Anda di halaman 1dari 11

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS


IMPLENTASI STRATEGI
(Studi Kasus Pada PT.Bosowa Propertindo)

Dr.H. Muhammad Hidayat, SE.MM

Abstrak

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh pengaruh budaya


organisasi, struktur organisasi, kesiapan sumber daya manusia, dan
aplikasi sistem informasi dan teknologi terhadap efektivitas
implementasi strategi pada PT Bosowa Propertindo. Data yang
digunakan dalam penelitian didapatkan melalui wawancara, quisioner
dan observasi langsung di lapangan. Alat analisa yang digunakan
adalah analisis statistika melalui regresi linier berganda dengan
pengujian hipotesis penelitian melalui uji t dan uji F. Penelitian ini
membuktikan terdapat pengaruh yang signifikan antara budaya
organisasi, struktur organisasi, kesiapan SDM dan Aplikasi sistem IT
secara sendiri-sendiri maupun secara simultan terhadap efektivitas
implementasi strategi pada PT.Bosowa Propertindo.

I .PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini


menjadi pemicu lahirnya pendekatan-pendekatan baru diberbagai
bidang termasuk pada bidang manajemen khususnya manajemen
strategi. Perkembangan mutakhir dari manajemen strategi adalah
lahirnya pendektan-pendekatan serta alat-alat manajemen strategi yang
memberikan manfaat bagi perusahaan dan organisasi untuk mengelola
usahanya secara lebih modern dan adaptif dengan perkembangan
diberbagai bidang, khususnya perkembangan yang menyebabkan
terjadinya pergeseran paradigma masyarakat konsumen yang semakin
tercerahkan dewasa ini yaitu konsumen yang menuntut agar kebutuhan,
keinginan dan harapan yang ada pada dirinya dapat terpenuhi oleh
output produk yang memiliki standar kualitas sesuai dengan keingin
dan memuaskannya.
Adanya tuntutan tersebut maka setiap perusahaan dan organisasi
berlomba-lomba untuk dapat memiliki strategi yang tepat yang dapat
memenuhi tuntutan konsumen sekaligus dapat pula memenuhi harapan
para pemegang saham. Dengan demikian para manajer saat ini
disibukkan dengan bagimana menyusun, merencanakan dan
menetapkan strategi serta mencari cara yang paling tepat dalam
mengimplementasikan strategi tersebut agar apa yang direncanakan
dapat tercapai sesuai dengan harapan.
Untuk tujuan tersebut para ahli manajemen melalui riset yang
panjang telah mendedikasikan temuan-temuan yang sangat bermanfaat
2

bagi dunia usaha maupun ilmu pengetahuan diantaranya adalah


tercetusnya Balanced Scorecard, Six Sigma, Tree bottom Line, TQM,
Kaizen, malcom Baldrige dan lain sebagainya yang menjadi rujukan
para praktisi bisnis manajer dan para pemegang saham untuk dapat
menjalankan usahanya dengan seimbang yaitu memenuhi kebutuhan
pasar dengan kepuasan yang tinggi sekaligus memenuhi target
keuntungan bagi perusahaan dari jerih payah operasinya.
Melihat dari lengkapnya alat-alat strategi tersebut saat ini bagi
manajemen menjadi suatu dorongan yang kuat untuk menciptakan
suatu formulasi strategi yang baik dan pada kenyataannya saat ini
perusahaan-perusahaan telah mampu melakukan formulasi strategi
yang tepat sesuai dengan kapasitas perusahaan serta visi dan misi
perusahaan. Namun demikian tak dapat dipungkiri bahwa lebih banyak
perusahaan yang mampu membuat formulasi strategi dengan baik
tetapi sangat sedikit perusahaan yang dapat mengeksekusi atau
mengimplentasikan strategi dengan baik
Menurut Kaplan dan Norton (2005), 9 dari 10 perusahaan gagal
mengeksekusi strategi. Kegagalan tersebut disebabkan kurangnya pemahaman dan
implementasi perencanaan strategi dalam perusahaan. Selanjutnya dikemukakn
bahwa hanya 5% pegawai yang memahami strategi, 85% dari tim eksekutif
menghabiskan waktu kurang dari satu jam untuk membahas strategi tiap bulan,
60% perusahaan tidak menghubungkan anggarannya ke strategi, hanya 25%
manajer yang memiliki insentif yang terhubung ke strategi. Beberapa hambatan
dalam implementasi strategi, antara lain : visi dan strategi tidak actionable,
strategi tidak terhubung ke alokasi sumber daya perusahaan dan strategi tidak
terhubung dengan tim departemen dan individu.
Fenomena tersebut menjadi sesuatu yang menarik untuk diteliti mengingat
fase implementasi strategi adalah fase terpenting yang menentukan berhasil atau
tidaknya pelaksanaan strategi pada perusahaan dan organisasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Perencanaan Strategi

Proses perencanaan strategi merupakan fase terpenting bagi


setiap organisasi dalam upaya untuk mencapai visi dan misi yang
dimilikinya. Dalam proses ini berbagai pendekatan dilakukan salah
satunya adalah untuk melihat posisi organisasi dengan organisasi
sejenis yang lain sehingga dengan pemahaman terhadap posisi tersebut
akan didapatkan suatu pendekatan strategi selanjutnya yang bermanfaat
dan efektif bagi organisasi (Nayeri et al : 2008)
Fred R. David (2009) menyatakan bahwa “Strategi merupakan
suatu seni dalam melakukan formulasi, implementasi dan evaluasi
keputusan-keputusan yang mengarahkan organisasi mencapai tujuan
yang telah ditetapkan”. Sedangkan Porter (1996) dalam artikelnya
3

berjudul “What Is Strategy” menyatakan sebagai berikut :”strategy is


the creation of a unique and valued position, involving a different set of
activities”. Chandler (1962) dalam bukunya “Strategy and Structure”
mendefinisikan strategy sebagai “ the determination ot the long term
goals and objectives of an enterprice, and the adoption of courses of
action and the allocation of resources necessary for carrying out the
goals.”
Melalui definisi definisi diatas maka strategi dapat disebut
sebagai suatu langkah yang diambil oleh organisasi dalam
memanfaatkan seluruh sumber daya yang dimilikinya yang ditujukan
untuk menciptakan posisi bagi organisasi dengan menampilkan ciri
unik sebagai keunggulan yang dimilii oleh organisasi.
.

B. Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah penghubung antara formulasi strategi dengan
evaluasi strategi (Rajesekar, 2014). Dengan demikian implementasi strategi
menjadi titik penghubung yang sangat menentukan dari keberhasilan strategi yang
dipilih oleh sebuah organisasi.
Herbinik,(2006) menyatakan bahwa melakukan formulasi strategi adalah
sesuatu yang sulit akan tetapi membuat strategi terlaksanan dengan baik adalah
sesuatu hal yang lebih sulit.
Carter&Puco (2010) menyimpulkan bahwa dari 80% perusahaan yang
memiliki strategi yang baik hanya 14% yang melaksanakan dan memanaj strategi
yang dimilikinya dengan baik.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Rajesekar, 2014; Cater&Pucko,
2010; Carlopio, 1998,2003; Ashkenas&Francis, 2000 dan Beer&Nohria, 2000)
menekakan pada pentingnya formulasi dan implementasi strategi dan menyatakan
bahwa langkah pertama yaitu formulasi strategi menjadi suatu langkah yang
sangat menentukan karena pada tahapan itu strategi harus berasal dari
pertimbangan yang matang strategi juga harus merupakan buah pemikiran yang
dilaksanakan dengan cara yang teliti dengan mempertimbangkan seluruh aspek
yang dimiliki oleh organisasi sehingga formulasi strategi disusun sudah dengan
pertimbangan yang masak. Dalam tahapan implementasi merupakan tahapan yang
juga sangat menentukan karena pada tahapan ini apabila pelaksananya tidak
sesuai dengan harapan atau dengan kata lain pelaksanaannya tidak efektif maka
dapat dipastikan strategi yang telah disusun menjadi tidak akan tercapai sesuai
dengan rencana.

C. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Efektifitas Implementasi Strategi


Ada banyak faktor yang mempengaruhi implementasi strategi. Kaplan dan
Norton (2005) menyampaikan bahwa beberapa hambatan dalam implementasi
strategi, antara lain : visi dan strategi tidak actionable, strategi tidak terhubung ke
alokasi sumber daya perusahaan dan strategi tidak terhubung dengan tim
departemen dan individu.
4

Sedangkan Rajasekar (2014) dalam penelitiannya menyampaikan ada 7


(tujuh) faktor yang mempengaruhi efektivitas implementasi strategi yaitu
leadership, ketersediaan dan keakuratan informasi, ketidakpastian, struktur
organisasi, budaya organisasi, sumber daya manusia dan teknologi
Selanjutnya Gachua&Orwa (2015) menyampaikan ada 4 (empat) faktor
yang mempengaruhi efektivitas implementasi strategy yaitu Budaya organisasi,
struktur organisasi, tekhnologi informasi dan komunikasi.
Dalam penelitian ini penulis menganalisa 4 (empat) faktor yang diduga
mempengaruhi efektivitas implementasi strategi yaitu Budaya organisasi, Struktur
organisasi, kesiapan sumber daya manusia dan aplikasi sistem informasi dan
tekhnologi. Variabel-variabel penelitian dalam penelitian ini merupakan
kombinasi dari dua penelitian sebelumnya dengan kebaruan adalah pembahasan
terkait dengan kesiapan sumber daya manusia terkait dengan implementasi
strategi

1. Keterkaitan Antara Budaya Organisasi Dengan Implementasi Strategi


Marginson yang dikutip oleh Gachua & Orwa (2015) menyatakan tentang
keterkaitan antara budaya organisasi dengan implementasi strategi sebagai
berikut :
Strategy implementation evolves either from a process of winning group
commitment through a coalition from of decision making or as a result of
complete coalitional envolvement of implementation staff through a
strong corporate culture
Dengan demikian jelas bahwa implementasi strategi sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan komponen organisasi sebagai suatu koalisi dalam organisasi
tersebut dan koalisi tersebut terbentuk melalui budaya organisasi yang kuat.

2. Keterkaitan Antara Struktur Organisasi dengan Implementasi Strategi


Pencapain strategi dan target yang akan dicapai oleh suatu perusahaan secara
logis membutuhkan organisasi sebagai alat. Tanpa adanya organisasi,
perusahan akan tidak memiliki kerangka yang tepat dalam menjalankan strategi
perusahaan. Organisasi adalah koordinasi sejumlah kegiatan manusia yang
direncanakan untuk mencapai suatu maksud/tujuan bersama melalui
pembagian tugas dan fungsi, serta melalui serangkaian wewenang dan
tanggung jawab. Sedangkan Struktur Organisasi sendiri adalah penggambaran
rangkaian (koordinasi) kegiatan yang diarahkan dalam pencapaian target.
Pencapaian target tentunya harus mengacu pada visi dan misi serta strategi-
strategi yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Dalam kajian struktur organisasi Chandler (1962) yang dikutip oleh Rajasekar
(2014) menyatakan bahwa struktur organisasi telah dipengaruhi oleh strategi
organisasi (struktur mengikuti strategi)

3. Keterkaitan Antara Kesiapan Sumber Daya Manusia Dengan


Implementasi Strategi
Strategi-strategi bisnis disusun dan direncanakan oleh perusahaan, terkait
dengan misi dan tujuan yang di emban organisasi. Salah satu strategi bisnis
5

perusahaan adalah Strategi sumber daya manusia, dengan menciptakan


sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan motivasi yang tinggi
melalui fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia (MSDM), sehingga
kualifikasi SDM bermutu hasil dari pengembangan yang dilakukan oleh fungsi
MSDM, diharapkan mampu mendukung implementasi strategi bisnis tertentu
sebagai upaya mencapai misi dan tujuan yang telah digariskan
(http://makalahmanajemenpendidikan.blogspot.co.id/2013/11).
Dengan demikian kesiapan sumber daya manusia sebagai komponen utama
kegiatan organisasi akan sangat menentukan apakah strategi yang telah disusun
oleh perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik atau malah sebaliknya

4. Keterkaitan Antara Aplikasi Sistem Informasi dan Teknologi Dengan


Implementasi Strategi
Keberhasilan perusahaan sangat tegantung dengan efektivitas operasional yang
dimilikinya dimana keselarasan antara pelaksanaan operasi dengan strategi
menjadi permasalahan yang sangat menentukan dalam keberhasilannya.
Kondisi riil di lapangan yang menjadikan kurangnya keselarasan adalah jika
tidak terdapat acuan baku sebagai standar operasional baku atau berubah-
ubahnya tatanan, kebijakan serta langkah yang diabil oleh pengambil
keputusan, pada saat suatu operasi sedang dijalankan yang bersumber dari
sumber individu atau kelompok tertentu dalam organisasi. Sehingga diperlukan
acuan baku sebagai pegangan operasional dengan menggunakan atauran
tersistem yang dewasa ini kita kenal dalam teknologi Informasi.

Keberhasilan teknologi informasi untuk memudahkan dan membantu


organisasi akan tergantung dari keselarasan antara teknologi informasi yang
digunakan dengan tujuan dari perusahaan seperti yang disampaikan oleh
Gochua&Orwa, 2015, yang menyatakan “ Strategi dan IT akan selaras dalam
sebuah organisasi jika misi, tujuan dan perencanaan yang diambil oleh
perusahaan didukung oleh sasaran dan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan.

Lingkup dari Information and Technologi (IT) meliputi ilmu pengetahuan,


produk, proses, instrumen, sistem dan prosedur yang berkaitan untuk
meningkatkan produk dan jasa (Arvantis, 2005). Kehadiran perkembangan
ilmu dan teknologi yang memungkinkan pembuatan sistem terkomputerisasi
sehingga sebuah operasi menjadi terstandar sesuai sistem terbukti telah
menjadikan banyak perusahaan bekerja dengan lebih efektif dan efisien serta
bekerja dengan standar sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan

III. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analistis
dengan menggunakan pendekatan analisis kualitatif dan kuantitatif. Metode
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan obyek
penelitian secara sistematis factual dan akurat mengenai fakta-fakta serta
6

hubungan-hubungan antara variable yang dijadikan sebagai obyek penelitian.


Pendekatan kualitatif digunakan untuk menjawab fakta bahwa penelitian bukan
hanya melakukan analisa secara matematis tapi juga memperhatikan factor-faktor
yang secara kualitatif dapat memberikan kontribusi dalam menjelaskan mengapa
suatu keadaan dapat terjadi dan pengaruh dari kejadian tersebut terhadap
lingkungan dimana factor-faktor tersebut terjadi. Sedangkan pendekatan
kuantitatif adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam penelitian melalui
perhitungan matematis untuk membuktikan secara ilmiah apakah ada hubungan-
hubungan yang terjadi diantara variable penelitian dan sejauh mana implikasinya
terhadap variable tertentu yang ingin dibuktikan dalam penelitian ini.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Karyawan PT.Bosowa
Propertindo dengan jumlah 68 (enam puluh delapan) orang Menurut Augusty T.
Ferdinand (2000, hal. 43), ukuran sampel yang sesuai untuk digunakan dalam
penelitian adalah antara 100 s/d 200. Apabila ukuran sampel menjadi terlalu
besar, misalnya lebih dari 400, maka metode menjadi sangat sensitif sehingga
sulit untuk mendapatkan ukuran–ukuran goodness–of-fit yang baik. Menurut Hair
et al (1995), begitu pula sebaliknya jika ukuran populasi berjumlah kecil atau
dibawah 100 maka sampel untuk penelitian ini adalah seluruh populasi (sampel
sensus). Dengan demikian Dalam penelitian ini digunakan metode sensus yaitu
dengan memberikan kuesioner pada seluruh populasi yang berjumlah 68 orang
yang terdiri dari seluruh karyawan PT Bosowa Propertindo (Fuad Mas’ud,
2004).

Model dan Teknis analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi berganda (multi regression analysis) dengan model linier. Analisis
regresi berganda adalah analisis hubungan antara dua variable atau lebih
variable bebas(X) terhadap satu variable terikat (Y) dengan asumsi Y
merupakan fungsi X.
Secara matematis, hubungan variable tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Dimana :
Y = Strategi Implementasi
A = Konstanta
X1 = Budaya Organisasi
X2 = Struktur Organisasi
X3 = Kesiapan Sumber Daya Manusia
X4 = Aplikasi sistem Informasi dan Tekhnologi
b = Koefisien Parameter Variabel Bebas
e = Disturbance Error
7

IV Temuan Penelitian

A. Analisa Regrsi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan


tujuan untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh variabel-variabel
independent secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap efektivitas
implementasi strategi. Perhitungan statistik dalam analisis regresi linier
berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
bantuan program komputer SPSS for Windows versi 16.0. Hasil pengolahan
data dengan menggunakan program menunjukkan hasil yang ditujukkan pada
Tabel 1

Tabel 1 Hasil Output SPSS Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,839 ,644 2,856 ,006
BudayaOrg ,514 ,060 ,373 8,519 ,000
StrukturOrg ,168 ,060 ,149 2,786 ,007
KesiapanSDM ,381 ,062 ,316 6,104 ,000
AplikasiIT ,483 ,069 ,343 7,039 ,000

Sumber : Hasil Output SPSS

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam
bentuk persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 0,373 X1 + 0,149 X2 + 0,316 X3 + 0,343 X4

Persamaan regresi tersebut dapat dejelaskan sebagai berikut :


a. Koefisien regresi variabel Budaya Organisasi mempunyai arah positif
dalam pengaruhnya terhadap Strategi Implementasi.
b. Koefisien regresi variabel Struktur Organisasi mempunyai arah positif
dalam pengaruhnya terhadap Strategi Implementasi.
c. Koefisien regresi variabel Kesiapan SDM mempunyai arah positif dalam
pengaruhnya terhadap Strategi Implementasi.
d. Koefisien regresi variabel Aplikasi sitem IT mempunyai arah positif dalam
pengaruhnya terhadap Strategi Implementasi.
Dari hasil koefisien regresi berganda yang telah dijelaskan pada uraian diatas
selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial
maupun simultan.
8

B. Pengujian Hipotesis

1. Uji t ( Pengujian hipotesis secara parsial)

Untuk menguji hipotesis yang telah disampaikan sebelumnya yaitu


menguji pengaruh masing-masing variabel X terhadap Y (secara parsial)
maka dilakukan dengan menggunakan uji t. Melalui output SPSS yang
digunakan sebagai alat penganalisaan data dalam penelitian ini didapatkan
data nilai signifikansi untuk variabel budaya organisasi adalah sebesar 0,000,
variabel struktur organisasi adalah sebesar 0.007, Variabel kesiapan SDM
adalah sebesar 0,000 dan Variabel Aplikasi IT adalah sebesar 0,000.
Hasil tersebut menunjukan bahwa seluruh variabel independet yang
dianalisa dalam penelitian ini masing-masing memiliki memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel dependent.

2. Uji F (Pengujian Secara Simultan)

Hasil perhitungan Uji F untuk mengetahui pengaruh antara variabel-variabel


independent dengan Variabel Dependent secara bersama-sama diperoleh data
seperti telihat pada 2 berikut ini :

Tabel 2. Hasil Analisis Regresi Secara bersama-sama

ANOVAa
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 428,782 4 107,196 174,556 ,000b
Residual 38,688 63 ,614
Total 467,471 67
a. Dependent Variable: ImplementasiStrategi
b. Predictors: (Constant), Budaya, Struktur, SDM,IT

Dari hasil pengolahan statistik di atas menunjukkan nilai F hitung = 174,556


dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah
0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama Budaya Organisasi, Struktur
Organisasi, Kesiapan SDM, dan Aplikasi Sistem IT mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap Strategi Implementasi

V. Pembahasan

Implementasi strategi sangat tergantung dari pelaksana atau pengeksekusi


strategi di lapangan pemahaman yang benar atas maksud dan tujuan strategi
menjadi modal utama dalam pelaksanaan strategi tersebut. Tentunya banyak
faktor akan memberikan andil terkait dengan pemahaman dari para eksekutor
strategi di lapangan sebagaimana halnya yang telah dianalisa oleh para
peneliti terdahulu penelitian ini juga membuktikan bahwa efektivitas
9

implentasi strategi dipengaruhi oleh faktor faktor organizational centris yang


mempengaruhi suasana organisasi sehingga implementasi strategi berjalan
mulus atau berjalan sebaliknya.

Penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh budaya organisasi, kesiapan


SDM dan aplikasi IT memiliki pengaruh yang sangat signifikan sedangkan
struktur organisasi memiliki pengaruh yang signifikan. Penelitian ini juga
menunjukan jika Budaya organisasi merupakan variabel yang paling dominan
mempengaruhi implementasi strategi dibanding dengan variabel-variabel yang
lain sedangkan struktur organisasi adalah variabel yang tidak terlalu dominan
dalam implementasi strategi

Pada dasarnya semua orang yang bekerja memiliki komitmen untuk bekerja
dengan baik karena keberhasilan organisasi juga akan menjadi keberhasilan
diri dan keluarganya namun perlu diingat bahwa manusia tetap memiliki sifat
kemanusiaannya dalam kontek individual centris yang dapat tetap melibatkan
perasaan dan paradigmanya sendiri dan hal tersebut dapat dipengaruhi oleh
kebersamaan, keselarasan dan sinergi yang tumbuh dalam perusahaan di mana
hal-hal tersebut sangat berkaitan dengan budaya organisasi yang dimiliki oleh
perusahaan tersebut.

VI. Kesimpulan dan Penelitian Lanjutan

A. Kesimpulan

1. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efektivitas implementasi strategi


dipegaruhi oleh faktor-faktor lain yang ada di dalam organisasi dalam
penelitian ini membuktikan bahwa budaya organisasi, struktur organisasi,
kesiapan SDM memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas
implementasi strategi.
2. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya organisasi menjadi faktor
paling dominan dalam tercapainya efektivitas implementasi strategi

B. Penelitian Lanjutan

Penelitian lanjutan terkait dengan topik efektivitas implementasi strategi tetap


menjadi topik yang terus up date untuk diteliti mengingat perkembangan ilmu
manajemen, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
mempengaruhi cara-cara untuk melakukan formulasi, implementasi dan
evaluasi strategi yang juga turut berkembang seiring dengan perkembangan
tersebut.
10

DAFTAR PUSTAKA
Ashkenas.R & Francis S. (2000) Integration Manager Special Leader
For Special Times. Harvard Business Review 78 (6) 108-116

Beer. M & Nohria N. (2000) Cracking The Code Of Change. Harvard


Business Review 78 (3) 133-141. Of Effective Strategy
Implementation, Empirical Evidence From Slovenian Business
Practice. Journal For East European Management Studies 15(3(
2007-336

Carlopio. J & Harve. M (2012) The Development of Social


Psychological Model Of Strategiy Implementation. International
Journal of Management. 29(3) 75-85

Cater.T & Pucko.D (2010) Factors

Chandler, A.D. Jr. 1962. Strategy and Structure: Chapters in the History of the
American Industrial Enterprise. Cambridge, MA: MIT Press

Gachua Mary Wahira & Bula Hannah Orwa (2015) Factors Affecting Strategy
Implementation in Public Universities In Kenya : Case of Jomo Kenyatta
University of Agriculture and Technology. International Journal Of
Education and Research Vol 3 No 12 December 2015.

Herbiniak L.G (2006) Obstacles to Effective Strategy Implementation.


Organizational Dynamic 35(1) 12-31

Hoffecker J and Goldenberg C (1994) Using the balanced scorecard to develop


company wide performance measures. Journal of Cost Management. 8(3):
5-17.

Kaplan, R. S., & Norton, D. P. 1992. The Balanced scorecard-


measures that drive Performance. Harvard Business Review,
(Summer), 123–145.
Kaplan, R. S., & Norton, D. P. 1996. Using the Balanced scorecard
as a strategic management system. Harvard Business Review
(January–February), 1–13.

Kaplan, R. S., & Norton, D. P. 2001. The strategy-focused


organisation: How balanced scorecard companies thrive in the
new business environment. Boston, MA : Harvard Business
School Press.

Kibachia Jaclinne, Miko Iravo & Antony Luvada (2014) A Survey Of


Risk Factors in The Strategic planning Process Of Parastatals In
11

Kenya. European Journal Of Business and Innovation Research.


Vol 2 No 3 pp 51-67 June 2014.

Rajasekar. James (2014). Factors Affecting Efective Strategy


Implementation In a Service Industry : A Study of Electricity
Distribution Companies In The Sultanate of Oman. International
Journal of Business and Social Science.

Ohmae Kenichi.1990. The Borderless World Power and Strategy in


The Interlinked Economy. Copy Right McKinsey & Company.Inc.

Yek, T.M., Penney, D., & Seow. A.C.H. 2007. Using Balanced
Scorecard to Improve Quality Performance of Vocational
Education and training (VET) : a Case study In Singapore. AARE
2007. Confrence. November 22-29 Fremantle. Australia.

Anda mungkin juga menyukai