Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS INDONESIA

PAPER RESUME

The use of performance measurement systems in the public


sector: Effects on performance
TUGAS KELOMPOK
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Seminar Riset Akuntansi Manajemen

Disusun oleh:

Arif Rahman NPM 1806278554


Elvira Andriyani NPM 1806278586
Yasir Ramadhan NPM 1806278623

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI PASCASARJANA ILMU AKUNTANSI
DEPOK
MARET 2019

STATEMENT OF AUTHORSHIP
5

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

1. Nama : Arif Rahman


NPM : 1806278554
Tanda Tangan :

2. Nama : Elvira Andriyani


NPM : 1806278586
Tanda Tangan :

3. Nama : Yasir Ramadhan


NPM : 1806278623
Tanda Tangan :

Mata Ajaran : Seminar Riset Akuntansi Manajemen


Judul Makalah/Tugas : Paper Resume – The Use of Performance Measurement Systems in
The Public Sector- Effects on Performance

Tanggal : 10 Maret 2019


Dosen : Dr. Ancella A. Hermawan, MBA, CA

Universitas Indonesia
6

The Use of Performance Measurement Systems in The Public Sector-


Effects on Performance
1. Latar Belakang

Bagan 1. Ringkasan Latar Belakang Penelitian


Perubahan sistem dari Old Public Management ke New Public Management

Banyak perusahaan melakukan perubahan dan sistem manajemen, salah


satunya dengan mengadopsi performance measurement systems

Dua permasalahan pada performance measurement system pada NPM yaitu Dari sisi analisis maupun dari
1 : Fokus NPM pada peranan performance measurement system dalam hal sisi praktisi memperlihatkan
akuntabilitas dan incentive provision itu masih terlalu dangkal. Performance bahwa ada banyak keuntungan
measurement system itu sendiri menyakin banyak tujuan dan dapat pada pendekatan
diaplikasikan di berbagai macam variasi (Franco-Santos et all, 2007; Hansen menggunakan NPM, namun
and Van der Stede, 2004; Henri, 2006; Simons,1990). ada beberapa literatur yang
2 : Permasalahan NPM pada incentive-oriented performance.Incentive- menyatakan bahwa terdapat
oriented performance hanya dapat berkerja pada contractibility yang tinggi ada efek disfungsional pada
yaitu ketika tujuan organisasi jelas, performa dapat diukur sejalan dengan performa di public sektor. Dan
tujuan organisasi dan organisasi tahu dan dapat mengontrol proses pada masa sekarang timbul
transformasi serta dapat memprediksikan hasil-hasil ke depan. Baker,2002; pertanyaan pada type NPM
Felthan and Xie, 1994; Gibbons, 1998; Hofstede, 1981; Otley and Berry incentive-oriented berkontraksi
1980) terhadap performa organisasi

Dari permasalahan yang ada muncul ketertarikan Peneliti yaitu peneliti ingin memberikan
kontribusi terhadap perdebatan yang ada dengan menyediakan bukti-bukti kualitatif
pada faktor-faktor yang mengaitkan hubungan efektifitas penggunaan performace
measurement system pada organisasi public sektor. Fokus penelitian lebih kepada dua
peranan performance measurement system yaitu incentive oriented use dan exploratory
use serta karakteristik organisasi (contractibility of performance).

Universitas Indonesia
7

2. Analisis Research Gap


No Peneliti dan Tahun Penelitian Hasil Penelitian Research Gap
1. Pollitt 2006 Perkenalan Performance Pengaplikasian PMS ada
Measurement System Pada Sektor sektor public dalam NPM
Publik
2. Groot and Budding,2008; Hood Reformasi pada NPM memicu
1995; Pollitt 2002; Walker et al perubahan organisasi manajeman
2011 pada public sektor
3. Cavaluzzon and Ittner 2004; PMS bertujuan untuk membantu
Heinrich 2002 menyelaraskan antara tujuan
organisasi dengan tujuan
individual, menyediakan informasi
umpa balik dalam mencapai tujuan
4. Franco-Santos et al., 2007; PMS menyajikan berbagai macam
Hansen and Van tujuan dan diaplikasikan di
der Stede, 2004; Henri, 2006; berbagai variasi
Simons, 1990
5. Baker, 2002; Feltham and Xie, Incentive-oriented hanya dapat Menyajikan pengukuran
1994; Gibbons, 1998; Hofstede, bekerja pada kontraktibility yang Performance Measurement
1981; Otley and Berry, 1980 tinggi yaitu ketika tujuan organisasi System dari dua aspek
jelas, kinerja dapat diukur sesuai penggunaan yaitu incentive
dengan tujuan organisasi serta oriented dan exploratory use.
organisasi dapat mengetahui dan Timbul perdebatan untuk
mengontrol proses transformasi mengetahun mana yang
6. Marsden and Belfield, 2006; Incentive-oriented hanya dapat terbaik dari dua pilihan
Newberry and Pallot, 2004 dipakai apabila contractibility tersebut
tinggi. Mengandalkan incentive-
oriented ketika contractibility
rendah memicu hasil yang kurang
baik
7. Burchell et al 1980 Ketika contractibility rendah,
kinerja mungkin diukur dengan
menggunakan exploratory use

3. Inti penelitian (Research Question)


Berdasarkan fenomena yang melatarbelakanginya, Peneliti merumuskan dua
pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu:
a. Bagaimana pengembanganan dari metode performance measurement system pada
New Public Management di public sektor dalam dua aspek penggunaan yaitu
incentive-oriented use dan exploratory use ?

Universitas Indonesia
8

4. Hipotesis

a. H1 : Contraktibilitas berasosiasi positif kepada kinerja


b. H2 : Kinerja menggunakan performance measuremt system untuk incentive oriented
use akan berpengaruh positif pada high contractibility daripada low contractibility
c. H3 : Kinerja menggunakan performance measurement system untuk exploratory use
akan berpengaruh positif pada low contractibility daripada high contractibility.

5. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode survey kepada 101 unit organisasi pada sektor
public di Belanda. Sebelumnya telah dilakukan tes terhadap 5 manajer sektor public
untuk mengisi kuesioner dan berdiskusi tentang pengalamannya pada sektor publik.
Respondennya adalah manajer-manajer dari unit tiap organisasi. Namun ada
pengecualian untuk manajer-manajer dengan jumlah karyawan kurang dari 5 dan baru
menjabat kurang dari satu tahun. Dalam membuat survey, untuk memitigasi
permasalahan yang ada peneliti mengandalkan mahasiswa yang belajar pada sektor
public untuk mencari tahun partisipan yang potensial. Jadi sampel tidak random agar
mendapatkan hasil yang maksimal. Penelitian ini mengambil data dari pemerintah
pusat (44%) , Pemerintah local (27%) dan organisasi sektor public lainnya seperti
polisi, sekolah, rumah sakit dsb (30%).

Universitas Indonesia
9

Pengukuran pada penelitian ini mengambil variabel dependent yaitu kinerja unit
(PERFORM). Pertanyaan meliputi (1) produktivitas (2) kualitas kerja (3) jumlah
inovasi (4) reputasi (5) pencapaian (6) efisiensi dan (7) moral. Responden akan
diberikan pilihan skor antara 1 (sangat rendah ) – 5 (sangat bagus ) untuk menjawab
pertanyaan yang ada

6. Hasil Penelitian

Peneliti merumuskan beberapa hipotesis di awal penelitian, yaitu:


H2 :

7. Kesimpulan
Penelitian ini memberikan bukti empiris terhadap efek penggunaan performance
measurement system pada sektor publik. Ditemukan bahwa adanya hubungan positif
antara contractibility dan kinerja. Penelitian ini juga mengemukan dan mengindikasikan
bahwa pendekatan NPM yang berguna untuk meningkatkan kinerja sektor publik
contohnya pada aktivitas yang memiliki contractibility yang tinggi. Ditemukan bahwa

Universitas Indonesia
10

incentive-oriented use akan berpengaruh negatif terhadap kinerja namun efek ini akan
menjadi lebih positif apabila contratibility nya meningkat.
Ditemukan juga bahwa penggunaaan exploratory use pada performance measurement
system dapat meningkatkan kinerja. Penemuan ini berbanding terbalik dengan hidpotesis
bahwa kinerja akan bertambah baik hanya pada contractibility yang rendah. Namun tetap
pada tujuan awal bahwa incentive-oriented use it menjadi preferensi utama ketika
contractibility tinggi . exploratory use bisa menjadi solusi kedua untuk
menyelesaiakanya.
8. Penelitian kedepan

Penelitian ini memiliki banyak kekurangan yang dapat menjadi masukan bagi
penelitian ke depan, yaitu:
a. Penelitian ini awalnya menggunakan data-data pada pubkik sektor di belanda bisa
menjadi masukkan apabila digunakan di negara-negara lainnya dan
membandingkannya penggunaan antara incentive use dan exploratory use antara
Belanda dengan negara-negara yang diujicobakan.
b. Penelitian ini lebih berdasar pada persepti daripada pengukuran yang “hard”.
Persepsi mungkin saja bias dan proxy yang dipakai tidak sesuai dengan pengukuran
yang ada. Jadi kedepannya bisa menggunakan proxy-proxy yang lain dalam
pengukuran.

Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai