Anda di halaman 1dari 1

Kerajaan Kadiri 

atau Kediri disebut juga dengan Daha, Panjalu (Jawa: ꦥꦁꦗꦭꦸ


ꦏꦢꦶꦫꦶ, translit. Pañjalu) adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang terdapat di Jawa Timur,
antara tahun 1042–1222. Dan merupakan salah satu kerajaan hasil pembelahan yang juga
didirikan Airlangga[1]. Kerajaan ini dipimpin oleh wangsa Isyana dan berpusat di Dahanapura, adalah
nama kota kuno di masa lalu yang sekarang menjadi bagian dari Kota Kediri. Sebelum pembagian
kerajaan, Panjalu merupakan wilayah dari Medang Kahuripan.

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Arca Wisnu, berasal dari Kediri, abad ke-12 dan ke-13.


Sesungguhnya kota Daha sudah ada sebelum peristiwa pembelahan kerajaan oleh Airlangga. Daha
merupakan singkatan dari Dahanapura, yang berarti kota api. Nama ini terdapat dalam prasasti
Pamwatan yang dikeluarkan Airlangga tahun 1042. Hal ini sesuai dengan berita dalam Serat Calon
Arang, bahwa saat akhir pemerintahan Airlangga, pusat kerajaan sudah tidak lagi berada
di Kahuripan, melainkan telah berpindah ke Dahanapura dan menyebut Airlangga sebagai raja
Daha.
... 15. Sigra datang pwa sirêng sagara Rupěk, mantas ta sira ngkana, Sang Yogîswara Mpu Baradah. Tan lingěn pwa
sirêng (h)ěnu lampah Sang Mahamuni ambramaga. Sigra datang ta sirêng nagarêng Daha, panggih ta sirâtmajanira
Sang Maharaja Erlanggya sědang tinangkil...

... 15. Segera tiba di Sagara Rupek, beliau menyeberang di sana, Sang Pendeta Baradah. Tidak diceritakan
perjalanan Sang Pendeta di jalan sangat cepat jalannya. Beliau segera tiba di kerajaan Daha, bertemu dengan
putranya Sang Maharaja Erlangga yang sedang dihadap...
— (Lontar Calon Arang).

Anda mungkin juga menyukai