Anda di halaman 1dari 3

Rukmini Puspita Sari

1801618032 – Kelas C
Intervensi Organisasi, Rabu Jam 08.00

1. Identitas Jurnal
a. Judul jurnal: Efektifitas Intervensi Perubahan Strategi Pt.Finnet Indonesia
b. Pengarang: Wirdatul Aini
c. Tahun terbit: 2017
d. Lembaga yang menerbitkan Jurnal: Jurnal Psikologi Vol. 10 No. 1, Universitas
Gunadharma
e. Latar Belakang Jurnal
Perusahan Telekomunikasi saat ini semakin berkembang. Dengan
perkembangan teknologi yang semakin canggih tidak akan menutup kemungkinan
bahwa perusahaan telekomunikasi akan lebih banyak dari saat ini. Pemahaman
dan pencapaian visi dan misi perusahaan menjadi salah satu tolak ukur terhadap
keberhasilan sebuah perusahaan. Budaya organisasi bisa menjadi salah satu
strategi yang dilakukan untuk bisa merealisasikan visi dan misi perusahaan.
Budaya organisasi dapat diukur salah satunya dengan pengukuran Organizational
Culture Assessment Instrument (OCA I). Dengan alat ukur ini akan memudahkan
perusahan untuk melihat budaya organisasi sehingga intervensi perubahan strategi
dapat dijalankan untuk terus mencapai visi dan misi. Budaya organisasi menjadi
hal yang penting dalam perusahaan karena dapat menjadi salah satu strategi yang
dilakukan untuk bisa merealisasikan visi dan misi perusahaan. Budaya organisasi
dan penerapan intervensi yang tepat akan memudahkan perusahaan untuk terus
berkembang dan merealisasikan visi dan misi. Instrument OCAI sebagai alat bantu
untuk memotret budaya organisasi maka intervensi yang diterapkan juga akan
lebih tepat. Untuk mencapai perusahaan yang memiliki kesuksessan secara global
maka intervensi perubahan strategi dapat membantu perusahaan sebagai
penguatan budaya organisasi (Cammeron, 2006).

2. Tujuan dan Manfaat Jurnal


a. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan manajemen
pelatihan Balai Diklat Provinsi Kepulauan Riau.
b. Manfaat : Dapat mengetahui sejauh mana implementasi dari kebijakan
manajemen pelatihan di Balai Diklat Provinsi Kepulauan Riau berjalan. Sehingga
dapat di evaluasi dan dilakukan tindakan preventif untuk dapat meningkatkan
kualitas dari Balai Diklat Provinsi Kepulauan Riau.

3. Dasar Teori Jurnal


Stufflebeam, Madaus dan Kellaghan berpendapat bahwa "Evaluasi adalah penentuan
sistematis dan obyektif dari nilai atau manfaat suatu objek" (Stufflebeam, Madaus dan
Kellagahan: 2002). Evaluasi menjalankan beberapa fungsi utama dalam analisis
kebijakan. Pertama, dan yang terpenting, evaluasi reliabilitas dan informasi yang valid
tentang kinerja kebijakan, yaitu sejauh mana kebutuhan, nilai, dan peluang telah
direalisasikan melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan sejauh
mana tujuan dan sasaran tertentu telah dicapai. Kedua, evaluasi berkontribusi pada
klarifikasi dan kritik nilai-nilai yang menggaris bawahi pemilihan tujuan dan sasaran.
Ketiga, evaluasi dapat berkontribusi pada penerapan metode analisis kebijakan lainnya,
termasuk penataan masalah dan rekomendasi. Informasi tentang kinerja kebijakan yang
tidak memadai dapat didefinisikan ulang. Evaluasi juga dapat berkontribusi pada definisi
alternatif kebijakan baru atau yang direvisi dengan menunjukkan bahwa alternatif
kebijakan yang sebelumnya disukai harus ditinggalkan dan diganti dengan yang lain
(Dunn: 2008, 353-354).

4. Metode yang dipakai dalam Jurnal


a. Jenis penelitian : Mix Method
b. Alat pengumpulan data : Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner OCAI,
wawancara, observasi dan dokumentasi perusahaan
c. Validitas dan Reabilitas : Peneliti tidak mencantumkan validitas dan reliabilitas dari
alat ukur yang digunakan dalam jurnal. Namun jika mengkaji lebih lanjut dari sumber
lain, Uji coba mulai dari level staff hingga level top management mendapatkan
kisaran reliabilitas 0.67 sampai 0,83 ini menyatakan bahwa alat ini cukup mampu
menunjukkan konsistensi dari sebuah alat ukur. Serta, Hasil dari uji coba ini
menunjukkan validitas OCAI mencapai koeſsien 0,764. Hasil ini menunjukkan bahwa
OCAI dapat dikatakan cukup valid. (Cameron & Queen, 2006).
5. Hasil
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan menjalankan intervensi perubahan
strategi selama delapan bulan dilakukan kembali pengukuran budaya organisasi dengan
menggunakan alat ukur yang sama yaitu Organizational Culture Assessment Instrument
(OCAI), maka hasil posttest menunjukkan ada pergerakkan budaya menuju budaya pasar
dengan pergerakkan sekitar 0,1-0,55 poin.

6. Kekurangan Jurnal
Hasil evaluasi dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jurnal tersebut peneliti
tidak mencantumkan validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan, sehingga
pembaca mengalami kesulitan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan benar-
benar valid dan bermanfaat atau tidak.

7. Solusi untuk mengatasi kekurangan


a. Untuk terus meningkatkan kelekatan budaya market pada perusahaan maka perlu terus
dilakukan evaluasi secara berkesinambungan sehingga dapat membantu perusahaan
dalam mencapai visi dan misi.
b. Pengaruh dari pendapatan perusahaan yang selalu bergerak naik setiap tahunnya dapat
menjadi salah satu pertimbangan kesusksesan dari strategi yang dilakukan perusahaan
untuk menguasai.
c. Untuk penelitian selanjutnya dapat mencantumkan validitas dan reliabilitas alat ukur
yang digunakan beserta contoh alat ukur yang digunakan agar pembaca mendapatkan
gambaran yang lebih jelas.

Anda mungkin juga menyukai