Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL 1

Judul Analisis Tingkat Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam Membangun Organisasi


Berbasis Pengetahuan (Studi Kasus PT Trubus Mitra Swadaya SE- JABODETABEK) Jurnal
Manajemen dan Organisasi Volume & Halaman Vol II, No. 2 Tahun 2011 Penulis Oleh : Esthi, R.
B., & Sukmawati, A Reviewer RICE FURINIKA, 111910759 Tanggal 9 November 2020

Tujuan Penelitian untuk mengetahui bagaimana sistem penerapan manajemen dalam membangun
organisasi berbasis pengertahuan Subjek Penelitian PT Trubus Mitra Swadya SE-JABOTABEK
Metode Penelitian Metode yang di pakai adalah metode analisis perhitungan nilai rataan dan uji
tabulasi silang Melalui analisis ini, dapat diketahui persepsi karyawan terhadap penerapan
manajemen pengetahuan. Dengan demikian, perusahaan dapat memperoleh masukkan
(rekomendasi) dari karyawan Hasil Penelitian skor yang mungkin dapat diperoleh dan
pemaknaannya adalah sebagai berikut: 76 – 100 Baik sekali 51 – 75 Baik 26 – 50 Kurang baik 0 –
25 Buruk. Dari hasil analisa penerapan manajemen pengetahuan secara keseluruhan berada pada
penilaian yang baik 67,01%, yang direpresentasikan dari jawaban sangat setuju 20,75% dan setuju
46,26%. Selebihnya, karyawan menyatakan buruk, yang direpresentasikan dari jawaban kurang
setuju 19,97 % dan tidak setuju 13,02%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat
penerapan manajemen pengetahuan secara keseluruhan di setiap unit kerja dinilai oleh karyawan
berada pada tingkat penerapan yang sudah baik. Hal ini merefleksikan bahwa hampir semua
komponen manajemen pengetahuan dinilai dan dirasakan oleh mayoritas karyawan 67,01% sudah
diterapkan dengan baik. Terdapat juga beberapa komponen dalam menganalisa penerapan
manajemen dalam membangun organisasi berbasis pengertahuan diantaranya Analisis Komponen
Berbagi, Analisis Komponen Belajar, Analisis Komponen Inovasi, Analisis Komponen Knowledge,
Analisis Komponen Motivasi, Analisis Komponen Komunikasi, Analisis Komponen Manfaat,
Analisis Komponen Manajemen SDM, Analisis Komponen Teknologi, Analisis Komponen Culture
(Budaya Organisasi), Analisis Komponen Proses, Analisis Komponen Suasana Kerja, dan Analisis
Komponen Waktu Kerja. Kekuatan Berdasarkan komponen manajemen pengetahuan, satu
komponen berada pada taraf kurang baik penerapannya, yaitu komponen waktu kerja. Enam
komponen berada pada taraf baik, yaitu komponen belajar, MSDM, teknologi, culture, proses, dan
suasana kerja. Selebihnya, (enam komponen manajemen pengetahuan) berada pada taraf penilaian
yang baik sekali, yaitu komponen berbagi, inovasi, knowledge, motivasi, komunikasi dan manfaat.
Kelemahan Tiga aktivitas dinilai kurang baik, yaitu aktivitas keterlibatan dalam forum organisasi
profesional yang berkaitan dengan pekerjaan dalam setahun, aktivitas dalam mengusulkan
perubahan tata cara kerja yang diterima oleh pimpinan dalam setahun dan aktivitas training dalam
negeri maupun luar negeri yang mendukung pekerjaan dalam setahun
REVIEW JURNAL 2

Judul Kinerja karyawan: motivasi dan disiplin kerja pada pt asahi Indonesia Jurnal Forum ekonomi
Volume & Halaman Vol. 22, No. 1, pp. 130-137 Tahun Maret 2020 Penulis Oleh : Esthi, R. B., &
Marwah, Y. N. Reviewer RICE FURINIKA, 111910759 Tanggal 9 November 2020

Tujuan Penelitian untuk mengetahui penerapan motivasi dan disiplin kerja pada PT. ASAHI
INDONESIA Subjek Penelitian Karyawan PT. ASAHI INDONESIA Metode Penelitian Metode
yang di pakai adalah metode analisis kuantitatif Hasil Penelitian PT. ASAHI INDONESIA,
merupakan perusahaan manufacturing yang sedang berkembang pesat. Perusahaan komponen alat
berat yang tergabung dalam group Asahi Rubber yang terdiri dari 12 perusahaan se- Asia dan
Amerika berstandar ISO. Motivasi berarti pemberian/penimbulan motif, dan hal/keadaan yang
menimbulkan motif, sedangkan Motivasi Kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau
dorongan kerja, dimana kuat atau lemahnya motivasi kerja seorang karyawan ikut andil dalam
menentukan besar kecilnya prestasi yang dicapai. Terdapat indikator motivasi kerja yang terdiri
dari : fisiologi, rasa aman, kebutuhan social, penghargaan dan aktualisasi diri. Sedangan disiplin
kerja adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau
disiplin adalah sikap, tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi
baik tertulis maupun yang tidak tertulis. Memiliki indicator seperti kehadiran, Ketaatan pada
peraturan kerja, Ketaatan pada standar kerja, Tingkat kewaspadaan tinggi, dan Bekerja etis. nerja
merupakan hasil kerja atau tingkat kesuksesan karyawan dalam melakukan pekerjaannya yang
diukur dalam jangka waktu tertentu, seperti standar hasil kerja dan target kerja dtentukan sebelum
pekerjaan dimulai dan disepakati secara bersama-sama. Dari hasil penelitian yang telah
diinterprestasikan serta berdasarkan kajian pustaka, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai
berikut :pengaruh yang positif dan signifikan dari motivasi terhadap kinerja karyawan dan
pengaruh yang positif dan signifikan dari disiplin kerja terhadap kinerja suatu perusahaan. tingkat
motivasi kerja karyawan yang kurang baik seperti penempatan kerja yang tidak sesuai dengan
keahlian karena perusahaan tidak menilai keahlian yang dimilki, seperti karyawan yang dapat
berkomunikasi dengan baik dalam bidang pemasaran tetapi ditempatkan pada bidang keuangan,
sehingga menyebabkan karyawan kurang termotivasi dalam bekerja. Kekuatan Kinerja yang baik
dapat memperoleh keuntungan serta kemajuan bagi perusahaan dan karyawan. Semakin kuat
motivasi kerja maka kinerja karyawan akan semakin tinggi, hal ini berarti setiap peningkatan
motivasi karyawan akan memberikan peningkatan yang sangat berarti bagi kinerja karyawan.
Disiplin akan berjalan dengan baik jika perusahaan mensosialisasikan dan mengingatkan
peraturan atau memberitahu akibat jika melanggar peraturan Kelemahan Masih banyak karyawan
yang kurang disiplin yaitu melakukan pekerjaan tidak sesuai dengan SOP (Standar Operasional
Prosedur), seperti bekerja tidak menggunakan peralatan yang telah ditentukan dan mengobrol
pada saat bekerja yang dapat menyebabkan berkurangnya hasil kualitas dan kuantitas suatu
produk.
REVIEW JURNAL 3

Judul Strategi Sumber Daya Manusia di Masa Pandemi dan New Normal Melalui Remote
Working, Employee Productivity, dan Upskilling for Digital Jurnal JPM: Jurnal Pengabdian
Masyarakat Volume & Halaman Vol. 1/No. 1; Hal 22-24 ; ISSN 2723-4118 (Media Online) Tahun
Juli 2020 Penulis Raniasari Bimanti Esthi Reviewer Priska Miranti Putri 111910184 Tanggal 12
November 2020

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagaimana strategi para pemimpin dalam menghadapi
situasi pandemi Covid-19 dan New Normal. Subjek Penelitian Strategi pemimpin SDM Metode
Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan datanya didapat dari observasi
dan wawancara pemimpin SDM dan karyawan, serta kajian literatur. Hasil Penelitian Para
pemimpin SDM melakukan tiga cara sebagai bentuk strategi di masa pandemi covid-19 dan new
normal, yaitu: 1. Melakukan remote working (kerja jarak jauh) dengan menggunakan media
virtual sebagai alat untuk berkomunikasi. 2. Mengelola aktivitas karyawan dengan cara
menyediakan alat kerja yang tepat dan mudah, adanya pengecekan pekerjaan secara teratur,
menghimbau untuk menetapkan tempat khusus bekerja, mengubah kembali ekspektasi kerja, serta
adanya dukungan dan dorongan emosional untuk para pekerja. 3. Melakukan peningkatan
kemampuan teknologi (upskilling for digital). Kekuatan Ketiga strategi yang dilakukan oleh para
pemimpin SDM tersebut tentunya akan sangat berguna dilakukan oleh para karyawan yang tetap
harus bekerja di situasi pandemi covid-19 dan new normal seperti ini. Kelemahan Tidak semua
karyawan cakap dengan media teknologi yang dijadikan alat komunikasi untuk bekerja jarak jauh.
Sehingga mungkin saja akan menghambat kinerja karyawan tersebut. Perbedaan dengan Dalam
pelaksanaan ketiga strategi tersebut (remote rencana penelitian working, mengelola aktivitas
karyawan, dan upskilling for digital), tentunya kinerja karyawan yang bekerja jarak jauh akan jauh
kurang optimal dibanding bekerja langsung di tempat kerja. Karena, selain permasalahan
karyawan yang belum tentu cakap dengan media teknologi. Kurangnya pengawasan saat bekerja
juga dapat menjadi alasan bahwa bekerja jarak jauh hasilnya tidak akan seoptimal jika
dibandingkan dengan bekerja langsung di tempat kerja.
REVIEW JURNAL 4

Judul PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA


KARYAWAN PADA PUSAT TEKNOLOGI DAN KLASTER INDUSTRI-BPPT. Jurnal Skripsi
Volume & Halaman Tahun 06 September 2017 Penulis Esthi, R. B Reviewer Felita cindy veronica.
111910468 Tanggal 12 November 2020

Tujuan Penelitian agar pembaca mengetahui apakah motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh
terhadap kinerja di pusat tekhnologi BPPT? Subjek Penelitian karyawan Metode Penelitian Cara
pengambilan penelitian dengan cara sampling sebenarnya tidak memiliki tingkat keakuratan yang
pasti. Karena sampling pada dasarnya hanya mengambil contoh dari sekian banyak pendapat.
Sebenernya cara sampling yang dilakukan oleh penulis dalam penelitiannya tidak efektif dalam
tingkat keakuratan data dengan sebenarnya yang terjadi. Hasil Penelitian Hasil penelitian dengan
menggunakan motode kuisioner sebenernya sudah cukup baik tetapi alangkah lebih baik dengan
metode probality agar lebih mencakup menyeluruh pada hasil penelitain. Dan menjadi acuan yang
lebih efektif. Kritik dan Saran : sebaiknya penulis untuk lebih kreatif bagaimana menggambarkan
sesuatu terhadap penlitiannya. Agar pada pembaca dapat lebih bergairah membaca tentang jurnal
penulis yang telah penulis tulis. Poin penting dalam penulisan ialah dari bahasa yang baik dan
mudah dimengerti merupak unsur utama agar jurnal yang kita tulis lebih disukai dan diminati
oleh para pembaca. Kesimpulan Cara penulis menggambarkan objek cukup baik dan jelas.
Sehingga pembaca bisa mengatahui bagaimana riwayat atau cara kerja pusat tekhnologi BPPT.
Kurangnya kereatifitas penulis bisa dilihat dalam penggambaran susuan structur organisasi dari
pusat tekhnologi yang hanya di tulis kebawah tanpa dibuat tersusun seperti layaknya gambaran
struktur organisasi. Tapi untuk secara umum lebih baik dan tidak cukup buruk
REVIEW JURNAL 5

Judul PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT


RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI (DIVISI PRODUKSI). Jurnal Manajemen dan
Ekonomi Volume dan Vol lll/No.19 halaman Tahun 2017 Penulis Oleh : Esthi .R.B SE.,MSi
Reviewer AENUN NIKMATUL K. 111910783 Tanggal 9 November 2020 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah : 1.Untuk mengetahui disiplin kerja terhadap kinerja kerja karyawan
di PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi 2.Untuk mengetahui motivasi terhadap kinerja karyawan
di PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi 3.Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi
terhadap kinerja karyawan PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi. Subjek Penelitian PT Ratna
Dewi Tunggal Abadi Bekasi, Jababeka Industrial Estate Jl. Jababeka X11, Blok W No. 10 Cikarang
Selatan Bekasi. Metode Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dimana penelitian ini menggambarkan persoalan-persoalan dan fenomena yang terjadi saat ini,
mengumpulkan informasi berupa data-data yang actual dari berbagai sumber. Berdasarkan hasil
pada penelitian ini maka dapat disimpulkan, variable disiplin kerja memiliki pengaruh signifikan
dan positif terhadap variable kinerja karyawan. Sebagian karyawan meyakini disiplin merupakan
factor dalam meningkatkan kinerja karyawan , hal tersebut sebagai bentuk penerapan dari sebuah
perusahaan agar menambah semangat bekerja, hal tersebut dilakukan agar karyawan disiplin
dalam sebuah pekerjaan. Hasil Penelitian Analisa Data Penelitian Karakteristik Responden.
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi yang
berjumlah 106 karyawan. Pentingnya analisis karakteristik karyawan adalah untuk memudahkan
suatu organisasi dalam manajemen sumber daya manusia yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini
karakteristik pegawai ditinjau dari umur, unit kerja, jenis kelamin, masa kerja, Pendidikan dan
status pegawai. Kekuatan Disiplin kerja, motivasi kerja berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja karyawan PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi Produksi). Variable motivasi kerja
memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap variable kinerja karyawan, dengan demikian
dapat diketahui bahwa kinerja karyawan pada PT Ratna Dewi Tunggal Abadi Bekasi (Divisi
Produksi) dipengaruhi oleh motivasi karyawan. Sebagian karyawan meyakini bahwa motivasi
adalah factor utama dalam meningkatkan kinerja karyawan, hal tersebut perhatian dari sebuah
perusahaan agar menambah semangat bekerja, agar karyawan termotivasi dalam sebuah
pekerjaan. Pada penelitian ini dapat dilihat dari kuesioner, untuk item pertanyaan “ saya selalu
bersedia untuk lembur bila atasan yang memerintah ” pada variable motivasi karyawan
memperoleh skor terbesar sebanyak 441 poin atau sebesar 8,43%, sehingga dapat disimpulkan
karyawan memberikan respon yang baik terhadap sering adanya lembur yang diberikan atasan
dalam perusahaan. Sehingga motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kelemahan
Perusahaan perlu menerapkan disiplin kerja yang efektif pada karyawan agar meningkatkan
kinerja dalam menjalankan pekerjaannya sesuai perusahaan. Seperti setiap karyawan yang
diberikan pekerjaan oleh atasan dengan segera dan tidak menunda-nunda pekerjaan yang
diberikan. Serta karyawan hadir lebih awal (setengah jam sebelum pekerjaan dimulai) sehingga
siap untuk bekerja Ketika jam kerja dimulai. Jika hal ini diterapkan maka dapat meningkatkan
kinerja pada karyawan. Sehingga kinerja yang didapatkan oleh karyawan semakin meningkat.
Motivasi adalah factor utama dalam meningkatkan kinerja karyawan, hal tersebut sebagai bentuk
perhatian dari sebuah perusahaan. Motivasi yang sudah karyawan dapatkan di PT Ratna Dewi
Tunggal Bekasi (Divisi Produksi) sudah sangat baik seperti, pimpinan atau atasan selalu
memberikan kepercayaan penuh atas pekerjaan saya dikantor tempat bekerja. Jika hal ini dapat
dipertahankan maka dapat meningkatkan kinerja pada karyawan. Sehingga karyawan termotivasi
giat dalam menyelesaikan pekerjaan untuk meningkatkan kinerja. Perbedaan dengan Peningkatan
kinerja karyawan akan membawa rencana penelitian kemajuan bagi perusahaan untuk dapat
bertahan dalam suatu persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya
untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang paling serius
karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada
kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya. Karyawan dituntut untuk mampu
menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan dapat diukur
melalui kepuasan konsumen, berkurangnya jumlah keluhan dan tercapainya target yang optimal.
Terdapat factor negative yang menurunkan kinerja karyawan, diantaranya adalah menurunnya
keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam
penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati peraturan.

Anda mungkin juga menyukai