CINDHITA MAHARDIKA(cindhitamahardika@gmail.com)
HIJROH ROKHAYATI
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia
ABSTRACT
This study aims to synthesize and analyze various theories that explain behavioral
aspects of the budgeting process and its supporting factors. This study examined
several 56 articles from 1973 to 2019, which were obtained through Google scholar.
The results of this study are behavioral aspects mapping into 3 stages of the
budgeting process: goal setting, implementation, and evaluation through the
perspective of the theory used. The results of this study confirm that the behavioral
aspects of the budget do not have theoretical cohesion. Various theories from
economics, organizational behavior, sociology, and psychology are used to explain
this issue. This study also provides a practical contribution to management in an
executive summary of managerial suggestions from theoretical reviews and
empirical studies of previous research. This study provides a theoretical contribution
in a framework that elaborates the budgeting process and presents research gaps for
future research.
Keywords: behavioral accounting, budgeting, literature review
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan menganalisis berbagai teori yang
menjelaskan aspek keperilakuan dalam proses penganggaran beserta faktor-faktor
pendukungnya. Penelitian ini mengkaji sejumlah 46 artikel sejak tahun 1973 sampai
dengan tahun 2021. Hasil penelitian ini memetakan aspek keperilakuan dalam 3
tahapan proses penganggaran yang meliputi; penetapan tujuan, implementasi dan
evaluasi melalui perspektif teori yang digunakan. Hasil penelitian ini mempertegas
bahwa aspek keperilakuan dalam anggaran tidak memiliki kohesi teori. Berbagai
teori dalam perspektif ekonomi, perilaku organisasi, teori sosiologi, dan psikologi
digunakan untuk menjelaskan proses penganggaran. Penelitian ini memberikan
kontribusi praktis bagi manajemen berupa ringkasan eksekutif mengenai saran-
saran manajerial dari tinjauan teoritis maupun kajian penelitian terdahulu.
Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis berupa kerangka kerja yang
mengelaborasi proses penganggaran dan menyajikan research gap untuk penelitian
masa depan.
Kata kunci: akuntansi perilaku, penganggaran, studi literatur
69
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 21, No. 1, Februari 2021: 69-85
70
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
bagian terakhir merangkum temuan serta terdapat tiga topik utama dalam studi
rekomendasi riset masa depan. empiris mengenai tahap penetapan tujuan,
meliputi;
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian studi Partisipasi
literatur. Penelitian ini menyajikan riset Partisipasi penganggaran merupakan suatu
empiris aspek keperilakuan dalam proses proses keterlibatan aktif bawahan dan
penganggaran yang disajikan dalam atasan dalam penentuan target anggaran.
bingkai Siegel dan Marconi (1989) dengan Pemilihan model penganggaran partisipasi
mengelompokkan proses penganggaran dan nonpartisipasi menjadi sebuah strategi
dalam tiga tahap; tahap kesesuaian tujuan, tersendiri bagi manajemen puncak untuk
implementasi, dan evaluasi. Sumber artikel mereduksi masalah keselarasan tujuan
ilmiah yang dikaji diperoleh dari google (Okafor & Otalor, 2018). Berbagai studi
scholar. Dari hasil tersebut secara acak ka- empiris mengenai partisipasi penganggaran
mi memilih sebanyak 100 artikel dari terus diteliti sejak lebih dari 40 tahun
penelitian penganggaran dalam konteks (Ogiedu & Odia, 2011). Partisipasi anggaran
keperilakuan. Namun demikian, 44 artikel memberikan dampak positif berhubungan
publikasi dikeluarkan dari sampel karena dengan perilaku organisasi, antara lain
tidak relevan dengan ruang lingkup komitmen organisasi, motivasi kerja, dan
penelitian ini. Penelitian ini mengecualikan kinerja (Ilyas et al., 2021). Teori cognitive
penelitian keperilakuan dalam pengang- dissonance menjelaskan hubungan hub-
garan sektor publik (sebanyak 37 artikel), ungan partisipasi anggaran dengan pening-
penganggaran rumah tangga sebanyak (5 katan kinerja. Teori cognitive dissonance
artikel), tidak teregister issn (8 artikel), memiliki asumsi bahwa individu berusaha
studi literatur (4 artikel). Sampel akhir menjaga kekonsistenan antara sikap,
penelitian ini sebanyak 46 artikel yang keyakinan, dan perilakunya. Pada konteks
dipublikasi sejak tahun 1973 sampai penganggaran, cognitive dissonance terjadi
dengan tahun 2021. Penelitian ini ketika bawahan diberi keleluasaan untuk
menggunakan teknik analisis konten, menentukan targetnya. Kebebasan ini
dengan memetakan artikel berdasarkan dianggap sebagai suatu pilihan yang
tahun, teori, topik, variabel, metode, dan diambil bawahan. Dalam perjalanannya
hasil temuannya. Daftar artikel dalam bawahan akan melakukan berbagai cara
penelitian ini dirangkum pada bagian untuk mencapainya untuk memper-
lampiran. Pertama, penelitian ini mengiden- tahankan dan membenarkan pilihannya
tifikasi dan mengklasifikasikan teori spe- (Tiller, 1983). Peneliti terdahulu dalam
sifik dalam tiga perspektif. Kedua kami perspektif information prosessing theory
mengelaborasi temuan pertama kedalam menganggap efek kognitif dari partisipasi
tahap proses penganggaran serta memodel- dalam penentuan tujuan memungkinkan
kan penelitian ini dalam bentuk grafis mind bawahan berkumpul, bertukar dan berbagi
-mapping. Pemodelan ini dapat mem- informasi terkait secara efektif, yang akan
berikan gambaran lebih menyeluruh ter- membantu mereka mengerahkan upaya
hadap suatu topik penelitian (Suhardianto dari waktu ke waktu, dalam mencapai
& Harymawan, 2011). tujuan mereka (Halim & Devie, 2013).
Penelitian menggunakan informasi melalui
ANALISIS DAN PEMBAHASAN variabel antersenden peran informasi, tipe
Tinjauan Empiris Aspek Leperilakukan informasi, sebagai antesenden yang
Pada Aspek Penetapan Tujuan menghubungkan partisipasi
Proses penetapan tujuan adalah suatu pengganggaran terhadap peningkatan
proses penjabaran tujuan umum kinerja.
manajemen puncak ke dalam tujuan Teori kontigensi untuk menjelaskan
masing-masing subunit utama yang terukur hubungan partisipasi anggaran dan kinerja.
dan pasti (Siegel dan Marconi, 1989). Pada Teori kontigensi mendalilkan bahwa tidak
tinjauan akuntansi keperilakuan setidaknya ada satupun strategi yang berlaku umum.
71
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 21, No. 1, Februari 2021: 69-85
72
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
senjangan anggaran diduga terjadi karena Temuan Onsi (1973) berlawanan dengan
3 hal 1) adanya standar penilaian kinerja dalil teori X. Teori X mengasumsikan
manajerial dengan pencapaian target, di bahwa karyawan pada dasarnya tidak
mana prinsipal menerapkan anggaran men yu kai pe ker jaan n ya se h in gg a
standar dengan penekanan anggaran, 2) manajemen harus ketat dalam intervensi.
adanya adverse selection, atas asimetri Beberapa penelitian terdahulu meneliti
informasi yang dimiliki manajer, 3) moral senjangan anggaran dalam teori keadilan
hazard, di mana dengan sengaja manajer (Maiga & Jacobs, 2007; Marjana & Ariyanto,
bertindak tanpa sepengetahuan pemegang 2018). Teori keadilan mengasumsikan
saham atau pemilik dari perusahaan. bahwa persepsi dan kepercayaan seseorang
Lemahnya partisipasi memberikan peluang tentang persepsi keadilan berhubungan
terjadinya moral hazard sehingga para erat dengan pekerjaan yang dilakukannya.
aktor penyusun anggaran menggunakan Hal tersebut akan membentuk kepercayaan
“discret iona ry powe r” n ya de mi diri yang kuat dan ini akan memengaruhi
kepentingan pribadi dan kelompoknya. perilaku dan sikap seseorang terhadap
Teori agen si cen derun g men ilai pekerjaan. Dalam konteks senjangan
penganggaran adalah hal yang tidak efisien anggaran, teori keadilan menemukan
terhadap perusahaan atau organisasi dan bahwa partisipasi anggaran berdampak
harus dihindari (Yuhertiana, 2015). Teori pada keadilan prosedural dan keadilan
kontigensi memberikan sudut pandang distributif, lalu memengaruhi kepercayaan,
yang agak berbeda, teori kontigensi kemudian kepercayaan memiliki pengaruh
mendalilkan bahwa tidak ada cara terbaik yang signifikan pada komitmen tujuan
yang berlaku general untuk seluruh anggaran dan akhirnya berpengaruh
organisasi, semua bergantung pada faktor negatif terhadap senjangan anggaran.
kontigen suatu organisasi atau perusahaan. Teori-teori psikologi digunakan
Teori kontigensi dalam konteks senjangan untuk menjelaskan bagaimana faktor
anggaran membingkai senjangan anggaran personal dan karakteristrik pribadi dalam
sebagai suatu hal yang tidak dapat konteks senjangan anggaran. Boster, Busko
terelakkan atas konsekuensi dari pilihan & S ch u l d (2018) d a l am st u d i
strategis perusahaan. Ketika ketidakpastian eksperimennya dengan dasar teori hexaco
lingkungan eksternal tidak tinggi, sulit bagi personality traits, menemukan kepribadian
sistem informasi perusahaan untuk honesty-humility berpengaruh signifikan
membedakan “bias perkiraan yang tidak terhadap senjangan anggaran pada model
disengaja” dan “senjangan anggaran yang insentif kelompok, sementara kepribadian
disengaja” sehingga senjangan anggaran conscientiousness berpengaruh signifikan
menjadi tak dapat dihindari (Kren, 1992). pada senjangan anggaran pada seluruh
Kepramareni, Pramesti & Widiasih (2019) model insentif (tetap, bonus dan
meneliti senjangan anggaran dalam teori kelompok), sementara orang yang lebih tua
kontigensi dengan memasukkan budaya cenderung lebih sedikit melakukan
lokal Bali “Tri Hita Karana”. Dewi & senjangan anggaran dibandingkan orang
Widanaputra (2019) menemukan bahwa lebih muda. Sementara itu, self-esteem
ketidakpastian lingkungan adalah faktor seorang manajer yang rendah cenderung
pendorong senjangan anggaran. Teori- mendorong keputusan senjangan anggaran
teori organisasi dalam senjangan anggaran, (Dewi & Widanaputra, 2019). Kapasitas
berfokus pada model penganggaran mana individu dan senjangan anggaran, mereka
yang paling memungkinkan atau menemukan bahwa kapasitas individu
mendorong terjadinya senjangan anggaran tidak berpengaruh terhadap senjangan
di tingkat unit organisasi. Onsi (1973) anggaran (Kriswantini & Ode, 2017).
menemukan bahwa senjangan tercipta Hartmann & Maas (2010) melalui teori
justru sebagai akibat dari 1) tekanan identitas sosial dan reaktansi psikologis
anggaran atas model penganggaran yang men ghu bun gkan tipe kepribadi an
otoriter dan 2) penggunaan pencapaian machivelianism. Teori identitas sosial,
laba sebagai dasar pengukuran kinerja. m e n g a su m si k a n bah wa i n di v i d u
73
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 21, No. 1, Februari 2021: 69-85
Gambar 1.
Framework Komunikasi Internal Proses Penganggaran
Sumber : Chen dan Kamali (2014)
74
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
75
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 21, No. 1, Februari 2021: 69-85
Hasil penelitian ini menemukan bahwa tahap proses penganggaran. Teori agensi
tidak ada kohesi teori untuk aspek adalah teori yang paling banyak digunakan
keperilakuan dalam penganggaran. dari kelompok teori ekonomi. Teori
Penelitian aspek keperilakuan dalam keadilan adalah kelompok teori perilaku
masing-masing proses penganggaran organisasi yang paling sering digunakan.
menggunakan beragam teori ekonomi, teori Sementara dalam kelompok teori psikologi
perilaku organisasi, teori psiokologi, dan dan sosiologi, tidak ada teori tertentu yang
teori sosiologi. Gambar 2 merupakan mind mendominasi penggunaannya dalam riset
mapping atas teori-teori yang digunakan akuntan si keperilaku an dalam
penelitian terdahulu dari masing-masing penganggaran.
Tabel 1.
Implikasi Manajerial Atas Aspek Keperilakuan Dalam Penganggaran
Tahapan
Pengangg Isu Teori Rekomendasi Manajerial
aran
Penetapan Tujuan
Partisipasi Meningkat- Teori Terlepas dari pertimbangan khusus faktor
kan cognitive kontigensi, bahwa beberapa perusahaan atau
komitmen dissonance organisasi memiliki kebutuhan khusus akan
bawahan , goal sistem penganggaran non-partisipasi, secara
setting umum model penganggaran partisipatif sangat
baik untuk menciptakan rasa memiliki tujuan
dan meningkatkan komitmen.
Informasi Informatio Penganggaran partisipatif memungkinkan
dan n bawahan berkumpul, bertukar dan berbagi
ambiguitas prosessing informasi terkait secara efektif, yang akan
peran membantu mereka mengerahkan upaya dari
waktu ke waktu, dalam upaya untuk mencapai
tujuan mereka
Senjangan Faktor- Teori Pertama, teori agensi mendalilkan asimetri
anggaran faktor agensi informasi adalah masalah utama yang
penyebab memungkinkan manajer melakukan tindakan
senjangan oportunis, sehingga untuk mereduksi
anggaran kemungkinan ini, pemantauan diperlukan
dalam proses penganggaran. Kedua, lemahnya
partisipasi penganggaran juga menyebabkan
kelompok pengambil keputusan dapat menjadi
oportunis dengan memanfaatkan discretionary
power.
Teori X Mengurangi penekanan anggaran serta tidak
menjadikan anggaran sebagai satu-satunya alat
pengukuran kinerja.
Teori Model penganggaran partisipatif merupakan
keadilan salah satu cara untuk meningkatkan persepsi
keadilan, dan kemudian menekan perilaku
disfungsional senjangan anggaran.
Implementasi
Komunika Mengkomu Teori per- Informasi kinerja relatif lebih baik dilakukan
si dan nikasikan bandingan secara individu, untuk mengurangi efek
Informasi informasi sosial dismotivasi maupun distorsi upaya pada
relatif karyawan yang pada periode evaluasi berkinerja
di bawah target anggaran.
76
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
Tahapan
Isu Teori Rekomendasi Manajerial
Penganggaran
Evaluasi
Strategi Proses Teori Partisipasi dalam proses penetapan model
evaluasi penetapan referent evaluasi meningkatkan persepsi keadilan,
strategi cognition sehingga pada akhirnya meningkatkan
evaluasi perilaku fungsional.
Skema Insentif Insentif Teori Memberikan insentif intrinsik menjadi
intrinsik vs ekspektasi penting, mempertimbangkan insentif
ekstrinsik ekstrinsik saja, dalam jangka panjang tidak
mampu memotivasi karyawan mencapai
tujuannya, khususnya ketika nilai imbalan
ekstrinsik dianggap rendah, lebih lanjut
insentif ekstrinsik saja dapat menghilangkan
motivasi intrinsik serta meningkatkan
kecenderungan perilaku oportunis.
77
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 21, No. 1, Februari 2021: 69-85
Gambar 3.
Kerangka Konseptual Keperilakuan Dalam Penganggaran
Sumber: Diolah penulis
78
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
79
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 21, No. 1, Februari 2021: 69-85
80
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
82
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
Lampiran 1.
Daftar Sampel Studi Literatur
Hartmann, F.G.H., & Maas, V.S 2010 Why business unit controllers create budget
slack: Involvement in management, social
pressure, and Machiavellianism
Gneezy, U., Meier, S., & Rey- 2011 When and why incentives (don’t) work to modify
Biel, P. behavior
Hobson, J.L., Mellon, M.J., & 2011 Determinants of moral judgments regarding
Stevens, D.E. budgetary slack: An experimental examination
of pay scheme and personal values.
Ogiedu, K.O., & Odia, J. 2011 Relationship between budget participation,
budget procedural fairness, organisational
commitment and managerial performance
Suhardianto, N., & 2011 A decade of earnings management researches in
Harymawan. I. Indonesia.
Zainuddin, S., & Isa, C.R. 2011 The role of organizational fairness and
motivation in the relationship between budget
participation and managerial performance: A
conceptual paper.
Naranjo-Gil, D., Cuevas- 2012 The effects of incentive system and cognitive
Rodríguez, G., López- orientation on teams’ performance.
Cabrales, Á., & Sánchez, J.M.
Raghunandan, M., Fyfe, D., 2012 Examining the behavioural aspects of budgeting
Kistow, B., Allaham, I., & with particular emphasis on public sector/
Raghunandan S.R.K. service budgets.
Halim, R.N., & Devie. 2013 engaruh Budgeting Participation Terhadap
Managerial Performance Pada Sektor Jasa Di
Surabaya.
Hannan, L.R., McPhee, G.P., 2013 The effect of relative performance information
Newman, A. H., & Tafkov, I. on performance and effort allocation in a multi-
D. task environment.
83
JURNAL AKUNTANSI DAN BISNIS Vol. 21, No. 1, Februari 2021: 69-85
Lampiran 1. (Lanjutan)
Daftar Sampel Studi Literatur
Chen, X., & Kamali, M. 2014 Internal communication during the budgeting
process.
Pello, E.V. 2014 Pengaruh asimetri informasi dan locus of control
pada hubungan antara penganggaran partisipatif
dengan senjangan anggaran.
Chong, V.K., & Loy, C.Y. 2015 The effect of a leader’s reputation on budgetary
slack.
Douthit, J.D., & Stevens, D.E. 2015 The robustness of honesty effects on budget
proposals when the superior has rejection
authority.
Kriswantini, D., & Ode, A. 2017 Pengaruh kapasitas individu, komitmen
organisasi, dan locus of control terhadap
budgetary slack
Pobric, A. 2017 The influence of budgeting features on
surbodinate managers’ propensity to create
budgetary slack
Boster, C.R., Busko, N., & 2018 Personality effects in participative budgeting: An
Schuldt, M. experimental investigation.
Hariyanto, E. 2018 Effect of participatory budgeting on manager
performance: Goal commitment and motivation
as moderating
Marjana, A.G.T., & Ariyanto, 2018 Persepsi keadilan dan ketidakpastian lingkungan
D. sebagai pemoderasi pengaruh partisipasi
penganggaran pada senjangan anggaran
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana
Okafor, C., & Otalor, J. 2018 Budget participation and budgetary slack: Evi-
dence from Quoted Firms in Nigeria.
Agustin, E., Hidayati, N., & 2019 Pengaruh self esteem, skema pemberian insentif,
Mahsuni, A.W. dan tanggung jawab personal terhadap
budgetary slack.
Bybordi, N., Ousama, A.A., & 2019 Analysis of the budgeting system: A case study
S. Shreim, O. of a manufacturing company.
Cannon, J.N., & Thornock, 2019 How do managers react to a Peer’s situation?
T.A. The influence of environmental similarity on
budgetary reporting
Dewi, D.N.I.D.A., & 2019 Pengaruh self esteem, kompleksitas tugas, dan
Widanaputra, A. A. G. P. ketidakpastian lingkungan pada senjangan
anggaran.
Kepramareni, P., Pramesti, 2019 Effect of participative budgeting on budgetary
I.G. A.A., & Widiasih, S. slack with asymmetry information, leadership
style and organizational commitment as
moderation variables
84
Analisis Aspek Keperilakuan Dalam Proses Penganggaran (Mahardika dan rokhayati)
Lampiran 1. (Lanjutan)
Daftar Sampel Studi Literatur
Murad, Z., Stavropoulou, C., & 2019 Incentives and gender in a multi-task setting:
Cookson, G. An experimental study with real-effort tasks.
Muslihah, S., & Tantri, S.N. 2019 Pengujian dampak sistem insentif dan orientasi
kognitif terhadap kinerja kelompok: Studi di
Indonesia.
85