleh kelemahan umum yang melekat dalam analisis isi kualitatif di mana subjektivitas tidak pernah dapat dikesampingkan sepenuhnya termasuk analisis multi-coder. (5) Apa yang menjadi kekuatan artikel tersebut? Artikel mulai dari abstrak hingga hasil sudah sangat jelas dan terstruktur sehingga pembaca mudah memahami dan menemukan keunggulan serta kelemahan artikel. (6) Apa tindak lanjut penelitian topik yang terkait dengan artikel tersebut? Penelitian di masa depan dapat memasukkan dimensi temporal dalam analisis strategi legitimasi dari aspek negatif untuk menjelaskan apakah strategi legitimasi berubah selama perjalanan waktu serta untuk mengetahui tentang kemungkinan efek pada legitimasi.
6. Akhiri analisis artikel dengan kritik bebas
Secara keseluruhan artikel sudah lengkap dan terstruktur. Kekurangannya hanya
terletak pada kekurangan penelitian kualitatif seperti biasa yang dikemudian hari dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian kuantitatif.